Anda di halaman 1dari 25

LAMPIRAN PERATURAN

BERSAMA KEPALA DESA


NOMOR : …
TANGGAL :…

ANGGARAN RUMAH TANGGA


BADAN USAHA MILIK DESA BERSAMA
“………………”

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Bersama Kepala Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah Desa ……………, Desa ……….., Desa......................,
Desa ………………, Desa …….., dan Desa;
2. Badan Usaha Milik Desa bersama yang selanjutnya disebut BUM
Desa bersama adalah badan hukum yang didirikan oleh Desa
……………….., Desa ……………, Desa………………., guna mengelola
usaha, memanfaatkan aset, mengembangkan investasi dan
produktivitas, menyediakan jasa pelayanan, dan/atau menyediakan
jenis usaha lainnya untuk sebesar- besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa ……………, Desa ……………, Desa ……………,, Desa
……………, dan Desa ……………………
3. Usaha BUM Desa bersama adalah kegiatan di bidang ekonomi
dan/atau pelayanan umum yang dikelola secara mandiri oleh BUM
Desa bersama;
4. Unit Usaha BUM Desa bersama adalah badan usaha milik BUM Desa
bersama yang melaksanakan kegiatan bidang ekonomi dan/atau
pelayanan umum berbadan hukum yang melaksanakan fungsi dan
tujuan BUM Desa bersama;
5. Anggaran Dasar adalah aturan umum yang meliputi pengaturan
secara langsung kehidupan organisasi dan hubungan organisasi
dengan anggotanya sehingga tercipta tertib organisasi serta memuat
ketentuan pokok sebagai dasar bagi tata kehidupan organisasi;
6. Anggaran Rumah Tangga adalah himpunan peraturan yang mengatur
urusan rumah tangga sehari-hari, yang merupakan penjabaran lebih
lanjut dari Anggaran Dasar;
7. Musyawarah Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
musyawarah antara Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa

1
dan unsur masyarakat yang diselenggarakan oleh Badan
Permusyawaratan Desa untuk menyepakati hal yang bersifat
strategis;
8. Badan Kerjasama Antar Desa yang selanjutnya disingkat BKAD
adalah Badan yang dibentu atas dasar kesepakatan antar desa untuk
membantu Kepala Desa dalam melaksanakan kerjasama antar Desa;
9. Musyawarah Antar Desa adalah musyawarah bersama antara Desa
dengan Desa lain yang dihadiri oleh masing-masing badan
permusyawaratan desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat
yang diselenggarakan atas kesepakatan masing-masing Kepala Desa
dalam rangka kerjasama antar desa;
10. Peraturan Bersama Kepala Desa adalah peraturan yang ditetapkan
oleh Kepala desa dari 2 (dua) Desa atau lebih yang dibahas dan
disepakati bersama dalam Musyawarah Antar Desa dalam rangka
kerjasama antar desa dan bersifat mengatur;
11. Dana Desa adalah dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara yang diperuntukkan bagi Desa yang ditransfer
melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota
dan digunakan untuk mendanai penyelenggaraan pemerintahan,
pelaksanaan pembangunan, pembinaan kemasyarakatan, dan
pemberdayaan masyarakat.
12. Organisasi Bum Desa adalah kelengkapan organisasi Bum Desa yang
terdiri atas Musyawarah Desa/ Musyawarah Antar Desa, penasehat,
pelaksana operasional, dan pengawas.

Pasal 2
(1) Anggaran Rumah Tangga ini merupakan penjabaran dan
pelengkap aturan dalam Anggaran Dasar yang bertujuan
memberikan penjelasan dan rinciannya.
(2) Segala hal yang tidak dan/atau belum diatur pada Anggaran
Dasar dan Anggaran Rumah Tangga akan diatur lebih lanjut
dalam peraturan khusus yang disetujui dalam Musyawarah
Antar Desa.

BAB II
HAK DAN KEWAJIBAN PEGAWAI BUM DESA BERSAMA

Pasal 3
(1) Pegawai BUM Desa bersama terdiri atas:
a. sekretaris;
b. bendahara; dan

2
c. pegawai lainnya.
(2) Sekretaris dan bendahara bertugas untuk membantu pelaksanaan
wewenang dan tugas pelaksana operasional.
(3) Dalam penyelenggaraan kerja sama pengembangan usaha ekonomi
Desa melalui BUM Desa bersama ……………. setiap pegawai BUM Desa
bersama …………………. berhak:
a. Memberikan masukan pengembangan usaha yang menguntungkan
BUM Desa bersama;
b. menerima imbalan jasa pelayanan sesuai pekerjaan dan keahlian;
c. menindak lanjuti hasil kerja sama untuk pengembangan unit
usaha BUM Desa bersama;
d. mendapatkan perlindungan hukum dalam melaksanakan
pelayanan; dan
e. membantu mempromosikan pengembangan usaha ekonomi yang
dijalankan oleh unit usaha yang dikelola BUM Desa bersama
……………...
(4) Setiap pegawai BUM Desa bersama “………..” dalam melaksanakan
kegiatannya harus:
a. memberikan masukan rencana bisnis (business plan);
b. memberikan masukan dalam penyusunan standar prosedur
operasional;
c. berperan aktif dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat
Desa; dan
d. memberikan informasi yang benar, jelas, dan jujur mengenai
pelayanan usaha yang dikelola.
(5) Jumlah Pegawai disesuaikan dengan kebutuhan pekerjaan dan
kemampuan anggaran BUM Desa bersama.

Pasal 4
Tugas dan tanggung jawab pegawai BUM Desa bersama adalah:
1. pegawai memiliki tugas dan tanggung jawab yang spesifik
disesuiakan dengan kebutuhan pekerjaan Direksi;
2. pegawai berkewajiban menjalankan tugas yang dibebankan oleh
direktur sesuai dengan kontrak kerja; dan
3. pegawai dapat menjalankan tugas lain yang relevan dalam kegiatan
usaha BUM Desa bersama.
Pegawai BUM Desa bersama berhak :
1. menentukan arah pengembangan BUM Desa bersama untuk
keuntungan masyarakat desa;

3
2. Menginisiasi program atau kerjasama yang akan/sedang dijalankan
oleh BUM Desa bersama;
3. Mengelola dan memanfaatkan Aset BUM Desa bersama;
4. Mendapatkan bantuan hukum dalam melaksanakan kebijakan yang
ditugaskan oleh pelaksana operasional;
5. mendapatkan pelatihan dalam rangka peningkatan kapasitas dan
kompetensi pegawai baik dalam tata kelola administratif atau
pengembangan usaha BUM Desa bersama;
6. mendapatkan cuti kerja sesuai dengan yang diatur dalam Anggaran
Rumah tangga;
7. menerima gaji bulanan dan tunjangan kinerja yang besarnya
disesuaikan dengan beban kerja dan masa kerja serta kemapuan
keuangan BUM Desa bersama;
8. mendapatkan bonus atas capaian target kinerja yang dibebankan;
9. mendapatkan promosi jenjang karir dan jabatan dalam BUM Desa
bersama; dan
10. mendapatkan pesangon purna tugas yang besarnya diatur dan
ditetapkan sesuai dengan kemampuan keuangan BUM Desa
bersama.

BAB III
TATA CARA REKRUITMEN DAN PEMBERHENTIAN PEGAWAI

Pasal 5
1. Persyaratan menjadi Pegawai BUM Desa bersama :
a. Bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa;
b. Berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) dan berdomisili di
wilayah Kecamatan .......... Kabupaten..................;
c. Berpendidikan minimal SLTA;
d. Sehat jasmani dan rohani;
e. Memiliki kredibilitas dan integritas moral, jujur, bertanggungjawab
dan loyal serta perhatian terhadap tugas dan pekerjaan;
f. Bersedia bekerja diluar jam kerja jika diperlukan;
g. Tidak pernah terlibat dalam kasus tindak pidana;
h. Tidak menjadi Pengurus atau anggota dari Partai Politik apapun
i. Berusia minimal 20 tahun dan maksimal 55 tahun;
j. Dapat mengoperasikan komputer; dan

4
k. Syarat lainnya yang ditetapkan dalam Musyawarah Antar Desa.

Pasal 6
(1) Pegawai diangkat dan diberhentikan oleh Direktur BUM Desa
bersama melalui Surat Keputusan Pengangkatan atau Pemberhentian
pegawai;
(2) Proses dan tata cara rekruitmen Pegawai BUM Desa bersama sebagai
berikut :
a. Direktur menyampaikan rencana rekruitmen Pegawai kepada
Penasihat melalui Tim ahli sesuai dengan kebutuhan tenaga kerja dan
rincian tugas calon pegawai;
b. Setelah mendapat persetujuan Penasihat, Direktur membuat
informasi lowongan pekerjaan dan secara terbuka disampaikan ke
desa-desa dan masyarakat melalui papan informasi dan atau media
informasi lainnya;
c. Pelaksana operasional dapat melakukan seleksi langsung atau seleksi
mandiri terhadap pelamar atau membentuk panitia seleksi pegawai
yang bersifat sementara (Ad Hock) yang dapat terdiri dari unsur
profesional;
d. Panitia seleksi memeriksa persyaratan administrasi, melakukan tes
tulis dan wawancara terhadap pelamar yang telah mendaftarkan diri
untuk mengetahui latar belakang dan kemampuannya;
e. Proses seleksi terhadap pelamar dapat diawasi oleh Pengawas untuk
memastikan proses telah dilakukan secara transparan dan
berkompetisi secara sehat;
f. hasil seleksi diserahkan kepada Direktur yang selanjutnya
didiskusikan bersama jajaran Direksi untuk pengambilan keputusan;
g. calon Pegawai terpilih melaksanakan masa uji coba atau training
selama paling lama 6 bulan; dan
h. Pegawai diangkat melalui Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai
yang dikeluarkan oleh Direktur BUM Desa bersama dilampiri dengan
kontrak kerja.

(3) Masa kerja pegawai sampai dengan batas usia maksimal 60 tahun.
(4) Pegawai dapat diberlakukan Pemutusan Hubungan Kerja sewaktu-
waktu jika ditemukan adanya pelanggaran terhadap kontrak kerja.

Pasal 7

5
(1) Penasihat dijabat secara rangkap oleh Kepala Desa yang sekaligus
merupakan perwakilan delegasi dari Desa yang hadir dalam MAD.
(2) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas sesuai yang
tercantum dalam Anggaran Dasar BUM Desa bersama ……………
(3) Penasihat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang meminta
penjelasan dari pelaksana operasional mengenai pengurusan dan
pengelolaan BUM Desa bersama …………………..

Pasal 8
(1) Tim ahli yang diberi kuasa oleh Penasihat merupakan dari orang
perseorangan yang harus memenuhi persyaratan keahlian integritas,
kepemimpinan, pengalaman, jujur, perilaku yang baik, serta memiliki
dedikasi yang tinggi untuk memajukan dan mengembangkan BUM
Desa Bersama;
(2) Tim ahli dimaksud ditunjuk oleh Penasihat dan ditetapkan dalam
MAD;
(3) Tim ahli dimaksud berjumlah 1 (satu) orang, yang merupakan dari
unsur perwakilan masyarakat yang disepakati di MAD, dengan
mempertimbangkan profesionalitas atau keahlian, efektivitas dan
efisiensi sesuai dengan perkembangan dan kemampuan serta
kebutuhan BUM Desa bersama;
(4) Tim ahli dalam hal melaksanakan fungsi kepenasehatannya
dilakukan secara kolektif kolegial.;
(5) Tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertugas sesuai yang
tercantum dalam Anggaran Dasar BUM Desa bersama.............................;
(6) Tim ahli sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berwenang meminta
penjelasan dari pelaksana operasional mengenai pengurusan dan
pengelolaan BUM Desa bersama ………………

Pasal 9
1. Pelaksana operasional adalah Direktur.
2. Pelaksana operasional bertugas sesuai yang tercantum dalam
Anggaran Dasar BUM Desa bersama …………………
3. Dalam pelaksanaan tugas administrasi sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), pelaksana operasional melakukan:
1. Penyusunan laporan keuangan BUM Desa bersama.................;
2. penyusunan laporan perkembangan kegiatan BUM Desa bersama
“..........................”;
3. menyusun laporan semesteran pelaksanaan pengelolaan Usaha
BUM Desa bersama untuk diajukan kepada penasihat dan
pengawas; dan

6
4. menyusun laporan tahunan pelaksanaan pengelolaan Usaha BUM
Desa bersama untuk diajukan kepada Musyawarah Antar Desa
setelah ditelaah oleh penasihat dan pengawas.

(4) Dalam melaksanakan tugas administrasi sebagaimana dimaksud


pada ayat (3), pelaksana operasional dibantu oleh sekretaris dan
bendahara serta dapat mengangkat pegawai lainnya sesuai dengan
kebutuhan.
(5) Pengangkatan dan pemberhentian pegawai lainnya sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) berasal dari warga Desa yang bersepakat
membentuk BUMDesa bersama “……………..”,dan harus
disertai dengan uraiantugas berkenaan dengan tanggung jawab,
pembagian peran, dan aspek pembagian kerja lainnya.

Pasal 10
(1) Pengawas merupakan orang perseorangan yang harus memenuhi
persyaratan keahlian, integritas, kepemimpinan, pengalaman, jujur,
perilaku yang baik, serta memiliki dedikasi yang tinggi untuk
memajukan dan mengembangkan BUM Desa bersama.
(2) Pengawas bertugas melakukan pemantauan dan evaluasi terhadap
kinerja pelaksana operasional BUM Desa b ersama “al-hidayah”
sekurang-kurangnya 1 (satu) tahun sekali.
(3) Pengawas dapat meminta kantor akuntan publik untuk melakukan
pemeriksaan laporan keuangan BUM Desa bersama “

secara periodik.
(4) Hasil pengawasan dan pemeriksaan laporan keuangan sebagaimana
dimaksud pada ayat (3) harus disampaikan kepada publik melalui
Musyawarah Antar Desa yang difasilitasi oleh BKAD atau Camat
sebagai bentuk akuntabilitas dan transparansi.

BAB III
HARI KERJA DAN CUTI

Pasal 11
(1) Ijin tidak masuk kerja atau cuti diberlakukan untuk pelaksana
operasional dan pegawai BUM Desa bersama;
(2) Ijin tidak masuk kerja hanya dapat diberikan apabila pelaksana
operasional dan pegawai sakit atau keadaan lain yang dianggap
wajar, seperti acara perkawinan diri sendiri atau kerabat dan
kematian anggota keluarga;
(3) Cuti melahirkan diberikan kepada pelaksana operasional dan
pegawai perempuan selama maksimal 3 (tiga) bulan terhitung

7
sebelum dan setelah melahirkan. selama masa cuti, pelaksana
operasional dan pegawai tetap berhak mendapatkan honor tetapi
tidak mendapatkan tunjangan;
(4) Cuti khusus untuk melaksanakan kegiatan agama misalnya
untuk melaksanakan ibadah haji atau umroh diberikan sesuai
dengan waktu ibadah tersebut;
(5) Cuti tahunan diberikan kepada pelaksana operasional dan pegawai
selama maksimal 12 (dua belas) hari dalam satu tahun. Cuti hari
raya atau cuti bersama mengurangi hak cuti tahunan, apabila hak
cuti tidak diambil pada tahun tersebut, maka hak cuti menjadi
hangus;
(6) Pengambilan cuti tahunan tidak boleh dilakukan lebih dari 1 (satu)
Pelaksana operasional atau pegawai secara bersamaan kecuali pada
waktu hari raya;
(7) Pengajuan ijin atau cuti dilakukan dengan membuat surat
tertulis dengan ketentuan :
a ijin atau cuti pegawai ditujukan kepada direktur; dan
b ijin atau cuti pelaksana operasional ditujukan kepada penasihat
melalui Tim ahli.
c Ijin cuti tertulis disampaikan paling lambat 1 minggu sebelumnya.

Pasal 12
(1) Hari kerja pelaksana operasional dan pegawai adalah hari senin
sampai dengan jumat jam 08.00 sampai dengan jam 15.00 WIB.
(2) Pelayanan kas angsuran kelompok pada usaha Dana Bergulir
Masyarakat dan pelayanan angsuran lainnya adalah hari senin
sampai dengan jumat jam 08.00 sampai dengan jam 13.00 WIB;
sedangkan hari sabtu jam 08.00 sampai dengan jam 11.00 WIB;
(3) Pelaksana operasional dan pegawai masuk kerja tepat pada waktunya
dan mengisi daftar hadir dengan sebenarnya;
(4) Pelanggaran terhadap waktu kerja dianggap merupakan tindakan
indisipliner;
(5) Pengawasan terhadap kehadiran pelaksana operasional dilakukan
oleh Pengawas;
(6) Pengawasan terhadap kehadiran pegawai dilakukan oleh pelaksana
operasional;
(7) Hari libur dan libur nasional menyesuaikan dengan ketentuan dari
pemerintah.
(8) Khusus pada hari libur dan libur nasional apabila keadaan
mengharuskan kehadiran pelaksana operasional dan/atau pegawai

8
maka Tim dan waktu yang digunakan diperhitungkan sebagai
lembur.

BAB IV
MASA BAKTI

Pasal 13
(1) Masa bakti Penasihat berdasarkan penataan dan pergiliran yang
dibahas dan disepakati di MAD dengan mempertimbangkan masa
jabatan Kepala Desa.
(2) Masa bakti Tim ahli adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan dengan
pertimbangan dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik
selama masa jabatannya, kaderisasi, dan menghindarkan konflik
kepentingan.
(3) Masa bakti pelaksana operasional adalah 5 (lima) tahun dan dapat
diangkat kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan dengan
pertimbangan dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik
selama masa jabatannya, kaderisasi, dan menghindarkan konflik
kepentingan.
(4) Masa bakti pengawas adalah 5 (lima) tahun dan dapat diangkat
kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan dengan
pertimbangan dinilai mampu melaksanakan tugas dengan baik
selama masa jabatannya, kaderisasi, dan menghindarkan konflik
kepentingan.
(5) Setiap tahun pelaksana operasional BUM Desa bersama dilakukan
evaluasi melalui Musyawarah Antar Desa yang difasilitasi oleh BKAD.
(6) Masa bakti Sekretaris dan Bendahara adalah 5 (lima) tahun dan
dapat diangkat kembali paling banyak 2 (dua) kali masa jabatan
dengan pertimbangan dinilai mampu melaksanakan tugas dengan
baik selama masa jabatannya, kaderisasi, dan menghindarkan
konflik kepentingan.

BAB V
TATA LAKSANA KERJA
(STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR )

Pasal 14

9
Tata laksana kerja (standar operasional prosedur) perlu disusun sebagai
bahan acuan pelaksanaan kerja di BUM Desa bersama “Al-Hidayah” itu
sendiri maupun di unit usaha BUM Desa bersama “Al-Hidayah” sesuai
dengan kebutuhan.

Pasal 15
Penetapan Jenis
Usaha
Dalam menjalankan usaha ekonomi Desa secara maksimal bagi
masyarakat Desa, BUM Desa bersama …………..” telah menetapkan unit
usaha:
a. Unit usaha pengelolaan aset dan dana bergulir;
b. Unit usaha Sektor Perdagangan umum;
c. Unit usaha Perdagangan retail;
d. Unit usaha distribusi dan keagenan;
e. Unit Usaha Telekomunikasi
f. Unit Usaha Budi Daya Ikan Air
tawar g. Unit Usaha Jasa

Pasal 16
Pengelola unit usaha BUM Desa bersama ……………. melaksanakan tugas
dan tanggung jawabuntuk menyusun kerangka bisnis yang
memberdayakan dan menguntungkan masyarakat Desa, antara lain:
a. pengelolaan sumber daya dan potensi baik alam, ekonomi, budaya,
sosial, religi, pengetahuan, keterampilan, dan tata cara hidup
berbasis kearifan lokal di masyarakat;
b. industri pengolahan berbasis sumber daya lokal;
c. jaringan distribusi dan perdagangan;
d. layanan jasa keuangan;
e. pelayanan umum prioritas kebutuhan dasar termasuk pangan,
elektrifikasi, sanitasi, dan permukiman ;
f. perantara barang/jasa termasuk distribusi dan keagenan; dan
g. kegiatan usaha ekonomi Bersama lainnya yang memenuhi kelayakan
sesuai potensi dan kepentingan Desa.

Pasal 17
(1) Dana Bergulir Masyarakat perlu dijamin ketersediaanya serta
senantiasa dapat dimanfaatkan oleh masyarakat melalui sistem
perputaran yang disebut perguliran yaitu dengan cara meminjamkan
kembali dana pengembalian pokok dan pendapatan jasa pinjaman

10
yang dikelola Pelaksana Operasional kepada kelompok yang telah
lunas atau kelompok yang belum memperoleh pelayanan pinjaman;
(2) Perguliran pinjaman sebagaimana dimaksud pada ayat (1) melalui
prosedur atau tahapan sebagai berikut :
a. kelompok mengajukan proposal pemanfaatan dana bergulir;
b. staff perguliran memeriksa kelengkapan proposal kelompok
dan melakukan verifikasi melalui kunjungan lapangan untuk
menganalisa kelayakan kelompok;
c. hasil verifikasi dituangkan dalam berita acara verifikasi kemudian
dibahas dengan jajaran Pelaksana operasional dalam rapat
pendanaan dan diputuskan jumlah dana yang akan dicairkan
kepada kelompok;
d. direktur operasional menerbitkan Surat Perjanjian Kredit (SPK);
e. direktur keuangan mencairkan dana kepada kelompok sesuai
dengan hasil rapat pendanaan;
f. kelompok mengembalikan dana pinjaman dengan sistem yang
sesuai dengan Surat Perjanjian Kredit.
(3) Dalam melaksanakan kegiatan perguliran pinjaman sebagaimana
dimaksud ayat (2) Pelaksana operasional dapat mengangkat
Pegawai pelaksana kegiatan.

Pasal 18
(1) Dana Bergulir Masyarakat digunakan untuk kredit/pembiayaan
kegiatan kelompok Simpan Pinjam Khusus kelompok Perempuan
(SPP);
(2) Dana perguliran SPP hanya bisa digunakan untuk pendanaan
kegiatan SPP;
(3) Dana perguliran hanya disalurkan melalui kelompok dan individu;
(4) Dana perguliran untuk pinjaman individu hanya bisa dilakukan
untuk program-program tertentu dan wajib menyertakan agunan.
(5) Kelompok yang didanai meliputi kelompok simpan pinjam, kelompok
usaha bersama, dan kelompok aneka usaha dengan pemanfaat
sebagian besar RTM.
(6) Jenis kelompok yang didanai meliputi kelompok executing.
(7) Ketentuan dalam melakukan kegiatan perguliran dana adalah:
a. adanya perjanjian kredit antara BUM Desa bersama dengan
kelompok pemanfaat;
b. sasaran penerima perguliran adalah kelompok yang telah melunasi
pinjaman sebelumnya atau kelompok yang belum pernah
memperoleh pinjaman;

11
c. pembebanan jasa pinjaman sesuai dengan bunga pasar yang dihitung
secara rasional atau dengan pola syariah dan disepakati bersama
dalam Musyawarah Antar Desa;
d. pembebanan jasa pinjaman dari kelompok kepada anggota
pemanfaat dapat lebih besar dari jasa pinjaman BUM Desa
bersama kepada kelompok, untuk tujuan penguatan permodalan
kelompok;
e. jangka waktu pengembalian pinjaman minimal 10 bulan maksimal
12 bulan, dilakukan secara periodik yaitu bulanan,
(8) Kelompok yang telah melunasi pinjaman secara tepat waktu dan
tepat jumlah sesuai jatuh tempo yang disepakati, berhak memperoleh
Insentif Pengembalian Tepat Waktu atau sejenisnya yang besarannya
1 (satu) kali jasa;

Pasal 19
(1) Pengajuan pinjaman perguliran dilakukan oleh kelompok yang terdiri
dari SPP dengan kriteria sebagai berikut :
a. memiliki ikatan pemersatu yang kuat misalnya rukun tentangga, dasa
wisma, PKK, arisan, tahlilan, yasinan, atau usaha sejenis pasar
desa/kecamatan;
b. mempunyai kepengurusan yang jelas minimal ketua, sekretaris dan
bendahara;
c. mempunyai kegiatan ekonomi dan atau kemasyarakatan;
d. minimal memiliki buku notulen dan atau buku kas harian;
e. minimal memiliki kegiatan rutin;
f. anggota kelompok antara 5 (lima) sampai dengan 10 (sepuluh) orang;
g. anggota kelompok yang menjadi pemanfaat pinjaman perguliran
adalah benar-benar warga desa setempat dibuktikan dengan foto kopi
KTP dan KK;
h. anggota kelompok peminjam wajib mendapatkan persetujuan dari
suami atau salah satu anggota keluarganya jika tidak memiliki suami;
i. anggota kelompok minimal berumur 17 tahun atau sudah
menikah dan memiliki kegiatan usaha;
(2) Pengajuan pinjaman maksimal Rp. 2.000.000,- (dua juta rupiah) bagi
anggota baru atau dilihat dari kondisi usaha dan kemampuan dan
maksimal Rp. 10.000.000,- (sepuluh juta) bagi anggota lama atau
sesuai dengan kondisi usaha dan dengan persetujuan atau
keputusan Pelaksana Operasional;
(3) Kelompok mengajukan proposal pinjaman yang ditujukan kepada
BUM Desa bersama dan diketahui oleh Kepala Desa;

12
Pasal 20
(1) Dalam melakukan pencairan kredit Dana Bergulir Masyarakat BUM
Desa bersama menerbitkan Surat Perjanjian Kredit (SPK) yang
setidaknya memuat nomor dan tanggal SPK, pasal-pasal perjanjian
kredit, saksi, dan dilampiri oleh Berita Acara Pencairan pinjaman dan
Surat Pernyataan Peminjam dari anggota kelompok;
(2) BUM Desa bersama menerbitkan kwitansi pencairan pinjaman dan
kartu angsuran pinjaman kelompok;
(3) Pencairan (realisasi) pinjaman dilakukan oleh Pelaksana operasional
BUM Desa bersama ke kelompok dan dihadiri oleh seluruh anggota
pemanfaat;
(4) Surat Perjanjian Kredit ditandatangani oleh direktur BUM Desa
bersama sebagai pihak I (pertama) dan pengurus kelompok (ketua,
sekretaris dan/atau bendahara) sebagai pihak ke II (dua);
(5) Untuk kelompok channeling penandatanganan sebagaimana
dimaksud pada ayat (4) disaksikan oleh seluruh anggota kelompok
dan pencairan (realisasi) pinjaman dari kelompok yang diwakili oleh
pengurus kelompok kepada anggota dilakukan pada saat itu juga dan
disaksikan langsung oleh Pelaksana operasional;
(6) Untuk kelompok executing penandatanganan sebagaimana dimaksud
pada ayat (4) disaksikan oleh seluruh pengurus kelompok dan
langsung dilakukan pencairan pinjaman; dan
(7) Pada saat pencairan pinjaman, Pelaksana operasional bisa
melakukan pembinaan dalam berbagai aspek kepada kelompok;

Pasal 21
(1) Pembayaran angsuran dilakukan pada hari dan jam kas kantor BUM
Desa bersama yaitu hari senin sampai dengan jum’at jam 08.00
sampai dengan 13.00 WIB.
(2) Pembayaran angsuran pokok dan jasa yang disetorkan oleh pengurus
kelompok diterima oleh kasir, jika tidak ada kasir maka oleh
bendahara atau pelaksana operasional lainnya jika direktur
keuangan tidak berada di tempat;

13
(3) Penerima angsuran menerbitkan tanda bukti berupa kwitansi
sebanyak 2 (dua) lembar, terdiri dari lembar kwitansi asli diberikan
kepada pembayar dan lembar tembusan sebagai dokumen BUM Desa
bersama.
(4) Penerima angsuran harus mengisikan angsuran sesuai dengan
posnya pada kartu pinjaman.
(5) Penerima angsuran harus menyerahkan uang angsuran kepada
direktur keuangan pada hari itu juga;
(6) Bendahara harus segera membukukan pembayaran dari kelompok
pada Buku Kas harian sesuai Jenis Rekening pada saat itu juga.
(7) Paling lambat sebelum jam tutup pelayanan kas di bank, uang hasil
setoran kelompok harus sudah disetorkan ke bank sesuai dengan
rekening dananya (kecuali kas bank sudah tutup atau hari
berikutnya libur).
(8) Bendahara harus membukukan semua transaksi ke dalam buku kas
harian dan harus diselesaikan pada hari itu juga; dan
(9) Bendahara membuat laporan harian dan disetujui oleh Direktur.

BAB V
PENGELOLAAN KEUANGAN

Pasal 22
(1) Dana yang dikelola oleh BUM Desa bersama disimpan dalam
beberapa rekening yaitu :
a. rekening dana SPP;
b. rekening dana usaha lain;
c. rekening dana
operasional;
d. pemegang spesiment semua rekening dana adalah direktur,
Sekretaris dan Bendahara;
e. jumlah rekening bisa bertambah atau berkurang sesuai dengan
kebutuhan dan perkembangan usaha.
(2) Pengeluaran dana harus mengikuti mekanisme sebagai berikut :
a. semua pengeluaran harus tercatat dengan jelas dalam buku kas;
b. dana angsuran, hasil penjualan, ataupun pemasukan lain yang
masuk harus tercatat ke dalam buku kas dan bisa langsung
digunakan untuk perguliran, pembelanjaan atau kebutuhan
operasional lainnya; dan
c. setiap transaksi pengeluaran didasarkan atas rencana
pengeluaran keuangan seperti proyeksi perguliran, Rencana
Anggaran Biaya, dan Rencana Penggunaan Dana.

14
(3) Prinsip pengelolaan pengeluaran biaya operasional yaitu :

15
a pengeluaran biaya operasional harus mengacu pada rencana
pembiayaan yang sudah disetujui oleh forum MAD, baik
besarannya maupun pos-pos keuangan;
b pengeluaran biaya harus memperhatikan aspek efisiensi dan rasio
biaya, yaitu maksimal 50% (lima puluh per seratus) biaya
terhadap pendapatan;
c setiap awal tahun BUM Desa bersama membuat Rancangan
Anggaran Pendapatan dan Biaya (RAPB) dengan mengacu pada
aspek kebutuhan;
d setiap bulan bendahara membuat Rencana Penggunaan Dana
(RPD) untuk perencanaan pengeluaran biaya atas pemantauan
kebutuhan pembelanjaan;
e RPD harus mengacu pada Anggaran Pendapatan dan Biaya dan
kebutuhan belanja bulan bersangkutan;
f pengeluaran biaya operasional diluar yang telah disetujui oleh
Forum MAD harus memperoleh Persetujuan Dewan penasihat
melalui tim ahli;
(4) Pembayaran Insentif Pengembalian Tepat Waktu atau IPTW, yaitu :
a. yang dimaksud IPTW adalah penghargaan kepada peminjam
(kelompok) yang membayar angsuran pinjaman (pokok dan jasa)
secara tepat waktu dan tepat jumlah;
b. yang dimaksud tepat waktu adalah pembayaran angsuran
pinjaman (pokok dan jasa) tidak melebihi tanggal jatuh tempo;
c. yang dimaksud tepat jumlah adalah pembayaran angsuran
pinjaman (pokok dan jasa) jumlahnya sama dengan kewajiban
pembayaran angsuran
d. pembayaran IPTW dapat dibayarkan 1 kali pada saat kelompok telah
melunasi pinjamannya;
e. besaran IPTW yang diberikan kepada kelompok adalah 1 kali jasa
sesuai yang telah ditentukan dalam keputusan rapat internal
pelaksana operasional.

Pasal 23
Sumber Modal
(1) Modal BUM Desa bersama bersumber dari modal Bersama desa-desa
dan modal masyarakat desa, sesuai dengan hasil pembahasan dan
kesepakatan dalam Musyawarah Antar Desa.
(2) Penyertaan modal kepada BUM Desa bersama yang berasal dari
modal Bersama desa-desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
berasal dari masing-masing APB Desa sebesar Rp. 5.000.000,00 (Lima
Juta Rupiah) yang dicairkan di tahun 2023 sesuai kesepakatan.

16
(3) Modal BUM Desa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (2)
merupakan jumlah modal yang disetorkan oleh Pemerintah Desa
secara akumulatif dan ditujukan untuk kegiatan unit usaha yang
berada dibawah pengelolaan BUM Desa b ersama “Al-Hidayah”.
(4) Penyertaan modal masyarakat desa, berasal dari keseluruhan aset
yang dikelola oleh pengelola kegiatan dana bergulir masyarakat eks
Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan
yang status kepemilikannya merupakan kepemilikan bersama
masyarakat Desa dalam 1 (satu) kecamatan eks Program Nasional
Pemberdayaan Masyarakat Mandiri Perdesaan dan tidak dapat dibagi
ke desa.

Pasal 24
(1) Dalam rangka untuk penambahan modal, Desa dapat melakukan
penyertaan modal Desa kepada BUM Desa bersama
(2) sesuai dengan perkembangan unit usaha BUM Desa bersama
dan/atau kemampuan keuangan Desa.
(3) Selain penambahan modal sebagaimana dimaksud pada ayat (1),
masyarakat Desa dapat melakukan penyertaan modal kepada BUM
Desa bersama paling banyak 49 (empat puluh sembilan) perseratus
dari modal awal pendirian BUM Desa bersama.

Pasal 25
1. Yang dimaksudhasil usaha BUM Desabersamamerupakan
pendapatan yang diperoleh dari hasil transaksi dikurangi dengan pengeluaran
biaya dan kewajiban pada pihak lain, serta penyusutan atas barang-barang
inventaris dalam 1 (satu) tahun buku.
2. Hasil usaha ini adalah merupakan hasil usaha penggabungan
atau konsolidasi seluruh unit usaha kecuali unit usaha pengelolaan
dana bergulir eks program pembedayaan masyarakat mandiri
perdesaan.
3. Hasil usaha pengelolaan aset eks program nasional pemberdayaan
masyarakat mandiri perdesaan digunakan sebesar-besarnya untuk
penanggulangan kemiskinan.
4. Adapun pembagian hasil usaha dimaksud telah ditetapkan dalam
Anggaran Dasar BUM Desa bersama

Pasal 26
1. Pelaksana operasional wajib menyiapkan laporan yang memuat
pelaksanaan rencana program kerja BUM Desa bersama antara lain
:
a.Laporan Bulanan
b.Laporan Semester

17
c. Laporan Tahunan
d.Laporan Khusus bila diperlukan
2. Jenis laporan yang disampaikan telah ditetapkan dalam Anggaran
Dasar BUM Desa bersama. Adapun pertanggungjawaban dan
pelaporan akan diatur didalam standar operasional prosedur
pertanggungjawaban dan pelaporan
Pasal 27
1. BUM Desa bersama …………… dapat menerima bantuan
pengembangan usaha yang ditujukan dalam rangka pengembangan
usaha ekonomi bersama dari pemerintah, pemerintah daerah,
dan/atau pihak ketiga.
2. Ketentuan bantuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan
melalui Musyawarah Antar Desa yang dapat difasilitasi
penyelenggaraannya oleh Badan Kerja Sama Antar Desa (BKAD) atau
Camat.

BAB VII
HONORARIUM PENGURUS DAN PEGAWAI

Bagian Kesatu
Honorarium Pengurus

Pasal 28

(1) Honor dewan penasihat dibayarkan dari surplus tahun lampau untuk
alokasi dana
(2) Organisasi Bumdesma sebagaimana disebutkan dalam Anggaran
Dasar B a b I V B a g i a n k e s a t u pasal 4 ayat (1) dan ( 2 );
(3) Honor dewan penasihat masing-masing orang dalam satu tahun
adalah paling banyak 10% (sepuluh per seratus) dari alokasi surplus
untuk dana kelembagaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(4) Honor dewan penasihat dibayarkan 6 bulan sekali sebesar total
honor dalam satu tahun dibagi 2 (dua);
(5) Biaya transport dewan penasihat setiap orang sebesar paling banyak
Rp. 50.000,- (dua ratus ribu rupiah) diberikan pada saat pelaksanaan
Musyawarah Antar Desa;

18
Pasal 29

(1) Honor pengawas dibayarkan dari Biaya Operasional BUMDesa


Bersama “Al-Hidayah” yang disahkan dalam MAD;
(2) Honor pengawas masing-masing orang dalam satu tahun adalah
maksimal 3% (tiga per seratus) dari alokasi Biaya Operasional
BUMDesa bersama sebagaimana dimaksud pada ayat (1);
(3) Honor pengawas diberikan setiap bulan pada saat melakukan
pemeriksaan laporan keuangan bulanan sebesar total honor dalam
satu tahun dibagi 12 (dua belas) bulan;
(4) Biaya transportasi pengawas setiap orang sebesar paling banyak Rp.
50.000,- (lima puluh ribu rupiah) setiap bulan;
(5) Biaya sidang pengawas setiap orang sebesar paling banyak Rp.
100.000,- (seratus ribu rupiah) diberikan pada saat pelaksanaan
Musyawarah Antar Desa;

Pasal 30
(1) Honor pelaksana operasional mengacu kepada UMK Kabupaten .......
dan dibayarkan setiap satu bulan sekali dari biaya operasional
transaksi tahun berjalan;
(2) Total honor yang diterima pelaksana operasional/direktur minimal
sama dengan UMK Kabupaten yang terdiri dari:
a. gaji pokok direktur maksimal sebesar UMK Kabupaten ;
b. tunjangan kinerja mengacu terhadap tingkat pengembalian
pinjaman, yaitu:
i. jika tingkat pengembalian pinjaman di bawah atau sama dengan 90%
(sembilan puluh per seratus) maka, tunjangan kinerja direktur
sebesar 5% (lima per seratus) dari UMK Kabupaten .......

c.Tunjangan jabatan
ii. jika tingkat direktur Rp …………….
pengembalian pinjaman di atas 90% (sembilan
d. Tunjangan komunikasi direktur Rp tunjangan
puluh per seratus) maka, ……….. kinerja direktur
sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari UMK Kabupaten .......
(3) Tunjangan transportasi pelaksana operasional sebesar Rp. ………..,-
(…………………………..h) setiap bulannya;
(4) Tunjangan transportasi di dalam Kabupaten Rp. ……………..,- (
……………….) per kegiatan
(5) Tunjangan transportasi keluar Kabupaten Rp. ………….,-
(…………………………) per kegiatan per hari
(6) Tunjangan transportasi keluar Provinsi antara Rp. ……………………,-
- …………………,- disesuaikan dengan jarak serta moda transportasi.

19
(7) Tunjangan jaminan sosial tenaga kerja diberikan dengan mengikuti
mekanisme yang ada di BPJS Ketenagakerjaan;
(8) Tunjangan hari raya diberikan satu kali dalam satu tahun pada saat
menjelang hari raya idul fitri sebesar satu kali gaji pokok.

Bagian kedua
Honorarium Pegawai

Pasal 31
(1) Honor pegawai mengacu kepada kemampuan BUM DESA BERSAMA/
UMK Kabupaten ....... dan dibayarkan setiap satu bulan sekali dari
biaya operasional transaksi tahun berjalan dengan perhitungan dan
total honor yang diterima sebagai berikut:
a. pegawai dalam masa training mendapatkan uang transport
sebesar Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);
b. pegawai dengan masa kerja 0 sampai dengan 2 tahun sebesar 30%
(tiga puluh per seratus) dari UMK Kabupaten.............................;
c. pegawai dengan masa kerja 2 sampai dengan 3 tahun sebesar 45%
(empat puluh lima per seratus) dari UMK Kabupaten.............................;
d. pegawai dengan masa kerja 4 sampai dengan 5 tahun sebesar 60%
(enam puluh per seratus) dari UMK Kabupaten.............................; dan
e. pegawai dengan masa kerja diatas 5 tahun sebesar 80% (tujuh
puluh per seratus) dari UMK Kabupaten..................; dan
(2) Tunjangan transportasi pegawai diberikan secara at cost yaitu:
a. perjalanan tingkat Kecamatan maksimal sebesar Rp. 300.000,-
(tiga ratus ribu rupiah);
b. perjalanan tingkat Kabupaten maksimal sebesar Rp. 100.000,-
(seratus ribu rupiah);
c. perjalanan tingkat Provinsi maksimal sebesar Rp. 500.000,- (lima
ratus ribu rupiah); dan
d. perjalanan tingkat nasional maksimal sebesar Rp. 1.000.000,-
(satu juta rupiah).
(3) Tunjangan komunikasi maksimal sebesar Rp 100.000,-(seratus ribu
rupiah)
(4) Tunjangan kinerja diberikan apabila :
a. tingkat pengembalian pinjaman dibawah atau sama dengan 90%
maka tunjangan diberikan sebesar 5% (lima per seratus) dari UMK
Kabupaten .......

20
b. tingkat pengembalian pinjaman diatas 90% maka tunjangan
diberikan sebesar 10% (sepuluh per seratus) dari UMK Kabupaten
.......
(5) Tunjangan jaminan sosial Tenaga kerja diberikan dengan mengikuti
mekanisme yang ada di BPJS Ketenagakerjaan;
(6) Tunjangan hari raya diberikan satu kali dalam satu tahun pada saat
menjelang hari raya idul fitri sebesar satu kali gaji pokok; dan
(7) bonus akhir tahun diberikan jika pegawai dapat mencapai target
kerja yang dibebankan pada tahun lampau dengan ketentuan:
a. jika capaian target diatas atau sama dengan 90% mendapatkan 1
kali gaji pokok; dan
b. jika capaian target dibawah 90% mendapatkan 70% dari gaji pokok.
(8) Penggajian pegawai dan unsur pendukung di unit usaha BUM Desa
bersama untuk selanjutnya dibuat oleh Pelaksana o p erasional.

BAB VIII
SANKSI

Pasal 32
(1) Sanksi diberlakukan kepada perangkat organisasi BUM Desa
bersama yang melanggar ketentuan Anggaran Dasar dan Anggaran
Rumah Tangga atau peraturan lain.
(2) Sanksi diberlakukan kepada Pegawai BUM Desa bersama yang
melanggar ketentuan dalam kontrak kerja.
(3) Sanksi atas pelanggaran yang dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2)
berupa :
a. sanksi administrasi;
b. sanksi ganti kerugian; dan
c. sanksi hukum

Pasal 33
(1) Sanksi administrasi diputuskan apabila terjadi pelanggaran berupa:
a. Ketidak disiplinan, ketidak jujuran, dalam menjalankan tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya; tidak menjalankan tugas,
wewenang dan tanggungjawabnya sesuai dengan Anggaran
Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Peraturan lainnya yang
berlaku tanpa keterangan yang dapat dipertanggungjawabkan;

21
b. menyalahgunakan wewenang dan tanggungjawabnya untuk
kepentingan pribadi dan/atau kelompoknya yang merugikan
usaha atau unit usaha BUM Desa bersama;
c. melanggar aturan yang dimuat dalam Anggaran Dasar, Anggaran
Rumah Tangga serta Standar Operasional Prosedur;
d. dengan sengaja membocorkan rahasia yang merupakan blue
print BUM Desa bersama; dan
e. mencemarkan nama baik BUM Desa bersama;
(2) Pemberian sanksi terhadap pelanggaran yang dimaksud dalam ayat
(1) melalui tahapan sebagai berikut :
a. teguran dari tim ahli atau Direktur baik secara lisan maupun
secara tertulis;
b. teguran melalui surat resmi;
c. apabila dengan teguran tidak ada itikad baik untuk memperbaiki,
diberikan Surat Peringatan ke I (SP I);
d. dengan Surat Peringatan ke I (SP I) tetap tidak beritikad baik untuk
memperbaiki dan/atau melaksanakan isi Surat Peringatan ke I
(SP I), diterbitkan Surat Peringatan II (SP II);
e. apabila dalam jangka waktu yang telah ditentukan dalam huruf d
di atas tetap tidak melaksanakan kewajibannya, maka
diterbitkan Surat Peringatan ke III (SP III) berupa pemberhentian
dengan tidak hormat sebagai perangkat organisasi atau pegawai
BUM Desa bersama dengan tidak mendapatan hak sebagai
perangkat organisasi atau pegawai BUM Desa bersama;
f. pemberhentian dengan tidak hormat, tidak menggugurkan
unsur pelanggaran hukum perdata dan/atau unsur tindak
pidana.
(3) Sanksi ganti kerugian diputuskan apabila terjadi pelanggaran yaitu:
a. menghentikan tugas dan tanggung jawab secara sepihak
sebelum kontrak kerja atau jangka waktu masa baktinya
berakhir;
b. terbukti telah menyebabkan kerugian terhadap BUM Desa
bersama yang disebabkan kelalaian atau kesengajaan telah
menyalahgunaan tugas, wewenang dan tanggungjawabnya
untuk kepentingan dan/atau memperkaya diri sendiri atau
secara kelompok;
c. terbukti dengan sengaja merusak dan/atau mengambil untuk
dimiliki secara pribadi dengan tidak melalui prosedur yang
diakui dan diatur dalam peraturan yang berlaku, terhadap aset
BUM Desa bersama;
d. besaran ganti kerugian yang disebabkan karena perbuatan
pelanggaran pada huruf b, dan huruf c sesuai dengan kerugian
yang diderita BUM Desa bersama;

22
e. sanksi ganti kerugian sebagaimana dimaksud pada huruf d
dapat diputuskan bersamaan dengan pemberian sanksi
administrasi.
f. penggantian kerugian sebagaimana dimaksud huruf d tidak
menggugurkan atau menghilangkan unsur tindak pidana.
(4) Sanksi hukum diberlakukan apabila terjadi pelanggaran yang
memenuhi unsur kerugian, perbuatan melawan hukum dan tindak
pidana;
(5) Sanksi hukum diberlakukan apabila ganti kerugian tidak dapat
dipenuhi oleh pelaku.

BAB IX
PERUBAHAN ANGGARAN RUMAH TANGGA

Pasal 34
(1) Perubahan Anggaran Rumah Tangga baik sebagian maupun
keseluruhan hanya dapat dilaksanakan dengan keputusan
bersama dewan penasihat, pengawas dan pelaksana operasional;
(2) Perubahan Anggaran Rumah Tangga dapat dilakukan atas
inisiatif dewan penasehat, pengawas atau pelaksana operasional
BUM Desa bersama.

BAB X
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 35
Ketentuan dalam Anggaran Rumah Tangga mengikat seluruh personel
organisasi pengelola BUM Desa bersama “Wahana Sejahtera”.

Pasal 36
Peraturan Kepala Desa Bersama ini mulai berlaku sejak diundangkan.

Ditetapkan di …………………….
Pada Tanggal................................2022

KEPALA DESA
...............
KEPALA DESA KEPALA DESA
............... ...............

23
( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )

KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA


............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )

KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA


............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )


KEPALA DESA KEPALA DESA KEPALA DESA
............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )

Diundangkan di ... Diundangkan di ... Diundangkan di ...


pada tanggal ... pada tanggal ... pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA
............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )


Diundangkan di ... Diundangkan di ... Diundangkan di ...
pada tanggal ... pada tanggal ... pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA
............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )

Diundangkan di ... Diundangkan di ... Diundangkan di ...


pada tanggal ... pada tanggal ... pada tanggal ...
SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA SEKRETARIS DESA

24
............... ............... ...............

( ………………… ) ( ………………… ) ( ………………… )

BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...


BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...
BERITA DESA... (Nama Desa) TAHUN ... NOMOR ...

25

Anda mungkin juga menyukai