Di antara gersang, Sesekali terhenti Jati dan Flamboyan, “ her- her”berdialog dengan sapi-sapi Dan air susu ibu yang kerontang, Kiri atau Kanan Meronta mulut kecilku tak Menarik arah tampar tali pengikat berkesudahan. Sayup gending pembajak sawah Ibu adalah rintik hujan, Syahdu merindu Pada luka kasihnya tersiram, Cerita- derita , cerita nestapa Karena bisa dunia terhisap, Dari singkalang hidup tanah yang Mengerang dan mematikan. dibolak- balik Digemburkan Ibu adalah wangi melati yang Menuju harapan kehidupan baru kuhirup, Padanya segala kesah kuadu, Sayup gending pembajak sawah Karena tak pernah kutahu , “ go- go” sapi menghentikan lauk Mana kawan, mana sekutu. Sang pembajak mengangkat kendhi Pancurkan kesegaran Ibu adalah titik air yang menapak, Mengalir kesabaran Darinya bau tanah menyeruak, Rinduku pada waktu Menyawa pada raga yang sesak, Menanti Kala tapak kakinya telah terdekap, Kemakmuran Bau surga pun kukecap.
RISAU MENJELANG KEMARAU
Karya : Darus armedian NASIB SANG GARUDA Karya Agus Sighro Budiono Beberapa utas tali melingkar leher padi, Aku gantung pada wuwung, Dulu Bersandar akar emak menakar-nakar Di sudut tembok-tembok yang elok Kemarau bakal datang, anak ladang, Wajah garang garuda berselimut perisai Burung bido di awang-awang berputar, Bulu-bulu emas lentik nan ngarai Menerawang sumur, merindukan harum Gagah bak bodyguard sigap lamur, Mengintai Krokot- kremah berdulur ditanah subur, Kini Butir- butir beras telah ditumbuki tembok itu telah lusuh terbang meninggi, Wajah garuda pun pucat keluh Lalu jatuh pasrah dibundar tampah, Emak benar begitu memandang Bintang diperisau mu temaran , redup pucuk randu, Karena sibuk mempermasalahkan Melempar- lempar kapuk di depanku Tuhan Angin kering menampar keras dedak bakal beras, Rantai yang mengalung di lehermu Peluh mendesah Putus tergerus tikus-tikus rakus Dan ya, kemarau akan datang juga, Dan beringin itu, daunnya rontok Diterjang angin dan kapak pembalak Berbongkok jerami kering aku tumpuk Kepala banteng dengan tanduk Dibutiran teritis rumah, yang kayu Garangnya geleng- geleng penyanggahnya lapuk, Menyaksikan berbagai kisruh di Dan tengah didiami lebah-lebah, Parlemen Dan musim kemarau, bola mata sapi-sapi kami bakal rindu Padi dan kapaspun tertunduk lemas Hijau Ternyata keadian tak lebih berharga Rumput dan batang padi di tali rajut, Dari barang bekas. Kambing teriak nyaring senang dilepas dari kandang 01 Juni 2013 Merambah kremah ke sawah-sawah, atau ke entah,