Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah


Jerman dikenal dengan nama Republik Weimar antara tahun 1919 sampai 1933.
Bentuk pemerintahannya adalah republik dengan sistem semi presidensial.
Republik Weimar menghadapi sejumlah masalah, seperti hiperinflasi,
ekstremisme politik (termasuk kekerasan oleh para militer sayap kiri dan kanan)
pertikaian dengan Sekutu yang memenangkan Perang Dunia I dan kegagalan
partai-partai yang terpecah belah dalam upaya membentuk kualis pemerintahan.
Kemerosotan parah perekonomian Jerman dimulai setelah Perang Dunia I
berakhir, terutama karena harus membayar perampasan perang yang disyaratkan
oleh perjanjian Versailles 1919. Ketika pemerintah gagal membayar perampasan
perang pada Januari 1923, tentara Perancis menduduki kawasan industri Jerman di
sepanjang sungai rutir dan hal ini pun memicu kerusuhan.

Partai Buruh Jerman Sosialis Nasional (national Sosialistische Deutsche Arbeiter


Partai), NSDAP Partai Nazi yang didirikan pada tahun 1920 partai ini adalah
penerus partai buruh Jerman (DAP) yang dibentuk setahun sebelumnya program
kerja partai NSDAP meliputi penggulingan Republik Weimar, penolakan isi
perjanjian Versailles, paham antisemitisme radikal, serta arti bolshevisme. Pada
tahun 1933 -1945 merupakan masa kejayaan seorang Adolf Hitler menjadi
seorang pemimpin Jerman yang dapat mengembalikan kejayaan pada negara yang
memiliki kebijakan "Sinkronisasi" terpadu yang memaksa organisasi, partai
politik, dan pemerintah negara wajib mengikuti yang dibentuk oleh Nazi hingga
menetapkan mereka dalam kepemimpinan Nazi di berbagai bidang di bawah
Kendali Nazi hingga awal pertengahan Juli 1933 Nazi menjadi politik sah Jerman.

Partai Nazi juga menguasai Australia dan hampir seluruh Cekoslowakia pada
tahun 1938 dan 1939 Jerman menandatangani pakta Nonagresi dengan Uni Soviet

1
dan menginvasi Polandia pada 1 September 1939, pemicu Perang Dunia II di
Eropa, pada Mei 1942, angkatan udara kerajaan Inggris menyerang kota Cologne
Jerman dengan sekitar 1000 pesawat pengebom, untuk pertama kalinya penduduk
Jerman ikut merasakan perang di negerinya sendiri. Penganiayaan dan
pembantaian sistematis yang disekong negara terhadap 6 juta orang Yahudi Eropa
oleh Rezim Nazi Jerman dan sekutu serta para kaki tangannya.

Pada akhirnya pasukan Uni Soviet berhasil memukul mundur militer Jerman.
Hitler menganggap Uni Soviet, sebagai musuh alaminya. Dia bersetuju untuk
menghancurkan tentaranya, menangkap sumber daya ekonominya yang besar dan
memperbudak penduduknya dengan menyediakan Libensium (ruang hidup) yang
menurut Hitler dibutuhkan Jerman di timur.

1.2. Rumusan Masalah


Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Mengapa Jerman bisa kalah
padahal Jerman menganut ideologi Neo Nazi"?
Untuk memudahkan penelitian ini maka diajukan pertanyaan - pertanyaan sebagai
berikut :
1. Bagaiamana Perkembangan Paham Nazi Di Jerman ?
2. Bagaimana Paham Nazi Menginvasi Kaum Yahudi ?
3. Mengapa Nazi Kalah Dalam Perang Dunia II ?
4. Apa Dampak Nazi Bagi Dunia ?

1.3. Tujuan Penelitian


Makalah ini bertujuan untuk memberikan wawasan kepada para pembaca
Tentang dari rumusan masalah dan Tujuan Penulisan di tuliskan
dengan poin poin sebagai berikut :
a. Untuk mengetahui tentang masalah serta konflik yang muncul akibat yang
di lahirkan oleh partai Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler.
b. Untuk memahami tentang dalam hal bagaiamana Mereka negara Negara
bagian menghadapi partai Nazi di bawah pimpinan Adolf Hitler.

2
1.4. Metode Penelitian
Metode penelitian ini menggunakan metode historis dengan teknik pengumpulan
data melalui teknik kepustakaan dan dokumentasi, Dengan menggunakan teknik
analisis data kualitatif. Metode historis ini memiliki langkah- langkah heuristik ,
verivikasi , interprestasi dan historiografi.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Gambaran Paham Nazisme di Jerman


Partai Buruh Nasional-Sosialis Jerman ( Nationalsozialistische Deutsche
Arbeiterpartei, disingkat NSDAP ) atau lebih dikenal dengan Partai Nazi adalah
sebuah partai politik yang pernah ada di Jerman. Partai ini didirikan pada awal
1920-an dan bermarkas di Munchen. Sebelumnya partai ini bernama Deutsche
Arbeiterpartei ( Partai Pekerja Jerman ), nama partai itu diubah pada tanggal 24
Februari 1920 setelah Adolf Hitler mengambil kepemimpinan partai. Lambang
resmi Nazi adalah Swastika. Jerman Nazi dikenal dengan sebutan Reich Ketiga
(Drittes Reich), yang berarti "Kekaisaran Ketiga", dengan kekaisaran Romawi
Suci (800- 1806). Selaku kekaisaran Pertama dan kekaisara Jerman (1871-1918).
Sebagai kekaisaran kedua yang Nazi di Jerman kemudian menjelma menjadi
paham yang disebut ''Naziisme''. Semua ini bermula sejak para petinggi partai
Nazi ditangkapi dan dihukum atas tuduhan kejahatan terhadap kemanusiaan di
Pengadilan Nurenberg. Anggota partai Nazi tidak lantas membubarkan diri karena
kehilangan pemimpinnya. Justru mereka membuat paham politik baru di Jerman.

Nazi adalah kekuatan politik utama di Jerman Nazi sejak kejatuhan Republik
Weimar pada tahun 1933 hingga akhir Perang Dunia II pada tahun 1945, ketika di
deklarasikan ilegal dan para pemimpinnya ditangkap dan dikenai tuduhan
kejahatan terhadap kemanusiaan melalui Pengadilan Nurenberg. Para penganut
dan pelaksana Partai Nazi telah mengangkat sebuah ideologi politik baru, biasa di
kenal sebagai "Nazisme". Pemimpin partai ini, Adolf Hitler, dipilih menjadi
Kanselir Jerman oleh presiden Paul Von Hindenburg pada tahun 1933. Sejak saat
itu, Adolf Hitler dengan cepat membangun Rezim Totalitarian di Jerman, yang
dikenal dengan sebutan Reich Ketiga. Awalnya Adolf hitler diangkat menjadi
Kanselir Jerman, lalu untuk menunjang gerakan fasisme maka dibentuklah suatu
partai kecil bernama Nazi. Secara berangsur angsur rakyat mulai mendukung

4
keberadaan partai ini karena itu partai ini berkembang menjadi partai besar. Partai
ini ditujukan untuk menunjang perkembangan gerakan fasis yang bertujuan untuk
menghapus paham Demokrasi ( khusunya demokrasi perwakilan ), Komunisme,
Liberal, dan sosialisme serta untuk membangkitkan kembali negara negara yang
kalah perang pada Perang Dunia I yaitu negara negara di Blok Sentral.

Nazi menekankan pada kemurnian ras orang-orang Jerman dan menyingkirkan


kaum yang mereka sebut sebagai Lebensunwertes Leben ( di antaranya Yahudi,
orang Slavia, orang Rom, dan homoseksual ), kelompok Saksi-Saksi Yehuwa,
orang-orang cacat mental atau fisik, dan komunis. Untuk menjalankan ideologi
ini, Nazi melakukan pembunuhan sistematis terhadap 6 juta Yahudi ( yang kini
dikenal dengan sebutan Holocaust ), dan lima juta orang lainnya, sebagian besar
orang Rusia, Polandia, dan Roma. Kebijakan Hitler untuk membangun kekaisaran
di Eropa dengan cara-cara kekerasan seperti ini kemudian memicu pecahnya
Perang Dunia II di Eropa. NSDAP kemudian mulai melenyapkan semua lawan
politik dan memperkuat kekuasaannya. Hindenburg wafat pada 2 Agustus 1934
dan Hitler menjadi diktator Jerman dengan menggabungkan jabatan dan
kekuasaan Kanselir dan Presiden. Referendum nasional yang diselenggarakan
pada 19 Agustus 1934 mengukuhkan Hitler sebagai satu-satunya Fuhrer
pemimpin Jerman. Seluruh kekuasaan terpusat pada diri Hitler dan titahnya
menjadi hukum tertinggi.

Pemerintah bukanlah sebuah badan terkoordinasi yang bekerja sama, tetapi


sekumpulan faksi yang berjuang untuk memperoleh kekuasaan dan meraih
dukungan Hitler. Di tengah-tengah Depresi Hebat, rezim Nazi memulihkan
kestabilan ekonomi dan mengakhiri pengangguran massal melalui kebijakan
militer dan ekonomi campuran. Dengan belanja negara melebihi pendapatan,
rezim ini mampu menggalakkan pekerjaan umum, termasuk pembangunan
Autobahnen ( jalan raya ). Pulihnya ekonomi Jerman meningkatkan kepopuleran
rezim Nazi. Rasisme, terutama antisemitisme, menjadi bagian dari ideologi rezim
ini.

5
Bangsa Jerman dianggap oleh Nazi sebagai ras unggul, cabang paling murni dari
ras Arya. Diskriminasi dan persekusi terhadap orang Yahudi dan Rom mulai
digalakkan setelah Hitler berkuasa. Kamp konsentrasi pertama didirikan pada
bulan Maret 1933. Yahudi dan kelompok lainnya yang "tidak dikehendaki"
dipenjara, dan kaum liberal, sosialis, dan komunis dibunuh, dipenjara, atau
diasingkan. Warga negara dan gereja Kristen yang menentang pemerintahan
Hitler ditindas, dan banyak pemimpin agama yang dipenjarakan. Kurikulum
pendidikan difokuskan pada biologi rasial, kebijakan kependudukan, dan wajib
militer. Kesempatan karier dan pendidikan bagi wanita dibatasi. Rekreasi dan
pariwisata diselenggarakan melalui program Kraft Durch Freude, dan Olimpiade
Musim Panas 1936 dimanfaatkan untuk memamerkan Jerman di panggung
internasional. Menteri Propaganda Joseph Goebbels memanfaatkan film, rapat
raksasa, dan orasi-orasi Hitler untuk memengaruhi opini masyarakat.

Pemerintah mengendalikan ekspresi artistik, mempromosikan bentuk arsitektur


dan kesenian tertentu ( misalnya arsitektur neoklasik ), dan melarang atau
membatasi bentuk lainnya seperti seni langgam modern atau abstrak. Rezim Nazi
mendominasi negara tetangga melalui ancaman militer pada tahun-tahun
menjelang Perang Dunia II. Jerman Nazi melayangkan permintaan wilayah yang
semakin agresif, mengancam dengan perang jika hal tersebut tidak dipenuhi. Nazi
menguasai Austria dan hampir seluruh Cekoslowakia pada tahun 1938 dan 1939.
Jerman menandatangani pakta nonagresi dengan Uni Soviet, dan menginvasi
Polandia pada 1 September 1939, memicu Perang Dunia II di Eropa. Pada awal
1941, Jerman telah menguasai sebagian besar Eropa. Reichskommissariat
mengambil kendali atas wilayah yang ditaklukkan dan pemerintahan Jerman
ditegakkan di Polandia.

Jerman mengeksploitasi bahan mentah dan tenaga kerja, baik di wilayah yang
diduduki maupun di negara sekutunya. Einsatzgruppen membentuk skuad
kematian di wilayah yang diduduki Jerman untuk melakukan pembunuhan massal
terhadap jutaan Yahudi dan kelompok lainnya yang dianggap tidak dikehendaki

6
oleh negara. Jutaan lainnya dipenjara, dipekerjakan sampai mati, atau dibunuh di
kamp pemusnahan dan kamp konsentrasi Nazi. Genosida ini dikenal dengan
sebutan Holocaust.

Holokaus ( dari bahasa Yunani holokaustos: holos, "seluruh" dan kaustos,


"terbakar" ), dikenal pula sebagai Shoah ( bahasa Ibrani: , HaShoah, "bencana";
bahasa Yiddi: , Churben atau Hurban, dari bahasa Ibrani "penghancuran" ), adalah
genosida terhadap kira-kira enam juta penganut Yahudi Eropa selama Perang
Dunia II, suatu program pembunuhan sistematis yang didukung oleh negara
Jerman Nazi, dipimpin oleh Adolf Hitler, dan berlangsung di seluruh wilayah
yang dikuasai oleh Nazi.

Pada awalnya invasi Jerman terhadap Uni Soviet pada tahun 1941 berhasil, Tetapi
kebangkitan Soviet dan masuknya Amerika Serikat ke kancah peperangan
menyebabkan kekuatan Wehrmacht ( angkatan bersenjata Jerman ) melemah di
Front Timur pada tahun 1943, dan pada akhir 1944, Jerman berhasil didorong
mundur ke perbatasan pra-1939. Pengeboman udara berskala besar terhadap
Jerman meningkat pada tahun 1944 dan kekuatan Poros dipaksa mundur ke Eropa
Timur dan Selatan. Setelah Sekutu menginvasi Prancis, Jerman dipukul mundur
oleh Uni Soviet di timur dan oleh Sekutu lainnya di barat. Hitler menolak
menyerah, sehingga perang terus berkobar dan menyebabkan kehancuran besar-
besaran infrastruktur Jerman dan bertambahnya korban jiwa pada bulan-bulan
terakhir perang. Akhirnya Hitler bunuh diri pada 30 April 1945 dan Jerman
menyerah pada 8 Mei. Sekutu yang memenangkan perang memprakarsai
kebijakan Denazifikasi dan mengadili pejabat Nazi yang masih hidup atas
kejahatan perang dalam peradilan Nurnberg.

2.2. Tindakan orang-orang Nazisme terhadap Kaum Yahudi


Di masyarakat Eropa yang mayoritas penduduknya Kristen, kaum Yahudi merasa
menjadi semakin terisolasi sebagai orang luar. Kaum Yahudi tidak meyakini
kepercayaan Kristen bahwa Yesus adalah Anak Tuhan, dan banyak kaum Kristen

7
yang menganggap penolakan untuk menerima sifat ketuhanan Yesus ini sebagai
sikap arogan. Yahudi tidak mau beriman kepada Rasulullah karena Nabi penutup
yang dijanjikan bukanlah dari kalangan mereka. Nasabnya tidak ke nabi Isa atau
Musa, melainkan nasabnya melalui jalur nabi Ismail ke nabi Ibrahim. Orang-
orang Yahudi dimurkai karena tindakan mereka mendurhakai Allah dan para
utusan Allah. Mereka membangkang aturan-aturan dan menolak secara terang-
terangan untuk mematuhi Allah dan rasul-Nya.

Antisemitisme atau kebencian terhadap Yahudi. Holocaust, pembantaian dan


pembunuhan terhadap kaum Yahudi Eropa yang didukung oleh pemerintah
Jerman Nazi dan kolaboratornya dari tahun 1933 hingga 1945. Penganiayaan dan
pembantaian sistematis yang disokong negara terhadap enam juta orang Yahudi
Eropa oleh rezim Nazi Jerman dan Sekutu serta para kaki tangannya. Lebih dari
satu juta anak Yahudi tewas dalam Holocaust, serta kira-kira dua juta wanita
Yahudi dan tiga juta pria Yahudi. Dari sembilan juta Yahudi yang tinggal di
Eropa sebelum Holocaust, sekitar dua pertiganya tewas.

Beberapa pakar berpendapat bahwa definisi Holocaust harus meliputi pula


genosida Nazi terhadap jutaan orang dalam kelompok lain selain Yahudi, di
antaranya orang Rom, Komunis, tawanan Perang Soviet, warga Polandia dan
Soviet, homoseksual, orang cacat, Saksi Yehuwa dan musuh politik dan
keagamaan lainnya, yang menjadi korban terlepas apakah mereka berasal dari
etnis Jerman atau bukan Ini adalah definisi yang paling umum.

Perang Dunia II hingga tahun 1960-an. Jika menggunakan definisi ini, maka
jumlah keseluruhan korban Holocaust adalah 11 hingga 17 juta jiwa. Penyiksaan
dan genosida dilakukan dalam beberapa tahap. Sejumlah hukum untuk
menghapuskan keberadaan orang Yahudi dari masyarakat sipil, yang paling
terkenal adalah Hukum Nuremberg, diberlakukan di Jerman Nazi sebelum
dimulainya Perang Dunia II. Pusat-pusat pembantaian ini menggunakan gas
karbon monoksida murni yang diproduksi secara kimiawi.

8
Kamp konsentrasi didirikan yang di dalamnya para tahanan diharuskan melakukan
kerja paksa hingga mereka mati akibat kelelahan atau penyakit. Ketika Jerman
menaklukan wilayah baru di Eropa Timur, satuan khusus yang disebut
Einsatzgruppen membantai musuh-musuh politik melalui penembakan massal.
Nazi memerintahkan orang Yahudi dan Rom untuk dikurung di ghetto sebelum
dipindahkan dengan kereta barang ke kamp pemusnahan. Disana, jika mereka
selamat dalam perjalanan, sebagian besar dari mereka secara sistematis dibunuh di
dalam kamar gas. Yahudi dan kelompok lainnya yang "tidak dikehendaki"
dipenjara, dan kaum liberal, sosialis, dan komunis dibunuh, dipenjara, atau
diasingkan. Warga negara dan gereja Kristen yang menentang pemerintahan
Hitler ditindas, dan banyak pemimpin agama yang dipenjarakan. Kurikulum
pendidikan difokuskan pada biologi rasial, kebijakan kependudukan, dan wajib
militer, Kesempatan karier dan pendidikan bagi wanita dibatasi.

2.3. Kekalahan Nazi dalam Perang Dunia II


Kekalahan Jerman pada Perang Dunia II Disebabkan karena Jerman belum siap
berperang, tidak ada strategi jangka panjang sebagai “Roadmap” untuk
mengalahkan lawan-lawannya. Kesalahan eksekusi strategi di Uni Soviet dan
faktor minyak. Ideologi Nazi yang kaku dan rasial serta faktor dari Amerika
Serikat. Menurut sejarah, Nazi Jerman dipercaya sebagai negara dengan pasukan
militer yang efisien selama Perang Dunia II. Teknologi militer mereka pun
diyakini lebih digdaya jika dibandingkan dengan angkatan bersenjata dari negara
lain. Tank Tiger, kapal selam U-boat, dan pesawat bertenaga roket jet, merupakan
contoh Alutsista Nazi Jerman yang jauh melampaui teknologi militer lawan.
Walaupun pada saat itu Nazi dikenal sebagai pasukan militer terkuat, nyatanya
Nazi memiliki banyak sekali kelemahan. Mulai dari sumber daya alam yang
sedikit, tidak memiliki ahli perang yang handal, hingga keputusan Hitler membuat
Nazi kalah dalam Perang Dunia II.

Ketika Perang Dunia II berlangsung menahun, Reich Ketiga justru kehabisan


sumber daya untuk memproduksi suku cadang, perawatan dan perbaikan mesin,

9
serta pembuatan alutsista tambahan, kecanggihan alutsista Jerman membutuhkan
biaya produksi yang lebih besar jika dibandingkan dengan militer Sekutu. Faktor
itu membuat Nazi Jerman sedikit memproduksi mesin perang jika dibandingkan
dengan negara-negara Sekutu. Ketidaktepatannya dalam melakukan rencana
produksi, Nazi Jerman juga mengalami kekurangan minyak, baja, dan bahan
makanan. Kekurangan ini disebabkan karena kegagalan Wehrmacht ( tentara
Jerman ) dalam menginvasi Inggris. Selain itu, keputusan Hitler untuk turut
menginvasi Uni Soviet, membuat Nazi Jerman harus berperang pada dua sisi yang
berbeda. Keputusan menyerang Rusia ( Operasi Barbarosa ), karena hal itu berarti
membuka fron tempur di dua tempat, Barat dan Timur.

Berkurangnya sumber daya produksi Reich Ketiga saat perang memasuki tahun
1941 hingga 1943. Belum lagi biaya produksi peralatan perang yang terlalu
tinggi, sebab biaya untuk membuat 1 tank Tiger setara dengan produksi 3 buah
Tank T-34 Uni Soviet. Peralatan tempur Jerman itu memang berkualitas baik dan
banyak ditiru pasukan Sekutu, namun biaya untuk memproduksinya terlalu mahal.
Meski tangguh dalam pertempuran tank Tiger rentan mengalami malfungsi dan
boros bahan bakar. Hal tersebut dianggap oleh Holland sebagai penyebab kekalah
Nazi Jerman. Sejarawan pakar Perang Dunia II itu berargumen bahwa kekalahan
itu disebabkan oleh miskalkulasi produksi mesin tempur. Setidaknya ada 4 sebab
dasar kekalahan Jerman dalam erang Dunia, yaitu :
1. Kepempinan Hitler
2. Kesalahan strategi
3. Obsesi pada Rasisme
4. Faktor Amerika Serikat
Rezim Nazi tumbang setelah sekutu mengalahkan Jerman pada 7 Mei 1945,
Jerman menyerah tanpa syarat kepada Sekutu Barat di Reims dan pada 9 Mei
kepada Soviet di Berlin.

10
2.4. Dampak Nazi terhadap Perang Dunia II
Perang selalu membawa dampak yang tak main-main. Menyentuh segala aspek
hidup. Banyak penduduk Jerman menjadi korban perang. Nasib Jerman yang
kalah Perang Dunia II ditetapkan oleh para pemenang perang 70 tahun silam
dalam Konfrensi Potsdam yang digelar mulai 17 Juli hingga 2 Agustus 1945.
Kota-kota di Jerman hancur dibom oleh Sekutu. Pada masa akhir Perang Dunia II
dan masa setelah perang, pendudukan Jerman dan keturunan Jerman diusir dari
berbagai negara Eropa Timur dan dikirim ke wilayah Jerman dan Austria yang
tersisa. Setelah tahun 1950, beberapa orang Jerman yang diusir pindah ke
Amerika Serikat, Australia, dan negara-negara lainnya.

Jerman kehilangan wilayah di timur sungai Oder dan Niesse ke Polandia dan Uni
Soviet. Perpecahan Jerman menjadi dua bagian, Jerman Barat dan Jerman Timur.
Hal ini karena Uni Soviet menolak usulan rekonstruksi Jerman pasca perang. Tiga
besar pemenang perang, yakni Amerika Serikat diwakili presiden Harry Truman,
Inggris diwakli PM Winston Churchill dan dan Uni Soviet diwakili presiden Josef
Stalin menggelar perundingan meja bundar lebih dari dua minggu untuk
memutuskan tatanan baru politik dan geografi Jerman. Amerika Serikat dan
sekutunya menerapkan prinsip pampasan perang berdasar basis pembagian
wilayah. Dalam konferensi sama sekali tidak ditentukan tingginya pampasan
perang dalam bentuk uang. Sekutu mendapat bagian wilayah barat Jerman,
sementara Uni Soviet memperoleh bagian timur. Karena hal itulah wilayah
Jerman Timur dikuasai Soviet dan wilayah Jerman Barat dikuasai Barat. Berlin,
sebagai ibu kota Jerman pun ikut terbelah.

Sejarah terus bergulir, hingga pada tahun 1989 perkembangan politik


memungkinkan Jerman melakukan reunifikasi. Tidak ada lagi negara Jerman
Barat dan Jerman Timur. Kanselir saat itu Helmut Kohl yang dijuluki kanselir
reunifikasi, bereaksi cepat dan cerdik mengantisipasi soal pampasan perang. Kohl
menyebutkan, dalam Konferensi Potsdam 70 tahun silam, tidak diatur besarnya
pampasan perang kepada 62 negara yang terlibat Perang Dunia II. Dengan itu,

11
tuntutan ganti rugi dari zaman perang, seperti yang diajukan Yunani beru-baru ini
bisa ditepis dengan merujuk pasca kesepakatan Potsdam.

12
BAB III
KESIMPULAN

Mengenai Adolf Hitler secara umum, penulis berkesimpulan bahwa salah satu hal
yang membedakan sosok Adolf Hitler dengan tokoh lainnya dalam Partai Nazi
seperti Paul Joseph Goebbels, Hermann Göring, atau Heinrich Luitpold Himmler
adalah kemampuannya dalam hal psikologi massa. Walaupun divisi propaganda
Nazi dipegang oleh Goebbels, namun Hitler tetap dianggap sebagai nomor satu
dalam hal propaganda, di mana ia mampu menghidupkan harapan kepada
masyarakat serta pengorganisasian massa atas nama superioritas bangsa (Arya),
walaupun jika dilihat dari latar belakang pendidikannya, Hitler bukanlah orang
yang berpendidikan tinggi, baik dalam bidang akademik maupun militer.

Pepatah mengatakan bahwa ilmu atau pengetahuan bersumber dari membaca (


membaca riil berupa tulisan maupun non-riil seperti membaca keadaan ) dan
pengalaman hidup, artinya kebijakan-kebijakan yang dilakukan Hitler selama
menjadi pemimpin Partai Nazi, maupun ketika menjadi kanselir kemudian führer
tentunya tidak lepas dari apa yang ia baca dan pengalaman hidup kontra dengan
Hitler dan Nazi bermunculan, sedangkan sebagai sebuah organisasi, Nazi dituntut
untuk mempunyai dan menjalankan konsep dan visi yang telah ditetapkan. Untuk
mewujudkan hal tersebut, Hitler perlu menciptakan keadaan aman khususnya
dalam hal kegiatan partai. Hitler sebenarnya telah mempunyai Sturmabteilung
vang dipimpin Kapten Ernst Röhm sebagai pasukan.

13
DAFTAR PUSTAKA

Sumber : Internet

Sunarko, E. 1992. 'Hitler' Jerman Di Bawah Kekuasaan Hitler. Termuat dalam


( https://repository.unej.ac.id ). Diakses pada Pukul 12:00 WIB.

Sargent, L, T. 1986. Ideologi Politik Kontemporer.Termuat dalam ( https://amp-


kompas-com ). Diakses pada pukul 14 :12 WIB.

Wilson. 2008. Orang dan Partai Nazi di Indonesia: Kaum Pergerakan


Menyambut Fasisme. Termuat dalam ( https://sejarahlengkap-com ). Diakses
pada pukul 23: 01 WIB.

Triani. A. (2011). Dampak Perbedan Strategi Pemimpin Angkatan Bersenjata


Jerman (Hitler dan Doenitz). Termuat dalam ( https://encyclopedia.ushmm ).
Diakses pada pukul 10 : 09 WIB.

14
LAMPIRAN

Gambar 1 : Lambang organisasi partai Nazi


http://ceplenkmobile.blogspot.com/2016/09/kumpulan-gambar-nazi-dan-
sejarahnya.html?m=1

Gambar 2 : salah satu kamp konsentrasi Jerman


https://www.zenius.net/blog/kekalahan-jerman-di-perang-dunia-ii

15
Gambar 3 : sosok pemimpin partai Nazi Adolf Hitler
https://www.zenius.net/blog/kekalahan-jerman-di-perang-dunia-ii

Gambar 4 : para korban Holocaust oleh Adolf Hitler pada kaum Yahudi
https://batam.tribunnews.com/amp/2022/03/28/begitu-bencikah-adolf-hitler-ke-
yahudi-hingga-terjadinya-holocaust

16

Anda mungkin juga menyukai