Makalah Karya Ilmiah Kelompok 4
Makalah Karya Ilmiah Kelompok 4
PLAGIARISME
ERNIA : 22376GSD0662
FITRI : 22376GSD0665
IMELDA : 22376GSD0670
MIRNAWATI : 22376GSD0676
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur penyusun Panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa berkat Rahmat
dan Hidayah-Nya kami dapat menyusun Makalah ini dengan tepat waktu.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membatu kami dalam
penyusunan makalah ini mengenai “PLAGIARISME “.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.Penulis menyadari dalam
penulisan makalah ini masih jauh dari posisi yang sempurna oleh karena itu penulis
menerima kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan ke posisi
sempurna.akhir kata penulis ucapkan trimakasih.
Team Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di dunia tulis menulis yang berhubungan dengan karya kita tidak asing
dengan yang namanya plagiarisme. Plagiat dapat dianggap sebagai tindak pidana
karena mencuri hak cipta orang lain. Di dunia pendidikan, pelaku plagiarism dapat
mendapat hukuman berat seperti dikeluarkan dari sekolah/universitas.
Plagiarismeh adalah tindakan yang jahat, dalam bidang apapun. Tidak sedikit
akademisi yang melakukan teknik menulis dengan plagiarisme yang tentunya hal
tersebut akan merusak citra akademik yang telah dibangun dalam waktu yang lama.
Bukan hanya citra akademik, tetapi juga penerbit buku terkait. Pada dasarnya
tindakan plagiarisme dapat dibagi menjadi dua, yaitu plagiarisme yang disengaja dan
tidak disengaja.
Tindakan teknik menulis dengan plagiarisme yang disengaja (Intentional
Plagiarism) ini dapat terjadi karena menyalin tulisan orang lain tanpa menyebutkan
sumbernya. Sementara teknik menulis denganb plagiarisme yang tidak disengaja
(Unintentional Plagiarism) dapat terjadi apabila kita mengutip artikel atau tulisan
orang lain asal-asalan.
Selain itu, plagiarisme tidak sengaja dapat terjadi karena kelalaian. Meskipun
demikian, hal tersebut tetap berakibat fatal. Misalnya, melakukan parafrase suatu
kalimat dengan serampangan hanya dengan mengganti kata-kata tanpa mengubah
struktur kalimat atau sebaliknya. Kelalaian lain yang juga dapat berakibat fatal adalah
ketelitian dalam penulisan daftar pustaka.
Meskipun kita telah melakukan sitasi sesuai pedoman pada bagian isi tulisan,
namun apabila sumber tersebut tidak dicantumkan dalam daftar pustaka dapat
dikategorikan sebagai unintentional plagiarism. Selain kedua plagiarisme tersebut,
menggunakan karya ilmiah sendiri yang sudah pernah diterbitkan tanpa sitasi dapat
dikategorikan sebagai tindakan teknik menulis dengan plagiarisme.
1
B. Rumusan Masalah
1. Jelaskan Pengertian Plagiat ?
2. Apa Saja Jenis-jenis plagiat ?
3. Jelaskan Tindakan Apa Saja yang Termaksud Plagiat ?
4. Bagaimana Teknik Penelurusan Plagiat ?
5. Bagaimana Tata Cara Pencegahan Plagiat ?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk Mengetahui Pengertian Plagiat
2. Untuk Mengetahui Jenis-jenis dari plagiat
3. Untuk Mengetahui Tindakan Apa Saja yang Termaksud Dalam Plagiat
4. Untuk Mengetahui Teknik Penelusuran Plagiat
5. Agar Bisa Mnegetahui Bagaimana Tata Cara Pencegahan Plagiat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Plagiat
Plagiarisme berasal dari dua kata Latin, yang berarti plagiarius penculik, dan
plagiare yang berarti mencuri. Menurut Random House Dictionary Compact
Unabridged, plagiarisme didefinisikan sebagai “penggunaan atau imitasi dekat dari
bahasa dan pemikiran penulis lain dan representasi mereka sebagai karya asli
seseorang.” Hal ini juga dianggap sebagai pelanggaran etika ilmiah dan kekayaan
intelektual oleh banyak akademisi. Plagiarisme dalam kata-kata sederhana mencuri
bahasa dan pikiran orang lain, dan lewat itu sebagai karya asli seseorang.
Plagiarisme juga bisa diartikan sebagai penjiplakan yang disengaja dan
sesudah 2 × 24 jam berita surat kabar tersiar, maka seseorang dapat mengambil alih
dengan syarat harus menyebutkan sumbernya. Plagiarism juga tidak mengacu ke pada
hasil karya tulisan saja melainkan juga hasil karya musik, desain, dan lain-lain.
Di bawah ini ada beberapa penjelasan pengertian plagiarisme menurut
beberapa ahli, yaitu:
1. Lester
Menurut lester, plagiarisme adalah mengemukakan kata-kata atau pendapat
orang lain sebagai kepunyaan kita sendiri.
2. Silverman
Silverman berpendapat plagiarisme atau plagiasi adalah menulis fakta,
kutipan, atau pendapat yang didapat dari orang lain atau buku, makalah, fil,
televisi, atau tape tanpa menyebutkan sumbernya.
3. Lindsey
Buku bebas plagiarism harus ditegakkan karena menurut Lindsey, plagiat
adalah tindakan menjiplak ide, gagasan, atau karya orang lain untuk diakui
sebagai karya sendiri atau menggunakan karya orang lain tanpa menyebut
sumbernya. Hal tersebut kemudian menimbulkan asumsi yang salah atau keliru
mengenai asal muasal suatu ide, gagasan, atau karya.
3
4. Suyanto dan Jihad
Plagiarisme yang harusnya tidak dilakukan pada buku bebas plagiarism
menurut Suyanto dan Jihad adalah mencuri gagasan, kata-kata, kalimat, atau hasil
penelitian orang lain dan menyajikan seolah-olah sebagai karya sendiri.
5. Brotowidjoyo
Agar aspek buku bebas plagiarisme terpenuhi, maka harus menghindari
plagiarism. Menurut Brotowidjoyo, plagiarisme merupakan pembajakan berupa
fakta, penjelasan ungkapan dan kalimat orang lain secara tidak sah.
6. Peraturan Menteri Pendidikan RI Nomor 17 Tahun 2010
“Plagiat adalah perbuatan sengaja atau tidak sengaja dalam memperoleh atau
mencoba memperoleh kredit atau nilai untuk suatu karya ilmiah, dengan mengutip
sebagian atau seluruh karya dan atau karya ilmiah pihak lain yang diakui sebagai
karya ilmiahnya, tanpa menyertakan sumber secara tepat dan memadai”.
Dari berbagai pengertian menurut ahli di atas, maka sebuah buku bebas
plagiarisme harus benar-benar diterapkan agar tidak terjadi plagiarisme atau
penjiplakan suatu ide atau karya.
Pengertian plagiarisme menurut para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa
plagiarisme adalah penjiplakan suatu ide atau karya. Sesuatu disebut plagiat ketika ide
atau karya tersebut dibuat ulang dan diakui sebagai ide atau karya orang lain. Orang
yang melakukan plagiarisme disebut plagiator.
4
B. Jenis-jenis Plagiat
Plagiarisme memiliki beberapa jenis karena menyesuaikan dengan
perkembangan zaman. Seiring dengan berubahnya zaman, tindakan plagiarisme
semakin bermacam-macam dan hukum yang mengatur pun juga mengalami
perubahan. Oleh sebab itu, dibagilah beberapa jenis plagiarism atau plagiat yang
diklasifikasikan ke dalam beberapa jenis.
Berdasarkan aspek yang dicuri, agar buku bebas plagiarisme tetap ada, maka
plagiat dibagi lagi menjadi beberapa jenis:
Jenis plagiarisme ini relatif sulit dibuktikan karena ide atau gagasan bersifat
abstrak dan kemungkinan memiliki persamaan dengan ide orang lain atau, ada
kemungkinan terjadi adanya dua ide yang sama pada dua orang pencipta yang
berbeda.
Tipe ini hampir sama dengan slavish copy yakni mengutip karya orang lain
secara kata demi kata tanpa menyebutkan sumbernya. Plagiasi dianggap
terjadi karena skala pengutipannya sangat substansial sehingga seluruh ide
atau gagasan penulisannya benar-benar terambil. Plagiasi seperti ini banyak
dilakukan pada karya tulis.
Plagiat tipe ini memiliki kesalahan yang fatal karena tidak menyebutkan
secara lengkap selengkap-lengkapnya referensi yang dirujuk dalam kutipan.
5
d. Plagiat Kepengarangan (Plagiarism of Authorship)
Tulis karya tulis yang disusun oleh orang lain. Tindakan ini terjadi atas dasar
kesadaran dan motif kesengajaan untuk membohongi publik. Misalnya
mengganti cover buku atau sampul karya tulis orang lain dengan kover atas
namanya tanpa izin.
Buku bebas plagiarisme tentu harus menghindari tindakan plagiat atas dasar
kesengajaan yang dibagi menjadi dua jenis di bawah ini, di antaranya:
a. Plagiat sengaja
6
c. Auto-plagiasi (self-plagiarisme) yakni jenis plagiarisme yang dilakukan
seorang penulis terhadap karyanya sendiri, baik sebagian maupun seluruhnya.
Misalnya, ketika menulis suatu artikel ilmiah seorang penulis meng-copy paste
bagian-bagian tertentu dari hasil karyanya dalam suatu buku yang sudah
diterbitkan tanpa menyebut sumbernya.
Buku bebas plagiarisme bebas dari tindakan plagiat berdasarkan proporsi yang
dibajak. Biasanya proporsi atau jumlah presentasi dibajaknya dibagi menjadi
beberapa jenis di antaranya.
a. Plagiat Ringan
Plagiat ringan adalah sebuah karya tulis atau buku yang dibuat oleh seseorang
tingkat plagiasinya kurang dari 30%.
b. Plagiat Sedang
c. Plagiat Total
Buku bebas plagiarisme harus bebas dari tindakan ini yang artinya mengambil
atau melakukan plagiasi karya orang lain lebih dari 70%. Tindakan ini tidak
bisa ditolerir dan karya tersebut harus direvisi atau bahkan tidak diakui.
7
5. Plagiat Berdasarkan Penyajian
Berdasarkan polanya, buku bebas plagiarisme juga harus bebas dari tipe ini
yang dibagi menjadi beberapa jenis di antaranya.
a. Plagiarisme Verbatin
Plagiarisme kain perca atau yang dikenal dengan patchwork adalah tindakan
plagiasi yang mengambil karya orang lain dari berbagai sumber tanpa
menyebut rujukan atau sumbernya dan menyusun menjadi satu kesatuan yang
utuh sehingga terkesan sebagai karya baru. Tindakan ini juga tidak boleh ada
pada buku bebas plagiarisme.
c. Plagiarisme Parafrasa
Tindakan plagiarism parafrasa juga tidak boleh ada di buku bebas plagiarisme
karena tindakan ini merupakan tindakan plagiasi dengan mengubah kalimat
dari penulis asli dengan kalimatnya sendiri dan tidak mencantumkan referensi
atau kutipan.
Buku bebas plagiarisme juga harus bebas dari plagiarism kata kunci atau frasa
kunci. Di mana jenis ini biasanya mangambil struktur gagasan orang lain yang
dituangkan kembali agar terlihat berbeda.
8
C. Tindakan yang Termaksud Plagiat
Setelah memahami apa itu plagiat dan jenis plagiat , ada beberapa ciri yang
termasuk ke dalam plagiat dan yang bukan termasuk plagiat , dan cara menghindari
tindakan plagiarisme . Dalam buku Bahasa Indonesia: Sebuah Pengantar Penulisan
Ilmiah, Felicia Utorodewo dan teamnya menggolongkan hal-hal berikut sebagai
tindakan plagiarisme, yaitu :
1. Mengakui tulisan orang lain sebagai tulisan sendiri,
2. Mengakui gagasan orang lain sebagai pemikiran sendiri
3. Mengakui temuan orang lain sebagai kepunyaan sendiri
4. Mengakui karya kelompok sebagai kepunyaan atau hasil sendiri,
5. Menyajikan tulisan yang sama dalam kesempatan yang berbeda tanpa
menyebutkan asal-usulnya
6. Meringkas dan memparafrasekan (mengutip tak langsung) tanpa menyebutkan
sumbernya, dan
9
D. Teknik Penelusuran Plagiat
Dalam karya tulis, plagiarisme dapat dilihat ketika penulis tidak
mencantumkan sumber melalui kutipan ataupun dalam kalimat yang telah diparafrase.
Para pelaku plagiat, disebut juga sebagai plagiator, tindakan mereka dianggap tidak
menghargai hasil karya orang lain. Karyanya tidak akan mendapatkan pengakuan,
bahkan dapat dikenakan sanksi hukuman penjara.
Ada beberapa teknik dalam menulusuri sebuah plagiat untuk mengetahui
plagarisme dalam sebuah tulisan, yaitu :
1. Perbanyak membaca
Seperti yang kita tahu, membaca membuka wawasan kita. Buku dikenal
sebagai jendela dunia dan juga jendela inspirasi. Dengan membaca, kita menjadi
semakin kaya akan informasi dan pengetahuan, serta dapat melihat dunia dari
berbagai sudut pandang. Hal ini juga berguna dalam mengetahui bentuk
plagiarisme. Semakin banyaknya yang kita membaca, semakin mudah juga kita
mengenali karya yang cenderung plagiat dari isi tulisannya.
Ketika smart buddies mengenali adanya kejanggalan dalam sebuah karya tulis
yang merujuk pada ciri-ciri plagiarisme, selain membaca buku, kita juga dapat
melakukan pencarian kata kunci yang mirip di Google. Kita dapat memasukan
kata kunci disertai dengan tanda kutip ke dalam mesin pencari Google dan Voila!
Kata kunci yang dimaksud akan segera ditemukan.
10
E. Tata Cara Pencegahan Plagiat
Apapun alasan seseorang melakukan tindakan plagiat, bukanlah satu
pembenaran atas tindakan tersebut. Maka dari itu, supaya plagiarisme ini dapat
dicegah, ikuti 5 tips berikut ini:
1. Sertakan sitasi
Daftar pustaka adalah salah satu kewajiban yang tidak boleh dilupakan ketika
menulis karya tulis. Sayangnya, masih ada yang baru mendata ulang daftar
pustaka setelah tulisan selesai. Hal seperti itu tidak salah, namun sangat berpotensi
untuk melewatkan satu, dua, atau beberapa sumber sekaligus. Dalam artian,
sitasinya telah tercantum di body note atau foot note namun luput dalam daftar
pustaka. Dengan mendata apa saja sumber yang dipakai sejak awal, kesalahan bisa
diminimalisir, pun akan sangat membantu dalam penyusunan daftar pustaka.
3. Lakukan parafrase
11
4. Lakukan interpretasi
Terakhir, apabila penulis masih merasa khawatir dengan hasil akhir karya
tulisnya, aplikasi antiplagiarisme dapat dicoba. Misalnya menggunakan aplikasi
TESSY.ID. Dengan aplikasi anti plagiarisme, tulisan yang dihasilkan bisa
dibandingkan dengan tulisan-tulisan yang sudah terbit sebelumnya. Aplikasi akan
menunjukkan berapa persen tingkat kemiripan yang ditemukan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
a. Bila ingin mengutip langsung satu kalimat gunakan dua tanda kutip, dengan
menyebutkan sumbernya.
b. Tidak lupa mencantumkan daftar pustaka atas karya yang dirujuk, dengan
menuliskan secara detail sumber yang digunakan.
c. Menerapkan sanksi bagi karya yang melakukan tindakan plagiarisme di kalangan
civitas akademik.
13
DAFTAR PUSTAKA
Deepublish. (2021, September 17). Pengertian Plagiarisme: Ruang Lingkup, Tipe, Cara
Pencegahan dan Sanksinya. Diakses April 25, 2023, dari plagiarisme-adalah/:
https://penerbitdeepublish.com/plagiarisme-adalah/
Deepulish. (2023, Maret 03). 10 Jenis Plagiarisme Berdasarkan Aspek, Pola dan
Kesengajaan. Diakses April 25, 2023, dari teknik-menulis-penerbit-buku-b05/:
https://penerbitdeepublish.com/teknik-menulis-penerbit-buku-b05/
Rahma, N. (2013, Desember 29). Tindakan Plagiat (PLAGIARISME). Diakses April 25,
2023, dari tindakan-plagiat-plagiarisme/:
https://vanitya.wordpress.com/2013/12/29/tindakan-plagiat-plagiarisme/
14