Anda di halaman 1dari 119

MAKNA JUJUR DALAM FILM GAGAL TAARUF PADA

CHANNEL YOUTUBE TELADAN CINEMA

SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh

Zein Mahmudi Yahya


NIM: 11180510000341

JURUSAN KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM


FAKULTAS DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF
HlDAYATULLAH JAKARTA

1443 H / 2022 M
ABSTRAK

Zein Mahmudi Yahya 11180510000341


Sikap jujur sangat terkikis di zaman sekarang ini. Padahal
jujur merupakan sebuah sikap yang menurut banyak ahli disebut
sebagai suatu tindakan yang mampu menjadi faktor kebahagiaan,
kehidupan yang ideal, makmur, dan sejahtera. Gagal Taruf
merupakan film yang berceritakan tentang lika-liku perjalanan
Soleh dan Mentari dalam menjalankan proses Taaruf. Film ini
mengambil tema islami yang berisikan perjalanan taaruf di
dalamnya.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui makna jujur
secara denotasi, konotasi dan mitos dalam film Gagal Taaruf.
Pendekatan pada penelitian ini adalah kualitatif dengan
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang
mengembangkan semiotika menjadi dua tingkatan dan berfokus
pada makna denotasi, konotasi dan mitos. Adapun dari segi
teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis, menggunakan
teknik observasi, dan dokumentasi.
Hasil penelitian ini maka dapat disimpulkan makna jujur
dalam film Gagal Taaruf sudah sangat sesuai dengan ajaran islam
yaitu dengan cara melakukan jujur ketika berbuat sesuatu, jujur
ketika mengatakan sesuatu, dan jujur dalam niat. Film ini
mengajarkan untuk senantiasa berkata jujur apapun keadaannya
dan kepada siapapun itu.

Kata Kunci: Gagal Taaruf, Makna Kujujuran, Jujur,


Semiotika, Teladan Cinema

iv
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamu‟alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah


SWT atas semua rahmat, kasih sayang, dan karunia-Nya sehingga
penulis mampu menyelesaikan skripsi sebagai tugas akhir dari
perkuliahan dengan baik. Shalawat beriring salam senantiasa
tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarga,
sahabat yang telah menjadi rahmat bagi seluruh alam. Semoga
kita semua bisa menjadi umatnya yang akan mendapatkan
syafaatNya kelak di hari kiamat.

Alhamdulillahi Rabbil‟alamin, atas izin Allah SWT dan


usaha yang dilakukan dengan kerja keras, serta selalu diselimuti
dengan do‟a, maka penulis mampu menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Makna Kujujuran Dalam Film Gagal Taaruf Pada
Channel Youtube Teladan Cinema”. Dalam proses penyelesaian
skripsi ini penulis menyadari bahwa tidak mungkin mampu
melewati segala proses perkuliahan hingga terselesaikannya
skripsi ini tanpa adanya bantuan, bimbingan dan motivasi dari
berbagai pihak. Oleh sebab itu, penulis ingin mengucapkan
terima kasih kepada:

v
1. Prof. Dr. Amany Lubis, MA. selaku Rektor Universitas
Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Suparto, M.Ed, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Ilmu
Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Dr. Siti Napsiyah, S.Ag.
selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik, Dr. Sihabudin
Noor, M.Ag. selaku Wakil Dekan II Bidang
Administrasi Umum, dan Dr. Cecep Castrawijaya, M.A.
selaku Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan.
3. Dr. Armawati Arbi, M.Si. selaku Ketua Program Studi
Komunikasi dan Penyiaran Islam dan Dr. Edi Amin,
M.A. selaku Sekretaris Program Studi Komunikasi dan
Penyiaran Islam.
4. Zakaria, M.Ag. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah memberikan pemahaman, nasihat serta masukan
kepada penulis sehingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Semoga beliau dan keluarga selalu dalam
lindungan Allah SWT serta diberikan keberkahan umur
dan rezeki.
5. Dr. Rubiyanah, M.A selaku Dosen Pembimbing
Akademik yang senantiasa memberikan arahan, saran
dan nasihatnya kepada penulis selama perkuliahan ini.
6. Seluruh Dosen Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi
(FDIKOM), serta seluruh Staff Tata Usaha dan Staff
Perpustakaan Utama (PU) dan Perpustakaan Fakultas
Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Universitas Islam
Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah melayani

vi
secara baik kepada penulis dari awal perkuliahan hingga
penulisan skripsi ini.
7. Kedua orang tua H. Imroni dan Hj. Sriwidiati yang tidak
pernah putus untuk mendoakan serta memberikan cinta
dan kasih sayangnya yang tulus. Kakak penulis, Arifin
Yahya, Eveline Isnaini, Lulu Cathelea, Michael
Agustinus, Usy Mutya dan nenek Hj. Saryanih yang
selalu mendukung dan mendo‟akan penulis.
8. Baba H.Asmawih alm, Engkong H. Mochammad
Yachya alm, Nenek Hj. Nuriyah alm yang dimasa
hidupnya selalu mengingatkan penulis untuk selalu
berbuat baik dan berlaku adil kepada siapapun. paman
Edi Wijaya alm yang semasa hidupnya selalu merhibur,
memberi banyak pelajaran kepada penulis, dan
mewariskan motor tua yang selalu penulis pakai disaat
penulis membutuhkan inspirasi baru.
9. Teman seperjuangan, Tertia Puspamaya Ramadhanti
yang rela membimbing dan membantu serta
menyemangati penulis dalam hal perkuliahan hingga
penulis sampai pada tahap ini, penulis ucapkan terima
kasih yang sebesar-besarnya. Terima kasih telah
menyempatkan waktu serta segala pengorbanan yang
sudah diberikan kepada penulis, dan memberikan
pundak untuk bersandar disaat masa sulit penulis
menjalani kehidupan serta mendengarkan segala cerita
dan keluh kesah keseharian penulis. Semoga kita selalu

vii
DAFTAR ISI

Halaman

LEMBAR PERNYATAAN..........................................................i

LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING.............................ii

LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI......................................iii

ABSTRAK....................................................................................iv

KATA PENGANTAR..................................................................v

DAFTAR ISI................................................................................ix

DAFTAR TABEL.......................................................................xii

DAFTAR GAMBAR.................................................................xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah................................................1


B. Identifikasi Masalah.......................................................8
C. Batasan Masalah............................................................8
D. Rumusan Masalah..........................................................9
E. Tujuan Penelitian...........................................................9
F. Manfaat Penelitian.........................................................9
G. Kajian Terdahulu.........................................................10
H. Metodologi Penelitian..................................................12
I. Sistematika Penulisan..................................................18

ix
BAB II LANDASAN TEORI

A. Semiotika....................................................................20
B. Konsep Semiotika Roland Barthes.............................23
C. Film............................................................................28
D. Jujur............................................................................31
E. Youtube......................................................................37
BAB III GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Teladan Cinema........................................................42

B. Produksi Film Gagal Taaruf......................................44

C. Sinopsis Film Gagal Taaruf.......................................47


D. Profil Produser...........................................................53
BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN
A. Scene 1 – Jujur dalam Perkataan.............................57
B. Scene 2 – Jujur dalam Perkataan dan
Tawakal...................................................................60
C. Scene 3.1 – Jujur dalam Perkataan dan
Perbuatan.................................................................63
D. Scene 3.2 – Jujur dalam Perkataan
Perbuatan.................................................................66
BAB V PEMBAHASAN
A. Makna Jujur Secara Denotasi Dalam Film
Gagal Taaruf..............................................................70
B. Makna Jujur Secara Konotasi Dalam Film
Gagal Taaruf..............................................................77

x
C. Makna Jujur Secara Mitos Dalam Film
Gagal Taaruf..............................................................84
BAB 6 PENUTUP
A. Kesimpulan...............................................................93
B. Saran.........................................................................94
DAFTAR PUSTAKA.................................................................96

xi
DAFTAR

Halaman
Tabel 2.1 Teori Semiotika Roland Barthes...........................26
Tabel 3.1 Tim Pendukung Film52
Tabel 3.2 Talent52
Tabel 4.1 Visual dan Dialog Scene 158
Tabel 4.2 Visual dan Dialog Scene 261
Tabel 4.3 Visual dan Dialog Scene 3.164
Tabel 4.4 Visual dan Dialog Scene 3.267

xii
DAFTAR

Halaman
Gambar 3.1 Logo Channel Youtube Teladan Cinema...............42
Gambar 3.2 Grafik Channel Youtube Teladan Cinema43
Gambar 3.3 Cover Film Youtube Teladan Cinema44
Gambar 3.4 Grafik Channel Youtube Teladan Cinema47
Gambar 3.5 Foto Bayu Adhitiya53
Gambar 3.6 Novel Karya Kang Abay54

xiii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Media sebagai alat yang menghubungkan pesan komunikasi


yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan
(penerima pesan). Media komunikasi bentuk audio biasanya
memanfaatkan teknologi elektronik misalnya radio, tape rocorder,
dsb. Media visual biasanya menyambung dengan sinyal grifis,
seperti: gambar, animasi, dan teks. Sedangkan audiovisual yaitu
pesan komunikasi yang menyambungkan signal suara dan grafis
sekaligus.

Film adalah sebuah karya seni rangkaian gambar statis yang


direpresentasikan di hadapan mata secara berturut-turut dalam
kecepatan yang tinggi. Film memerlukan skenario, para pemain,
sutradara serta orang lain yang diturut andil dalam proses
produksi film dari mulai cameramen, editor, lighting, art
director, music aransemen, hingga script writer.1

Film merupakan karya estetik sekaligus alat informasi yang


menjadi alternatif untuk masyarakat memperoleh pesan dan
sarana edukasi yang saat ini diminati masyarakat dari berbagai
kalangan. Agar pesan dalam film dapat diterima oleh penonton,
penulis skenario harus mampu membuat alur cerita yang dapat

1
Sri Wahyuningsih, Film dan dakwah memahami representasi pesan-
pesan dakwah dalam film melalui analisis semiotic (Surabaya:Media Sahabat
Cendikia , 2019), h.2

1
2

membuat penontonnya hanyut saat menyelami isi cerita. Pesan


yang disampaikan penulis skenario film akan menghasilkan
makna yang dapat dipetik sehingga bermanfaat untuk penonton.

Film juga dapat menjadi salah satu media dakwah islam.


Dakwah islam dapat disampaikan dalam film. Macell Sumarno
menyebut fungsi film memiliki nilai edukasi. Nilai edukasi dalam
film mempunyai makna sebagai pesan-pesan moral yang semakin
halus pembuatannya akan semakin baik.2 Daya Tarik penelitian
tentang film yaitu pesan berupa tanda-tanda dapat diambil dalam
berbagai aspek seperti dialog, perilaku pemain, bahasa tubuh,
backsound dan lain-lain.

Namun tentu tidak semua pesan dakwah yang disampaikan


dalam film mudah ditangkap. Dikarenakan jarang pesan yang
disampaikan bersifat tersirat baik melalui adegan verbal maupun
nonverbal. Untuk memahami atau menangkap pesan-pesan
dakwah, kadang atau kerapkali tidak cukup hanya dengan
mengandalkan presepsi pribadi, melainkan harus mengandalkan
perangkat teoritis dan langkah metodis tertentu untuk menelusuri
pesan yang dimaksud oleh film tersebut dapat diungkapkan dan
di pahami dengan baik.

Sudah saatnya internet digunakan sebagai media untuk


menyebarkan konten positif yang mendidik serta bernilai islami.
Beberapa channel Youtube yang berisikan konten islami
diantaranya, Yufid TV, Al-Bahjah TV, Khalid Bassalamah

2
Yoyon Mudjiono, “Kajian Semiotika Dalam Film”, Jurnal
Komunikasi, Vol 1, No.1, 2011, h. 137
3

Official, Ustad Abdul Somad Official, Lampu Islam, Adi Hidayat


Official, Teladan Cinema dan masih banyak lagi. Banyak sekali
masyarakat Indonesia yang menggunakan Youtube untuk sarana
berdakwah, tetapi tidak semua konten dakwah yang ada di
Youtube disukai oleh banyak masyarakat. Kebanyakan
masyarakat terutama anak muda malas untuk menontonnya
karena cara penyampaian isi dakwah yang sangat monoton,
ataupun kurangnya ketertarikan secara visual pada videonya.

Berbeda dari channel-channel lainnya, Teladan Cinema,


menyajikan konten konten dakwah yang dikemas secara menarik.
Sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah, dalam
berdakwah harus mengetahui kondisi sasaran mad‟u agar
dakwahnya bisa tersampaikan.

Teladan Cinema merupakan sebuah channel yang sudah


bergabung dengan Youtube sejak 2014. Dahulu nama channel ini
adalah Teladan Cinta, namun sejak tahun 2019 berubah menjadi
Teladan Cinema. Channel ini menyajikan konten konten dalam
bentuk film, baik itu film islami, maupun film pendek inspriratif.
Selain itu juga terdapat konten berupa animasi, sinematik konten,
dan video musik positif.

Film yang dipilih untuk dianalisis adalah film Gagal Taaruf


yang merupapan film islami karya Teladan Cinema. Film ini
berdurasi 39 menit 59 detik, bergenre drama religi yang
menceritakan tentang perjalanan seorang pria yang sedang
mengejar pujaan hatinya. Seorang pria yang mempunyai niat baik
4

untuk meminang perempuan dengan menjalankan proses taaruf


terlebih dahulu.

Dalam Islam, istilah taaruf berasal dari kata ta'arafa-


yata'arafu yang berarti saling mengenal. Secara umum, arti taaruf
merupakan proses perkenalan yang dilakukan oleh seorang
pemuda dengan pemudi Islam dengan didampingi pihak ketiga.
Hal tersebut dilakukan untuk menemukan kecocokan antar kedua
individu, sebelum menuju kepada tahapan selanjutnya. 3 Taaruf
menjadi tahapan untuk mengenal latar belakang keluarga mulai
dari soal agama, sosial, budaya, pendidikan dan masih banyak
lainnya. Jika ada kecocokan antar kedua belah pihak, maka akan
dilanjutkan dengan khitbah (lamaran).

Sedangkan dalam Al-Qur'an kata taaruf juga terdapat dalam


surah al-Hujurat ayat ke 13 yang berbunyi:

ٓ ‫ َعا َسف˚ ْٕا‬Kَ‫نت‬


ٓ ٖ‫ شع˚ ْٕ ٔلَ َث ۤا‬²ُ ‫ َك ٔا ْه‬K‫ٍْ َر‬ ‫ َٓا انَُّا س خهَ ْم‬ُّٚ Kَ‫٘ ˜ٓا‬
²
‫ِل‬ ‫ًتا‬ ‫„ش ’ي ˚ َْ ث ˚ك ْى‬ ‫ ˚ك‬²ُ ‫ََّا‬
‫ٔج َع‬ ‫ْى‬
‫ ˚ش‬ْٛ ‫ خ ِث‬ْٛ َّ ِ‫مى ٓا‬² ْ‫َات‬ ‫ ْك َش َي ˚ك ْى ع‬Kَ‫َّ ا‬
ٌ
‫لال ˚ى‬ ٌَّ ‫ُْذ ˚ك ْى ّلال‬
‫ع‬
‫ِه‬

Yang artinya:
“Hai manusia sesungguhnya kami telah menciptakan kalian
dari seorang pria dan seorang wanita, lalu menjadikan kalian
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kalian saling
mengenal ” (QS. al-Hujurat: 13).
Dalam ayat diatas jelas disebutkan bahwa tujuan dari taaruf
adalah untuk saling mengenal baik antara wanita maupun pria.
Ketika sedang menjalani proses taaruf, pria atau wanita punya

3
https://hot.liputan6.com/read/4691077/arti-taaruf-dalam-islam-
lengkap-dengan-hukum-dan-tata-caranya diakses pada tanggal 25/1/2022
5
pukul 23:15wib.
6

kewajiban mencari tahu sebanyak-banyaknya mengenai satu


sama lain dalam waktu singkat. Taaruf dianggap sebagai masa
saling bertukar informasi perihal satu sama lain, supaya dapat
mempertimbangkan masing-masing calon yang dipilih sebelum
melangkah ke pernikahan.

Berdasarkan pengertian tersebut bahwa menjalankan proses


taaruf harus dilaksanakan dengan kepercayaan diri, niat yang
serius dan ikhlas sepenuh hati. Dalam menjalankan proses saling
mengenal satu sama lain juga harus melalui pihak ketiga atau
perantara, pihak ketiga itu bisa keluarga maupun sahabat.

Menjalankan proses taaruf juga harus dengan jujur antara


kedua belah pihak agar tidak terjadi kesalah pahaman antara
keluarga perempuan atau laki-laki. Berkata benar walaupun orang
lain tidak menyetujui dan bertindak sesuai dengan apa yang
dipikirkan.

Jujur yang dimaksudkan ialah berbicara secara terus terang


akan apa yang sebenarnya terjadi dalam kendisi atau keadaan
seperti apapun. Karena dibalik film yang ingin diteliti sangat
sedikit nilai jujur yang ditayangkan pada adegan-adegan di dalam
film terebut. Padahal, sifat jujur merupakan sifat yang mulia di
mata Allah SWT. Seperti ayat yang terkandung dalam Al-Qur‟an
surat Al-Maidah ayat 8 yang berbunyi sebagai berikut:
7

‫ط ٔ َل‬ ٓ ‫ل َّٕا ِي ٰل ٓشذ ء ِتا ض‬ ˚َْٕ ‫ٍ ا ك‬ َ‫ ا ٓا ان‬ٚ


‫ۤا ْ ن ِ م‬ ‫ِل‬ ‫ْٕا‬ ‫َيُ˚ ْٕا‬ ْٚ ‫ِز‬
‫ ْلشب‬Kَ‫ ْ َٕ ا‬K˚‫ َّل ت ِذن ٓا ع ِذن‬Kَ‫ٓ ا‬ ٖ ² ْٕ َ‫ج ِش ْ َُش ل‬
‫ْٕا‬ ‫ ْٕا‬K˚ ‫ „و ٌ م‬² ‫َيُ ى‬
‫ع‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ّ
‫ك‬
ٌْٕ ˚‫ ٔا َلّ ٓا ّل َال خ ش ت ًَا ع ًَه‬²ٕٖٓ ‫ّت ْم‬Kَ‫نه‬
‫ ت‬²ٓ ْٛ ‫ِث‬ ‫ّمٕ˚ا ال‬Kَ‫ت‬
Yang artinya:
“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi
orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah,
menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat
kepada taqwa. Dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya
Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-
Maidah ayat 8)
Dalam ayat diatas, Allah SWT. Senantiasa mengingatkan
manusia untuk selalu beriman kepada-Nya serta menjauhi
larangan Allah. Salah satu larangan-Nya adalah berdusta. Arti
benar dalam ayat Al-Maidah ini mewakili sikap jujur. Jujur
berarti berkata benar, bersikap benar dan menegakkan kebenara.
Allah SWT juga mengingatkan untuk selalu bersikap jujur.

Al-Qur‟an membimbing hidup manusia agar berlaku jujur


dalam hidupnya, sebab jujur akan menanamkan kepercayaan
orang lain pada dirinya. Kepercayaan orang ini amat berpengaruh
bagi jiwa manusia, sebab orang yang tidak dipercayai orang lain,
akan hidup terkucil (terisolasi) dari masyarakatnya, kondisi ini
akan berpengaruh besar bagi ketentraman jiwa orang tersebut.4
8
4
Daud Rasyid, Islam Dalam Berbagai Dimensi, (Jakarta: Gema
Insani Press, 1998), h. 52.
9

Dalam film Gagal Taaruf tersebut hanya sedikit sikap yang


mencerminkan nilai jujur. Maka dari itu peneliti mengangkat
makna jujur dalalam film Gagal Taaruf ini, Dikarenakan film ini
mengandung unsur islam tetapi nilai jujur disini terhitung sedikit
dan sangatlah penting nilai jujur dalam film ini untuk di bahas.

Berdasarkan dari fenomena diatas, maka penulis


memutuskan, dalam penelitian ini akan melakukan kajian lebih
mandalam dengan memilih Semiotika Roland Barthes karena
ingin mengetahui makna-makna yang berkaitan dengan jujur
yang terdapat dalam film Gagal Taaruf pada Channel Youtube
Teladan Cinema. Semiotika Roland Barthes merupakan
pengetahuan tentang tanda yang disebut dengan model two order
of significations atau dua tatanan pertandaan yang terdiri atas
denotasi, konotasi (aspek Bahasa) dan mitos.

Pada signifikasi tingkatan pertama merupakan tataran


denotasi yang didalamnya terdapat penanda (Signifier) dan
petanda (signified). Sedangkan signifikasi yang kedua adalah
konotasi dimana secara bersamaan denotasi juga merupakan
sebagai penanda konotatif, maka pada tingkatan kedua ini
membentuk tanda baru.5 Jadi, ketika suatu tanda yang memiliki
makna konotasi kemudian berkembang menjadi denotasi, maka
makna denotasi tersebut akan menjadi mitos. Mitos dalam
pandangan Barthes merupakan perkembangan dari makna
konotasi yang berkembang di masyarakat.

5
Alex Subor, Semiotika komunikasi (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), h.70.
1

Berdasarkan dari latar belakang masaiah yang telah diuraikan


di atas. maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan
memilih judul "MAKNA JUJUR DALAM FILM GAGAL
TAARUF PADA CHANNEL YOUTUBE TELADAN
CINEMA"

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, permasalahan yang


dapat diidentifikasi dalam penelitian ini ialah:

1. Ada beberapa faktor yang menyebabkan kegagalan


dalam taaruf.
2. Perlunya jujur dalam menjalankan taaruf.
3. Selama menjalankan taaruf harus melihat juga
bagaimana latar belakang dari kedua keluarga.

C. Batasan Masalah

Untuk lebih memfokuskan agar tidak keluar dari


permasalahan dan pembahasan, maka penelitian ini dibatasi
dengan mencakup kepada empat adegan (scene), teks serta
dialog-dialog pemeran yang mengandung makna jujur dalam
film Gagal Taaruf pada Channel Youtube Teladan Cinema
dan dikaji menggukan teori Semiotika milik Roland Barthes.
1

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana makna jujur secara denotasi dalam film Gagal
Taaruf?
2. Bagaimana makna jujur secara konotasi dalam film Gagal
Taaruf?
3. Bagaimana makna jujur secara mitos dalam film Gagal Taaruf?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan pendeskripsian pemasalahan di atas dan teori yang akan digunakan,
Untuk mengetahui makna jujur secara denotasi
Untuk mengetahui makna jujur secara konotasi
Untuk mengetahui makna jujur secara mitos

F. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini, peneliti berharap dapat memiliki manfaat sebagai berikut:

1. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan


informasi dan memperkaya kajian ilmu komunikasi
dakwah khususnya bidang kajian analisis film, dan
1

masukan yang positif untuk pengembangan ilmu


pengetahuan dalam bidang pendidikan, moral dan
dakwah melalui film. Dan hasil penelitian ini dapat
memberikan kontribusi dan menjadi referensi di
bidang ilmu komunikasi, bagi mahasiswa UIN Syarif
Hidayatullah Jakarta Jurusan Komunikasi Penyiaran
Islam, dalam mengembangkan penelitian skripsi
menganalisis film dalam kajian semiotika.

2. Manfaat Praktis
a. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat
memberikan wawasan dalam menganalisis film
bergenre religi dan elemen masyarakat luas serta
para praktisi dakwah islam dan menunjukan
bahwa setiap muslim dapat berperan aktif dalam
mengembangkan tugas dakwah melalui media
massa, salah satunya adalah lewat film.
b. Bagi kalangan umum, hasil penelitian ini
diharapkan dapat menjadi literature kepustakaan
tentang kajian film menggunakan analisis
Semiotika model Roland Barthes

G. Kajian Terdahulu
1. ANALISIS SEMIOTIK TERHADAP FILM BALIBO
FIVE oleh Rahmat Subekti pada tahun 2011 KPI UIN
Jakarta. Hasil dari penelitian tersebut adalah bahwa
terdapat 7 scene dalam film tersebut yang memiliki
1

makna denotasi dan konotasi sementara terdapat 6 scene


dari 7 scene yang memiliki makna mitos. Persamaan
penelitian dengan peneliti yaitu sama yaitu pada metode
penelitian yang menggunakan Analisis Semiotika,
sedangkan perbedaan nya yaitu terletak pada teori yang
digunakan.6
2. “Analisis Semiotika Makna Rasisme pada Film 8Mile “
oleh Dony Martuahman P (Universitas Pembangunan
Nasional Yogyakarta tahun 2012). Skripsi ini
membahas tentang Makna yang ada di dalam film
8Mile . Persamaan penelitian ini adalah keduanya
meneliti dan menganalisis melalui media film. Lalu
perbedaan penelitian ini dengan sebelumnya terletak
pada objeknya. Pada penelitian sebelumnya objek yang
diteliti adalah film 8Mile, sedangkan penelitian ini
objek yang diteliti adalah Film Gagal Taaruf.7
3. “Analisis Semiotika Pesan Dakwah Dalam Film Bulan
Terbelah Di Langit Amerika” oleh Nurul Latifah,
Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, UIN
Syarif Hidayatillah Jakarta, 2016. Persamaan penelitian
dengan peneliti yaitu sama yaitu pada metode penelitian
yang menggunakan Analisis Semiotika, sedangkan

6
Rahmat Subekti, “Analisis Semiotik Terhadap Film Balibo Five,”
(Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Universitas Islam
Negeri Jakarta, 2011), h. i
7
Dony Martuahman P, “Analisis Semiotika Makna Rasisme Pada
Film “8MILE” (Analisis Semiotika Rasisme Di Kota Detroit Amerika
Serikat”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas
Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, 2012).
1

perbedaan nya yaitu terletak pada teori yang


digunakan.8

H. Metodologi Penelitian
1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang penulis gunakan dalam penelitian ini


yaitu konstruktivisme. Paradigma konstruktivisme
merupakan paham yang menempatkan pengamatan dan
objektivitas dalam menemukan suatu realitas atau ilmu
pengetahuan. Dalam paradigma ini melibatkan dua aspek
yaitu, hermeunetik dan dialetik. Hermeunetik merupakan
aktivitas dalam mengaitkan teks-percakapan, tulisan, atau
gambar. Sedangkan dialetik adalah penggunaan dialog
sebagai pendekatan agar subjek yang diteliti dapat
ditelaah pemikirannya dan membandingkannya dengan
cara berpikir peneliti.9

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini


adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif ialah
sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

8
Nurul Latifah, “Analisis Semiotik Pesan Dakwha Dalam Film Bulan
Terbelah Di Langit Amerika”, (Skripsi S1 Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu
Komunikasi, Universitas Islam Negeri Jakarta, 2016).
9
William Lawrence Neuman, Social Research Methdos: Qualitative
and quantitative Approaches, (Boston: Allyn and Bacon, 2003), h. 75.
1

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-


orang dan perilaku yang dapat diamati.10

Penelitian kualitatif adalah penelitian khusus bagi


objek yang tidak dapat diteliti secara statistik atau
kuantifikasi. Tujuan penulis menggunakan pendekatan
kualitatif adalah untuk mendeskripsikan dan menganalisis
persepsi makna melalui pengumpulan data sedalam-
dalamnya. Dengan demikian peneliti melakukan riset dan
observasi secara mendalam untuk dapat menghasilkan
data deskriptif yang dinginkan. Maka dari itu peneliti
melakukan pengumpulan data dengan metode sebagai
berikut.

Kemudian mendokumentasikan hasil obsevasi secara


mendalam terutama data terkait film “Gagal Taaruf” yang
kemudian dikaitkan dengan teori yang relevan.

3. Sumber Data
a. Sumber Data Primer

Data primer adalah data yang berasal dari sumber


asli atau pertama. Data ini didapatkan melalui
narasumber atau responden, yaitu orang yang
dijadikan objek penelitian oleh peneliti atau orang
yang dijadikan sebagai sarana mendapatkan informasi

Lexy J Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT


10

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3.


1

atau data.11 Data primer pada penelitian ini adalah


data-data yang dikumpulkan peneliti dari sumber
utama yaitu data berupa film yang ditonton pada
Channel Youtube Teladan Cinema, yaitu film Gagal
Taaruf.

b. Sumber Data Sekunder

Data sekunder pada penelitian ini untuk memperoleh informasi terkait obje
untuk melengkapi penelitian ini.

Subjek dan Objek Penelitian


Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah film Gagal Taaruf PADA CHANNEL YOU
Objek Penelitian
Sedangkan objek penelitiannya adalah potongan adegan seperti gambar dan

Taaruf yang berkaitan dengan kategorisasi makna


jujur dan unsur keislaman yang disampaikan.

11
Umi Narimawati, Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif:
Teori dan Aplikasi, (Bandung: Agung Media, 2008), h. 98.
1

5. Teknik Pengumpulan Data


a. Observasi

Observasi atau pengamatan adalah metode


pengumpulan data yang digunakan untuk
menghimpun data penelitian melalui pengamatan dan
penginderaan.12 Maka, dalam penelitian ini peneliti
melakukan observasi atau pengamatan secara
mendalam dengan menonton adegan-adegan atau
cuplikan dari film Gagal Taaruf pada Channel
Youtube Teladan Cinema. Kemudian peneliti
mencatat dan memilih beberapa adegan atau scene
penting yang merupakan inti dari permasalahan yang
telah dirumuskan kemudian dianalisis menggunakan
teori dan metode yang telah ditentukan.

b. Dokumentasi

Dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data


dengan menghimpun dan menganalisis dokumen-
dokumen, baik dokumen tertulis, gambar, maupun
elektronik.13 Untuk memperdalam penelitian ini,
peneliti mencari dan mengumpulkan data dari
berbagai dokumen berupa buku, jurnal, internet,

12
Burhan Bungin, Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial, (Jakarta: Prenada Media Group, 2009),
h.115.
13
Sukmadinata, Metode Penelitian Pendidikan, (Bandung:
Rosdakarya, 2007), h. 221.
1

berita, penelitian-penelitian terdahulu, dan dokumen


lainnya yang relevan dengan penelitian yang diteliti.

6. Teknik Analisis Data

Analisis data menurut Bogdan yaitu proses mencari


dan menyusun secara sistematik data yang diperoleh dari
hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain
sehingga mudah dipahami dan penemuannya itu dapat
diinformasikan kepada orang lain.14 Menurut Miles &
Huberman analisis data terdiri dari tiga alur kegiatan
yaitu:

a. Reduksi Data

Dalam tahap ini, peneliti memulai dengan


menonton film Gagat Taaruf di Channel Youtube
Teladan Cinema, kemudian peneliti memilih adegan-
adegan yang berhubungan dan memiliki makna jujur.
Selain itu peneliti mencari dan mengambil bahan-
bahan data dari buku-buku dan sumber-sumber lain
yang bersangkutan dengan penelitian ini.

b. Penyajian Data

Melibatkan langkah-langkah mengorganisasikan


data, yakni menjalin (kelompok) data yang satu

14
Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta,
2009), h. 334.
1

dengan (kelompok) data yang lain sehingga seluruh


data yang dianalisis benar-benar dilibatkan dalam satu
kesatuan. Dalam tahap ini peneliti berusaha
mengaitkan dan mengorganisasikan seluruh sajian
data yang telah direduksi dan dipilih sesuai dengan
kerangka teori yang digunakan.

c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi

Dalam tahapan yang terakhir ini, peneliti


menginformasi, mempertajam atau merevisi
kesimpulan-kesimpulan yang telah di buat untuk
sampai pada kesimpulan final berupa proposisi-
proposisi ilmiah mengenai gejala atau realitas yang
diteliti.15 Reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan atau verifikasi.16

Jika semua data telah terkumpul, lalu dianalisis


menggunakan teknik analisis semiotika Roland
Barthes. Dimana Barthes mengembangkan semiotika
menjadi denotasi, konotasi, dan mitos.

15
Pawito, Penelitian Komunikasi Kualitatif, (Yogyakarta: Lkis,
2007), h.104
16
Milles dan Huberman, Analisis Data Kualitatif, (Jakarta:
Universitas Indonesia Press, 1992), h.67
2

I. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan penyusunan, maka penulis menyusun


sistematika penulisan mengelompokkan dalam 6 bab
pembahasan, yaitu:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini terdapat latar belakang masalah, identikasi


masalah, batasan masalah dan rumusan masalah, tujuan
penelitian dan manfaat penelitian, kajian terdahulu, metodelogi
penelitian, serta sistematika penulisan.

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini memuat tentang penjelasan teori semiotika,


konsep semiotika Roland Barthes, penjelasan film, penjelasan
jujur, dan penjelasan youtube.

BAB III GAMBARAN UMUM PENELITIAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum Channel


YouTube Teladan Cinema, produksi film Gagal Taaruf,
sinopsis film Gagal Taaruf, dan profil produser Film Gagal
taaruf.

BAB IV DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Bab ini berisi hasil temuan penelitian dan analisis


penelitian berupa potongan adegan Film Gagal Taaruf yang
mengandung makna jujur kemudian akan dibahas pada bab
selanjutnya.
2

BAB V PEMBAHASAN

Bab ini berisi hasil Pembahasan berupa uraian


yang berkaitan dengan latar belakang masalah, teori, dan
rumusan masalah yang telah ditentukan dalam penelitian.

BAB VI PENUTUP

Pada bab ini peneliti akan memberikan kesimpulan


dan saran berdasarkan hasil penelitian.
BAB II

LANDASAN TEORI

A. Semiotika

Semiotika adalah suatu ilmu atau metode analisis untuk


mengkaji tanda.1 Secara etimologis, istilah semiotik berasal
dari kata Yunani semeion yang berarti "tanda". Tanda itu
sendiri didefinisikan sebagai sesuatu yang atas dasar
konvensi sosial yang terbangun sebelumnya, dapat dianggap
mewakili sesuatu yang lain. Secara terminologis, semiotik
dapat didefinisikan sebagai ilmu yang mempelajari sederetan
luas objek-objek, peristiwa-peristiwa, seluruh kebudayaan
sebagai tanda.2

Semiotika merupakan upaya untuk menemukan tanda-


tanda yang memiliki arti serta mengetahui sistem tanda
seperti bahasa, gerak, musik, gambar dan lain sebagainya. 3
Semiotika menurut Berger memiliki dua tokoh, yakni
Ferdinand De Saussure dan Charles Sanders Peirce.

Kedua tokoh tersebut mengembangkan ilmu semiotika


secara terpisah dan tidak mengenal satu sama lain. Saussure
di Eropa dan Peirce di Amerika Serikat. Latar belakang

1
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), h.15
2
Alex Sobur, Analisis Isi Teks Media, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), h.95.
3
Agitha Regina Pondaag, “Analisis Semiotka Iklan A Mild Go Head
Versi: Dorong Bangunan Di Televisi”, Jurnal Acta Diurna, Vol. 1, No. 1
(2013).

20
2

keilmuan Saussure adalah linguistic sedangkan Peirce adalah


filsafat. Saussure menyebut ilmu yang dikembangkannya
sebagai semiologi.

Semiologi menurut Saussure didasarkan pada anggapan


bahwa selama perbuatan dan tingkah laku manusia
membawa makna atau selama berfungsi sebagai tanda, harus
ada dibelakangnya sistem pembedaan dan konvensi yang
memungkinkan makna itu, dimana ada tanda disana ada
sistem.

Sedangkan Peirce menyebut ilmu yang dibangunnya


semiotika. Bagi Peirce yang ahli filsafat dan logika,
penalaran manusia senantiasa dilakukan lewat tanda.
Artinya, manusia hanya dapat bernalar lewat tanda. Dalam
pikirannya, logika sama dengan semiotika dan semiotika
dapat diterapkan pada segala macam tanda. Dalam
perkembangan selanjutnya, istilah semiotika lebih popular
daripada semiologi.4

Ada dua gagasan besar tentang tanda yang umumnya


dijadikan dasar bagi penelitian semiotika, yakni gagasan
tentang tanda menurut Ferdinand de Saussure dan Charles
Sanders Peirce Filsuf sekaligus ahli logika. Beberapa konsep
dasar dari pemikiran Saussure dan juga pengikutnya,
termasuk Barthes, yaitu:

4
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi visual; Metode Analisis
Tanda dan Makna Pada karya Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2008), cet. 2, h.11.
2

a. A signifier (signifcant) forma atau citra tanda tersebut,


misalnya: tulisan di kertas, atau suara di udara. Atau
dengan kata lain, wujud fisik dari tanda.
b. The signified (signified) konsep yang direpresentasikan
atau konsep mental.

Menurut Saussure, bahasa itu merupakan suatu sistem


tanda (sign). Tanda adalah kesatuan dari suatu bentuk
penanda (signifier) dengan sebuah ide atau petanda
(signified). Penanda adalah "bunyi yang bermakna" atau
“coretan bermakna".5

Sementara itu. Charles Sanders Peirce, manusia hanya


dapat berkomunikasi lewat sarana tanda.6 Peirce dikenal
dengan teori segitiga makna-nya (triangle meaning).
Berdasarkan teori tersebut, semiotika berangkat dari tiga
elemen utama yang terdiri dari: tanda (sign), acuan tanda
objek, pengguna tanda (interpertant). Menurut Peirce, salah
satu bentuk tanda adalah kata.

Sedangkan objek adalah sesuatu yang dirujuk tanda.


Sementara interpretan adalah tanda yang ada dibenak
seseorang tentang objek yang dirujuk sebuah tanda. Apabila
elemen-elemen tersebut berinteraksi dalam bentuk seseorang,

5
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), cet. Ke-2, h.46
6
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi visual; Metode Analisis
Tanda dan Makna Pada karya Desain Komunikasi Visual, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2008), cet. 2, h.16.
2

maka muncullah makna tentang sesuatu yang diwakili oleh


tanda tersebut.7

Selanjutnya menurut Roland Barthes, semiotik


menekankan pada interaksi teks dengan pengalaman personal
kultural penggunanya, interkasi antara konvensi dalam teks
dengan konvensi yang dialami diharapkan oleh
penggunanya. Gagasan ini olehnya disebut dengan istilah
order of signification.

Bagi Roland Barthes, secara prospektif objek semiologi


adalah semua sistem tanda. apapun substansinya dan
batasannya; gambar, gerak tubuh, bunyi, melodis, benda-
benda dan berbagai kompleks yang tersusun oleh substansi
yang bisa ditemukan oleh ritus, protokol dan tontonan
sekurang- kurangnya merupakan sistem signifikasi atau
pertandaan kalau bukan merupakan bahasa (language).8

B. Konsep Semiotika Roland Barthes

Roland Barthes lahir tahun 1915 dari keluarga kelas


menengah Protestan di Cherbourg dan dibesarkan di
Bayonne, kota kecil dekat pantai Atlantik di sebelah barat
daya Prancis. Ayahnya seorang perwira angkatan laut,

7
Alex Sobur, Analisis Isi Teks Media, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), h.115.
8
Janne Martine, Semiologi: Kajian Teori Tanda Saussuran; Antara
Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikasi, (Yogyakarta; Jalasutra
2010), h.3.
2

meninggal dalam sebuah pertempuran di laut utara sebelum


usia Barthes genap mencapai setahun. Sepeninggal ayahnya,
kemudian dia diasuh oleh ibu, kakek dan neneknya.9

Barthes dikenal sebagai salah satu pemikir strukturalis


yang rajin mempraktikkan model linguistik dan semiologi
dari Saussurean. Barthes berpendapat bahwa Bahasa adalah
sebuah sistem tanda yang mencerminkan asumsi-asumsi dari
suatu masyarakat tertentu dalam waktu tertentu.10

Sebagaimana pandangan Saussure, Barthes juga


meyakini bahwa hubungan antara penanda dan pertanda
tidak terbentuk secara alamiah, melainkan bersifat arbiter.
Bila Saussure hanya menekankan pada penandaan dalam
tataran denotative, maka Roland Barthes menyempurnakan
semiologi Saussure dengan mengembangkan sistem
penandaan pada tingkat konotatif. Barthes juga melibat aspek
lain dari penandaan, yaitu "mitos" yang menandai suatu
masyarakat.11

Roland Barthes menggunakan istilah denotasi dan


konotasi untuk menunjukkan tingkatan-tingkatan makna,
Roland Barthes menggunakan istilah two order of
significations. Signifikasi tahap pertama merupakan
hubungan antara signifier (penanda) dan signified (petanda)

9
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor, Ghalia
Indonesia, 2014), h. 14.
10
Alex Sobur, Semiotika Komunikasi, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2003), h.63.
11
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor, Ghalia
Indonesia, 2014), h. 27.
2

didalam sebuah tanda terhadap realitas extemal. Itu yang


disebut Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata
dari tanda (sign). Signifier adalah bunyi yang bermakna atau
coretan yang bermakna (aspek mental), yakni apa yang
dikatakan dan apa yang ditulis atau dibaca. Signified adalah
gambaran mental, yakni pikiran atau konsep aspek mental
dari bahasa. Hubungan antara keberadaan fisik tanda dan
konsep mental tersebut dinamakan signification.
Signification adalah upaya dalam memberi makna pada
dunia.12

Bagi Barthes, faktor penting dalam konotasi adalah


penanda dalam tatanan pertama. Penanda tatanan pertama
merupakan tanda konotasi. Lewat unsur verbal dan visual
(nonverbal), diperoleh dua tingkatan makna, yakni makna
denotatif yang didapat pada tingkat berikutnya. Pendekatan
semiotik terletak pada tingkatan kedua atau pada tingkat
signified, makna pesan dapat dipahami secara utuh.13

12
Alex Sobur, Analisis Teks Media : Suatu Pengantar untuk Analisi
Wacana, Analisis Semiotika, Dan Analisis Framing, (Bandung: PT Remaja
Rosdakarya, 2004), h.125.
13
Sumbo Tinarbuko, Semiotika Komunikasi Visual, (Yogyakarta:
Jalasutra, 2013), h.15.
2

Tabel 2.1
Teori Semiotika Roland Barthes
1. Signifier 2. Signified
(Penanda) (Petanda)
3. Denotative Sign (Tanda
Denotatif)
4. Connotative Signifier 5. Connotative Signified
(Penanda Konotatif) (Petanda Konotatif)

6. Connotative Sign ( Tanda Konotatif)

Dari peta Barthes di atas terlihat bahwa tanda denotatif


(3) terdiri atas penanda (1) dan petanda (2). Akan tetapi, pada
saat bersamaan, tanda denotative adalah juga penanda
konotatif (4). Roland Barthes mengembangkan dua tingkatan
pertandaan yang memungkinkan untuk dihasilkannya makna
yang juga bertingkat-tingkat. yaitu denotasi dan konotasi.

Denotasi dalam pandangan Barthes merupakan tataran


pertama yang maknanya bersifat tertutup. Tataran denotasi
menghasilkan makna yang eksplisit, langsung dan pasti,
Denotasi merupakan makna yang sebenar-benarnya, yang
disepakati bersama secara sosial, yang rujukannya pada
realitas.14

14
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor, Ghalia
Indonesia, 2014), h. 28.
2

Sedangkan makna konotasi akan sedikit berbeda dan


akan dihubungkan dengan kebudayaan yang tersirat dalam
pembungkusnya tentang makna yang terkandung di
dalamnya.15

Konotasi mempunyai makna yang subjektif atau paling


tidak intersubjektif. Sehingga, denotasi adalah apa yang
digambarkan tanda terhadap sebuah objek, sedangkan makna
konotasi adalah bagaimana cara menggambarkannya. Tanda
konotatif merupakan tanda yang penandanya mempunyai
keterbukaan makna atau makna yang implisit, tidak
langsung, dan tidak pasti, artinya terbuka kemungkinan
terhadap penafsiran-penafsiran baru. Dalam kerangka
Barthes, konotasi identik dengan operasi ideologi yang
disebutnya sebagai „mitos‟ dan berfungsi untuk
mengungkapkan dan memberikan pembenaran bagi nilai-
nilai dominan yang berlaku dalam suatu periode tertentu.16

Yang menarik berkenaan dengan semiotika Roland


Barthes adalah digunakannya istilah mitos (myth), yakni
rujukan bersifat kultural (bersumber dari budaya yang ada)
yang digunakan untuk menjelaskan gejala atau realitas yang
ditunjuk dengan lambang- lambang yang ada dengan
mengacu sejarah (di samping budaya). Kata "mitos" berasal
dari kata Bahasa Yunani mythos yang artinya kata-kata,

15
Arthur Asa Berger, Tanda-tanda Dalam Kebudayaan Kontemporer,
(Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2000), h.55.
16
Nawiroh Vera, Semiotika dalam Riset Komunikasi, (Bogor, Ghalia
Indonesia, 2014), h. 28.
2

wicara, kisah tentang para dewa. Ini bisa didefinisikan


sebagai narasi yang dalam karakter-karakternya adalah para
dewa, pahlawan, dan makhluk-makhluk mistis, dengan
plotnya adalah tentang asal-usul segala sesuatu atau tentang
peristiwa metafisis yang berlangsung di dalam kehidupan
manusia.17

Dalam mitos terdapat pola tiga dimensi, yaitu penanda


dan tanda yang dibangun oleh suatu rantai pemaknaan yang
telah ada sebelumnya. Jadi, mitos adalah bagaimana
kebudayaan menjelaskan atau memahami beberapa aspek
tentang realitas atau gejala alam.18

C. Film

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, film adalah


selaput tipis yang terbuat dari seluloid untuk tempat gambar
negatif yang akan dibuat potret atau tempat gambar positif
yang akan dimainkan di bioskop. Sedangkan melalui
kesepakatan sosial istilah film memperoleh arti seperti yang
secara umum dipahami yaitu lakon (cerita) gambar hidup
atau segala sesuatu yang berkaitan dengan gambar hidup.19

17
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotika Media,
(Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.56.
18
Akhmad Muzakki, Kontribusi Semiotika dalam Memahami Bahasa
Agama, (Malang; UIN-Malang Press, 2007) h.91.
19
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Bahasa Indonesia Lengkap,
(Jakarta: Balai Pustaka, 2011), h.330.
2

Sedangkan menurut Undang-undang No.33 tahun 2009,


film adalah karya seni budaya serta memiliki peran strategis
dalam peningkatan ketahanan budaya bangsa dan
kesajahteraan masyarakat lahir batin untuk memperkuat
ketahanan nasional dan karena itu Negara bertanggung jawab
memajukan perfilman, serta film merupakan media
komunikasi massa yang juga merupakan sarana pencerdasan
kehidupan bangsa, pengembangan potensi diri, pembinaan
akhlak mulia, dan pemajuan kesejahteraan masyarakat.20

Secara etimologi, film berarti gambar yang bergerak,


awalnya film lahir sebagai bagian dari perkembangan
teknologi. Ia ditemukan dari hasil pengembangan prinsip
fotografi dan proyektor. Thomas Edison yang untuk pertama
kalinya mengembangkan kamera citra bergerak pada tahun
1888 ketika ia membuat film sepanjang 15 detik yang
merekam salah seorang asistennya ketika sedang bersin.
Segera sesudah itu, Lumiere bersaudara memberikan
pertunjukkan film sinematik kepada umum di sebuah kafe di
Paris.21

Effendy mendefinisikan film sebagai gambar yang


bergerak secara mekanik yaitu berbentuk gambar-gambar
yang terbuat dari seluloid yang transparan dalam jumlah

20
Undang-Undang Nomor 33 tahun 2009 Tentang perfilman. Pusat
Pengembangan Perfilman Sekretariat Jendral Kemendikbud RI
21
Marcel Danesi, Pengantar Memahami Semiotik Media,
(Yogyakarta: Jalasutra, 2010), h.132.
3

yang banyak apabila digerakkan melalui cahaya yang kuat,


maka gambar tersebut akan tampak seperti gambar hidup.22

Film juga merupakan karya seni berupa gambar yang


dinamis, yang menggabungkan berbagai teknik, antara lain
kamera, editing video, dan membutuhkan imajinasi yang
tinggi agar cerita film tersebut menarik penonton. Pembuatan
film tidak hanya sebagai sarana untuk mengekspresikan
kreativitas, tetapi juga untuk menyampaikan informasi.
Unsur naratif dan sinematik film merupakan salah satu aspek
dalam pembuatan film.23

Kedua elemen ini berinteraksi dan saling


berkesinambungan untuk membuat sebuah film. Dapat
dikatakan bahwa unsur naratif yang akan diproduksi
merupakan sebuah (materi), dan unsur sinematik adalah cara
(gaya) pembuatan film.24

Film adalah pusat dari campuran bisnis dan teknologi


jelas itu harus dilihat dalam konteks industri komunikasi dan
hiburan yang lebih luas yang dikenal secara kolektif sebagai
“media”.25

22
Onong Uchjana Effendy, Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi,
(Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 2003), h. 178.
23
Himawan Pratista, Memahami Film, (Sleman DIY: Montase Press,
2017), h. 24
24
Himawan Pratista, Memahami Film, (Sleman DIY: Montase Press,
2017), h. 23
25
Rangga Saptya Mohamad Permana, dkk, Industri film Indonesia
dalam perspektif sineas Komunitas Film Sumatera Utara, ProTVF, volume 3,
No. 2, 2019, h. 187.
3

Film yang terdapat dalam penelitian ini yaitu sebuah


film islami yang menyampaikan sebuah pesan dakwah di
dalamnya. Dakwah yang dikemas melalui film, akan lebih
disukai oleh kalangan milenial saat ini. Dalam film islami ini
akan disampaikan sebuah pesan dakwah yang diperagakan
oleh para pemeran sesuai dengan cerita atau sinopsis film
yang telah dibuat oleh sutradara.

D. Jujur

Jujur berasal dari kata dasar jujur. Jujur secara etimologi


berarti benar. Secara terminologi jujur berarti
memberitahukan, menuturkan sesuatu dengan sebenarnya,
sama dengan fakta kejadiannya baik dalam perkataan
maupun perbuatan. Dalam bahasa Inggris jujur disebut
honest. Honest berasal dari bahasa latin honestus (honorable)
atau honous (honor) didefinisikan sebagai tidak pernah
menipu, berbohong atau melawan hukum (never cheating,
lying, or breaking the law). Mereka berani menyatakan sikap
secara transparan, terbebas dari segala penipuan dan
kepalsuan, hatinya selalu bertindak lurus dan memiliki
keberanian moral yang sangat kuat.26

Artinya, jujur merupakan bentuk kesesuaian antara


ucapan dan perbuatan atau antara informasi dan kenyataan.
Lebih jauh lagi, jujur berarti bebas dari kecurangan,

Muhammad Djakfar, Etika Bisnis dalam perspektif islam (Malang:


26

UIN-Malang press, 2007) h.17


3

mengikuti aturan yang berlaku dan kelurusan hati.27


Sebagaimana dijelaskan dalam Al-Quran dalam surat Al-
Ahzab ayat 73 yang berbunyi sebagai berikut :

ٓ‫ْ ًذا‬ٚ ‫ٍ ا ُي˚ٕا لّٔل ل ْٕ ص ِذ‬ َ‫ ا ٓا ان‬ٚ


َ َ
‫ ْٕا ًل‬K˚‫ا ال ˚ ْٕن‬Kٕ˚‫ّم‬Kَ‫ات‬ ْٚ ‫ِز‬
Yang artinya:
“Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu
kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”
Menurut Al-Ghazali jujur yang sempurna adalah
menghilangkan sifat riya dalam diri. Jika kebenaran dan jujur
sudah membudaya dalam masyarakat akan tercipta
kehidupan yang rukun, damai dan aman.28

Imam Al-Qusairi berpendapat kata shadiq (orang yang


jujur) berasal dari kata shidq (jujur). Kata shiddiq bentuk
penekanan dari shadiq dan berarti orang yang didominasi
jujur. Di dalam jiwa orang yang jujur terdapat komponen
nilai rohani yang menggambarkan berbagai sikap yang
berpihak pada kebenaran dan moral yang terpuji.29

Jujur berasal dari dalam hati yang mengetuk dan


membisikkan nilai moral luhur. Jujur bukan sebuah
keterpaksaan, melainkan panggilan dalam diri dan
keterikatan. Adapun hadis yang berkaitan dengan jujur
sebagai berikut.

27
Jujur dalam Islam dan Dalilnya - DalamIslam.com diakses pada
tanggal 29/6/2022 pukul 23:47 wib.
28
Toto Tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami (Jakarta: Gema
Insani, 2002) h.81
29
Toto tasmara, Membudayakan Etos Kerja Islami, h.80
3

٘‫ ٓ ِذ‬ٚ
‫ع عثذ هلال اٍت يضعٕد ع ك ْى ’ فَ ٌ ’ص‬
ٍ
‫َه ان ص ِا ان ذْق‬
‫ذ ق‬ ْٛ
‫سٔيضم‬
ٖ ‫(سا ِ انثخا‬
ٔ ‫ح‬ ‫ج‬ ‫ش ا ا ْن ِث ٓ ٘ ِانَٗ ا‬K’ِ ‫ِاَٗن ا ْن ِث‬
َُ ‫ْن‬ ٌ َٚ ‫ش‬K’ِ
‫ِذ‬
Yang artinya :

Dari Abdullah Ibnu Mas'ud, Rasulullah SAW


bersabda: “Hendaknya kamu selalu jujur karena jujur itu
akan membawa kepada kebaikan dan kebaikan itu akan
membawa ke dalam surga.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Orang yang jujur adalah orang yang memiliki integritas.
Integritas adalah suatu sifat dasar yang dimiliki seseorang
yang utuh dalam arti bahwa kepribadiannya tidak berkotak-
kotak melainkan bahwa ia bersikap dan bertindak sebagai
dirinya sendiri, konsekuen dan sama dari berbagai dimensi
kehidupan menurut suatu pola kepribadian yang tidak
memaksa untuk terus menerus menyembunyikan wajahnya
yang sebenarnya. Jadi orang yang memiliki integrasi
batinnya kuat, ia akan satu dalam sikap hati dan tindakan,
orang tersebut tidak akan berbohong, janjinya akan dapat
dipercaya.30

Jujur terbagi menjadi 3 bagian yaitu:

1. Jujur dalam Niat

Mendasarkan amal perbuatan dengan ikhlas.


Meluruskan niat semata-mata untuk mendapatkan
ridha Allah SWT.
3
30
Suseno, F. M. (1992). Berfilsafat dari konteks, Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
3

2. Jujur dalam Perkataan

Meluruskan lisan dengan ucapan-ucapan,


sebagaimana lurusnya tangkai pada batang pohon.
Artinya mengatakan yang sebenamya tanpa
dikurangi atau dilebihkan.

3. Jujur dalam Perbuatan

Perkataan sescorang harus sejalan dengan


perbuatan dan tindakannya baik kepada diri sendiri
maupun kepada orang lain. Tindakan yang
menyimpang dari nilai rohani jujurnya disebut
kebohongan yang menjadi lawan kata jujur.
Tindakan menyimpang dari jujur artinya
mengkhianati diri dan keyakinannya sendiri. Orang
yang tidak jujur artinya menipu dirinya sendiri di
hadapan Allah SWT.31

Adapun tingkatan jujur menurut Imam Al-Ghazali


dalam Kitabnya “Ihyã‟ Ulûm al-dîn” membagi jujur pada
6 (enam) tingkat, yang mana tiap tingkatannya saling
berhubungan, yaitu:32

a) Jujur dalam perkataan. Seorang Muslim tidak


akan berkata-kata kecuali yang dikatakannya

31
Hanipatudiniah Madani, Pembinaan Nilai-nilai Jujur Menurut
Rasulullah Saw, Jurnal Riset Agama, Volume 1, Nomor 1 (April 2021): 145-
156
32
Raihanah, “Konsep Jujur Dalam Alquran” dalam Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 7 No. 1, h.30.
3

adalah benar, memelihara lidah dari segala berita


yang dusta, ghibah, dan fitnah.
b) Jujur dalam niat dan berkehendak. Makna jujur
pada kemurnian niat ini bermuara pada
keikhlasan, sehingga setiap orang yang benar
tentulah ia adalah orang yang ikhlas, tanpa
dicampuri keinginan-keinginan yang lain,
sehingga setiap orang jujur adalah orang yang
ikhlas.
c) Jujur pada cita-cita („azam) yaitu usaha agar
terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam
menyampaikan kebenaran, berpikir sebelum
bertindak.
d) Jujur dalam menepati janji. Janji adalah hutang,
sehingga suatu kewajiban untuk menunaikannya.
Jika tidak bisa memenuhi janjinya, maka
bertentangan dengan jujur yang mestinya ada
padanya.
e) Jujur dalam perbuatan, dan ini merupakan inti
dari semua tingkatan jujur. yaitu memperlihatkan
segala sesuatu apa adanya, semua hanya karena
Allah. Jujur dalam perbuatan ini bentuknya
adalah upaya seseorang agar tindakan-tindakan
lahiriahnya tidak berbeda dengan apa yang ada
dalam batinnya.
f) Jujur dalam maqam-maqam beragama. Tingkatan
ini adalah derajat tertinggi dan termulia pada
3

manusia, yaitu benar pada maqam-maqam agama


yakni jujur pada khauf (takut kepada Allah), jujur
pada raja‟ (harap kepada Allah), ta‟zim
(mengagungkanAllah), ridha (menerima segala
ketentuan Allah), tawakal (menyerahkan kepada
Allah dalam segala urusan), hubb (mencintai
Allah).

Adapun menanamkan Nilai Jujur

Islam membentuk jujur di dalam diri setiap Muslim


dengan menanamkan pemahaman dan keyakinan bahwa
menjadi Muslim yang jujur itu merupakan suatu
kelaziman dengan melalui beberapa pendekatan, di
antaranya:

a. Melalui perintah. Allah Swt dan Nabi Muhammad


Saw memerintahkan kepada setiap Muslim untuk
berlaku jujur dalam segala hal, dalam segala
perbuatan dan perkataan. Perintah yang
disampaikan dengan bahasa yang jelas, menuntut
untuk ditaati dengan sempurna dan tidak
diperdebatkan, lebih-lebih dilanggar.
b. Potensi akal pikiran. Allah Swt menunjukkan
kepada setiap Muslim secara rasional bahwa jujur
merupakan kebijakan yang terbaik, bahkan
menjadi dasar dari segalanya.
3

c. Adanya pahala dan hukuman. Allah Swt


menjanjikan pahala kepada orang shalih dan jujur,
pahala di dunia dan di akhirat kelak dan Allah juga
mengancam orang yang tidak jujur dengan
hukuman yang pedih.
d. Berupa tindakan. Allah Swt mengembangkan
kebiasaan jujur di dalam diri setiap Muslim
melalui tindakan nyata, misalnya melalui
pelaksanaan ibadah puasa dan shalat.33

E. Youtube

Pada tahun 2005 Youtube didirikan, tepatnya tanggal


14 Februari. Jawet Karim, Steve Chen dan Chad Hurley
adalah tiga orang dari Paypal yang telah mendirikan
perusahaan ini. Sejak awal, kantor pusat YouTube telah
berlokasi di restoran pizza dan restoran Jepang terkenal di
San Mateo, California. Sejak 2006, Yotube terus berkembang
pesat.34

Widika Tjanatiantia berpendapat bahwa youtube


adalah sebuah situs web video sharing (berbagi video) yang
populer dimana para pengguna dapat memuat, menonton,
dan berbagi klip video secara gratis. Didirikan pada bulan

33
21 Raihanah, “Konsep Jujur Dalam Alquran” dalam Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 7 No. 1, h.31.
34
Yogi Ridho Firdaus, “Dakwah Melalui Konten Video Ceramah
Dalam Media Youtube”, Skripsi, (Salatiga: IAIN Salatiga, 2018) h. 24
3

februari 2005 oleh 3 orang mantan karyawan PayPal, yaitu


Chad Hurley. Steve Chen dan Jawed Karim. Umumnya video
video di youtube adalah video klip film, TV, serta video
buatan para penggunanya sendiri.35

YouTube adalah salah satu media sosial terpopuler


saat ini. Hampir semua orang di dunia menggunakan media
sosial ini. Mereka yang mengupload dan menikmati video di
YouTube. Beragam video disertakan di media sosial ini, dari
video anak-anak hingga video dewasa.

Seiring berjalannya waktu, YouTube tidak hanya


digunakan untuk hiburan, tetapi juga dapat digunakan untuk
berbagi video pendidikan, promosi produk, profil
perusahaan, dan video yang memenuhi kebutuhan spiritual,
biasanya dalam bentuk video ceramah. Sesuai dengan tingkat
kreativitas para youtuber saat ini, penggunaannya akan terus
berkembang seiring perkembangan zaman.

Sebagai media sosial yang populer, YouTube tidak


hanya digunakan sebagai media edukasi dan hiburan.
Misionaris atau komunikator yang baik juga menggunakan
Youtube untuk berbagi video ceramah dan video islami
lainnya, yang dapat digunakan untuk pembelajaran dan dapat
meningkatkan kualitas keimanannya setelah menonton video
dakwah yang dibagikan melalui media Youtube.

35
Fatty Faiquh Dkk, Youtube Sebagai Saruna Komunikasi Bagi
Komunitas Makassarvidgram, Jurnal Komunikasi KAREBA vol. 5 No. 2,
Desember 2016, h. 259.
4

Bahkan sekarang youtube dapat digunakan untuk


mengadakan sebuah live streaming seminar maupun
menayangkan sebuah live ceramah yang dapat ditonton oleh
ribuan orang. Sehingga youtube dapat dijadikan sebuah
media yang dapat berfungsi untuk mendukung kegiatan yang
bermanfaat.

YouTube mempunyai lima karakter yang


membedakan dengan media sosial lainnya, diantaranya:36

1. Tidak ada batasan durasi untuk mengunggah video. Hal


ini yang membedakan YouTube dengan beberapa aplikasi
lain yang mempunyai batasan durasi minimal waktu
semisal instagram, snapchat, dan sebagainya.
2. Sistem pengamanan yang akurat. YouTube membatasi
pengamanannya dengan tidak mengizinkan video yang
mengandung SARA, ilegal, dan akan memberikan
pertanyaan konfirmasi sebelum menggungah video.
3. Berbayar. YouTube memberikan penawaran bagi
siapapun yang mengunggah videonya dan mendapatkan
minimal 1000 penonton penonton maka akan diberikan
honorarium.
4. Sistem offline. YouTube memiliki fitur baru bagi para
pengguna untuk menonton video secara sistem offline.
Sistem ini memudahkan para pengguna untuk menonton

36
Yolanda Stellarosa, dkk, Pemanfaatan Youtube sebagai Sarana
Transformasi Majalah Highend, Jurnal Lugas, Vol. 2, No. 2, Desember 2018,
h. 62.
4

video pada saat offline tapi sebelumnya video tersebut


harus diunduh terlebih dahulu.
5. Tersedia editor sederhana. Pada menu awal menguggah
video, pengguna akan ditawarkan untuk mengedit
videonya terlebih dahulu. Menu yang ditawarkan adalah memotong video, memilah warna, atau m
BAB III

GAMBARAN UMUM LATAR PENELITIAN

A. Teladan Cinema

Gambar 3.1 Logo Channel Youtube Teladan Cinema 1

Teladan Cinema merupakan sebuah channel yang sudah bergabung dengan youtu
Berbeda dari channel-channel lainnya, Teladan Cinema,

menyajikan konten-konten dakwah yang dikemas secara

1
https://yt3.ggpht.com/ytc/AMLnZu9X8Kc3bjDQZL-r076rrjQ-
uEeZMsxK1MDvvyde=s900-c-k-c0x00ffffff-no-rj diakses pada tanggal
16/10/2022 pukul 20:01 wib.

41
4

menarik. Sesuai dengan apa yang dicontohkan Rasulullah,


dalam berdakwah harus mengetahui kondisi sasaran mad‟u
agar dakwahnya bisa tersampaikan.

Channel teladan cinema juga memiliki tag channel untuk


membuat youtube dan penonton tahu tentang video apa yang
diupload, baik itu topik, kategori, dan penjelasan lainnya dan
membantu video menempati posisi teratas atau halaman
pertama pada hasil pencarian youtube.

Teladan Cinema ini memiliki sinematik yang bagus, dan


kualitas gambar yang sesuai dengan zaman sekarang yang
tidak akan membuat penonton merasa bosan ketika
menontonnya. Film-film pendek yang disajikan dalam channel
ini dibuat semenarik mungkin dan memiliki makna yang
mendalam bagi siapa saja yang menontonnya.

Gambar 3.2 Perkembangan Channel Youtube Teladan


Cinema2

2
https://id.noxinfluencer.com/youtube/channel/UCcrfCBgaxXKxPM
Q6bpty3rw diakses pada tanggal 16/10/2022 pukul 17:36 wib.
4

Dari observasi mendalam yang dilakukan peneliti, peneliti


mendapatkan informasi sebagai berikut. Pertanggal 16 Oktober
2022 Teladan Cinema memiliki Subscriber sebanyak 579 ribu
dan total unggahan video sebanyak 108 ribu vidio. Pada
penelitian kali ini peneliti memilih objek penelitian berupa
unggahan video pada channel youtube teladan cinema yang
berjudul gagal taaruf.

Channel teladan cinema juga memiliki tag channel untuk


membuat youtube dan penonton tahu tentang video apa yang
diupload, baik itu topik, kategori, dan penjelasan lainnya dan
membantu video menempati posisi teratas atau halaman
pertama pada hasil pencarian youtube.

B. Produksi Film Gagal Taaruf

Gambar 3.3 Cover Film Gagal Taaruf 3

Film gagal taaruf merupakan film islami yang bergendre


drama religi. Film ini diunggah pada tanggal 15 Desember

3
https://i.ytimg.com/vi/LdTLLc_ACrY/hqdefault.jpg?sqp=-
oaymwEjCPYBEIoBSFryq4qpAxUIARUAAAAAGAElAADIQj0AgKJDeAE
=&rs=AOn4CLBTiHaa8U_Kh9RPiJf0NMVO113T1Q diakses pada tanggal
16/10/2022 pukul 20:06 wib.
4

2020, walaupun sebelumnya sudah pernah diunggah dengan


judul Salah Soleh. Film ini sebelumnya sudah pernah oleh
diunggah pada saat channel teladan cinema masih bernama
teladan cinta pada tahun 2014.

Teladan cinta berganti nama channel youtube dengan nama


baru teladan cinema pada tahun 2019. Dan seletah dirubah
dengan nama baru, film yang berjudul salah Soleh juga direvisi
dan diperbaharui dengan nama judul gagal taaruf.

Dengan menceritakan dan menayangkan alur cerita yang


masih sama dan tidak merubah banyak topik pembahasan. film
ini menayangkan perjalanan Soleh yang memperjuangkan
cintanya untuk mendapatkan Mentari dengan manjalankan
proses taaruf.

Film gagal taaruf ini disutradarai oleh Bayu Adhitya atau


yang biasa disebut Kang Abay dan Wildan Tauhid. Film ini
menggabungkan antara sisi hiburan, edukasi, dan pesan
dakwah di dalam filmnya, hal ini dapat dilihat dari isi film
gagal taaruf yang bercerita tentang perjalanan taaruf soleh dan
mentari.

Bukan hanya bicara tentang bagaimana sebuah kisah


pertemuan hati, tapi juga proses yang sebenarnya dan
seharusnya. Film yang membahas mengenai taaruf, ini
memiliki pesan yang begitu dalam kepada semua orang yang
ingin mengenal pasangannya dengan cara bertaaruf. Ternyata
taaruf bukan hanya sekedar kemauan untuk membangun
4

rumah tangga dengan seseorang, tetapi juga harus siap untuk


bertanggung jawab dan kesiapan secara finansial dan material.

Film ini merupakan salah satu film yang digemari oleh


masyarakat luas, terutama masyarakat muslim indonesia yang
penasaran dengan kisah perjalanan taaruf seseorang. Film ini
sudah memiliki jumlah penonton sebanyak 890 ribu dan
penonton yang menyukai film ini sudah mencapai 18 ribu.

Dilihat dari banyaknya komentar yang ada pada kolom


komentar film ini, masyarakat yang cendurung memuji dan
berkomentar dengan penilaian-penilaian baik. Tidak sedikit
juga masyarakat yang menceritakan secara singkat tentang
perjalanan dan pengalaman taaruf yang telah dilalui.

Walaupun tidak semua pengalaman dan perjalanan taaruf


mereka berhasil dengan baik. Tetapi film ini cukup merhibur
dan mengingatkan banyak masyarakat muslim yang pernah
menjalankan dan mempunyai pengalaman terkait proses taaruf
yang telah dilalui.
4

Gambar 3.4 Grafik Perkembangan Channel Teladan Cinema


4

C. Sinopsis Film Gagal Taaruf

Film Gagal Taaruf ini awal mulanya meceritakan


perjalanan kisah cinta seorang pemuda yang ingin
menjalankan proses taaruf untuk menuju kearah jenjang yang
lebih serius yaitu pernikahan. Tetapi menjalankan proses taaruf
bukan hanya sekedar kemauan untuk membangun rumah
tangga dengan seseorang saja.

Dalam menjalankan proses taaruf untuk menuju suatu


pernikahan juga harus siap untuk bertanggung jawab dan
kesiapan secara finansial dan material. Karena pernikahan

4
https://id.noxinfluencer.com/youtube/video-
analytics/LdTLLc_ACrY diakses pada tanggal 16/10/2022 pukul 17:36 wib.
4

merupakan suatu akad yang sangat kuat atau misa‟qan


gali‟dan dan merupakan ikatan lahir batin antara seorang pria
dan wanita untuk mentaati perintah Allah dan siapa yang
melaksanakannya adalah merupakan ibadah, serta untuk
mewujudkan kehidupan rumah tangga yang sakinah,
mawaddah warahmah.5

Pemuda dalam film gagal taaruf ini bernama Soleh yang


sangat ingin mendekati sekaligus ingin mengajak seorang
perempuan yang bernama Mentari untuk menjalankan proses
taaruf dan berlanjut kejenjang pernikahan. Mentari merupakan
anak tunggal dari Bapak Harry Subagja atau yang biasa
disebut sebagai Bapak.

Berawal dari Mentari yang berterus terang kepada Bapak,


kalau ada seorang lelaki yang berniat baik untuk menikahi
dirinya. Mentari memberikan CV dan Biodata lelaki itu kepada
Bapak dan memeritahukan kalau lelaki yang dimaksud itu
bernama Soleh.

Mentari juga memberitahukan Bapak kalau ia dan Soleh


sudah sepakat kalau mereka berkeinginan untuk taarufan
terlebih dahulu sebelum memasuki jenjang pernikahan.
Mentari juga segera menanyakan kepada Bapak, apakah Bapak
mengizinkan kalau dirinya menjalankan proses taaruf dengan
Soleh.

5
M. Idris Ramulyo, Hukum Perkawinan Islam (Jakarta: Buku Aksara,
1996), h 14.
4

Bapak yang sambil berfikir keras itu mengizinkan


keinginan mereka untuk menjalankan proses taaruf terlebih
dahulu. Bapak yang dengan bijak memberikan satu persyaratan
kepada mereka, kalau selama proses taaruf berlangsung,
Bapaklah yang akan menjadi perantara dalam proses taaruf
kalian.

Tanpa sepengetahuan Mentari, Bapak langsung mengutus


orang untuk memata-matai gerak-gerik dan kesehariannya
Soleh, agar Bapak bisa mengetahui lebih jauh lagi siapa
sebenarnya Soleh itu dan seperti apa perilaku beserta kegiatan
kesehariannya.

Mang Ujang dan Mang Karni merupakan orang


keperayaan Bapak yang diberikan amanah untuk memata-
matai kehidupan Soleh. Kedua orang kepercayaan Bapak itu
selalu melaporkan segala informasi yang didapatkan secara
jujur dan berterus terang kepada Bapak tentang kehidupan
kesehariannya Soleh.

Dimana Soleh yang belum lulus kuliah, kurangnya sopan


santun kepada Ibunya, suka berhutang kepada temannya, tidak
melaksanakan sholat secara tepat waktu dimasjid, dan masih
suka meminta uang kepada Ibunya tanpa alasan yang jelas
dipergunakan untuk apa uang tersebut.

Setalah Bapak mengetahui semua latar belakang


kehidupannya Soleh, Bapak meminta Mentari mengajak Soleh
datang kerumah untuk Menemui Bapak. Dipertemuan yang
4

pertama itu, Soleh memperkenalkan dirinya, menjelaskan


sedikit tentang kehidupanya dan apa pekerjaannya.

Bapak menanyakan apakah Soleh bisa mengaji sekaligus


memintanya untuk menunjukan kemampua dirinya dalam
membaca Al-Qur‟an. Soleh menjawab Insyaallah bisa dan
berusaha menunjukan kemampuannya dalam membaca Al-
Qur‟an.

Setelah usai membaca Al-Quran surat Al-Kahfi ayat 1


sampai 4 dengan lancar, Bapak menanyakan visi misi
hidupnya dan bagaimana hubungan Soleh dengan Ibunya.
Setelah perbincangan itu Bapak memberi keputusan kalau
Mentari bukanlah perempuan yang tepat untuk Soleh.

Soleh yang tidak bisa berkata apa-apa hanya bisa


menunduk dan lesu dan menerima semua yang dikatakan oleh
Bapak kepada dirinya. Mentari yang sejak awal berada dibalik
tirai mendengarkan semua percakapan Bapak dan Soleh.
Dirinya juga merasa kecewa dengan segala keputusan yang
diucapkan Bapak.

Setelah kejadian itu Soleh hanya bisa termenung dan


Mentari yang marah kepada Bapak. Bapak juga sedih dengan
sikap Mentari yang tidak mau berbicara dengannya karena
marah dengan keputusan yang telah diberikan.

Kesedihan Bapak itu sampai membuat penyakit migrain


yang dialaminya kambuh karena stres memikirkan Mentari
yang masih saja marah kepadanya. Saat penyakitnya kambuh,
5

Bapak terjatuh pingsan secara tiba-tiba dan Mang karni orang


kepercayaan Bapak segera mencari dan menjemput Mentari
untuk segera pulang kerumah.

Mentari yang saat itu sedang bercerita kepada temannya


sambil bersedih, langsung kaget dengan kedatangan Mang
Karni yang secara tergesa-gesa mengajak Mentari untuk segara
pulang bersamanya karena ternyata Bapak sedang terjatuh
pingsan.

Saat diperjalanan menggunakan sepeda motor, Mang Karni


berterus terang kalau selama ini dirinya disuruh Bapak untuk
memata-matai Soleh. Mang Karni juga memberitahukan
Mentari tentang keburukan dan kejelekan Soleh, sesuai dengan
apa yang pernah dilihatnya secara langsung.

Sesampainya dirumah, Mentari segera mendapingi dan


menemani Bapak yang sedang terbaring diatas kasur. Setelah
tersadar dari pingsannya, Bapak mengungkapkan semua yang
telah Bapak lakukan selama Proses taaruf Soleh dan Mentari
berlangsung. Semua itu dilakukan Bapak atas dasar ketulusan
Bapak menyayangi dan mencintai Mentari Putri tunggalnya.
Mentari juga menerima semua ungkapan jujur yang lakukan
Bapak dan menerima semua hikmah dengan ikhlas atas apa
telah terjadi.

Pada akhirnya Soleh juga bisa menerima semua yang telah


terjadi. Dengan bantuan teman-temannya Soleh akhirnya
berniat untuk menjadi lelaki hijrah dan menghilangkan segala
5

kebiasaan-kebiasaan buruk yang selama ini ada didalam


kehidupannya.

Tabel 3.1 Tim Pendukung Film


No Departemen Nama
1. Produced @teladancinema
2. Producers @kangabay_ & @wildan
tauhid
3. Directed by @muklishafizh
4. Screenplay by @kangabay_
5. DOP by @opiko_
6. MUA by @fufuadah
7. Music by Fey Rasha
8. Supported by @nusa_kamera
@mufafa_
@talithataz
9. crew @evaldy_putra
@febrny

Tabel 3.2 Talent


No Nama Pemeran Nama Tokoh
1. @noerizal Soleh
2. @ridarara Mentari

3. Kang Harry BPM Bapak


5

4. @atikawulan_ Tiara
5. @amartjakep Riko
6. @opiko_ Apud
7. @ibnuthejenggot Mang Karni
8. @YudiSulton Mang Ujang
9. @okke_tashiru Ucok

D. Profil Produser

Gambar 3.5 Foto Bayu Adhitiya6

Bayu Adhitya atau sering disapa akrab dengan sebutan

Kang Abay merupakan sosok penulis, motivasinger, dan song


writer. Penulis yang berasal Cianjur ini telah melahirkan dua

https://www.instagram.com/p/CQN77jWF8OQ/?igshid=NDc0ODY0
6

MjQ= diakses pada tanggal 18/10/2022 pukul 21:04 wib.


5

novel yang berjudul “Cinta dalam Ikhlas” dan “Hijrah itu


Cinta”. Kemudian baru-baru ini ia telah melahirkan karya
terbarunya yang berjudul “Taaruf 5.0”.

Gambar 3.6 novel karya kang abay7

Kang Abay memiliki misi untuk memberikan pesan positif melalui tulisan dan lagunya. Target Ka
Didalam novel dan bukunya, ia mengutarakan kalimat- kalimat positif yang diharapkan mampu me

7
https://1.bp.blogspot.com/-
9GOHFjRmHNQ/YVcu7e6Q0YI/AAAAAAAAwU4/F6zumuZgQCo2_yPQM
fECFP-Kkb-0lcj3gCLcBGAsYHQ/s320/Screenshot_2021-10-01-22-48-49-
09_1c337646f29875672b5a61192b9010f9-01.jpeg
diakses pada tanggal 18/10/2022 pada pukul 21:02 wib.
5

tulis lahir dari pengalamannya sendiri. Tentang bagaimana ia


menjemput jodoh impian dan meraih cita-citanya.

Kang Abay yang besar di SMA 1 Cianjur ini, setelah


menikah memutuskan hijrah ke Bandung dan saat ini telah
dikaruniai 3 orang putri. Kang Abay dan Istri, Nia Agustina
juga proses menikahnya tidak pacaran, tetapi proses taaruf
dan menikah. Anak pertamanya Altanissa Aurora Adhitya,
kemudian Fathiya Ramadhissa Aditya, dan bungsu.8

Prestasi yang pernah Kang Abay raih yaitu Best Song


Writer Bandung Nasyid Award 2016. Kalau mengikuti film-
film dari Teladan Cinema tentunya mengetahu kalau ini
istilah yang disematkan oleh CEO nya yaitu Kang
Abay. Kang Abay sangat aktif didunia remaja, aktif membuat
konten-konten seperti video, film dan konten instagram yang
mengingatkan kita kepada Allah SWT.

Tulisan dan projeknya “Teladan Cinema : Cinta Positif”


mampu membuka mata anak muda untuk selalu ingat kepada
Allah Swt. dalam memperjuangkan cita-cita dan cintanya. Ia
pun sering diundang di acara-acara seminar anak muda untuk
memaparkan tentang trik dalam memperjuangkan cita dan
cinta tersebut. Sedangkan seminar yang ia adakan dan ramai
menjadi perbincangan anak muda ialah “Seminar Pranikah”.

Kang Abay paham sekali bahwa anak muda sering galau


dan bertanya-tanya perihal jodohnya kelak. Maka dari itu ia
8
https://www.srialhidayati.com/2021/10/profil-abay-adhitya-content-
creator.html diakses pada tanggal 18/10/2022 pukul 14:45.
5

mencoba mengarahkan anak-anak muda untuk menjalankan


cinta yang positif. Kerap kali yang ia sampaikan bahwa untuk
menjemput jodoh impian maka hal utama yang harus
dilakukan adalah ikhlas. Ikhlas kepada masa depan dan selalu
berprasangka baik kepada Allah Swt adalah kuncinya.9

9
https://www.literamediatama.com/kenalan-dengan-penulis-terkenal-
kang-abay/ Diakses pada tanggal 19/10/2022 pukul 13:27.
BAB IV

DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

Setelah melakukan penelitian mendalam melalui


observasi dan studi dokumentasi pada film Gagal Taaruf karya
Teladan Cinema. Peneliti menemukan 4 scene yang terdapat
makna jujur dalam adegan atau dialog yang dilakukan Soleh,
Mentari dan Harry Subagja (Bapak dari Mentari).

A. Scene 1 – Jujur dalam Perkataan1


Scene 1 mengandung makna jujur dalam perkataan. Jujur
dalam perkataan atau ucapan berkaitan langsung dengan
informasi atau berita yang disampaikan, apakah itu benar atau
salah. Baik yang telah berlalu maupun yang akan terjadi.
Menurut Imam al-Ghazali dalam kitab ihya ulumuddin jujur
ini akan semakin lengkap jika seseorang tidak terlalu
membesar-besarkan informasi. Karena menurut Imam al-
Ghazali, hal itu dekat dengan kedustaan. Maka dari itu
memperhatikan makna jujur secara seksama, agar tidak
bercampur dengan syahwat keduniaan.2

Seperti yang terdapat pada adegan didalam tabel, Soleh


berkata jujur kepada Bapak (Ayah Mentari), ketika Bapak
bertanya kepada Soleh tentang Kemampuan membaca Al-

1
Transkip film Gagal Taaruf pada Channel Youtube Teladan Cinema
https://youtu.be/LdTLLc_ACrY pada menit 00:50-01:50. Diakses pada
Tanggal 29/9/2022 .
2
https://bincangsyariah.com/kolom/jujur-menurut-imam-al-ghazali/
diakses pada tanggal 30/9/2022.

56
5

Qur‟an. Soleh membuktikan jujurnya dengan menunjukan


membaca surat Al-Kahfi ayat 1 sampai 4.

Tabel 4.1 Visual dan Dialog Scene 1


Durasi Potongan Adegan Keterangan

00:50 – Soleh: “Pak, saya


01:50 berniat menikahi
putri bapak, Mentari
pak. Semoga Bapak
merestui niat baik
saya pak.”

Bapak: “Bapak,
berterima kasih atas
niat baik kamu nak.

Tapi sebelum itu,


ada beberapa hal
yang ingin Bapak
tanyakan. Kamu
bisa mengaji nak?

Soleh: “Insya Allah


bisa pak.”
5

Bapak: “Boleh
Bapak mendengar?”

Keterangan:

Didalam gambar
tersebut
menjelaskan situasi
ketika Soleh betemu
Bapak Mentari
untuk
memperkenalkan
diri sekaligus
pendekatan secara
langsung untuk
pertama kalinya.
Dan mentari yang
sedang berada
dibalik tirai untuk
mendengarkan
percakapan Bapak
dan kang Soleh.
5

B. Scene 2 – Jujur dalam Perkataan dan Tawakal3


Scene 2 ini mengandung makna jujur dalam perkataan dan
tawakal. Jujur dalam perkataan ialah dimana seorang Muslim
tidak akan berkata-kata kecuali yang dikatakannya adalah
benar, memelihara lidah dari segala berita yang dusta, ghibah,
dan fitnah.4

Imam Al-Ghazali menjelaskan dalam kitabnya yaitu ihya'


ulumuddin bahwa tawakal adalah pengendalian hati kepada
Tuhan Yang Maha Pelindung karena segala sesuatu tidak
keluar dari ilmu dan kekuasaan-Nya, sedangkan selain Allah
tidak dapat membahayakan dan tidak dapat memberinya
manfaat.5

Seperti yang terdapat pada adegan didalam tabel, Mentari


memberanikan diri untuk berterus terang kepada Bapak kalau
ada seorang pria yang berniat baik untuk menikahi dirinya.
Mentari juga memberikan sedikit gambaran tentang pria itu
sekaligus memberikan biodata dan cv pria yang bernama
Soleh ini. Mentari juga berharap kalau soleh bisa menjadi
imam yang baik untuk dirinya.

3
Transkip film Gagal Taaruf pada Channel Youtube Teladan Cinema
https://youtu.be/LdTLLc_ACrY pada menit 04:05-05:30. Diakses pada
Tanggal 29/9/2022.
4
Raihanah, “Konsep Jujur Dalam Alquran” dalam Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 7 No. 1, h.30.
5
Imam Al-Ghazali, Muhtasar Ihya Ulumuddin, Ter. Zaid Husein al-
Hamid, Pustaka Amani, Jakarta, 1995,hlm. 290.
6

Tabel 4.2 Visual dan Dialog Scene 2


Durasi Potongan Adegan Keterangan

04:05 – Mentari: “Pak?


05:30

Bapak: “Hmm”

Mentari: “Ada
seorang lelaki yang
berniat baik untuk
menikahi Mentari
pak. Namanya Kang
Soleh, ini biodata
dan CV nya pak.
(mentari
memberikan CV
kepada Bapak)

Dia adalah seorang


pembisnis dan
selebgram pak,
insya Allah
orangnya baik dan
sholeh pak. Mentari
berharap Kang
Soleh bisa menjadi
6

imam yang baik


buat Mentari pak.
Mentari Mau, untuk
taarufan dulu sama
dia pak. Bolehkan
pak?”

Bapak: “Boleh

Tapi Bapak yang


akan menjadi
perantara taaruf
kamu, iya?”

Mentari: “Iya pak.”

Keterangan:

Mentari berterus
terang kepada
Bapaknya, kalau
ada pria yang
mencoba untuk
melamar mentari
dan akan mencoba
6

pendakatan lebih
jauh lagi dengan
menjalankan Proses
taaruf. Mentari juga
berharap kalau
Kang Soleh bisa
menajadi imam
yang baik untuk
dirinya.

C. Scene 3.1 – Keujuran dalam Perkataan dan Perbuatan6


Scene 3 ini mengandung makna jujur dalam perkataan dan
perbuatan, berdasarkan kitab “Ihyã Ulûm al-dîn” milik Imam
Al-Ghazali jujur dalam perkataan dan perbuatan masuk
kedalam tingkatan jujur. Jujur dalam perkataan. Seorang
Muslim tidak akan berkata-kata kecuali yang dikatakannya
adalah benar, memelihara lidah dari segala berita yang dusta,
ghibah, dan fitnah.7

Sedangkan Jujur dalam perbuatan, merupakan inti dari


semua tingkatan jujur. yaitu memperlihatkan segala sesuatu

6
Transkip film Gagal Taaruf pada Channel Youtube Teladan Cinema
https://youtu.be/LdTLLc_ACrY pada menit 31:12-31:40 Diakses pada Tanggal
29/9/2022.
7
Raihanah, “Konsep Jujur Dalam Alquran” dalam Jurnal Ilmiah
Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 7 No. 1, h.30.
6

apa adanya, semua hanya karena Allah. Jujur dalam perbuatan


ini bentuknya adalah upaya seseorang agar tindakan-tindakan
lahiriahnya tidak berbeda dengan apa yang ada dalam
batinnya.8

Seperti yang terdapat pada adegan didalam tabel, mang


karni menjemput Mentari ditaman menggunakan sepeda
motor untuk segera membawa mentari pulang kerumah.
Diperjalanan menuju kerumah, mang karni memberitahu
kalau ternyata Bapak jatuh pingsan sekaligus
memberitahukan jujur kalau selama ini mang Karni menjadi
mata-mata kang Soleh atas perintah bapak Mentari.

Tabel 4.3 Visual dan Dialog Scene 3.1


Durasi Potongan Adegan Keterangan

31:12 – Mentari:
31:40 “Memangnya Mang
Karni kenal sama
Kang Soleh?”

Mang Karni:
“Sebenarnya,
Mamang yang
diminta Bapak
untuk mata-matain
dia. Demi kamu

Raihanah, “Konsep Jujur Dalam Alquran” dalam Jurnal Ilmiah


8

Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah, Vol. 7 No. 1, h.30.


6

Mamng jadi agen


002.

Bukan agen isi


ulang, apalagi agen
pulsa. Pokoknya
Mamang
mengawasi gerak-
gerik Soleh
dirumahnya Neng.”

Mentari: “Hah?
Beneran Mang?”

Mang Karni:
“Serius neng
mamang mah.

Potong telinga
Mamang neng.

Pokonya mamang
serius, dia lelaki
kurang ajar, yang
jelek akhlaknya ke
Ibunya, gak
bertanggung jawab
lagi. Ini mamang
saksinya.
6

Hayu ah buru-buru,
kasihan si Mamang,
eh si Bapak.”

Keterangan:

Mang Karni yang


berterus terang
kepada mentari
kalau Bapak
mengutus mang
Karni untuk
memata-matai soleh
selama menjalankan
proses taaruf
dengan Mentari.

D. Scene 3.2 Jujur dalam Perkataan dan Perbuatan 9


Mentari yang menemui sekaligus menemani Bapak disaat
Bapak sedang terbaring pingsan di kamarnya. Setelah Bapak
sadar dari pingsannya, Bapak mengungkapkan jujur kalau
apa yang sudah dikatakan mang Karni sebelumnya itu benar.

9
Transkip film Gagal Taaruf pada Channel Youtube Teladan Cinema
https://youtu.be/LdTLLc_ACrY pada menit 32:03-33:37 Diakses pada
Tanggal 29/9/2022.
6

Bapak selama ini menyuruh orang untuk memata-matai


kegiatan kesehariannya Soleh. Karena selama ini Bapak
menginginkan pasangan hidup yang terbaik untuk Mentari,
yang bisa menggantikan sosok Bapak yang selama ini
menjaga Mentari dengan kasih dan sayang sebaik mungkin.

Tabel 4.4 Visual dan Dialog Scene 3.2


Durasi Potongan Adegan Keterangan

32:03 – Bapak: “Benar apa


33:37 yang dikatakan
Mang Karni,

Mang Ujang juga,


dia itu murid Bapak
waktu SMA dulu
Nak. Bapak minta
tolong sama dia
untuk cari tahu,
siapa sebetulnya
soleh nak. Bapak
ingin kamu dapat
lelaki yang terbaik
nak, yang bisa
menggantikan
Bapak.”
6

Keterangan:

Mentari yang
menemani Bapak
disaat Bapak sedang
jatuh pingsan dan
Bapak yang berterus
terang kalau Bapak
sebetulnya telah
mengutus orang
untuk memata-
matai Soleh agar
Bapak bisa tahu
lebih jauh lagi siapa
sebenarnya Soleh
dan seperti apa
kehidupannya
Soleh.
BAB V

PEMBAHASAN

Setelah melakukan analisis dengan cara menonton,


mengamati dan melakukan analisis terhadap hasil dokumentasi
berupa screenshot scene-scene yang mengandung jujur. Peneliti
telah menemukan 4 scene yang mengandung makna jujur dalam
film Gagal Taaruf karya Teladan Cinema, dan di analisis
menggunakan analisis semiotika Roland Barthes yang di
dalamnya terdapat denotasi, konotasi dan mitos.

signifikasi tahap pertama yaitu tentang hubungan antara


signifier dan signified didalam sebuah tanda realitas. Roland
Barthes menyebutnya dengan denotasi yaitu makna sebenarnya
atau yang paling nyata. Kemudian signifikasi tahap kedua
Roland Barthes menyebutnya dengan konotasi, dimana konotasi
menggambarkan interaksi yang terjadi ketika tanda bertemu
dengan kenyataan atau emosi penonton. Selanjutnya ada mitos
sebagai deformasi dari lambang yang kemudian menghadirkan
makna tertentu dengan berpijak pada nilai-nilai sejarah dan
budaya yang ada di masyarakat.

Berikut adalah analisis semiotika makna denotasi,


konotasi dan mitos tentang jujur dalam film Gagal Taaruf karya
Teladan Cinema.

68
6

A. Makna Jujur Secara Denotasi Dalam Film Gagal Taaruf


Dalam alur cerita Film Gagal Taaruf , terdapat beberapa
dialog dan adegan yang menunjukan penanda dan petanda
perjuangan Soleh dalam menjalankan proses taaruf untuk
mendapatkan restu dari bapak Mentari. Demikian denotasi
yang disebut oleh Barthes, denotasi sendiri sebenarnya
merujuk pada apa yang diyakini akal sehat atau orang banyak
(common-sense), makna yang teramati dari sebuah tanda.

Denotasi merujuk pada apa yang diyakini oleh akal sehat


manusia, makna yang teramati dari sebuah tanda. Sebuah foto
situasi, sebuah jalan mendetonasikan jalan tersebut; kata
“jalan” mendetonasikan sebuah jalan di perkotaan sebaris
dengan gedung-gedung.1

Beberapa dialog dari adegan-adegan yang telah diambil


oleh peneliti dapat menjadi denotasi dalam tingkatan pertama
dari sistem tanda melakukan suatu jujur. Beberapa dialog
tersebut seperti di bawah ini:

1. Scene 1: Menit (00.50 – 01.50)


Pada dialog yang terdapat di scene pertama ini
memperlihatkan Soleh yang sedang menemui Bapak
mentari untuk memperkenalkan diri sekaligus
menjelaskan apa tujuannya. Dengan sopan Soleh
menjelaskan apa tujuan sebenarnya datang menemui

1
John Fiske, Pengantar ilmu komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada2014), Edisi Ketiga, h. 140
7

bapak Mentari. Lalu disini Bapak menerima dengan baik


apa tujuan Soleh yang sebenarnya.

Tetapi sebelum berlanjut ketahap perkenalan yang


selanjutnya, Bapak ingin mengetahui apakah Soleh bisa
mengaji atau tidak dan sekaligus ingin mendengarkan
kebisaan soleh dalam mengaji Al-qur‟an. Karena pada
pertemuan itu Bapak menanyakan kebisaan Soleh dalam
mengaji dan soleh berikhtiar dengan menjawab
InsyaAllah dirinya bisa mengaji. Seperti apa yang
terkandung dalam Al Qur‟an surat An-Najm ayat 39
sampai 42 yang berbunyi sebagai berikut.

‫ َّى‬K˚‫ ث‬. ‫ص ٔ ص ع ص ف ٖش‬ ‫ش ن ضا َّل‬ ٌ ‫ٔأ‬


˚ٚ ْٕ ˚َّٛ ٌKَ‫ أ‬. ‫َ ٗع‬ ‫يا‬ َْ ‫ْ ِْل‬ ْٛ
ٗٓKَ‫ ٔ ن س ا ً ُْت‬. ‫َْٔٗف‬Kَ‫ ˚جز ِا˚ ا ْن ج ء ا ْْل‬ٚ
‫ْن‬ ٌKَ‫أ‬ ‫زا‬
‫ِت ك‬

Yang artinya:
Dan bahwasanya seorang manusia tiada memperoleh
selain apa yang telah diusahakannya, dan bahwasanya
usaha itu kelak akan diperlihatkan (kepadanya).
Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan
balasan yang paling sempurna, dan bahwasanya kepada
Tuhanmulah kesudahan (segala sesuatu),2

Berdasarkan dialog/adegan pada menit ke 00.50


tersebut, makna denotasi tentang jujur pada scene 1
ditunjukkan oleh perkataan dan sikap jujur Soleh dalam

2
https://bersamadakwah.net/surat-an-najm-ayat-39-42/ diakses pada
7
tanggal 12/10/2022
7

menjawab sekaligus berikhtiar menunjukan kebisaannya


dalam mengaji Al-qur‟an.

2. Scene 2: Menit (04.05 – 05-30)


Pada dialog yang terdapat di scene kedua ini
memperlihatkan dimana mentari yang sedang makan
malam bersama Bapak dimeja makan. Mentari mencoba
memulai percakapan dengan mengungkapkan kalau ada
seorang pria yang berniat baik untuk menikahi dirinya.

Tetapi sebelum itu, Mentari menjelaskan kalau pria ini


berniat untuk taarufan terlebih dahulu dengan Mentari.
Berdasarkan dialog/adegan dimenit 04.05 tersebut, makna
denotasi tentang jujur pada scene 2 ini yaitu ditunjukan
oleh perilaku dan perkataan mentari yang berterus
terang kepada Bapak kalau ada seorang pria yang berniat
baik untuk menikahi dirinya. Seperti apa yang terkandung
dalam Al-Qur‟an surat Ar-Ra‟d ayat 10 yang berbunyi
sebagai berikut.

َٕ ْ ‫ٔ ٍَي‬
‫ٓجش ِۦّت‬ ٔ ‫ص َٕٓاء ’ُيكى ٍي أ صش ٱ ْنم‬
‫ْٕل َ ٍي‬
‫ْم ٔصاس ٱَُن ٓا ِس‬ٛ َّ‫خ ف ٱن‬Kَ‫يضت‬
²ٓ ‫ب‬ ,
Yang artinya:
Sama saja (bagi Tuhan), siapa diantaramu yang
merahasiakan ucapannya, dan siapa yang berterus-terang
dengan ucapan itu, dan siapa yang bersembunyi di malam
hari dan yang berjalan (menampakkan diri) di siang
hari.3
Keseriusan niat baik Soleh itu terbukti ketika mentari
menberikan biodata/cv kang Soleh kepada Bapak. Bapak
yang mendengar ungkapannya anaknya itu langsung

3
https://tafsirweb.com/3970-surat-ar-rad-ayat-10.html diakses pada
tanggal 12/10/2022
7

melihat biodata yang diberikan mentari sambil terdiam


dan menyetujuinya.

Semua itu disetujui Bapak dengan satu syarat,


Bapaklah yang harus menjadi perantara taaruf mereka
berdua. Mentari yang mendengar respon dari Bapak itu
langsung bersikap tawakal kalau Bapak akan menerima
Kang Soleh untuk menjadi calon suaminya.

3. Scene 3.1: Menit (31.12 – 31.40)


Pada dialog yang terdapat di scene ketiga ini
memperlihatkan percakapan Mentari dan Mang Karni
yang sedang menaiki motor menuju kerumah Mentari.
Mang Karni memberitahukan kalau Bapak sedang terjatuh
pingsan secara tiba-tiba karena terlalu memikarkan
mentari yang sedang marah dan kecewa kepada keputusan
Bapak.

Mang Karni juga memberikan sedikit informasi


mengenai Soleh kepada Mentari. Mentari yang kaget
dengan segala informasi itu langsung menanyakan kepada
mang Karni, mengapa mang Karni bisa mengetahui segala
informasi tentang kang Soleh. Mengingat ayat yang
terkandung dalam Al-Qur‟an surat Al-A‟raf ayat 29 yang
berbunyi sebagai berikut.

‫يضج „ذ‬
‫ا ْن ٔ ًٕ ْٕٔجك ع‬ ‫ َيش س‬Kَ‫م أ‬K˚‫ل‬
’ ‫ْى ُْذ‬ ‫ ِل ا‬Kَ‫ِمضط أ‬ ٙ’‫ِت‬
‫م‬
‫ك‬
ٌٔK˚K‫ع˚ٕد‬Kَ‫ك ًَا ك ْى ت‬ ‫ّ˚ ان‬ ‫ٔاد ع ِه ص‬
‫أ‬Kَ‫َتذ‬ K’‫ِذ‬ ‫ يخ‬K˚

Yang artinya:
7

“Katakanlah, “Tuhanku menyuruhku untuk berlaku


adil. Dan hadapkanlah wajahmu (kepada Allah) pada
setiap shalat, dan sembahlah Dia dengan mengikhlaskan
ibadah semata-mata hanya kepada-Nya. Kamu akan
dikembalikan kepada-Nya sebagaimana kamu diciptakan
semula.”
Ayat Al-Qur‟an diatas yang menjelaskan tentang
keikhlasa. Mang Karni harus berkata jujur walaupun berat
karena menyangkut kepercayaan atau amanah yang
diberikan kepadanya.

Mang Karni yang langsung jujur dengan ikhlas


kepada Mentari kalau selama ini Bapak memberikan
amanah kepada dirinya untuk memata-matai gerak-gerik
dan kegiatan kesehariannya Soleh.

Berdasarkan adegan/dialog pada menit 31.40 tersebut,


makna denotasi tentang jujur pada scene 3 yaitu,
ditunjukan pada perilaku mang Karni yang berkata jujur
dengan ikhlas. Mang Karni memberitahukan dengan
ikhlas amanah yang telah diberikan oleh Bapak nya
Mentari untuk melakukan segala tugas yang diperintahkan
oleh Bapak.

Mang Karni melakukan jujur kepada Mentari seperti


apa sebenarnya soleh itu. Semua itu dilakukan mang
Karni dengan ikhlas atas dasar demi kebaikan Mentari
agar mendapatkan pendamping yang terbaik.

4. Scene 3.2: Menit (32.03 – 33.37)


7

Pada dialog yang terdapat di scene ini memperlihatkan


mentari datang menemui dan menemani Bapak yang
sedang terbaring lemas setalah terjatuh pingsan. Dengan
kondisi yang sedang terbaring lemas setelah sadar dari
pingsannya, Bapak meminta maaf sekaligus berkata jujur
dan mengungkapkan kepada Mentari, apa yang
sebenarnya terjadi selama ini.

Sebenarnya sudah dari hari-hari sebelumnya Bapak


ingin berkata jujur tentang apa yang sebenarnya telah
terjadi. Tetapi Bapak tidak pernah punya kesepatan untuk
mengungkapkan hal tersebut. Dikarenakan sikap mentari
yang sedang marah dan kecewa kepada keputusan Bapak,
yang menolak lamaran dari Kang Soleh. Seperti ayat yang
terkandung dalam Al Qur‟an Surat Al-Baqarah ayat 165
yang berbunyi sebagai berikut.

‫كح ِ ة‬ ‫ٍي ت خ‬
ٓ ّ‫ا حُث‬Kً‫اد‬Kَ‫ َْذ‬Kَ‫ٍي د˚ ّل ِال ا‬ ٍ ‫ٔ ِي‬
ُّٚ ‫ز‬ ‫اَُنّاس‬
‫ْى‬ ٌ K˚
‫ظً ْٕا ر‬ ‫ٖش انَّ ِز‬ ْٕ ‫ّل ِال ٓٔانَّ ِز ٍ ا َُي˚ ش ح ٰ ٓ ََٔن‬
‫ه‬ ِ‫ًّا ِلل‬K ‫ ث‬Kُ‫ْٕا ا ذ‬ ْٚ

َ َ ‫ ا ْن‬K˚K‫ذ‬Kْٚ ‫ٌ ّلَال ش ِذ‬Kَ‫َّٓٔا‬
‫عزاب‬ ًِ ‫ج‬ ‫ب ا ٌ ا ٰل‬ ٓ ‫ش ْٔ ٌ ا ْن‬َٚ
‫ْعًا‬ٛ ‫ْنم˚ َّٕج ِل‬ ‫ا‬Kَ‫َعز‬

Yang artinya:
Dan di antara manusia ada orang yang menyembah
tuhan selain Allah sebagai tandingan, yang mereka cintai
seperti mencintai Allah. Adapun orang-orang yang
beriman sangat besar cintanya kepada Allah. Sekiranya
7
orang-orang yang berbuat zalim itu melihat, ketika
mereka melihat azab (pada hari Kiamat), bahwa kekuatan
itu semuanya milik Allah dan bahwa Allah sangat berat
azab-Nya (niscaya mereka menyesal).
7

Padahal semua itu didasarkan pada sikap tulus Bapak


menyayangi putri sulungnya, yaitu Mentari.

Berdasarkan adegan/dialog pada menit ke 32.03


tersebut, makna denotasi tentang jujur pada scene 3.2
yaitu ditunjukan pada perlakuan Bapak yang dimana
Bapak selama ini menyuruh orang untuk memata-matai
Soleh yang berniat baik untuk menikahi Mentari.

Dengan tujuan kalau Bapak ingin mengetahui


kehidupan keseharian soleh dan seperti apa sebenarnya
Soleh itu. Atas dasar Bapak yang sangat tulus menyayangi
Mentari dan tidak ingin kalau mentari dinikahi oleh lelaki
yang tidak bisa menggantikan dirinya, yang bisa
menyayangi Mentari dengan tulus.

B. Makna Jujur Secara Konotasi Dalam Film Gagal Taaruf


Menurut Roland Barthes, faktor utama dalam konotasi
adalah penanda dalam tatanan pertama. Penanda dalam
tatanan pertama merupakan tanda konotasi. Perbedaan antara
denotasi dan konotasi akan tampak jelas. Denotasi adalah
mekanisme reproduksi dalam film terhadap objek yang dituju
kamera. Sedangkan konotasi adalah sisi manusia dalam
proses pengambilan fotonya, baik itu fotonya, sudut kamera,
kualitas film, dan seterusnya. Denotasi adalah apa yang difoto
7

sedangkan konotasi adalah bagaimana proses pengambilan


fotonya.4

1. Scene 1: Menit (00:50 – 01:50)


Pada dialog yang terdapat di scene pertama ini
memperlihatkan kondisi dimana Soleh yang mendatangi
rumah Mentari untuk menemui Bapak Harry Subagja
orang tua dari Mentari. Kondisi saat itu memperlihatkan
kalau Soleh Mendatangi rumah Mentari untuk menemui
Bapak pada waktu malam hari.

Pada waktu Soleh berada dirumah Mentari


memperlihatkan Soleh yang sedang duduk berdua
bersama Bapak diruang tamu rumahnya. Disini Soleh
memberitahu dan menjelaskan apa sebenarnya niat dan
tujuannya datang menemui Bapak.

Bapak yang menerima kedatangan Soleh dengan baik


itu mempersilahkan Soleh untuk menjelaskan apa maksud
dan tujuan Soleh datang menemuinya. Soleh menjelaskan
kalau maksud dan tujuannya itu berniat baik untuk
menikahi putri sulung dari Bapak Subagja yaitu Mentari.
Disini juga Soleh berharap kalau semoga Bapak bisa
merestui niat baik dirinya itu.

Bapak menerima dengan semua penjelasan niat


baiknya si Soleh ini, tetapi Bapak mengungkapkan kalau

4
John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada2014), Edisi ketiga, h. 141
7

ada beberapa hal yang ingin ditanyakan oleh Bapak.


Bapak menanyakan kemampuan Soleh dalam membaca
Al-Qur‟an.

Disini Soleh menjawab dengan jujur dan sekaligus


berikhtiar dengan berkata “Insya Allah bisa pak”. Bapak
yang menerima jawaban soleh itu langsung memintanya
untuk menunjukan kemampuannya dalam mambaca Al-
Qur‟an.

Lalu Soleh segera menunjukan kemampuannya


dengan membaca Al-Qur‟an surat Al-Kahfi ayat 1 sampai
4 secara langsung dihadapan Bapak. Dalam adegan ini
juga terlihat Mentari yang sedang berada dibalik tirai
ruang tamunya untuk mendengarkan percakapan apa saja
yang dibicarakan oleh Bapak dan Soleh.

2. Scene 2: Menit (04:05 – 05:30)

Pada dialog yang terdapat di scene kedua ini


memperlihatkan kondisi pada malam hari yang berlokasi
dirumah Bapak Harry Subagja. Kondisi tempat pada saat
itu berada di ruang makan tepatnya diatas meja makan.
Memperlihatkan Mentari dan Bapak yang sedang
melakukan makan malam secara bersama diatas meja
makan.

Saat Mentari dan Bapak sedang melakukan makan


malam, hanya keheningan yang dapat dirasakan saat itu.
Terlihat dari raut wajah dan gerak-gerik Mentari yang
8

canggung dan penuh keraguan saat berhadapan dengan


Bapak dimeja makan.

Dengan segala keraguan dan kebimbangan yang


dirasakan oleh Mentari, ia mencoba memberanikan diri
untuk membuka pecakapan. karena memang apa yang
ingin dikatakan oleh Mentari itu adalah niat yang baik.
Mentari memberanikan diri untuk berbicara jujur kepada
Bapak akan hal yang ingin disampaikan olehnya.

Mentari mengungkapkan kalau ada seorang lelaki


yang berniat baik untuk menikahi dirinya. Seketika Bapak
kaget mendengar pernyataan yang diberikan oleh Mentari.
Bapak berhenti makan dan fokus mendengarkan
penjelasan dari putri sulungnya itu.

Mentari memberitahukan kalau seorang lelaki yang


berniat baik untuk menikahinya itu bernama Soleh,
sekaligus Mentari juga memberikan biodata dan CV nya
Soleh kepada Bapak dalam bentuk selembaran kertas.
Bapak menerima biodata Soleh yang diberikan Mentari
kepadanya, dan langsung membuka untuk melihat apa isi
dari biodatanya Soleh. Pada saat Bapak melihat-lihat isi
dari biodata Soleh, Mentari juga sambil menjelaskan
sedikit apa yang ia ketahui tentang lelaki yang bernama
Soleh ini.

Mentari mengatakan kalau Soleh ini merupakan


seorang pembisnis dan selebgram. Mentari juga
8

mengatakan kalau lelaki yang berniat baik ini merupakan


lelaki yang baik dan sholeh. Mentari sangat berharap
kalau lelaki ini bisa menjadi imam yang baik untuk
dirinya.

Mentari memberitahukan keinginannya kepada Bapak,


kalau sebenarnya ia menginginkan untuk taarufan terlebih
dahulu dengan kang Soleh. Lalu Mentari mananyakan
apakah Bapak mengizinkan, jika dirinya menjalankan
proses taarufan terlebih dahulu dengan kang Soleh.

Bapak yang dengan berat hati sambil menatap putri


sulungnya itu mengakatan, kalau Bapak mengizinkanya
tetapi dengan satu persyaratan. Persyaratan yang Bapak
berikan kepada Mentari ialah, kalau Bapaklah yang akan
menjadi perantara taaruf antara Mentari dan Soleh.
Dengan lesu, Mentari menerima persyaratan yang
diberikan Bapak kepada dirinya.

3. Scene 3.1 Menit (31:12 – 31:40)


Pada dialog yang terdapat di scene ketiga ini
memperlihatkan kondisi pada sore hari diperjalanan. Pada
sore hari itu memperlihatkan Mang Karni yang datang
menemui Mentari ditaman secara tergesa-gesa.

Mang Karni datang menemui Mentari berniat untuk


menjemput dirinya. Tanpa banyak tanya, Mentari segera
mengikuti perintah dan arahan yang diberikan oleh Mang
Karni. Dengan sangat terburu-buru mereka berdua segera
8

menuju kerumah Mentari dengan menggunakan sepeda


motor.

Pada saat diperjalanan, Mang Karni memberitahukan


kalau sebenarnya Bapak pingsan. Bapak pingsan
dikarenakan, penyakit migrain yang dialaminya kambuh,
karena terlalu memikirkan Mentari yang sedang marah
kepada dirinya.

Mang Karni juga memberitahukan kalau Soleh itu


merupakan lelaki yang tidak baik untuk menjadi calon
suami Mentari. Mentari langsung kaget dan bingung
dengan apa yang diungkapkan Mang Karni kepada dirinya
tentang Kang Soleh.

Mentari juga langsung menanyakan memangnya


Mang Karni ini kenal dengan Kang Soleh calon Suami
Mentari. Tanpa berfikir panjang Mang Karni langsung
jujur dengan ikhlas memberitahukan amanah yang Bapak
telah berikan kepada dirinya.

Sebenarnya selama ini Mamang diminta oleh Bapak


untuk memata-matai Soleh. Semua itu dilakukan dengan
ikhlas, sema-mata untuk kepentingannya Mentari. Mang
Karni rela menjadi mata-mata untuk mengawasi gerak-
geriknya dan kegiatan kesehariannya Soleh.

Mang Karni mengungkapkan kalau Soleh itu lelaki


yang kurang ajar, memiliki akhlahk yang jelek terhadap
8

Ibunya dan juga lelaki yang tidak bertanggung jawab. Ia


sampai berani bersumpah atas apa yang telah diucapkan
dirinya kepada Mentari. Karena ia sendiri merupakan
saksi yang melihat segala kejadian yang telah di
ungkapkannya itu.

4. Scene 3.2 Menit (32:03 – 33:37)

Pada dialog yang terdapat di scene ini memperlihatkan


kondisi Bapak yang sedang terbaring lemas diatas kasur
kamarnya. Bapak yang terjatuh pingsan karena stres
terlalu memikirkan Mentari yang marah dan kecewa
kepada dirinya. Sehingga penyakit migrain yang
dialaminya itu kambuh dan membuat dirinya terjatuh
pingsan.

Dikondisi yang menyedihkan ini ada Mentari juga


yang menemani dan mendapingi Bapak disampingnya.
Setelah tersadar dari pingsannya, Bapak langsung
meminta maaf kepada Mentari. Dengan kondisi yang
masih terbaring lemas, Bapak mencoba untuk
memberitahukan apa yang sebenarnya terjadi selama ini.

Sebenarnya disini Bapak sudah ingin memberitahukan


Mentari dari hari-hari sebelumnya, tentang apa yang
sebenarnya terjadi salama ini. Tetapi Bapak tidak pernah
punya kesempatan untuk membicarakan ini dengan
Mentari. Karena sudah beberapa hari terakhir ini Mentari
8

sedang marah dan kecewa terhadap keputusan yang telah


dibuat oleh dirinya.

Bapak mengungkapkan kalau apa yang dikatakan


Mang Karni itu merupakan suatu kebenaran. Dan Bapak
juga memberitahukan Mentari kalau bukan hanya Mang
Karni saja yang membantu Bapak untuk mencaritahu
siapa sebenarnya Soleh itu.

Mang Ujang juga merupakan seseorang yang kerap


membantu Bapak. Mang Ujang ini merupakan salah satu
dari murid Bapak waktu SMA dulu. Merekalah yang
membantu Bapak untuk mengetahui gerak-gerik dan
kesehariannya, seperti apa Soleh itu sebenarnya.

Bapak melakukan semua ini atas dasar ketulusannya


dalam menyayangi putri tunggal yaitu Mentari. Bapak
sangat menyayangi dan mencintai Mentari, sehingga
bapak tidak ingin kalau Mentari mendapatkan
pendamping yang tidak bisa membahagiakannya.

Sambil mengelus kepala Mentari, Bapak


mengungkapkan kalau Bapak ingin mentari bahagia dan
Bapak ingin mentari mendapatkan seorang lelaki yang
terbaik. Lelaki yang bisa bertanggung jawab akan
kebahagiaannya dan keberlangsungan hidupnya kelak.
Lelaki yang bisa menjadi imam yang bisa menggantikan
Bapak dikehidupan kamu.
8

C. Makna Jujur Secara Mitos Dalam Film Gagal Taaruf


Mitos (myth) merupakan tahapan ketiga, suatu wahana
dimana suatu ideologi berwujud. Mitos dapat berangkai
menjadi mitologi yangmemainkan peranan penting dalam
kesatuan-kesatuan budaya. Mitos itu sendiri membantu untuk
bisa memaknai pengalaman-pengalaman dalam satu konteks
budaya tertentu. Sejauh ini mitos dipandang sebagai
penandaan yang “netral” tidak berbeda dengan konotasi.

Barthes berpendapat yaitu mitos dapat melayani fungsi


ideologis naturalisasi, artinya mitos itu dapat membuat nilai-
nilai sejarah, kebiasaan dan keyakinan yang dominan terlihat
objektif dan benar apa adanya.5

1. Scene 1: Menit (00:50 – 01:50)


Makna mitos yang terlihat pada potongan adegan ini
adalah pada saat Soleh yang ditanyakan kemampuan
dirinya dalam membaca Al-Qur‟an oleh Bapak Harry
Subagja orang tua dari Mentari, wanita yang ingin
ditaarufinya.

Soleh juga langsung menunjukan kemampuannya saat


itu juga. Dengan berikhtiar dirinya memabaca Al-Qur‟an
langsung didepan Bapak. Soleh membaca Al-Qur‟an surat
Al-Kahfi ayat 1 sampai 4. Disini Soleh termasuk jujur

5
M. Antonius Birowo, Metode Penelitian Komunikasi; Teori dan
Aplikasi, (Yogyakarta: Gitanyali, 2004), h. 60
8

mujur atau bisa di katakan beruntung karena bisa


membuktikan kalau dirinya dapat membaca Al Qur‟an.

Seperti yang telah kita ketahui sudah sewajarnya


seorang muslim dapat atau bahkan mahir dalam membaca
kitab nya yaitu kitab Al Qur‟an, sebagaimana hadist yang
diriwayatkan oleh Bukhari Muslim :

ٗ’‫ لال سٕصل ّلِال صه‬: ‫عا لان ت‬


ُٓ ‫ّلال‬ ‫ع عائشح سض‬
ٍ
‫ّ يع ضَفش ِج‬ ‫ْٕٔ ْياش‬ ˚‫مشأ‬ٚ ‫ « انَ انم˚ ْشٌآ‬: ‫ص َّهى‬ ّْٛ َ‫هلال˚ عه‬
‫ان‬ ‫ِز‬
‫او انثشس ِج » يتفك عه‬K ‫انكش‬

Yang artinya:
“Dari Aisyah ra, berkata; bahwa Rasulullah SAW.
bersabda, “Orang yang membaca Al-Qur‟an dan ia
mahir membacanya, maka kelak ia akan bersama para
malaikat yang mulia lagi taat kepada Allah.” (HR.
Bukhari Muslim);”
Disini bisa terlihat kalau memang sebenarnya sebagai
umat yang memeluk agama Islam harus bisa membaca
dan memahami Al-Qur‟an, Dikarenakan Al-Qur‟an
adalah kitab rujukan yang di turunkan Allah SWT.
Kepada baginda Nabi Muhammad SAW. Untuk umat
islam.

Itulah alasan umum nya kebanyakn Orang Tua umat


muslim di Negara Indonesia selalu mengingatkan bahkan
mengajarkan anaknya sejak dini supaya dapat dan mahir
dalam membaca Al-Qur‟an.
8

2. Scene 2: Menit (04:05 – 05:30)

Makna mitos yang terlihat pada potongan adegan ini


pada saat Mentari yang sedang berterus terang kepada
Bapak, kalau ada lelaki yang berniat baik ingin menikahi
dirinya. Tetapi sebelum itu Mentari juga meminta izin
kepada Bapak kalau mereka ingin taarufan terlebih
dahulu.

Dalam kehidupan sangatlah penting untuk selalu


membawa restu atau izin dari orang tua. Dimana
masyarakat sudah sangat memahami restu dan izin orang
tua merupakan suatu tonggak atau hal utama dalam
menjalani kehidupan.

ٗ ‫ س‬:‫سصل هلال ملسوهيلعهالىلص الل‬


‫ض‬ ٕ ‫لال‬:‫ع عثذ هلال اٍت عًش لال‬
ٍ
‫ض ان ٕا ِن ٔ ط ِ صخط ا ْن َٕا ِن ِذ‬ ‫انش ِب‬
َ ٗ
‫ صخ انش ب‬،‫ِذ‬ ‫س‬

Yang artinya:
Sebagaimana yang diriwatkan oleh Hasan At-Tarmizi,
HR. Al-Hakim, Ath-Thabrani, dan Al-Bazzar: “Ridha
Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah
tergantung pada murka orang tua” (Hasan. At-Tirmidzi,
HR. Al-Hakim, Ath-Thabrani dalam Al-Mu‟jam Al-
Kabiir, Al-Bazzar.

Sebagai umat beragama juga pasti memahami betapa


pentingnya kalau segala hal patut dibicarakan terlebih
dahulu kepada orang tua, dan meminta izin berserta restu
darinya. Seperti kepercayaan mayoritas muslim di Negara
Indonesia dimana ada istilah, “Hari baik dan Bulan baik”.
8

Hari baik dan Bulan baik merupakan salah satu mitos


atau kepercayaan para pendahulu masyarakat muslim di
Indonesia, dimana ketika hendak melangsungkan acara
atau hari-hari penting dan bersejarah dalam hidupnya
seperti hal nya pernikahan.

Mayoritas masyarakat muslim di Indonesia biasa


memperhitungkan hari baik dan bulan baik untuk
kecocokan antar pasangan yang hendak menikah.
Beberapa masyarakat percaya jika nantinya pernikahan
dilaksanakan bukan pada hari baik dan bulan baik dapat
berpengaruh terhadap kelancaran pernikahan dan
kerukunan berumahtangga.

Hari baik dan bulan baik ini terkait dengan izin dan
restu orang tua, dimana izin ini terkait dengan tanggal
pernikahan dan kecocokan adat istiadat dari kedua
pasangan. Secara tidak langsung hal ini terkait dengan
perizinan pernikahan yang sangat memerlukan izin dan
restu dari orang tua.

3. Scene 3.1 Menit (31:12 – 31:40)

Makna mitos yang terlihat pada potongan adegan ini


adalah pada saat dimana Mang Karni yang jujur berterus
terang kepada Mentari. Saat itu Mang Karni sedang dalam
perjalanan membawa Mentari untuk pulang kerumah
dengan mengendarai sepeda motor miliknya.
8

Disini Mang Karni memberitahukan jujur kalau


sebenarnya dia merupakan orang yang mendapatkan
amanah dari Bapak. Bapak menunjuk Mang Karni untuk
memata-matai gerak-gerik dan kegiatan kesehariannya
Soleh.

Dalam mitos atau kepercayaan masyarakat terdahulu


umat muslim Indonesia jujur terbagi menjadi dua, ada
jujur mujur dan ada jujur tersungkur. Sebagai mana
biasanya ada orang jahat yang naik pangkat dan orang
jujur yang tersungkur dan berdampak suatu keburukan
dari jujurya.

……َِ ٗ ‫ش‬
‫أَ َي‬ -‫ملسوهيلعهلالىلص‬- ‫ه ِٗه‬ِٛ ‫َأ َي ش َِٗ خ‬ ‫„س‬K’ Kَ‫ ِٗت ر‬Kَ‫ع أ‬
ٍ
‫ض‬ ‫ال‬
„‫ْثع‬
‫ َي ش َِٗ أ ٌ ل ح ٔ كا ٌ يشا‬Kَ‫ٔأ‬
‫ل˚ٕ تا ْن ِك ٌِإ‬Kَ‫أ‬
ِ
Yang artinya:

Sebagaimana yang diriwayatkan oleh Imam Baihaqi


dan Ibnu Hibban: “Katakan yang benar sekalipun itu
pahit.” (HR. Imam Baihaqi, Ibnu Hibban). Rasulullah
Shallallahu „alaihi wa sallam ingin memberikan pesan
agar ini dijadikan sebuah prinsip dan pedoman hidup
bahwasanya kebenaran tetaplah kebenaran yang harus
diterapkan meskipun mendapatkan celaan, hinaan, atau
bahkan kecaman.

Seperti jujur yang dilakukan Mang Karni kepada


Mentari. Mang Karni rela dan ikhlas mengorbankan
9

amanah yang diberikan Bapak kepadanya, demi berkata


jujur kepada Mentari.

Karena ia mengetahui kalau selama ini mentari sedang


marah dan kecewa kepada Bapak, sehingga Bapak tidak
bisa berbicara dengan Mentari. Semua itu dilakukan Mang
Karni semata-mata demi kebaikan mentari dan Bapak.
Walaupun apa yang ia lakukan itu dengan melapaskan
kepercayaan Bapak yang sudah diberikan kepada dirinya.

4. Scene 3.2 Menit (32:03 – 33:37)

Makna mitos yang terlihat pada potongan adegan ini


adalah pada saat dimana Bapak yang sedang terbaring
lemas setelah terdasar dari pingsannya, mengungkapkan
semua jujur kepada Mentari, putri tunggalnya.

Disini Bapak terlihat kalau selama ini Bapak Khawatir


dengan kehidupan Mentari untuk kedepannya. Terlebih
disaat mentari mengungkapkan kalau ada seorang lelaki
yang berniat baik ingin menikahinya.

Tetapi dibalik kekhawatiran Bapak, Bapak tidak


menyadari kalau Bapak ternyata tidak memberikan
Mentari kebebasan untuk memilih calon pendamping
hidupnya sendiri. Bapak selalu mengawasi dan tidak ingin
kalau mentari mendapatkan seorang lelaki yang salah,
untuk menjadi pendamping hidupnya.
9

Semua yang dilakukan Bapak sebetulnya demi


kebaikan hidup Mentari kedepannya. Dimana sebagian
orang tua meyakini kalau anak itu merupakan titipan atau
amanah dari Allah SWT.

Sudah banyak sekali hal seperti ini dirasakan oleh


masyarakat. Banyak masyarakat yang beranggapan kalau
sebab dari hal seperti ini membuat anak menjadi
cenderung mengalah atas keputusan-keputusan yang
sudah diberikan oleh orang tuanya. Keputusan anak bukan
lagi tercipta atas dasar dari kemauan atau kehendak
dirinya sendiri, melainkan atas kehendak orang tuanya.

Semua yang dilakukan orang tua kepada anak tidaklah


salah dan tidak juga selalu benar. Beberapa hal yang
menyangkut dengan kekhawatiran orang tua ialah takut
kalau anak mereka sampai melakukan zina, atau susah
mendapatkan pasangan hingga dicap sebagai perawan tua.

Seperti hal nya yang terjadi di Negara kita Indonesia.


Beberapa masyarakat Masih mempertahankan untuk
melihat “Bibit bebet bobot” yang ada pada calon pasangan
anak-anaknya. Dimana tidak ada maksud lain demi
kebaikan seorang anak, dan menginginkan anaknya
bersama seseorang yang tepat.
9

‫سصل هلال‬ ُّ ‫ هلال‬ٙ‫ع أب حاتى انًزاٌ سض‬


ٕ ‫ لال‬:‫ع الل‬ ٍ
‫ إ َّل تفعهٕا‬، K˚‫خهّم فأَ ِكِٕح‬ َُّ‫د‬ٚ ٌ‫ض‬
ٕ ‫ٍي تش‬‫ إرا جا ءكى‬:‫ملسو هيلع هلال ىلص‬
K˚‫ضاد‬K‫ف ْالسضٔف‬ٙ K˚‫ٍك فُتح‬Kَ‫ت‬

Yang artinya:
Dari Abu Hatim Al Muzanni radhiallahu‟anhu,
Rasulullah Shallallahu „alaihi wassallam juga bersabda:
"Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian
ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika
tidak, maka akan terjadi fitnah dan kerusakan di muka
bumi." (HR Tirmidzi. Al Albani berkata dalam kitab
„Shahih At-Tirmidzi‟)
Orang tua pasti melihat dari sisi kehidupan atau
kebiasaan seorang anak dan juga kehidupan keluarganya
beserta adat dan kebudayaan calon pasangan anaknya itu.
Karena semua orang tua pasti menginginkaan calon
pasangan yang terbaik untuk anak kandungnya sendiri,
yang bisa membawa kebahagiaan baik didunia maaupun
diakhirat nanti.
BAB VI

PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil temuan penelitian yang
dikemukakan pada bab sebelumnya, peneliti mendapatkan
hasil berupa makna jujur yang terkandung dalam film Gagal
Taaruf. Kesimpulan hasil penelitian skripsi ini mengacu pada
fokus dan batasan masalah yang telah ditetapkan dengan
berdasarkan pada teori semiotika Roland Barthes. Maka
kesimpulannya:
1. Makna jujur secara denotasi dalam film Gagal Ta‟aruf
adalalah bagaimana sikap berterus terang, ikhlas,
amanah, dan berikhtiar baik dalam perbuatan maupun
perkatakan.
2. Makna konotasi yang terdapat pada film Gagal
Ta‟aruf adalah pembuktian dari makna denotasi jujur
yang menjelaskan kewajiban bersikap jujur seorang
muslim yang sesuai dengan ajaran ajaran islam.
Dengan segala pembuktian kalau dirinya bisa
membaca Al-Qur‟an, menyatakan keseriusan dengan
memberikan CV dan biodata, berani berkorban untuk
berkata jujur menyatakan apa kejadian yang
sebenarnya terjadi walaupun jujur yang di lakukan
tidak berbuah keberuntungan tetapi meliputi kebaikan
berupa masa depan dan keberlangsungan hidup

91
9

seseorang. Hal ini dapat membuat masyarakat menilai


Islam adalah agama yang senantiasa damai serta
mengajarkan umatnya untuk selalu berkata jujur
dalam segala situasi dan kondisi seperti apapun.
3. Makna mitos yang terdapat pada film Gagal Taaruf
menjelaskan bagaimana seorang muslim yang
beruntung atau mujur karena dapat membaca Al
Qur‟an, rela dan ikhlas mengorbankan amanahnya
hanya untuk berkata jujur, menentukan pasangan dari
bibit bebet bobotnya seperti melihat akhlak dan budi
perkertinya, serta melibatkan restu orang tua dalam
melakukan apapun. Islam mengajarkan untuk tulus,
ikhlas, berikhtiar, ridha dan senantiasa berterus terang
atas hal apa yang sedang terjadi. Hal ini sangat
menciptakan citra islam semakin baik di mata orang-
orang yang menonton film Gagal Taaruf ini.

B. Saran

Berdasarkan penelitian secara mendalam yang telah


dilakukan, peneliti ingin menyampaikan saran sebagai bahan
evaluasi dan pertimbangan kedepannya. Pertama, peneliti
ingin menyampaikan saran kepada para sinemas film agar
terus meningkatkan kualitas produksi film-filmnya terutama
film yang bergenre drama religi dengan menyisipkan pesan
dakwah yang lebih banyak dan menyentuh.
9

Film ini juga mampu membuka pikiran masyarakat


tentang pentingnya jujur didalam kehidupan sosial menurut
Islam. Selanjutnya untuk masyarakat dan penonton,
diharapkan lebih bijak dan cermat lagi dalam memahami
pesan-pesan dan makna film yang terkandung dalam sebuah film.
Penonton harus lebih cerdas dalam menyaring dan menyerap pesan-pesan, baik pesan positif maup
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik untuk melakukan penelitian semiotika serupa di harapkan d
DAFTAR PUSTAKA

BUKU :

Aziz, M. A. (2016). Ilmu Dakwah . Jakarta: Prenadamedia Group.


Berger, A. A. (2000). Tanda-tanda Dalam Kebudayaan
Kontemporer. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya.
Birowo, M. A. (2004). Metode Penelitian Komunikasi;Teori dan
Aplikasi. Yogyakarta: Gitanyali.
Budiman, K. (2011). Semiotika Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Bungin, B. (2009). Penelitian Kualitatif, Komunikasi, Ekonomi,
Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial. Jakarta: Prenada
Media Group.
Danesi, M. (2010). Pengantar Memahami Semiotika Media.
Yogyakarta: Jalasutra.
Djakfar, M. (2007). Etika Bisnis dalam perspektif islam . Malang
: UIN-Malang Press.
Effendy, O. U. (2003). Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi.
Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
Fiske, J. (2014). Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja
Grafindo Persada.
Hefni, H. (2015). Komunikasi Islam . Jakarta: Prenadamedia
Group.
Huberman, M. d. (1992). Analisis Data Kualitatif. Jakarta:
Universitas Indonesia Press.
Huda, S. (2008). Menggagas Sketsa Dakwah Kontemporer
(Perspektif Historis Paradigmatik). Al-„Adalah, 255.
Kementrian Agama. (2006). Alquran Tajwid dan Terjemahan.
Jakarta Timur: Maghfirah Pustaka.

94
95

Khadim Al Haramain Asy Syarifain Al Malik Fahd Ibn Abd Aziz


Al Saud. (2000). Al Quran Dan Terjemahannya. Madina:
Al Quran Raja Fahd.
Martine, J. (2010). Semiologi ; Kajian Teori Tanda Saussuran ;
Antara Semiologi Komunikasi dan Semiologi Signifikansi.
Yogyakarta: Jalasutra.
Moeloeng, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kuantitatif.
Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Moleong, L. J. (2000). Metodologi Penelitian Kualitatif.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Morissan. (2013). Teori Komunikasi : Individu Hingga Massa.
Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Munzier Suparta, H. H. (2003). Metode Dakwah . Jakarta:
Prenada Media.
Muzakki, A. (2007). Kontribusi Semiotika dalam Memahami
Bahasa Agama. Malang: UIN-Malang Press.
Narimawati, U. (2008). Metodologi Penelitian Kualitatif dan
Kuantitatif: Teori dan Aplikasi. Bandung: Agung Media.
Neuman, W. L. (2003). Social Research Methods : Qualitative
and Quantitative Approaches. Boston: Allyn and Bacon.
Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta:
Lkis.
Poerwadarminta, W. (2011). Kamus Bahasa Indonesia Lengkap.
Jakarta: Balai Pustaka.
Pratista, H. (2017). Memahami Film. Sleman, DIY: Montase
Press.
Ramulyo, M. I. (1996). Hukum Perkawinan Islam. Jakarta: Buku
Aksara.
Rasyid, D. (1998). Islam Dalam Berbagai Dimensi. Jakarta:
Gema Insani Press.
96

Saputra, W. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah . Jakarta: Raja


Grafindo Persada.
Sobur, A. (2006). Analisis Teks Media : Suatu Pengantar Untuk
Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis
Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Sobur, A. (2012). Analisis Teks Media. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Sobur, A. (2013). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
Sugiyono. (2009). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung:
Alfabeta.
Sukmadinata. (2007). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Suseno, F. (1992). Berfilsafat dari Konteks. Jakarta: Gramedia
Pustaka Utama.
Syam, N. (2020). Da‟wa In National Context: Da‟wa For A
Modern and Peaceful Indonesia, Proceedings of
International Conference on Da‟wa and Communication.
36.
Tasmoro, T. (1997). Komunikasi Dakwah. Jakarta: Gaya Media
Pratama.
Tinarbuko, S. (2008). Semiotika Komunikasi Visual ; Metode
Analisis Tanda dan Makna Pada Karya Desain
Komunikasi Visual. Yogyakarta: Jalasutra.
Vera, N. (2015). Semiotika dalam Riset Komunikasi. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Wahyuningsih, S. (2019). Fim dan Dakwah Memahami
Representasi Pesan-Pesan Dakwah Dalam Film Melalui
Analisis Semiotik. Surabaya: Media Sahabat Cendikia.
97

JURNAL :

Bambang Mudjiyanto, Emilsyah Nur. (2013). Semiotika Dalam


Metode Penelitian Komunikasi. Jurnal Penelitian
Komunikasi, Informatika dan Media Massa, 75.

Fatty Faiquh Dkk. (2016). Youtube Sebagai Saruna Komunikasi


Bagi Komunitas Makassarvidgram. Jurnal Komunikasi
KAREBA , 259.

Hanipatudiniah Madani, V. 1.-1. (2021). Pembinaan Nilai-nilai


Jujur Menurut Rasulullah Saw. Jurnal Riset Agama, 1 No.
1, 145-156.

Latief, H. (2012). Islamic Charities And Dakwah Movements in


A Muslim Minority Island The Experience Of Niasan
Muslims. Jurnal Islam Indonesia, 224.

Mudjiono, Y. (2011). Kajian Semiotika Dalam Film. Jurnal


Komunikasi, 1, 137.

Pondaag, A. R. (2013). Analisis Semiotika Iklan A Mild Go Head


Versi : Dorong Bangunan Di Televisi. Jurnal Acta
Diurna.

Raihanah. 2019. Konsep Jujur Dalam Alquran. Jurnal Ilmiah


Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Vol.7, No.1, 121.

Rangga Saptya Mohamad Permana, dkk. (2019). Industri film


Indonesia dalam perspektif sineas Komunitas Film
Sumatera Utara. ProTVF : Jurnal Kajian Televisi dan
Film, 187.
98

Usman, A. R. (2013). Metode Dakwah Kontemporer . Jurnal


AlBayan, 109.

Yolanda Stellarosa dkk. (2018). Pemanfaatan Youtube sebagai


Sarana Transformasi Majalah Highend. Jurnal Lugas, 62.

SKRIPSI :

Firdaus, Y. R. (2018). Dakwah Melalui Konten Video Ceramah


Dalam Media Youtube. Skripsi. IAIN Salatiga.

Latifah, Nurul. 2016. Analisis Semiotik Pesan Dakwah Dalam


Film Bulan Terbelah Di Langit Amerika. Skripsi.
Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Martuahman, Dony, P. 2012. Analisis Semiotika Makna Rasisme


Pada Film “8mile”. Skripsi. Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Yogyakarta.

Subekti, Rahmat. 2011. Analisis Semiotik Terhadap Film Balibo


Five. Skripsi. Universitas Islam Negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.

Internet :

https://hot.liputan6.com/read/4691077/arti-taaruf-dalam-islam-
lengkap-dengan-hukum-dan-tata-caranya diakses pada
tanggal 25/1/2022 pukul 23:15wib.

Jujur dalam Islam dan Dalilnya - DalamIslam.com diakses pada


tanggal 29/6/2022 pukul 23:47 wib.

https://youtu.be/LdTLLc_ACrY Diakses pada Tanggal


29/9/2022.
99

https://yt3.ggpht.com/ytc/AMLnZu9X8Kc3bjDQZL-r076rrjQ-
uEeZMsxK1MDvvyde=s900-c-k-c0x00ffffff-no-rj
diakses pada tanggal 16/10/2022 pukul 20:01 wib.

https://id.noxinfluencer.com/youtube/channel/UCcrfCBgaxXKxP
MQ6bpty3rw diakses pada tanggal 16/10/2022 pukul
17:36 wib.

https://i.ytimg.com/vi/LdTLLc_ACrY/hqdefault.jpg?sqp=-
oaymwEjCPYBEIoBSFryq4qpAxUIARUAAAAAGAEl
AADIQj0AgKJDeAE=&rs=AOn4CLBTiHaa8U_Kh9RPi
Jf0NMVO113T1Q diakses pada tanggal 16/10/2022
pukul 20:06 wib.

https://id.noxinfluencer.com/youtube/video-
analytics/LdTLLc_ACrY diakses pada tanggal
16/10/2022 pukul 17:36 wib.

https://www.instagram.com/p/CQN77jWF8OQ/?igshid=NDc0O
DY0MjQ= diakses pada tanggal 18/10/2022 pukul 21:04
wib.

https://1.bp.blogspot.com/9GOHFjRmHNQ/YVcu7e6Q0YI/AAA
AAAAAwU4/F6zumuZgQCo2_yPQMfECFP-Kkb-
0lcj3gCLcBGAsYHQ/s320/Screenshot_2021-10-01-22-
48-49-09_1c337646f29875672b5a61192b9010f9-01.jpeg
diakses pada tanggal 18/10/2022 pada pukul 21:02 wib.
10

https://www.srialhidayati.com/2021/10/profil-abay-adhitya-
content-creator.html diakses pada tanggal 18/10/2022
pukul 14:45.

https://www.literamediatama.com/kenalan-dengan-penulis-
Diakses pada tanggal 19/10/2022 pukul 13:27.
diakses pada tanggal 30/9/2022.

diakses
pada tanggal 12/10/2022

diakses
pada tanggal 12/10/2022

Anda mungkin juga menyukai