Anda di halaman 1dari 4

Kepada Yth:

KEPALA KEJAKSAAN NEGERI SERANG

Di-

SERANG

Perihal: SURAT JAMINAN PENANGGUHAN/PENGALIHAN PENAHANAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama :

No KTP :

Tempat, Tanggal Lahir :

Alamat :

Bertindak selaku Orang Tua (Ayah/Wali nya), dengan menyatakan


bersedia sebagai penjamin permohonan penangguhan/peralihan
penahanan untuk dan atas nama

Nama :

No KTP :

Tempat, Tanggal Lahir :

Alamat :

Bahwa saya telah membaca dan mengerti ketentuan pasal 198 UU


jo Pasal 106 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Maka
selaku penjamin saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa :

SAYA SEPENUHNYA MENJAMIN ANAK SAYA (NAMA TERSANGKA)

Yang menjadi Tersangka dalam tindak pidana pasal 198 UU jo


Pasal 106 UU RI Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Dengan
ini saya menjamin bahwa (NAMA YANG TERSANGKA) tidak akan
melakukan hal-hal sebagai berikut :

1. Tidak akan melarikan diri


2. Tidak merusak atau menghilangkan barang bukti
3. Tidak mengulangi tindak pidana
4. Tidak mempersulit jalannya penuntutan atau pemeriksaan di
sidang Pengadilan, serta sanggup dan bersedia untuk
meghadiri pemeriksaan di Pengadilan Negeri Serang
Demikian pernyataan ini saya buat dan saya tanda tangani dalam
keadaan sehat dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Serang, 14 Agustus 2018

Hormat Saya,

(NAMA PENJAMIN)
Pasal 198 (UU RI Nomor 36 Tahun 2009)

“Setiap orang yang tidak memiliki keahlian dan kewenangan

untuk melakukan praktik kefarmasian sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 108 dipidana dengan pidana denda paling banyak

Rp100.000.000,00 (seratus juta rupiah).”

Pasal 106 (UU RI Nomor 36 Tahun 2009)

“(1)Sediaan farmasi dan alat kesehatan hanya dapat

diedarkan setelah mendapat izin edar.

(2) Penandaan dan informasi sediaan farmasi dan alat

kesehatan harus memenuhi persyaratan objektivitas dan

kelengkapan serta tidak menyesatkan.

(3) Pemerintah berwenang mencabut izin edar dan

memerintahkan penarikan dari peredaran sediaan

farmasi dan alat kesehatan yang telah memperoleh izin

edar, yang kemudian terbukti tidak memenuhi

persyaratan mutu dan/atau keamanan dan/atau

kemanfaatan, dapat disita dan dimusnahkan sesuai

dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.”

Pasal 108
(1) Praktik kefarmasiaan yang meliputi pembuatan termasuk pengendalian
mutu sediaan farmasi, pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep
dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan
obat tradisional harus dilakukan oleh tenaga kesehatan yang mempunyai
keahlian dan kewenangan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan.

(2) Ketentuan mengenai pelaksanaan praktik kefarmasian


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan
Peraturan Pemerintah.

Anda mungkin juga menyukai