Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH PENGUJIAN PERANGKAT

LUNAK OBJECT ORIENTED TESTING

Oleh :

Yusmawan Dwi Suseno

180101241/18A2

FAKULTAS ILMU KOMPUTER UNIVERSITAS


DUTA BANGSA SURAKARTA SURAKARTA
2021

i
DAFTAR ISI

Halaman Judul.................................................................................................. i
Daftar Isi........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Perumusan Masalah ............................................................................. 1
C. Tujuan Penulisan................................................................................... 1
D. Batasan Masalah……………………………………………………… 1
................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN…… .......................................................................... 2
A. Object Oriented Testing........................................................................... 2
B. Object Oriented Analisys ………………………. ................................... 2
C. Object Oriented Design ....................................................................... 2
D. Hubungan OOA dengan OOD ............................................................. 3
E. Study Kasus.......................................................................................... 4

BAB III PENUTUP…….. ................................................................................ 6


A. Kesimpulan………………………............................................................ 6

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 7

i
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Object Oriented Testing merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan
kepada objek dapat juga diartikan sebagai Suatu teknik atau cara untuk membuat
program (perangkat lunak) objek. Dalam Object Oriented Testing, unit terkecil adalah
objek dan class,sistem merupakan sekumpulan komunikasi-komunikasi antar objek.
Classsering dirancang untuk menerima urutan pesan-pesan tertentu yang
mengakibatkan respon class terhadap pesan-pesan tersebut menjadi berbeda-beda Hal
ini selanjutnya disebut dengan perilaku (behaviour) class. perilaku tersebut dapat
dikendalikan dengan nilai yang ter-enkapsulasi, urutan pesan atau keduanya

B. Rumusan Masalah
1. Apa itu Object Oriented Testing?
2. Apa itu Object Oriented Analysis?
3. Apa itu Object Oriented Design?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini diantaranya adalah,

1. Untuk mengetahui Object Oriented Testing


2. Untuk mengetahui Object Oriented Analysis
3. Untuk mengetahui Object Oriented Design
D. Batasan Masalah
Batasan masalah dari makalah mengenai konsep dasar Object-Oriented Testing,

Object-Oriented Analysis, Object-Oriented Design

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Object Oriented Testing
Aktivitas-aktivitas dalam object-oriented testing Menjelaskan strategi object-
oriented testing (class testing, integration testing, validation testing) Menjelaskan
desain kasus uji untuk perangkat lunak berorientasi Objek (OO
software)Mendefinisikan dan menjelaskan metode ujicoba yang dapat diterapkan pada
tingkatan class Menjelaskan desain kasus uji inter-class Menjelaskan metoide ujicoba
yang dapat diterapkan pada tingkatan inter-classPendahuluanProses ujicoba sistem
yang berorientasi objek (object-oriented system) dimulai dengan meninjauulang
analisis dan model desain berorientasi obyeknya (object-oriented analysis and design
models).Ketika sebuah program telah dituliskan, object-oriented testing (OOT) dimulai
dengan menguji "in thesmall" dengan class testing (class operations dan
collaborations). Ketika class-class tersebut diintegrasikan menjadi sebuah subsistem,
maka masalah kolaborasi class akan diketahui.
B. Object Oriented Analysis
Object-oriented analysis adalah suatu metoda analisis yang memeriksa syarat-
syarat dari sudutpandang kelas-kelas dan objek-objek yang ditemui pada ruang
lingkup permasalahan dengantujuanuntuk memahami domain masalah dan
meningkatkan ketelitian, konsistensi, kelengkapan analisis.Mendefinisikan kebutuhan-
kebutuhan sistem melalui skenario atau penggunaan kasus-kasus.Kemudian, membuat
suatu model obyek (class) dengan kemampuan memenuhi kebutuhan-
kebutuhan(attributes). Outputnya berupa model kebutuhan-kebutuhan, biasanya
menggunakan CRC Card (class-responsibility-collaborator).Memberikan gambaran
rinci dari suatu sistem dan mengidentifikasi “WHAT” → kebutuhanfungsional (Use
Cases) dengan identifikasi: objects, classes, operations, object relationships,
objectinterations. Kemudian membangun model-model di dunia nyata dengan
menggunakan tampilan Object Oriented.
C. Object Oriented Design
Object-oriented design adalah metoda untuk meng-arahkan arsitektur perangkat
lunak yangdidasarkan pada manipulasi objek-objek sistem atau subsistem. Model
kebutuhan-kebutuhan yang dibuatpada fase analisis diperkaya dalam fase perancangan.
Kadang-kadang ditambahkan lebih banyak lagiatribut dan pelayanan dan ditambahkan

2
antarmuka obyek-obyek.Object Oriented Design bertujuan untuk mengoptimalkan
maintainability, reusability,enhancebility dan reliability.Memberikan blueprint untuk
implementasi dan menspesifikasi “HOW” dengan menspesifikasiclass definitions,
class categories, subsystems, system architectures. Object Oriented Design
merupakanObject-Oriented Analysis dengan tambahan rincian implementasi.
D. Hubungan OOA dengan OOD

Object Oriented Analysis and Design (OOAD) adalah metode analisis yang

memerikasa requirements dari sudut pandang kelas kelas dan objek yang ditemui dalam

ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada

manipulasi objek-objek system atau subsistem. OOAD merupakan cara baru dalam

memikirkan suatu masalah dengan menggunakan model yang dibuat menurut konsep

sekitar dunia nyata. Dasar pembuatan adalah objek,yang merupakan kombinasi antara

struktur data dan perilaku dalam satu entitas.

Untuk mengelola kompleksitas sistem object-oriented dengan menggunakan

prinsip antara lain: 4 (empat) prinsip yang pertama, yaitu: abstraction, encapsulation,

modularity, dan hierarchy merupakan 4 prinsip utama yang harus dimiliki oleh sebuah

objek. Sedangkan 3 (tiga) prinsip yang terakhir, yaitu: typing, concurrency, dan

persistence merupakan prinsip yang mendukung (optional) ke empat prinsip utama

tersebut.

3
E. Study Kasus

PT. XYZ adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalambidang jasa

pengiriman barang baik untuk perusahaan maupun perorangan. Jumlah transaksi yang

meningkat membuat usaha ini perlu meningkatkan pelayanan untuk melayani para

pelanggannya. Oleh sebab itu perusahaan ini membutuhkan sebuah sistem informasi

yang cepat dan akurat untuk dapat meningkatkan layanan jasa pengiriman barang

kepada pelanggannya. Penelitian ini memodelkan sistem usulan yang sesuai dengan

kebutuhan pengguna. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan pendekatan Object-

Oriented Analysis and Design (OOAD) untuk menganalisa dan memodelkan sistem

usulan, pengembangan aplikasi menggunakan Microsoft Visual Net 2010 dengan

database SQL Server 2008, serta pengujian sistem usulan menggunakan teknik Black

Box Testing dengan skor penilaian untuk pengujian sistem menggunakan skala Likert.

Hasil akhir yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebuah model sistem

informasi jasa pengiriman barang berbasis desktop yang diharapkan dapat membantu

pihak manajemen dalam memberikan layanan yang optimal kepada pelanggan.

Hasil pemngujian study kasus dari penelitian tersebut adalah sebagai berikut,

a. Berdasarkan hasil pengujian sistem di dapat bahwa skor rata-rata jawaban

responden sebesar 73.34%, ini berarti bahwa sebagian besar responden berpendapat

bahwa sistem yang diusulkan sudah sesuai dengan kebutuhan sistem dan dapat

diimplementasikan.

b. Dengan adanya sistem jasa pengiriman barang yang sudah terkomputerisasi dapat

meminimalkan kesalahan yang terjadi, mempersingkat waktu layanan dan dapat

menghitung dengan cepat biaya tagihan yang harus dibebankan kepada pengirim.

c. Penyimpanan data menjadi lebih terstruktur dan rapi dengan adanya penggunaan

database sehingga memudahkan pada saat pencarian data.

4
d. Pihak manajemen dapat dengan mudah dan cepat memperoleh laporan-laporan

yang dibutuhkan sehingga laju perkembangan perusahaan dapat dengan mudah

diketahui.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Desain berorientasi object adalah sebuah teknik yang memusatkan desain pada object dan
class berdasarkan pada skenario dunia nyata. OOAD merupakan metode analisis yang
memerikasa requirements dari sudut pandang kelas-kelas dan objek yang ditemui dalam
ruang lingkup permasalahan yang mengarahkan arsitektur software yang didasarkan pada
manipulasi objek-objek system atau subsistem.

6
DAFTAR PUSTAKA
Iskandar, B., & Hamdani, A. U. (2017). Desain dan Pengujian Sistem Informasi Jasa

Pengiriman Barang Studi Kasus: PT. XYZ. Semnasteknomedia Online, 5(1), 1-2.

Pengujian Berorientasi Objek, dari http://eprints.dinus.ac.id diakses pada tanggal 21 Juni


2021
Suparman, B. (2017). Object-Oriented Analysis (OOA) dan Object-Oriented Design (OOD).
Diakses pada tanggal 20 Juni 2021. dari https://docplayer.info/40944132-Object-
oriented- analysis-ooa-dan-object-oriented-design-ood.html

Anda mungkin juga menyukai