Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PLAGIARISME

DOSEN PENGAMPU : JUFLYN ALIM, S.P.d., M.P.d.

DI SUSUN OLEH KELOMPOK 4 :

ALIVA MAHARANI : 22376GSD0651

ERNIA : 22376GSD0662

FITRI : 22376GSD0665

MAHELSA INDAH PRATAMA : 22376GSD0668

IMELDA : 22376GSD0670

MIRANTI LESTALUHU : 22376GSD0675

MIRNAWATI : 22376GSD0676

PRODI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

STKIP PELITA NUSANTARA BUTON

2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penyusun Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan tepat waktu.

Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu kami dalam
penyusunan makalah ini mengenai “PLAGIARISME “.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari posisi yang sempurna oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan ke posisi
sempurna.akhir kata penulis ucapkan trimakasih.

Pasarwajo, 25 April 2023

Team Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
KATA PENGANTAR .............................................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1
A. Latar Belakang .............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ......................................................................................... 3


A. Pengertian Plagiat ............................................................................................. 3
B. Jenis-jenis Plagiat ........................................................................................... 5
C. Tindakan yang Termaksud Plagiat ...................................................................... 9
D. Teknik Penulusuran Plagiat ............................................................................ 10
E. Tata Cara Pencegahan Plagiat ......................................................................... 11

BAB III PENUTUP ................................................................................................. 14


A. Kesimpulan ..................................................................................................... 14
B. Saran ............................................................................................................... 14
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Di dunia tulis menulis yang berhubungan dengan karya kita tidak asing
dengan yang namanya plagiarisme. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana
karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarism dapat
mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Plagiarismeh adalah tindakan yang jahat, dalam bidang apapun. Tidak sedikit
akademisi yang melakukan teknik menulis dengan plagiarisme yang tentunya hal
tersebut akan merusak citra akademik yang telah dibangun dalam waktu yang lama.
Bukan hanya citra akademik, tetapi juga penerbit buku terkait. Pada dasarnya
tindakan plagiarisme dapat dibagi menjadi dua, yaitu plagiarisme yang disengaja dan
tidak disengaja.
Tindakan teknik menulis dengan plagiarisme yang disengaja (Intentional
Plagiarism) ini dapat terjadi karena menyalin tulisan orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya. Sementara teknik menulis denganb plagiarisme yang tidak disengaja
(Unintentional Plagiarism) dapat terjadi apabila kita mengutip artikel atau tulisan
orang lain asal-asalan.
Selain itu, plagiarisme tidak sengaja dapat terjadi karena kelalaian. Meskipun
demikian, hal tersebut tetap berakibat fatal. Misalnya, melakukan parafrase suatu
kalimat dengan serampangan hanya dengan mengganti kata-kata tanpa mengubah
struktur kalimat atau sebaliknya. Kelalaian lain yang juga dapat berakibat fatal adalah
ketelitian dalam penulisan daftar pustaka.
Meskipun kita telah melakukan sitasi sesuai pedoman pada bagian isi tulisan,
namun apabila sumber tersebut tidak dicantumkan dalam daftar pustaka dapat
dikategorikan sebagai unintentional plagiarism. Selain kedua plagiarisme tersebut,
menggunakan karya ilmiah sendiri yang sudah pernah diterbitkan tanpa sitasi dapat
dikategorikan sebagai tindakan teknik menulis dengan plagiarisme.

1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Plagiat ?
2. Apa Saja Jenis-jenis plagiat ?
3. Jelaskan Tindakan Apa Saja yang Termaksud Plagiat ?
4. Bagaimana Teknik Penelurusan Plagiat ?
5. Bagaimana Tata Cara Pencegahan Plagiat ?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Plagiat
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis dari plagiat
3. Untuk Mengetahui Tindakan Apa Saja yang Termaksud Dalam Plagiat
4. Untuk Mengetahui Teknik Penelusuran Plagiat
5. Agar Bisa Mnegetahui Bagaimana Tata Cara Pencegahan Plagiat

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Plagiat
Plagiarisme berasal dari dua kata Latin, yang berarti plagiarius penculik, dan
plagiare yang berarti mencuri. Menurut Random House Dictionary Compact
Unabridged, plagiarisme didefinisikan sebagai “penggunaan atau imitasi dekat dari
bahasa dan pemikiran penulis lain dan representasi mereka sebagai karya asli
seseorang.” Hal ini juga dianggap sebagai pelanggaran etika ilmiah dan kekayaan
intelektual oleh banyak akademisi. Plagiarisme dalam kata-kata sederhana mencuri
bahasa dan pikiran orang lain, dan lewat itu sebagai karya asli seseorang.
Plagiarisme juga bisa diartikan sebagai penjiplakan yang disengaja dan
sesudah 2 × 24 jam berita surat kabar tersiar, maka seseorang dapat mengambil alih
dengan syarat harus menyebutkan sumbernya. Plagiarism juga tidak mengacu ke pada
hasil karya tulisan saja melainkan juga hasil karya musik, desain, dan lain-lain.
Di bawah ini ada beberapa penjelasan pengertian plagiarisme menurut
beberapa ahli, yaitu:
1. Lester
Menurut lester, plagiarisme adalah mengemukakan kata-kata atau pendapat
orang lain sebagai kepunyaan kita sendiri.
2. Silverman
Silverman berpendapat plagiarisme atau plagiasi adalah menulis fakta,
kutipan, atau pendapat yang didapat dari orang lain atau buku, makalah, fil,
televisi, atau tape tanpa menyebutkan sumbernya.
3. Lindsey
Buku bebas plagiarism harus ditegakkan karena menurut Lindsey, plagiat
adalah tindakan menjiplak ide, gagasan, atau karya orang lain untuk diakui
sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebut
sumbernya. Hal tersebut kemudian menimbulkan asumsi yang salah atau keliru
mengenai asal muasal suatu ide, gagasan, atau karya.

3
4. Suyanto dan Jihad
Plagiarisme yang harusnya tidak dilakukan pada buku bebas plagiarism
menurut Suyanto dan Jihad adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil
penelitian orang lain dan menyajikan seolah-olah sebagai karya sendiri.
5. Brotowidjoyo
Agar aspek buku bebas plagiarisme terpenuhi, maka harus menghindari
plagiarism. Menurut Brotowidjoyo, plagiarisme merupakan pembajakan berupa
fakta, penjelasan ungkapan dan kalimat orang lain secara tidak sah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyertakan sumber secara tepat dan memadai”.
Dari berbagai pengertian menurut ahli di atas, maka sebuah buku bebas
plagiarisme harus benar-benar diterapkan agar tidak terjadi plagiarisme atau
penjiplakan suatu ide atau karya.
Pengertian plagiarisme menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
plagiarisme adalah penjiplakan suatu ide atau karya. Sesuatu disebut plagiat ketika ide
atau karya tersebut dibuat ulang dan diakui sebagai ide atau karya orang lain. Orang
yang melakukan plagiarisme disebut plagiator.

4
B. Jenis-jenis Plagiat
Plagiarisme memiliki beberapa jenis karena menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Seiring dengan berubahnya zaman, tindakan plagiarisme
semakin bermacam-macam dan hukum yang mengatur pun juga mengalami
perubahan. Oleh sebab itu, dibagilah beberapa jenis plagiarism atau plagiat yang
diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis.

1. Plagiarisme Berdasarkan Aspek yang Dicuri

Berdasarkan aspek yang dicuri, agar buku bebas plagiarisme tetap ada, maka
plagiat dibagi lagi menjadi beberapa jenis:

a. Plagiat Ide (Plagiarism of Ideas)

Jenis plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan bersifat
abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain atau, ada
kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang
berbeda.

b. Plagiat Kata demi Kata (Word for word plagiarism)

Tipe ini hampir sama dengan slavish copy yakni mengutip karya orang lain
secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap
terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh ide
atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini banyak
dilakukan pada karya tulis.

c. Plagiat Sumber (Plagiarism of Source)

Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang fatal karena tidak menyebutkan
secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan.

5
d. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)

Tulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar
kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya
mengganti cover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan kover atas
namanya tanpa izin.

2. Plagiarisme Berdasarkan Kesengajaan

Buku bebas plagiarisme tentu harus menghindari tindakan plagiat atas dasar
kesengajaan yang dibagi menjadi dua jenis di bawah ini, di antaranya:

a. Plagiat sengaja

Jenis plagiarisme ini ditunjukkan dengan melakukan secara sadar


menggunakan, meminjam, menjiplak karya orang lain baik berupa ide,
gagasan, kalimat, dan teori tanpa mencantumkan sumber referensi.

b. Plagiat tidak sengaja

Jenis plagiarisme ini dilakukan saat seseorang tidak sengaja menggunakan,


meminjam, menjiplak karya orang lain karena kurangnya pemahaman
seseorang tersebut dalam mengutip.

3. Plagiarisme Berdasarkan Pola yang Digunakan

Buku bebas plagiarisme harus menghindari tindakan di bawah ini di


antaranya:

a. Plagiarisme total yaitu plagiarisme yang dilakukan seorang penulis dengan


cara menjiplak atau mencuri hasil karya orang lain seluruhnya dan mengklaim
sebagai karyanya.

b. Plagriarisme parsial yakni tindakan plagiasi yang dilakukan seseorang penulis


dengan cara cara menjiplak sebagian hasil karya orang lain untuk menjadi
hasil karyanya sendiri dengan mengambil pernyataan, landasan teori, sampel,
metode analisis tanpa menuliskan sumbernya.

6
c. Auto-plagiasi (self-plagiarisme) yakni jenis plagiarisme yang dilakukan
seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya.
Misalnya, ketika menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis meng-copy paste
bagian-bagian tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah
diterbitkan tanpa menyebut sumbernya.

d. Plagiarisme antar bahasa yakni jenis plagiarisme yang dilakukan seorang


penulis dengan cara menerjemahkan suatu karya tulis yang berbahasa asing ke
dalam bahasa Indonesia. Kemudian, penulis menjadikan hasil terjemahan
tersebut sebagai hasil karyanya tanpa menyebut sumbernya.

4. Plagiat Berdasarkan Proporsi yang Dibajak

Buku bebas plagiarisme bebas dari tindakan plagiat berdasarkan proporsi yang
dibajak. Biasanya proporsi atau jumlah presentasi dibajaknya dibagi menjadi
beberapa jenis di antaranya.

a. Plagiat Ringan

Plagiat ringan adalah sebuah karya tulis atau buku yang dibuat oleh seseorang
tingkat plagiasinya kurang dari 30%.

b. Plagiat Sedang

Buku bebas plagiarisme harusnya tidak melakukan tindakan ini. Plagiat


sedang biasanya memiliki prosentase 30-70% plagiasi dalam buku atau karya
yang ia buat.

c. Plagiat Total

Buku bebas plagiarisme harus bebas dari tindakan ini yang artinya mengambil
atau melakukan plagiasi karya orang lain lebih dari 70%. Tindakan ini tidak
bisa ditolerir dan karya tersebut harus direvisi atau bahkan tidak diakui.

7
5. Plagiat Berdasarkan Penyajian

Berdasarkan polanya, buku bebas plagiarisme juga harus bebas dari tipe ini
yang dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya.

a. Plagiarisme Verbatin

Plagiarism verbatim merupakan tindakan plagiasi dengan menjiplak karya


orang lain tanpa memberi kesan bahwa karya tersebut hasil ciptaannya sendiri.
Jenis ini seharusnya tak dilakukan pada buku bebas plagiarisme.

b. Plagiarisme Kain Perca

Plagiarisme kain perca atau yang dikenal dengan patchwork adalah tindakan
plagiasi yang mengambil karya orang lain dari berbagai sumber tanpa
menyebut rujukan atau sumbernya dan menyusun menjadi satu kesatuan yang
utuh sehingga terkesan sebagai karya baru. Tindakan ini juga tidak boleh ada
pada buku bebas plagiarisme.

c. Plagiarisme Parafrasa

Tindakan plagiarism parafrasa juga tidak boleh ada di buku bebas plagiarisme
karena tindakan ini merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat
dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi
atau kutipan.

d. Plagiarisme Kata Kunci atau Frasa Kunci

Buku bebas plagiarisme juga harus bebas dari plagiarism kata kunci atau frasa
kunci. Di mana jenis ini biasanya mangambil struktur gagasan orang lain yang
dituangkan kembali agar terlihat berbeda.

8
C. Tindakan yang Termaksud Plagiat
Setelah memahami apa itu plagiat dan jenis plagiat , ada beberapa ciri yang
termasuk ke dalam plagiat dan yang bukan termasuk plagiat , dan cara menghindari
tindakan plagiarisme . Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan
Ilmiah, Felicia Utorodewo dan teamnya menggolongkan hal-hal berikut sebagai
tindakan plagiarisme, yaitu :
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan

7. Meringkas dan memparafrasekan dengan menyebut sumbernya, tetapi rangkaian


kalimat dan pilihan katanya masih terlalu sama dengan sumbernya.
Dengan beberapa poin di atas, dapat disimpulkan bahwa sebenarnya
plagiarisme merupakan tindakan yang tidak hanya menyalin, melainkan menipu dan
mencuri hasil kerja orang lain. Kita tahu bahwa seseorang yang melakukan penipuan
dan pencurian karya orang lain akan mendapatkan sanksi yang tegas. Begitu juga
dengan tindakan plagiarisme, terdapat aturan dan sanksi yang jelas bagi seseorang
yang melakukannya.

9
D. Teknik Penelusuran Plagiat
Dalam karya tulis, plagiarisme dapat dilihat ketika penulis tidak
mencantumkan sumber melalui kutipan ataupun dalam kalimat yang telah diparafrase.
Para pelaku plagiat, disebut juga sebagai plagiator, tindakan mereka dianggap tidak
menghargai hasil karya orang lain. Karyanya tidak akan mendapatkan pengakuan,
bahkan dapat dikenakan sanksi hukuman penjara.
Ada beberapa teknik dalam menulusuri sebuah plagiat untuk mengetahui
plagarisme dalam sebuah tulisan, yaitu :

1. Perbanyak membaca
Seperti yang kita tahu, membaca membuka wawasan kita. Buku dikenal
sebagai jendela dunia dan juga jendela inspirasi. Dengan membaca, kita menjadi
semakin kaya akan informasi dan pengetahuan, serta dapat melihat dunia dari
berbagai sudut pandang. Hal ini juga berguna dalam mengetahui bentuk
plagiarisme. Semakin banyaknya yang kita membaca, semakin mudah juga kita
mengenali karya yang cenderung plagiat dari isi tulisannya.

2. Mendeteksi kemungkinan kata kunci melalui Google

Ketika smart buddies mengenali adanya kejanggalan dalam sebuah karya tulis
yang merujuk pada ciri-ciri plagiarisme, selain membaca buku, kita juga dapat
melakukan pencarian kata kunci yang mirip di Google. Kita dapat memasukan
kata kunci disertai dengan tanda kutip ke dalam mesin pencari Google dan Voila!
Kata kunci yang dimaksud akan segera ditemukan.

3. Menggunakan aplikasi plagiarism checker


Cara ini merupakan cara termudah untuk mendeteksi adanya plagiarisme
dalam sebuah tulisan. Kamu hanya perlu membuka aplikasi plagiarism checker
yang tersedia secara gratis di internet, seperti Smallseotools, Plagiarisma, dan
Copyscape. Kemudian, memasukan artikel yang ingin dicek dengan cara
mengunggah dokumen atau melakukan copy-paste ke dalam website tersebut.
Lalu, secara otomatis, plagiarisme dalam artikel akan terdeteksi.

10
E. Tata Cara Pencegahan Plagiat
Apapun alasan seseorang melakukan tindakan plagiat, bukanlah satu
pembenaran atas tindakan tersebut. Maka dari itu, supaya plagiarisme ini dapat
dicegah, ikuti 5 tips berikut ini:

1. Sertakan sitasi

Ketika seseorang menggunakan gagasan, informasi, pun opini yang bukan


buah pikir sendiri, sitasi adalah sebuah keharusan. Hal tersebut juga berlaku
meskipun penulis tidak menggunakan kata-kata yang sama persis. Penyertaan
sitasi di sini artinya penulis harus memberikan keterangan dari mana informasi
yang dituliskan didapat. Sumber tersebut tidak hanya untuk buku, jurnal, skripsi,
atau rekaman audio/visual, namun juga sitasi untuk gagasan dari internet juga
harus dicantumkan. Penulisan sitasi juga penting untuk dilakukan ketika penulis
merasa ragu dengan keakuratan informasi yang disajikan. Sitasi dapat berupa
bodynote maupun footnote.

2. Catat berbagai sumber daftar pustaka sejak awal

Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika
menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar
pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi
untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian,
sitasinya telah tercantum di body note atau foot note namun luput dalam daftar
pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa
diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.

3. Lakukan parafrase

Tulisan yang hanya menggunakan kutipan langsung lebih berpotensi dianggap


melakukan plagiarism. Cara menyikapinya adalah dengan melakukan parafrase–
menggunakan susunan kalimat sendiri–dari sumber asli dengan tetap
mencantumkan sitasi. Parafrase juga lebih mudah untuk dilakukan sebab
formatnya tidak serumit jika menggunakan cara pengutipan langsung.

11
4. Lakukan interpretasi

Untuk memperkuat gagasan yang disampaikan, terkadang ada pendapat yang


harus dijadikan bahan pembanding atau dipinjam. Dalam hal ini, bisa jadi
analisisnya terlalu rumit maupun butuh interpretasi tambahan. Interpretasi
dilakukan seperlunya.

5. Gunakan aplikasi antiplagiarisme

Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya
tulisnya, aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi
TESSY.ID. Dengan aplikasi anti plagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa
dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan
menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Plagiarisme juga diartikan sebagai tindakan atau perbuatan yang erat


kaitannya dengan etika dalam penciptaan karya tulis ilmiah atau karya secara umum
yang memiliki nilai kekayaan intelektual. Dengan membaca artikel ini, semoga kalian
tidak perlu khawatir terindikasi melakukan plagiarisme padahal kalian tidak memiliki
niatan sejak awal.

Plagiarisme merupakan salah satu scientific misconduct yang bersifat


universal dan bersifat serius. Banyak definisi yang diajukan tentang plagiarisme ini.
Definisi ringkas yang mewakili konsepnya adalah tindakan menyerahkan atau
menyajikan ide atau kata-kata orang lain tanpa menyebutkan sumbernya. Secara garis
besar plagiarisme dapat dikelompokkan menjadi 2, yakni plagiarisme ide dan
plagiarisme kata atau kalimat. Persentase kata atau kalimat yang dicuri dapat
digunakan sebagai dasar membuat derajat plagiarisme. Derajat plagiarisme kata yang
paling berat adalah word-forword plagiarizing yakni pencurian kata demi kata, yang
dapat mencakup kalimat, paragraf, atau seluruh tulisan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang telah diuraikan di atas, kami mengajukan


beberapa saran terkait dengan tindakan pencegahan dalam mengurangi terjadinya
plagiarisme pada skripsi mahasiswa. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk
mencegah terjadinya plagiarisme tersebut, yaitu sebagai berikut:

a. Bila ingin mengutip langsung satu kalimat gunakan dua tanda kutip, dengan
menyebutkan sumbernya.
b. Tidak lupa mencantumkan daftar pustaka atas karya yang dirujuk, dengan
menuliskan secara detail sumber yang digunakan.
c. Menerapkan sanksi bagi karya yang melakukan tindakan plagiarisme di kalangan
civitas akademik.

13
DAFTAR PUSTAKA

Deepublish. (2021, September 17). Pengertian Plagiarisme: Ruang Lingkup, Tipe, Cara
Pencegahan dan Sanksinya. Diakses April 25, 2023, dari plagiarisme-adalah/:
https://penerbitdeepublish.com/plagiarisme-adalah/
Deepulish. (2023, Maret 03). 10 Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek, Pola dan
Kesengajaan. Diakses April 25, 2023, dari teknik-menulis-penerbit-buku-b05/:
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-b05/
Rahma, N. (2013, Desember 29). Tindakan Plagiat (PLAGIARISME). Diakses April 25,
2023, dari tindakan-plagiat-plagiarisme/:
https://vanitya.wordpress.com/2013/12/29/tindakan-plagiat-plagiarisme/

14

Anda mungkin juga menyukai