Anda di halaman 1dari 19

Pengaruh Covid-19 Terhadap Mobilitas Warga DKI Jakarta

Fitriya Anggraeni1, R. Nunung Nurwati, M.Si.2


1
Mahasiswa Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad
2
Dosen Program Studi Ilmu Kesejahteraan Sosial FISIP Unpad
Email: fitriya18001@mail.unpad.ac.id1 , nngnurwati@yahoo.co.id2

ABSTRACT
The Corona virus was first discovered in the city of Wuhan, China, at the end of
December 2019. This made several countries abroad implement policies to enforce the
lockdown to prevent the spread of the Corona virus. In Indonesia, the locking is not
implemented but applies a social distance policy until the PSBB policy is implemented.
Surely this raises the pros and cons in society. In addition to giving rise to pros and cons in
society it also has negative, positive, and opportunities. Besides affecting the health of the
human respiratory system, it also influences the flow of community mobility, especially the
people of Jakarta, because this area contributes the most positive Covid-19 numbers in
Indonesia. The purpose of this paper is to find out how much Jakarta's mobility during the
Covid-19 pandemic. The method used is a qualitative research method. To get a true picture
of how the mobility of Jakarta residents I conducted a survey with several questions
disseminated through social media. The survey results show that most people in Jakarta do
not exercise mobility in the midst of the Covid-19 pandemic because of their fear of
contracting or even transmitting Covid-19 to others.

Keywords: Covid-19, policy, Mobility.

ABSTRAK
Virus Corona pertama kali ditemukan di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember
2019. Hal ini membuat beberapa negara di luar negeri menerapkan kebijakan untuk
memberlakukan lockdown dalam rangka mencegah penyebaran virus Corona. Di Indonesia
sendiri tidak diberlakukan lockdown namun menerapkan kebijakan social distancing sampai
diberlakukannya kebijakan PSBB. Tentunya hal ini menimbulkan pro dan kontra di
masyarakat. Selain menimbulkan pro dan kontra dalam masyarakat juga menimbulkan
dampak negative, positif, serta sebuah peluang. Selain berdampak pada kesehatan system
pernapasan manusia juga berdampak pada arus mobilitas masyarakat khususnya masyarakat
Jakarta sebagai wilayah penyumbang angka positif Covid-19 terbanyak di Indonesia. Tujuan
dari penulisan ini adalah untuk mengetahui seberapa besar mobilitas warga Jakarta pada masa
pandemi Covid-19. Metode yang digunakan adalah metode penelitian survei. Untuk
mendapatkan gambaran yang sebenarnya mengenai bagaimana mobilitas warga Jakarta saya
melakukan survei dengan beberapa pertanyaan yang disebarkan melalu media social. Hasil
dari survei menunjukkan bahwa sebagian besar masyarakat Jakarta tidak melakukan
mobilitas ditengah pandemi Covid-19 hal ini disebabkan kekhawatiran mereka tertular atau
bahkan menularkan Covid-19 kepada orang lain.

1
Kata kunci: Covid-19, kebijakan, Mobilitas.

PENDAHULUAN Lockdown atau karantina wilayah


Pada saat ini dunia digemparkan oleh adalah kebijakan untuk menutup suatu
virus jenis baru dari coronavirus yang daerah atau wilayah tertentu dalam rangka
menular ke manusia. Virus Corona atau mencegah perpindahan atau mobilitas
dapat juga disebut dengan severe acute orang, dikarenakan suatu hal yang
respiratory syndrome coronavirus 2 (SARS- mendesak. Adapun beberapa Negara yang
CoV-2) adalah virus yang menyerang sistem menerapkan kebijakan lockdown dan
pernapasan. Covid-19 adalah virus yang dianggap sukses menekan angka kasus
menyebabkan penyakit mulai dari gejala corona di dalam negeri seperti Negara
ringan sampai dengan berat. Selandia Baru, Republik Ceko, Denmark,
Kepulauan Karibia, dan masih banyak lagi.
Terdapat dua jenis coronavirus yang
diketahui dapat menimbulkan gejala berat Di Indonesia sendiri tidak
seperti Middle East Respiratory Syndrome diberlakukan lockdown dikarenakan
(MERS) dan Severe Acute Respiratory banyak aspek yang tidak memungkinkan
Syndrome (SARS). Covid-19 adalah untuk diberlakukannya kebijakan
penyakit yang belum pernah terjadi pada lockdown. Namun bukan berarti
manusia. Virus penyebab COVID-19 ini pemerintah Indonesia tinggal diam dan
dinamakan Sars-CoV-2. Gejala-gejala yang tidak berbuat apa-apa. Pada saat diketahui
ditimbulkan oleh Covid-19 yaitu gangguan bahwa ada pasien positif Covid-19 di
pernapasan akut seperti demam, batuk dan Indonesia pemerintah mulai
sesak napas. Masa inkubasi virus rata-rata 5- memberlakukan kebijakan social
6 hari dengan masa inkubasi terpanjang distancing atau jarak sosial.
selama 14 hari.
Menurut Ealau dan Prewit (dalam
Pada pasien yang sudah terinfeksi Suharto, 2010:7), kebijakan adalah
virus corona dapat menyebabkan pneumonia, “sebuah ketetapan yang berlaku yang
sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan dicirikan oleh perilaku yang kosisten dan
bahkan kematian. Tanda-tanda dan gejala berulang, baik dari yang membuatnya
klinis yang dilaporkan pada sebagian besar maupun yang menaatinya”. Titmuss
kasus adalah demam, dengan beberapa kasus (dalam Suharto, 2010:7) mendefinisikan
mengalami kesulitan bernapas, dan hasil kebijakan sebagai “prinsip-prinsip yang
rontgen menunjukkan infiltrat pneumonia mengatur tindakan yang diarahkan kepada
luas di kedua paru. tujuan-tujuan tertentu”.
COVID-19 pertama kali ditemukan Kebijakan menurut Titmuss adalah
di kota Wuhan, Cina, pada akhir Desember sebuah ketetapan yang berorientasi pada
2019. Virus ini menular dengan cepat dan masalah dan sebuah tindakan. Pakar
telah menyebar ke wilayah lain di China kebijakan kesehatan Profesor Wiku
dan ke beberapa negara, termasuk Adisasmito mengemukakan bahwa social
Indonesia. Hal ini membuat beberapa distancing adalah menjaga jarak sosial
negara di luar negeri menerapkan adalah salah satu bentuk usaha untuk
kebijakan untuk mengatasi penyebaran virus corona. Social
memberlakukan lockdown dalam rangka distancing penerapannya dapat dilakukan
mencegah penyebaran virus Corona. dengan menghindari kerumunan, tetap

2
berada dirumah, mengurangi pekerjaan Sosial Berskala Besar) dalam UU nomor
yang mengharuskan untuk keluar rumah, 6/2018, adalah kegiatan pembatasan
meliburkan sekolah, penutupan tempat kegiatan tertentu penduduk dalam suatu
kerja, pusat perbelanjaan dan hal lainnya wilayah, yang diduga terinfeksi penyakit
yang berpotensi untuk menimbulkan dan/atau terkontaminasi. Pertimbangan
kerumunan. saat menetapkan PSBB berasal dari
epidemiologis, besarnya ancaman,
Namun, saat ini Organisasi
efektifitas, dukungan sumber daya, teknis
Kesehatan Dunia (WHO) mulai
operasional, pertimbangan ekonomi,
menggunakan frasa physical distancing.
sosial, budaya, dan keamanan. Dalam
Physical distancing atau jarak fisik adalah
pasal 59, disebutkan PSBB merupakan
melakukan jaga jarak antar fisik sesama
bagian dari respon kedaruratan kesehatan
manusia sehingga mencegah penularan
masyarakat. Tujuan PSBB adalah untuk
virus Corona antar satu sama lain.
memutus rantai penyebaran dari virus
Penggunaan frasa physical corona yang sudah tinggi angka
distancing dirasa memang lebih tepat penularannya.
dibandingkan dengan social distancing.
Menurut Undang-Undang (UU),
Melihat dari pengertian dari masing-
kedaruratan kesehatan masyarakat adalah
masing definisi terlihat jelas perbedaan
terganggunya kesehatan masyarakat.
antara social distancing dengan physical
Kondisi ini ditandai penyebaran penyakit
distancing.
menular dan/tidak kejadian yang
Social distancing atau jarak social disebabkan radiasi nuklir, pencemaran
terdengar seperti harus memutuskan biologi, kontaminasi kimia, bioterorisme,
hubungan dan komunikasi dengan orang dan pangan yang menimbulkan bahaya
yang dicintai atau dari keluarganya. kesehatan serta berpotensi menyebar lintas
Manusia adalah makhluk sosial yang wilayah atau negara. Dalam Peraturan
memang membutuhkan orang lain didalam Pemerintah nomor 21 tahun 2020
hidupnya. Social distancing atau jarak mengenai Pembatasan Sosial Berskala
sosial terdengar seperti himbauan untuk Besar (PSBB) dalam rangka percepatan
tidak saling tolong menolong dan penanganan Corona Virus Disease 2019
melakukan aktivitas sosial lainnya, (COVID-19) menyebutkan bahwa PSBB
padahal seharusnya di situasi seperti ini sudah ditetapkan dan disetujui oleh
kita harus menjaga sebanyak mungkin Menteri Kesehatan.
komunitas yang dapat dijaga selama
PSBB mengatur semua yang terkait
wabah Covid-19 ini. Oleh karena itu,
dengan kegiatan di kota Jakarta, baik
dengan WHO mengubah istilah dengan
kegiatan perekonomian, social, budaya,
jarak fisik atau physical distancing secara
keagamaan, dan pendidikan. Namun
sengaja karena ingin agar orang-orang
adapula beberapa sektor yang masih di
tetap terhubung, namun dengan tetap
izinkan untuk beroperasi antara lain yaitu
menjaga jarak satu sama lainnya kurang
sektor kesehatan, sektor pangan, sektor
lebih sejauh 1 meter.
energi, sektor komunikasi, sektor
DKI Jakarta pada tanggal 10 april keuangan dan perbankan, sektor logistik
2020 mulai memberlakukan kebijakan yang terkait dengan distribusi barang,
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sektor kebutuhan sehari-hari seperti
yang berisi 28 pasal. PSBB (Pembatasan warung dan toko kelontong yang menjual

3
kebutuhan warga, dan sektor industri 2018 bekerja pada bidang pertanian, pada
strategis yang ada di wilayah DKI Jakarta. tahun 2020 Ia bekerja sebagai pegawai
Dalam Pergub ini, prinsipnya bahwa negri. Mobilitas penduduk horizontal
seluruh masyarakat Jakarta selama 2 adalah suatu perpindahan penduduk
minggu diharapkan untuk tetap berada di dengan melintasi batas wilayah untuk
rumah bertujuan untuk memutus mata menuju ke wilayah yang lain dalam
rantai Covid-19, di mana Jakarta periode waktu tertentu (Mantra, 1978).
merupakan epicenter dari masalah Covid
Mobilitas penduduk horizontal
ini.
dibagi menjadi dua yaitu mobilitas
Selain berdampak pada kesehatan, penduduk permanen (migrasi) dan
Covid-19 juga berdampak pada arus mobilitas penduduk non permanen
mobilitas penduduk. Tujuan dari penelitian (sirkuler). Menurut Mulyadi S, (2008:27-
ini, penulis ingin mencari tahu seberapa 28) mobilitas penduduk permanen adalah
besar mobilitas yang dilakukan oleh warga perpindahan penduduk dengan tujuan akan
DKI Jakarta pada saat pandemi Covid-19 menetap dari suatu tempat ke tempat lain,
yang sedang melanda di Indonesia. yang melampaui batas politik atau Negara
Mobilitas penduduk adalah sebuah ataupun batas administratif dalam suatu
perpindahan yang dilakukan oleh Negara. Mobilitas permanen dibagi
penduduk sampai dengan melewati batas menjadi dua yaitu migrasi internasional
administratif, namun tidak memiliki niat dan migrasi dalam negri. Contohnya
untuk menetap (Tjiptoherijanto, 2000). penduduk dari Negara Maroko pindah ke
Menurut Mantra, (2003, dalam Novayanti tempat tinggal ke Negara Indonesia.
dan Sudibia, 2013:565) mobilitas
Menurut Mantra, mobilitas
penduduk merupakan suatu gerak
penduduk non permanen atau sirkuler
penduduk yang dilakukan oleh seseorang,
adalahpergerakan penduduk dari wilayah
dari satu tempat ke tempat lain dalam
asal ke wilayah lainnya, namun tidak ada
jangka waktu tertentu.
niat untuk menetap lebih lama. Mobilitas
Menurut Badan Pusat Statistik penduduk non permanen adalah berbagai
dalam Mantra, (2008:172) seorang disebut macam pergerakan, biasanya bersifat
migran apabila orang tersebut bergerak jangka pendek, atau bersifat siklus, tetapi
melintasi batas provinsi menuju ke semuanya memiliki kesamaan yaitu
provinsi lain, dan lamanya tinggal di dengan maksud tidak adanya perubahan
provinsi tujuan adalah enam bulan atau atau tempat tinggal permanen atau jangka
lebih. Atau dapat pula, seseorang disebut panjang (Zelinsky, 1871).
migran walau berada di provinsi tujuan
Mobilitas penduduk non permanen
kurang dari enam bulan, tetapi orang
pun dibagi menjadi dua yaitu ulang alik
tersebut berniat tinggal menetap atau
(Jawa = nglaju, Inggris = commuting) dan
tinggal enam bulan atau lebih di provinsi
menginap atau mondok di daerah tujuan.
tujuan.
Ulang alik adalah gerak penduduk dari
Terdapat dua jenis mobilitas daerah asal menuju ke daerah tujuan dalam
penduduk yaitu mobilitas penduduk batas waktu tertentu dan kembali ke daerah
vertikal dan mobilitas penduduk asal pada hari itu juga. Contohnya seorang
horizontal. Mobilitas penduduk vertkal warga Bekasi yang meninggalkan
adalah perubahan status sosial pada rumahnya untuk menuju ke daerah Jakarta
penduduk, misalnya seseorang pada tahun

4
Selatan untuk bekerja dan pulang kembali jaringan internet. Kuesioner menggunakan
ke rumahnya pada sore hari. pertanyaan tertutup, dimana peneliti sudah
menyediakan pilihan jawaban dan
Sedangkan mobilitas menginap
atau mondok adalah gerak penduduk dari responden hanya perlu untuk mengisinya
daerah asal ke daerah tujuan lebih dari satu saja.
hari, namun lama nya tinggal kurang dari Populasi dalam penelitian ini
enam bulan. Contohnya seorang pegawai adalah mereka yang berumur 15 tahun
negeri yang ditugaskan di luar kota dalam sampai dengan 75 tahun yang berstatus
jangka waktu 2 bulan setelah itu kembali sebagai siswa sekolah, mahasiswa,
ke daerah asalnya. maupun tenaga kerja. Jumlah responden
yang mengisi kuesioner adalah 121
Didalam pandemi Covid-19 ini,
selain berpengaruh pada kesehatan dan responden yang terdiri dari warga asli DKI
mobilitas juga terdapat peluang Jakarta dan warga perantau yang berada di
didalamnya. Menurut Kamus Besar DKI Jakarta.
Bahasa Indonesia, peluang adalah sebuah
kesempatan. Arti peluang disini adalah
menimbulkan sebuah peluang yang baik,
seperti ditengah pandemi Covid-19 kita
semua diharapkan untuk tetap berada di HASIL DAN PEMBAHASAN
rumah untuk menghindari bahaya tertular
atau menularkan kepada orang lain. Hal ini Dari data lapangan yang diperoleh
tentunya menimbulkan peluang yang melalui mereka yang bersedia untuk
positif yakni ketika dahulu kita semua mengisi survei yang saya publikasikan
sibuk dengan pekerjaan masing-masing, tercatat sebanyak 76 orang atau 62,8
sekarang kita dapat memiliki banyak persen adalah mereka yang berumur 15
waktu untuk berkumpul & bercengkrama tahun sampai dengan 25 tahun. 42 orang
dengan keluarga. lainnya atau sebanyak 34,7 persen adalah
mereka yang berumur 26 tahun sampai
METODE PENELITIAN dengan 60 tahun. Sisanya sebanyak 3
orang mereka adalah yang berumur 61
Penelitian ini menggunakan tahun sampai dengan 75 tahun.
metode survei. Metode survei yang
Adapun para responden yang
digunakan adalah internet interviews. mengisi kuesioner sebanyak 85,1 persen
Analisa dan interpretasi data dalam atau 103 orang mengatakan bahwa mereka
penelitian ini menggunakan dua memiliki rumah di Jakarta, dan sisanya
pendekatan yaitu pendekatan kuantitatif sebanyak 14,9 persen atau 18 orang
dan kualitatif. Analisa dan interpretasi mengatakan bahwa mereka tidak memiliki
kualitatif dilakukan secara deskriptif, rumah di Jakarta. Menurut data yang
diperoleh sebanyak 56,2 persen atau 68
sedangkan analisa dan interpretasi
orang mereka adalah warga asli DKI
kuantitatif menggunakan Pie Chart atau Jakarta dan sisanya sebanyak 43,8 persen
diagram lingkaran. Teknik pengumpulan atau 53 orang adalah pendatang atau
data yang dilakukan dalam penelitian ini perantau yang berasal dari berbagai daerah
adalah mengunggah kuesioner ke sebuah di Indonesia.
situs (survey online). Kuesioner dapat
diakses oleh semua orang yang memiliki

5
Mereka yang mengatakan bahwa melakukan migrasi ke daerah yang dapat
diri nya adalah seorang perantau yang menjanjikan mereka terpenuhinya segala
datang dari berbagai daerah untuk menetap kebutuhan hidup.
dan bekerja di Jakarta tergolong dalam
mobilitas penduduk permanen atau Jadi, mobilitas permanen atau
migrasi. migrasi akan terjadi jika terdapat faktor
pendorong (push) dari tempat asal dimana
Menurut teori migrasi oleh Everett mereka berada dan faktor penarik (pull)
S. Lee, (1966: 49-52) ada 4 faktor yang yang dijanjikan oleh daerah tujuan.
mempengaruhi seseorang untuk Tempat dimana mereka berasal akan
melaksanakan migrasi yaitu pertama, menjadi faktor pendorong jika daerah
terdapat faktor yang berasal dari daerah tersebut terdapat lebih banyak faktor
asal seperti faktor yang mendorong (push negatif seperti kurangnya lapangan
factor) seseorang untuk meninggalkan pekerjaan dan sulitnya mencari
daerah dimana Ia berasal. Contohnya penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
kurangnya lapangan pekerjaan di daerah sehari-hari dibandingkan dengan faktor
mereka sehingga mengharuskan mereka positif seperti pendapatan yang besar,
untuk bermigrasi ke daerah lainnya. lapangan pekerjaan dan pendidikan yang
baik.
Kedua, faktor yang berasal dari
daerah tujuan seperti faktor yang ada di Mereka yang berstatus sebagai
suatu daerah lain yang akan menarik pekerja sebanyak 33,1 persen atau 40
(menjadi daya tarik) seseorang untuk responden mengatakan mereka harus
pindah ke daerah tersebut (pull factor). bekerja dengan keluar dari rumah ditengah
Contohnya ketika seseorang mendapat pandemi Covid-19 yang seharusnya
informasi bahwa daerah tertentu memiliki mereka dihimbau untuk tetap berada di
banyak lapangan pekerjaan, tentunya hal rumah. Sedangkan sebanyak 25,6 persen
ini akan menjadi daya tarik bagi mereka atau sebanyak 31 responden mengatakan
untuk bermigrasi. bahwa Ia dapat bekerja dari rumah atau
Work From Home (WFH). Dan sisanya
Ketiga, terdapat faktor antara yaitu 41,3 persen atau 50 responden adalah
faktor yang dapat menjadi penghambat mereka yang berstatus sebagai pelajar dan
atau (intervening obstacles) bagi terjadinya mahasiswa.
migrasi antara dua daerah. Contohnya
biaya yang harus mereka keluarkan selama Pada akhir desember 2019 sejak
melakukan perjalanan ke daerah tujuan. munculnya berita mengenai wabah Covid-
Keterbatasan biaya yang dimiliki 19 yang berada di kota Wuhan, China.
menjadikan sebuah penghambat bagi Pemerintah Indonesia masih bersikap
terjadinya migrasi. santai dalam menanggapi wabah tersebut.
Menurut data survei, warga DKI Jakarta
Keempat, terdapat faktor personal 85,1 persen atau sebanyak 103 responden
atau pribadi yang mendasari terjadinya tetap menjalankan kesibukannya seperti
migrasi tersebut. Contohnya, seseorang biasa. Sekolah, perkantoran, industri, dan
pasti memiliki tuntutan untuk memenuhi tempat wisata lainnya pun masih
segala kebutuhan sehari-hari, apalagi beroperasi seperti biasanya. Adapun
mereka yang sudah berkeluarga dan sebanyak 16,5 persen atau 20 responden
memiliki anak. Tentunya banyak sekali mengatakan bahwa mereka sudah berniat
kebutuhan yang harus di penuhi. Oleh untuk mudik ke kampung halaman guna
karena itu hal ini menjadi faktor personal menghindari terinfeksinya Covid-19
atau pribadi yang mendasari mereka namun dari 20 responden yang

6
mengatakan sudah berniat untuk mudik ke untuk memutus rantai persebaran dari
kampung halaman, hanya 10 responden Covid-19.
yang sudah melakukan mobilitas mudik ke
kampung halaman. Adapun sektor yang masih
diperbolehkan untuk beroperasi antara lain
Pada februari 2020 pemerintah yaitu sektor kesehatan, sektor pangan,
mulai memberlakukan kebijakan sektor energi, sektor komunikasi, sektor
pelarangan penerbangan dari dan ke keuangan dan perbankan, sektor logistik
Tiongkok serta memberhentikan visa bagi yang terkait dengan distribusi barang,
warga Negara Tiongkok. sektor kebutuhan sehari-hari seperti
warung dan toko kelontong yang menjual
Pada maret 2020 terkonfirmasi kebutuhan warga, dan sektor industri
bahwa ada kasus positif pertama di Depok. strategis yang ada di wilayah DKI Jakarta.
Pihak Kementerian Kesehatan Dalam Pergub ini, prinsipnya bahwa
menerbitkan 5 protokol yaitu kesehatan, seluruh masyarakat Jakarta selama 2
komunikasi, pengawasan perbatasan, area minggu diharapkan untuk tetap berada di
institusi pendidikan, area publik & rumah bertujuan untuk memutus mata
transportasi. Lalu pembatasan perjalanan rantai Covid-19, di mana Jakarta
ke negara2 terdampak. Menurut data merupakan epicenter dari masalah Covid
survei setelah dikonfirmasi bahwa ada ini. Namun jika dirasa 2 minggu tidak
pasien positif Covid-19 di Indonesia cukup untuk memberhentikan laju
sebanyak 62 persen atau 75 responden penularan dari Covid-19 maka akan
mengatakan bahwa masih tetap diberlakukan perpanjangan waktu
menjalankan kegiatan seperti biasa Pembatasan Sosial Berskala Besar
sedangkan sisanya sebanyak 38 persen (PSBB).
atau 46 responden mengatakan bahwa
mereka sudah tetap berada di dalam Menurut data survei, ditengah-
rumah. Untuk arus mobilitas mudik ke tengah pemberlakuan kebijakan PSBB
kampung halaman, mengalami sebanyak 72,7 persen atau 88 responden
peningkatan sebesar 9,1 persen dengan sudah mematuhi aturan pemerintah untuk
total 25,6 persen warga DKI Jakarta sudah tetap berada di rumah. Sisanya sebanyak
melakukan mobilitasi ke kampung 27,3 persen atau 33 responden mengatakan
halamannya. bahwa mereka terpaksa keluar rumah
karena tuntutan dari pekerjaan dan
Pada tanggal 13-14 maret 2020 tuntutan untuk memenuhi kebutuhan
dikeluarkannya Keputusan Presiden sehari-hari. Untuk mobilitas ke kampung
Nomor 7 Tahun 2020 tentang Gugus halaman mengalami peningkatan sebesar
Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 10,1 persen sehingga total responden yang
serta menetapkan Corona virus sebagai melakukan mobilitas ke kampung halaman
bencana nasional, serta memberi himbauan sebanyak 35,7 persen.
untuk melaksanakan social distancing.
DKI Jakarta pada tanggal 10 april 2020 Ternyata lumayan besar mobilitas
mulai memberlakukan kebijakan yang dilakukan oleh warga Jakarta di
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tengah pandemi Covid-19 ini. Namun
yang berisi 28 pasal. PSBB (Pembatasan mereka yang melakukan mobilitas ke
Sosial Berskala Besar) dalam UU nomor kampung halaman tidak ada yang berniat
6/2018, adalah kegiatan pembatasan untuk menetap, dengan kata lain mereka
kegiatan tertentu penduduk dalam suatu hanya ingin tinggal dalam beberapa kurun
wilayah, yang diduga terinfeksi penyakit waktu guna untuk menghindari dari
dan/atau terkontaminasi. Tujuannya adalah

7
penyebaran Covid-19 yang terjadi sangat (PHK) dikarenakan perusahaan terpaksa
cepat dan sangat tinggi di daerah Jakarta. untuk menutup usahanya di tengah
pandemi ini. Untuk mereka yang
Mobilitas yang dilakukan oleh berwirausaha atau berdagang terpaksa
sebagian warga Jakarta disebut dengan tidak dapat bekerja karena ada nya
mobilitas penduduk non permanen atau larangan untuk keluar dari rumah.
sirkuler yaitu masuk kedalam kategori
menginap/mondok dikarenakan lamanya Menurut data yang saya dapatkan
lebih dari satu hari namun kurang dari melalui para responden yang mengisi
enam bulan. Menurut Mantra, sebuah survei, sebanyak 45,5 persen atau 55
mobilitas penduduk non permanen atau responden adalah bukan pekerja (ibu
sirkuler yaitu perpindahan penduduk dari rumah tanggan, mahasiwa atau pelajar).
wilayah asal ke wilayah yang baru, namun Selanjutnya sebanyak 35 responden
tidak berniat untuk menetap. Mobilitas mengatakan bahwa mereka adalah staff
penduduk non permanen adalah berbagai perkantoran/BUMN/Swasta. 37 responden
macam pergerakan, biasanya bersifat mengatakan bahwa mata pencaharian
jangka pendek, atau bersifat siklus, tetapi mereka adalah berdagang atau
semuanya memiliki kesamaan yaitu berwiraswasta. Sisanya sebanyak 38
dengan maksud tidak adanya perubahan responden mengatakan bahwa mereka
atau tempat tinggal permanen atau jangka adalah pekerja serabutan (kuli bangunan,
panjang (Zelinsky, 1871). sopir tembak, tukang tambal ban, tukang
sapu, buruh serabutan)
Dengan kata lain, sebagian warga
Jakarta yang memilih untuk mudik ke Dari data 20 responden yang
kampung halaman memiliki tujuan untuk bekerja sebagai staff perkantoran/ BUMN/
menghindari wilayah Jakarta yang sudah Swasta, 27 orang diantaranya tidak ada
terinfeksi Covid-19, namun mereka tidak pemberhentian kerja dan tidak ada
memiliki tujuan untuk menetap di pemotongan gaji. 3 orang lainnya
kampung halaman. Menurut responden, mengatakan bahwa adanya Pemutusan
ketika wabah Covid-19 ini sudah dapat Hubungan Kerja (PHK), sisanya sebanyak
diatasi dan Jakarta sudah terbebas dari 5 orang mengatakan bahwa tidak ada
ancaman virus ini, mereka akan kembali pemberhentian kerja namun adanya
ke Jakarta untuk meneruskan pemotongan gaji.
kehidupannya kembali.
Bagi mereka yang bekerja sebagai
Lee (1966), Todaro (1979), dan pedagang atau berwiraswasta didapatkan
Titus (1982) mengatakan bahwa keinginan data sebanyak 6 responden mengatakan
untuk pindah adalah berasal dari faktor bahwa mereka tetap bekerja dan omset pun
ekonomi. Penyebab warga Jakarta normal. Lalu sebanyak 22 responden
melakukan mudik ditengan pandemi mengatakan bahwa mereka tetap bekerja
Covid-19 ini tidak semerta-merta namun terdapat penurunan omset. Sisanya
dilakukan hanya karena takut terjangkit sebanyak 9 responden mengatakan bahwa
virus tersebut, namun ada hal lain yang mereka tidak dapat lagi berjualan atau
memaksa mereka untuk pulang ke tutup.
kampung halaman masing-masing
dikarenakan faktor ekonomi. Bagi mereka yang bekerja
serabutan diperoleh data sebagai berikut,
Sejak diberlakukannya Pembatasan sebanyak 28 responden mengatakan bahwa
Sosial Berskala Besar (PSBB) banyak mereka tetap bekerja di tengah pandemi
diterapkannya Pemutusan Hubungan Kerja Covid-19 dan tetap memperoleh upah yang

8
sama. Lalu 6 responden lainnya Sebagai contoh mereka yang
mengatakan bahwa mereka tetap bekerja semula berjualan masker dan hand
namun adanya pemotongan upah. Sisanya sanitizer sebelum adanya wabah Covid-19
sebanyak4 orang mengatakan bahwa pendapatan mereka normal seperti biasa
mereka diberhentikan dari pekerjaan atau tidak ada penurunan ataupun kenaikan
sudah tidak dapat bekerja lagi dikarenakan dikarenakan sedikitnya orang yang
tidak ada lapangan pekerjaan. membutuhkan masker dan hand sanitizer.
Namun, ditengah wabah Covid-19 ini
Ternyata dari hasil survei yang masker dan hand sanitizer adalah sebuah
saya lakukan cukup banyak mereka yang yang hal wajib dimiliki oleh semua orang.
mengalami penurunan upah, Disini lah akan muncul sebuah peluang
pemberhentian kerja, atau bahkan tidak usaha. Berapa pun mahalnya harga masker
dapat bekerja kembali dikarenakan tidak dan hand sanitizer tidak akan
ada lapangan pekerjaan untuk mereka mempengaruhi permintaan konsumen.
disaat seperti ini. Mereka-mereka ini Dengan ini para penjual masker dan hand
masuk kedalam golongan mobilitas sanitizer telah melakukan mobilitas
vertikal. vertikal naik. Selain berdampak negatif
pada kesehatan, arus mobilitas adapun
Menurut Mantra (1995: 1-2), dampak lainnya.
mobilitas penduduk vertikal adalah sebuah
perubahan status. Pandemi Covid-19 ini Terganggunya mental warga,
menyebabkan banyak orang mengalamii mereka terbiasa melakukan sosialisasi
perubahan status pada hidupnya. Ada yang dengan banyak orang, menghabiskan
semula bekerja di perusahaan, karena waktu untuk bekerja dari pagi sampai
akibat dari kebijakan tidak malam, menjalankan rutinitas liburan di
diperbolehkannya perusahaan beroperasi hari weekend. Tentunya wabah Covid-19
selain 8 sektor yang diperbolehkan ini yang menjadikan terbentuknya
mengakibatkan adanya Pemutusan peraturan Pembatasan Sosial Berskala
Hubungan Kerja. Mereka menjadi Besar (PSBB) secara tiba-tiba dan dalam
pengangguran karena tidak memiliki jangka waktu yang belum ditentukan,
pekerjaan. membuat banyak orang yang terkejut atau
bahkan sampai terganggu mentalnya
Menurut Teori Pitirim Sorokin, Ia karena tidak kuat dalam menghadapi
membedakan dua tipe yaitu mobilitas situasi seperti ini dengan harus tetap
horizontal dan mobilitas vertikal. berdiam diri dirumah.
Mobilitas horizontal adalah sebuah
perpindahan dari satu posisi ke posisi Fenomena ini disebut dengan
lainnya. Sedangkan mobilitas vertikal Cultural Shock. Istilah Culture Shock
adalah perpindahan status dari satu strata dipopulerkan oleh Oberg (dalam
sosial ke strata yang lain (Coser, Dayaksini, 2004) untuk menjelaskan
1977;474),. Jika seseorang melakukan respon yang mendalam dari depresi,
mobilitas sosial berupa perpindahan orang frustasi, dan disorientasi yang dialami oleh
dari strata sosial yang lebih rendah ke orang-orang yang hidup dalam suatu
strata yang lebih tinggi, maka orang lingkungan budaya yang baru. Istilah ini
tersebut melakukan mobilitas naik, menyatakan ketiadaan arah, merasa tidak
sebaliknya jika seseorang berpindah dari mengetahui harus berbuat apa atau
strata yang lebih tinggi ke strata yang lebih bagaimana mengerjakan segala sesuatu di
rendah, maka orang tersebut mengalami lingkungan yang baru, dan tidak
mobilitas turun. mengetahui apa yang tidak sesuai atau
sesuai.

9
Furnham dan Bochner (1970) tutup karena sudah tidak berjualan lagi
mengatakan bahwa Culture Shock adalah lantran takut terinfeksi virus corona.
kondisi dimana seseorang merasa asing Sekalipun ada pasar yang masih buka pasti
dan bingung serta tidak mengetahui ada kelonjakan harga bahan pangan.
kebudayaan baru yang ada di
lingkungannya. Culture Shock adalah Pengangguran meningkat pesat
sebuah kecemasan yang dialami oleh dikarenakan banyak usaha yang tutup
orang-orang ketika mereka bepergian atau akibat berkurangnya konsumen dan adanya
pergi ke suatu sosial dan budaya yang baru Pemberhentian Tenaga Kerja. Di tengah
yang belum pernah mereka jumpai. pandemic ini, kita semua dipaksa untuk
(Odera, dalam Niam, 2009). tetap dirumah guna memutus rantai
penyebaran dari virus corona. Mau tidak
Ketika berita bahwa adanya virus mau para perusahaan juga harus
baru yang menyerang dunia dan belum mengurangi jumlah pekerjanya lantaran
memiliki obat penyembuhnya, membuat tidak sanggup untuk membayar gaji para
masyarakat menjadi panic dan tidak pegawai. Akibatnya pengangguran
terarah, menjadi bingung harus bagaimana semakin meningkat dan muncullah
menyikapi hal ini. Terlebih lagi jika masalah-masalah sosial lainnya.
melihat para warga yang tergolong
memiliki penghasilan dari menengah Penyebaran Covid-19 semakin
hingga keatas, berbondong-bondong untuk meluas akibat dari mobilitas yang tidak
memborong segala keperluan selama termonitoring oleh pemerintah. Lantaran
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) belum adanya kebijakan yang pasti perihal
membuat warga yang memiliki mudik, banyak masyarakat yang
penghasilan menengah kebawah memanfaatkan moment ini untuk
kebingungan bagaimana mereka dapat berbondong-bondong mudik ke kampung
memenuhi kebutuhannya ditengah halaman. Hal ini lah yang memicu
melonjaknya harga-harga dipasaran akibat lonjakan pasien positif Covid-19
pandemi ini. diberbagai daerah yang disebabkan oleh
keluarnya warga yang berasal dari wilayah
Diwajibkannya juga untuk zona merah berpindah ke wilayah yang
memakai masker dan pembersih tangan masih zona hijau (wilayah aman).
seperti hand sanitizer membuat masyarakat
tertekan karena harus membelinya dengan Terhentinya kegiatan sosial budaya
harga yang sudah tidak wajar lagi di Jakarta. Ada banyak sekali seniman ibu
dipasaran. Kebiasaan baru yang harus kota Jakarta yang kerap mengadakan
diterapkan mulai saat ini, membuat pertunjukan budaya. Mulai dari pagelaran
masyarakat bingung karena hal ini bukan musik angklung, ondel-ondel, seni teater,
kebiasaan dari mereka selama ini. dan lain-lainnya saat ini sudah tidak
diperbolehkan untuk menggelar acara.
Tidak tercukupinya kebutuhan Kondisi seperti ini melarang adanya
pangan adalah dampak negative yang kegiatan yang dapat mengundang banyak
disebabkan oleh pandemic Covid-19 ini. massa atau membentuk kerumunan, karena
Berkurangnya tenaga kerja atau bahkan dikhawatirkan akan menyebabkan
sampai dengan pemberhetian kerja, penularan Coovid-19 yang lebih luas.
membuat masyarakat tidak memiliki
penghasilan yang tetap. Kurangnya Membatasi kegiatan ibadah untuk
penghasilan yang didapat membuat seluruh agama yang ada di Indonesia.
masyarakat sulit untuk membeli kebutuhan Disituasi seperti ini tidak diperbolehkan
pangan, ditambah lagi banyak pasar yang untuk membuat kerumunan dengan massa

10
yang banyak, karena dikhawatirkan akan Terhambatnya mobilisasi warga
melonjakkan jumlah pasien positif Covid- yang berada di zona merah. Tidak semua
19. Bukan hanya kegiatan sosial budaya bisa bekerja dari rumah dan tidak semua
saja yang tidak diperbolehkan, namun orang tua kita mengerti untuk belanja
kegiatan keagamaan pun dianjurkan untuk kebutuhan bahan pokok dari rumah.
dilakukan di rumah saja. Contohnya, saat Diterapkannya kebijakan Pembatasan
ini Kota Mekkah sepi dari para jama’ah. Sosial Berskala Besar (PSBB) membuat
Para jama’ah dilarang untuk menunaikan warga sulit untuk melakukan mobilisasi,
ibadah haji karena di khawatirkan akan lantaran banyak jalan yang ditutup oleh
mempercepat laju penularan Covid-19. portal, kendaraan tidak boleh lewat, dan
warga harus berjalan kaki jika hendak
Ketakutan yang berlebihan akan pergi ke pasar. Selain menimbulkan
tertularnya Covid-19. Masyarakat kini dampak negatif, tentunya pandemi Covid-
semakin menjadi sensitive terhadap 19 pun membawa dampak-dampak positif
mereka yang sudah dinyatakan positif bagi keberlangsungan hidup manusia.
corona, bahkan korban yang sudah
meninggal akibat dari Covid-19 pun di Terbiasa hidup sehat dan bersih
musuhinya. Banyak sekali masyarakat kita adalah kebiasaan yang wajib diterapkan
yang belum memiliki pengetahuan yang pada saat ini lantaran belum ditemukannya
cukup mengenai prosedur penanganan obat penyembuh Covid-19. Hal yang
Covid-19. Korban yang meninggal akibat hanya dapat kita lakukan yaitu mengubah
Covid-19 banyak sekali yang di tolak oleh pola hidup sehat dan bersih guna untuk
para warga, dikarenakan banyak yang melawan virus corona. Tentunya hal ini
berpikiran bahwa jika dimakamkan di sangat baik untuk keberlangsungan hidup
kampung mereka maka akan menularkan manusia. Masyarakat menjadi terbiasa
penyakit melalui tanah yang sudah untuk hidup sehat dan bersih. Kedepannya
terkontaminasi. Padahal korban yang jika wabah ini sudah dapat diatasi,
meninggal sudah melalui serangkaian masyarakat akan tetap terbiasa untuk hidup
protokol yang baik dan benar. sehat dan bersih sehingga akan
mengurangi penyakit-penyakit lainnya.
Adanya metode pembelajaran
daring yang dirasa kurang efektif. Menurunkan angka kecelakaan
Cepatnya laju penularan dari Covid-19 dijalan adalah dampak positif selanjutnya
membuat pemerintah terpaksa untuk akibat wabah Covid-19. Dengan mematuhi
menutup sementara sekolah dan institusi aturan pemerintah untuk tetap berada
pendidikan, guna mencegah semakin dirumah, akan mengurangi tingkat
banyaknya pasien positif corona. Kegiatan kecelakaan dijalan. Selama ini kecelakaan
belajar tidak semerta-merta dihentikan dijalan di dominasi oleh pengguna
namun diganti dengan metode belajar dibawah umur, kurangnya pantauan dari
online atau melalui daring. Metode orang tua menyebabkan anak dibawah
pembelajaran daring ini dirasa kurang umur sudah banyak mengendarai
efektif karena malah menimbulkan kontra kendaraan, padahal hal itu tidak
di kalangan pelajar dan mahasiswa, karena diperbolehkan. Selama pandemic Covid-19
pembelajaran menggunakan daring sangat ini, anak-anak cenderung dirumah dan
memakan banyak kuota internet. Terutama tidak pergi kemana pun, hal ini sangat
bagi mahasiswa yang dalam sehari bisa membawa pengaruh positif yaitu
sampai dua atau tiga kali melakukan mengurangi angka kecelakaan dijalan.
daring. Tentunya hal ini akan
membutuhkan biaya yang besar untuk Mengurangi tingkat polusi udara
membeli kuota internet. yang ada di Jakarta. Menurut Wardhana

11
(1995, h. 27), pencemaran udara diartikan rumah. Hal ini sangat berdampak baik bagi
sebagai adanya bahan-bahan atau zat-zat kualitas udara di Jakarta.
asing di dalam udara yang menyebabkan
perubahan susunan (komposisi) udara dari Mengurangi tingkat polusi air
keadaan normalnya. diwilayah Jakarta. Menurut Kristanto
(2002) perusakan air adalah kondisi zat air
Pencemaran udara berdasarkan UU yang sudah terkontaminasi oleh zat
No 23 tahun 1997 pasal 1 ayat 12 perihal berbahaya. Air dapat tercemar oleh
Pencemaran Lingkungan yaitu kerusakan komponen-komponen anorganik,
dari kandungan air yang disebabkan oleh diantaranya berbagai logam berat yang
aktivitas manusia seperti aktivitas yang berbahaya. Komponen-komponen logam
berasal dari limbah pabrik, gas kendaraan berat ini berasal dari kegiatan industri.
bermotor, pembakaran sampah, sisa Kegiatan industri yang memakai bahan
pertanian, dan peristiwa bencana alam dasar logam berat antara lain industri
seperti kebakaran hutan, letusan gunung tekstil, pelapisaan logam, cat/ tinta warna,
api yang mengeluarkan debu, gas, dan percetakan, bahan agrokimia dll. Logam
awan panas. berat ternyata sudah merusak kandungan
air, melebihi batas yang berbahaya bagi
Sedangkan berdasarkan Keputusan kehidupan ( Wisnu, 1995).
Menteri Kesehatan RI nomor 1407 tahun
2002 tentang Pedoman Pengendalian Polusi air yang ada di Jakarta
Dampak Pencemaran Udara, pencemaran bukan lagi sebuah hal yang tabu, selain
udara adalah terkontaminasinya disebabkan oleh limbah rumah tangga,
kandungan dari zat air dengan zat polusi air disebabkan juga oleh limbah
berbahaya lainnya yang dapat mengganggu pabrik di Jakarta. Adanya penutupan
kesehatan manusia. beberapa pabrik di Jakarta akibat
penerapan Pembatasan Sosial Berskala
Sebelum adanya wabah penyakit Besar (PSBB) mempengaruhi kualitas
ini, kota Jakarta adalah salah satu kota limbah air di Jakarta.
tersibuk dan terpadat di Indonesia.
Mobilitasnya sangat tinggi dikarenakan Hubungan dengan keluarga
mudahnya akses untuk menjangkau semakin erat dikarenakan kita semua saat
Jakarta. Banyak sekali perusahaan- ini memiliki waktu yang banyak untuk
perusahaan besar yang berdiri di Jakarta bersama keluarga. Dulu, orang tua kita
bahkan pusat pemerintahan pun berada di sibuk untuk mencari nafkah bekerja dari
Jakarta. Tak heran jika Jakarta dinobatkan pagi sampai malam, ketika orang tua kita
sebagai kota terpadat di Indonesia. pulang ke rumah, anak-anak sudah terlelap
Padatnya kendaraan yang berlalu lalang di tidur. Kurangnya waktu bersama keluarga
Jakarta membuat langit dipenuhi polusi, adalah hal yang wajar terjadi di Jakarta.
dimana mana asap kendaraan yang sangat Oleh karena itu dengan adanya kebijakan
tidak sehat jika terhirup oleh pernapasan. untuk tetap di rumah membuat kita
memiliki waktu yang banyak untuk
Dengan adanya kebijakan bersama-sama dengan keluarga.
penutupan tempat kerja dan Pembatasan
Sosial Berskala Besar (PSBB). Jalan-jalan Menumbuhkan sikap saling tolong
protokol dan jalan biasa pun di Jakarta menolong antar sesama manusia. Tingkat
terlihat sangat sepi, tidak banyak yang pengangguran melonjak pesat akibat
berlalu lalang di jalan, dikarenakan banyak wabah virus corona ini, tentunya angka
petugas kepolisian juga yang kemiskinan pun naik. Banyak masyarakat
memonitoring warga Jakarta untuk tetap di yang tidak mampu untuk memenuhi

12
kebutuhan pangan mereka. Peran membuka peluang baru untuk mencari
pemerintah pun dirasa kurang untuk nafkah bagi para pedagang pasar.
membantu seluruh kalangan menegah
kebawah. Disaat seperti ini, muncul rasa Upaya untuk meminimalisir
empati pada masyarakat yang memiliki mobilitas penduduk di Jakarta.
perekonomian menegah keatas.
Contohnya, banyak sekali para selebritis Menurut peraturan gubernur
tanah air yang membuka donasi untuk (Pergub) mengenai pola berkendara dan
korban yang terkena Covid-19, terbukti operasional transportasi massal selama
banyak warga yang ikut turut berdonasi. masa PSBB yaitu pembatasan transportasi
Hal ini membuktikan bahwa sikap tolong penumpang, baik kendaraan umum
menolong sesama manusia di Indonesia maupun pribadi mendapat sorotan
pada saat ini tergolong tinggi. Selain tersendiri di aturan PSBB dengan
berdampak positif dan negatif, wabah ini memperhatikan jumlah penumpang dan
pun memunculkan peluang-peluang baru menjaga jarak antarpenumpang. Secara
bagi masyarakat. detil, pada transportasi umum di ibu kota,
Pemprov DKI Jakarta akan membatasi jam
Membuka lapangan pekerjaan baru. operasional dan jumlah penumpang hingga
Pada saat pandemi covid-19 ini masker 50 persen. Jam operasional transportasi
dan hand sanitizer sangat dibutuhkan. Hal umum menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.
ini tentunya memunculkan peluang bagi
Kemudian, untuk layanan ekspedisi
para pekerja yang kehilangan
barang, termasuk sarana angkutan roda dua
pekerjaannya. Mereka berlomba-lomba
berbasis aplikasi yaitu ojek dalam jaringan
untuk membuat inovasi terobosan baru
(daring) hanya diperbolehkan mengangkut
untuk menjual masker dan hand sanitizer
barang saja selama PSBB. Maka, sepeda
yang saat ini sedang banyak di cari oleh
motor diimbau tidak untuk penumpang
masyarakat.
atau satu motor hanya terdiri dari satu
orang.
Banyak pasar yang mengadakan
penjualan sembako murah. Melonjaknya Perusahaan penyedia layanan ojek
harga-harga dipasaran membuat segelintir daring seperti Gojek telah mengantisipasi
orang tergerak hatinya untuk menjual hal ini dengan menutup aplikasi antaran
sembako dengan harga murah, hal ini penumpang ojek daring di dalam aplikasi
bertujuan agar tetap terpenuhinya mereka sejak hari diberlakukannya PSBB
kebutuhan masyarakat. Tentunya hal ini di Jakarta. Hal ini juga berlaku untuk
tidak akan dilewatkan oleh para warga, hal transportasi pribadi roda dua. Sementara
ini adalah peluang yang baik untuk pada kendaraan roda empat, tidak boleh
memenuhi kebutuhan bahan pangan lagi mengangkut lima sampai tujuh
dengan harga yang murah. penumpang, tergantung pada jenis
mobilnya (tidak boleh diisi kapasitas
Peningkatan penjualan rempah- penuh).
rempah. Anjuran untuk tetap menjaga
kesehatan tubuh dengan meminum Pada hari selasa, 21 April 2020
minuman rempah juga mempengaruhi Presiden Joko Widodo dalam rapat
masyarakat. Tak pelak, rempah-rempah terbatas (Ratas) menyampaikan larangan
seperti jahe dan gingseng juga diburu resmi pelaksanaan mudik lebaran 2020
orang-orang. Bahkan barang-barang ini guna untuk mencegah penyebaran virus
menjadi ramuan minuman yang dapat Corona ke berbagai daerah.
membantu mereka untuk tetap fit dalam Larangan mudik mulai diterapkan
masa-masa genting ini. Tentunya hal ini pada tanggal 24 April 2020. Menteri

13
Perhubungan Ad Interim Luhut Binsar melakukan uji pemeriksaan kesehatan di
Pandjaitan mengatakan, larangan mudik sekitar 135 titik di bandar udara, di darat
ini berlaku untuk seluruh masyarakat dan pelabuhan, dengan menggunakan alat
berasal dari wilayah zona merah. Meski pemindai suhu tubuh bagi siapa pun yang
akan mulai diterapkan pada tanggal 24 memasuki wilayah Indonesia, sesuai
April 2020, penerapan sanksi pelanggaran regulasi kesehatan internasional,
mudik baru akan dilaksanakan pada Pemerintah Indonesia juga telah
tanggal 7 Mei 2020. mengerahkan personil tambahan di bandar
udara serta meningkatkan kesiagaan rumah
Selain larangan untuk mudik,
sakit.
pemerintah juga melarang angkutan umum
maupun kendaraan pribadi keluar dari Keempat, Pemerintah melalui
zona merah Covid-19. Menurut Direktur Kementerian Kesehatan telah melakukan
Jendral Perhubungan Darat Kemenhub, tiga langkah pencegahan masuknya virus
Budi Setiyadi menegaskan pihaknya tidak Corona ke wilayah Indonesia, yaitu:
akan menutup akses jalan antar wilayah, Menerbitkan Surat Edaran kepada seluruh
sebab pemerintah tidak akan melarang Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab/Kota,
angkutan barang dan logistik untuk RS Rujukan, Kantor Kesehatan Pelabuhan
beroperasi. Maka dari itu, pada pintu (KKP) dan Balai Teknik Kesehatan
masuk dan keluar setiap wilayah akan Lingkungan (BTKL) untuk meningkatkan
dipersiapkan beberapa prosedur kewaspadaan dan kesiapsiagaan dalam
pengecekan kondisi kesehatan. menghadapi kemungkinan masuknya
penyakit ini. Dengan menyiapkan
Upaya untuk mengatasi wabah
135 pengukur suhu tubuh di seluruh
Virus Corona (Covid-19) di Indonesia.
bandar udara di Indonesia terutama yang
Adapun upaya yang sudah mempunyai penerbangan langsung ke
dilakukan oleh pemerintah Indonesia Tiongkok. Memberikan informasi
menurut Kementerian Luar Negri, antara kesehatan kepada penumpang.
lain: pertama, Pemerintah Indonesia telah
Kelima, Kementerian Kesehatan
membentuk dan mengaktifkan Tim Gerak
juga telah menunjuk sedikitnya 100
Cepat (TGC) di wilayah otoritas pintu
Rumah Sakit rujukan, yang sebelmnya
masuk negara di bandara/pelabuhan/Pos
dipakai pada kasus flu burung. Selain itu,
Lintas Batas Darat Negara (PLBDN). Tim
Kementerian Kesehatan juga telah
dapat terdiri atas petugas Kantor
menyiapkan 21 kapsul evakuasi (meja
Kesehatan Pelabuhan (KKP), Imigrasi,
dorong isolasi pasien) terkait penyebaran
Bea Cukai, Karantina Hewan dan unit lain
virus corona sebagai bentuk tindak
yang relevan di wilayah otoritas pintu
pencegahaan.
masuk negara yang memiliki kompetensi
yang diperlukan dalam pencegahan Keenam, Kementerian Kesehatan
importasi penyakit. telah mengembangkan pedoman
kesiapsiagaan mengacu pada pedoman
Kedua, Tim bertugas melakukan
sementara yang disusun oleh WHO,
pengawasan alat angkut, orang, barang,
menyusun panduan bagaimana
dan lingkungan di pintu masuk negara.
mengurangi risiko terjangkit n-Cov, seperti
Menyediakan ruang wawancara, ruang
mencuci tangan dan menjauhi orang-orang
observasi, dan ruang karantina untuk
yang sakit dan memastikan langkah yang
penumpang.
tepat telah diambil. Langkah-langkah
Ketiga, Dalam menghadapi situasi tersebut baik sebagai suatu bentuk
pandemic akibat virus corona, sejak pencegahan dan antisipasi.
tanggal 18 Januari 2020 Indonesia sudah

14
Ketujuh, Kementerian Kesehatan kelontong yang menjual kebutuhan warga,
membuka kontak layanan yang dapat dan sektor industri strategis yang ada di
diakses masyarakat untuk mencari wilayah DKI Jakarta.
informasi perihal virus corona. Nomor
layanan informasi yang dapat dihubungi Selain berdampak pada kesehatan,
adalah 0215210411 dan 081212123119. Covid-19 juga berdampak pada arus
Layanan ini dipandu langsung oleh mobilitas penduduk. Berdasarkan hasil
petugas dari Direktorat Turbulen dan penelitian dan pembahasan yang telah
Karantina Kesehatan untuk memberikan dilakukan, maka peneliti dapat menarik
informasi terkait perkembang wabah virus kesimpulan bahwa arus mobilitas warga
corona. DKI Jakarta pada saat pandemi Covid-19
Kedelapan, Pada tanggal 2 Februari masih tergolong tinggi walaupun sudah di
pemerintah Indonesia mengumumkan terapkannya kebijakan Pembatasan Sosial
penundaan seluruh penerbangan dari dan Berskala Besar (PSBB). Terdapat dua jenis
ke RRT daratan yang berlaku mulai mobilitas penduduk yaitu mobilitas
tanggal 5 Februari 2020 pukul 00.00 WIB, penduduk vertikal dan mobilitas penduduk
melarang seluruh orang masuk dan transit horizontal. Mobilitas penduduk vertkal
ke Indonesia apabila selama 14 hari adalah perubahan status sosial pada
terakhir berada di RRT daratan, serta penduduk, sedangkan Mobilitas penduduk
mencabut sementara bebas visa dan visa
horizontal atau sering disebut dengan
on arrival untuk warga negara RRT. Pada
mobilitas penduduk geografis adalah gerak
tanggal 4 Februari 2020, melalui Menteri
Perdagangan, Pemerintah Indonesia juga (movement) penduduk yang melintasi
telah menghentikan impor live animal dari batas wilayah menuju ke wilayah yang lain
RRT daratan. namun dalam periode waktu tertentu dan
tidak untuk menetap. Mobilitas penduduk
Kesembilan, Sebagai bentuk horizontal dibagi menjadi dua yaitu
perlindungan, Pemri telah memulangkan
mobilitas penduduk permanen (migrasi)
WNI dari Provinsi Hubei, RRT pada
dan mobilitas penduduk non permanen
tanggal 2 Februari 2020.
(sirkuler).
Adapun dampak negatif dari
KESIMPULAN Covid-19 yaitu, terganggunya mental
warga, tidak tercukupinya kebutuhan
DKI Jakarta pada tanggal 10 april
bahan pangan, pengangguran meningkat
2020 mulai memberlakukan kebijakan
pesat, penyebaran Covid-19 semakin
Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB)
meluas akibat mobilitas warga,
yang berisi 28 pasal. PSBB mengatur
pemberhentian kegiatan sosial budaya,
semua yang terkait dengan kegiatan di kota
pembatasan kegiatan keagamaan diruang
Jakarta, baik kegiatan perekonomian,
publik, adanya metode pembelajaran
social, budaya, keagamaan, dan
daring yang kurang efektif, terhambatnya
pendidikan. Namun adapula beberapa
mobilisasi.
sector yang masih di izinkan untuk
beroperasi antara lain yaitu sektor Selain berdampak negative,
kesehatan, sektor pangan, sektor energi, adapula dampak positif yang disebabkan
sektor komunikasi, sektor keuangan dan oleh pandemic Covid-19 ini, antara lain:
perbankan, sektor logistik yang terkait terbiasa hidup sehat dan bersih,
dengan distribusi barang, sektor kebutuhan mengurangi tingkat kecelakaan dijalan,
sehari-hari seperti warung dan toko menurunnya tingkat polusi atau

15
pencemaran air, menurunnya tingkat terbatas (Ratas) menyampaikan larangan
polusi atau pencemaran udara, hubungan resmi pelaksanaan mudik lebaran 2020
antar keluarga semakin erat, guna untuk mencegah penyebaran virus
menumbuhkan rasa tolong menolong antar Corona ke berbagai daerah. Larangan
sesama manusia mudik mulai diterapkan pada tanggal 24
April 2020. Meski akan mulai diterapkan
Adapun peluang yang dihasilkan pada tanggal 24 April 2020, penerapan
akibat situasi pada pandemic Covid-19 ini sanksi pelanggaran mudik baru akan
antara lain: membuka lapangan pekerjaan dilaksanakan pada tanggal 7 Mei 2020.
baru dengan berjualan masker dan hand Kendatinya, segala upaya dan
sanitizer, banyak pasar yang mengadakan berbagai kebijakan yang dilakukan oleh
penjualan sembako murah, peningkatan pemerintah semerta-merta diterapkan
penjualan rempah-rempah hanya untuk memutus rantai penyebaran
virus corona. Oleh karena itu, walaupun
Adapun sejumlah upaya masih banyak dampak negatif akibat
pemerintah untuk mengatasi laju kebijakan yang diterapkan, kita sebagai
penyebaran Covid-19 akibat dari mobilitas warga negara yang baik harus ikut turut
antara lain dengan pembatasan transportasi serta mendukung dan menjalankan apapun
penumpang, baik kendaraan umum kebijakan yang sudah ditetapkan oleh
maupun pribadi dengan memperhatikan pemerintah.
jumlah penumpang dan menjaga jarak
antarpenumpang. Secara detil, pada
transportasi umum di ibu kota, Pemprov
DKI Jakarta akan membatasi jam
DAFTAR PUSTAKA
operasional dan jumlah penumpang hingga
50 persen. Jam operasional transportasi
Chasannah, U. (2017). Culture Shock.
umum menjadi pukul 06.00-18.00 WIB.
Digilib UIN Sunan Ampel, 42.
Kemudian, untuk layanan ekspedisi Retrieved from
barang, termasuk sarana angkutan roda dua https://www.google.com/url?
berbasis aplikasi yaitu ojek dalam jaringan sa=t&source=web&rct=j&url=http://d
(daring) hanya diperbolehkan mengangkut igilib.uinsby.ac.id/19546/3/Bab
barang saja selama PSBB. Maka, sepeda %25202.pdf&ved=2ahUKEwiU24-
motor diimbau tidak untuk penumpang Gg_7oAhVVbysKHc3_CtEQFjAReg
atau satu motor hanya terdiri dari satu QIARAB&usg=AOvVaw2qV0qpQn
orang. LLRDCLklpMs96-
E-journal uajy. (n.d.). PENCEMARAN
Perusahaan penyedia layanan ojek
AIR. Uajy. Retrieved from
daring seperti Gojek telah mengantisipasi https://www.google.com/url?
hal ini dengan menutup aplikasi antaran sa=t&source=web&rct=j&url=http://e
penumpang ojek daring di dalam aplikasi -
mereka sejak hari diberlakukannya PSBB journal.uajy.ac.id/4347/3/2BL01007.
di Jakarta. Sementara pada kendaraan roda pdf&ved=2ahUKEwjgxZyg3_7oAh
empat, tidak boleh lagi mengangkut lima WiheYKHa_ECbAQFjAEegQIAhAB
sampai tujuh penumpang, tergantung pada &usg=AOvVaw10dcQgujkCgTH-
jenis mobilnya (tidak boleh diisi kapasitas 0cjtVZud
penuh). Geografi Penduduk. (n.d.). Unila, 26.
Retrieved from
Pada hari selasa, 21 April 2020 https://www.google.com/url?
Presiden Joko Widodo dalam rapat sa=t&source=web&rct=j&url=http://d

16
igilib.unila.ac.id/10435/14/BAB epository.ump.ac.id/6286/3/Eka
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwigtNipq %2520Puji%2520Lestari%2520Bab
fnoAhVDVisKHTvIAdwQFjACegQI %2520II.pdf&ved=2ahUKEwigtNipq
AxAB&usg=AOvVaw0z9dBBnRFzC fnoAhVDVisKHTvIAdwQFjAAegQI
eE4P21AWjdk AhAB&usg=AOvVaw3DDGGPlWg
Kemenkes RI. (2020). Pedoman TLD594lItauJr
Pencegahan dan Pengendalian Manggala, Y. (2020). Pahami Social
Coronavirus Disease (COVID-19). Distancing, Kenali Cara Kerja
Germas, 0–115. Retrieved from Musuh. Retrieved March 20, 2020,
https://www.google.com/url? from Republika website:
sa=t&source=web&rct=j&url=https:// https://republika.co.id/berita/q7g9902
www.kemkes.go.id/resources/downlo 84/pahami-emsocial-distancingem-
ad/info-terkini/COVID- kenali-cara-kerja-musuh
19%2520dokumen Mantra, I. B. (2012). Demografi Umum
%2520resmi/2%2520Pedoman (kedua; D. B. M, Ed.). PUSTAKA
%2520Pencegahan%2520dan PELAJAR.
%2520Pengendalian Mukaromah, V. F. (2020). WHO gunakan
%2520Coronavirus%2520Disease istilah Physical Distancing, ini
%2520(COVID- bedanya dengan Social Distancing.
19).pdf&ved=2ahUKEwi7 Retrieved April 1, 2020, from
Kementerian Luar Negeri. (2020). kompas.com website:
Langkah dan upaya Pemerintah https://www.kompas.com/tren/read/2
Indonesia dalam menangani dan 020/04/01/061500965/who-gunakan-
menghadapi virus novel corona 2019 istilah-physical-distancing-ini-
(N-COV). Retrieved from 12 Februari bedanya-dengan-social?page=all
2020 website: Pengertian Kebijakan. (n.d.). Unila, 45.
https://kemlu.go.id/pretoria/id/news/4 Retrieved from
771/langkah-dan-upaya-pemerintah- https://www.google.com/url?
indonesia-dalam-menangani-dan- sa=t&source=web&rct=j&url=http://d
menghadapi-virus-novel-corona- igilib.unila.ac.id/4668/15/BAB
2019-n-cov %2520II.pdf&ved=2ahUKEwiWpoPI
Kurnia, N. (2017). TINJAUAN UMUM v_7oAhVdxTgGHaFKDHsQFjACeg
MENGENAI LINGKUNGAN QIARAB&usg=AOvVaw1H6e8TZs8
HIDUP, PENCEMARAN VWc67wmmqpL_G
LINGKUNGAN, LIMBAH B3 DAN Ramadayanti, E. (2020). COVID-19 dalam
SUNGAI. Repository Unpas. Perspektif One Health Approach dan
Retrieved from Law Enforcement. Retrieved March
https://www.google.com/url? 26, 1BC, from Fakultas Hukum
sa=t&source=web&rct=j&url=http://r Universitas Padjadjaran website:
epository.unpas.ac.id/27437/4/G http://fh.unpad.ac.id/covid-19-dalam-
%2520BAB perspektif-one-health-approach-dan-
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwjRs6L law-enforcement/
M1oHpAhVEX30KHVWxBkwQFjA Ramadhan, S. (2020). Karantina Wilayah.
KegQIBRAB&usg=AOvVaw1mdBw In Wikipedia. Retrieved from
yNFrVKw6z2vLuGjCM https://id.wikipedia.org/wiki/Karantin
Lestari, E. P. (2014). Kajian Tingkat a_wilayah
Kesejahteraan. FKIP UMP, 24. Setiawan, A. (2020). Aturan Berkendara
Retrieved from Selama Penerapan PSBB. Retrieved
https://www.google.com/url? from INDONESIA..GO.ID website:
sa=t&source=web&rct=j&url=http://r https://indonesia.go.id/layanan/kepen

17
dudukan/ekonomi/aturan-berkendara-
selama-penerapan-psbb
Soliah, S. (2016). Pola Migrasi
Masyarakat. Geografi, 19. Retrieved
from https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://r
epository.ump.ac.id/3228/3/BAB
%2520II_SITI
%2520SOLIAH_GEOGRAFI
%252716.pdf&ved=2ahUKEwiZ8biV
mvfoAhWKXSsKHYJJCnw4ChAW
MAl6BAgBEAE&usg=AOvVaw3x3
_Wzjs4il7_P6BJ9USyE
Teori Tentang Mobilitas Sosial. (n.d.).
Ppg Spada Ristekdikti, 8. Retrieved
from https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://p
pg.spada.ristekdikti.go.id/master/mod
/resource/view.php%3Fid
%3D27894&ved=2ahUKEwigy5ue-
f3oAhUWU30KHbzABGcQFjANeg
QIAxAB&usg=AOvVaw2GI_Hx8Rz
69h6jyf5-p-wD
Unpas. (n.d.). Pencemaran Udara.
Repository Unpas. Retrieved from
https://www.google.com/url?
sa=t&source=web&rct=j&url=http://r
epository.unpas.ac.id/12504/4/BAB
%2520II.pdf&ved=2ahUKEwiDv9P
G4P7oAhXCXisKHaCHDNw4ChA
WMAF6BAgHEAE&usg=AOvVaw1
mdk5rVPNlpqJXFvnrw5Vk

18
19

Anda mungkin juga menyukai