Anda di halaman 1dari 41

BAG-

MEMASANG DAUN PINTU


TPK.002.A-57
DAN JENDELA 70 JAM

Penyusun :
TIM FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH KEJURUAN


DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL
EDISI 2001
KATA PENGANTAR

Modul dengan judul “Memasang Daun Pintu dan Jendela”


merupakan bahan ajar yang digunakan sebagai panduan praktikum
peserta diklat Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) untuk membentuk
salah satu bagian dari kompetensi Melaksanakan Pekerjaan Pembuatan
Daun Pintu/Jendela.
Modul ini mengetengahkan cara memasang daun pintu pada
kusennya, baik daun pintu yang menggunakan 2 engsel maupun yang
menggunakan 3 engsel dan cara memasang daun jendela tunggal dan
daun jendela dobel serta ukuran yang lazim dipakai untuk pintu dan
jendela. Modul ini terkait dengan modul lain yang membahas Membuat
Daun Pintu dan Jendela.
Dengan modul ini peserta diklat dapat melaksanakan praktek tanpa
harus banyak dibantu oleh instruktur.

Tim Penyusun

ii
DESKRIPSI JUDUL

Modul ini terdiri dari empat kegiatan belajar, yang mencakup :


Memasang Daun Pintu Dengan 2 Engsel, Memasang Daun Jendela
Tunggal, Memasang Daun Pintu Dengan 3 Engsel dan Memasang Daun
Jendela Dobel.
Pada kegiatan belajar 1 membahas tentang jenis-jenis pintu dan
ukuran yang lazim digunakan untuk daun pintu dan kusen, pengertian alat
penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk pintu serta cara
memasang daun pintu dengan 2 engsel sampai daun pintu pas, rata dan
lurus dengan kusennya. Kegiatan belajar 2 membahas tentang jenis-jenis
jendela dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun jendela, pengertian
alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk jendela serta
cara memasang daun jendela tunggal sampai pas, lurus dan rata pada
kusennya. Kegiatan belajar 3 membahas tentang jenis-jenis pintu dan
ukuran yang lazim digunakan untuk daun pintu dan kusen, pengertian alat
penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk pintu serta cara
memasang daun pintu dengan 3 engsel sampai daun pintu pas, rata dan
lurus dengan kusennya. Kegiatan belajar 4 membahas tentang tentang
jenis-jenis jendela dan ukuran yang lazim digunakan untuk daun jendela,
pengertian alat penggantung dan jenis-jenis alat penggantung untuk
jendela serta cara memasang daun jendela dobel sampai pas, lurus dan
rata pada kusennya.

iii
PETA KEDUDUKAN MODUL

iv
PRASYARAT

Untuk melaksanakan modul Memasang Daun Pintu dan Jendela


memerlukan kemampuan awal yang ha rus dimiliki peserta diklat, yaitu :
? Peserta diklat telah memahami penggunaan alat-alat kerja kayu
dengan tangan.
? Peserta diklat telah memahami keselamatan kerja.
? Peserta diklat telah menguasai manajemen bengkel.
? Peserta diklat telah memahami petunjuk pengerjaan kayu.

v
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN JUDUL ................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................ ii
DESKRIPSI JUDUL ................................................................................. iii
PETA KEDUDUKAN MODUL ................................................................ iv
PRASYARAT ............................................................................................. v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL .................................................. vii
TUJUAN ..................................................................................................... viii
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMASANG DAUN PIN TU DENGAN 2 ENGSEL ............................. 1
A. Lembar Informasi .................................................................... 1
B. Lembar Kerja ........................................................................... 3
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL ......................................... 7
A. Lembar Informasi ................................................................... 7
B. Lembar Kerja .......................................................................... 8
KEGIATAN BELAJAR 3
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL ............................. 13
A. Lembar Informasi ................................................................... 13
B. Lembar Kerja .......................................................................... 15
KEGIATAN BELAJAR 4
MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL ............................................... 19
A. Lembar Informasi ................................................................... 19
B. Lembar Kerja .......................................................................... 20
LEMBAR EVALUASI .............................................................................. 25
LEMBAR KUNCI JAWABAN ................................................................. 26
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 32

vi
PETUNJUK PENGGUNAAN MODUL

Agar peserta diklat dapat melaksanakan modul ini dengan baik dan
tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan perlu diperhatikan petunjuk
berikut :
1. Pelajari dengan cermat materi yang terdapat dalam setiap kegiatan
belajar secara berurutan.
2. Sebelum melaksanakan praktek bacalah dan perhatikan gambar kerja.
3. Siapkan segala sesuatunya seperti pakaian kerja, bahan dan alat-alat
sebelum praktek dimulai.
4. Bekerjalah dengan hati-hati dan teliti, sehingga dapat dihasilkan
pekerjaan yang memuaskan.
5. Kerjakan soal yang terdapat pada Lembar Evaluasi.
6. Cocokan jawaban anda dengan Kunci Jawaban yang terdapat di
bagian akhir modul ini.
7. Jika jawaban anda belum mencapai 80 %, pelajari kembali materi
yang ada pada modul ini terutama pada bagian yang yang belum anda
kuasai, hingga memperoleh nilai minimal 80.

vii
TUJUAN

1. Tujuan Akhir :
Tujuan akhir yang diharapkan dari modul ini adalah setelah
mempelajari modul ini peserta diklat dapat memasang daun pintu dan
daun jendela kayu dengan menggunakan penggantung (engsel) yang ada
dengan cara yang baik dan benar.

2. Tujuan Antara
Setelah mengikuti satu kegiatan belajar peserta diklat diharapkan
menguasai pengetahuan dan ketrampilan tersebut dan menjadikan dasar
bagi kegiatan belajar berikutnya.

viii
KEGIATAN BELAJAR 1
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 2 ENGSEL

A. Lembar Informasi
1. Daun Pintu dan Kusen Pintu
Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada
engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel,
melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut
dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun
pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya.
Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di
tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun
pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi
luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut :
Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 – 2,10 meter
Lebar : 0,70; 0,80; 0,90 meter
Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi
bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya
sponing pintu dapat dibuat 1 – 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun
pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah
dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,80 meter,
maka lebar daun pintu adalah (0,82 – 0,83) meter.
Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; 8/12. Agar duduknya
dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter
10 mm; 12 mm; 16 mm, panja ng bagian yang lurus 15 cm; 20 cm dan 25
cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm. Kusen pintu diberi
paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang
tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur

1
kapur dalam 1 cm dan lebar 3 - 5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi
umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai.
Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah
dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk
suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara
kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau
bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal
daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm.
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang
terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan.
Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu
yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah
bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat
bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel
untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela.
Model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.
Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1
di bawah ini.

Gambar 1. Jenis–Jenis Engsel

2
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Baut.
2. Bahan :
a. Kusen pintu tunggal
b. Daun pintu tunggal.
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.

3
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 2 engsel, pasang/
tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak
? dari sisi bagian bawah 30 cm, dan dari sisi bagian atas 25 cm.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu.
g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
masing-masing pasangan engsel ya ng lain sampai pas, rata, lurus
dan siku.
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun
pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada
tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja

4
KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA
8 I 12

6
8
8
8
8
6

25

190

II II

30
10

I 3

12
POT I - I
10 6 80 6 10

POT II - II

5
DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU

25

110 3 3 9 6 1
3 3 9

6
KEGIATAN BELAJAR 2
MEMASANG DAUN JENDELA TUNGGAL

A. Lembar Informasi
1. Daun Jendela dan Kusen Jendela
Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela,
sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan
daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar
horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas ke
bawah. Tapi ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela
mati dengan tujuan untuk penerangan.
Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya
jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran
yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,80 m
dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 – 1,5 cm.
Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga
ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya
sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi
menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; 8/12.
Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari
besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus
15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm.
Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap
tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur
kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 – 5 cm.
Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah.
Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi
daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan
kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun
pintu/jendela antara 2 - 3 cm.

7
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang
tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat
penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun
jendela yang dimaksud adalah engsel, tempat pemasangan engsel ini
adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas
bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat bervariasi, juga besar
kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya
sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel
pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati. Adapun jenis dari engsel
antara lain adalah seperti pada gambar 1 diatas.

B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Sekrup.
2. Bahan :
a. Kusen jendela
b. Daun jendela tunggal

8
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat ya ng tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam
engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan
jarak ? 15 – 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang datar
tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel

9
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (keatas
dan kebawah)
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja

10
KUSEN DAN DAUN JENDELA TUNGGAL

8 I 12

6
8
8
8
8
6

100
II II

6
I POT I - I

10 6 70 6 10

POT II – II

11
DETAIL PEMASANGAN DAUN JENDELA

15

70

70

15 15

12
KEGIATAN BELAJAR 3
MEMASANG DAUN PINTU DENGAN 3 ENGSEL

A. Lembar Informasi
1. Daun Pintu dan Kusen Pintu
Suatu pintu terdiri dari kusen atau gawang dan daun pintu. Kusen
dipasang tetap atau mati di dalam tembok, sedang daunnya digantungkan
pada kusen dengan menggunakan engsel sehingga dapat berputar pada
engsel ini. Daun pintu ada pula yang tidak berputar pada engsel,
melainkan bergeser di depan kusennya. Pintu semacam ini disebut
dengan pintu geser. Pintu bisa berdaun satu atau berdaun dua. Daun
pintu dapat berputar kiri kalau arah putarannya ke kiri dan sebaliknya.
Untuk menentukan arah putaran ke kiri atau ke kanan, yaitu kita berdiri di
tengah kusen dengan punggung membelakangi engsel penggantung daun
pintu, lebar dan tingginya pintu diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi
luar kusen. Ukuran yang lazim dipakai untuk pintu adalah sebagai berikut :
Pintu (berdaun satu ) : Tinggi : 2,00 – 2,10 meter
Lebar : 0,70; 0,80; 0,90 meter
Tinggi sisi atas dibuat sama tinggi dengan sisi atas pintu, sisi
bawahnya tergantung selera, dibuat beberapa cm diatas lantai. Dalamnya
sponing pintu dapat dibuat 1 – 1,5 cm. Lebarnya sama dengan tebal daun
pintu, sehingga ukuran tinggi dan lebar pintu masih harus ditambah
dengan dalamnya sponing. Jadi untuk pintu dengan lebar 0,80 meter,
maka lebar daun pintu adalah (0,82 – 0,83) meter.
Ukuran kayu untuk kusen pintu bisa 6/12; 8/12. Agar duduknya
dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari besi berdiameter
10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus 15 cm; 20 cm; 25 cm
dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm dan 8 cm. Kusen pintu diberi
paling sedikit 3 angkur pada tiap tiangnya. Pada bagian/sisi belakang
tiang kusen diberi sponing kapur/mortel, dalam 1 cm, lebarnya 1 cm; alur

13
kapur dalam 1 cm dan lebar 3 - 5 cm. Pada tiang kusen pintu diberi
umpak/duk beton, tinggi 15 cm untuk melindungi ujung pintu dari air lantai.
Daun pintu terdiri dari 2 tiang, dorpel atas dan dorpel bawah
dengan atau tidak dengan dorpel tengah. Dorpel dan tiang membentuk
suatu kerangka persegi panjang bagi daunnya. Bidang daun pintu diantara
kerangka itu ditutup dengan kaca, papan atau hardboard, krepyak atau
bahan yang lain dan akan diperoleh pintu kaca, pintu panil/krepyak. Tebal
daun pintu bisa 3 cm atau 4 cm.
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat pada daun pintu yang
terpasang tetap. Artinya pintu pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan.
Alat penggantung, dalam hal ini disebut penggantung untuk daun pintu
yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini adalah
bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan. Bentuk dari engsel sangat
bervariasi, juga besar kecilnya tergantung dari kegunaannya. Engsel
untuk pintu lebih besar serta lebih panjang dari pada engsel jendela.
Tentang model dari engsel pintu dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat
engsel dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.
Adapun jenis dari engsel antara lain adalah seperti pada gambar 1
di bawah ini :

Gambar 2. Jenis–jenis engsel

14
B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Baut.
2. Bahan :
a. Kusen pintu tunggal
b. Daun pintu tunggal.
3. Kesehatan dan keselamatan kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.

15
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun ke arah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 3 engsel, pasang/
tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak
? dari sisi bagian bawah 30 cm, dan diri sisi bagian atas 25 cm
serta tengah-tengah diantaranya.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu .
g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus
dan siku.
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun
pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada
tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja

16
KUSEN PINTU TUNGGAL DAN DAUNNYA
8 12
I

6
8
8
8
8
6

25

190
72,5

II II

72,5

30
10

I 3

12
POT I - I
10 6 80 6 10

POT II - II

17
DETAIL PEMASANGAN DAUN PINTU

25

110 3 3 9 6 1

3 3 9

110

18
KEGIATAN BELAJAR 4
MEMASANG DAUN JENDELA DOBEL

A. Lembar Informasi
1. Daun Jendela dan Kusen Jendela
Suatu jendela terdiri atas kusen atau gawang dan daun jendela,
sedang daunnya digantungkan pada kusen dengan menggunakan engsel
sehingga dapat berputar pada engsel ini. Kusennya dipasang mati dan
daunnya dapat berputar. Daun jendela dapat dipasang untuk berputar
horisontal kiri kanan dan dapat dipasang berputar vertikal ke atas. Tapi
ada jenis jendela yang tetap atau mati, biasa disebut jendela mati dengan
tujuan untuk penerangan.
Jendela bisa berdaun satu atau berdaun dua. Lebar dan tingginya
jendela diukur dari sisi dalam kusen sampai sisi dalam kusen. Ukuran
yang lazim dipakai adalah : Jendela (berdaun satu), lebar : 0,70 ; 0,80 m
dan dalamnya sponing pintu dan sponing jendela dapat dibuat 1 – 1,5 cm.
Lebarnya sama dengan tebal daun pintu atau daun jendela, sehingga
ukuran tinggi dan lebar jendela masih harus ditambah dengan dalamnya
sponing. Jadi untuk lebar jendela 70 cm masih harus ditambah lagi
menjadi 0,72 m. Ukuran kayu untuk kusen jendela adalah bisa 6/12; 8/12.
Agar duduknya dapat kokoh di dalam tembok kusen diberi angkur dari
besi berdiameter 10 mm; 12 mm; 16 mm, panjang bagian yang lurus
15 cm; 20 cm; dan 25 cm dan bagian yang dibengkokan 5 cm; 6 cm; 8 cm.
Kusen jendela diberi paling sedikit 2 buah angkur pada tiap
tiangnya. Pada bagian/sisi belakang tiang kusen diberi sponing kapur/alur
kapur dalam 1 cm dan lebar 1 cm, alur kapur dalam 1 cm, lebar 3 – 5 cm.
Daun jendela terdiri dari 2 tiang, dorpel (ambang) atas dan dorpel bawah.
Dorpel dan tiang membentuk suatu kerangka persegi panjang bagi
daunnya. Bidang daun jendela diantara kerangka itu di tutup dengan
kaca, papan krepyak jendela kaca, jendela panil/krepyak. Tebal daun
pintu/jendela antara 2 - 3 cm.

19
2. Alat Penggantung
Yang dimaksud alat penggantung dalam hal ini adalah alat yang
berfungsi sebagai penggantung atau pelipat daun jendela yang terpasang
tetap. Artinya jendela pada waktu terbuka tidak dapat dilepaskan. Alat
penggantung, dan dalam hal ini disebut saja penggantung untuk daun
jendela yang dimaksud adalah engsel. Tempat pemasangan engsel ini
adalah bebas, dapat disebelah kiri atau sebelah kanan, atau sebelah atas
bahkan disebelah bawah. Bentuk dari engsel sangat berfariasi, juga besar
kecilnya tergantung dari kegunaannya. Bentuk engsel jendela biasanya
sama dengan bentuk engsel pintu, hanya lebih kecil. Model dari engsel
pintu dan engsel jendela dalam satu pabrik adalah sama. Terdapat engsel
dengan pasak lepas dan juga ada pasak mati.

B. Lembar Kerja
1. Alat :
a. Ketam
b. Rol meter
c. Siku
d. Pensil
e. Gergaji
f. Pahat
g. Palu kayu
h. Obeng
i. Engsel (engsel pasak/pen)
j. Sekrup.
2. Bahan :
a. Kusen jendela
b. Daun jendela tunggal
3. Kesehatan dan Keselamatan Kerja
a. Pakailah pakaian kerja dengan lengkap dan betul.

20
b. Bersihkan tempat kerja dari kotoran benda-benda yang
mengganggu sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar.
c. Tempatkan bahan-bahan pada tempat yang tidak mengganggu
dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Tempatkan alat-alat pada tempat yang aman, tidak mudah jatuh
dan mudah dijangkau.
e. Hindari pemakaian alat yang tidak sesuai kegunaannnya.
f. Bekerja dengan teliti, hati-hati dan konsentrasi.
g. Ikuti semua petunjuk instruktor.
4. Langkah Kerja
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel dan pasang/tanam
engsel daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan
jarak ? 15 – 20 cm dari sisi bagian ambang/tiang tegak.
f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang
datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang) dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya

21
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup
(kesamping kanan dan kiri).
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun je ndela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.
5. Gambar Kerja

22
KUSEN DAN DAUN JENDELA DOBEL

8 I 12

6
8
8
8
8
6

20

55

100
II II

25

6
I
POT I - I

10 6 70 6 10

POT II - II

23
KUSEN PEMASANGAN DAUN JENDELA DOBEL

15

100

2 12

100

15 15

24
LEMBAR EVALUASI

1. Jelaskan cara memasang daun pintu ?


2. Jelaskan langkah-langkah memasang daun jendela ?
3. Gambarkan model-model kusen pintu ?
4. Gambarkan model-model daun pintu ?
5. Gambarkan model-model kusen jendela ?
6. Gambarkan model-model daun jendela ?

25
LEMBAR KUNCI JAWABAN

1. Cara memasang daun pintu sebagai berikut :


a. Ukur lebar dan tinggi kusen pintu.
b. Ukur lebar dan tinggi daun pintu.
c. Ketam dan potong daun pintu, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun pintu pada kusennya, stel sampai masuk
dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah lebar
maupun kearah tinggi.
e. Lepaskan daun pintu, dan bila menggunakan 3 engsel, pasang/
tanam engsel daun pintu pada tiang daun(sisi tebal) dengan jarak
? dari sisi bagian bawah 30 cm, dan diri sisi bagian atas 25 cm
serta tengah-tengah diantaranya.
f. Masukkan/pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai pas,
kemudian beri tanda pada tiang kusen pintu tempat engsel yang
sesuai dengan engsel pada daun pintu .
g. Lepaskan engsel pada daun pintu yang sebelah, dengan cara
melepas pennya, kemudian pasang/tanam pada tiang kusen
masing-masing pasangan engsel yang lain sampai pas, rata, lurus
dan siku .
h. Pasang kembali daun pintu pada kusennya, dan pasang daun
pintunya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel pada
tiang kusen pintu, kemudian masukkan pennya sampai pas,
sehingga terpasanglah daun pintu pada kusen pintunya.
i. Coba daun pintu dengan cara membuka dan menutup.
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun pintu dengan cara
melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun pintu pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.

26
2. Langkah-langkah memasang daun jendela sebagai berikut :
a. Ukur lebar dan tinggi kusen jendela.
b. Ukur lebar dan tinggi daun jendela.
c. Ketam dan potong daun jendela, bila terlalu lebar dan terlalu tinggi.
d. Masukkan/pasang daun jendela pada kusennya, stel sampai
masuk dengan toleransi kelonggaran ? 3 – 5 mm, baik ke arah
lebar maupun ke arah tinggi.
e. Lepaskan daun jendela, gunakan 2 engsel, pasang/tanam engsel
daun jendela pada daun (sisi tebal) di bagian atas dengan jarak ?
dari sisi bagian ambang/tiang tegak ? 15 – 20 cm.
f. Masukkan/ pasang lagi daun pintu pada kusennya, stel sampai
pas, kemudian beri tanda pada ambang/tiang kusen jendela yang
datar tempat engsel yang sesuai dengan engsel terpasang pada
daunnya.
g. Lepaskan engsel pada daun jendela yang sebelah (yang tidak
terpasang), dengan cara melepas pennya, kemudian pasang/
tanam pada ambang jendela masing-masing pasangan engsel
yang lain sampai pas, rata, lurus dan siku .
h. Pasang kembali daun jendela pada kusennya, dan pasang daun
jendelanya dengan cara mengepaskan masing-masing engsel
pada ambang datar kusen jendela, kemudian masukkan pennya
sampai pas, sehingga terpasang daun jendela pada kusen
jendelanya.
i. Coba daun jendela dengan cara membuka dan menutup (ke atas
dan ke bawah)
j. Bila masih dianggap kurang pas, lepaskan daun jendela dengan
cara melepaskan pen.
k. Stel lagi sampai daun jendela pas masuk, rata dan lurus dengan
kusennya sesuai dengan yang diharapkan.

27
3. Model-Model Kusen Pintu

28
4. Model-Model Daun Pintu

29
5. Model-Model Kusen Jendela

30
6. Model-Model Daun Jendela

31
DAFTAR PUSTAKA

Dalih S.A. 1978. “Petunjuk Pengerjaan Kayu 1”. Jakarta : Depdikbud.

Dodong Budiyanto. 1995. “Mesin Tangan Industri Kayu”. Semarang :


Pika.

Heinz Frick. 1980. “Ilmu Konstruksi Bangunan 2”. Surabaya : Tarsito.

Imam Subarkah. 1980. “Konstruksi Bangunan Gedung”. Bandung :


Idea Dharma.

Lerch. 1995. “Pengerjaan Kayu Secara Maksimal”. Semarang : Pika.

Ross C. Cramlet. 1995. “Woodwork Visualized”. USA : The United State


of America

32
PETA MODUL BIDANG KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN
Program Keahlian : Teknik Perkayuan
Tingkat I Tingkat II Tingkat III

BAG-TGB.001.A BAG-TPK.001.A BAG-TPK.004.A


BAG-TGB.001.A-01 BAG-TPK.001.A-53 BAG-TPK.004.A-61

BAG-TGB.001.A-02 BAG-TPK.001.A-54 BAG-TPK.004.A-62

BAG-TGB.001.A-03 BAG-TPK.001.A-55 BAG-TPK.005.A


BAG-TPK.005.A-63
BAG-TGB.001.A-04 BAG-TPK.002.A
BAG-TGB.001.A-05 BAG-TPK.002.A-56 BAG-TPK.005.A-64
BAG-TGB.001.A-06
BAG-TGB.001.A-07 BAG-TPK.002.A-57 BAG-TPK.005.A-65

BAG-TSP.001.A BAG-TPK.003.A BAG-TPK.005.A-66


BAG-TSP.001.A-32 BAG-TPK.003.A-58
BAG-TPK.006.A
BAG-TKB.001.A BAG-TPK.003.A-59 BAG-TPK.006.A-67
BAG-TKB.001.A-71 BAG-TPK.006.A-68
BAG-TKB.001.A-72 BAG-TPK.003.A-60 BAG-TPK.006.A-69
BAG-TKB.001.A-73
BAG-TKB.001.A-74 BAG-TPK.007.A
BAG-TKB.001.A-75 BAG-TPK.007.A-70
BAG-TKB.001.A-76

BAG-TKB.002.A
BAG-TKB.002.A-77

BAG-TKB.002.A-78

BAG-TKB.002.A-79

BAG-TKB.002.A-80

BAG-TKB.002.A-81

BAG-TKB.003.A
BAG-TKB.003.A-82

BAG-TKB.003.A-83

BAG-TKB.003.A-84
Keterangan :
BAG : Bidang Keahlian Teknik Bangunan
TGB : Program Keahlian Teknik Gambar Bangunan
TSP : Program Keahlian Teknik Survai dan Pemetaan
TKB : Program Keahlian Teknik Konstruksi Bangunan
TPK : Program Teknik Perkayuan
TPS : Program Teknik Plambing dan Sanitasi
: Modul yang dibuat

iv

Anda mungkin juga menyukai