Anda di halaman 1dari 43

PERAN KESWAMAS

DALAM
PENANGANAN ODGJ
DI WILAYAH KAL-
SEL
GEOGRAFI KALIMANTAN
SELATAN
◦ Secara geografis, Kalimantan Selatan berada di bagian tenggara pulau
Kalimantan, memiliki kawasan dataran rendah di bagian barat dan pantai timur,
serta dataran tinggi yang dibentuk oleh Pegunungan Meratus di tengah.
◦ Luas wilayah : 37.530.52 km2 atau 6.98 % dari luas Pulau Kalimantan dan 1.96
% dari luas Indonesia
Batas-batas
Barat : Provinsi Kalimantan
Tengah
Timur
Selata : Selat Makassar
: Laut Jawa
n
: Kalimantan Timur
Utara
DEMOGRAFI KALIMANTAN
SELATAN
◦ Jumlah penduduk tahun 2020 (BPS): 4.303.979 jiwa.
◦ Mayoritas penduduk Kalimantan Selatan adalah etnis Banjar (74,34%) yang terdiri
atas 3 kelompok utama, yaitu Banjar Kuala, Banjar Pahuluan dan Banjar Batang
Banyu. Etnis lainnya yaitu etnis Jawa (14,51%) yang menempati kawasan
transmigrasi,
etnis Bugis (2,81%) yang mendiami kawasan pesisir pantai dan etnis Dayak (2,23%)
yang mendiami kawasan Pegunungan Meratus.
DASAR
HUKUM
UUD 1945 PSL 28 H ayat (1) Hak memperoleh Fasilitas
Pelayanan Kesehatan

UU No. 36/2009 tentang Kesehatan

UU NO 18 TAHUN 2018 Psl 70 Hak dan Kewajiban ODGJ

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


220/Menkes/Sk/III/ 2002 tentang Pedoman Umum TP – KJM

UU No. 8/2016 tentang Penyandang Disabilitas

Permenkes No. 54/2017 tentang Penanggulangan


Pemasungan Pada ODGJ
• Mempertahankan & Meningkatkan derajat keswamas secara
optimal.
PROMOTI • Menghilangkan stigma pelanggaran HAM ODGJ.
F • Meningkatkan pemahaman & penerimaan masyarakat terhadap
Keswa.
• Mencegah terjadinya masalah Keswa.
• Mencegah timbulnya atau kambuhnya gangguan
PREVEN
jiwa.
TIF
• Kurangi faktor resiko.
• Cegah timbulnya dampak psikososial.
• Penyembuhan atau
pemulihan.
KURAT • Pengurangan penderitaan
IF • Pengendalian disabilitas
• Pengendalian gejala penyakit.

• Mencegah atau mengendalikan


• Memulihkan
disabilitas. fungsi sosial.
REHABILITA
TIF • Memulihkan fungsi okupasional.
• Memberdayakan kemampuan ODGJ untuk mandiri di
Masyarakat
Pasal
70 Mendapatkan pelayanan kesehatan di fasyankes yang mudah
dijangkau
Mendapatkan jaminan atas Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
ketersediaan obat psikofarmaka jiwa sesuai dengan standar pelayan
sesuai dengan kebutuhannya kesehatan jiwa

Memberikan persetujuan atas tindakan medis yang dilakukan


kepadanya
Mendapatan informasi yang jujur dan
lengkap tentang data kesehatan jiwanya Mendapatkan perlindungan dari
termasuk tindakan dan pengobatan yang setiap
bentuk penelantaran, kekerasan, eksploitasi,
telah maupun yang akan diterimanya dari serta diskriminasi
nakes dengan kompetensi dibidang
kesehatan

Mendapatkan kebutuhan sosial sesuai dengan tingkat gangguan jiwa

Mengelola sendiri harta benda


miliknya dan/atau yng diserahkan
kepadanya
Sumber: Dit P2MKJN,
2019
SITUASI KESWA DI PROVINSI
KAL-SEL
Kasus Pasung ODGJ Prov.Kalsel
tahun2020 KASUS PASUNG DI TAHUN 2020 (Januari-Desember)
JUMLAH KASUS
JUMLAH TEMUAN JUMLAH KASUS JUMLAH ODGJ YANG KETERANGAN (NAMA
JUMLAH KASUS PASUNG YANG JUMLAH TOTAL
BARU KASUS PASUNG YANG MENGALAMI KABUPATEN /KOTA YANG
PASUNG SAMPAI MENDAPATKAN KASUS PASUNG MELAKSANAKAN LAYANAN
PASUNG DILEPASKAN PEMASUNGAN
DESEMBER 2019 LAYANAN KESWA
SEPANJANG SEPANJANG 2020 KEMBALI SEPANJANG SAMPAI Des ODGJ YANG DI PASUNG)
SEPANJANG 2020
2020 2020
2020

17 0 1 1 1 0 BANJARMASIN

1 0 0 1 0 1 BANJARBARU
4 2 1 6 0 6 BANJAR
9 3 5 2 2 9 TAPIN
1 0 0 2 1 2 HULU SUNGAI SELATAN

4 0 0 4 0 4 HULU SUNGAI TENGAH

7 2 0 7 0 9 HULU SUNGAI UTARA

0 1 0 1 0 1 BALANGAN
7 0 5 6 0 2 TABALONG
7 0 0 7 0 7 TANAH LAUT
3 0 2 2 1 2 BARITO KUALA
0 4 4 4 0 0 TANAH BUMBU
1 0 0 0 0 1 KOTA BARU
8
61 12 18 43 5 44 KALIMANTAN SELATAN
DATA ODGJ PER DIAGNOSIS TAHUN 2020 (Januari-Desember 2020)

DIAGNOSA
GANGG GANGG GANGGU GANGG GANGG GANG JUML
GANG GANGG PERCO REDAR
UAN UAN AN UAN SKIZOF UAN INSO GUAN AH
NO Kabupaten DEMEN GUAN UAN BAAN TASI
CAMPU PENYAL PERKEMB PSIKOTI RENIA SOMAT MNIA KEPRIB KASU
SIA F00 ANSIET DEPRES BUNU MENT
RAN AHGUN ANGAN K AKUT F22 OFORM F51.0 ADIAN S
AS F40 I F33 H DIRI AL
ANSIETA AAN PADA F21# F45 DAN
1 BANJARMASIN 0 0 0 27 12 14 69 1133 0 0 0 7 13 1275
2 BANJARBARU 30 28 2 8 5 10 11 149 0 0 0 1 0 244
3 BANJAR 15 63 0 45 12 7 131 941 0 0 1 15 3 1233
4 TAPIN 0 0 0 5 3 0 6 328 10 6 0 0 0 358
5 HULU SUNGAI SELATAN 7 41 9 45 0 0 81 438 23 38 0 2 0 684
6 HULU SUNGAI TENGAH 3 4 9 11 1 1 6 210 6 15 0 1 2 269
7 HULU SUNGAI UTARA 2 4 6 24 2 6 11 279 1 1 0 6 21 363
8 BALANGAN 0 0 0 3 0 0 14 0 0 0 0 4 6 27
9 TABALONG 53 3 60 128 265 27 16 367 41 0 0 119 0 1079
10 TANAH LAUT 7 3 0 9 0 1 9 461 0 0 0 12 0 502
11 BARITO KUALA 2 4 9 17 1 16 35 742 0 4 6 2 838
12 TANAH BUMBU 0 33 13 12 5 1 14 442 5 9 3 8 3 548
13 KOTABARU 0 2 2 3 3 1 9 37 3 0 0 12 0 72
TOTAL 119 185 110 337 309 84 412 5527 89 73 4 193 50 7492
SPM Bidang Kesehatan ODGJ Berat Mendapatkan Pelayanan Sesuai Standar (Januari - Desember)
Permenkes No. 4 tahun 2019

Provinsi: KALIMANTAN SELATAN

Data Dukung Jumlah ODGJ


Sasaran ODGJ Berat
(BPS/Dukcapil/yg Berat Mendapatkan
Jumlah (Skizofrenia dan Persenta
NoKab/Kota lainya sesuai Pelayanan Sesuai
Penduduk Psikotik Akut) se
ketetapan Kepala Standar
Daerah)
1 BANJARMASIN 715.703 1002 971 97%
2 BANJARBARU BPS 270.021 378 331 88%
3 BANJAR BPS 596.001 834 1015 122%
4 TAPIN 240.279 438 169 39%
5 HULU SUNGAI SELATAN 275.213 385 519 135%
6 HULU SUNGAI TENGAH 240.494 337 287 85%
7 HULU SUNGAI UTARA 193.635 337 150 45%
8 BALANGAN 133.274 187 319 171%
9 TABALONG 257.794 361 367 102%
10 TANAH LAUT 348.623 488 345 71%
11 BARITO KUALA 317.181 444 605 136%
12 TANAH BUMBU 368.362 516 366 71%
13 KOTABARU 347.399 486 166 34%
KALIMANTAN SELATAN 4.303.979 6.193 5610 91%
0,143901193 0,130344502
KAS
US
◦ Mr x 32 thn mempunyai isteri dan 1 orang anak, berdasarkan keterangan dari
pihak keluarga sejak tahun 2017 mengalami gangguan jiwa, hal itu diperkuat
keterangan oleh Kepala Puskesmas X bahwa sudah menjalani pengobatan rawat
jalan di Puskesmas tersebut. Pada tahun 2018 dirujuk ke Klinik Jiwa Rumah Sakit
Y. Selanjutnya rutin diberikan pengobatan gangguan jiwa dari Rumah Sakit Y.

◦ Semenjak rutin meminum obat dalam keseharian pasien tersebut kelihatan normal
melakukan kegiatan sehari-hari. Namun sekitar bulan Maret 2020 tidak meminum
obat dengan alasan karena adanya pandemi sehingga untuk pergi ke rumah sakit
keluarganya merasa takut, jadi sejak tahun bulan Maret tahun 2020 sampai ..tidak
lagi diberikan pengobatan ditambah dengan adanya masalah dirumah tangga
sehingga keadaan kejiwaannya tidak stabil lagi..selanjutnya apa yang terjadi….??
3 orang menjadi korban, 1 orang kritis dan 2 orang
meninggal akibat Mr X Mengamuk memparang 3
orang tersebut
Sumber: Laporan Riskesdas
2018
Sumber: Laporan Riskesdas
2018
Sumber: Laporan Riskesdas
2018
Sumber: Laporan Riskesdas
2018
KEBIJAKAN STRATEGIS KESWA
1. Memberikan perlindungan dan menjamin
upaya/ pelayanan keswa & Napza berdasarkan
HAM
◦ Secara terintegrasi dan
berkesinambungan
◦ Sejak fase janin, kanak-kanak, remaja, dewasa hingga
lansia
◦ Melalui upaya promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif
2. Menjamin ketersediaan dan keterjangkauan
sumber daya dalam upaya kesehatan jiwa &
Napza
3. Integrasi layanan keswa dan Napza di fasyankes
primer serta penguatan sistem rujukan
4. Penguatan upaya promotif dan preventif bagi
masyarakat umum dan populasi berisiko 1

5. Penguatan keterlibatan masyarakat dan


7
MASALAH PSIKOSOSIAL DI MASYARAKAT

•MODERNISASI,
INDUSTRIALISASI
•GLOBALISASI
•ARUS INFORMASI &
KOMUNIKASI
•PEMANASAN GLOBAL
•KEMISKINAN
•KONFLIK/BENCANA
•KEKERASAN TERHADAP
PEREMPUAN DAN ANAK
•NAPZA / MIRAS/HIV-AIDS
•BUNUH DIRI RENDAHNYA KUALITAS &
•KENAKALAN REMAJA PRODUKTIFITAS SDM
•TAWURAN •HUMAN DEVELOPMENT
•PEKERJA MIGRAN / TPPO INDEX
•TINGGINYA BEBAN
•LAIN-LAIN
KEBIJAKAN KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

Kebijakan kesehatan jiwa masyarakat terdapat 4 (empat) perubahan;


◦berbasis rumah sakit menjadi berbasis masyarakat,
◦dapat ditangani di semua pelayanan kesehatan yang ada,
◦dahulu rawat inap sekarang mengandalkan pelayanan rawat jalan dan
◦dahulu penderita gangguan jiwa perlu disantuni sekarang dapat diberdayakan
TP-KJM
TIM PEMBINA, PENGARAH, PELAKSANA
KESEHATAN JIWA MASYARAKAT

TP-KJM merupakan suatu wadah koodinatif lintas


sektor dalam pencegahan dan penanggulangan masalah
kesehatan jiwa dan psikososial, yang terdiri dari Tim Pembina
(tingkat Pusat), Tim Pengarah (tingkat
Provinsi), dan Tim Pelaksana (tingkat Kab/Kota) Kesehatan Jiwa
Masyarakat.
 Kepmenkes No: 220/Menkes/SK/III/2002
TUJUAN TPKJM
Meningkatkan kerjasama ;
-lintas sektor terkait,
-peran serta masyarakat,
-kemitraan swasta,
-LSM,
-kelompok profesi dan
-organisasi masyarakat
secara terpadu dan berkesinambungan, dalam rangka meningkatkan
kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat dalam menghadapi
masalah kesehatan jiwa, sehingga akan terbentuk perilaku sehat
sebagai individu, keluarga dan masyarakat yang memungkinkan setiap orang
hidup lebih produktif secara sosial dan ekonomis.
Tim Pengarah KJM
Provinsi
Kabupaten / Kota yg sudah
memiliki SK TPKJM
No Kabupaten/Kota Uraian
1. Banjar SK Bupati Kab Banjar No
188.45/296/KUM/2020

2. Hulu Sungai Utara Bupati Kab. HSU No 188.45/


485 /KUM/2020
3. Tanah Bumbu SK Bupati Kab. Tanbu No
188.46/ 343 /Dinkes/2020

4. Banjarbaru SK Walikota Banjarbaru No


188.45/325/KUM/2020
5. Barito Kuala SK Bupati Kab. Barito Kuala
No 188.45/153/KUM/2021
6. Banjarmasin SK Walikota Banjarmasin No
704 Tahun 2019
7. Hulu Sungai Tengah Hulu Sungai Utara SK
8. Bupati:440/283/441.3/2019
STRATE
GI
• Di awali dengan Rapat LP/LS dan Pembagian SK TPKJM
• Membuat rencana Program dan melaporkan kepada pimpinan
masing-masing
• Melakukan identifikasi permasalahan keswa dan pemetaan dan
prioritas kasus pasung
• Melakukan monev ke Kab/ Kota terkait dengan pembentukan
TPKJM
• Menerima masukan dan saran dari LP/LS dan masyarakat bagi
perbaikan pola kegiatan TPKJM termasuk perubahan SK TPKJM
RENCANA PROGRAM
KERJA
◦ Jangka Pendek
◦ Sosialisasi TPKJM
◦ Menggali dan merumuskan dan analisa masalah kesehatan jiwa masyarakat.
◦ Menetapkan peran dan fungsi masing masing lintas sektor
◦ Mendorong dan advokasi pembentukan Tim Pelaksana Kesehatan Jiwa
Masyarakat bagi Kabupaten yang belum terbentuk,
◦ Memberikan arahan dan masukkan bagi TPKJM Kabupaten/ Kota
◦ Membentuk sekretariat TPKJM
◦ Mendorong release kasus pasung ke TKP
◦ Jangka Menengah
◦ Merumuskan Kebijakan Pemerintah Daerah dalam pengendalian dan
pencegahan masalah kesehatan jiwa masyarakat.
◦ Evaluasi dan monitoring pelaksanaan program TPKJM Kabupaten/ Kota
◦ Menyiapkan dan penyesuaian kebijakan keswamas atas arah kebijakan
baru dari pusat.

◦ Jangka Panjang
◦ Bersinergi dalam rangka Upaya menurunkan angka ODMK / ODGJ di
masyarakat
◦ Tersedianya pedoman pelaksanaan kesehatan jiwa masyarakat
BINGKAI KEGIATAN TPKJM
PROVINSI

Rapat
pembahasan
kegiatan
Rapat evaluasi kegiatan
tahun 2020
Kegiatan pengarahan
ke kabupaten
Kegiatan
mendorong
kabupaten
release
pasung
CONTOH IMPLEMENTASI
BANJARMASI
PENERAPAN REGULASI HAM PADA KASUS PASUNG
N DI

DPD ADHI KALSEL HAM Machli 3


Riyadi 7
Kasus Pasung ODGJ Prov.Kalsel April
JUMLAH KASUS
2021
JUMLAH TEMUAN
BARU KASUS
KASUS PASUNG DI TAHUN 2021 (Januari-April )
JUMLAH KASUS
PASUNG YANG
JUMLAH KASUS
PASUNG YANG
JUMLAH ODGJ YANG JUMLAH TOTAL KETERANGAN (NAMA
MENGALAMI KASUS KABUPATEN /KOTA YANG
PASUNG SAMPAI PASUNG DILEPASKAN MENDAPATKAN
PEMASUNGAN PASUNG MELAKSANAKAN LAYANAN
DESEMBER 2020 SEPANJANG April SEPANJANG April LAYANAN KESWA
KEMBALI SEPANJANG SAMPAI April ODGJ YANG DI PASUNG)
2021 2021 SEPANJANG
2021 2021
2021

0 0 0 0 0 0 BANJARMASIN

1 0 1 1 0 0 BANJARBARU
6 0 5 4 0 1 BANJAR
9 2 1 11 1 11 TAPIN
2 0 1 2 0 1 HULU SUNGAI SELATAN

4 2 0 6 0 6 HULU SUNGAI TENGAH

9 0 1 8 0 8 HULU SUNGAI UTARA

1 0 0 1 0 1 BALANGAN
2 0 0 3 0 3 TABALONG
7 0 0 7 0 7 TANAH LAUT
2 0 0 2 0 2 BARITO KUALA
0 0 0 0 0 0 TANAH BUMBU
1 0 1 1 0 0 KOTA BARU
44 2 10 46 1 40 KALIMANTAN SELATAN

3
8
HAMBATAN DAN
KENDALA
◦ MASIH BELUM MAKSIMALNYA DUKUNGAN ANGGARAN
◦ KERJASAMA LP/LS YANG BELUM PADU
◦ BEBERAPA KABUPATEN/ KOTA MASIH BELUM MEMPUNYAI RUMAH TRANSIT
BAGI ODGJ
◦ PETUGAS YANG MASIH BELUM MEMAHAMI TUPOKSI
◦ PANTI SOSIAL PENUH
◦ PENGGERAKAN MASYARAKAT UNTUK PEDULI ODGJ MASIH BELUM MAKSIMAL
SOLU
SI
◦ PENGUATAN KOORDINASI DAN KOMUNIKASI ANTAR STAKE HOLDER
◦ PENDEKATAN SECARA PERSUASI KEPADA MASYARAKAT TERKAIT KASUS
PASUNG
◦ PENDEKATAN HUKUM TERKAIT KASUS PASUNG
SANKSI PASUNG
ODGJ
Selain melanggar hak asasi manusia, keluarga yang melakukan
pengurungan atau pemasungan dapat terjerat Pasal 333 Kitab Undang-
Undang Hukum Pidana (“KUHP”):
(1)Barang siapa dengan sengaja dan melawan hukum merampas
kemerdekaan seseorang, atau meneruskan perampasan kemerdekaan yang
demikian, diancam dengan pidana penjara paling lama delapan tahun.
(2)Jika perbuatan itu mengakibatkan luka-luka berat, maka yang bersalah
diancam dengan pidana penjara paling lama sembilan tahun.
(3)Jika mengakibatkan mati, diancam dengan pidana penjara paling lama
dua belas tahun.
(4)Pidana yang ditentukan dalam pasal ini diterapkan juga bagi orang yang
dengan sengaja dan melawan hukum memberi tempat untuk perampasan
kemerdekaan. DPD ADHI KALSEL HAM Machli Riyadi 41
Terima
kasih
DPD ADHI KALSEL HAM Machli Riyadi
43

Anda mungkin juga menyukai