Anda di halaman 1dari 15

LINGKARAN

Kompetensi

Diharapkan setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa dapat :

KOMPETENSI
Kompetensi yang diharapkan dikuasai mahasiswa setelah mempelajari Bab ini adalah
sebagai berikut.
 Menjelaskan pengertian lingkaran.
 Menentukan persamaan umum lingkaran.
 Menentukan persamaan garis singgung pada lingkaran dengan titik singgung
tertentu, dengan gradien tertentu dan dari suatu titik diluar lingkaran.
 Menentukan persamaan garis kutub pada lingkaran.
 Menentukan titik kutub jika diketahui suatu garis dan lingkaran.
 Menentukan kuasa suatu titik terhadap suatu lingkaran.
 Menentukan persamaan garis kuasa dua buah lingkaran.
 Menentukan titik kuasa pada lingkaran.
 Menentukan persamaan lingkaran yang melalui titik-titik potong dua buahlingkaran
dengan menggunakan konsep berkas lingkaran.
 Menentukan syarat analitik dari relasi dua buah lingkaran yang berpotongan (tegak lurus
dan membagi dua sama besar).
dan membagi dua sama besar).

A. Pendahuluan Tentang Lingkaran


Sejak lebih dari 2500 tahun silam bentuk lingkaran dianggap sebagai bentuk yang paling
sempurna. Lingkaran memiliki beberapa sifat yang istimewa diantaranya adalah: Diantara
bangun datar yang memiliki luas sama, maka lingkaran-lah yang memiliki keliling paling
minimum. Pada dimensi 3 padanannya adalah bola. Selain identik dengan roda, lingkaran
cocok untuk penutup saluran air karena ia tidak akan jatuh ke dalam lubangnya.
Perbandingan keliling dan diameter selalu konsisten, selanjutnya perbandingan tersebut
disebut dengan 𝜋 (Archimedes menemukan pendekatan 𝜋 ini 287-212 SM).
B. Definisi Lingkaran
Definisi lingkaran secara persis adalah “himpunan titik-titik pada bidang sedemikian sehingga
jarak titik-titik tersebut terhadap suatu titik tertentu sama panjangnya”. Selanjutnya jarak
tersebut disebut jari-jari/radius dan titik tertentu disebut pusat lingkaran.
C. Persamaan Umum Lingkaran
Pada gambar 1.a, misalkan diketahui sebuah titik tertentu adalah (𝑎, 𝑏) dan jaraknya adalah
sebesar 𝑟, maka dengan konsep jarak dua titik diperoleh:
√( x−a)2+( y−b)2 = r
(𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2= 𝑟 2
Maka persamaan lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏) dan jari-jari 𝑟 adalah
𝐿 ∶ (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2= 𝑟 2
P(a,b) A(x,y)
P(a,b)
P(a,b)
Gambar. 1

Jika lingkaran berpusat di O (0,0) dan jari-jari r maka nilai 𝑎 = 0 dan 𝑏 = 0, sehingga diperoleh:
𝐿 ∶ (𝑥 − 0) 2 + (𝑦 − 0) 2= 𝑟 2
𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2= 𝑟 2

D. Persamaan Lingkaran dalam Bentuk lain


Apabila lingkaran dengan pusat (𝑎, 𝑏) dan jari-jari r yang berbentuk: (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2= 𝑟 2
diuraikan, maka diperoleh bentuk: 𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝑎 2 + 𝑏 2= 𝑟 2
𝑥 2 + 𝑦 2 − 2𝑎𝑥 − 2𝑏𝑦 + 𝑎 2 + 𝑏 2 − 𝑟 2= 0
Sehingga apabila persamaan lingkaran dituliskan dalam bentuk
𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 , maka diperoleh:
𝐴 = − 2𝑎 ⟹ 𝑎 = − 1 2 𝐴 ;
𝐶 = 𝑎 2 + 𝑏 2 − 𝑟 2 ⟹ 𝑟 2 = 𝑎 2 + 𝑏 2 − C 𝐵 = − 2𝑏 ⟹ 𝑏 = − 1 2 𝐵 ;

𝑟 = √ a 2+b 2−C =
√ 1 2 1 2
4
A + B −C
4
Jadi lingkaran 𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 memiliki:

Pusat (− ½ 𝐴 , − ½ 𝐵) ; r =
√ 1 2 1 2
4
A + B −C
4

E. Persamaan Parameter Suatu Lingkaran


Sebuah lingkaran tidak hanya dapat dinyatakan ke dalam persamaan umum saja, namun
dapat juga dinyatakan ke dalam persamaan yang memuat parameter tertentu. Perhatikan
gambar di bawah ini!

Gambar 1.a Bentuk parameter lingkaran


Lingkaran berpusat di O(0,0) dan berjari-jari r. Jika P (−x,y) merupakan sebarang titik pada
lingkaran, dan θ merupakan sudut yang dibentuk oleh sumbu x terhadap jari-jari lingkaran
x
OP, maka berlaku; cos θ = ↔ x = r cos θ
r

x
sin θ = ↔ y = r sin θ
r
kedua persamaan tersebut merupakan persamaan parameter lingkaran dengan pusat O,
dengan θ sebagai parameter.
Sekarang bagaimana jika pusat lingkaran menjadi P(a,b)??? Bagaimanakah persamaan
parameter lingkarannya?? Untuk menjawab pertanyaan di atas, perhatikan gambar di bawah
ini !

Gambar 1.b. Bentuk parameter lingkaran dengan pusat P(a,b)

Berdasarkan gambar, perhatikan pergeseran pusat dari O sejauh P (a,b)!


x−a
cos  = ↔ ( x - a ) = r cos θ
r
y−b
sin θ = ↔ (y – b ) = r sin θ
r
disimpulkan bahwa : x = a + r cos  .
y = b + r sin 
Sebagai persamaan parameter lingkaran dengan pusat P(a,b).

12
C. Persamaan Parameter
Suatu Lingkaran
T(x, y)

Gambar
IV.1
F. Garis singgung Lingkaran
Garis singgung suatu lingkaran adalah garis yang menyinggung lingkaran tersebut
sedemikian sehingga titik persekutuan garis dan lingkaran ada satu dan hanya satu titik. Dari
gambar 2 di bawah ini 𝑔1 menyinggung lingkaran di titik D.
g1

D g2
C

P

g3

Gambar 2

g1

0 A
C

g2

Gambar 3
Pada gambar 3 di atas garis 𝑔1 dan 𝑔2 memiliki gradien (𝑚) yang sama dan keduanya
merupakan garis singgung dari lingkaran 𝐿.
Bagaimana mencari persamaan garis 𝑔1 dan 𝑔2 jika gradien dan persamaan lingkaran yang
disinggungnya diketahui?? Jika garis 𝑔1 dan 𝑔2 memiliki persamaan 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑝 dan
menyinggung lingkaran 𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 , maka dengan mensubtitusikan
𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑝 ke 𝑥 2 + 𝑦 2= 𝑟 2 diperoleh: 𝑥 2 + (𝑚𝑥 + 𝑝) 2= 𝑟 2
𝑥 2 + 𝑚2𝑥 2 + 2𝑚𝑝𝑥 + 𝑝 2 = 𝑟 2
(𝑚2+1)𝑥 2 + 2𝑚𝑝𝑥 + (𝑝 2 − 𝑟 2 ) = 0
Karena garis menyinggung lingkaran, maka hanya memiliki satu titik persekutuan sehingga
nilai deskriminan persamaan kuadrat tersebut bernilai nol (𝐷 = 0)
𝐷 = 0 →𝑏 2 − 4𝑎𝑐 = 0
(2𝑚𝑐) 2 − 4(𝑚2 + 1) (𝑝 2 − 𝑟 2 ) = 0
4𝑚2𝑝 2 − 4(𝑚2𝑝 2 − 𝑚2 𝑟 2+ 𝑝 2 − 𝑟 2 ) = 0
4𝑚2𝑝 2 −4𝑚2𝑝 2 + 4𝑚2 𝑟 2 − 4𝑝 2 + 4𝑟 2 = 0
𝑚2 𝑟 2 − 𝑝 2 + 𝑟 2 = 0
𝑝 2 = 𝑟 2 (1+𝑚2 ) ⇒ 𝑝 = ± 𝑟 √ 1+m 2
Sehingga diperoleh persamaan garis singgung lingkaran dengan pusat 𝑂 (0,0) dengan
gradient 𝑚 adalah: 𝑦 = 𝑚𝑥 + 𝑝 𝑦 = 𝑚𝑥 ± 𝑟 √ 1+m 2
Dengan cara yang sama, maka garis singgung lingkaran 𝐿: (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2 dengan
gradien m adalah: (𝑦 − 𝑏) = 𝑚(𝑥 − 𝑎) ± 𝑟 √ 1+m 2

G. Kedudukan sebarang garis terhadap lingkaran.


D= 0

C D>0
0 A

D<0

Gambar 4

Kedudukan garis terhadap lingkaran memiliki 3 kemungkinan seperti pada gambar 4 di atas.
Setiap kemungkinan memiliki ketentuan sebagai berikut:
1. Memotong (𝐷 > 0)
2. Tidak memotong dan tidak menyinggung (𝐷 < 0)
3. Menyinggung (𝐷 = 0)
𝐷 adalah nilai diskriminan (𝑏 2 − 4𝑎𝑐) dari persamaan kuadrat yang diperoleh dari substitusi
persamaan garis ke dalam persamaan lingkaran

H. Persamaan Garis Singgung melalui Titik pada Lingkaran .


Pada gambar 5 terlihat titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran 𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 dan garis 𝑔 adalah garis
singgung lingkaran 𝐿 di titik 𝑃. Titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran 𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 , sehingga
berlaku 𝑥1 2 + 𝑦1 2 = 𝑟 2 Dari ilustrasi pada gambar 5 terlihat bahwa OP ̅ ̅ ̅ ̅ ⊥ g.

P(x 1,y1)
C
0

Gambar 5

Jika OP ̅ ̅ ̅ ̅ kita anggap sebagai sebuah garis yang memiliki gradien m OP̅̅ , maka m
y1
OP̅̅ =
x1
Karena OP ̅ ̅ ̅ ̅ ⊥ 𝑔 maka berlaku
m OP̅̅ . mg = −1
x1
mg = − 1 m OP̅̅ sehingga mg = −
y1
Jika persamaan garis 𝑔 adalah: 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1)
x1
𝑦 − 𝑦1 = − (𝑥 − 𝑥1)
y1
𝑦𝑦1 − 𝑦1 2 = −𝑥𝑥1 + 𝑥1 2
𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑥1 2 + 𝑦1 2
𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2
Jadi diperoleh persamaan garis singung titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran
𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 adalah 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2
Dengan cara yang sama, dapat dibuktikan, jika titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran
𝐿 ∶ (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2 , maka garis singgung lingkaran L melalui 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) adalah
(𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎)+ (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2 .
Pembuktiannya adalah sebagai berikut: P(x 1,y1)

O(a,b)

Gambar 6

Dari gambar 6 di atas terlihat bahwa titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran 𝐿 ∶ (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2
dan garis 𝑔 adalah garis singgung lingkaran 𝐿 di titik 𝑃. Titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran
𝐿 ∶ (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2 , sehingga berlaku (𝑥1 − 𝑎) 2 + (𝑦1 − 𝑏) 2 = 𝑟 2
Karena OP ̅ ̅ ̅ ̅ ⊥ 𝑔 maka berlaku m OP̅̅ . mg = −1

1
mg = −
mOP̅̅

y 1−b −x1 −a
Karena m OP̅̅ = sehingga mg =
x 1−a y 1−b

Jika persamaan garis 𝑔 adalah: 𝑦 − 𝑦1 = 𝑚(𝑥 − 𝑥1)


𝑦 − 𝑦1 = − 𝑥1 − 𝑎 𝑦1 − 𝑏 (𝑥 − 𝑥1)
(𝑦 − 𝑦1)(𝑦1 − 𝑏) = −(𝑥1 − 𝑎)(𝑥 − 𝑥1)
𝑦𝑦1 − 𝑏𝑦 − 𝑦1 2 + 𝑏𝑦1 = −𝑥𝑥1 + 𝑥1 2 + 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1
𝑥𝑥1 − 𝑎𝑥 + 𝑦𝑦1 − 𝑏𝑦 = 𝑥1 2 − 𝑎𝑥1 + 𝑦1 2 − 𝑏𝑦1
𝑥𝑥1 − 𝑎𝑥 + 𝑦𝑦1 − 𝑏𝑦 + (−𝑎𝑥1 − 𝑏𝑦1 + 𝑎 2 + 𝑏 2 ) = 𝑥1 2 − 𝑎𝑥1 + 𝑦1 2 − 𝑏𝑦1 + (−𝑎𝑥1 − 𝑏𝑦1 + 𝑎 2 + 𝑏 2 )
(𝑥𝑥1 − 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1 + 𝑎 2 ) + (𝑦𝑦1 − 𝑏𝑦 − 𝑏𝑦1 + 𝑏 2 ) = (𝑥1 2 − 2𝑎𝑥1 + 𝑎 2 ) + (𝑦1 2 − 2𝑏𝑦1 + 𝑏 2 )
(𝑥𝑥1 − 𝑎𝑥 − 𝑎𝑥1 + 𝑎 2 ) + (𝑦𝑦1 − 𝑏𝑦 − 𝑏𝑦1 + 𝑏 2 ) = (𝑥1 − 𝑎) 2 + (𝑦1 − 𝑏) 2
(𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎)+ (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2
Jadi diperoleh persamaan garis singung titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada lingkaran
𝐿 ∶ (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2 adalah (𝑥 − 𝑎)(𝑥1 − 𝑎)+ (𝑦 − 𝑏)(𝑦1 − 𝑏) = 𝑟 2

Jika lingkaran dinyatakan dalam persamaan 𝐿: 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0, maka persamaan


garis yang melalui titik 𝑃 (𝑥1, 𝑦1) pada 𝐿 adalah:
𝑥𝑥1 + y𝑦1 + ½ 𝐴(𝑥 + 𝑥1) + ½ 𝐵(𝑦 + 𝑦1) + 𝐶 = 0 (*)
I. Garis Kutub (polar) suatu Lingkaran
Jika titik 𝑃 (𝑥0, 𝑦0) terletak di luar lingkaran 𝐿 ∶ 𝑥 2 + 𝑦 2 = 𝑟 2 , maka dari titik 𝑃 dapat dibuat
2 buah garis singgung lingkaran 𝐿 seperti ditunjukkan pada gambar 7.
Garis singgung tersebut menyinggung lingkaran 𝐿 di titik 𝐴 (𝑥1, 𝑦1) dan 𝐵 (𝑥2, 𝑦2).
Karena titik 𝐴 dan 𝐵 pada 𝐿, maka persamaan garis singgung yang melalui A dan B berturut-
turut adalah 𝑔1: 𝑥𝑥1 + 𝑦𝑦1 = 𝑟 2 dan 𝑔2: 𝑥𝑥2 + 𝑦𝑦2 = 𝑟 2 .
P(x,y)

A(x 1,y1)

B(x 2,y2)

Gambar 7

Karena 𝑔1 dan 𝑔2 melalui titik 𝑃 (𝑥0, 𝑦0), maka berlaku: 𝑥0𝑥1 + 𝑦0𝑦1 = 𝑟 2 dan 𝑥0𝑥2 + 𝑦0𝑦2 = 𝑟 2
Dari dua persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa koordinat-koordinat titik 𝐴 (𝑥1, 𝑦1)
dan 𝐵 (𝑥2, 𝑦2) memenuhi persamaan: 𝑥0𝑥 + 𝑦0𝑦 = 𝑟 2 (*).
Selanjutnya, persamaan garis (*) disebut persamaan garis kutub (polar) lingkaran 𝐿. Garis
polar tersebut melalui titik 𝐴 dan 𝐵 seperti terlihat pada gambar 8 di bawah ini.

P(a,b) B

Gambar 8

Selanjutnya dengan cara yang sama (buktikan sendiri) persamaan garis kutub (polar) titik 𝑃
(𝑥0, 𝑦0) terhadap lingkaran
L : (𝑥 − 𝑎) 2 + (𝑦 − 𝑏) 2 = 𝑟 2 adalah (𝑥0 − 𝑎)(𝑥 − 𝑎) + (𝑦0 − 𝑏)(𝑦 − 𝑏) = 𝑟 2
Sedangkan persamaan garis kutub (polar) titik 𝑃 (𝑥0, 𝑦0) terhadap lingkaran
L : 𝑥 2 + 𝑦 2 + 𝐴𝑥 + 𝐵𝑦 + 𝐶 = 0 adalah: 𝑥𝑥0 + 𝑦𝑦0 + ½ 𝐴(𝑥 + 𝑥0) + ½ 𝐵(𝑦 + 𝑦0) + 𝐶 = 0
Dari penyelesaian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa:
1. Jika titik P di luar lingkaran, maka garis kutub (polar) nya adalah berupa tali busur
(memotong lingkaran di dua titik berbeda)
2. Jika titik P pada lingkaran, maka garis kutub (polar) nya adalah berupa garis singgung
lingkaran di titik tersebut
3. Jika titik P di dalam lingkaran, maka garis kutub (polar) nya tidak memotong lingkaran
J. Garis singgung melalui di luar lingkaran
Misalkan titik 𝑃 (𝑥0, 𝑦0) adalah titik di luar lingkaran 𝐿 dengan pusat (𝑎, 𝑏) seperti sketsa pada
gambar 9.
P

P(a,b) B

Gambar 9
Akan ditentukan persamaan garis singgung yang melalui titik 𝑃 (𝑥0, 𝑦0) dan menyinggung
lingkaran 𝐿. Cara menentukan persamaan garisnya adalah dengan memanfaatkan
persamaan garis polar suatu lingkaran. Langkahlangkahnya adalah seperti berikut ini:
1. Tentukan persamaan garis polar 𝑃 (𝑥0, 𝑦0) tersebut terhadap lingkaran
2. Potongkan garis polar (yang diperoleh dari langkah 1) terhadap lingkaran, sehingga
diperoleh dua titik potong
3. Selanjutnya dengan titik-titik potong yang diperoleh pada langkah 2 dapat ditentukan
persamaan garis singgung dengan menggunakan persamaan garis singgung pada lingkaran.
Akan diperoleh dua garis singgung yang berbeda sebagaimana pada gambar 9.
Contoh Soal
Diketahui lingkaran 𝐿: 𝑥 2 + 𝑦 2 = 16 dan titik 𝑃(−3,4). Tentukanlah persamaanpersamaan
garis singgung lingkaran 𝐿 yang melalui titik 𝑃. Solusi Mudah ditunjukkan bahwa titik P
berkedudukan di luar lingkaran L.
Sehingga langkah pertama adalah menentukan persamaan garis polar lingkaran 𝐿 di titik 𝑃.
Persamaan polarnya adalah 𝑔: − 3𝑥 + 4𝑦 = 16. Selanjutnya potongkan garis polar 𝑔 dengan
lingkaran 𝐿.
16+3 x 3
Dengan mengubah −3𝑥 + 4𝑦 = 16 ⇒ 𝑦 = ⇒ 𝑦 = 4 + 𝑥, kemudian subtitusikan ke
4 4
lingkaran 𝐿. Diperoleh sebagai berikut:
𝑥 2 + 𝑦 2 = 16
3 2
𝑥 2 + (4 + 𝑥) = 16
4
9 2
𝑥 2 + 16 + 6𝑥 + 𝑥 = 16
16
9 2
𝑥2+ 𝑥 + 96𝑥 = 0
16
16𝑥 2 + 9𝑥 2 + 96𝑥 = 0
25𝑥 2 + 96𝑥 = 0
𝑥(25𝑥 + 96) = 0
96
𝑥 = 0 atau 𝑥 = −
25
3
Untuk 𝑥 = 0 ⇒ 𝑦 = 4 + (0) = 4.
4
96 3 96 72 28
Jadi titik potong (0,4) Untuk 𝑥 = ⇒ 𝑦 = 4 + (− ) = 4 − = .
25 4 25 25 25
96 28
Jadi titik potong (− , )
25 25
96 28
Titik (0,4) dan (− , ) merupakan titik singgung bagi garis singgung yang akan
25 25
ditentukan sehingga cara menentukan persamaan garis singgungnya adalah sama dengan
menentukan persamaan garis singgung yang melalui titik pada lingkaran.
Sehingga persamaan-persamaan garis singgungnya adalah:
𝑔1: 𝑥(0) + 𝑦(4) = 16 ⟹ 𝑔1: 4𝑦 − 16 = 0 ⟹ 𝑔1: 𝑦 − 4 = 0
𝑔2: 𝑥 (− 96 25) + 𝑦 ( 28 25) = 16 ⟹ 𝑔1: −96𝑥 + 28𝑦 = 400 ⟹ 𝑔1: 24𝑥 − 7𝑦 + 100 = 0
Jadi persamaan garis singgung lingkaran 𝐿: 𝑥 2 + 𝑦 2 = 16 dan melalui titik 𝑃(−3,4) adalah
𝑦 − 4 = 0 dan 24𝑥 − 7𝑦 + 100 = 0

K. Kuasa Titik Terhadap Lingkaran


Perhatikan gambar 10 di bawah ini

Gambar 10. Titik Kuasa P terhadap lingkaran

Berdasarkan gambar di atas nampak terdapat banyak garis yang memotong lingkaran.
Keadaan khusus terjadi ketika ada dua garis yang menyinggung lingkaran di dua titik
yang berbeda. Dengan menggunakan dalil Phytagoras, kita dapatkan bahwa
PM 2 – AM 2 = PA2 , dengan mengingat bahwa M(a,b) adalah pusat lingkaran dan garis
singgung selalu tegak lurus dengan jari-jari lingkaran. Hasil ini disebut sebagai kuasa titik P
terhadap lingkaran. Dengan memisalkan P(x ,y ), kita peroleh bahwa:
1 1

(x1 – a)2 + (y1 – b)2 – r2 = PA2 = K


Kuadrat dari panjang garis singgung dari titik P pada lingkaran ternyata sama dengan nilai
dari bentuk persamaan lingkaran setelah r2 dipindahkan ke ruas kiri.
Jadi, jika titik P(x ,y ) dan lingkaran L; (x – a)2 + (y – b)2 = r2, maka kuasa P terhadap
1 1

Lingkaran L adalah (x1 – a)2 + (y1 – b)2 – r2 = PA2 = K. Namun jika lingkarannya
berbentuk x2 + y2 + Ax + By + C = 0, maka kuasanya adalah K = x12 + y12 + Ax1 + By1 + C.
Jadi panjang PA = √K, atau jika persamaan lingkarannyaberbentuk x2 + y2 +Ax + By + C = 0,
maka titik kuasaP(x1,y1) terhadap lingkaran, merupakan hasil yang konstan yaitu;
|PA|2 =|PC1|.|PC2|= [|PM|– r] [|PM|+ r] =
|PM|2 – r2
|PM|2 – r2 = (x1 – a)2 + (y1 – b)2 – r2
Penting bagi kita untuk menganalisa semua kemungkinan posisi P terhadap lingkaran.
Ada 3 kemungkinan letak titik P, yaitu:
(1) Jika P terletak di luar lingkaran, maka kuasa P bernilai positif dan merupakan kuadrat dari panjang
garis singgungnya.
(2) Jika P pada lingkaran, maka kuasa P bernilai 0.
(3) Jika P berada dalam lingkaran, maka kuasanya bernilai negatif.
Contoh 3.5

(1) Tentukan kuasa panjangnya dari titik B(1,−3) pada lingkaran yang berpusat di M(1, −1)
dan berjari-jari 1 !
Penyelesaian:
Bentuklah persamaan lingkaran dalam bentuk standar
terlebih dahulu, yaitu; (x – a)2 + (y – b)2 = r2 → (x –1)2 + (y +1)2 = 1
Substitusikan B(1,-2) ke persamaan kuasa (x1 – a)2 +(y1 – b)2 – r2 = PA2 = K, sehingga
diperoleh hubungan
(1 – 1)2 + (–3 +1)2 –1 = PA2 = K
K = PA2 = 0 + (–2)2 – 1
K = PA2 = 3
|PA| = √K = √3
Jadi kuasa titik yang dimaksud adalah 3 dan panjang garis singgungnya adalah √3.

(2) Tentukan kuasa T (−2,2) terhadap lingakaran


(x – 1)2+ (y + 2)2 = 8 dan x2 + y2 – 2x + 2y +1 = 0 !
Penyelesaian:
Kuasa untuk lingkaran pertama L1 ; (−2 −1)2 + (2 +2)2 – 25 = 9 + 16 – 8 = 17
Ubah dahulu persamaan lingkaran kedua L2;
x2 + y2 –2x + 2y – 14 = 0 menjadi (x – 1)2 + (y + 1)2 = 1,
sehingga kuasa untuk lingkaran kedua L2 ;(–2 –1)2 + (2 – 2)2 – 1 = 9 – 1 = 8
Jadi kuasa T terhadap L1 adalah 17 dan terhadap L2 adalah 8
Lantas bagaimana cara menyelesaikan masalah berikut ini???
(1) Tentukan kuasa dan panjangnya dari titik A(−1,4)pada lingkaran yang berpusat di
m (2, −1) dan berjari-jari 5 !
(2) Tentukan kuasa T (–4,2) terhadap lingakaran
(x – 3)2+ (y + 2)2 = 25 dan 2x2 + 2y2 + 3x – y – 5 = 0

L. Garis Kuasa

Diberikan dua buah lingkaran dengan persamaan L : x2 +y2 + A1x + B1y + C1 = 0 dan
1

L2 : x2 + y2 + A2x + B2y + C2= 0 dan titik P(x1, y1). Dari kedua persamaan tersebut, kita
akan menentukan posisi/tempat kedudukan titik Psedemikian hingga titik tersebut memiliki
kuasa yangsama terhadap L1 dan L2 .
Berdasarkan prinsip kuasa titik, kuasa P terhadap L1adalah x12 + y12 + A1x1 + B1y1 + C1 .
Sedangkan kuasa titikP terhadap L2 ditentukan oleh x22 + y22 + A2x2 + B2y2 + C2.
Karena nilai kuasa titik selalu tetap, maka diperoleh hubungan k (T,L ) = k (T,L ).
1 2

Berdasarkan hal ini diperoleh hubungan sebagai berikut. k (T,L1) = k (T,L2)


x12 + y12 + A1x1 + B1y1 + C1 = x22 + y22 + A2x2 + B2y2 +C2.
(A1 – A2) x1 + (B1 – B2) y1 + (C1 – C2) = 0
Dalam hal ini kita bisa mengganti P(x1, y1) dengan sebarang P(x,y), sedemikian hingga
hubungan di atas menjadi (A1 – A2) x + (B1 – B2) y + (C1 – C2) = 0
Persamaan ini berbentuk linear/garis lurus yang memuattitik P. Oleh karena itu, persamaan
ini disebut juga sebagai persamaan garis kuasa. Berdasarkan proses analitik ini, kita bisa
mendefinisikan garis kuasa sebagai tempat kedudukan titik-titik yang memiliki kuasa sama
terhadap dua lingkaran. Sekarang kita bisa membuat semua kemungkinan garis
kuasa dari dua buah lingkaran. Ada dua kemungkinan sebagai berikut.
6
Jika kedua lingkaran berpotongan, maka garis kuasanya adalah garis yang melalui titik
potong kedua lingkaran tersebut. Perhatikan gambar di bawah ini !

Gambar 11. Garis kuasa dua lingkaran yang berpotongan

Garis MN disebut sebagai garis sentral, sedangkan k adalah garis kuasa kedua lingkaran.
Kedua garis berpotongan tegak lurus. Selanjutnya, kita bisa memikirkan kondisi khusus dari
kemungkinan pertama ini, yaitu sebagai berikut. Jika sudut antara dua lingkaran yang diapit
oleh garisgaris pada lingkaran besarnya 900, maka berlaku segitiga MNA siku-siku di A
sehingga berlaku |MN|2 = (rm)2 + (rn)2. Jika sebuah lingkaran memotong lingkaran lainnya
sedemikian hingga menjadi dua busur yang sama besar, maka segitiga MNA siku-siku di N,
sehingga berlaku |MN|2 = (rm)2 − (rn)2. Seperti diperlihatkan pada gambar
berikut.1

Gambar 12. Kedua lingkaran saling bersinggungan27

Berdasarkan gambar 3.12, diperoleh hubungan sebagaiberikut |MN| = rm + rn, dengan MN


sebagai garis sentral. Garis kuasa pada lingkaran M dan lingkaran N merupakan
garis singgung persekutuan dua lingkaran. Perhatikan gambar di bawah ini !
Gambar 13. Kedua lingkaran saling bersinggungan dalam
129
Berdasarkan gambar 13. diperoleh hubungan sebagai berikut |MN| = Rm − rn, dengan MN
sebagai garis sentral.

Contoh 3.6
(1) Tentukan garis kuasa L1; x2 + y2 = 16 dan L2; x2 + y2– 2x – 4y = 0!
Penyelesaian:
Gunakan prinsip (A1 – A2) x + (B1 – B2) y+ (C1 – C2) = 0
x2 + y2 – 16 = x2 + y2 – 2x – 4y– 16 = – 2x – 4y – 16 = – 2x – 4y → x + 2y = 8
Jadi garis kuasa pada kedua lingkaran adalah x + 2y= 8

(2) Tentukanlah nilai k agar L1; x2 + y2 – 4x + 2y + k = 0 saling tegak lurus dengan


L2; (x + 1)2 + y2 = 4,tentukan pula persamaan garis dari kedua lingkaran tersebut!

Penyelesaian:
Tentukan jari-jari dan pusat dari kedua lingkaran!
L1 berpusat di (2, –1) dan r = √5 − k
L2 berpusat di (-1,0) dan r = 2
Agar kedua lingkaran tegak lurus, gunakan prinsip |MN|2 = (rm)2 + (rn)2
Kemudian tentukan jarak antara
pusat kedua lingkaran!
(2 + 1)2 + (–1 – 0)2 = (√5 − k)2+ (2)2
9+1=5−k+4
10 = 9 − k
k = (−1)

(3) Tentukanlah nilai k agar L ; x2 + y2 – 4x + 6y – k = 0 membagi dua sama besar


1

L2; x2 + (y – 2)2 = 4!
Penyelesaian:
Tentukan jari-jari dan pusat dari kedua lingkaran! L1 berpusat di (2,-3) dan r = √13 + k
L2 berpusat di (0,2) dan r = 2. Agar L1 membagi L2 menjadi dua sama besar,
gunakan prinsip berikut! |MN|2 = (rm)2 – (rn)2, kemudian tentukan jarak antara
pusat kedua lingkaran!
(2 – 0)2 + (–3 – 2)2 = (√13 + k)2− (2)2
4 + 25 = 13 + k – 4
29 = 9 + k
k = 20
Latihan soal L
(1) Tentukan garis kuasa lingkaran x2 + y2 = 25 dan lingkaran x2 + y2 – 2x – 4y = 0!
132
(2) Tentukanlah nilai k agar lingkaran x2 + y2 – 2x + 4y – k = 0 saling tegak lurus dengan
lingkaran (x – 4)2 +y2 = 9, tentukan pula persamaan garis dari kedua lingkaran tersebut!

(3) Tentukanlah nilai k agar lingkaran x2 + y2 – 4x + 6y– k = 0 membagi dua sama besar
lingkaran x2 + (y –1)2 = 4!

M . Berkas Lingkaran
Seperti halnya pada garis lurus, dalam lingkaran juga dikenali istilah berkas lingkaran yang
dinyatakan dalam bentuk L1 + ⋋L2 = 0. Jika diberikan L1 dan L2, maka keduanya disebut
sebagai lingkaran dasar, dan dua titik potongnya disebut sebagai titik-titik dasar, dan ⋋
merupakan parameter yang bernilai real.

Jika diberikan L1 : x2 + y2 + A1x + B1y + C1 = 0 dan L2 : x2 + y2 + A2x + B2y + C2 = 0, untuk


sebarang nilai ⋋ ,berlaku; L1 + ⋋ L2 = 0.
L1 + ⋋ L2 = 0
x2 + y2 + A1x + B1y + C1 + ⋋ (x2 + y2 + A2x + B2y + C2) = 0
(1 + ⋋) x2 + (A1 + A2) x + (B1 + B2) y + C1 + C2 = 0 (keduaruas dibagi dengan (1 + ⋋)
A 1+ A 2 B 1+ B 2 C 1+C 2
x2 + y2 + ( ) x +( ) y +( ) =0
1+⋋ 1+ ⋋ 1+ ⋋
A 1+ A 2 B 1+ B 2 C 1+C 2
Misalkan ( ¿= A3, ( )= B3 , dan ( ) = C3
1+⋋ 1+ ⋋ 1+ ⋋
Sehingga diperoleh persamaan: L3 : x2 + y2 + A3x + B3y + C3 = 0.
Berdasarkan proses di atas, dapat ditentukan sifat dariberkas lingkaran yaitu:
134“Semua anggota berkas, selalu melalui titik-titik dasar berkas dan pusat dari anggota-
anggota berkas terletak pada garis sentral”.

Contoh 3.7
Bentuklah persamaan sebuah berkas lingkaran dengan L1 ; x + y – 2x – 4y – 2 = 0 dan
2 2

L2 ; x2 + y2– 8 = 0 ! Kemudian tentukan persamaan sebuah anggota berkas yang melalui titik
(2,0) !
Penyelesaian:
Persamaan berkas dengan lingkaran dasar L1 dan L2 adalah;
x2 + y2 – 2x – 4y – 2 + ⋋ (x2 + y2 – 8) = 0
melalui titik (2,0) akibatnya L; (2)2 + (0)2 – 2(2) – 4(0)– 2 + ⋋ (22 + 02 – 8) = 0– 2 – 4 ⋋ = 0
⋋= −12
Jadi persamaan anggota berkasnya adalah; L; x2 + y2 – 2x – 4y – 2 –12(x2 + y2 – 8) = 0

(2) Tentukan persamaan lingkaran yang melalui titik (–2,2) dan menyinggung lingkaran
x2 + y2 + 2x – 4y +3 = 0, di titik (–1,1) !
Penyelesaian:
Lingkaran yang dicari menyinggung lingkaran x2 + y2+ 2x – 4y + 3 = 0, di titik (-1,1), artinya
bahwa lingkaran yang akan dicari merupakan anggota berkas
sedemikian hingga;
L; x2 + y2 + 2x – 4y + 3 + ⋋ [(x + 1)2 + (y − 1)2] = 0
L; x2 + y2 + 2x – 4y + 3 + ⋋ (x2 + y2 + 2x – 2y + 2) = 0
Melalui titik (−2,2), diperoleh;
(–2)2 + (2)2 + 2(–2) – 4(2) + 3 + ⋋ ((–2)2 + (2)2 + 2(–2) –2(2) + 2) = 0
4 + 4 – 4 – 8 + 3 + ⋋ (4 + 4 – 4 – 4 + 2) = 0
– 1 + 2 ⋋ = 0 → ⋋ =12 136
Substitusikan nilai ⋋ =12 ke persamaan berkas lingkaran sedemikian hingga diperoleh;
L; x2 + y2 + 2x – 4y + 3 +12[(x + 1)2 + (y − 1)2] = 0

Latihan M

(1) Bentuklah persamaan sebuah berkas lingkaran dengan L1 ; x2 + y2 – 2x + 4y – 4 = 0 dan


L2 ; x2 + y2 – 16 = 0 ! Kemudian tentukan persamaan sebuah anggota berkas yang melalui
titik (3,1) ! Gunakan persamaan berkas lingkaran L1 + ⋋ L2 = 0
Substitusikan nilai titik (3,1) ke dalam persamaan berkas, sehingga diperoleh nilai ⋋.
Sederhanakan persamaan berkas sehingga diperoleh L ; 5x2 + 5y2 – 6x + 12y – 44 = 0

(2) Tentukan persamaan lingkaran yang melalui titik (– 2,5) dan menyinggung lingkaran
x2 + y2 – 6x – 4y + 9 = 0, di titik (1,2) !

Anda mungkin juga menyukai