Anda di halaman 1dari 15

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Pengumpulan Data

Diperlukan beberapa metodologi untuk mendukung proses perancangan

sistem serta mendukung peneliti dalam proses mengumpulkan data dan informasi

dalam menyusun laporan ini. Metode yang peneliti manfaatkan peneliti untuk

memperoleh data serta informasi yang diperlukan supaya bisa mengetahui

kebenaran mengenai materi uraian pembahasan, metode ini juga digunakan untuk

mendapatkan data terkait dengan kondisi organisasi pada saat ini yang kemudian

akan diolah untuk membuat perancangan sistem yang diusulkan. Metode

penelitian yang peneliti jalankan adalah seperti berikut.

3.1.1. Observasi

Penulis mengamati dan memahami bagaimana proses pencatatan

laporan pelanggaran Peraturan Desa di Desa Weri Lolo Kecamatan Wewewa

Selatan kabupaten Sumba Barat Daya, pemrosesan laporan pelanggaran Peraturan

Desa, pengelolaan laporan masuk, dan validasi laporan pelanggaran Peraturan

Desa pada tahap ini. Peneliti melakukan observasi ini selama 1 bulan mulai dari

tanggal 8 Agustus 2022 sampai dengan 15 September 2022 di bawah bimbingan

dari Bapak Kepala Desa Weri Lolo dan orang yang bertugas membimbing peneliti

selama melakukan penelitian di Desa Weri Lolo yang akan membangun Sistem

Informasi Layanan Pengaduan


Pelanggaran Peraturan Desa. Selain itu, data-data pendukung seperti data alur

kerja selama pengamatan untuk dijadikan bahan dalam pengembangan sistem juga

diberikan oleh beliau.

3.1.2. Wawancara

Dalam melakukan metode ini, peneliti akan mewawancarai seseorang

yang kompeten di bidangnya atau melakukan diskusi dengan orang yang memiliki

pemahaman terhadap materi pembahasanuntuk mendapatkan masukan dan data

pendukung dalam pembuatan laporan ini.

Penulis mewawancarai kepala Desa Weri Lolo sebagai pihak yang

mengetahui proses dan sistem yang sedang berjalan di Desa. Pada metode

wawancara ini, serta satu orang dari pihak masyarakat selaku pihak luar yang

melakukan input data ke dalam sistem. Wawancara juga dilakukan penulis supaya

apa saja yang dibutuhkan dalam mendesain sistem pada nantinya dapat diketahui.

Setelah mewawancarai beberapa pihak, penulis memperoleh informasi,

diantaranya yaitu:

1. Gambaran umum serta informasi mengenai Desa Weri Lolo.

2. Permasalahan dan kendala yang ada di Desa Weri Lolo


3. Sistem yang sedang berjalan dan gambaran sistem mendatang

mengenai pelaporan pelanggaran Peraturan Desa Weri Lolo

3.1.3. Studi Pustaka

Pada metode studi pustaka, buku-buku yang memaparkan masalah yang

dikaji dikumpulkan oleh penulis sehingga mendapatkan wawasan yang dapat

dimanfaatkan dalam menyelesaikan permasalahan yang sedang terjadi. Untuk

uraian tentang tulisan, artikel dari internet beserta buku-buku yang penulis

gunakan lebih lengkap, dapat dibaca dalam daftar pustaka.

3.1.4. Studi Literatur Sejenis

Pada metode ini, peneliti menelaah dan mengidentifikasi penelitian

terdahulu yang topiknya berkaitan dengan penelitian yang peneliti lakukan

sebagai referensi. Untuk melakukan ini, peneliti mendalami teori-teori yang

berkaitan dengan penelitian serta mempelajari hasil penelitian sebelumnya yang

menunjang pemecahan masalah dalam penelitian yang dilakukan. Kekurangan-

kekurangan data dari studi lapangan dapat dilengkapi peneliti dalam studi

literatur. Pengumpulan data dapat dilakukan oleh peneliti dengan mengambil data

yang dapat dijadikan referensi dalam membahas masalah dari berbagai sumber

seperti media cetak atau elektronik. Untuk melihat penelitian sejenis yang

digunakan oleh peneliti untuk dijadikan bahan penelitian, uraiannya dijabarkan

oleh peneliti pada tabel berikut:


Tabel 3. 1 Tabel Studi Literatur

Peneliti Lin Jun Wei, Wang Farn, Chu Paul


Tahun 2017
Judul Using Semantic Similarity in Crawling-Based Web
Application Testing
Masalah Aturan berbasis pencocokan string untuk
identifikasi topik masukan banyak digunakan di
crawler yang ada. Namun demikian, aturan untuk
satu aplikasi web mungkin tidak berfungsi untuk
yang lain. Akibatnya, pengguna mungkin harus
merekonstruksi atau menyesuaikan aturan untuk
baru untuk aplikasi yang dibangun. Masalah lain
dari pendekatan berbasis aturan untuk identifikasi
topik masukan adalah
1 sulitnya menentukan topik jika ada banyak kandidat.
Tujuan Menyajikan teknik baru dan bahasa alami untuk
mengatasi masalah pendekatan berbasis aturan yang
digunakan dalam pengujian aplikasi web berbasis
crawling
Kelebihan Penelitian ini mempertimbangkan kesamaan
semantik antara korpus pelatihan dan elemen DOM
(Document Object Module) yang akan disimpulkan,
identifikasi topik masukan, perbandingan status
GUI, dan deteksi yang dapat diklik dapat dilakukan
dengan pendekatan yang diusulkan.
Kekurangan algoritma ekstraksi fitur yang diusulkan dapat
ditingkatkan dengan lebih banyak informasi tentang
elemen DOM (Document Object Module) seperti
komentar
Peneliti Fard Amin Milani, Mirzaaghaei Mehdi, Mesbah Ali
Tahun 2014
Judul Leveraging existing tests in automated test
generation for web applications
Masalah Pengujian berbasis DOM (Document Object
2. Module) bertujuan untuk membawa aplikasi ke state
DOM tertentu melalui serangkaian tindakan, seperti
mengisi formulir dan mengklik elemen, dan
kemudian memverifikasi keberadaan atau properti
(misalnya, teks, visibilitas, struktur) elemen DOM
tertentu di state itu. Status DOM pada dasarnya
adalah versi abstrak dari pohon DOM dari aplikasi
web, yang ditampilkan di browser web saat runtime
Tujuan Fakta bahwa rangkaian pengujian yang ditulis
manusia adalah sumber pengetahuan domain yang
berharga, yang dapat dimanfaatkan untuk mengatasi
beberapa tantangan dalam pembuatan pengujian
aplikasi web otomatis. Motivasi lain di balik
pekerjaan kami adalah bahwa test case yang ditulis
secara manual biasanya sesuai dengan happy-path
paling umum dari aplikasi yang tercakup.
Kelebihan Penelitian ini menggunakan kembali pengetahuan
dalam kasus uji tulisan manusia yang ada dalam
konteks pengujian aplikasi web, penelitian ini juga
menggunakan kembali nilai masukan dan urutan
peristiwa dalam kasus uji untuk menjelajahi jalur
alternatif dan status berita dari aplikasi web, dan
penelitian ini menggunakan kembali oracle dari
kasus uji untuk meregenerasi pernyataan untuk
meningkatkan kemampuan menemukan kesalahan
dari rangkaian uji.
Kekurangan Keefektifan strategi penjelajahan ruang state lainnya
dapat diuji dalam penelitian berikutnya. Misalnya,
diversifikasi jalur uji, dan menyelidiki korelasi
antara keefektifan rangkaian uji asli dan rangkaian
uji yang dihasilkan.
Peneliti Matteo Biagiola, Andrea Stocco, Svizzera Italiana,
Filippo Ricca, Paolo Tonella
Tahun 2019
Judul Diversity-Based Web Test Generation
Masalah Strategi yang berbeda dapat diadopsi untuk
menghasilkan kasus pengujian dari model navigasi.
3. Pada bagian ini, kami membahas secara singkat
solusi yang paling tidak ada tabel yang ada, serta
keterbatasannya, yang memotivasi perlunya
pendekatan baru dan lebih efisien. Sementara semua
pendekatan yang dibahas memberikan jaminan
teoritis konvergensi asimtotik ke nilai input yang
diinginkan, mereka menunjukkan kinerja waktu
eksekusi yang buruk ketika diterapkan ke aplikasi
web, dibandingkan, misalnya, dengan aplikasi
desktop standar Java
Tujuan Tujuan penelitian ini adalah menghasilkan kasus
pengujian web tingkat sistem secara efisien yang
menjalankan perilaku aplikasi secara memadai.
langkah-langkah utama pendekatannya didasarkan
pada inferensi model pengujian sebagai berikut.
Pertama, model navigasi halaman web dinamis
diekstrak. Kedua, setiap halaman web dimodelkan
dalam bentuk objek halaman, kelas berorientasi
objek yang mengekspos tindakan yang dapat
dieksekusi di setiap halaman web sebagai metode.
Terakhir, generator pengujian menggunakan jarak
metrik baru antara tindakan teruji dan data masukan
untuk menghasilkan rangkaian pengujian yang
menjalankan aplikasi web secara menyeluruh.
Kelebihan Di bawah dugaan wilayah ketidaklayakan yang
berdekatan, mempromosikan keanekaragaman
bermanfaat tidak hanya untuk eksplorasi
menyeluruh dari perilaku aplikasi, tetapi juga untuk
kelayakan kasus uji yang dihasilkan secara
otomatis. Sebaliknya, pendekatan berbasis
pencarian menggunakan penjaga dalam model
navigasi secara eksplisit untuk memandu pencarian
menuju input
yang memuaskan mereka.
Kekurangan Dalam penelitian berikutnya dapat diteliti tentang
eksperimen metrik jarak alternatif, di antaranya
yang didasarkan pada konsep teori informasi, seperti
jarak
kompresi yang dinormalisasi
Peneliti Mesbah Ali
Tahun 2016
Judul Software analysis for the web: Achievements and
prospects.
Masalah Perubahan baru dalam evolusi web tidak hanya
4. membawa keuntungan tetapi juga datang dengan
serangkaian tantangan baru karena sifatnya yang
heterogen dan terdistribusi. Tiga bahasa, yaitu
JavaScript, CSS, dan HTML / DOM berinteraksi di
sisi klien secara internal, dan melalui jaringan
melalui HTTP dengan setidaknya satu bahasa lain di
sisi server (misalnya, JavaScript, PHP, Ruby, Java,
dll). Apa yang kami saksikan adalah bahwa aplikasi
web yang dibuat dengan model dan teknologi baru
tidak didukung oleh alat yang ada (misal, web
crawling), teknik (misal, analisis dan pengujian
web), dan lingkungan pengembangan (misal,
IDE/Integrated Development Enviroment) yang
biasanya berkembang lebih lambat. Aplikasi web
modern sangat menantang untuk ditangani oleh
pengembang
Tujuan Makalah ini akan memberikan gambaran tentang
beberapa pencapaian dan potensi bidang yang
menantang untuk eksplorasi di masa depan.
Kelebihan Dalam makalah ini, peneliti menyajikan beberapa
tantangan dan pencapaian penelitian yang diuji di
bidang analisis web dan pengujian. Peneliti juga
membahas area potensial yang membutuhkan
perhatian lebih dan memberikan peluang untuk
pengembangan dan penelitian lebih lanjut
Kekurangan Tidak seperti perangkat lunak tradisional, aplikasi
web dibuat dengan menggunakan kombinasi bahasa
yang berbeda, yaitu JavaScript, HTML / DOM, dan
CSS pada klien, yang berkomunikasi dengan satu
atau lebih bahasa seperti Java, PHP, atau JavaScript
di server. Interaksi dinamis antara bahasa-bahasa
ini, dan sifat klien/server asinkron mereka yang
terdistribusi, menimbulkan banyak tantangan dalam
praktiknya. Di sinilah penelitian rekayasa perangkat
lunak dapat memainkan peran penting
5. Peneliti Rika Rahmawati
Tahun 2018
Judul Sistem Pelaporan Kinerja Pegawai Berbasis Web
Pada Kementerian Agama Kabupaten Luwu Utara
Masalah Pemaparan kinerja pegawai kantor Kementrian
Agama Kabupaten Luwu Utara belum terotomasi.
Laporan Kinerja Harian (LKH) pemaparannya
masih memakai perantara kertas tentu sehingga
berdampak secara tidak menyebabkanpenumpukan
lembaran laporan kerja dikantor, menjadi pangkal
masalah penghamburan kertas.
Tujuan Membangun Sistem Pelaporan Kinerja Pegawai
Berbasis Web Pada Kementrian Agama Kabupaten
Luwu Utara yang memangkas penggunaan kertas,
dan mengurangi penumpukan dokumen laporan
kinerja pegawai di kantor
Kelebihan Penelitian ini menggunakan UML sebagai
alatpemodelannya penjelasannya menurut peneliti
sudah cukup detail. Pemilihan sistem yang berbasis
webjuga merupakan keputusan yang sangat baik
karena kelebihan sistem berbasis webadalahdapat
diakses di berbagai platform dan hanya
membutuhkan browser saja mengaksesnya. Sistem
baru yang dibuat memiliki hak akses sehingga tidak
sembarang orang bisa menggunakan sistem. Sistem
baru yang dibuat juga sudah memiliki fitur validasi
laporan, sehingga pimpinan tingkat atas dapat
mengontrol laporan yang terdaftar dalam sistem.
Sistem baru yang dibuat juga memberikan fitur
untuk mencetak laporan secara online sehingga
laporan
bisa dicetak dimana saja user berada
Kekurangan Desain interface yang dibuat masih kurang
responsif. Peneliti juga menulis di saran penelitian
bahwa masih terdapat juga beberapa fitur yang
dapat
ditambahkan misalnya notifikasi, dan sebagainya
6. Peneliti Nur Hakiki
Tahun 2018
Judul Rancang Bangun Sistem Pelaporan Data Statistik
Desa Pada Kecamatan Pallangga Berbasis Web
Masalah Proses pembuatan laporan-laporan data di desa
masih menggunakan sistem yang belum
terkomputerisasi sehingga membutuhkan waktu
yang lama dan tidak terarsipkan.
Tujuan Membangun Sistem Informasi Pelaparan Data
Statistik Desa berbasis web pada Kecamatan
Pallangga yang diharapkan dapat membantu
masalah lamanya waktu yang dibutuhkan untuk
melakukan
pencatatan data kependudukan pada wilayah tersebut
Kelebihan Sistem berbasis web memiliki keunggulan yang
sangat baik yaitu dapat diakses dibanyak platform
dan hanya membutuhkan browser saja untuk
mengaksesnya. Perancangan sistem dalam penelitian
ini menggunakan UML sebagai tools untuk
pemodelannya sehingga penjelasannya detail. Sistem
yang dibuat juga memiliki pembagian hak akses user
sehingga tidak sembarang orang bisa menggunakan
sistem.
Kekurangan Sistem tidak dibangun menggunakan framework
sehingga dokumentasinya mungkin tidak begitu
terstruktur. Pembangunan sistem tanpa
menggunakan framework juga dapat menimbulkan
masalah ketika sistem akan dimigrasi.

Berdasarkan penelitian sejenis diatas peneliti memilih menggunakan

pemrograman berbasis web karena dapat digunakan di berbagai macam platform

sehingga lebih mudah diakses. Berdasarkan kelebihan dan kekurangan sistem

informasi pelaporan pada penelitian sejenis di tabel 3.1 peneliti akan menerapkan

hak akses pada sistem agar tidak sembarang orang dapat mengakses sistem dan

akan menambahkan fitur berupa pelacakan laporan sehingga laporan yang masuk

bisa dilacak statusnya. Peneliti akan melakukan analisis dan perancangan secara

bertahap dan terstruktur agar mudah dipahami.

3.2. Metode Pengembangan Sistem

Penulis memanfaatkan metode berorientasi objek dengan pendekatan

Rapid Aplication Development (RAD) dan menggunakan UML sebagai alat

pemodelan sistem.Bahasa pemrograman yang penulis pergunakan dalam

membangun sistem adalah bahasa pemrograman PHP versi 7.3. UML yang

digunakan adalah versi 2.5.1. Dalam perancangan diagram penulis menggunakan

bantuan software Microsoft Visio 2013. RAD merupakan suatumetode

pengembangan sistem yang mementingkan cepatnya pengembangan

sistemdibantu
dengan keikutsertaan pengguna yang intensif dalam aktifitas perancangan yang

konstruktif, cepat, dan berulang, yang pada akhirnya digunakan untuk

mengembangkan sebuah sistem yang final. Dalam pembuatan RAD terdapat

beberapa tahap pengembangan yaitu tahap requirement planning, workshop

design, implementation, dan testing.

3.2.1. Tahap Requirement Planning

Pada fase ini, pengguna dan analis bekerja sama mengenalisa sasaran

sistem yang akan dibuat. Dituntut adanya kerjasama yang giat dari masing-

masing pihak. Dan tujuan pokok tahap ini adalah untuk menggapai tujuan

organisasi. Pada tahap ini peneliti melakukan diskusi bersama Bapak Muksin

selaku kepala Kantor Satpol PP Kota Tangerang Selatan. Diskusi ini bertujuan

untuk mengidentifikasi tujuan dan kebutuhan sistem yang akan dibuat. Setelah

melakukan diskusi, peneliti memperoleh hasil sebagai berikut:

1. Analisis masalah

Peneliti menganalisa permasalahan yang ada di Desa Weri Lolo terutama

masalah pencatatan laporan masuk dan keluar, pendistribusian laporan, dan

pembuatan laporan pelanggaran Peraturan Desa. Pada tahap ini peneliti

menganalisa sistem pelaporan Pelanggaran Peraturan Desa yang sedang

berjalan.

2. Analisa kebutuhan sistem


peneliti menguraikan kebutuhan yang wajib dipenuhi untuk membangun

Sistem Informasi Layanan Pengaduan Pelanggaran Peraturan Desa di Desa

Weri Lolo pada tahap ini.

a. Desain Proses

Tahap ini menjelaskan bagaimana sistem yang diusulkan dirancang.

Tahapan-tahapan dalam merancang sistem yang diusulkan adalah:

1. Menggambarkan use case diagram

Dalam menggambar diagram use case, tahapannya yaitu:

a. Mengidentifikasi aktor

Penulis mengenali aktor-aktor yang dapat mengakses sistem

pada tahap ini.

b. Mengidentifikasi usecase

Penulis menjelaskan nama usecase berikut aktor-aktor yang

terkait di dalamnya untuk mengidentifikasiusecase.

c. Merancang usecase

Setelah usecase dan aktor diidentifikasi, maka langkah

selanjutnya penulis membuat perancangan usecase dengan

membuat gambaran hubungan antar usecase dengan aktor

dalam sistem

d. Membuat usecase narrative


Penulis membuat uraian usecase yang sebelumnya

diidentifikasi saat membuat diagram usecase pada tahap ini.

2. Membuat activity diagram

Peneliti menggambarkan aliran kerja dari suatu aktivitas ke

aktivitas lainya untuk mengutarakan bagaimana sistem bekerja

secara keseluruhan.

b. Desain Database

Pada tahap ini penulis menjelaskan pembuatan database sistem yang

diusulkan. Adapun tahapan-tahapan yang diperlukan dalam merancang database

sistem yang dikembangkan adalah:

1. Membuat Class Diagram

Peneliti menggambarkan class objek yang menyusunSistem

Informasi Layanan Pengaduan Pelanggaran Peraturan Daerah dan

hubungannya secara grafis.

2. Membuat Mapping Cardinality

Pada tahap ini dilakukan pemetaan derajat hubungan antar kelas

objek didalam beserta foreign key yang menghubungkan hubungan

tersebut.

3. Menggambar diagram sekuens

Tahap ini menggambarkan hubungan objek yang ditata dalam suatu

rentetan waktu langkah demi langkahtentang proses yang

wajibberjalan untuk mencapai hasil di dalam usecase akan

dijelaskan oleh peneliti.


4. Membuat Spesifikasi Database

Pada tahap ini, dilakukan spesifikasi data dari sistem inventory ini,

berupa tipe data, tipe file, key entitas, struktur database, dan

pembagian hak akses database berdasarkan level aktor.

c. Desain Interface

Setelah dilakukan perancangan menggunakan UML, selanjutnya

penulis merancang tampilan antarmuka untuk memudahkan user dalam

menggunakan aplikasi yang akan dibuat oleh penulis. Penulis menggunakan

aplikasi Microsoft Visio 2013 dalam membuat desain interface.

3.2.2. Tahap Implementation

Pada tahap ini rancangan yang telah dibangun akan diimplementasikan

dengan melakukan pemrograman yang disesuaikan dengan rangcangan yang ada.

Pada tahap ini juga dilakukan instalasi program yang dibutuhkan untuk

mengakses sistem yang telah dibangun berbasis web seperti browser dan

melakukan konfigurasi agar sistem berjalan dengan baik.

3.2.3. Tahap Testing

Penulis melakukan black box testing kepada sistem yang sudah

dibangun. Black box testing bertujuan untuk mengukur fungsionalitas aplikasi

apakah sistem memenuhi persyaratan yang ditetapkan atau tidak, jika belum

memenuhi persyaratan maka sistem akan diperbaiki.


3.3. Kerangka Penelitian

Berdasarkan metode penelitian yang sudah ditentukan

peneliti dari awal hingga akhir penelitian, didapatkan kerangka

penelitian sebagai berikut:

Gambar 3. 1 Kerangka Penelitian

Anda mungkin juga menyukai