PANDUAN PEMBUATAN
MEDIA KIT BROSUR
Fifit Fitriansyah
i
Daftar Isi
Daftar Isi ............................................................................................................. ii
Media Kit Brosur .............................................................................................. 1
1. Media Kit; Brosur ............................................................................................. 1
2. Pendahuluan ..................................................................................................... 2
3. Tujuan ………………………………………………………………………………..... 2
4. Uraian Materi ..................................................................................................... 2
5. Latihan .................................................................................................................. 27
6. Rangkuman ......................................................................................................... 27
7. Tes Formatif ........................................................................................................28
8. Glosarium ............................................................................................................. 28
9. Referensi .............................................................................................................. 29
ii
KEGIATAN BELAJAR 6
B. Tujuan
C. Uraian Materi
1. Pengertian Brosur
Brosur adalah sebuah lembaran kertas yang berisi barisan kata
dan informasi sebuah produk yang ditambahkan dengan gambar sebagai
pendukung. Brosur juga biasanya dibagikan secara cuma-cuma kepada
masyarakat umum dengan harapan masyarakat dapat mengetahui
produk tertentu (Ees, 2004: 207).
Brosur juga merupakan sarana untuk menawarkan produk
ataupun mengenalkan lembaga pendidikan, instansi, bahkan
perusahaan. Brosur biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat
menarik khalayak. Oleh karena itu, perlu diperhatikan beberapa unsur
untuk membuat brosur menjadi lebih menarik, antara lain: 1)
menyisipkan judul yang menarik semua mata agar secara sekilas orang
2. Tujuan Brosur
Secara umum, brosur berfungsi sebagai media informatif dan
Persuasif. Sebagai media informatif, brosur memiliki tujuan
menyampaikan informasi sehingga khalayak dapat bertambah
pengetahuan dan wawasannya. Sedangkan sebagai media Persuasif,
brosur kerap tidak lagi berbicara mengenai masalah kualitas, melainkan
juga gengsi produk. Hal ini tidak lain, karena pada dasarnya Persuasif
bertujuan memengaruhi khalayak agar mau melakukan perubahan sikap,
pendapat, perilaku, hingga perubahan sosial.
Menurut Albert Frey dalam Rivers, Jensen, dan Peterson (2003,
271) menjelaskan ada empat jenis bujukan, antara lain:
1) Bujukan primer, yang dimaksudkan agar konsumen membeli satu
jenis produk tertentu;
2) Bujukan selektif, yang dimaksudkan agar konsumen membeli merek
tertentu;
3) Bujukan emosional, yang dimaksudkan dapat menggugah emosi
konsumen agar membeli sesuatu;
4) Bujukan rasional, yang dimaksudkan agar konsumen mau berpikir
dalam memilih suatu produk.
Dalam melakukan bujukan tersebut, pada praktiknya dapat
dilakukan dengan cara terang-terangan ataupun tersamar, namun
demikian, banyak kalangan berpendapat bahwa bujukan secara
tersamar jauh lebih memengaruhi khalayak.
Sementara itu, Otto Klepper dalam Rivers, Jensen, dan Peterson
(2003: 274) menggaris bawahi tiga pedoman agar tujuan brosur dapat
terpenuhi dan mencapai sasaran target khalayak antara lain:
1) Kampanye zona, yakni mengarahkan segenap usaha penyebaran
brosur pada suatu wilayah tertentu saja, misalnya kota dan provinsi,
dapat behasil jika telah dialihkan ke wilayah lain;
2) Kampanya krim, yakni mengarahkan penyebaran brosur ke segmen
atau kelompok paling potensial meskipun banyak kelompok lain
yang berpotensi. Bila berhasil, baru dapat dialihkan ke segmen
kelompok lain;
3) Kampanye nasional, yakni usaha penyebaran brosur berskala besar
untuk memperoleh tanggapan maksimu dari berbagai kalangan
khalayak. Kampanye nasional dapat dilakukan dengan baik setelah
melalui kampanye zona dan krim, guna mengurangi resiko kegagalan
seperti salah sasaran atau salah alamat dam biaya yang sangat tinggi.
3. Jenis-Jenis Brosur
Brosur merupakan publikasi singkat yang berupa selebaran
cetakan yang memuat isi keterangan atau informasi tentang perusahaan,
organisasi, produk, jasa, atau ide untuk ketahui secara umum, namun
demikian, brosur lebih dikhususkan dengan cirinya yang lipatan. Adapun
jenis-jenis brosur sesuai dengan bentuknya antara lain:
Brosur; adapun brosur dapat dibedakan jenis lainnya berdasarkan
lipatannya, bisa dalam bentuk satu lipatan ataupun lebih,
sebagaimana contoh berikut;
Holder
and Winston, Inc., hal 446, yang kemudian dikutip oleh Prayudi
(2007:96).
5. Merancang Brosur
Secara umum, menurut Iriantara dan Surachman (2011, 163)
tahap-tahap pembuatan brosur adalah sebagai berikut:
a) Persiapan; adalah pertimbangan pertama bagaimana brosur
disampaikan pada konsumen yang potensial. Untuk itu, seyogyanya,
pertimbangan ini dilakukan guna melihat kualitas karya yang akan
dibuat, pertimbangan tersebut antara lain;
1) Pertimbangan ide; dalam hal ini, diperlukan riset atau penelitian
untuk mencari dan mengembangkan ide yang segar, unik dan
menarik;
2) Pertimbangan desain; setelah ide ditetapkan, maka langkah
selanjutnya adalah mempertimbangkan desain yang menyangkut
gambar, warna, kata-kata dan huruf. Keempatnya. Seyogyanya
sesuai dengan segmentasi khalayak yang akan dituju, serta
relevan dengan tema dan tujuan yang diinginkan;
a) Gambar; penggunaan gambar sangat berguna untuk
melepaskan kejenuhan khalayak ketika membaca pesan dalam
brosur. Gambar juga dapat meninggalkan kesan dalam pikiran
khalayak;
b) Warna; penggunaan warna merupakan bagian penting dalam
dunia desain. Sebab warna digunakan dalam memberikan jiwa
pada desain yang dibuat sebagai idetitas. Misalnya
penggunaan warna biru dapat memberikan kesan tenang dan
damai;
c) Kata kata (copy); penggunaan kata-kata yang tepat dapat
menjadi magnet yang menarik perhatian khalayak dengan
syarat kata yang digunakan langsung ke pokok Persoalan;
d) Huruf (font); dalam pemilihan huruf, maka yang harus
dipertimbangkan adalah huruf yang mudah terbaca, artinya
huruf yang dipilih harus memberikan kejelasan, tidak
membuat pusing mata yang membaca. Dengan kata lain, huruf
yang digunakan harus selalu mudah dan sederhana. Ada
beberapa hal yang harus dipertimbangkan agar teks
memenuhi syarat tersebut; 1) menggunakan font yang tegas
dan sederhana dalam ukuran besar; 2) warna font kontras
dengan background; 3) hindari jenis font berkait yang rumit;
4) ada baiknya font berkait digunakan untuk slogan (headline)
dalam ukuran (point) besar;
3) Pertimbangan alat-alat (tools); di samping mempertimbangkan
konsep-konsep yang dijelaskan di atas, perlu dipertimbangkan
pula alat-alat yang akan digunakan baik perangkat keras berupa
computer, processor, mainboard, RAM, VGA Card, Harddisk,
6. Naskah Brosur
Naskah merupakan sarana penyampai pesan yang paling mudah
dimengerti dan dipahami oleh khalayak. Untuk itu, naskah dalam brosur
perlu dipersiapkan dan disesuaikan dengan tujuan brosur itu sediri. Agar
brosur yang dibuat memiliki pengaruh yang kuat, naskah seyogianya
dibuat langsung pada pokok pesan yang disesuaikan dengan target
khalayak. Dengan demikian, hendaknya dipertimbangkan beberapa hal
sebagai berikut: a) apa pokok atau inti pesan yang akan disampaikan? b)
bagaimana cara terbaik untuk menyampaikan pesan? c) bagaimana cara
agar pesan dapat dipahami oleh khalayak?
Dalam menulis naskah, perlu pula diperhatikan beberapa hal
sebagai berikut:
1) Menggunakan gaya bahasa yang memusatkan perhatian kepada
khalayak, bukan saja pada produk atau jasa yang akan ditawarkan;
2) Menghindari kalimat yang lebih menonjolkan popularitas, sebagai
contoh merek A telah terjual banyak sekali, sebab tak jadi ukuran
bahwa dengan popularitas merek tersebut, maka konsumen harus
membeli produk yang ditawarkan;
3) Menggunakan kalimat yang menawarkan keuntungan, hal ini
disebabkan karena, orang itu tidak hanya membeli produk atau jasa,
melainkan membeli ekspektasi keuntungan. Sebagai contoh, orang
membeli mobil bukan karena ingin mobil, tetapi karena kebutuhan
yang tinggi dan gengsi tersendiri (Roman, Mass, dan Nisenholtz:
2005, 21-23).
Dengan demikian, pembuatan naskah pada brosur perlu
mempertimbangkan beberapa aspek seperti, desain, tujuan, sasaran
hingga target yang akan dicapai. Sebab, tidak hanya dapat memberikan
pengaruh terhadap khalayak yang membacanya, brosur juga sebagai
media publikasi sebuah perusahaan ketika memperkenalkan produk
atau jasanya hingga membangun sebuah citra korporat di mata khalayak.
2. Setelah meng-klik New maka akan tampil jendela di bawah ini. Dalam
membuat brosur pilihlah preset International Paper sehingga pilihan
menjadi A4, Klik Ok. Lihat gambar di bawah ini.
8. Buatlah logo pada bagian sebelah kanan atas. Sertakan pula teks
tagline di bawah/samping logo.
Dalam membuat brosur tidak ada aturan yang ajeg dalam hal
layout, warna dan teks. Hanya saja gunakan ukuran teks 12 untuk isi dan
18 untuk judul. Apabila layout warna dianggap lebih terang dari pada
background dasar, maka kita dapat membuat Opacity dan Fill nya 80%.
Mulailah membuat desain yang menarik. Jangan lupa gunakan gambar
yang menarik, agar brosur tidak terkesan monoton jika hanya berisi teks
saja.
Contoh Brosur
1. Brosur 1 lipatan
2. Brosur 2 lipatan
Gambar: Google.image
D. Latihan
Buatlah sebuah rancangan desain brosur dari sebuah perusahaan
yang sama dengan tugas pembuatan Backgrounders, press release dan
advertorial sebelumnya. Brosur yang dibuat merupakan brosur korporat
yang dilengkapi dengan perencanaan pesan dan laporan pembuatan
brosur.
E. Rangkuman
Brosur merupakan sarana untuk menawarkan produk ataupun
mengenalkan lembaga pendidikan, instansi, bahkan perusahaan. Brosur
biasanya dibuat sedemikian rupa sehingga dapat menarik khalayak. Oleh
karena itu, perlu diperhatikan beberapa unsur untuk membuat brosur
menjadi lebih menarik, antara lain: 1) menyisipkan judul yang menarik
semua mata agar secara sekilas orang akan terkesan dan membaca
kembali hingga mengerti maksud yang disampaikan oleh penulisnya; 2)
menyisipkan foto atau gambar produk; 3) menentukan warna yang
mendominasi dalam brosur tersebut.
Brosur dapat berbentuk selebaran yang terlipat, di mana terdiri
atas selembar kertas yang dikemas dengan cara dilipat dari satu lipatan
atau lebih. Adapun yang membedakan antara flyer, leaflet, Poster dengan
brosur, terlihat pada kemasan dan cara penyebarannya. Jika brosur
terlipat, maka flyer, leaflet dan Poster dikemas dalam lembaran yang
utuh tanpa lipatan. Jika brosur disebarkan dengan cara dibagi-bagikan
langsung kepada khalayak, maka penyebaran Poster dilakukan dengan
cara ditempelkan di tempat-tempat strategis yang mudah dilihat oleh
khalayak, dan flyer biasanya digantung.
F. Tes Formatif
1. Buatlah rancangan brosur korporat;
2. Brosur di buat berdasarkan naskah Backgrounders, press release,
advertorial sebelumnya;
3. Dalam pembuatan brosur dilakukan secara berkelompok dengan
masing-masing anggota kelompok membuat Backgrounders, press
release, advertorial, brosur dan map holder. Brosur juga harus
dilengkapi dengan lembar perencanaan pesan dan laporan
pembuatan brosur;
4. Kemudian mahasiswa melakukan assistensi dengan dosen kelas
dimulai pada pertemuan 11, lalu dikumpulkan pada pertemuan 14.
5. Output dari tugas ini adalah berupa media kit yang berisi,
Backgrounders, press release, advertorial dan brosur yang dimasukan
ke dalam sebuah map holder. Dilengkapi pula dengan lembar
perencanaan pesan dan laporan pembuatan brosur. Untuk penulisan
laporan pembuatan brosur, harus di print out dalam bentuk versi
word, kertas A4, font: Times New Roman 12 pada isi dan 14 pada
judul, spasi 1,5, mininal 2 halaman dan dilengkapi dengan cover
berwarna kuning (nama tugas, logo, nama, nim, kelas, Program Studi
Hubungan Masyarakat, Akademi Komunikasi BSI Jakarta, dan tahun.
G. Glosarium
1. Brosur adalah sebuah lembaran kertas yang berisi barisan kata dan
informasi sebuah produk yang ditambahkan dengan gambar sebagai
pendukung;
2. Bookletadalah buku kecil tanpa jilid;
3. Leaflet; desain leaflet merupakan bentuk tradisional promosi dan
periklanan;
4. Poster; secara harfiah, Poster adalah surat tempelan;
5. Folder; pada umumnya, folder dapat dikatakan sebagai gabungan dari
brosur, leaflet, dan booklet;
6. Keterbacaan (readability);
7. Pemahaman (comprehension;
8. Tata Letak (Lay out);
9. Bentuk (shape) kertas yang digunakan dalam pembuatan brosur;
H. Referensi
Ees. 2004. Kekuatan Garis dan Warna Corel Draw 12 for Designer.
Jakarta: PT. Elex Media Komputindo.
Iriantara, Yosal dan Surachman Yani. 2011. Public relations Writing
Pendekatan Teoretis dan Praktis. Bandung: Simbiosa Rekatama
Media.
Prayudi. 2007. Penulisan Naskah Public relations. Yogyakarta: CV. ANDI
OFFSET.
Rivers, L. Williams, dan Jensen, Jay W. dan Paterson, Theodore. 2003.
Media Massa dan Masyarakat Modern. Edisi Kedua. Jakarta:
Kencana.
Roman, Kenneth, dan Mass, Jane serta Nisenholtz, Martin. 2005. How to
Advertise: Membangun Merek dan Bisnis dalam Dunia Pemasaran
Baru (Edisi Baru yang telah Disempurnakan). Jakarta: Elex Media
Komputindo.