DEFINISI OPERASIONAL
PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Pembatasan kegiatan tertentu penduduk dalam suatu wilayah
Besar) yang diduga terinfeksi corona virus disease 2019 (Covid-19)
sedemikian rupa untuk mencegah kemungkinan
penyebarannya.(https://www.kompas.com/tren/read/2020/04/07
/080758265/menkes-setujui-psbb-dki-jakarta-berikut-
pengertian-syarat-dan-hal-hal-yang?page=all)
ABSTRAK
Puskesmas merupakan fasilitas kesehatan tingkat pertama yang melakukan Upaya Kesehatan
Perorangan dan Masyarakat melalui Kegiatan Preventif, Promotif, Kuratif, dan Rehabilitatif. Salah satu
bidang yang harus dapat ditangani oleh Puskesmas di masa sekarang adalah kesehatan jiwa. Untuk
mempermudah akses pelayanan gangguan jiwa, program kesehatan jiwa harus menjadi pelayanan
primer Puskesmas dan bukan hanya menjadi program pilihan atau pengembangan. Penanganan
kesehatan jiwa membutuhkan keahlian khusus tetapi tetap dapat dipelajari.
Wabah infeksi virus Corona atau COVID-19 semakin meluas dan telah menjangkit lebih dari 190
negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri, jumlah pasien positif COVID-19 bertambah dengan
cepat. Hal tersebut tentu dapat menimbulkan rasa takut dan panik. Apalagi anjuran untuk diam di rumah
serta kebijakan social distancing, yang kini disebut physical distancing, sedikit banyak menimbulkan
jarak secara emosional antara keluarga, sahabat, rekan kerja, teman, atau umat persekutuan di tempat
ibadah yang dapat saling memberi dukungan. Bagi sebagian orang, hal ini bisa dirasakan sebagai suatu
tekanan atau beban yang sangat besar. Bila tidak dikendalikan, tekanan tersebut akan berdampak
negatif pada kesehatan mental. Hal-hal tersebut tidak hanya berdampak pada orang yang telah memiliki
masalah kesehatan mental, seperti depresi atau gangguan kecemasan umum, namun juga dapat
memengaruhi orang yang sehat secara fisik dan mental.
Berdasarkan data rekapitulasi hasil screening yang dilakukan dengan pengisian kuesioner oleh
kelompok sasaran di masyarakat Pulau Lancang pada bulan Februari - April 2020, dapat disimpulkan
bahwa gangguan kecemasan umum merupakan gangguan kesehatan jiwa yang paling banyak dialami
oleh kelompok sasaran bila dibandingkan dengan kasus KDRT dan percobaan bunuh diri sebelum dan
selama masa pandemi Covid-19. Sebelum masa pandemi Covid-19 sampai selama pandemi covid 19,
didapatkan hasil 41,66% terhadap kelompok sasaran mengalami gangguan kecemasan.
Berdasarkan stratifikasi masalah dengan data dan analisis pareto dapat disimpulkan bahwa
gangguan kecemasan merupakan gangguan jiwa yang paling banyak dialami oleh kelompok sasaran
dan menjadi masalah utama yang harus diselesaikan. Akar Penyebab yang ditemukan antara lain
masyarakat tidak sadar bahwa dirinya sedang mengalami gangguan kecemasan, media KIE yang
kurang inovatif dan informatif, tidak adanya SDM yang kompeten dan kredibel dalam melakukan
pendekatan psikologis seperti psikolog, tidak adanya poli jiwa atau ruangan khusus dalam melakukan
screening dan tatalaksana pasien kejiwaan, serta terhambatnya proses screening gangguan kecemasan
karena adanya PSBB.
Untuk menyelasikan masalah tersebut kami membuat program inovasi POS KETAWA (Pos
Kesehatan Jiwa) yang terdiri dari SENYUM (Screening dan penyuluhan kepada masyarakat),
PERASAAN (Pelatihan petugas kesehatan dengan webinar dan media teknologi lainnya mengenai
kesehatan jiwa dan gangguan kecemasan), MEMORI (Membuat Media KIE yang lebih menarik dan
informatif), MANTAP (Pemanfaatan gazebo di pinggir pantai Karma sebagai lokasi Pos Ketawa),
SEGAR (Screening aktif gangguan kecemasan secara door to door).
Hasil dari inovasi POS KETAWA menunjukan secara signifikan penurunan sebesar 18,33%
setelah diadakannya POS KETAWA.
1 Menetapkan tema
2 Mencari Faktor
Penyebab
PLAN
3 Menentukan Solusi
4 Merencanakan
Perbaikan
5 Melaksanakan
DO
Perbaikan
6 Mengevaluasi Hasil CHECK
7 Menetapkan Standar
8 Menentukan Tema ACTION
Berikutnya
2. Penyuluhan
Kesehatan Jiwa kepada
kelompok sasaran
LASKAR
LANCANG CERIA
(Sumber: Survey Kuisoner Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Kelurahan Pulau Pari)
TOTAL
No MASALAH KASUS PERSENTASE
RESPONDEN
Tingginya
1 120 50 41,66%
Kecemasan
Tingginya
2 120 5 4,16%
KDRT
Tingginya
3 120 1 0,83%
Bunuh Diri
Masalah Utama adalah : tingginya angka kecemasan pada kelompok sasaran selama masa
pandemi Covid 19
1. VISI PUSKESMAS
“Menjadi puskesmas terdepan dalam mewujudkan pelayanan PRIMA menuju
Kecamatan Kepulauan Seribu Selatan Sehat”
2. MISI PUSKESMAS
d. Meningkatkan Integritas UKM dan UKP Kerjasama Lintas Program dan Lintas
Sektor
3. TATA NILAI
Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Pari Ketua Program Inovasi Pos Ketawa Penanggung Jawab Program
dr. Selly Yuliana S. Manoppo dr. Markus Septian Kesehatan Jiwa
Sunarti Amd, Kep.
Kelompok sasaran tidak sadar telah mengalami Terdapat peningkatan gangguan kecemasan sebanyak
gangguan kecemasan jiwa 41,66% selama periode Februari – April 2020
Tidak adanya SDM yang kompeten, kredibel untuk Hanya ada dokter umum dan perawat sebagai
melakukan pengobatan non medikamento penanggung jawab program
Media KIE kurang menarik 17 responden mengatakan media KIE kurang menarik
Tidak adanya ruangan khusus atau poli Kesehatan Jiwa Ruang pemeriksaan masih menggunakan Poli umum
Screening Pasien Kesehatan Jiwa tidak berjalan secara Hanya penanggung jawab program yang melakukan
optimal screening
AKAR
LEVEL SOLUSI
NO PENYEBAB ANALISA ALTERNATIF SOLUSI BIAYA WAKTU KESIMPULAN
KESULITAN TERBAIK
DOMINAN
Tidak terlalu
Kelompok sasaran dr. Markus, Sunarti: Screening dan sulit dilakukan,
tidak sadar telah penyuluhan kepada kelompok sasaran bertujuan
1 mengalami gangguanmengenai Kesehatan Jiwa dan Rp 0 1 Hari Ringan memberikan (SENYUM)
kesehatan jiwa gangguan kecemasan saat pandemi informasi
Covid-19 tentang
Kesehatan jiwa
Tidak adanya SDM
yang kompeten, dr. Markus, Sunarti
kredibel untuk Melatih Petugas Kesehatan dengan
Tidak terlalu
2 melakukan Webinar dan Media Teknologi Rp 0 1 Hari Ringan (PERASAAN)
pengobatan non sulit dilakukan
Lainnya Mengenai Kesehatan Jiwa
medikamento dan Gangguan Kecemasan
Media KIE kurang Sunarti, Wilda : Membuat media KIE Tidak terlalu
3 Rp 0 1 Hari Sedang (MEMORI)
kreatif yang lebih menarik dan informatif sulit dilakukan
Alternatif solusi yang terpilih, kami kemas dalam satu program yang disebut:
POS
KETAWA
SOLUSI TUJUAN
SENYUM Screening dan pENYUluhan kepada KeloMpok sasaran bertujuan untuk
menjaring dan mengedukasi kelompok sasaran yang mengalami gangguan
kecemasan
PERASAAN Pelatihan petugas kEsehatan dengan webinaR dan mediA teknologi lainnya
mengenai keSehatan jiwA dan gangguan kecemasAN bertujuan untuk
meningkatkan wawasan tenaga kesehatan mengenai Kesehatan Jiwa
MEMORI MEmbuat Media KIE yang lebih menarik dan infORmatIf bertujuan agar
kelompok sasaran mudah memahami tentang Kesehatan jiwa
Tabel 13. Analisis Risiko terhadap Solusi Terpilih dan Tindakan Pencegahan-Penanggulangan
POTENSI DAMPAK RENCANA RENCANA
NO SOLUSI TERPILIH MASALAH MASALAH PENYEBAB TINDAKAN TINDAKAN
PENCEGAHAN PENANGGULANGAN
5 Screening pasien Screening Aktif Masyarakat Mei – Juli Pulau Lancang Sunarti dan Tim Rp. 0
Kesehatan jiwa Gangguan dapat di 2020 KPLDH
Kecemasan Secara Screening
tidak berjalan Door to Door dapat
secara optimal dilakukan
secara
optimal
Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Pari Ketua Program Inovasi Pos Ketawa Penanggung Jawab Program
dr. Selly Yuliana S. Manoppo dr. Markus Septian Kesehatan Jiwa
Sunarti
a. Merencanakan
jadwal
b. Memberikan surat
undangan screening
dan sosialisasi
kepada lintor dan
peserta
c. Pelaksanaan
screening dan
sosialisasi yang
dilakukan secara
bertahap dengan
memperhatikan
jumlah maksimal
peserta sebanyak 15
orang tiap sesinya
d. Peserta berjumlah 40
orang yang berasal
dari 3 RW setiap
bulan
e. Materi yang
disampaikan
mengenai kesehatan
jiwa secara umum
dan gangguan
kecemasan
f. Melakukan
monitoring dan
evaluasi
2. Tidak adanya SDM yang kompeten, kredibel untuk melakukan pengobatan non
medikamento
2.1. Melatih Petugas Kesehatan dengan Webinar dan Media Teknologi Lainnya
Mengenai Kesehatan Jiwa dan Gangguan Kecemasan
Waktu Pelaksanaan : Mei 2020. PJ : dr. Markus, Sunarti
Detail Pelaksanaan Hasil Dokumentasi Hasil Penanggulangan
a. Identifikasi media
pembelajaran seperti
webinar dan youtube
yang berisi materi
tentang kesehatan
jiwa dan gangguan
kecemasan, terutama
yang terkait Covid 19
b. Identifikasi
instrumen seperti
kuesioner yang
mudah digunakan
untuk menilai dan
screening gangguan
kecemasan di
masyarakat umum
c. Mempelajari dan
mengaplikasikan
pembelajaran yang
sudah didapat
kepada kelompok
sasaran di
masyarakat Gambar 6.1 Mengikuti Webinar tentang
d. Melakukan Kesehatan Jiwa dan gangguan Kecemasan
monitoring dan
evaluasi
6.1. EVALUASI
Inovasi ini sudah di evaluasi di internal puskesmas yang melibatkan Kepala
Puskesmas Kecamatan,Kepala Puskesmas Kelurahan, Penanggung jawab UKP,
Penanggung jawab UKM,dan pemegang Program.
Tabel 16. Masalah Program Kesehatan Jiwa 1 Februari 2020 – 30 April 2020
TOTAL
No MASALAH KASUS PERSENTASE
RESPONDEN
Tingginya
1 120 50 41,66%
Kecemasan
Tingginya
2 120 5 4,16%
KDRT
Tingginya
3 120 1 0,83%
Bunuh Diri
(Sumber: Survey Kuisoner Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Kelurahan Pulau Pari)
Tabel 17. Masalah Program Kesehatan Jiwa 1 Mei 2020 – 30 Juli 2020
TOTAL
No MASALAH KASUS PERSENTASE
RESPONDEN
Tingginya
1 120 22 18,33%
Kecemasan
Tingginya
2 120 0 0,00%
KDRT
Tingginya
3 120 0 0,00%
Bunuh Diri
(Sumber: Survey Kuisoner Program Kesehatan Jiwa Puskesmas Kelurahan Pulau Pari)
SOLUSI TUJUAN
SENYUM Screening dan pENYUluhan kepada KeloMpok sasaran bertujuan untuk
menjaring dan mengedukasi kelompok sasaran yang mengalami gangguan
kecemasan
PERASAAN Pelatihan petugas kEsehatan dengan webinaR dan mediA teknologi lainnya
mengenai keSehatan jiwA dan gangguan kecemasAN bertujuan untuk
meningkatkan wawasan tenaga kesehatan mengenai Kesehatan Jiwa
MEMORI MEmbuat Media KIE yang lebih menarik dan infORmatIf bertujuan agar
kelompok sasaran mudah memahami tentang Kesehatan jiwa
Menurunkan angka
Tinginya angka kecemasan Menurunkan angka
kecemasan kelompok
QUALITY kelompok sasaran Pulau Lancang kecemasan kelompok sasaran
sasaran Pulau Lancang
sebesar 41,66% (50/120) Pulau Lancang
sebesar 18,33% (22/120)
Tidak ada biaya yang harus Tidak ada biaya yang harus Tidak ada biaya yang harus
COST
dikeluarkan dikeluarkan dikeluarkan
Mengikuti
Merasa lebih tenang
Kelompok program
Rasa kecemasan tinggi setelah mengikuti
sasaran inovasi secara
program pos ketawa
teratur
Ibu Sumi
• Dengan adanya
• Sulit untuk menentukan
dukungan dari lintor
ruangan dan tenaga medis
tersedia ruangan
khusus dalam tatalaksana
khusus untuk edukasi
Kepala Pembina penanganan pasien
dan konsultasi pasien
Puskesmas program gangguan kecemasan
gangguan kecemasan
kelurahan kegiatan
• Adanya SOP khusus
• Belum ada SOP khusus
untuk penanganan
untuk penanganan pasien
pasien gangguan
gangguan kecemasan
kecemasan dr. Selly
Kelompok
SOP sasaran rutin
Kelompok
tatalaksana Pos mengikuti
sasaran
Ketawa program Pos
Ketawa
Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Pari Ketua Program Inovasi Pos Ketawa Penanggung Jawab Program Kesehatan
dr. Selly Yuliana S. Manoppo dr. Markus Septian Jiwa
Sunarti
Tidak tercapainya
a. Pelayanan Kesehatan 184 124 67,93%
Penderita Hipertensi
Tidak tercapainya program
b. pelayanan Kesehatan pada 208 73 35,09%
Usia Lanjut
Rendahnya Pelayanan
c. 190 60 31,57%
Kesehatan Balita
Kepala Puskesmas Kelurahan Pulau Pari Ketua Program Inovasi Pos Ketawa Penanggung Jawab Program Kesehatan Jiwa
dr. Selly Yuliana S. Manoppo dr. Markus Septian Sunarti
Tahun 2020
Langkah Kegiatan
Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember
W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4 W1 W2 W3 W4
1 Menetapkan tema
Mencari faktor
2
penyebab PLAN
3 Menentukan solusi
Merencanakan
4
perbaikan
Melaksanakan
5 DO
perbaikan
7 Menetapkan standar
ACTION
Menentukan tema
8
berikutnya
FOTO KEGIATAN
MemANfaatkan Gazebo di Pinggir PanTAi Karma Sebagai Lokasi Pos Ketawa (MANTAP)