Anda di halaman 1dari 1

HUJAN RINDUKU PADA WAKTU

Karya : Retno Susanti Karya: Gampang Prawoto

Padamu rindu kutautkan, Sayup gending pembajak sawah


Di antara gersang, Sesekali terhenti
Jati dan Flamboyan, “ her- her”berdialog dengan sapi-sapi
Dan air susu ibu yang kerontang, Kiri atau Kanan
Meronta mulut kecilku tak Menarik arah tampar tali pengikat
berkesudahan.
Sayup gending pembajak sawah
Ibu adalah rintik hujan, Syahdu merindu
Pada luka kasihnya tersiram, Cerita- derita , cerita nestapa
Karena bisa dunia terhisap, Dari singkalang hidup tanah yang
Mengerang dan mematikan. dibolak- balik
Digemburkan
Ibu adalah wangi melati yang Menuju harapan kehidupan baru
kuhirup,
Padanya segala kesah kuadu, Sayup gending pembajak sawah
Karena tak pernah kutahu , “ go- go” sapi menghentikan lauk
Mana kawan, mana sekutu. Sang pembajak mengangkat kendhi
Pancurkan kesegaran
Ibu adalah titik air yang menapak, Mengalir kesabaran
Darinya bau tanah menyeruak, Rinduku pada waktu
Menyawa pada raga yang sesak, Menanti
Kala tapak kakinya telah terdekap, Kemakmuran
Bau surga pun kukecap.

RISAU MENJELANG KEMARAU


Karya : Darus armedian NASIB SANG GARUDA
Karya Agus Sighro Budiono
Beberapa utas tali melingkar leher padi,
Aku gantung pada wuwung, Dulu
Bersandar akar emak menakar-nakar Di sudut tembok-tembok yang elok
Kemarau bakal datang, anak ladang, Wajah garang garuda berselimut perisai
Burung bido di awang-awang berputar, Bulu-bulu emas lentik nan ngarai
Menerawang sumur, merindukan harum Gagah bak bodyguard sigap
lamur, Mengintai
Krokot- kremah berdulur ditanah subur,
Kini
Butir- butir beras telah ditumbuki tembok itu telah lusuh
terbang meninggi, Wajah garuda pun pucat keluh
Lalu jatuh pasrah dibundar tampah,
Emak benar begitu memandang Bintang diperisau mu temaran , redup
pucuk randu, Karena sibuk mempermasalahkan
Melempar- lempar kapuk di depanku Tuhan
Angin kering menampar keras dedak
bakal beras, Rantai yang mengalung di lehermu
Peluh mendesah Putus tergerus tikus-tikus rakus
Dan ya, kemarau akan datang juga, Dan beringin itu, daunnya rontok
Diterjang angin dan kapak pembalak
Berbongkok jerami kering aku tumpuk Kepala banteng dengan tanduk
Dibutiran teritis rumah, yang kayu Garangnya geleng- geleng
penyanggahnya lapuk, Menyaksikan berbagai kisruh di
Dan tengah didiami lebah-lebah, Parlemen
Dan musim kemarau, bola mata sapi-sapi
kami bakal rindu Padi dan kapaspun tertunduk lemas
Hijau Ternyata keadian tak lebih berharga
Rumput dan batang padi di tali rajut, Dari barang bekas.
Kambing teriak nyaring senang dilepas dari
kandang 01 Juni 2013
Merambah kremah ke sawah-sawah, atau ke
entah,

Tuban 2015.

Anda mungkin juga menyukai