Makalah Kewirausahaan
Makalah Kewirausahaan
MAKALAH
Disusun Oleh:
Amelia Resita Wulandari
Khoirunisa
Heni Rosita
1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT, sang Pengatur Alam Semesta, yang telah
melimpahkan rahmat-Nya serta hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
makalah ini dengan baik. Sholawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada
Nabi Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya yang senantiasa
mendapat syafaat nya, amin.
Tidak lupa juga ucapkan terimakasih kepada semua pihak yang ikut dalam
penyusunan makalah dengan tujuan untuk memenuhi mata kuliah Landasan
Kependidikan dengan judul ‘’ Alternatif Kegagalan dan Keterbasan Modal
Berwirausaha ’’.
Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka tim menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
tim dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga makalah
ilmiah tentang Alternatif Kegagalan dan Keterbasan Modal Berwirausaha Dalam
Pembelajaran ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penulis
i
DAFTAR PUSTAKA
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
BAB I. PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 Tujuan............................................................................................................2
3.1 Kesimpulan..................................................................................................17
3.2 Saran............................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................18
ii
1
BAB I
PENDAHULUAN
1
2
1.3 Tujuan
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
3
4
4
5
5
6
2. Lemahnya Perencanaan; Yang penting jalan dulu deh! Tapi, mau lewat
mana? Pake apa? Perlu uang berapa? Disinilah pentingnya peran
perencanaan. Perencanaan tidak harus rumit, tidak perlu seperti rencana
perusahaan besar. Yang terpenting, bisa dijadikan pedoman untuk
mencapai target. Ingat, jika gagal membuat rencana, sebenarnya kita
sedang merencanakan sebuah kegagalan.
3. Terlalu Percaya Diri; Tidak semua ide besar akan booming di pasar.
Sebelum ditawarkan ke konsumen, akan lebih ‘aman’ jika ide itu diuji
dulu kelayakannya melalui sebuah riset atau cukup melakukan jajak
pendapat sederhana kepada teman, keluarga, atau tetangga. Biarkan
mereka menjawab dengan jujur dan menilai ide yang kita miliki.
4. Miskin Komitmen; Ide yang bernilai milyaran akan menjadi sia-sia jika
tidak diimbangi dengan komitmen yang kuat. Banyak wirausaha yang
sudah memulai usaha namun tidak memiliki waktu untuk mengelola
perusahaan. Imbasnya, usaha mengalami stagnan, sulit berkembang dan
akhirnya gagal. Hati-hati juga dengan keberhasilan. Seringkali
keberhasilan membuat kita hanyut dalam euforia hingga melupakan
komitmen.
6
7
7
8
Susah memang, tapi bukan berarti Anda lantas memilih untuk terus
terpuruk. Coba tanamkan pikiran positif. Percayalah bahwa Anda masih
punya kesempatan. Ingat, kegagalan bukanlah akhir dari segalanya. Alih-
alih menyalahkan keadaan, jadikan hal tersebut sebagai pelajaran
berharga.
b. Lakukan evaluasi
Anda juga bisa membuat daftar yang berisi kinerja usaha selama
ini. Cermati mana bagian yang bekerja optimal dan mana yang tidak. Ada
kalanya, masalah tidak datang dari internal usaha, bisa juga karena faktor
eksternal. Jadi, jangan lupa untuk memperhitungkan faktor tersebut.
8
9
Apabila ternyata Anda tidak punya dana yang cukup sebagai modal
untuk memulai kembali, coba pikirkan strategi apa yang bisa dilakukan.
Sebaliknya, jika ada dana yang tersedia, bagaimana alokasinya agar cukup
untuk memulai kembali?
9
10
Dari situ, Anda bisa membuat kerangka rencana untuk usaha baru.
Buat perencanaan yang detail dan menyeluruh. Luangkan waktu Anda
untuk menimbang semua aspek usaha.
10
11
11
12
likuidasi atau kepailitan adalah debitur, satu atau lebih debitur, dan
jaksa. Keputusan pailit atau bangkrut ditetapkan oleh pengadilan
(pengadilan niaga). Penjualan asset perusahaan yang sudah bangkrut
biasanya dilakukan dengan cara lelang dan hasilnya dibagikan kepada
para kreditur setelah dikurangi dengan biayabiaya kepailitan.
Pembagian hasil likuidasi kepada kreditur dilakukan berdasarkan
persentase tertentu secara pro-rata. Sedangkan reorganisasi adalah
reorganisasi keuangan, yaitu penyusunan kembali struktur modal
perusahaan, sehingga struktur modal yang baru dianggap cukup layak
bagi operasi perusahaan di masa yang akan datang. Prosedur dalam
reorganisasi meliputi tiga langkah, yaitu : Menentukan nilai perusahaan
setelah direorganisasi,
12
13
13
14
14
15
15
16
16
17
17
18
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kegagalan adalah pelajaran yang mendorong pengusaha untuk mencoba
pendekatan baru yang belum pemah dicoba sebelumnya. Bagi pengusaha
sejati, “Berani Gagal” berarti “Berani Belajar”. Dengan gagal dan dengan
belajar, pengusaha bertumbuh menjadi orang yang lebih baik dan belajar
bagaimana menciptakan kekayaan sejati. Berbagai faktor yang dapat
menyebabkan perusahaan mengalami kegagalan, di antaranya adalah faktor
ekonomi, kesalahan menejemen, dan bencana alam.
Alternatif penyelesaian kegagalan berwirausaha diantaranya: 1)Terima
keadaan dan luangkan waktu untuk tenangkan pikiran; 2) Lakukan evaluasi;
3) Bangun support system untuk bantu bangkit kembali; 4) Cek kembali
kondisi keuangan; 5) Mulai cari peluang usaha baru;6) Susun perencanaan
yang matang;
Modal didefinisikan sebagai uang pokok atau uang yang dipakai
sebagai induk untuk berniaga, melepas uang dan sebagainya. Langkah-
langkah dalam mensiasati dan mengakali minimnya modal yang anda miliki
dalam memulai sebuah wirausaha yakni : 1) Dekati kerabat dan sahabat; 2)
Cari rekanan bisnis; 3) Manfaatkan tempat usaha; 4) Pekerjakan staf dengan
sistem bagi hasil; 5) Gunakan media-media gratisan; 6) Cari pekerjaan
sampingan; 7) Manfaatkan program bantuan modal usaha; 8) Ajukan proposal
usaha untuk mencari investor;
3.2 Saran
18
19
DAFTAR PUSTAKA
19