Anda di halaman 1dari 4

PUISI API UNGGUN

Putra putri :ASSALAMUALAIKUM WAROHMATULLAHI

WABARAKATUH

Putra : Di halaman yang hening dan sunyi, Kita Berkumpul Membentuk 

lingkaran.

Putri : Mempererat persaudaraan, agar Kasih sayang Tetap terpatri dihati.

Putra : Kita saling Kehilangan arah, agar kita tak tertusuk panah, maka kita perlu

pemimpin.  “Pemimpin upacara memasuki lapangan upacara”

Putri : Kapal sudah tertambat didermaga makna, lalu kita lempar sauh agar mudah

tuk berlabuh.

Putra : Kami takan Bisa hidup sendiri, kami bisa berbuat untuk gerakan pramuka

tak kan sempurna bila kami tak dibantu kakak Pembina.

Putri : Jemputlah kakak  yang telah banyak membatu kita, untuk hadir di tengah

tengah kita, Agar kita tenang terlindungi olehnya. “Pembina upacara memasuki

lapangan upacara”

Putra : Malam ini kita berkumpul untuk melakukan upacara api unggun.

Putri : Yang diawali dengan laporan pemimpin upacara. “laporan”

Putra : Kita terkadang Hanya bisa mengucapkan, namun kita sering tak

menghayati.
Putri : apalagi mengenalkan nilai nilai yang ada dalam dasa dharma, cobalah

renungkan.

Putra : Bagaimana bila kita bisa menjadi panutan sedang kita sendiri tak pernah

berbuat.

Putri : kita masuki Upacara api unggun ini dengan penyalaan obor utama yang

diikuti dengan api api dasa dharma. “penyalaan api dasa dharma”

Putra : pembakaran api unggun di awali oleh Pembina upacara.

Putri : dan dilanjutkan dengan pengucapan dasa dharma.

Putra : Api Api dasa dharma guguhlah hati kami agar kami dapat menghayati dan

mengamalkan nilai luhur dasa dharma.

Putri : Berilah kami semangat seperti kobaran api dasa dharma.

Putra : Api semangat akan membakar gairah mudamu yang menggebu, tonggak

telah ter pancang lanjutkan perjuangan.

Putri : Tanpa kenal putus asa, kita mengatur langkah membuka kata tanpa makna,

takluk dunia fana.

Putra : Kakak jangan tinggalkan kami, karna kami bukan apa apa, banyak yang

harus kami lakukan, tapi tanpa bimbingan mu takan ada yang dapat kami perbuat.

Putri : kakak….. kami masih butuh petuahmu, yang dapat menggugah kami untuk

berbuat, utuk itu marilah kita dengarkan amanat Pembina upacara. “amanat

Pembina upacara pasukan di istirahatkan”


Putra putri ; sekapur sirih

Putra : dikala kami suka terkadang kami lupa , dikala kami berduka selalu

menyebut namamu.

Putri : tuhan bimbinglah kami agar tetap di jalan mu untuk itu terimalah doa yang

kami panjatkan, “pembacaan doa”

Putra : Ada pertemuan pasti ada perpisahan, ada awal pasti ada akhirnya.

Putri : tapi kami ingin akhiri dari acara api unggun ini, bukanlah akhir dari

pengabdian kami pada gerakan pramuka,

Putra : kita telah melaksanakan acara pokok api unggun dan untuk menandai

akhirnya kita dengarkan laporan pemimpin upacara,”Laporan pemimpin upacara

kepada Pembina upacara “

Putri : kakak Pembina dapat meninggalkan acara api uggun namun kami masih

mengharapkan kakak Pembina untuk dalam lingkaran persaudaran walaupun acara

telah usai. “pembina upacarameninggalkan lapangan upacara”

Putra Putri : acara api unggun telah usai, semoga tuhan yang maha esa

memberikan limpahan taufik dan hidayahnya kepada kita semua. Amin yarobbal

alamin.

Putra putri :WASALAMUALIKUM WAROHMATULLAHI

WABARAKATUH

Anda mungkin juga menyukai