Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Tim Penyusun
ii
DESKRIPSI JUDUL
iii
PETA KEDUDUKAN MODUL
iv
PRASYARAT
v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DESKRIPSI JUDUL ................................................................................. iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................ iv
PRASYARAT ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................. vii
TUJUAN ..................................................................................................... viii
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMASANG DAUN PIN TU DENGAN 2 ENGSEL ............................. 1
A. Lembar Informasi .................................................................... 1
B. Lembar Kerja ........................................................................... 3
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL ......................................... 7
A. Lembar Informasi ................................................................... 7
B. Lembar Kerja .......................................................................... 8
KEGIATAN BELAJAR 3
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL ............................. 13
A. Lembar Informasi ................................................................... 13
B. Lembar Kerja .......................................................................... 15
KEGIATAN BELAJAR 4
MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL ............................................... 19
A. Lembar Informasi ................................................................... 19
B. Lembar Kerja .......................................................................... 20
LEMBAR EVALUASI .............................................................................. 25
LEMBAR KUNCI JAWABAN ................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32
vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL
Agar peserta diklat dapat melaksanakan modul ini dengan baik dan
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perlu diperhatikan petunjuk
berikut :
1. Pelajari dengan cermat materi yang terdapat dalam setiap kegiatan
belajar secara berurutan.
2. Sebelum melaksanakan praktek bacalah dan perhatikan gambar kerja.
3. Siapkan segala sesuatunya seperti pakaian kerja, bahan dan alat-alat
sebelum praktek dimulai.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti, sehingga dapat dihasilkan
pekerjaan yang memuaskan.
5. Kerjakan soal yang terdapat pada Lembar Evaluasi.
6. Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini.
7. Jika jawaban anda belum mencapai 80 %, pelajari kembali materi
yang ada pada modul ini terutama pada bagian yang yang belum anda
kuasai, hingga memperoleh nilai minimal 80.
vii
TUJUAN
1. Tujuan Akhir :
Tujuan akhir yang diharapkan dari modul ini adalah setelah
mempelajari modul ini peserta diklat dapat memasang daun pintu dan
daun jendela kayu dengan menggunakan penggantung (engsel) yang ada
dengan cara yang baik dan benar.
2. Tujuan Antara
Setelah mengikuti satu kegiatan belajar peserta diklat diharapkan
menguasai pengetahuan dan ketrampilan tersebut dan menjadikan dasar
bagi kegiatan belajar berikutnya.
viii
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 2 ENGSEL
A. Lembar Informasi
1. Daun Pintu dan Kusen Pintu
Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada
engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel,
melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut
dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun
pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya.
Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di
tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun
pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi
luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut :
Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 – 2,10 meter
Lebar : 0,70; 0,80; 0,90 meter
Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi
bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya
sponing pintu dapat dibuat 1 – 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun
pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah
dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,80 meter,
maka lebar daun pintu adalah (0,82 – 0,83) meter.
Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; 8/12. Agar duduknya
dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter
10 mm; 12 mm; 16 mm, panja ng bagian yang lurus 15 cm; 20 cm dan 25
cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm. Kusen pintu diberi
paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang
tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur
1
kapur dalam 1 cm dan lebar 3 - 5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi
umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai.
Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah
dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk
suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara
kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau
bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal
daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm.
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang
terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan.
Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu
yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah
bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat
bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel
untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela.
Model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.
Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1
di bawah ini.
2
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Baut.
2. Bahan :
a. Kusen pintu tunggal
b. Daun pintu tunggal.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
3
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 2 engsel, pasang/
tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak
? dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu.
g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
masing-masing pasangan engsel ya ng lain sampai pas, rata, lurus
dan siku.
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun
pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada
tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja
4
KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA
8 I 12
6
8
8
8
8
6
25
190
II II
30
10
I 3
12
POT I - I
10 6 80 6 10
POT II - II
5
DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU
25
110 3 3 9 6 1
3 3 9
6
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL
A. Lembar Informasi
1. Daun Jendela dan Kusen Jendela
Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela,
sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan
daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar
horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas ke
bawah. Tapi ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela
mati dengan tujuan untuk penerangan.
Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya
jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran
yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,80 m
dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 – 1,5 cm.
Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga
ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya
sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi
menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; 8/12.
Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari
besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus
15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm.
Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap
tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur
kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 – 5 cm.
Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah.
Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi
daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan
kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun
pintu/jendela antara 2 - 3 cm.
7
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang
tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat
penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun
jendela yang dimaksud adalah engsel, tempat pemasangan engsel ini
adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas
bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat bervariasi, juga besar
kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya
sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel
pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. Adapun jenis dari engsel
antara lain adalah seperti pada gambar 1 diatas.
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Sekrup.
2. Bahan :
a. Kusen jendela
b. Daun jendela tunggal
8
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat ya ng tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam
engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan
jarak ? 15 – 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar
tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel
9
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (keatas
dan kebawah)
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja
10
KUSEN DAN DAUN JENDELA TUNGGAL
8 I 12
6
8
8
8
8
6
100
II II
–
6
I POT I - I
10 6 70 6 10
POT II – II
11
DETAIL PEMASANGAN DAUN JENDELA
15
70
70
15 15
12
KEGIATAN BELAJAR 3
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL
A. Lembar Informasi
1. Daun Pintu dan Kusen Pintu
Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada
engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel,
melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut
dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun
pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya.
Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di
tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun
pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi
luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut :
Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 – 2,10 meter
Lebar : 0,70; 0,80; 0,90 meter
Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi
bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya
sponing pintu dapat dibuat 1 – 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun
pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah
dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,80 meter,
maka lebar daun pintu adalah (0,82 – 0,83) meter.
Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; 8/12. Agar duduknya
dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter
10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm; 25 cm
dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm dan 8 cm. Kusen pintu diberi
paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang
tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur
13
kapur dalam 1 cm dan lebar 3 - 5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi
umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai.
Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah
dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk
suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara
kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau
bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal
daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm.
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang
terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan.
Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu
yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah
bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat
bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel
untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela.
Tentang model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat
engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.
Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1
di bawah ini :
14
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Baut.
2. Bahan :
a. Kusen pintu tunggal
b. Daun pintu tunggal.
3. Kesehatan dan keselamatan kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
15
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun ke arah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 3 engsel, pasang/
tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak
? dari sisi bagian bawah 30 cm, dan diri sisi bagian atas 25 cm
serta tengah-tengah diantaranya.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu .
g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus
dan siku.
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun
pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada
tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja
16
KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA
8 12
I
6
8
8
8
8
6
25
190
72,5
II II
72,5
30
10
I 3
12
POT I - I
10 6 80 6 10
POT II - II
17
DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU
25
110 3 3 9 6 1
3 3 9
110
18
KEGIATAN BELAJAR 4
MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL
A. Lembar Informasi
1. Daun Jendela dan Kusen Jendela
Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela,
sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan
daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar
horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas. Tapi
ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan
tujuan untuk penerangan.
Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya
jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran
yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,80 m
dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 – 1,5 cm.
Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga
ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya
sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi
menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; 8/12.
Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari
besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus
15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm.
Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap
tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur
kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 – 5 cm.
Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah.
Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi
daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan
kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun
pintu/jendela antara 2 - 3 cm.
19
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang
tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat
penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun
jendela yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini
adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas
bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat berfariasi, juga besar
kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya
sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel
pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Sekrup.
2. Bahan :
a. Kusen jendela
b. Daun jendela tunggal
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul.
20
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam
engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan
jarak ? 15 – 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak.
f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang
datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya
21
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup
(kesamping kanan dan kiri).
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun je ndela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja
22
KUSEN DAN DAUN JENDELA DOBEL
8 I 12
6
8
8
8
8
6
20
55
100
II II
–
25
6
I
POT I - I
10 6 70 6 10
POT II - II
23
KUSEN PEMASANGAN DAUN JENDELA DOBEL
15
100
2 12
100
15 15
24
LEMBAR EVALUASI
25
LEMBAR KUNCI JAWABAN
26
2. Langkah-langkah memasang daun jendela sebagai berikut :
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun ke arah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel, pasang/tanam engsel
daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak ?
dari sisi bagian ambang/tiang tegak ? 15 – 20 cm.
f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang
datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang), dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (ke atas
dan ke bawah)
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
27
3. Model-Model Kusen Pintu
28
4. Model-Model Daun Pintu
29
5. Model-Model Kusen Jendela
30
6. Model-Model Daun Jendela
31
DAFTAR PUSTAKA
32
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
Program Keahlian : Teknik Perkayuan
Tingkat I Tingkat II Tingkat III
BAG-TKB.002.A
BAG-TKB.002.A-77
BAG-TKB.002.A-78
BAG-TKB.002.A-79
BAG-TKB.002.A-80
BAG-TKB.002.A-81
BAG-TKB.003.A
BAG-TKB.003.A-82
BAG-TKB.003.A-83
BAG-TKB.003.A-84
Keterangan :
BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan
TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan
TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
TPK : Program Teknik Perkayuan
TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi
: Modul yang dibuat
iv