Anda di halaman 1dari 3

Nikola Tesla, seorang fisikawan, teknisi listrik, teknisi mekanika, dan penemu serba bisa

keturunan Serbia-Amerika ini lahir pada tanggal 10 Juli 1856. Dirinya dianggap sebagai
salah satu inventor paling mahsyur dan paling penting yang pernah lahir ke muka bumi.
Penemuan-penemuannya sungguh revolusioner dan terlampau maju, bukan hanya
untuk kehidupan masyarakat di zamannya saja, namun juga untuk era modern
sekalipun seperti sekarang ini. Sayang, akibat tidak mendapat dukungan dari
pemerintah dan para penyandang dana karena dinilai dapat mengganggu denyut
industri dan keamanan negara, banyak penemuannya yang terbengkalai dan lahir
prematur.

Pada 1895, Tesla berhasil mengirimkan sinyal radio dengan jangkauan mencapai 50
mil. Penemuannya ini dia selesaikan pada tahun 1897. Pada 1898, Tesla
mendemonstrasikan sebuah temuannya di hadapan orang-orang di Madison Square
Garden. Pada demonstrasinya tersebut ia menampilkan sebuah perahu yang berada di
aquarium besar bergerak-gerak. Keberhasilan Tesla dalam mengembangkan sinyal
radio menjadi penggerak benda tersebut merupakan dasar dari robotik dan remot
kontrol. Penemuan tersebut terus berkembang, hingga saat ini kita mengenal drone,
dan berbagai macam peralatan yang menggunakan remot kontrol.

Tesla merupakan orang pertama yang menemukan peralatan mesin tanpa


menggunakan minyak bumi. Pemikiran Tesla ini bermula dari keresahannya
ketergantungan manusia terhadap minyak bumi, hingga dirinya kemudian menemukan
cara dengan memusatkan kekuatan berputar pada medan magnet. Penemuan Tesla ini
memang harus menyerah pada krisis ekonomi yang melanda dunia pada tahun 1930,
juga karena perang dunia. Namun temuan Tesla tersebut merupakan cikal bakal dari
penemuan-penemuan besar lainnya terkait motor listrik. General Motor, sebuah
perusahaan mobil, adalah perusaan yang telah memopulerkan penemuan Tesla dalam
bidang motor listrik. Berkat penemuan Tesla tersebut, kini kita bisa menikmati alat-alat
listrik, peralatan mesin, dan jam tangan listrik.

Berkat bantuan pendanaan dari JP Morgan, Tesla kemudian merancang dan


membangun Menara Wardenclyffe, stasiun transmisi daya nirkabel raksasa, di New
York sekitar tahun 1901-1902. Morgan berharap menara ini dapat menyediakan sarana
komunikasi nirkabel di seluruh dunia. Akan tetapi, Tesla punya rencana lain. Lewat
menara ini, Tesla berencana mengalirkan listrik gratis ke seluruh masyarakat

Tesla ingin agar menara ini dapat mengirimkan pesan, sambungan telepon, dan bahkan
cetakan faksimil di penjuru Atlantik ke negara Inggris maupun ke kapal-kapal yang
tengah berlayar di samudera. Bukan hanya itu, apabila proyek ini berhasil, ia yakin
kalau semua orang dapat menikmati tenaga listrik dari menara ini yang disalurkan lewat
tanah, tanpa sambungan kabel. Metodenya sendiri adalah dengan menghimpun energi
panas dari dalam bumi dan udara sekitar yang kemudian diubah menjadi energi listrik.

Namun niat mulia Tesla bertentangan dengan keinginan JP Morgan yang menginginkan
keuntungan besar. Dengan adanya listrik gratis berarti tak ada keuntungan bisnis. Dan
sistem ini dapat sangat membahayakan kepentingan tokoh-tokoh elit dunia karena
dapat secara drastis mengubah industri energi. Coba bayangkan, bagaimana jadinya
apabila masyarakat tak memerlukan minyak bumi dan batu bara untuk beraktivitas?
Atas dasar inilah, JP Morgan menolak untuk membiayai proyek lanjutan ini. Proyek ini
terbengkalai pada tahun 1906 dan tak pernah dilanjutkan.

Yang paling disesalkan adalah seandainya saat itu pemerintah dan JP Morgan bersedia
membiayai proyek Listrik Gratis tersebut, tentunya masyarakat tidak akan tersiksa
karena mahalnya biaya listrik. Selain itu, seandainya proyek listrik gratis berhasil
direalisasikan mungkin saat ini dunia tidak akan mengalami pemanasan global akibat
banyaknya gas karbon monoksida hasil dari pembakaran batu bara dan minyak bumi.
Akibat dari tidak mendapat dukungan dari pemerintah dan para penyandang dana
karena dinilai dapat mengganggu denyut industri dan keamanan negara, banyak
penemuan Nikola Tesla yang terbengkalai dan lahir prematur.

Setelah berkembangnya Internet pada 1990'an, mulailah bermunculan para peneliti


yang mulai berbagi catatan-catatan Tesla yang tersebar dimana-mana dan
mempublikasikannya di Internet. Sehingga minat mengkaji kembali penelitian dan
karya-karya Nikola Tesla mulai bermunculan sayangnya hanya di lakukan oleh peneliti
independen dengan dana terbatas. Lembaga penelitian besar seolah tidak mau
menyentuh karya-karya Tesla, apakah karena rasa takut yang di miliki JP Morgan 100
tahun yang lalu di wariskan kepada para kapitalis-kapitalis besar saat ini yang tidak
menginginkan ada listrik gratis seperti keinginan Nikola Tesla.

Anda mungkin juga menyukai