Anda di halaman 1dari 33

MODUL

PANDUAN PEMBUATAN
MEDIA KIT BROSUR

Fifit Fitriansyah

i
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Media Kit Brosur .............................................................................................. 1
1. Media Kit; Brosur ............................................................................................. 1
2. Pendahuluan ..................................................................................................... 2
3. Tujuan ………………………………………………………………………………..... 2
4. Uraian Materi ..................................................................................................... 2
5. Latihan .................................................................................................................. 27
6. Rangkuman ......................................................................................................... 27
7. Tes Formatif ........................................................................................................28
8. Glosarium ............................................................................................................. 28
9. Referensi .............................................................................................................. 29

ii
KEGIATAN BELAJAR 6

MEDIA KIT BROSUR

Modul; Panduan Pembuatan Media Kit Brosur


2

MEDIA KIT BROS


A. Pendahuluan
Brosur merupakan sarana untuk menawarkan produk ataupun
mengenalkan lembaga pendidikan, instansi, bahkan perusahaan. Brosur
biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik khalayak. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan beberapa unsur untuk membuat brosur
menjadi lebih menarik, antara lain: 1) menyisipkan judul yang menarik
semua mata agar secara sekilas orang akan terkesan dan membaca
kembali hingga mengerti maksud yang disampaikan oleh penulisnya; 2)
menyisipkan foto atau gambar produk; 3) menentukan warna yang
mendominasi dalam brosur tersebut.

B. Tujuan

Setelah mahasiswa mengikuti perkuliahan mengenai brosur, tujuan,


jenis, pedoman penyusunan brosur, merancang dan naskah brosur, maka
mahasiswa program studi Hubungan Masyarakat akan dapat membuat
dasar pengelompokkan naskah brosur dengan media publikasi lainnya
minimal 90% dengan benar.

C. Uraian Materi
1. Pengertian Brosur
Brosur adalah sebuah lembaran kertas yang berisi barisan kata
dan informasi sebuah produk yang ditambahkan dengan gambar sebagai
pendukung. Brosur juga biasanya dibagikan secara cuma-cuma kepada
masyarakat umum dengan harapan masyarakat dapat mengetahui
produk tertentu (Ees, 2004: 207).
Brosur juga merupakan sarana untuk menawarkan produk
ataupun mengenalkan lembaga pendidikan, instansi, bahkan
perusahaan. Brosur biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menarik khalayak. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa unsur
untuk membuat brosur menjadi lebih menarik, antara lain: 1)
menyisipkan judul yang menarik semua mata agar secara sekilas orang

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


3

akan terkesan dan membaca kembali hingga mengerti maksud yang


disampaikan oleh penulisnya; 2) menyisipkan foto atau gambar produk;
3) menentukan warna yang mendominasi dalam brosur tersebut.
Menurut Iriantara dan Surachman (2011, 153) dalam Oxford
Advance Learner’s Dictionary, menyebutkan brosur berarti buku kecil
tanpa jilid (booklet) yang berisi gambar dan informasi tentang sesuatu
atau iklan tentang sesuatu. Sementara menurut kamus umum bahasa
Indonesia karya JS. Badudu dalam Iriantara dan Surachman (2011)
menyebutkan brosur sebagai publikasi singkat yang terdiri atas
beberapa halaman tanpa jilid. Ia juga menggambarkan brosur berupa
cetakan yang berisi keterangan tentang sebuah perusahaan, organisasi
untuk diketahui oleh khalayak umum.
Brosur berbentuk selebaran yang terlipat, di mana terdiri atas
selembar kertas yang dikemas dengan cara dilipat dari satu lipatan atau
lebih. Adapun yang membedakan antara flyer, leaflet, Poster dengan
brosur, terlihat pada kemasan dan cara penyebarannya. Jika brosur
terlipat, maka flyer, leaflet dan Poster dikemas dalam lembaran yang
utuh tanpa lipatan. Jika brosur disebarkan dengan cara dibagi-bagikan
langsung kepada khalayak, maka penyebaran Poster dilakukan dengan
cara ditempelkan di tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh
khalayak, dan flyer biasanya digantung.
Secara umum, keunggulan brosur antara lain:
a) Pesan yang disampaikan dapat menjangkau khalayak dengan
jumlah banyak, sesuai dengan jumlah brosur yang dicetak dan
disebarkan kepada khalayak;
b) Dalam beberapa kesempatan, penyebar brosur juga dapat
menjelaskan materi dalam brosur secara detail kepada
khalayak;
c) Khalayak memiliki kesempatan untuk bertanya dan
mendapatkan jawaban langsung mengenai segala hal yang
berkaitan denga nisi brosur dari penyebar brosur;
d) Penyebar brosur dapat melihat langsung kondisi emosi
psikologis khalayak;
e) Penyebar brosur dapat dengan mudah mendaptkan khalayak
atau calon konsumen yang potensial.
Namun demikian, brosur juga memiliki kekurangan, diantaranya:
a) Dalam penyebarannya, sangatlah bergantung pada jumlah
tenaga penyebar, sehingga terkadang hanya kerap menyentuh
sedikit khalayak dalam satu waktu;
b) Kemampuan penyebar brosur dalam menjelaskan kepada
khalayak dituntut memiliki sifat Persuasif sehingga khalayak
merespon dengan baik;

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


4

c) Tidak semua khalayak mendapatkan penjelasan langsung dan


lebih lanjut dari penyebar brosur.

2. Tujuan Brosur
Secara umum, brosur berfungsi sebagai media informatif dan
Persuasif. Sebagai media informatif, brosur memiliki tujuan
menyampaikan informasi sehingga khalayak dapat bertambah
pengetahuan dan wawasannya. Sedangkan sebagai media Persuasif,
brosur kerap tidak lagi berbicara mengenai masalah kualitas, melainkan
juga gengsi produk. Hal ini tidak lain, karena pada dasarnya Persuasif
bertujuan memengaruhi khalayak agar mau melakukan perubahan sikap,
pendapat, perilaku, hingga perubahan sosial.
Menurut Albert Frey dalam Rivers, Jensen, dan Peterson (2003,
271) menjelaskan ada empat jenis bujukan, antara lain:
1) Bujukan primer, yang dimaksudkan agar konsumen membeli satu
jenis produk tertentu;
2) Bujukan selektif, yang dimaksudkan agar konsumen membeli merek
tertentu;
3) Bujukan emosional, yang dimaksudkan dapat menggugah emosi
konsumen agar membeli sesuatu;
4) Bujukan rasional, yang dimaksudkan agar konsumen mau berpikir
dalam memilih suatu produk.
Dalam melakukan bujukan tersebut, pada praktiknya dapat
dilakukan dengan cara terang-terangan ataupun tersamar, namun
demikian, banyak kalangan berpendapat bahwa bujukan secara
tersamar jauh lebih memengaruhi khalayak.
Sementara itu, Otto Klepper dalam Rivers, Jensen, dan Peterson
(2003: 274) menggaris bawahi tiga pedoman agar tujuan brosur dapat
terpenuhi dan mencapai sasaran target khalayak antara lain:
1) Kampanye zona, yakni mengarahkan segenap usaha penyebaran
brosur pada suatu wilayah tertentu saja, misalnya kota dan provinsi,
dapat behasil jika telah dialihkan ke wilayah lain;
2) Kampanya krim, yakni mengarahkan penyebaran brosur ke segmen
atau kelompok paling potensial meskipun banyak kelompok lain
yang berpotensi. Bila berhasil, baru dapat dialihkan ke segmen
kelompok lain;
3) Kampanye nasional, yakni usaha penyebaran brosur berskala besar
untuk memperoleh tanggapan maksimu dari berbagai kalangan
khalayak. Kampanye nasional dapat dilakukan dengan baik setelah
melalui kampanye zona dan krim, guna mengurangi resiko kegagalan
seperti salah sasaran atau salah alamat dam biaya yang sangat tinggi.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


5

3. Jenis-Jenis Brosur
Brosur merupakan publikasi singkat yang berupa selebaran
cetakan yang memuat isi keterangan atau informasi tentang perusahaan,
organisasi, produk, jasa, atau ide untuk ketahui secara umum, namun
demikian, brosur lebih dikhususkan dengan cirinya yang lipatan. Adapun
jenis-jenis brosur sesuai dengan bentuknya antara lain:
 Brosur; adapun brosur dapat dibedakan jenis lainnya berdasarkan
lipatannya, bisa dalam bentuk satu lipatan ataupun lebih,
sebagaimana contoh berikut;

Gambar 1: Brosur dengan satu lipatan

Gambar 2: Brosur dengan dua lipatan

 Leaflet; desain leaflet merupakan bentuk tradisional promosi dan


periklanan. Sebagai media promosi, leaflet dapat dibuat sedemikian
rupa hingga kualitasnya setara dengan bentuk-bentuk media
pemasaran lainnya. Umumnya leaflet berukuran kecil, namun dapat
pula dikembangkan ke dalam ukuran kertas A4 hingga A1, bahkan

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


6

ukuran billboard. Leaflet juga dapat dijadikan sebagai dasar


rancangan situs internet. Berikut contoh leaflet:

Gambar 3: Desain Leaflet

 Booklet; pada umumnya booklet memiliki satu lipatan saja, namun


satu lipatan tersebut terdiri dari beberapa lembar kertas, sehingga
apabila digabungkan menyerupai buku tanpa jilid. Booklet banyak
dipergunakan dalam menyampaikan informasi tentang perusahaan
dalam bentuk company profile. Bahkan dalam dunia bisnis, booklet
banyak dijadikan sebagai media promosi dalam menampilkan
produk-produk yang mereka miliki, seperti contoh pada perusahaan
shopie martin. Berikut contoh dari booklet:

Gambar 4: Desain Booklet (google.image)


 Poster; secara harfiah, Poster adalah surat tempelan. Dengan
pengertian, brosur yang ditempelkan di suatu tempat yang dinilai
strategis dan mudah dilihat oleh khalayak. Poster biasanya
menyajikan informasi singkat, karena ruang yang tersedia relative
terbatas. Dengan demikian, Poster dapat dikatakan sebagai jenis

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


7

brosur yang berfungsi untuk memancing (teas) perhatian khalayak


yang tidak lain tujuannya adalah menarik perhatian dan memancing
rasa penasaran khalayak. Berikut merupakan contoh Poster:

Gambar 5: Desain Poster

 Folder; pada umumnya, folder dapat dikatakan sebagai gabungan dari


brosur, leaflet, dan booklet. Bentuknya sendiri mirip dengan map, di
mana pada bagian dalamnya terdapat kantung untuk menyimpan
aneka berkas atau lembaran seperti surat, leaflet hingga kartu nama
yang ada kaitannya dengan informasi yang ingin disampaikan kepada
khalayak. Dengan demikian, folder sebagai penyimpan berkas
informasi ataupun promosi. Berikut merupakan contoh dari folder:

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


8

Bagian dalam map

Holder

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


9

Tampak depan Map


Media kit dalam Map

Bagian dalam Map

Holder atau tempat menyisipkan media kit

Gambar 6: Desain Map/Folder Holder

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


10

4. Pedoman Penyusunan Brosur


Brosur atau bentuk publikasi lain seperti handbook harus diatur
dalam tata letak yang megarahkan pembaca untuk mencermati informasi
dari area yang dipahami ke area yang tidak dikenal sebelumnya. Paling
tidak, brosur memiliki 2 fungsi utama, yakni brosur dirancang untuk
menarik perhatian, di mana brosur memainkan kognisi dan emosi
konsumen; fungsi kedua adalah melihat brosur sebagai sumber
informasi utama setelah ketertarikan terhadap informasi awal muncul
(Prayudi: 2007, 93-94).
Dengan demikian, yang harus diingat bahwa kedua fungsi brosur
tersebut yakni teknik komunikasi yang mampu membangkitkan
tindakan dan mengedukasi konsumen secara lebih detail melalui
informasi. Brosur harus dapat membuat konsumen melakukan kontak
dengan perusahaan. Namun pada saat yang sama, praktisi PR juga harus
dapat memberikan pemahaman agar pelanggan bersedia melakukan hal
sesuai tujuan pembuatan brosur. Ada beberapa yang perlu diperhatikan
dalam penyusunan brosur, termasuk mempertimbangkan keterbacaan
(readability) dan pemahaman (comprehension) adalah:
Menurut Prayudi (2007, 95) Penggunaan bahasa Indonesia yang
sederhana dan rancangan dasar meningkatkan efektivitas komunikasi
pada segala jenis dokumen. Sebab, hal ini tidak hanya meningkatkan
goodwill terhadap publik, tetapi juga mengurangi komplain serta
kebingungan di kalangan karyawan dan konsumen.
a) Gunakan huruf ukuran 10 poin. Pembaca sering mengabaikan teks
yang terlalu kecil untuk dibaca;
b) Berilah banyak ruang kosong, margin yang lebar, indent dan halaman
yang pendek untuk menghindari terlihat ramainya brosur dan
kesulitan konsumen dalam membaca;
c) Sebaiknya, gunakan margin rata kanan dari pada justified, sebab hal
tersebut akan memberi kesan santai dna kontemporer;
d) Gunakan kalimat yang pendek dalam satu baris, di mana panjang
optimal untuk kebanyakan teks antara 50 sampai 70 karakter;
e) Gunakan huruf tebal sebagai bentuk penekanan pada kata, hal ini
lebih baik daripada membaca kata dengan huruf besar semua;
f) Gunakan variasi gambar atau foto sesuai dengan kebutuhan brosur;
g) Gunakan ukuran kertas 8 ½ inci x 11 inci, dengan format dua lipatan
dengan enam bagian dapat dibuat vertical maupun horizontal.
Berikut merupakan contoh format umum dari brosur, bagaiman
brosur dilipat dan bagaimana setiap bagian diberi nomor untuk
memudahkan referensi sebagaimana diambil dari sumber Grunig, James
E & Todd Hunt. 1984. Managing Public relations. Florida: Holt, Rinehart,

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


11

and Winston, Inc., hal 446, yang kemudian dikutip oleh Prayudi
(2007:96).

Gambar 7: Rancangan Lipatan Brosur

Model Lipatan Brosur

Sumber: google pic

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


12

5. Merancang Brosur
Secara umum, menurut Iriantara dan Surachman (2011, 163)
tahap-tahap pembuatan brosur adalah sebagai berikut:
a) Persiapan; adalah pertimbangan pertama bagaimana brosur
disampaikan pada konsumen yang potensial. Untuk itu, seyogyanya,
pertimbangan ini dilakukan guna melihat kualitas karya yang akan
dibuat, pertimbangan tersebut antara lain;
1) Pertimbangan ide; dalam hal ini, diperlukan riset atau penelitian
untuk mencari dan mengembangkan ide yang segar, unik dan
menarik;
2) Pertimbangan desain; setelah ide ditetapkan, maka langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan desain yang menyangkut
gambar, warna, kata-kata dan huruf. Keempatnya. Seyogyanya
sesuai dengan segmentasi khalayak yang akan dituju, serta
relevan dengan tema dan tujuan yang diinginkan;
a) Gambar; penggunaan gambar sangat berguna untuk
melepaskan kejenuhan khalayak ketika membaca pesan dalam
brosur. Gambar juga dapat meninggalkan kesan dalam pikiran
khalayak;
b) Warna; penggunaan warna merupakan bagian penting dalam
dunia desain. Sebab warna digunakan dalam memberikan jiwa
pada desain yang dibuat sebagai idetitas. Misalnya
penggunaan warna biru dapat memberikan kesan tenang dan
damai;
c) Kata kata (copy); penggunaan kata-kata yang tepat dapat
menjadi magnet yang menarik perhatian khalayak dengan
syarat kata yang digunakan langsung ke pokok Persoalan;
d) Huruf (font); dalam pemilihan huruf, maka yang harus
dipertimbangkan adalah huruf yang mudah terbaca, artinya
huruf yang dipilih harus memberikan kejelasan, tidak
membuat pusing mata yang membaca. Dengan kata lain, huruf
yang digunakan harus selalu mudah dan sederhana. Ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan agar teks
memenuhi syarat tersebut; 1) menggunakan font yang tegas
dan sederhana dalam ukuran besar; 2) warna font kontras
dengan background; 3) hindari jenis font berkait yang rumit;
4) ada baiknya font berkait digunakan untuk slogan (headline)
dalam ukuran (point) besar;
3) Pertimbangan alat-alat (tools); di samping mempertimbangkan
konsep-konsep yang dijelaskan di atas, perlu dipertimbangkan
pula alat-alat yang akan digunakan baik perangkat keras berupa
computer, processor, mainboard, RAM, VGA Card, Harddisk,

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


13

Monitor, mouse; dan perangkat lunak atau software seperti


penggunaan Corel Draw, freehand, photoshop, pagemaker,
illustrator, quake express;
4) Pertimbangan produksi; dalam hal ini adalah memilih jenis
cetakan. Apakah menggunakan teknik print out, fotocopy, sablon,
atau offset. Keempatnya memiliki sifat, karekteristik, dan kualitas
cetak berbeda;
5) Pertimbangan dana (biaya); sebagaimana layaknya produksi,
desain brosur juga merupakan bagian dari produksi itu sendiri.
Dengan kata lain, yang dinamakan produksi berarti memerlukan
biaya yang terbagi menjadi; a) belanja peralatan dan
perlengkapan desain; b) honorarium pekerja; c) biaya cetak; dan
d) biaya distribusi.
Bila dapat digambarkan, unsur-unsur desain media cetak seperti
tampak pada gambar di bawah ini:

Gambar 8: Unsur-Unsur Media Cetak

b) Tata Letak (Layout)


Pada dasarnya, bentuk (shape) kertas yang digunakan dalam
pembuatan brosur adalah landscape (memanjang ke
samping/horizontal), portrait (memanjang ke bawah/vertical), dan
square (bujur sangkar) sebagaimana gambar di bawah ini:

LANSCAPE POTRAIT SQUARE

Gambar 9: Bentuk Kertas

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


14

Setelah menentukan bagaimana brosur akan disajikan, maka


dapat mulai dengan merancangnya. Berikut langkah-langkah dalam
menetapkan layout (Iriantara dan Surachman: 2011, 174-715):
1) Penempatan logo; di mana logo merupakan identitas suatu
perusahaan, instansi ataupun merek sebuah produk. Secara umum,
logo terdiri dari tiga jenis yakni; a) word marks atau brand name atau
logotype, yaitu logo yang dapat tersusun dari bentuk terucapkan
yakni berupa rangkaian huruf yang dapat dibaca atau diucapkan.
Sebagai contoh coca cola, pepsi, sony; b) Device marks atau brand
mark atau logogram yang tersusun dari bentuk tak terucapkan atau
berupa gambar. Contohnya nike; c) Gabungan logotype dan logogram
yang merupakan kombinasi brand name dan brand mark. Sebagai
contoh kratingdeng, atau redbull;
2) Penempatan tagline atau headline; tagline adalah sebuah selogan
yang memberikan fungsi sebagai pemancing rasa ingin tahu
khalayak, sehingga mendapatkan tempat di bagian paling depan.
Sementara pada headline, merupakan judul atau informasi utama
yang merangkum informasi secara keseluruhan;
3) Penempatan ilustrasi atau gambar; pada bagian ini, gambar harus
ditempatkan secara tepat sehingga dapat menarik khalayak untuk
membaca isi pesan brosur;
4) Penempatan naskah (teks); naskah dapat ditempatkan pada ruang-
ruang di antara ilustrasi atau gambar. Namun demikian, dapat juga
menimpa ilustrasi dan gambar bila keduanya dijadikan background
naskah. Penggunaan warna huruf harus kontras dengan gambar yang
melatarinya untuk menghindari kesulitan pembacaan.
c) Perbaikan (editing); Dalam pembuatan brosur, editing yang dapat
dilakukan antara lain menyangkut: headline atau tagline, gambar atau
ilustrasi, teks atau naskah, penempatan naskah dan gambar, ukuran
dan jenis font, hingga ukuran kertas yang digunakan untuk mencetak
brosur;
d) Produksi; tahap terakhir setelah melalui tahap editing adalah tahap
produksi, tahap di mana penulis mempersiapkan jenis font, warna
dan lain sebagainya sebagaimana yang telah dipersiapkan
sebelumnya.

langkah-langkah dalam menetapkan layout (Iriantara dan


Surachman: 2011, 174-715):

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


15

1) Penempatan logo; di mana logo merupakan identitas suatu


perusahaan, instansi ataupun merek sebuah produk.

Penempatan logo pada


umumnya di depan
brosur

2) Penempatan tagline atau headline; tagline adalah sebuah selogan


yang memberikan fungsi sebagai pemancing rasa ingin tahu
khalayak, sehingga mendapatkan tempat di bagian paling depan.
Sementara pada headline, merupakan judul atau informasi utama
yang merangkum informasi secara keseluruhan;

Tagline yang berfungsi memancing khalayak

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


16

3) Penempatan ilustrasi atau gambar; pada bagian ini, gambar harus


ditempatkan secara tepat sehingga dapat menarik khalayak untuk
membaca isi pesan brosur;

Ilustrasi atau gambar (penempatan ilustrasi/gambar dalam brosur


biasanya diletakkan dibagian dalam dan luar brosur.

4) Penempatan naskah (teks); naskah dapat ditempatkan pada ruang-


ruang di antara ilustrasi atau gambar.

Penempatan naskah pada brosur ada setelah gambar atau sebagai


informasi penting dalam brosur ada pada setiap bagian dari brosur.
Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur
17

6. Naskah Brosur
Naskah merupakan sarana penyampai pesan yang paling mudah
dimengerti dan dipahami oleh khalayak. Untuk itu, naskah dalam brosur
perlu dipersiapkan dan disesuaikan dengan tujuan brosur itu sediri. Agar
brosur yang dibuat memiliki pengaruh yang kuat, naskah seyogianya
dibuat langsung pada pokok pesan yang disesuaikan dengan target
khalayak. Dengan demikian, hendaknya dipertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut: a) apa pokok atau inti pesan yang akan disampaikan? b)
bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan? c) bagaimana cara
agar pesan dapat dipahami oleh khalayak?
Dalam menulis naskah, perlu pula diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Menggunakan gaya bahasa yang memusatkan perhatian kepada
khalayak, bukan saja pada produk atau jasa yang akan ditawarkan;
2) Menghindari kalimat yang lebih menonjolkan popularitas, sebagai
contoh merek A telah terjual banyak sekali, sebab tak jadi ukuran
bahwa dengan popularitas merek tersebut, maka konsumen harus
membeli produk yang ditawarkan;
3) Menggunakan kalimat yang menawarkan keuntungan, hal ini
disebabkan karena, orang itu tidak hanya membeli produk atau jasa,
melainkan membeli ekspektasi keuntungan. Sebagai contoh, orang
membeli mobil bukan karena ingin mobil, tetapi karena kebutuhan
yang tinggi dan gengsi tersendiri (Roman, Mass, dan Nisenholtz:
2005, 21-23).
Dengan demikian, pembuatan naskah pada brosur perlu
mempertimbangkan beberapa aspek seperti, desain, tujuan, sasaran
hingga target yang akan dicapai. Sebab, tidak hanya dapat memberikan
pengaruh terhadap khalayak yang membacanya, brosur juga sebagai
media publikasi sebuah perusahaan ketika memperkenalkan produk
atau jasanya hingga membangun sebuah citra korporat di mata khalayak.

7. Panduan Membuat Brosur


Dalam membuat brosur, anda dapat menggunakan berbagai
macam software desain grafis, baik dengan menggunakan software corel
draw, photoshop, free hand, Ms. Publisher dan lain sebagainya sesuai
dengan kemampuan anda dalam menggunakan software tersebut.
Berikut merupakan panduan membuat brosur dengan menggunakan
software publisher dan photoshop. Perhatikan langkah berikut:

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


18

MEMBUAT BROSUR DENGAN MICROSOFT PUBLISHER

1. Buka Microsoft publisher di masing masing komputer, kemudian


silahkan pilih brochures

2. Silahkan pilih template brosur yang disukai, ada 100 lebih


template brosur yang bisa di gunakan secara gratis dengan
beberapa kategori. Jika sudah menemukan template yang cocok,
silahkan klik create.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


19

3. Untuk selanjutnya silahkan ganti gambar dan tulisan yang ada


pada template brosur tadi dengan tulisan gambar dan logo yang
diinginkan. Di isi ada dua halaman model lipat dua, seperti brosur
pada kebanyakan.

Secara dasar sangat praktis membuat brosur di Microsoft


Publisher, tidak perlu mengatur setting layoutnya lagi karena sudah
tersedia banyak template yang bisadipilih. Kita hanya perlu memasukan
tulisan dangan gambar yang diperlukan, maka jadilah brosur sederhana
tapi menarik.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


20

MEMBUAT BROSUR DENGAN ADOBE PHOTOSHOP

1. Bukalah sebuah program Photoshop CS6/CC dan memulai buka


jendela baru dengan meng-klik- File > New seperti tampilan di
bawah ini.

2. Setelah meng-klik New maka akan tampil jendela di bawah ini. Dalam
membuat brosur pilihlah preset International Paper sehingga pilihan
menjadi A4, Klik Ok. Lihat gambar di bawah ini.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


21

3. Apabila kita menginginkan ukuran kertas yang lain, maka pada


kolom preset ubah menjadi custom dengan width dan height sesuai
dengan ukuran kertas tersebut.

4. Pilih ukuran kertas A4. Buat menjadi 3 bagian dengan menggunakan


garis pembatas. Tarik garis dari angka (ruler) yang ada di sisi kiri
atau atas, tahan lalu lepaskan di tengah lembar kerja. Lihat contoh di
bawah ini.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


22

5. Kita dapat mengubah background dasar putih menjadi berwarna


dengan meng-klik Set Background Color pada tool, kemudian akan
muncul Color Picker, pilih dan klik ok.

6. Setelah memilih warna background pada color, maka klik Paint


Bucket Tool, lalu klik di tengah lembar kerja hingga berubah warna
background.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


23

7. Tampilan background dapat dibuat beragam (berbeda warna). Kita


dapat menggunakan Rectangle Tool, dengan membuat layoutatau
dapat dibedakan menjadi 3 warna menjadi 3 bagian. Kemudian klik
Ok.

8. Buatlah logo pada bagian sebelah kanan atas. Sertakan pula teks
tagline di bawah/samping logo.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


24

9. Mulailah pada halaman muka (awal) berisi tentang informasi awal


brosur, baik kegiatan, identitas perusahaan serta info penting
lainnya. Masukan Teks dengan cara klik Horizontal Type Tool, dan
buat kotak tulisan sesuai dengan keinginan. Klik Move Tooljika teks
telah selesai. Tempatkan teks sesuai dengan posisi yang diinginkan.
Tambahkan pula gambar sesuai dengan keinginan kita.

10. Mulailah membuat teks dan gambar/foto yang disertai dengan


caption di bawah gambar tersebut. Hal ini dimaksudkan agar brosur
tidak menjadi monoton. Lakukan copy+paste gambar yang
diinginkan. Kemudian atur besaran gambar dengan cara klik ctrl+T,
aturlah sesuai dengan besaran yang diinginkan. Kemudian klik enter
dan letakkan pada tempat yang sesuai. Dalam membuat teks
dilakukan dengan cara klik Horizontal Type Tool pada lembar kerja.
Klik lalu tahan, buat kotak lebih besar. Tulis naskah yang diinginkan
kemudian klik di sembarang tempat.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


25

Dalam membuat brosur tidak ada aturan yang ajeg dalam hal
layout, warna dan teks. Hanya saja gunakan ukuran teks 12 untuk isi dan
18 untuk judul. Apabila layout warna dianggap lebih terang dari pada
background dasar, maka kita dapat membuat Opacity dan Fill nya 80%.
Mulailah membuat desain yang menarik. Jangan lupa gunakan gambar
yang menarik, agar brosur tidak terkesan monoton jika hanya berisi teks
saja.

Contoh Brosur

1. Brosur 1 lipatan

2. Brosur 2 lipatan

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


26

3. Brosur dalam 3 lipatan menjadi 6 bagian

Gambar: Google.image

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


27

D. Latihan
Buatlah sebuah rancangan desain brosur dari sebuah perusahaan
yang sama dengan tugas pembuatan Backgrounders, press release dan
advertorial sebelumnya. Brosur yang dibuat merupakan brosur korporat
yang dilengkapi dengan perencanaan pesan dan laporan pembuatan
brosur.

E. Rangkuman
Brosur merupakan sarana untuk menawarkan produk ataupun
mengenalkan lembaga pendidikan, instansi, bahkan perusahaan. Brosur
biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik khalayak. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan beberapa unsur untuk membuat brosur
menjadi lebih menarik, antara lain: 1) menyisipkan judul yang menarik
semua mata agar secara sekilas orang akan terkesan dan membaca
kembali hingga mengerti maksud yang disampaikan oleh penulisnya; 2)
menyisipkan foto atau gambar produk; 3) menentukan warna yang
mendominasi dalam brosur tersebut.
Brosur dapat berbentuk selebaran yang terlipat, di mana terdiri
atas selembar kertas yang dikemas dengan cara dilipat dari satu lipatan
atau lebih. Adapun yang membedakan antara flyer, leaflet, Poster dengan
brosur, terlihat pada kemasan dan cara penyebarannya. Jika brosur
terlipat, maka flyer, leaflet dan Poster dikemas dalam lembaran yang
utuh tanpa lipatan. Jika brosur disebarkan dengan cara dibagi-bagikan
langsung kepada khalayak, maka penyebaran Poster dilakukan dengan
cara ditempelkan di tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh
khalayak, dan flyer biasanya digantung.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


28

F. Tes Formatif
1. Buatlah rancangan brosur korporat;
2. Brosur di buat berdasarkan naskah Backgrounders, press release,
advertorial sebelumnya;
3. Dalam pembuatan brosur dilakukan secara berkelompok dengan
masing-masing anggota kelompok membuat Backgrounders, press
release, advertorial, brosur dan map holder. Brosur juga harus
dilengkapi dengan lembar perencanaan pesan dan laporan
pembuatan brosur;
4. Kemudian mahasiswa melakukan assistensi dengan dosen kelas
dimulai pada pertemuan 11, lalu dikumpulkan pada pertemuan 14.
5. Output dari tugas ini adalah berupa media kit yang berisi,
Backgrounders, press release, advertorial dan brosur yang dimasukan
ke dalam sebuah map holder. Dilengkapi pula dengan lembar
perencanaan pesan dan laporan pembuatan brosur. Untuk penulisan
laporan pembuatan brosur, harus di print out dalam bentuk versi
word, kertas A4, font: Times New Roman 12 pada isi dan 14 pada
judul, spasi 1,5, mininal 2 halaman dan dilengkapi dengan cover
berwarna kuning (nama tugas, logo, nama, nim, kelas, Program Studi
Hubungan Masyarakat, Akademi Komunikasi BSI Jakarta, dan tahun.

G. Glosarium

1. Brosur adalah sebuah lembaran kertas yang berisi barisan kata dan
informasi sebuah produk yang ditambahkan dengan gambar sebagai
pendukung;
2. Bookletadalah buku kecil tanpa jilid;
3. Leaflet; desain leaflet merupakan bentuk tradisional promosi dan
periklanan;
4. Poster; secara harfiah, Poster adalah surat tempelan;
5. Folder; pada umumnya, folder dapat dikatakan sebagai gabungan dari
brosur, leaflet, dan booklet;
6. Keterbacaan (readability);
7. Pemahaman (comprehension;
8. Tata Letak (Lay out);
9. Bentuk (shape) kertas yang digunakan dalam pembuatan brosur;

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur


29

10. landscape (memanjang ke samping/horizontal);


11. Portrait (memanjang ke bawah/vertical), dan;
12. square (bujur sangkar);
13. Wordmarks atau brand name atau logotype, yaitu logo yang dapat
tersusun dari bentuk terucapkan;
14. Device marks atau brand mark atau logogram yang tersusun dari
bentuk tak terucapkan atau berupa gambar.

H. Referensi
Ees. 2004. Kekuatan Garis dan Warna Corel Draw 12 for Designer.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Iriantara, Yosal dan Surachman Yani. 2011. Public relations Writing
Pendekatan Teoretis dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Prayudi. 2007. Penulisan Naskah Public relations. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.
Rivers, L. Williams, dan Jensen, Jay W. dan Paterson, Theodore. 2003.
Media Massa dan Masyarakat Modern. Edisi Kedua. Jakarta:
Kencana.
Roman, Kenneth, dan Mass, Jane serta Nisenholtz, Martin. 2005. How to
Advertise: Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran
Baru (Edisi Baru yang telah Disempurnakan). Jakarta: Elex Media
Komputindo.

Panduan Pembuatan Media Kit; Brosur

Anda mungkin juga menyukai