Anda di halaman 1dari 2

Nikola Tesla, Sang Anak Cahaya

Nikola Tesla adalah sosok ilmuwan yang dikenal karena kelihaiannya dalam pemanfaatan energi
listrik yang jauh lebih efisien & memungkinkan arus listrik bolak-balik menjadi sistem listrik yang
berskala besar seperti sekarang.

Nikola Tesla lahir di Smijan, Kroasia. Ia adalah anak-4 dari 5 bersaudara. Ketika ia baru dilahirkan,
Nikola Tesla lahir dengan cuaca badai petir di luar. Bidan nya pada saat itu mengatakan jika Nikola
akan menjadi anak kegelapan. Namun ibunya menentang hal tersebut dengan menggantikan kalimat
tersebut menjadi anak dari cahaya. Ia berasal dari keluarga Serbia. Dimana ayahnya adalah seorang
pendeta ortodoks dan ibunya tidak bersekolah namun memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata.
Pada tahun 1870, ia bertemu dengan seorang guru matematika dan fisika yang dimana memicu
semangatnya dalam mempelajari ilmu fisika. Nikola Tesla adalah anak yang sangat amat genius. Ia
diketahui mampu menghitung integral dan kalkulus di dalam kepalanya. Ia memiliki raut wajah yang
tertutup dan cenderung mengisolasikan dirinya dari dunia luar.

Pada awalnya, ayah Nikola Tesla menginginkannya menjadi seorang pendeta. Namun Nikola Tesla
tidak mengingini hal tersebut. Tetapi, dikarenakan Nikola Tesla menunjukkan kegigihannya dalam
mempelajari bidang ilmu fisika, ia pun diberikan restu alias diberikan izin oleh sang ayah agar bekerja
di bidang sains. Dia pun menempuh pendidikan kuliahnya di Austrian Polytechnic dengan beasiswa
militer.

Ketika ia baru memulai kehidupan kuliahnya, ia meraih nilai kuliahnya dengan sangat baik. Namun
seiring berjalannya waktu, akibat pergaulan bebas yang diikuti oleh Nikola Tesla, ia pun terjerumus
ke perjudian yang membuatnya harus menghabiskan seluruh biaya beasiswa nya. Ia kemudian di
keluarkan dari kuliahnya tersebut dan kabur dari rumah alias di Eropa ke Amerika.

Di Amerika, ia bertemu dengan sang ilmuwan dan pembisnis yang tersohor pada masanya, Thomas
Alfa Edison. Edison melihat suatu potensi di dalam diri Nikola Tesla. Kemudian, ia pun menawarkan
diri untuk bekerja sama dengan Nikola Tesla. Nikola Tesla dan Edison bekerja dengan baik pada
awalnya.

Pada suatu saat, Edison menawarkan 50.000 dollar jika Nikola Tesla dapat memperbaiki mesin
dynamo DC nya. Berbulan-bulan dihabiskan oleh Nikola Tesla dengan berkesperimen agar dapat
menyukseskan perbaikan mesin tersebut. Hingga pada akhirnya ia pun dapat menyelesaikan
pekerjaannya yang satu itu.

Tetapi, Edison menipunya dengan mengatakan jika Nikola Tesla tidak mengerti candaan orang
Amerika. Edison dan Tesla pun terlibat di dalam suatu konflik dan Tesla memutuskan untuk berhenti
bekerja sama dengan Edison.

Tahun berganti tahun, Edison memulai sebuah perkara dengan menyebarkan sebuah berita palsu
bahwa Tesla membuat arus listrik yang dapat membahayakan diri seseorang dan ibaratnya sebagai
kursi eksekusi. Namun, Tesla membantah hal tersebut dengan keras dengan menunjukkan temuannya
tersebut menggunakan dirinya sendiri sebagai bahan percobaan di atas kursi yang dikatakan Edison
dapat membunuh manusia. Tetapi pada akhirnya, Nikola Tesla berhasil membuktikan bahwa
temuannya tidak berbahaya sama sekali.

Hingga pada akhirnya, Nikola Tesla dibayar oleh salah satu pengusaha untuk mematenkan temuannya
tersebut dan dibayar sebesar 60.000 dollar dan sebuah saham dari perusahaan Westinghouse. Ia pun
ditemukan meninggal di hotel the newyorker di umurnya yang ke 86 tahun dan dikenal sebagai sosok
lelaki yang suka memberi makan burung merpati di jendelanya.

Melalui kisah tersebut kita dapat belajar untuk mampu bangkit dari masa-masa terpuruk kita dan
boleh untuk bangkit dan menciptakan inovasi-inovasi baru agar menjadi sesorang yang lebih baik dari
sebelumnya.

Anda mungkin juga menyukai