Anda di halaman 1dari 8

UJI PARAMETRIK

LATIHAN 1
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Statistika Terapan

Dosen Pengampu : Pradita Eko Prasetyo Utomo, S.Pd., M.Cs.

Oleh:

DINA VERONIKA | F1E121012

PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS JAMBI

KOTA JAMBI
2022
STUDI KASUS

Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit menular yang mengenai saluran dan
kelenjar limfe disebabkan oleh cacing filarial dan ditularkan oleh nyamuk. Penyakit ini bersifat
menahun (kronis) dan bila tidak mendapatkan pengobatan dapat menimbulkan cacat menetap,
berupa pembesaran kaki, lengan dan alat kelamin baik pada perempuan maupun laki-laki.
Akibatnya penderita tidak dapat bekerja secara optimal bahkan hidupnya tergantung kepada orang
lain sehingga menjadi beban keluarga, masyarakat dan Negara.

PENDUDU
K
BERESIKO
100
ORANG
SUDAH (BELUM ADA GEJALA
TERTULA
R TAPI BERPOTENSI
10 MENULARKAN
KASUS
AKUT

(SUDAH ADA
1 GEJALA)
KASUS
KRONIS

Filariasis disebabkan oleh infeksi Nematoda (Cacing Gelang) dari keluarga


Filariodidea,Terdapat tiga spesies cacing penyebab Filariasis yaitu: Wuchereria bancrofti; Brugia
malayi; Brugia timori (1). Semua spesies tersebut terdapat di Indonesia, namun lebih dari 70%
kasus filariasis di Indonesia disebabkan oleh Brugia malayi
Sampel yang digunakan sebanyak 35 Provinsi. Data-data yang telah diinput sebagai berikut :
Jumlah Kabupaten/Kota
Endemis Filariasis yang
Provinsi Mencapai Eliminasi
2018 2019 2020

ACEH 0 2 2
SUMATERA UTARA 2 5 5
SUMATERA BARAT 4 6 7
RIAU 3 5 6
JAMBI 1 1 1
SUMATERA
SELATAN 0 0 2
BENGKULU 0 0 1
LAMPUNG 0 0 0
KEP. BANGKA
BELITUNG 2 4 5
KEP. RIAU 0 0 0
DKI JAKARTA 0 0 0
JAWA BARAT 5 6 6
JAWA TENGAH 0 0 0
DI YOGYAKARTA 0 0 0
JAWA TIMUR 0 0 0
BANTEN 4 5 5
BALI 0 0 0
NUSA TENGGARA
BARAT 0 0 0
NUSA TENGGARA
TIMUR 2 2 2
KALIMANTAN
BARAT 0 0 0
KALIMANTAN
TENGAH 1 3 3
KALIMANTAN
SELATAN 1 2 1
KALIMANTAN
TIMUR 0 0 0
KALIMANT
AN UTARA 0 0 0
SULAWESI 0 0 0
UTARA
SULAW
ESI 1 3 3
TENGA
H
SULAW
ESI 1 1 2
SELATA
N
SULAWE
SI 3 3 3
TENGGA
RA
GORONTALO 4 4 4
SULAWESI 1 1 1
BARAT
MALUKU 0 0 0
MALUKU UTARA 1 1 1
PAPUA BARAT 0 0 0
PAPUA 2 2 4
Jumlah 38 56 64

Analisa menggunakan UJI KORELASI PEARSON PRODUCT MOMENT : X1 for Y

1) Buatlah Ha dan H0
Ha : Terdapat banyak angka kematian Balita disetiap Provinsinya
H0 : Tidak Terdapat angka kematian Baltita di setiap Provinsi
2) Buatlah Ha dan H0 dalam bentuk statistik : Ha
: r ≠0
H0 : r = 0
3) Tabel Penolong
No X1 Y X12 Y2 X1Y
1 0 2 0 4 0
2 2 5 4 25 10
3 4 7 16 49 28
4 3 6 9 36 18
5 1 1 1 1 1
6 0 2 0 4 0
7 0 1 0 1 0
8 0 0 0 0 0
9 2 5 4 25 10
10 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0
12 5 6 25 36 30
13 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0
16 4 5 16 25 20
17 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0
19 2 2 4 4 4
20 0 0 0 0 0
21 1 3 1 9 3
22 1 1 1 1 1
23 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0
26 1 3 1 9 3
27 1 2 1 4 2
28 3 3 9 9 9
29 4 4 16 16 16
30 1 1 1 1 1
31 0 0 0 0 0
32 1 1 1 1 1
33 0 0 0 0 0
34 2 4 4 16 8
jumlah 38 64 110 271 157

4) Masukkan angka statistik dari tabel penolog dengan rumus :


n(𝛴𝑋1𝑌) ⎼ (𝛴𝑋1).(𝛴𝑌)
r=
√ (n.𝛴𝑋2 ⎼ (𝛴𝑋)²). (n.𝛴𝑌2 ⎼ (𝛴𝑌)²)

34.(157)−(38).64
=
√(34 . 110 − (38)²) . (34 . 271 ⎼ (64)²)

(5 . 338) − (2.432)
=
√(3.740 − 1.444).(9.214 − 4.096)

2.906
=
√(2.296).(5.118)

2.906
= 11750928
= 0,247

5) Menentukan besarnya koefisien diterminan koefisien penentu, variabel X terhadap


dengan rumus :
KP = r2 . 100%
= 0,2472. 100%
= 61,10%
6) Menguji signifikansi dengan rumus thitung :

Jika thitung ≥ dari ttabel 1, maka signifikan


Jika thitung ≤ dari ttabel 1, maka tidak signifikan
r√n⎼2 0,247√34−2 1,39
Thitung = √1−r² = √1−0,247²
= 0,96 = 𝟏, 𝟒𝟒

Setelah di hitung di atas dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05; db = n – 2 = 34 - 2


= 32, sehingga di dapat ttabel =1,69 . Ternyata thitung < dari ttabel atau 1,44 < 1,69. .
Kesimpulan 𝐗𝟏 terhadap Y : adalah TIDAK SIGNIFIKAN .

analisa menggunakan Uji korelasi Pearson Product Moment : X2 for Y


a. Buatlah Ha dan H0
Ha : Terdapat banyak angka kematian Balita disetiap Provinsinya
H0 : Tidak Terdapat angka kematian Baltita di setiap Provinsi
b. Buatlah Ha dan H0 dalam bentuk statistik :
Ha : r ≠ 0
H0 : r = 0
c. Tabel Penolong
No X2 Y X22 Y2 X2Y
1 2 2 4 4 4
2 5 5 25 25 25
3 6 7 36 49 42
4 5 6 25 36 30
5 1 1 1 1 1
6 0 2 0 4 0
7 0 1 0 1 0
8 0 0 0 0 0
9 4 5 16 25 20
10 0 0 0 0 0
11 0 0 0 0 0
12 6 6 36 36 36
13 0 0 0 0 0
14 0 0 0 0 0
15 0 0 0 0 0
16 5 5 25 25 25
17 0 0 0 0 0
18 0 0 0 0 0
19 2 2 4 4 4
20 0 0 0 0 0
21 3 3 9 9 9
22 2 1 4 1 2
23 0 0 0 0 0
24 0 0 0 0 0
25 0 0 0 0 0
26 3 3 9 9 9
27 1 2 1 4 2
28 3 3 9 9 9
29 4 4 16 16 16
30 1 1 1 1 1
31 0 0 0 0 0
32 1 1 1 1 1
33 0 0 0 0 0
34 2 4 4 16 8
56 64 222 260 244
d. Masukkan Angka-Angka statistik dan tabel penolong dengan rumus:

n(𝛴𝑋1𝑌) ⎼ (𝛴𝑋1) . (𝛴𝑌)


r=
√n.(𝛴𝑋2)-(𝛴𝑋)². (N(𝛴Y)²)
34 (244) - (56).64
=
√(34.222 - (38)². (34.260 - (64)²)
(8.296) - (3.584)
=
√(7.548 - 1444) . (8.840 - 4096)
4.712
=
√(6.104).(4.744)
4.172
= 28.957
= 0,014
e. Menentukan besarnya koefisien diterminan koefisien penentu , variabel X terhadap
dengan rumus:
KP = r2 . 100%
= 0,014^2 . 100%
= 0,196%
f. Menguji signifikansi dengan rumus thitung Kaidah Pengujian :
Jika thitung ≥ dari ttabel 1, maka signifikan
Jika thitung ≤ dari ttabel 1, maka tidak signifikan
r√n - 2 0,014 √34 - 2 0,07
Thitung = = =
√1 - r² √1 - 0,014² 0,99

= 0,079

Setelah di hitung di atas dengan ketentuan tingkat kesalahan α = 0,05; db = n – 2 = 34 - 2 =


32, sehingga di dapat ttabel = 1,694. Ternyata thitung < dari ttabel atau 0,079 <1,694.
Kesimpulan 𝐗𝟐 terhadap Y : TIDAK SIGNIFIKAN

Jawaban : Tenyata TIDAK ada pengaruh signifikan antara (X1) dengan (X2) secara bersama-sama terhadap (Y)

Anda mungkin juga menyukai