Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 1

PEMAHAMAN SEMANTIC WEB

Disusun oleh:
Hilmy Ahmad Haidar (20102170)

TEKNIK INFORMATIKA
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM PURWOKERTO
BANYUMAS, JAWA TENGAH
2023
Buatlah rangkuman tentang beberpa poin dibawah ini:

1. Latar Belakang Semantic Web


Web semantik (semantic web) adalah perkembangan generasi web berikutnya atau yang
biasa disebut sebagai evolusi dari World Wide Web (WWW) yang dicetuskan pada tahun
2002. Web semantik pertama kali diperkenalkan oleh Tim Berners-Lee, penemu dari
WWW, pada tahun 1999. Pengembangan web semantik ini didukung oleh World Wide
Web Consortium (W3C), yaitu sebuah konsorsium internasional yang dipimpin oleh Tim
BernersLee dan didirikan pada tahun 1994 dengan misi mengarahkan WWW kepada
potensi penuhnya dengan mengembangkan protokol-protokol dan pemandu yang
menjamin pertumbuhan jangka panjang untuk web. Web semantik adalah sebuah web yang
mampu untuk mendeskripsikan sesuatu dalam sebuah cara yang komputer dapat mengerti.
Web semantik bukan suatu web terpisah, tetapi sebuah ekstensi dari yang sudah ada,
dimana informasi yang diberikan mempunyai pengertian definisi yang baik, lebih baik
untuk memungkinkan komputer dan manusia dalam bekerja sama. Karena sebagian besar
perbendaharaan pengetahuan dibangun atas dua pilar utama yaitu semantik dan
matematika, maka web semantik menyimpan potensi yang sangat besar. Pada web
semantik, informasi akan diberi tag sehingga komputer akan mengerti maknanya. Di dalam
membangun sebuah web semantik, hal pertama yang perlu dilakukan adalah mendesain
struktur semantik dari web tersebut [1].
Web semantik didefinisikan sebagai sekumpulan teknologi, dimana memungkinkan
komputer memahami arti dari sebuah informasi berdasarkan metadata, yaitu informasi
mengenai isi informasi. Dengan adanya metadata, komputer diharapkan mampu
mengartikan hasil pemasukan informasi sehingga hasil pencarian menjadi lebih detil dan
tepat. W3C mendefinisikan format metadata tersebut adalah Resource Description
Framework (RDF). Tiap unit dari RDF terdiri dari tiga komposisi, yaitu subject, predicate,
dan object. Subject dan predicate adalah entitas yang ditunjukkan oleh teks, sedangkan
predicate adalah komposisi yang menerangkan sudut pandang dari subject yang dijelaskan
object. Hal yang paling menarik dari RDF yaitu object dapat menjadi subject yang
nantinya diterangkan oleh object yang lainnya, sehingga object atau masukan dapat
diterangkan secara jelas dan detil serta sesuai dengan keinginan pengguna yang
memberikan masukan [1].
2. Keunggulan dan Kelemahan Semantic Web
• Keunggulan
o Interoperabilitas: Semantic web memungkinkan berbagai aplikasi dan sistem
untuk berkomunikasi dan berintegrasi dengan mudah. Hal ini memungkinkan
data dan informasi yang disimpan di dalamnya digunakan oleh berbagai aplikasi.
o Meningkatkan akurasi pencarian: Dengan memperkuat data dengan metadata dan
ontologi, semantic web memungkinkan mesin pencari untuk memberikan hasil
yang lebih akurat dan relevan.
o Meningkatkan efisiensi: Dengan memungkinkan data diakses dan digunakan
dengan lebih efisien, semantic web dapat menghemat waktu dan biaya dalam
pengolahan dan pertukaran data.
• Kelemahan
o Kurangnya dukungan dan partisipasi pengguna: Sebagian besar pengguna web
tidak memiliki pemahaman yang cukup tentang konsep dan teknologi semantic
web. Hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi dalam penggunaannya.
o Kompleksitas: Teknologi semantic web sangat kompleks dan memerlukan
pemahaman yang mendalam tentang ontologi, RDF, dan SPARQL untuk
menggunakannya dengan efektif.
o Tantangan dalam membangun ontologi: Membangun ontologi yang akurat dan
konsisten dapat menjadi tugas yang sangat sulit dan memakan waktu.
3. Aplikasi apa saja yang menerapkan Semantic Web dan penjelasannya
• OpenLink Virtuoso: OpenLink Virtuoso merupakan server RDF serta SPARQL yang
membolehkan pengguna untuk membuat serta mengelola sumber energi semantic
website. Virtuoso menunjang banyak format informasi tercantum XML, JSON, CSV,
serta HTML, serta sediakan antarmuka API yang mudah digunakan.
• Google Knowledge Graph: Google Knowledge Graph merupakan salah satu contoh
besar aplikasi yang menggunakan teknologi semantic web. Knowledge Graph
menyajikan hasil pencarian dengan metadata serta ontologi, menguatkan pencarian
serta memungkinkan mesin pencari guna membagikan hasil yang lebih akurat serta
relevan.
• BBC World Cup 2010: Pada Piala Dunia FIFA 2010, BBC menggunakan teknologi
semantic website buat membagikan pengalaman yang lebih interaktif untuk para
penggemar sepak bola. Web website BBC mengintegrasikan informasi dari bermacam
sumber buat membagikan data yang lebih lengkap tentang regu, pemain, serta
pertandingan.
4. Contoh isi jurnal yang membahas Semantic Web (Minimal 2 jurnal, jelaskan tujuan,
metode yang dibahas apa, dan hasilnya bagaimana )
No Judul Tujuan Metode Hasil
1 Implementasi Web Tujuan dari jurnal ini ONTOLOGI Dari hasil pengujian Kappa, kata
Semantik Untuk adalah membangun DAN COSINE kunci pertama yaitu “aplikasi berbasis
Aplikasi Pencarian sistem yang dapat SIMILARITY windows phone” telah diambil hasil
Tugas Akhir melakukan pencarian sebanyak 4 dokumen. Dokumen yang
Menggunakan yang dapat mecari hasil menurut pakar hasilnya benar hanya 1
Ontologi Dan yang relevan dengan kata dokumen. Sehingga diperoleh nilai
Cosine Similarity kunci. Sistem ini berbasis Kappa sebesar 0,33. Sehingga pada
[2]. web yang digabungkan pengujian pertama diperoleh 4
dengan ontologi. dokumen mirip yang mana nilai
Cosine Similarity nya lebih besar
sama dengan 0,33
2 Pengembangan Tujuan jurnal ini untuk Pendekatan Hasil akhir evaluasi menunjukkan
Sistem mengembangkan sistem Web Semantik fungsionalitas sistem berjalan dengan
Rekomendasi rekomendasi pemilihan Dan Simple baik. Selain daripada itu, evaluasi
Melalui Pendekatan gawai dengan pendekatan Additive nonfungsionalitas sistem
Web Semantik Dan semantik web dengan Weighting memperlihatkan bahwa rata-rata
Simple Additive menggunakan Metode (SAW) responden penelitian setuju bahwa
Weighting (SAW) Simple Additive sistem yang dikembangkan memiliki
[3]. Weighting (SAW). kegunaan dan mudah untuk
digunakan.
[1] G. Ganda and F. Halim, “Penerapan Web Semantik untuk Aplikasi Pencarian pada
Repositori Koleksi Penelitian, Studi Kasus: Program Studi Sistem Informasi STMIK
Mikroskil Medan,” J. SIFO Mikroskil, vol. 15, no. 1, pp. 51–60, 2014, doi:
10.55601/jsm.v15i1.146.
[2] Maskur and F. R. Andriansyah, “Implementasi Web Semantik Untuk Aplikasi Pencarian
Tugas Akhir Menggunakan Ontologi Dan Cosine Similarity,” J. Ilm. NERO, vol. 2, no.
1, pp. 11–18, 2015.
[3] C. Pramartha, I. P. I. S. Jayadi, and I. D. M. B. Atmaja, “Pengembangan Sistem
Rekomendasi Melalui Pendekatan Web Semantik dan Simple Additive Weighting
(SAW),” SINTECH (Science Inf. Technol. J., vol. 5, no. 2, pp. 139–153, 2022, doi:
10.31598/sintechjournal.v5i2.1216.

Anda mungkin juga menyukai