Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG NICOLA TESLA

Disusun oleh:

Rahman Hafaza 19306144020

PRODI FISIKA S1 JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2022
A. PENDAHULUAN

Pada akhir abad ke 18, seorang ilmuan yang bernama Nikolas Tesla memiliki
pemikiran tentang bagaimana mentransmisikan tegangan dengan media udara atau dengan
kata lain tanpa perantara kabel (wireless). Dari percobaan yang dilakukan tersebut
dihasilkan sebuah alat yang dinamakan atas dirinya sendiri, yaitu kumparan Tesla (Tesla
Coil). Dengan alat ini Nikola Tesla dapat menghasilkan tegangan yang sangat tinggi, arus
yang kecil, frekuensi yang sangat tinggi dan berhasil mengirimkan daya listrik tanpa
melalui suatu kabel untuk menyalakan lampu dan 1 motor listrik.

Akan tetapi sangat disayangkan bahwa penemuan dan teknologi yang luar biasa
ini harus dihentikan pada masa itu, karena efek samping dari tegangan yang
ditransmisikan tersebut dapat merusak alat- alat elektronik yang berada disekitar nya,
serta lompatan listrik bertegangan tinggi yang dihasilkan dapat membahayakan umat
manusia. Namun, inilah awal mula dari teknologi wireless yang dahulu dianggap tidak
berguna namun diabad sekarang sangatlah bermanfaat.

Teknologi nirkabel ini digunakan untuk bidang telekomunikasi.


Berkembangnya nirkabel ini juga tidak terlepas dari penelitian ilmuan bernama heinrich
hertz, yang menitik beratkan transmisi energi yang kecil, pada frekuensi radio, dan
sangat berguna bagi keperluan mentransmisi data dan komunikasi dari suatu tempat
ketempat lain tanpa melalui kabel. Penelitia heinrich hertz juga merupakan
pengembangan dari Nikola Tesla.

Dengan pesatnya perkembangan teknologi semikonduktor dan teknologi


nirkabel, perangkat- perangkat elektronik yang dahulu tergolong statis karena bentuk
fisiknya yang besar dan berat sehingga tidak memungkinkan untuk dibawa kemana-
mana. sekarang sudah menjadi perangkat yang ringan dan simple sehingga dapat
dibawa kemana-mana. sehingga, peralatan tersebut sekarang telah menjadi kebutuhan
primer manusia di abad ini.

0leh karena kebutuhan akan kemajuan teknologi inilah, maka penemuan Nikola
Tesla yang dapat mentransmisi energi tanpa melalui kabel pada akhir abad 18 itu
menjadi kajian yang sangat menarik untuk diteliti dan dimengerti kembali. selain itu,
dengan meningkatnya harga dari penghantar listrik sementara kebutuhan akan energi
listrik semakin meningkat setiap tahun nya. maka, dengan adanya sistem penghantaran
listrik tanpa kabel ini dapat mengurangi pernggunaan kabel, terutama untuk
penggunaan kabel pada peralatan yang digunakan sehari hari seperti kabel chargeuntuk
pengisian baterai pada telepon gengggam, laptop, dan perangkat lainnya.
B. BIOGRAFI NICOLA TESLA

Nikola Tesla lahir 10 Juli 1856 di sebuah desa di Smiljan, Kerajaan


Austria (sekarang masuk Kroasia). pada masa sejarah perang dunia pertama di Eropa
sedang terjadi ketegangan politik yang sangat panas, termasuk di Kerajaan Austria.

Ayah Tesla adalah seorang pendeta, sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga
yang punya bakat buat bikin alat-alat rumah tangga dan mekanik. Tesla mengaku
kemampuannya berpikir menurun dari ibunya. Ayah Tesla sebenernya ingin Tesla
kelak menjadi tentara atau pendeta seperti dirinya. Namun Tesla ga tertarik pada kedua
profesi tersebut. Tesla mulai tertarik dengan listrik ketika sekolah saat profesornya
mempertunjukkan penggunaan listrik. Saat itu Tesla menganggap listrik adalah sebuah
fenomena yang misterius dan mengagumkan, lalu bikin dia penasaran.

a. Masa Muda

Di usianya yang masih muda, sekitar 17 tahun, Tesla sakit kolera yang sangat
parah. Kolera merupakan salah satu penyakit mematikan yang menyerang saluran
pencernaan. Tesla terbaring di tempat tidur selama 9 bulan dan hampir meninggal.

Sesuai perjanjian, Tesla pun akhirnya kuliah di Teknik di Graz University of


Technology. Di awal perkuliahannya, dia sangat semangat dan tanpa kesulitan dapet
nilai bagus. Tesla ga beristirahat mulai dari jam 3 pagi sampai jam 11 malem. Hari
minggu atau liburan pun dia tetep belajar seperti biasa. Di tahun kedua, kuliahnya mulai
kacau. Dia terlibat perdebatan dengan dosennya, ga dapet beasiswa dan ketagihan main
judi. Tesla bahkan pernah mempertaruhkan semua uang saku dan uang kuliahnya untuk
maen judi. Tesla akhirnya drop-out dari kampusnya.

Ketika berumur 25 tahun, Tesla pindah ke Budapest, Hungaria untuk bekerja di


perusahaan telegraf. Sekitar setahun kemudian, Tesla pindah ke Perancis dan bekerja di
anak perusahaannya Thomas Alva Edison. Edison dianggap sebagai inventor paling
penting sepanjang sejarah Amerika. Selain bola lampu, Edison juga punya usaha
kelistrikan yang cukup besar. Pencapaian luar biasa Edison di bidang teknologi
bergema sampai ke penjuru Eropa. Tesla yang saat itu masih muda juga kagum dengan
pencapaian Edison.

Di anak perusahaannya Edison, Tesla dapet kerjaan buat mendesain dan


memperbaiki kinerja alat-alat listrik. Kinerjanya yang bagus membuat Tesla
direkomendasikan buat bekerja langsung dengan Edison. Ketika berumur 28 tahun,
Tesla pun merantau ke Amerika. Dia bekerja langsung dengan Edison atas rekomendasi
bos Tesla waktu di Perancis.

Setelah keluar dari perusahaan Edison, Tesla sempat hidup luntang-lantung.


Tesla bahkan sempat menjadi kuli dengan bayaran $2 per hari! Tesla lalu dikenalkan
oleh mandornya ke Alfred Brown. Brown merupakan orang yang berpengalaman dalam
membuat perusahaan dan mempromosikan penemuan dan paten. Brown dan koleganya,
Charles Peck, kemudian menjadi mentor sekaligus mengubah peruntungan Tesla.
Mereka setuju untuk mendukung Tesla dari segi keuangan dan memanage patennya.
Mereka bertiga mendirikan Tesla Electric Company dengan pembagian keuntungan 1/3
untuk Tesla, 1/3 untuk Peck dan Brown, dan 1/3 untuk pengembangan.

Mereka mendirikan lab buat Tesla di Manhattan. Tesla langsung


mengembangkan motor listrik alternating current (AC) yang udah dia impikan sejak
lama. Peck dan Brown menanggung semua pengeluaran dan biaya yang Tesla gunakan.
Mereka juga berkontribusi memberikan masukan agar alat Tesla mudah digunakan.
Tesla sangat berterima kasih buat mereka berdua. Akhir tahun 1887, Peck and Brown
menyadari bahwa Tesla telah menemukan motor AC yang luar biasa dan mendorong
Tesla untuk mematenkannya.

Sebenernya listrik AC udah diketahui sebelum Tesla, namun Tesla lah yang
merancang sistem listrik AC yang terintegrasi dengan baik, berupa generator, motor,
saluran transmisi, lampu, dll yang menjadikan listrik AC menjadi alternatif pengganti
listrik DC (dirrect current).
Saat itu ga banyak investor yang melirik sistem listrik AC. Salah satu pengusaha
yang tertarik adalah George Westinghouse. Westinghouse sebenernya udah melakukan
penelitian tentang listrik AC, namun sistem milik Tesla berjalan jauh lebih baik
ketimbang miliknya. Mereka pun akhirnya bekerja sama.

Di lain sisi, Edison masih fokus pada sistem DC yang ia miliki. Setelah
mempelajari kelebihan dan kelemahan listrik AC, Edison berkesimpulan bahwa listrik
AC “not worth the attention of practical men.” Edison ga menyadari kalau di tempat
lain ada mantan anak buahnya yang bakal menyainginya dalam industri listrik.

War of Currents

Pada saat awal kemunculannya, industri listrik terbagi menjadi dua kubu: listrik
DC, yang menghasilkan arus listrik searah, dan listrik AC, yang menghasilkan arus
listrik bolak balik.

Masing-masing kubu memiliki “wakil” perusahaan besar. Di kubu DC ada


Edison Electric Light Company dengan CEOnya Edison sedangkan kubu AC ada
Westinghouse Electric Company dengan CEOnya Westinghouse yang memakai paten
dan bantuan Tesla. Kedua kubu dan perusahaan tersebut bersaing secara bisnis, debat
publik dan propaganda untuk menunjukan bahwa sistemnya lebih baik.

Kemajuan pesat listrik AC membuat kubu DC panik. Saat itu kubu DC getol
banget buat melakukan propaganda untuk menjatuhkan listrik AC. Beberapa kelompok
AC-haters tersebut bahkan sampai menyetrum beberapa anjing dan kuda sampai mati
menggunakan listrik AC untuk menunjukan kepada masyarakat tentang bahayanya AC.
Menurut New York Sun, orang yang membunuh hewan-hewan tersebut suruhannya
perusahaan Edison.

Tesla udah mengantisipasi hal tersebut, dia terus memperbaiki sistemnya.


Untuk meyakinkan masyarakat waktu itu, Tesla berdiri di atas panggung dan
mengalirkan listrik AC melewati tubuhnya. Propaganda pendukung DC ga terbukti.
War of Currents berakhir setelah investor meminta perusahaan Edison untuk memakai
AC. Ga sampe di situ, Edison bahkan sampai sampai keluar dari perusahaan dia sendiri.
Edison pun akhirnya mengakui bahwa dia salah dalam memperkirakan potensi listrik
AC.

Setelah War of Currents, Westinghouse memenangkan lelang proyek


pembangkit listrik yang memanfaatkan air terjun Niagara. Westinghouse dan Tesla
membangun pembangkit listrik besar bertenaga air pertama di dunia. Saat itu, belum
ada teknologi yang sanggup memanfaatkan energi yang sangat sangat besar seperti itu.
Berkat mereka berdua, tenaga yang sangat besar dari air terjun niagara bisa dikonversi
menjadi listrik dan ditransmisikan jarak jauh, menerangi seluruh kota New York, tentu
saja dengan menggunakan sistem AC. Teknologi PLTA ini menjadi pionir dan
diterapkan di berbagai wilayah di Amerika dan dunia.

Berkat keberhasilannya memanfaatkan tenaga yang sangat besar dari air terjun
Niagara, reputasi Tesla langsung naik. Dalam beberapa tahun saja setelah tiba di
Amerika, Tesla udah berhasil menyejajarkan diri dengan penemu hebat Amerika waktu
itu seperti Edison, Wright Bersaudara dan Alexander Graham Bell.

b. Penemuan Tesla Lainnya

Setelah sistem listrik AC Tesla berkembang, dia dapet uang banyak dari paten-
paten miliknya. Istimewanya, Tesla ga menyimpan atau menggunakan uangnya untuk
foya-foya, tapi dia gunakan buat melakukan eksperimen lanjutan dan membuat alat
baru. Pada suatu kesempatan di labnya, Tesla mampu bekerja selama 84 jam tanpa tidur
atau istirahat

Tesla menemukan Tesla Coil sekitar tahun 1891 ketika ia mengulangi dan
mengembangkan eksperimen Heinrich Hertz yang menemukan radiasi
elektromagnetik. Ada suatu fenomena dalam ilmu elektromagnetik, yaitu fenomena
resonansi dari gelombang elektromagnetik. Resonansi secara fisika merupakan keadaan
dimana suatu benda dapat menyalurkan energi yang dimilikinya ke benda lain yang
dipisahkan oleh jarak tertentu. Hal ini lah yang ingin dimanfaatkan Tesla untuk
menyalurkan energi listrik tanpa kabel dengan memanfaatkan fenomena resonansi
tersebut. Transfer energi dilakukan dengan menggunakan suatu kopling induktif yang
berfungsi untuk mentransmiskan energi. Medan listrik yang tinggi menyebabkan udara
di sekitar terminal bertegangan tinggi untuk mengionisasi dan menghantarkan listrik,
sehingga listrik merambat ke udara dalam bentuk petir atau kilatan-kilatan tadi. Jadi
misalnya lampu didekatkan dengan Tesla Coil pada jarak tertentu, maka lampu tersebut
akan menyala.

Teknik resonansi induktif medan elektromagnetik ini menjadi konsep utama


dalam penerapan transmisi wireless yang digunakan dalam jarak dekat atau menengah
seperti misalnya wireless charger HP sekarang.

Tesla coil yang berukuran kecil dan menghasilkan tegangan rendah secara
umum ga berbahaya. Namun apabila sistemnya gede, seperti misal di video di atas,
efeknya bisa berbahaya dan mematikan.

Seperti yang kita tau, Tesla telah berhasil mentransmisikan listrik tanpa kabel.
Tapi apakah efisien? Sayangnya sejak Tesla masih hidup sampai sekarang, teknologi
ini masih dinilai belum se-efisien kabel. Wireless transmision dinilai belum efisien
karena banyak energi yang terbuang sia-sia (free space loss).

c. X-Ray: Tesla atau Röntgen?

Tahun 1894, Tesla menyadari bahwa plat filmnya di labnya pada rusak. Nah dia
bingung, “Waduh apaan nih yang bikin plat film gue pada rusak?” Tesla pun curiga
kalo ini disebabkan oleh radiasi energi dari percobaan dia sebelumnya. Sebelumnya dia
melakukan percobaan menggunakan tabung Crookes, yang menjadi alat untuk
membuat X-ray.

Nah sebelum Tesla melakukan penelitian lebih lanjut tentang radiasi energi
tersebut, sialnya laboraturium Tesla kebakaran dan menghancurkan semua alat yang
dimilikinya. Tesla sempat depresi dengan kejadian tersebut. Di saat yang hampir
sama, Wilhelm Röntgen mengumumkan penemuan X-ray nya.
Setelah sempat terpukul, Tesla lalu bangkit kembali dan menyempurnakan
percobaan Röntgen dengan tabung bikinannya sendiri dan menghasilkan gambar lebih
baik. Ia lalu mengirimkan hasil fotonya ke Röntgen.

Setelah itu, Tesla ga begitu tertarik melanjutkan penelitiannya tentang X-ray


karena emang minat awal Tesla adalah wireless transmition. Röntgen mendapatkan
hadiah Nobel berkat penemuannya ini. Seperti yang kita ketahui sekarang, foto X-ray
sangat berguna dalam diagnosa suatu penyakit.

Tesla menemukan bahwa sistem transmisi listrik tanpa kabelnya juga dapat
digunakan sebagai alat komunikasi tanpa kabel jarak jauh ketika disetel beresonansi
pada frekuensi yang sama. Dengan prinsip yang sama, Tesla juga membuat radio
remote control pertama.

Awal tahun 1895, Tesla udah siap buat mentransmisikan sinyal sejauh 50 mil.
Tapi lab Tesla kebakaran yang menghancurkan semua alat-alatnya, termasuk yang
menghancurkan alat-alat untuk sinar-X nya di atas.

Di saat yang hampir sama pula, di Inggris, Guglielmo Marconi sedang membuat
alat untuk mengirimkan pesan tanpa kabel. Marconi mematenkan alatnya di Inggris
tahun 1896. Awalnya alat Marconi cuma bisa mengirimkan sinyal dalam jarak yang
relatif dekat, namun kemudian Marconi berhasil mengirimkan sinyal melintasi selat
Inggris. Keberhasilan dia mengirimkan sinyal jarak jauh disebut-sebut karena dia
menggunakan “Tesla oscillator” dalam alatnya.

Atas keberhasilannya membuat radio yang praktis digunakan, perusahaan


Marconi pun berkembang sangat pesat.
Namun, Tesla bukan orang yang sempurna tanpa kekurangan. Dia pernah
“menyerang” Einstein dengan mengatakan bahwa teori relativitas Einstein sangat jauh
dari realitas. Tesla bilang bahwa teori relativitas Einstein “a mass of error and
deceptive ideas and opposed to common sense,” dan “not a single one of the relativity
propositions has been proved.”

Tesla bahkan mengajukan teori tandingan yaitu dynamic theory of


gravity meski akhirnya dia udah meninggal duluan sebelum teorinya selesai. Argumen-
argumen Tesla itu kemudian dijadikan senjata oleh para penganut teori konspirasi
termasuk pemercaya bumi datar. Dengan kecanggihan teknologi sekarang, udah
banyak eksperimen yang membuktikan kebenaran teori relativitas Einstein seperti
pembelokan cahaya oleh gravitasi yg dibuktikan Eddington, time dilation (digunakan
untuk GPS), dan lain-lain. Lebih aneh lagi, Tesla ga percaya dengan elektron yang
merupakan penghasil medan magnetik ataupun medan listrik.

d. Masa Tua

Tesla menghabiskan masa hidupnya dengan men-jomblo. Menurutnya


pernikahan cuma menghambatnya untuk melakukan penemuan, “I do not think you can
name many great inventions that have been made by married men”. Semasa hidup pun,
dia cuma punya beberapa sahabat, salah satunya adalah penulis terkenal, Mark Twain.
Dia banyak menghabiskan waktunya seorang diri, “Be alone, that is the secret of
invention; be alone, that is when ideas are born.”

Umur paten yang cuma 17 tahun membuat dia kehilangan pemasukan dan
kesulitan keuangan. Tesla menghabiskan masa tuanya dengan menginap di penginapan
murah sembari setiap harinya memberi makan merpati. Semakin tua, Tesla semakin
kehilangan kharisma-nya. Dia pun meninggal dalam keadaan miskin, seorang diri di
penginapannya.
P.S: Elon Musk adalah CEO Tesla Motors, perusahaan yang produk utamanya
adalah mobil listrik dan memiliki visi untuk mempercepat adopsi energi terbaharukan
di seluruh dunia. Selain itu Musk juga merupakan chairman Solar City,
perusahaan penyalur sistem tenaga surya terbesar di Amerika Serikat.

Tesla mungkin ga seterkenal dan sekaya Edison. Mimpi dia untuk mengalirkan
energi ke seluruh dunia mungkin ga tercapai. Tapi apa yang telah dia lakukan telah
menginspirasi banyak orang untuk menciptakan sesuatu yang berguna bagi bumi dan
kemanusiaan.


C. DAFTAR PUSTAKA

Buku Tesla: Inventor of the Electrical Age: W. Bernard Carlson

Nikola Tesla – Wikipedia

http://www.pbs.org/tesla/

Anda mungkin juga menyukai