Anda di halaman 1dari 5

PERJANJIAN SEWA MENYEWA RUMAH

NOMOR : /MoU/TN/SRG/II/2022

Pada hari ini Senin tanggal Tujuh bulan Februari tahun Dua Ribu Dua
Puluh Dua (7- 2 -2022), yang bertandatangan di bawah ini :

1. HANINDYO HERU PRAYITNO, S.T. : Direktur Utama Perusahaan


Umum Daerah Air Minum
Tirto Negoro Kabupaten
Sragen, bertindak untuk dan
atas nama Perusahaan Umum
Daerah Air Minum Tirto
Negoro Kabupaten Sragen
yang berkedudukan di
Jalan Ronggowarsito Nomor
18 Sragen 57214 yang
selanjutnya disebut sebagai
PIHAK PERTAMA;

2. AMINEM : Bertindak untuk dan atas


nama sendiri, selanjutnya
dalam perjanjian ini disebut
sebagai PIHAK KEDUA.

PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA secara bersama-sama disebut PARA


PIHAK dan masing-masing disebut PIHAK.

PARA PIHAK sepakat megadakan Perjanjian sewa menyewa rumah dengan


ketentuan sebagaimana tercantum dalam pasal-pasal berikut ini :

Pasal 1
OBYEK PERJANJIAN

Obyek perjanjian sewa menyewa ini adalah rumah yang terletak


di Dk. Widodo Rt 19, Kelurahan Dukuh, Kecamatan Tangen, Kabupaten
Sragen, Jawa Tengah dengan sertifikat nomor 02559 milik PIHAK KEDUA.

Pasal 2
| Halaman 1 dari 5
BESAR SEWA

(1) Besaran uang sewa berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK, yaitu


sebesar Rp10.000.000,00 (Sepuluh juta rupiah) selama perjanjian ini
berlangsung.
(2) PIHAK PERTAMA wajib membayar sewa sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) di atas kepada PIHAK KEDUA, setelah ditandatanganinya
perjanjian ini oleh PARA PIHAK.
(3) Pembayaran uang sewa dilakukan secara tunai.
(4) PIHAK KEDUA wajib memberikan kwitansi kepada PIHAK PERTAMA
atas pembayaran sewa rumah.

Pasal 3
JANGKA WAKTU

(1) Perjanjian sewa menyewa ini berlaku selama 2 (Dua) tahun, mulai dari
tanggal ditandatanganinya perjanjian ini oleh PARA PIHAK sampai
dengan tanggal Enam bulan Februari tahun Dua Ribu Dua Puluh Tujuh
(6-2-2024).
(2) Perjanjian ini tidak berakhir karena meninggal dunianya PIHAK KEDUA,
dalam keadaan demikian maka para ahli waris atau pengganti PIHAK
KEDUA wajib mentaati ketentuan yang tertulis dalam perjanjian ini dan
mengikat diri untuk melakukan segala apa yang perlu guna
melaksanakan ketentuan ini.

Pasal 4
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK PERTAMA

(1) PIHAK PERTAMA berhak untuk memanfaatkan rumah obyek perjanjian


selama dalam masa perjanjian berlangsung.
(2) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk membayar uang sewa atas
pemakaian rumah obyek perjanjian sewa menyewa kepada PIHAK
KEDUA sebagaimana diatur dalam Pasal 2.
(3) PIHAK PERTAMA berkewajiban untuk merawat dan memelihara rumah
yang menjadi obyek perjanjian.
(4) PIHAK PERTAMA tidak diperbolehkan menyerahkan atau mengalihkan
hak pemakaian tanah atau membuat segala perikatan kepada pihak
manapun tanpa seizin PIHAK KEDUA.
(5) PIHAK PERTAMA berkewajiban membayar listrik dan air serta
lingkungan atas beban penggunaan PIHAK PERTAMA.

Pasal 5
| Halaman 2 dari 5
HAK DAN KEWAJIBAN PIHAK KEDUA

(1) PIHAK KEDUA berhak menerima pembayaran sewa atas pemakaian


tanah sebagaimana diatur dalam Pasal 2.
(2) PIHAK KEDUA berkewajiban untuk menyerahkan rumah yang menjadi
obyek perjanjian selama jangka waktu pemakaian kepada PIHAK
PERTAMA sebagaimana diatur dalam Pasal 3.
(3) PIHAK KEDUA berhak untuk menerima kembali rumah yang menjadi
obyek perjanjian sewa menyewa pada saat berakhirnya perjanjian dan
perjanjian ini tidak diperpanjang lagi.
(4) PIHAK KEDUA berkewajiban memberikan jaminan bahwa rumah yang
menjadi obyek perjanjian bebas dari sengketa atau sitaan dan tidak
dalam keadaan disewakan/dijual kepada pihak lain selama perjanjian
berlangsung.
(5) PIHAK KEDUA berkewajiban menjaga keamanan lingkungan rumah
yang menjadi obyek perjanjian.

Pasal 6
BERAKHIRNYA PERJANJIAN

Perjanjian ini berakhir karena telah habis masa berlakunya.

Pasal 7
PERUBAHAN PERJANJIAN

Setiap perubahan atas perjanjian ini baik mengenai isi maupun


pelaksanaannya harus berdasarkan kesepakatan PARA PIHAK dan
dituangkan dalam bentuk tertulis serta ditandatangani oleh PARA PIHAK
beserta minimal 2 orang saksi dari PARA PIHAK.

Pasal 8
PEMBATALAN HAK

(1) Dalam hal PIHAK PERTAMA tidak menggunakan obyek perjanjian


sebagian atau seluruhnya sesuai dengan peruntukannya, maka PIHAK
KEDUA dapat membatalkan perjanjian ini secara sepihak yang
diberitahukan secara tertulis kepada PIHAK PERTAMA.
(2) Dengan pembatalan perjanjian sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
PIHAK KEDUA tidak bisa menuntut ganti rugi dari PIHAK PERTAMA.
(3) Mengenai perjanjian sewa menyewa ini dan segala akibat hukumnya
PARA PIHAK sepakat untuk mengesampingkan ketentuan sebagaimana
termaktub dalam Pasal 1266 KUH Perdata.

Pasal 9
| Halaman 3 dari 5
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

Apabila terjadi sengketa antara PIHAK PERTAMA dan PIHAK KEDUA yang
berkaitan dengan isi perjanjian ini, maupun pelaksanaan dari perjanjian
sewa menyewa ini maka PARA PIHAK harus berusaha terlebih dahulu
semaksimal mungkin untuk menyelesaikannya dengan jalur Non-Litigasi
berupa musyawarah secara kekeluargaan. Namun apabila dalam
musyawarah tidak tercapainya permufakatan, maka penyelesaian sengketa
ini akan diselesaikan melalui jalur Litigasi di Pengadilan Negeri Kabupaten
Sragen.

Pasal 10
FORCE MAJEURE

(1) Tidak terpenuhinya kewajiban dari salah satu PIHAK menurut


perjanjian ini tidak dapat dianggap sebagai wanprestasi atau
pelanggaran atas perjanjian ini jika hal itu disebabkan karena keadaan
kahar (force majeure) yang meliputi:
a. bencana alam seperti banjir, gempa bumi;
b. kebakaran, pemogokan, sabotase, bahaya perang (baik yang
diumumkan atau tidak) dan kerusuhan;
c. wabah penyakit;
d. kebijakan dari pemerintah atau terjadi perubahan ketentuan hukum
publik lainnya termasuk kebijakan moneter yang mengguncang
perekonomian Negara, baik yang diumumkan secara langsung
maupun tidak langsung oleh Pejabat Pemerintah.
(2) Dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), PIHAK yang mengalami berkewajiban memberitahukan
secara tertulis kepada PIHAK lainnya dalam waktu 7 (tujuh) hari sejak
dimulainya dan saat berakhirnya keadaan kahar (force majeure) yang
dibuktikan dengan keterangan resmi dari Pejabat Pemerintah yang
berwenang.
(3) Kelalaian atau keterlambatan salah satu PIHAK dalam memenuhi
kewajiban memberitahukan ketentuan sebagaimana dimaksud pada
ayat (2), mengakibatkan tidak diakuinya oleh PIHAK lainnya peristiwa
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagai keadaan kahar (force
majeure).

Pasal 11
| Halaman 4 dari 5
PENUTUP

Perjanjian sewa menyewa rumah ini dibuat dan ditandatangani PARA


PIHAK, dibuat dalam rangkap 2 (dua) bermeterai cukup dan mempunyai
kekuatan hukum yang sama.

PIHAK KEDUA PIHAK PERTAMA


PERUSAHAAN UMUM DAERAH AIR MINUM
TIRTO NEGORO KABUPATEN SRAGEN
Direktur Utama,

AMINEM HANINDYO HERU PRAYITNO, S.T.

Saksi-saksi:

1. ...................................

2. ...................................

3. ...................................

4. ...................................

| Halaman 5 dari 5

Anda mungkin juga menyukai