Anda di halaman 1dari 8

LAPORAN PRAKTIK PROFESI KEPERAWATAN KELUARGA

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA IBU S DENGAN TAHAP


PERKEMBANGAN KELUARGA ANAK USIA REMAJA DI RW 03
KELURAHAN SRI MERANTI KECAMATAN RUMBAI

DOSEN PEMBIMBING:
Dr. Reni Zulfitri, M.Kep, Sp.Kom
Ns. Sarah Florencia, S.Kep

DISUSUN OLEH:
Aula Rahmawati, S. Kep
2111437252
KELOMPOK 1

PROFESI NERS FAKULTAS KEPERAWATAN


UNIVERSITAS RIAU
2022
Nama : Aula Rahmawati

NIM : 2111437252
Pertemuan : Minggu ke-1
Tanggal : 7 Maret 2022- 12 Maret 2022

A. Latar Belakang
1. Karakteristik Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu
atap dalam keadaan saling ketergantungan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,
2016). Keluarga adalah sekumpulan orang dengan ikatan perkawinan, kelahiran, adopsi
yang bertujuan untuk menciptakan, mempertahankan budaya, dan meningkatkan
perkembangan fisik, mental, emosional, serta sosial dari setiap anggota keluarga (Duvall
& Logan, 1986 dalam (Kholifah & Widagdo, 2016). Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 52 tahun 2009 menyebutkan keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang
terdiri dari suami, istri atau suami, istri dan anaknya atau ayah dengan anaknya atau ibu
dengan anaknya. Anak yang dimaksudkan dalam pengertian tersebut adalah anak yang
belum menikah, apabila anak tersebut sudah menikah dan tinggal bersama istri dan anak-
anaknya maka anak tersebut dapat menjadi keluarga tersendiri (keluarga baru).
Dalam memberikan asuhan keperawatan keluarga, digunakan pendekatan proses
keperawatan yang terdiri dari pengkajian, diagnosa, intervensi dan implementasi serta
evaluasi. Pengkajian adalah suatu tahapan dimana perawat mengambil informasi dengan
pendekatan sistematis untuk mengumpulkan data-data dan menganalisa, sehingga dapat
diketahui kebutuhan keluarga yang dibina. Pengkajian keluarga melibatkan upaya
menetapkan kemampuan keluarga berfungsi secara efektif dalam memenuhi kebutuhan
anggota keluarganya. Data yang telah terkumpul kemudian dianalisa sehingga dapat
dirumuskan masalah kesehatan yang ada pada keluarga, lalu ditegakkan diagnosa,
merancang intervensi keperawatan, melakukan implementasi serta melakukan evaluasi
(Friedman, 2010). Tujuan akhir dari keperawatan keluarga adalah memandirikan anggota
keluarga untuk mengidentifikasi, mempertahankan dan meningkatkan kesehatan keluarga
secara suka rela atau tanpa paksaan.
Menurut freeman (1981) dalam Setiadi (2012), sesuai dengan Fungsi
Pemeliharaan Kesehatan, keluarga mempunyai Tugas-tugas dalam bidang kesehatan yang
perlu dipahami dan dilakukan, yaitu:
a. Mengenal masalah kesehatan keluarga
Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena
tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dank arena kesehatanlah kadang
seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlumengenal
keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga.
Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung
menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga,
perlu dicatatkapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi, dan seberapa besar
perubahannya.
b. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan
yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa di antara
keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan
keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar
masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga
mempunyaiketerbatasan dapat meminta bantuan kepada orang di lingkungan tinggal
keluarga agar memperoleh bantuan.
c. Merawat keluarga yang mengalami gangguan Kesehatan
Seringkali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi
keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui olehkeluarga sendiri. Jika
demikian, anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh
tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak
terjadi.Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau di rumah
apabila keluarga telahmemiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan
pertama.
d. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga
Tugas ini merupakan upaya keluarga untuk mendayagunakan potensi internal
yang ada dilingkungan rumah untuk mempertahankan kesehatan atau membantu
proses perawatan anggota keluarga yang sakit.
e. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan disekitarnya bagi keluarga
Tugas ini merupakan bentuk upaya keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan anggota keluarganya dengan memanfaatkan fasilits kesehatan yang ada.
Pada minggu pertama ini, keluarga yang akan dibina oleh ners muda yaitu
keluarga dengan anak usia remaja. Menurut Fiedman (1998) Merupakan tahap
perkembangan keluarga yang ke V. Tahap ini dimulai saat anak pertama berusia 13
tahun dan berakhir dengan 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan
rumah orang tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi
tanggung jawab serta pada tahap-tahap sebelumnya, pada tahap ini keluarga memiliki
tugas perkembangan yaitu:
1) Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab meningat remaja
yang sudah bertambah dewasa dan meningkat otonominya.
2) Mempertahankan hubungan yang intim dengan keluarga.
3) Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dan orang tua (hindari
perdebatan, permusuhan dan kecurigaan)
4) Perubahan sistem peran dan peraturan untuk tumbuh kembang keluarga.

Pada tahap ini merupakan tahapan yang paling sulit, karena orang tua melepas
otoritasnya dan membimbing anak untuk bertanggung jawab (mempunyai otoritas
terhadap dirinya sendiri yang berkaitan dengan peran dan fungsional). Seringkali
muncul konflik antara orang tua dan remaja karena anak menginginkan kebebasan
untuk melakukan aktivitasnya sementara orang tua mempunyai hak untuk mengontrol
aktivitas anak. dalam hal ini orang tua perlu menciptakaan komunikasi yang terbuka,
menghindari kecurigaan dan permusuhan sehingga hubungan orang tua dan remaja
tetap harmonis.

2. Data yang Perlu Dikaji Lebih Lanjut


Data awal yang perlu dikaji atau dikenal pada tahap penjajakan yang pertama
terdiri meliputi:
a. Data umum yang terdiri dari nama kepala keluarga, alamat dan nomor telepon,
komposisi keluarga dan genogram, tipe keluarga, suku bangsa, agama, status sosial
ekonomi keluarga dan aktivitas rekreasi keluarga.
b. Riwayat dan tahap perkembangan keluarga yang terdiri dari tahap perkembangan
keluarga saat ini, tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi, riwayat
keluarga inti, dan riwayat keluarga sebelumnya.
c. Lingkungan terdiri dari karakteristik rumah, karakteristik tetangga dan komunitas
RW, mobilitas geografis keluarga, perkumpulan keluarga dan interaksi dengan
masyarakat, serta sistem pendukung keluarga.
d. Struktur keluarga terdiri dari pola komunikasi keluarga, struktur kekuatan keluarga,
struktur peran, nilai dan norma budaya anggota keluarga.
e. Fungsi keluarga terdiri atas fungsi efektif, sosialisasi, dan fungsi perawatan keluarga.
f. Stres dan koping keluarga terdiri dari stresor jangka pendek dan jangka panjang,
kemampuan keluarga berespon terhadap masalah, strategi koping yang digunakan,
dan strategi adaptasi disfungsional.
g. Harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
h. Pemeriksaa fisik pada semua anggota keluarga secara head to toe.
Adapun penjajakan kedua mengkaji kemampuan keluarga menjalankan 5 fungsi
perawatan kesehatan keluarga terhadap masalah kesehatan spesifik. Di mana keluarga
mampu mengenal atau mengidentifikasi masalah, mampu mengambil keputusan untuk
melakukan tindakan, mampu melakukan keperawatan terhadap anggota yang sakit,
mampu memodifikasikan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan, dan mampu
memilih, membawa dan memanfaatkan pelayanan kesehatan yang terdapat di lingkungan
setempat.

3. Masalah Keperawatan
Masalah yang teridentifikasi dalam keperawatan keluarga berfokus pada
kemampuan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan dan lingkungan (Friedman,
2010). Menurut North American Nursing Association (NANDA) dalam Kholifah &
Widagdo (2016) kategori diagnosa keperawatan keluarga adalah:
a. Masalah keperawatan aktual merupakan masalah yang saat ini sudah/sedang terjadi
pada keluarga. Tanda dan gejala dari masalah keperawatan sudah dapat ditemukan
oleh perawat berdasarkan hasil pengkajian keperawatan.
b. Masalah keperawatan resiko yaitu masalah keperawatan yang belum terjadi namun
terdapat faktor predisposisi serta faktor presipitasi terhadap masalah yang akan
terjadi. Pada masalah ini menggambarkan respon manusia terhadap kondisi kesehatan
atau proses kehidupan yang mmungkin berkebang dalam kerentanan keluarga.
c. Masalah keperawatan potensial/sejahtera merupakan kondisi kesehatan keluarga yang
memiliki kesiapan meningkatkan status kesehatan mereka.

B. PROSES KEPERAWATAN
1. Diagnosa Keperawatan Keluarga
Setelah dirumuskan masalah keperawatan, dapat ditegakkan diagnosa
keperawatan. Diagnosa keperawatan belum dapat dirumuskan karena belum dilakukan
pengkajian. Setelah dilaksanakan pengkajian secara penuh dalam waktu 3 x 60 menit,
maka akan dilakukan analisa data terhadap masalah yang ditemukan. Setelah muncul
masalah keperawatan dilakukan skoring untuk menetapkan prioritas masalah dan
terbentuklah susunan diagnosa keperawatan yang akan diselesaikan. Diagnosa
keperawatan sudah dapat dirumuskan pada kunjungan ke tiga yaitu tanggal 9 Maret 2022.
2. Tujuan Umum
Dalam waktu 3 x 60 menit terbina hubungan saling percaya antara mahasiswa dengan
keluarga dan diperoleh data yang dapat menunjang timbulnya masalah pada keluarga.
3. Tujuan Khusus
Tujuan khusus harus sesuai dengan prinsip SMART:
a. Spesifik (S) yaitu rumusan tujuan harus jelas.
b. Measurable (M) yaitu dapat diukur.
c. Achievable (A) yaitu dapat dicapai.
d. Realistic (R) yaitu dapat tercapai dan nyata.
e. Timing (T) yaitu memiliki target waktu.
1) Keluarga menerima kunjungan mahasiswa dalam 1 x 60 menit.
2) Keluarga memberikan informasi berkaitan dengan data umum, riwayat dan tahap
perkembangan keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi keluarga, stress dan
koping keluarga, pemerikasaan fisik terkait anggota keluarga yang tinggal dalam
satu rumah dan harapan keluarga terhadap petugas kesehatan.
3) Mengidentifikasi masalah keperawatan.
4) Menentukan diagnosa dan prioritas utama dari masalah kesehatan keluarga.
5) Menyusun rencana tindakan keperawatan keluarga untuk mengatasi masalah
kesehatan pada keluarga.
6) Melakukan implementasi kepada keluarga berdasarkan rencana tindakan yang
telah dibuat, sehingga keluarga dapat melakukan perawatan yang tepat.

C. IMPLEMENTASI TINDAKAN KEPERAWATAN


1. Metode: Wawancara, observasi, pemeriksaan fisik.
2. Media dan alat: Format pengkajian, alat tulis, nursing kit.
3. Waktu dan tempat: Senin s/d sabtu, 7 Maret 2022 - 12 Maret 2022.

D. KRITERIA EVALUASI
1. Kriteria Struktur
a. Menyiapkan LP.
b. Menyiapkan alat bantu atau media.
c. Kontrak dengan keluarga, tempat dan sesuai rencana.
2. Kriteria Proses
a. Pelaksanaan sesuai dengan waktu dan strategi pelaksanaan yang telah ditetapkan.
b. Keluarga aktif dalam kegiatan ners muda mulai dari pengkajian, memprioritaskan
masalah kesehatan keluarga.
3. Kriteria Hasil
Presentase
Kriteria
Pencapaian
a. Didapatkan data umum dan tahap perkembangan 90
keluarga, lingkungan, struktur keluarga, fungsi
keluarga, stress dan koping keluarga, harapan keluarga
terhadap petugas kesehatan, dan pemeriksaan fisik.
b. Teridentifikasi masalah kesehatan.
c. Diagnosa dan prioritas masalah kesehatan dapat
ditetapkan.
d. Rencana keperawatan keluarga dapat dirumuskan.
e. Rencana keperawatan terlaksana (implementasi).

Anda mungkin juga menyukai