Telp. (021) 80889566 ext. 3303 fax. (021) 80889596 email: dit.jasn@gmail.com
i
D AF T A R I S I
JABATAN FUNGSIONAL HAL ii
Administrator Database Kependudukan 1
Administrator Kesehatan 2
Agen 3
Analis Anggaran 4
Analis Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara 5
Analis Investigasi dan Pengamanan Perdagangan 6
Analis Kebakaran 7
Analis Kebijakan 8
Analis Keimigrasian 9
Analis Kepegawaian 10
Analis Ketahanan Pangan 11
Analis Keuangan Pusat dan Daerah 12
Analis Pasar Hasil Perikanan 13
Analis Pasar Hasil Pertanian 14
Analis Pembiayaan dan Risiko Keuangan 15
Analis Pengelolaan Keuangan APBN 16
Analis Perbendaharaan Negara 17
Analis Perkarantinaan Tumbuhan 18
Analis Perkebunrayaan 19
Analis Pertahanan Negara 20
Analis Transaksi Keuangan 21
Apoteker 22
Arsiparis 23
Asesor Manajemen Mutu Industri 24
Asisten Apoteker 25
Asisten Inspektur Angkutan Udara 26
Asisten Inspektur Bandar Udara 27
Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan 28
Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan 29
Asisten Konselor Adiksi 30
Asisten Pelatih Olahraga 31
Asisten Pembimbing Kemasyarakatan 32
Asisten Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan 33
Asisten Penata Anestesi 34
Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap 35
Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi 36
AsistenPenilai Pajak 37
Asisten Perisalah Legislatif 38
AsistenPranata Siaran 39
AsistenTeknisiSiaran 40
Assessor SDM Aparatur 41
Auditor 42
Auditor Kepegawaian 43
Bidan 44
Diplomat 45
Dokter 46
DokterGigi 47
DokterHewan Karantina 48
DokterPendidik Klinis 49
Dosen(Akademik Dosen) 50
EntomologKesehatan 51
Epidemiolog Kesehatan 52
Fisikawan Medis 53
Fisioterapis 54
Guru 55
InspekturAngkatanUdara 56
Inspektur Bandar Udara 57
Inspektur Keamanan Penerbangan 58
Inspektur Ketenagalistrikan 59
InspekturMinyak dan Gas Bumi 60
Inspektur Tambang 61
Instruktur 62
Instruktur Mutu Hasil Perikanan 63
Jaksa 64
Kataloger 65
Konselor Adiksi 66
Mediator Hubungan Industrial 67
Medik Veterinir 68
iii
Nutrisionis 69
Okupasi Teknis 70
Operator Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (Operator SIAK) 71
Ortholis Prostetis 72
Pamong Belajar 73
Pamong Budaya 74
Paramedik Karantina Hewan 75
Paramedik Veteriner 76
Pekerja Sosial 77
Pelatih Olahraga 78
Pelelang 79
Pemadam Kebakaran 80
Pembimbing Kemasyarakatan 81
Pembimbing Kesehatan Kerja 82
Pembina Jasa Konstruksi 83
Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan 84
Pembina Teknis Perbendaharaan Negara 85
Pemeriksa 86
Pemeriksa Bea dan Cukai 87
Pemeriksa Desain Industri 88
Pemeriksa Karantina Tumbuhan 89
Pemeriksa Keimigrasian 90
Pemeriksa Merek 91
Pemeriksa Pajak 92
Pemeriksa Paten 93
Pemeriksa Perlindungan Varietas Tanaman 94
Penata Anestasi 95
Penata Kanselerai 96
Penata Kelola Pemilihan Umum 97
Penata Laksana Barang 98
Penata Ruang 99
Peneliti 100
Penera 101
Penerjemah 102
Pengamat Gunung Api 103
Pengamat Metereologi dan Geofisika 104
iv
Pengamat Tera 105 v
III/a 50 12,5
Ahli Pertama 58th
III/b 50 12,5
III/c 100 25
Ahli Muda 58th
III/d 100 25
Ahli
Syarat pengangkatan
1. Memenuhi perpindahan pertama;
syarat pengangkatan dari
jabatan
2. lain:
Utama IV/d 850
memilikipengalamandalampelaksanaantugasdi
Rp. 1.500.000 bidangpenganalisisandanpemeriksaankeimigr
asian paling singkat3 (tiga) tahun;
65th
3. nilaiprestasikerjapaling
sedikitbernilaibaikdalam2
IV/e 1050 (dua)
tahunterakhir; 4.
berusiapaling
tinggi:
10
Analis Kepegawaian
1. PERMENPAN-RB : Nomor PER/36/M.PAN/11/2006, Tgl 5 Mei 2014, jo PER/14/M.PAN/6/2008, Tgl 2
2. PEERATURAN BKN Juni 2008 : Nomor 67 Tahun 2006, Tanggal 29 Nopember 2006 jo Perka Nomor 34
3. PENGERTIAN Tahun 2014
: Analis Kepegawaian adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
4. TUGAS POKOK
wewenang, dan
5. PERPRESTUNJANGAN hak secara penuh oleh pejabat yg berwenang untuk melaksanakan kegiatan
6. PERATURAN BUP manajemen PNS.
7. INSTANSIPEMBINA : Melakukan kegiatan manajemen PNS dan pengembangan sistem
8. RUMPUN JABATAN manajemen PNS.
9. LINGKUP BERLAKU : Nomor 17 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
10. PEJABAT : PP Nomor 11 Tahun 2017
PENETAP PAK : Badan Kepegawaian Negara
: Manajemen
: PNS Pusat /Daerah
:
a. Kepala BKN/Eselon I yang ditunjuk bagi Madya pada BKN dan luar BKN dibantu TimPenilai Pusat
b. Sesma BKN/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama-
Muda dibantu Tim Penilai Sekretariat Utama BKN
c. Kepala Kanreg BKN bagi Pertama dan Muda pada Kanreg masing-masing dibantu Tim Penilai
Kanreg
d. Pimpinan Instansi Pusat /Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d
Penyelia dan
Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
e. Sekda Provinsi/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan
Pertama- Muda di Pemda Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Sekda Kabupaten/Kota/Pejabat lain yang ditunjuk paling rendah Eselon II bagi Pelaksana-Penyelia
dan
Pertama-Muda di Pemda Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI KATEGORI KETERAMPILAN KE KATEGORI KEAHLIAN
a. Analis Kepegawaian Keterampilan dapat diangkat menjadi Analis Kepegawaian Keahlian dengan
syarat:
1) berijazah paling rendah Strata Satu (S-1)/ Diploma IV (D-lV) Ilmu Kepegawaian, Ilmu
Manajemen, Ilmu
Politik, Ilmu Administrasi Negara, Ilmu Administrasi Publik, Ilmu Hukum, Ilmu Pemerintahan,
Il elah mengikuti dan lulus diklat fungsional Analis Kepegawaian Keahlian;
Sos 3) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang disyaratkan; dan
4) tersedia formasi untuk jabatan fungsional Analis Kepegawaian Keahlian.
P
k b. Analis Kepegawaian Keterampilan yang akan diangkat menjadi Analis Kepegawaian Keahlian
Il berikan
Keb angka kredit dari ijazah S1/D.IV ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari angka kredit
k diklat,
P tugas pokok, dan pengembangan profesi dengan tidak pemperhitungkan angka kredit dari unsur
, penunjang.
Ekono
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
m a. mengundurkan diri dari Jabatan;
M b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
j c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
n d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
SD e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
d f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
Il
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
So
og Analis Kepegawaian yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
2
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Angka Batas
Kategori Jenjang Tunjangan Usia
Jabatan Golru Kredit
Pensiun Pengangkatan
Jabatan
II/c 60 Pengangkatan pertama kategori keterampilan:
Dalam Jabatan
Pelaksana Rp.330.000 58 th 1. berijazah paling rendah Diploma III (D-
II/d 80
lll): Ilmu
Pelaksana III/a 100 Kepegawaian, Ekonomi Manajemen
Keterampilan Lanjutan Rp.420.000 58 th SDM, Manajemen Administrasi,
III/b 150 Administrasi
Perkantoran, dan Kesekretariatan.
III/c 200 2. pangkat paling rendah Pengatur, golru
Penyelia Rp.600.000 58 th Il/c; 3. setiap unsur penilaian prestasi
III/d 300
kerja paling
III/a 100 Pengangkatan pertama kategori keahlian:
1. berijazah paling rendah S1/D.IV
Pertama Rp.480.000 58 th
Ilmu
III/b 150 Kepegawaian, Manajemen,
Politik, Administrasi Negara, Administrasi
Publik, Hukum,
III/c 200 Pemerintahan, Sosial Politik, Kebijakan
Publik, Ekonomi Manajemen SDM, dan
Muda Rp.840.000 58 th Sosiologi.
Keahlian III/d 300 2. pangkat paling rendah Penata Muda
golongan
ruang
Syarat III/a;
pengangkatan perpindahan dari jabatan
IV/a 400 lain:
1. Memenuhi
IV/b 550 syarat pengangkatanpertama; 2. Memiliki
Madya Rp.1.080.000 60 th pengalaman dalam kegiatan
manajemen
PNS/pengembangan sistem
IV/c 700 manajemen PNS paling singkat
2tahun;
1
1
1. PERMENPAN-RB Analis Ketahanan Pangan
2.
: Nomor 38 Tahun 2014, Tanggal 16 Oktober 2014
PERATURANBERSAMA : Nomor 47/Permentan/Kp.240/8/2015 dan Nomor 28 Tahun 2015, Tgl 18
3. PENGERTIAN Agustus 2015
: Jabatan Fungsional Analis Ketahanan Pangan adalah jabatan fungsional yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk
: Melakukan kegiatan
melaksanakan analisis dibidang
analisis ketahanan panganketersediaan pangan,
dlm lingkungan keterjangkauan
instansi Pusat dan
pangan,
4. TUGAS POKOK
dan pemanfaatan pangan.
5. PERPRESTUNJANGAN : Nomor 7 Tahun 2017, Perka BKN Nomor 39 Tahun2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSIPEMBINA : KementerianPertanian
8. RUMPUNJABATAN : IlmuHayat
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Kementerian Pertanian / Daerah
10. SYARAT PENGANGKATAN PERTAMA:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang Pertanian/Ilmu Gizi/Teknologi
Pangan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
c. telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional untuk Analis Ketahanan Pangan; dan
d. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
11. SYARAT PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN:
a. tersedia lowongan formasi untuk jabatan Analis Ketahanan Pangan;
b. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/ Diploma IV (D-IV) bidang Pertanian/ Ilmu
Gizi/TeknologiPangan;
c. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang III/a;
d. telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional untuk Analis Ketahanan Pangan;
e. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang analisis ketahanan pangan paling
kurang 2 th;
f. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir; dan
g. usia paling tinggi:
1) 53 tahun untuk menduduki jenjang Ahli Pertama dan Ahli Muda; dan
2) 55 tahun untuk menduduki jenjang Ahli Madya.
12. UJIKOMPETENSI:
Analis Ketahanan Pangan yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai
standar
kompetensi jenjang jabatan yang akan didudukinya
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Analis Ketahanan Pangan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku
Kategori Jenjang Golru Angka Ju m l Tunjangan BatasUsia
Kredit
a h A K Minima l p er - Pensiun
Jabatan
t ah u n
III/a 50 12,5
Ahli Pertama Rp.540.000 58 th
III/b 50 12,5
III/c 100 25
Ahli Muda Rp. 960.000 58th
Keahlian III/d 100 25
IV/a 150 37,5
Ahli Madya Rp. 1.260.000 60th
IV/b 150 37,5
Kategori
Jenjang
A
J Golru
abatan
ngka
Jumlah
Kredit
Angka KreditMinimal Batas
per-tahun
Tunjangan Jabatan Usia
Pensiun
Rp.540.000 58 th
Keahlian
Ahli Pertama
III/a
50
12,5
III/b
50
12,5
Ahli Muda
III/c
100
25
58 th
III/d
100
25
Ahli Madya
IV/a
150
37,5
Rp. 1.260.000
60th
IV/b
150
37,5
IV/c
150
37,5
Ahli Utama
IV/d
200
50
Rp.1.500.000 65th
IV/e
200
50
Analis Pasar Hasil Perikanan 13
ketentuan yang
berlaku
ngka Tunjangan Batas
Kategori Jenjang Usia
A Kredit Pengangkatan
J Golru Jabatan Pensiun
abatan Dalam Jabatan
Pelaksana Syarat pengangkatan pertama kategori keterampilan: 1.
II/a 25 58 th
Pemula berijazah paling rendah Sekolah Usaha
Perikanan
Pelaksana 40 58 th Menengah (SUPM)/atau Sekolah
II/b
60 Menengah
Keterampilan II/c
Kejuruan (SMK) di bidang perikanan
II/d 80
dan/atau kelautan;
TimPenilaiUnitKerjabagiPejabatPimpinanTinggiPratamaygmembidangikesekratariatanpadaunitkerjaJab
atanPimpinanTinggi Madya yg membidangi Perbendaharaan Negara Kementerian Keuangan untuk
Angka Kredit Ahli Pertama dan Ahli Muda di lingkunganKantorPusatDJPBKementerianKeuangan;dan
c. Tim Penilai Kantor Wilayah bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pada Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Perbendaharaan
KementerianKeuanganuntukAngkaKreditPertamadanAhliMudadiKantorWilayahDJPBKementeriankeuang
an.
11. KENAIKAN JABATAN
AnalisPerbendaharaan Negara ygakannaikjabatansetingkat lebihtinggi harusmengikuti danlulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diridariJabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cutidi luartanggungan Negara;
d. menjalani tugasbelajar lebihdari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secarapenuhpadaJPT, JA, JP danJabatanPelaksana; atau
f. tidakmemenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN:
AnalisPerbendaharaan Negara yang diberhentikan karenapoint b s.de, dapatdiangkat
kembali dalamjabatannya menurut
IV/e 1050 65 th 3.
18 Nilaiprestasikerjapalingsedikitbernilaibaikdalam1(satu)tahunterakhi
Analis Perkarantinaan Tumbuhan
: Nomor 15 Tahun 2018, Tanggal 26 Maret2018
1. PERMENPAN- : Nomor 42 Tahun 2019, Tanggal …
RB
2. : Jabatan Fungsional Analis Perkarantinaan Tumbuhan adalah jabatan
yang diduduki
PERATURANBKN PNS dan mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
melaksanakan tugas analisis dan tindakan karantina tumbuhan serta pengawasan
keamanan hayati nabati
: Melaksanakan kegiatan analisis dan tindakan karantina tumbuhan serta
4. TUGASJABATAN pengawasan
keamanan hayati nabati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
5. : ……
: PP Nomor 11 Tahun 2017
PERPRESTUNJANGAN : Kementerian Pertanian
6. PERATURAN BUP : IlmuHayat
7.9. INSTANSIPEMBINA
LINGKUPBERLAKU : PNS Kementerian Pertanian
10. PEJABAT YG MENETAPKAN PAK:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan hayati
nabati
untuk Angka Kredit Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Utama; dan
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan
hayati nabati
untuk Angka Kredit Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama s.d Analis Perkarantinaan
Tumbuhan Ahli Madya
11. SYARAT PENGANGKATANPERTAMA:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah Sarjana (S1) Pertanian bidang hama penyakit tumbuhan/proteksi tanaman,
mikrobiologi dan
patologi tumbuhan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sesuai standar
kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina; dan
f. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir.
12. SYARAT PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATANLAIN:
a. berstatus PNS;
b. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
c. sehat jasmani dan rohani;
d. berijazah paling rendah Sarjana (S1) bidang Pertanian bidang hama penyakit tumbuhan/ proteksi
tanaman,
mikrobiologi, dan patologi tumbuhan;
e. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sesuai dengan standar
kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
f. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang perkarantinaan tumbuhan dan pengawasan
keamanan
hayati nabati paling sedikit 2 (dua) tahun;
g. nilai prestasi kerja paling sedikit bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
h. berusia paling tinggi:
1) 53 th bagi PNS yg akan menduduki Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Pertama dan Ahli Muda;
2) 55 th bagi PNS yg akan menduduki Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Madya; dan
3) 60 th bagi PNS yg akan menduduki Analis Perkarantinaan Tumbuhan Ahli Utama bagi PNS yg
telah menduduki JPT
13. UJIKOMPETENSI:
Analis Perkarantinaan Tumbuhan yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai
standar
kompetensi jenjang jabatan yang akan didudukinya
14. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
15. PENGANGKATAN KEMBALIDALAM:JABATAN
Analis Perkarantinaan Tumbuhan yang diberhentikan karena poin b sd point e, dapat diangkat kembali
dalam jabatannya
III/c 50 12,5
Ahli Muda 58th
III/d 100 25
Keahlian IV/
100 25 60th
Ahli Madya IV/b
150 37,5
IV/c
150 37,5
IV/d 150 37,5
Ahli Utama 65th
IV/e 200 50
Analis Perkebunrayaan
200 50
1. PERMENPAN-
RB 2. 19
: Nomor 32 Tahun2018, Tanggal 09 Agustus2018
PERATURANBKN 3. : Nomor 45 Tahun 2019, Tanggal …
PENGERTIAN : AnalisPerkebunrayaanadalahPNS yang diberikantugas, tanggungjawab,
wewenangdan
haksecarapenuholehpejabatyang berwenanguntukmelakukankegiatananalisis
4. TUGAS POKOK perkebunrayaan.
: Melaksanakan kegiatan analisis perkebunrayaanygmeliputiperencanaandan
pengembangankoleksitumbuhan, perawatankoleksi,
5. PERPRES TUNJANGAN pembuatandesainlanskaptamandan
6. PERATURAN BUP pengembangankawasankonservasitumbuhan
7. INSTANSIPEMBINA : Nomor …….
8. RUMPUNJABATAN : PP Nomor 11 Tahun2017
9. LINGKUP BERLAKU : LIPI
: Ilmu Hayat
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Tim PenilaiPusatKepalaLIPI atauPejabatPimpinanTinggiMadyaygditunjukpadaLIPI
untukAngkaKreditAnalisPerkebunrayaanAhli
Madyadi lingkunganLIPI, PemerintahDaerah Provinsi/Kabupaten/Kota, danPerguruanTinggi
b. Tim PenilaiUnit
KerjabagiPejabatPimpinanTinggiPratamaygmembidangikepegawaianpadaLIPIuntukAngkaKreditAnalis
PerkebunrayaanAhliMudadi lingkunganLmebagaIlmuPengetahuanIndonesia;
c. Tim penilaiProvinsi/Kabupaten/Kota bagiPejabatPimpinanTinggiPratamadi
bidangkesekretariatan padaProvinsiuntukAngkaKredit
AnalisPerkebunrayaanAhliPertamadanAhliMudadi lingkunganUnit PelaksanaTeknisDaerah di
lingkunganPemerintah
Provinsi/Kabupaten/Kota; dan
d. Tim
PenilaiPerguruanTinggibagiPimpinanPerguruanTinggiuntukAngkaKreditAnalisPerkebunrayaanAhliPertamad
anAhliMudadi
lingkunganPerguruanTinggi
11. KENAIKAN JABATAN
AnalisPerkebunrayaan ygakannaikjabatansetingkat lebihtinggi harusmengikuti danlulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diridariJabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cutidi luartanggunganNegara;
d. menjalani tugasbelajar lebihdari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secarapenuhpadaJPT, JA, JP danJabatanPelaksana; atau
f. tidakmemenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN:
AnalisPerkebunrayaan yang diberhentikan karenapoinb s.de, dapatdiangkat
kembalidalamjabatannya menurut ketentuan
yang berlaku.
Kategori Jenjang Angka Tunjangan
Jabatan Golru BUP Pengangkatan dalam Jabatan
Kredit Jabatan
Syarat pengangkatan pertama:
III/a 100 58 th 1. berstatus PNS;
Pertama 2. memiliki integritas danmoral yang baik;
III/b 3. sehat jasmani dan rohani;
150 58 th 4. berijazah paling rendah S-1/D-4 di bidang kehutanan, pertanian ,
biologidanarsitektur lanskap atau kualifikasi lain yang
III/c
ditetapkan
200 58 th
olehinstansi Pembina;
Keahlian Muda 5. mengikuti danlulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial,dan kompetensi sosialkultural sesuai dengan standar
III/d 300 58 th kompetensi yang disusun olehInstansi Pembina; dan
6. nilaiprestasi kerja paling rendah bernilaibaikdalam1 (satu)
tahun terakhir
Syarat pengangkatan perpindahan jabatan:
1. memenuhi syarat pengangkatan pertama;
III/a 100
Pertama/Ahli
Pertama 58th
III/b 150
Diploma
Syarat IV (DIV)
Pengangkatan dgn kualifikasi
Pertama:
1. pendidikan yg ditentukan oleh
berstatus PNS;
Instansi Pembina;
2. memiliki integritas dan moralitas yang
III/c 200 5. mengikuti dan lulus uji kompetensi
baik;
3. teknis,
sehat jasmani dan
manajerial rohani;
dan sosial
Muda/Ahli
Muda 58th 4. kultural
berijazah paling rendah Sarjana (S1)/
sesuai standar kompetensi yang
III/d 300 ditetapkan oleh Instansi
Pembina;
Keahlian 6. mengikuti dan lulus diklat fungsional di
bidang pertahanan negara; dan
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/a 400 jabatan lain:
1. memenuhi syarat pengangkatan
pertama angka 1, 2, 3, 4 dan angka
6; 2. memiliki pengalaman di bidang
pertahanan negara paling singkat
Madya IV/b 550 60th 2 th; 3. Nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 2
tahunterakhir; dan
4. berusia paling tinggi:
1) 53 tahun untuk Analis
Pertahanan
Madya/Ahli IV/c 700 Negara Pertama/Ahli Pertama dan
Muda/Ahli Muda;
2) 55 tahun untuk Analis
Pertahanan
2
1
1. PERMENPAN- Analis Transaksi Keuangan
RB 2.
: Nomor 2 Tahun 2018, Tanggal 3 Januari 2018
PERATURANBKN 3. : Nomor 6 Tahun 2018, Tanggal 19 April 2018
PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Analis Transaksi Keuangan adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan analisis
transaksi keuangan
4. PERPRESTUNJANGAN : …..
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun 2017
7. INSTANSIPEMBINA : PPATK
8. RUMPUNJABATAN : Penyidik dan Detektif
9. LINGKUP BERLAKU : PNSPPATK
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Kepala PPATK atau JPT Madya untuk angka kredit bagi Analis Transaksi Keuangan Ahli Utama di
lingkungan
PPATK dibantu Tim PenilaiPPATK.
b. Sekretaris Utama PPATK untuk angka kredit bagi Analis Transaksi Keuangan Ahli Pertama sd Ahli
Madya di
lingkungan PPATK dibantu Tim PenilaiPPATK.
11. UJI KOMPETENSI:
Analis Transaksi Keuangan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Analis Transaksi Keuangan yg diberhentikan karena point b s.d point e dapat diangkat kembali dlm
jabatannya
III/c 200
Ahli Muda 58th 4. berijazah
Syarat paling rendah
pengangkatan pertama:Sarjana
III/d 300 (S1)/Diploma
1. berstatus PNS; IV (DIV) di bidang Ekonomi,
keuangan, akutansi dan hukum atau
2. memiliki integritas dan moralitas yg baik;
IV/a 400 kualifikasi pendidikan lain yang
3. ditentukan oleh dan
sehat jasmani Instansi Pembina;
rohani;
Ahli Madya IV/b 550 60th 5. mengikuti dan lulus uji kompetensi yang
ditetapkan oleh Instansi Pembina; dan
6. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
IV/c 700 baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
Keahlian Syarat pengangkatan perpindahan dari
jabatan lain:
1. memenuhi persyaratan pengangkatan
IV/d 850 pertama;
2. memiliki pengalaman di bidang analisis
transaksi keuangan paling singkat 2 th;
3. berusia paling tinggi:
Ahli Utama 65th a. 53 tahun untuk menduduki jenjang
Ahli Pertama dan Ahli Muda;
b. 55 tahun untuk menduduki jenjang
Ahli Madya; dan
IV/e 1050
c. 60 th utk menduduki jenjang Ahli
Utama bagi PNS yg telah menduduki
JPT
22
Apoteker
1. PERMENPAN-RB : Nomor PER/07/M.PAN/4/2008, Tanggal 15 April2008
2. : Nomor 1113/MENKES/PB/XII/2008 dan Nomor 26 Tahun 2008, Tanggal 1
Desember2008
PERATURANBERSAMA : Apoteker adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab,
3. PENGERTIAN dan wewenang untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian pada unit pelayanan
kesehatan yang diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan
secara
26
Asisten Inspektur Angkutan Udara
1. PERMENPAN-RB : Nomor 60 Tahun 2018 Tanggal 21 September 2018
2. PERATURAN BKN : Nomor 36 Tahun 2019, Tanggal…
: Asisten Inspektur Angkutan Udara adalah PNS yang diberi tugas,
3. PENGERTIAN tanggung jawab,
wewenang dan hak secara penuh oleh Pejabat yang Berwenang untuk
4. TUGAS POKOK melakukan pengelolaan teknis di bidang angkutan udara.
5. PERPRESTUNJANGAN : Melaksanakan kegiatan pengelolaan teknis pengaturan, pengendalian
dan
6. PERATURAN BUP
pengawasan di bidang penyelenggaraan angkutan udara.
7. INSTANSI PEMBINA
: Nomor ….
8. RUMPUN JABATAN : PP Nomor 11 Tahun2017
: Kementerian Perhubungan
9. LINGKUP BERLAKU : Pengawas kualitas dan keamanan
: KementerianPerhubungan
10. PEJABAT PENETAP PAK
Tim Penilai Direktorat Jenderal bagi Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi
kepegawaian untuk
AK bagi Asisten Inspektur Angkutan Udara di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan.
11. KENAIKAN JABATAN
Asisten Inspektur Angkutan Udara yg akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus
uji
kompetensi.
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALIDLAM JABATAN
Asisten Inspektur Angkutan Udara yang diberhentikan karena poin b s.d e, dapat diangkat kembali
dalam
Kementerian Perhubungan.
11. KENAIKAN JABATAN
AIKP yg akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkandiridariJabatan;
b. diberhentikansementarasebagaiPNS;
c. menjalanicutidi luartanggunganNegara;
d. menjalanitugasbelajarlebihdari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskansecarapenuhpadaJPT, JA, JP danJabatanPelaksana; atau
f. tidakmemenuhipersyaratanjabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALIDALAM JABATAN
Asisten Inspektur Keamanan Penerbangan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat
diangkat
kembali dalam jabatannya sesuai ketentuan yang berlaku.
Kategori Jenjang Golongan Angka Tunjangan
Jabatan Ruang Kredit BUP
Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
Syarat pengangkatan pertama:
II/b 40 58th 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moral yang baik;
3. sehat jasmani dan rohani;
Terampil II/c 60 58th 4. berijazah paling rendah D-2 di
bidang teknik
elektro, teknik industri, teknik mesin,
teknik kimia, komputer,
II/d 80 58th matematika dan ilmu pengetahuan alam,
ekonomi, manajemen
Keterampilan Mahir transportasi, pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadam kebakaran (P
III/a 100 58th K- PPK); dan
Syarat pengangkatan perpindahan
jabatan:
1. memenuhi syarat pengangkatan pertama;
150 58th
III/b 2. berijazah paling rendah D-3 di
bidang teknik
elektro, teknik industri, teknik mesin,
teknik kimia, komputer,
matematika dan ilmu pengetahuan alam,
Penyelia III/c 200 58th ekonomi, manajemen
transportasi, pertolongan kecelakaan
penerbangan dan pemadam kebakaran (P
K- PPK);
3. memiliki pengalaman di
III/d 300 58th
bidang keamanan paling
sedikit 2 (dua) tahun;
4. memiliki sertifikat Inspector Training
System
(ITS) di bidang angkutan udara;
5. Nilai prestasi kerja paling
29
Asisten Inspektur Mutu Hasil Perikanan
III/c 200
pertama;
Syarat pengangkatan perpindahan dari
2. Memiliki
jabatan lain: pengalaman di bidang
Penyelia 58th
1. pelayanan teknis pengangkatan
Memenuhi syarat dan operasional
II/d 20 5
III/a 50 12,5
Keterampilan
Mahir 58th
III/b 50 12,5
III/c 100 25
Penyelia 58th
III/d 100 25
33
Asisten Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan
1. PERMENPAN– : Nomor 7 Tahun 2018, tanggal 26 Januari 2018
RB 2. : Nomor 4 Tahun 2018, Tanggal 5 April2018
: Jabatan Fungsional Asisten Pembina Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan adalah
PERATURAN BKN jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang
3. PENGERTIAN untuk melakukan kegiatan pelayanan teknis dan operasional pembinaan mutu dan
II/c 60 1. berstatus
Syarat PNS; pertama:
pengangkatan
Pelaksana/ 2. memiliki integritas dan moralitas yang
Terampil 58 th baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
II/d 80 4. berijazah paling rendah Diploma III (D-III)
keperawatan anestesi atau
kepenataan anestesi;
5. mengikuti dan lulus pendidikan dan
III/a 100
pelatihan
PelLanjutan/ (diklat) fungsional di bidang
58 th
Mahir pelayanan anestesi;
III/b 150 6. memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat
Anestesi
atau Penata Anestesi (STRPA);
Keterampilan
1. memenuhi
Syarat persyaratan
pengangkatan pengangkatan
perpindahan dari
III/c 200 jabatan
pertama
lain:
kecuali angka 7;
2. memiliki sertifikat pelatihan anestesiologi
dan
Penyelia 58th memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat
Anestesi atau Penata Anestesi (STRPA) bagi
PNS dengan pendidikan paling rendah
Diploma III (D-III)
III/d 300 bidang kesehatan;
3. mengikuti dan lulus uji kompetensi di
bidang pelayanan asuhan kepenataan
anestesi;
4. memiliki pengalaman di bidang pelayanan
35
Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap
1. PERMENPAN-
RB 2. PERKA BKN
3. PENGERTIAN
: Nomor 6 Tahun 2017, Tanggal 31 Januari2017
: Nomor 10 Tahun 2017, Tanggal 17 Juli2017
4. : Jabatan Fungsional Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap adalah jabatan yang
mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan
TUGAS JABATAN
kegiatan pelayanan teknis dan operasional pengelolaan produksi perikanan tangkap
5. PERPRES TUNJANGAN : Melaksanakan kegiatan pelayanan teknis dan operasional pengelolaan produksi
6. PERATURANBUP perikanan
7. INSTANSIPEMBINA tangkap pada Instansi Pemerintah Pusat dan Daerah
8. RUMPUNJABATAN : Nomor….
9. LINGKUPBERLAKU : PP Nomor 11 Tahun2017
10. PEJABAT PENETAP PAK: : Kementerian Kelautan dan Perikanan
: IlmuHayat
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di bidang Kesekretariatan pada Direktorat Jenderal yang membidangi
perikanan
tangkap bagi Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Pelaksana Pemula/Pemula sampai dengan
Asisten
Pengelola Produksi Perikanan Tangkap Penyelia di lingkungan Direktorat Jenderal yang membidangi
perikanan
tangkap dan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk untuk angka kredit Asisten
Pengelola
Produksi Perikanan Tangkap Pelaksana Pemula/Pemula sampai dengan Asisten Pengelola Produksi
Perikanan
Tangkap Penyelia di lingkungan Pemerintah Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk untuk angka
kredit Asisten
Perikanan Tangkap Penyelia di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. UJIKOMPETENSI:
Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap yg akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti
dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat
kembali
dalam jabatan Asisten Pengelola Produksi Perikanan Tangkap sesuai ketentuan yang berlaku
Kategori Jenjang A ngka Batas
Golru Tunjangan Usia
Jabatan Kredit
Pensiun Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan
PelPemula/ II/a 25 58th
Pemula 1. berstatus
Syarat PNS; pertama:
pengangkatan
2. sehat jasmani dan rohani;
II/b 40 3. berijazah paling rendah Sekolah Usaha
58th
Perikanan Menengah (SUPM)/Sekolah
Pelaksana/ II/c 60 Menengah Kejuruan (SMK) atau
Terampil
Diploma III (D.III) bidang Perikanan
II/d 80 dan Kelautan atau kualifikasi
pendidikan
lain yang ditentukan oleh Instansi
Pelaksana III/a 100
Pembina; dan
Lanjutan/ 58th
Keterampilan Mahir 4. mengikuti dan lulus diklat
III/b 150 fungsional; 5. nilai prestasi kerja paling
kurang
III/c 200
1. memenuhi
Syarat persyaratan
pengangkatan pengangkatan
perpindahan dari
pertama;
Penyelia 58th 2. memiliki
jabatan lain:pengalaman di bidang
perikanan tangkap paling singkat 2 th;
III/d 300 3. mengikuti dan lulus diklat fungsional di
bidang perikanan tangkap; dan
4. berusia paling tinggi 53 tahun
36
Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi
: Nomor 4 Tahun 2017, Tanggal 25Januari 2017
: Nomor 20 Tahun 2017, Tanggal 3 Oktober 2017
1. PERMENPAN-RB
: Jabatan Fungsional Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi adalah jabatan
2. PERKA BKN
yang
3. PENGERTIAN mempunyai ruang lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk
melakukan persiapan pengujian perangkat telekomunikasi
4. TUGAS JABATAN : Melaksanakan persiapan pengujian perangkat telekomunikasi/kalibrasi alat
ukur 5. PERPRESTUNJANGAN : Nomor ….
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Kominfo
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas dan Kualitas Keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS KementerianKominfo
10. PEJABAT PENETAP PAK :
Kepala Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk
Asisten
Penguji Perangkat Telekomunikasi Pelaksana/Terampil sampai dengan Asisten Penguji Perangkat
Telekomunikasi Penyelia dibantu Tim Penilai Balai
11. UJI KOMPETENSI:
Asisten Penguji Perangkat Telekomunikasi yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan
lulus
uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI
JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai
PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana;
atau f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Angka BUP
Kategori Jenjang Tunjanga
Kredit Pengangkatan Dalam Jabatan
Golru n
Jabatan
Jabatan
Syarat pengangkatan pertama: 1.
II/b 40 berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas yang
Pelaksana / baik;
Terampil II/c 60 58 th 3. sehat jasmani dan rohani;
4. berijazah paling rendah Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK)
II/d 80 Elektro
Telekomunikasi atau Sekolah
Menengah Atas (SMA) dan sederajat
serta kualifikasi pendidikan lain yang
III/a 100 ditentukan oleh Instansi Pembina;
Pelaksana 5. mengikuti dan lulus diklat fungsional
Lanjutan/ 58 th di bidang persiapan pengujian
Mahir
perangkat telekomunikasi/ kalibrasi
III/b 150 alat ukur; dan
Keterampila 6. nilai prestasi kerja paling rendah
n bernilai baik dalam 1 (satu)
III/c 200
2. memiliki
Syarat pengalaman
pengangkatan di bidang dari
perpindahan
Penyelia 58 th persiapan pengujian perangkat
telekomunikasi/kalibrasi
jabatan lain: alat ukur
III/d 300 paling singkat 2 tahun;
1. memenuhi persyaratan
3. nilai prestasi kerja paling rendah
pengangkatan pertama;
bernilai baik dalam 2 thterakhir;
4. berusia paling tinggi 40 tahun
3
Perubahan nomenklatur Jabatan Fungsional Penilai PBB 7
II/c 60
Terampil 58th
baik;
Syarat pengangkatan pertama:
II/d 80
3.
1. sehat jasmani
berstatus PNS; dan rohani;
4.
2. berijazah paling rendah
memiliki integritas Diploma yang
dan moralitas III
(D-III) bidang penilaian, ekonomi,
III/a 100
keuangan, teknik, administrasi,
atau bidang lainnya, sesuai
dengan
kualifikasi yang ditentukan oleh
Mahir 58th
Instansi Pembina;
5. mengikuti dan lulus uji
III/b 150 Kompetensi Teknis, Kompetensi
Keterampilan Manajerial, dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai
standar kompetensi yang telah
disusun oleh Instansi Pembina;
III/c 200
1. memenuhi
Syarat persyaratan
pengangkatan perpindahan dari
pengangkatan pertama kecuali
jabatan
angka lain:
6;
Penyelia 58th 2. memiliki pengalaman dlm
pelaksanaan tugas di bidang
III/d 300 penilaian paling singkat 2tahun;
3. nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 2
thterakhir;
4. berusia paling tinggi 53 tahun
38
Asisten Perisalah Legislatif
1. : Nomor 27 Tahun 2017, Tanggal 4 Oktober 2017
: Nomor 25 Tahun 2019, Tanggal …
PERMENPAN-RB : Jabatan Fungsional Asisten Perisalah Legislatif adalah jabatan yang mempunyai
2. ruang
lingkup tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di
bidang
PERATURANBK persiapan penyusunan risalah legislatif
N 3. : melaksanakan kegiatan di bidang persiapan penyusunan risalah legislatif, yang
meliputi perekaman, pembuatan transkrip, dan pelaporan hasil transkrip legislatif
: Nomor ….
PENGERTIAN : PP Nomor 11 Tahun2017
: Sekjen DPR RI
4. TUGAS JABATAN : Manajemen
: PNS DPR RI / DPRD Provinsi/Kabupaten/Kota
5. PERPRESTUNJANGAN
6. PERATURANBUP
7. INSTANSIPEMBINA
8. RUMPUNJABATAN
9. LINGKUPBERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi risalah pada Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian
Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesiauntuk menetapkan angka kredit bagiAsisten Perisalah Legislatif
Penyeliadi
lingkungan Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia,
Sekretariat
Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia, dan Sekretariat Dewan Perwakilan
Daerah Republik
Indonesia, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi, Sekretariat Dewan Perwakilan
Rakyat Aceh,
Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatPapua, Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatPapua Barat,
Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota
di Aceh
dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi risalahpada Sekretariat Jenderal dan Badan
Keahlian Dewan
Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik
Indonesia, dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesiauntuk menetapkan angka kredit bagi Asisten
Perisalah
Legislatif Terampil sampai dengan Asisten Perisalah Legislatif Penyelia di lingkungan Sekretariat Jenderal
dan Badan
Keahlian Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Sekretariat Jenderal Majelis Permusyawaratan
Rakyat Republik Indonesia, dan Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia dibantu Tim
Penilai Instansi
c. Sekretaris Daerah Provinsiuntukmenetapkan angka kredit bagi Asisten Perisalah LegislatifTerampil
sampai dengan
Asisten Perisalah Legislatif Mahirdi lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Sekretariat Dewan
Perwakilan Rakyat Aceh, Sekretariat Dewan Perwakilan RakyatPapua, dan Sekretariat Dewan
Perwakilan RakyatPapua Barat dibantu TimPenilai Provinsi
d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota untuk menetapkan angka kredit bagi Asisten
Perisalah LegislatifTerampil sampai
dengan Asisten Perisalah Legislatif Mahirdi lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
Kabupaten/Kota
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota di Aceh dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. UJIKOMPETENSI:
Asisten Perisalah Legislatif yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan
lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Asisten Perisalah Legislatif yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali
dalam jabatannya
jab
ng
39
berlaku
Kategori Jenjang A Batas
Golru ngka Tunjangan
Jabatan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Kredit Jabatan
Pensiun
40
1. PERMENPAN-RB Au d i to r
2. : Nomor PER/220/M.PAN/7/2008, Tanggal 27 Agustus 2008
: Nomor PER-1310/K/JF/2008 dan Nomor 24 Tahun 2008, Tanggal 11 Nopember2008
PERATURANBERSAMA
: Auditor adalah jabatan yg mempunyai ruang lingkup, tugas tanggugjawab dan
3. PENGERTIAN
wewenang untuk
melakukan pengawasan intern pd instansi pemerintah, lembaga dan/atau pihak lain
yg didlmnya terdapat kepentingan negara sesuai dgn peraturan perundang-
undangan, yang diduduki oleh
: Melaksanakan kegiatan perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan teknis,
4. TUGASPOKOK PNS dgn hak dan kewajiban yg diberikan secara penuh oleh pejabat yang
pengendalian
5. PERPRESTUNJANGANberwenang.
dan evaluasi pengawasan.
6. PERATURAN BUP : Nomor 5 Tahun 2014, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun 2017
8. RUMPUN JABATAN : BPKP
9. LINGKUPBERLAKU : Akuntan dan Anggaran
: PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pembina Kepegawaian pada Instansi Pembina bagi Auditor Madya s/d Utama dibantu Tim
Penilai Pusat
b. Pejabat setingkat es. II bagi Auditor Pelaksana s/d Penyelia dan Auditor Pertama s/d Madya dibantu
Tim Penilai Unit
Kerja
c. Sekretaris Inspektorat Jenderal Departemen, Inspektur Kementerian Negara, Inspektur
Utama/Inspektur Lembaga Tinggi
Negara dan Lembaga Negara, Inspektur Utama/Inspektur LPND, Inspektur Utama/Inspektur/Ka.Unit
Pengawasan Intern, pejabat setingkat eselon II bagi Auditor Pelaksana s/d Penyelia dan Auditor
Pertama s/d Madya dibantu Tim Penilai
Instansi
d. Inspektur Provinsi bagi Auditor Pelaksana s/d Penyelia dan Auditor Pertama s/d Madya dibantu Tim
PenilaiProvinsi
e. Inspektur Kab/Kota bagi Auditor Pelaksana s/d Penyelia dan Auditor Pertama s/d Madya dibantu Tim
Penilai Kab/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Auditor Terampil yg memperoleh Ijazah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Auditor Ahli dgn syarat:
1) Ijazah yg dimiliki sesuai dgn kualifikasi yg ditentukan utk Jabatan Auditor Ahli.
2) telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Auditor Keahlian;
3) Telah memiliki sertifikasi alih jabatan dari Auditor Terampil ke Auditor Ahli; dan
4) tersedia formasi untuk jabatan Auditor Keahlian;
5) Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. Auditor Terampil yang akan diangkat menjadi Auditor Ahli diberikan angka kredit dari ijazah S1/D.IV
ditambah angka
kredit kumulatif sebesar 65% dari angka kredit diklat, tugas pokok, dan pengembangan profesi dengan
tidak
pemperhitungkan angka kredit dari unsurpenunjang
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Auditor yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
ketentuan yang
berlaku
Jenjang Golru Angka Tunjangan Batas Usia
Tingkat Jabatan Kredit Jabatan Pensiun Pengangkatan
Dalam Jabatan II/b 40 Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pelaksana II/c 60 Rp. 300.000 58th 1. Berijazah serendah-rendahnya D.III
III/c 200 sesuai
II/d 80
dengan kualifikasi pendidikan
Pelaksana III/d 300 2. Pangkat serendah-rendahnya
Terampil
Lanjutan III/a 100 Pengatur
III/a 100 Muda TK I,
III/b 150
GolruII/b.
Penyelia III/b
III/c 150
200 Rp. 400.000
500.000 58 th 3. Diklat fungsional
tingkat terampil
Syarat pengangkatan pertama tingkat ahli:
Pertama Rp. 450.000 58 th 1. Berijazah serendah-rendahnya S1/
D.IV
sesuai dengan kualifikasi
Muda Rp. 700.000 58 th
III/d 300 pendidikan. 2. Pangkat serendah-
rendahnya penata
Muda, golongan ruang III/a
Ahli Madya IV/b 550 Rp. 1.100.000 60 th 3. Diklat fungsional tingkat ahli
4. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
IV/c 700 sekurang-
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/d 850 jabatan lain:
Utama Rp.1.400.000 65 th 1. Memenuhi syarat pengangkatan
IV/e 1050 pertama; 2. Telah lulus sertifikasi
jabatan Auditor;
3. Berusia paling tinggi 50 tahun.
lin
gk
Auditor Kepegawaian un
ga
n
1. PERMENPAN-RB : Nomor 40 Tahun 2012, Tanggal 17 Juli 2012
Pemd
2. PERKA BKN : Nomor 4 Tahun 2013, Tanggal 22 Januari 2013
a
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Auditor Kepegawaian adalah jabatan yang mempunyai
Provin
ruang
i
lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak untuk melakukan
kegiatan diban
pengawasan dan pengendalian pelaksanaan peraturan perundang-undangan u Tim
4. TUGAS POKOK Penila
5. PERPRESTUNJANGAN bidang kepegawaian (wasdalpeg) pada instansi pemerintah pusat dan Provin
6. PERATURANBUP daerah, i
7. INSTANSIPEMBINA sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
f.
8. RUMPUNJABATAN : Melaksanakan wasdalpeg
Ins
: Nomor 12 Tahun 2017, Perka BKN Nomor 39 Tahun2007
9. LINGKUPBERLAKU pek
: PP Nomor 11 Tahun2017
: Badan Kepegawaian Negara tur
: Manajemen Kab
: PNS Pusat/ Daerah upa
10. PEJABAT PENETAPPAK : ten
a. Kepala BKN atau pejabat yang ditunjuk paling rendah eselon I yang secara fungsional /Ko
bertanggungjawab di ta
bidang wasdalpeg bagi Audiwan Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b s.d golru IV/c pangkat bag
Pembina Utama Muda, di lingkungan BKN dan di instansi lainnya di luar BKN dibantu Tim i
Penilai Pusat Aud
b. Deputi yang secara fungsional bertanggungjawab di bidang Pengendalian Kepegawaian BKN atau iwa
pejabat lain n
yang ditunjuk paling rendah eselon II yang secara fungsional bertanggungjawab di bidang wasdalpeg Pert
bagi am
Audiwan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang bertugas di lingkungan BKN Pusat a
dibantu Tim
s.d
Penilai Deputi
c. Kepala Kantor Regional BKN bagi Audiwan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang Mad
bertugas di ya,
lingkungan Kantor Regional BKN masing-masing dibantu Tim Penilai Regional pan
d. Sekretaris Inspektur Jenderal Kementerian, Pejabat eselon II yang membidangi wasdalpeg pada gka
Kementerian t
atau LPNK bagi Audiwan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang bertugas di Pe
lingkungan instansi masing-masing dibantu Tim Penilai Instansi mbi
e. Inspektur Provinsi bagi Audiwan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a yang bertugas di na,
golr
u IV/a yang bertugas di 43
lingkungan Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiKabupaten/Kota
11. UJI KOMPETENSI DANDIKLAT:
Auditor Kepegawaian yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi dan diklat penjenjangan
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Auditor Kepegawaian yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatan
1. Berijazah Dokter.
III/c 200 2. Pangkat serendah-rendahnya
Muda Rp. 750.000 58th Penata muda TK I, Golongan
III/d 300 Ruang III/b
3. Tersedia Formasi
IV/a 400 4. Setiap unsur penilaian dalam
DP-3 sekurang-kurangnya
Madya IV/b 550 Rp. 1.200.000 60th
bernilai baik dalam satutahun
IV/c 700 terakhir
Ahli
Syarat pengangkatan
perpindahan dari jabatan lain: 1.
IV/d 850 Memenuhi syarat
pengangkatan pertama;
2. Memiliki
Utama Rp. 1.400.000 65th pengalaman dalam
kegiatan pelayanan
kesehatan paling singkat
IV/e 1050 2 th;
3. Berusia paling tinggi 5 th
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir yang
Dokter 47
Gigi
: Nomor 141/KEP/M.PAN/11/2003, Tanggal 7
1. KEPMENPAN-RB Nopember2003
2. : Nomor 1740/MENKES/SKB/XII/2003 dan Nomor 54 Tahun 2003 Tgl 30
Desember2003
KEPUTUSAN BERSAMA : Dokter Gigi, adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak
secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan
kegiatan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat pd sarana
pelayanan
kesehatan.
4. TUGAS POKOK : Memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan
kesehatan yang meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif untuk
5. PERPRES TUNJANGAN meningkatkan derajat
6. PERATURAN BUP kesehatan masyarakat serta membina peran serta masyarakat dalam rangka
7. INSTANSIPEMBINA kemandirian di bidang kesehatan gigi dan mulut kepada masyarakat.
8. RUMPUN JABATAN : Nomor 54 Tahun 2007, Perka BKN Nomor 39 Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun 2017
9. LINGKUPBERLAKU : Kementerian Kesehatan
10. PEJABAT : Kesehatan
PENETAPPAK : PNS Pusat / Daerah
:
a. Menkes/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Dokter Gigi Utama dibantu Tim Penilai Departemen
b. Dirjen Pel.Medik Dep.Kes/Pej.eselon II bagi Dokter Gigi Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai
Direktorat
Jenderal
c. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi Dokter Gigi Pertama s.d Madya yang bekerja pada sarana
pelayanan Kesehatan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Dokter Gigi Pertama s.d Madya yang bekerja pada
sarana pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit Kerja sarana Pelayanan Kesehatan serendahnya eselon III pd Instansi Pusat diluar
Depkes bagi
Dokter Gigi Pertama s.d Madya pada unitnya masing-masing dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
11.PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkandiridariJabatan;
b. diberhentikansementarasebagaiPNS;
c. menjalanicutidiluartanggunganNegara;
d. menjalanitugasbelajarlebihdari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskansecarapenuhpadaJPT, JA, JP danJabatanPelaksana; atau
f . tidakmemenuhipersyaratanjabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Dokter Gigi yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
Syarat pengangkatan
Perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
2. Memiliki pengalaman dalam
Utama Rp. 1.400.000 65th
kegiatan pelayan kesehatan
paling singkat 2 tahun;
IV/e 1050 3. Berusia paling tinggi 5tahun
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir.
48
Dokter Hewan Karantina
1. : Nomor 17 Tahun 2018, Tanggal 26 Maret 2018
: Nomor 30 Tahun2019, Tanggal…
PERMENPAN- : Jabatan Fungsional Dokter Hewan Karantina adalah jabatan yang diduduki PNS dan
RB 2. mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melaksanakan
tugas
PERATURANBK analisis/diagnosa dan tindakan karantina hewan serta pengawasan keamanan hayati
N 3.
PENGERTIAN
III/c 50 12,5
Ahli Muda 58th
III/d 100 25
Keahlian IV/
100 25 60th
Ahli Madya IV/b
150 37,5
IV/c
150 37,5
IV/d 150 37,5
Ahli Utama 65th
IV/e 200 50
200 50 4
9
Dokter Pendidik Klinis
1. PERMENPAN-RB
2.
: Nomor PER/17/M.PAN/9/2008, Tanggal 16 September2008
PERATURANBERSAMA : Nomor 1201/MENKES/PB/XII/2009 dan Nomor 20 Tahun 2009, Tanggal 11
3. PENGERTIAN Desember 2009
: Dokter Pendidik Klinis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
medik,
tanggungpengabdian
jawab danmasyarakat, pendidikan
wewenang untuk dokter
melakukan dan dokter
kegiatan spesialiskesehatan/
pelayanan di Rumah
Sakit
Pendidikan serta melakukan penelitian guna pengembangan ilmu kedokteran yang
diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban yang diberikan secara penuh oleh
pejabat yang berwenang.
4. TUGAS POKOK
: Melaksanakan pelayanan spesialistik, pengabdian masyarakat, pelayanan
pendidikan
5. PERPRESTUNJANGAN dokter dan dokter spesialis, serta melakukan penelitian guna pengembangan ilmu
6. PERATURANBUP kedokteran di Rumah Sakit Pendidikan
7. INSTANSIPEMBINA : Nomor 42 Tahun 2009, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
8. RUMPUNJABATAN : PP Nomor 11 Tahun 2017
9. LINGKUPBERLAKU : KementerianKesehatan
: Kesehatan
: PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAPPAK
Pendidikan :
di lingkungan Depkes dan Instansi lain dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
Sekretaris Drektorat
a. Dirjenyang membinaJendral yangMedik
pelayanan membina pelayanan
Depkes Medik
bagi Dokter depkesKlinis
Pendidik bagi Utama
Dokteryang
Pendidik Klinis
bekerja Dokter
pada RS
Pendidik Klinis Pertama s.d Madya yang bekerja di lingkungan Depkes dibantu Tim Penilai Unit Kerja
b. Kadinkes Provinsi bagi Dokter Pendidik Klinis Pertama s.d Madya yang bekerja pd RS Pendidikan di
lingkungan provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
c.d. Ka. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Dokter Pendidik Klinis Pertama s.d Madya yang bekerja pada RS
Pendidikan di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit pelayanan kesehatan Departemen selain Depkes (setingkat eselon II) bagi Dokter
Pendidik Klinis
Pertama s.d Madya yang bekerja pada RS Pendidikan instansi masing-masing dibantu Tim Penilai
Instansi
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Dokter Pendidik Klinisyang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali sesuai
ketentuan yang
berlaku.
A ngka Tunjangan BatasUsia
Jenjang Golru Pengangkatan
Tingkat Jabatan Kredit Jabatan Pensiun
Dalam Jabatan
Pertama III/b 150 Rp. 325.000 58th Syarat pengangkatan pertama :
III/c 200 1. Berijazah paling rendah Dokter
Muda Rp. 750.000 58th Spesialis
III/d 300 2.Rekomendasi Direktur RSPendidikan
dan Dekan Fakultas Kedokteran.
IV/a 400 3. Pangkat serendah-rendahnya
Penata Muda TK I, Golru III/b
IV/b 550 Rp. 1.200.000 60th 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Madya
sekurang-kurangnya bernilai baik
IV/c 700
dalam satu tahun terakhir
Ahli
Syarat pengangkatan perpindahan dari
jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi persyaratan pengangkatan
pertama;
2.
Utama Rp. 1.400.000 65th Tersedia Formasi;
3. Berusia paling tinggi 55 tahun, kecuali
bagi Dokter Spesialis yg menduduki
IV/e 1050 jabatan Dosen pada Perguruan Tinggi
bid kesehatan dan menjalankan tugas
di RS pendidikan yg ditetapkan
Menteri Kesehatan.
50
D osen
( Akademik Dosen )
1. PERMENPAN-RB
: Nomor 17 Tahun 2013, Tanggal 15 Maret 2013 jo Nomor 46 Tahun 2013, Tgl 17
2. PERATURAN BERSAMA
Des2013
3. PENGERTIAN :: Nomor
Jabatan4/VIII/PB/2014
fungsional Dosen
danyang selanjutnya
Nomor 24 Tahundisebut jabatan8Akademik
2014, Tanggal Dosen
Desember2014
adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak seorang Dosen dalam suatu satuan pendidikan tinggi yang dalam
pelaksanaannya didasarkan pada keahlian tertentu serta bersifatmandiri.
4. TUGAS POKOK : Melaksanakan pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
5. : Nomor 65 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
: UU Nomor 14 Tahun2005
PERPRESTUNJANGAN : Kementerian Ristek dan Dikti
6. PERATURAN BUP : Pendidikan Tingkat Pendidikan Tinggi
7. : PNS Pusat /Daerah
INSTANSI PEMBINA
8. RUMPUN JABATAN
9. LINGKUP BERLAKU
10. PEJABAT PENETAPPAK:
a. Direktur Jenderal yang membidangi pendidikan tinggi Kemdikbud atau pejabat lain yang ditunjuk bagi
Dosen
yang menduduki jabatan Lektor Kepala dan profesor dibantu Tim Penilai Pusat
b. Rektor/Ketua/Direktur pada perguruan tinggi di lingkungan Kemdikbud dan instansi pusat lainnya bagi
Dosen
yang menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor di lingkungannya masing-masing dibantu Tim Penilai
Perguruan Tinggi
c. Kepala/Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (Koordinator Kopertis/Kopertais) bagi Dosen yang
menduduki jabatan Asisten Ahli dan Lektor pada perguruan tinggi di lingkungan Lembaga Layanan
Pendidikan
Tinggi (Kopertis) masing-masing dibantu Tim Penilai Lembaga (Kopertis/Kopertais).
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkandiridariJabatan;
b. diberhentikansementarasebagaiPNS;
c. menjalanicutidi luartanggunganNegara;
d. menjalanitugasbelajarlebihdari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskansecarapenuhpadaJPT, JA, JP danJabatanPelaksana; atau
f . tidakmemenuhipersyaratanjabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Dosen yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
4. TUGAS POKOK : Melakukan pelayanan medis yang meliputi pelayanan fisika medik,
keselamatan
radiasi, radio diagnostik dan pencitraan medik, radio terapi, kedokteran nuklir,
54 Fisioterapis
1. KEPMENPAN-RB : Nomor KEP/04/M.PAN/1/2004, Tanggal 19 Januari 2004
2. : Nomor 209/MENKES/SKB/III/2004 dan Nomor 07 Tahun 2004, Tanggal 2
: Fisioterapis
Maret 2004 adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
KEPUTUSANBERSAMA hak secara
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
4. TUGASPOKOK fisioterapi pada
unit pelayanan kesehatan.
: Melaksanakan pelayanan fisioterapi, mengembangkan, memelihara dan
5. memulihkan gerak
dan fungsi tubuh sepanjang rentang kehidupan dengan menggunakan
penanganan secara manual, peningkatan gerak, peralatan (fisik,eletroterapeutis
PERPRESTUNJANGAN dan mekanis), pelatihan
6. PERATURAN BUP fungsi dan komunikasi.
7. INSTANSIPEMBINA : Nomor 34 Tahun 2008 Tanggal 15 Mei 2008
Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
8. RUMPUN JABATAN : PP Nomor 11 Tahun2017
: KementerianKesehatan
: Kesehatan
: PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAPPAK :
a. Direktur Jenderal Pelayanan Medik Dep.Kes bagi Fisioterapis Madya di lingkungan Depkes dan instansi
luar Depkes
dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Kepala Rumah Sakit/Pejabat lain yang membidangi Fisioterapi bagi Fisioterapis Pelaksana s.d
Penyelia dan Fisioterapis
Pertama dan Muda di lingkungan Depkes dibantu Tim Penilai Unit Pelayanan Kesehatan
c. Kepala RSUD Provinsi bagi Fisioterapis Pelaksana s.d Penyelia dan Fisioterapis Pertama dan Muda
yang bekerja pd unit
pelayanan kesehatan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kepala RSUD Kabupaten/Kota bagi Fisioterapis Pelaksana s.d Penyelia dan Fisioterapis Pertama dan
Muda yang
bekerja pada unit pelayanan Kesehatan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
e. Pimpinan Unit Kerja sarana Pelayanan Kesehatan serendahnya eselon III pd Instansi Pusat diluar
Depkes bagi Fisioterapis
Pelaksana s.d Penyelia dan Fisioterapis Pertama s.d Madya pada unitnya dibantu Tim Penilai Instansi
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Fisioterapis Terampil yang memperoleh ijazah S1/D.IV dapat diangkat dalam Fisioterapis Ahli dengan
syarat:
a. Ijazah/STTB yang dimiliki sesuai dengan tugas pokok dan kualifikasi yg ditentukan utk jabatan
Fisioterapis Ahli
b. Paling kurang telah 1 tahun dalam pangkat terakhir
c. Setiap unsur penilaian pekerjaan dalam DP-3 paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir
d mlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golru III/a
. 12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
M a. mengundurkan diri dari Jabatan;
e b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
m c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
e d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
n e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
u f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
h 13. PENGANGKATAN KEMBALI:
i Fisioterapis yang telah selesai menjalani pembebasan sementara dapat diangkat kembali dalam
j jabatannya menurut
u ketentuan yang berlaku.
Jenjang Angka Tunjangan Batas
Tingkat Golru Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun
II/b 40 Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 58th 1. Berijazah paling rendah DII sesuai
dengan
II/d 80
kualifikasi
Terampil Pelaksana pendidikan
Lanjutan 2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda
Rp. 500.000 58th TK I,
III/c 200
Penyelia III/a
III/b 100
150 Rp. 265.000 58th Golru II/b
III/d 300 3. Diklat fungsional
100 Syarat pengangkatanTkpertama tingkat Ahli:
terampil
Pertama
III/a 200 1. Berijazah paling rendahS.1/ D.IV
Rp. 300.000 58th sesuai dgn
III/b 150
kualifikasi
300
pendidikan.
III/c Rp. 600.000 58th 2. Pangkat paling rendah Penata
IV/a 400 Muda,
Muda
Ahli III/d Gol.Ruang III
Madya IV/b 550 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan
lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
IV/c 700
Rp. 850.000 60th pertama; 2. Memiliki pengalaman dalam
kegiatan
pelayanan fisioterapi paling singkat 2
tahun; 3. Berusia paling tinggi 5
tahun sebelum
Penil
ai
G u ru Insta
nsi
11.
1. PERMENPAN-RB : Nomor 16 Tahun 2009, Tanggal 10 Nopember 2009 P
2. : Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor 14 Tahun 2010, Tanggal 6 Mei 2010 E
: Jabatan Fungsional Guru adalah jafung yg mempunyai ruang lingkup tugas, M
PERATURANBERSAM tanggungjawab, wewenang untuk melakukan kegiatan mendidik, mengajar, B
A 3. PENGERTIAN membimbing, mengarahkan, melatih, menilai dan mengevaluai peserta didik pada E
R
pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar dan menengah sesuai H
dengan E
peraturan perundang-undangan yg diduduki oleh PNS. N
4. TUGAS POKOK : Mendidik, mengajar,membimbing,mengarahkan,melatih,menilai, dan T
mengevaluasi I
peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan A
5. N
menengah serta tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.
PERPRESTUNJANGAN D
: Nomor 108 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
6. PERATURANBUP A
: UU Nomor 14 Tahun 2005
7. INSTANSIPEMBINA R
8.10.RUMPUNJABATAN
PEJABAT PENETAP PAK: I
a. Mendiknas atau pejabat lain yang ditunjuk setingkat eselon Ibagi Guru Madya pangkat Pembina J
Tk Igolru IV/b s.d A
Utama, pangkat Pembina Utama golru IV/e dilngkngn Instansi Pusat dan daerah serta Guru Pertama s.d B
Utama yang diperbantukan diluar negeri dibantu TimPenilai Pusat A
b. Dirjen Depag yang membidangi pendidikan terkait bagi Guru Madya pangkat Pembina golru IV/a T
dilingkungan A
N
Depag dibantu Tim Penilai Departemen Agama
:
c. Ka.Kanwil Depag bagi Guru Muda pangkat Penata golru III/c dan Penata Tk I golru III/d dilngkngan a
Depag dibantu .
Tim Penilai Kantor Wilayah m
d. Ka.Kandepag bagi Guru Pertama pangkat Penata Muda golru III/a dan Penata Muda Tk I golru III/b e
dilingkungan n
Kantor Depag dibantu Tim Penilai Kantor Departemen g
e. Gubernur atau Kadin yang membidangi pendidikan bagi Guru Pertama golru III/a s.d Madya pangkat u
Pembina golru n
IV/a dilingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi d
u
f. Bupati/Walikota atau Kadin yg membidangi pendidikan bagi Guru Pertama golru III/a s.d Madya
r
pangkat Pembina k
golru IV/a dilingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota a
g. Pimpinan Instansi Pusat atau pejabat lain yang ditunjuk yg membidangi pendidikan bagi Guru n
Pertama golru III/a s.d d
Madya pangkat Pembina golru IV/a dilngkungan instansi pusat diluar Depdiknas dan Depag dibantu Tim
iri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
55
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. SANKSI:
a. Guru yang tidak dapat memenuhi tugas dan kewajibannya sebagai Guru dan tidak mendapat
pengecualian dari
Mendiknas dihilangkan haknya untuk mendapat tunjangan profesi, fungsional dan maslahat tambahan.
b. Guru yang terbukti memperoleh PAK dengan cara melawan hukum diberhentikan sebagai Guru dan
wajib
mengembalikan seluruh tunjangan profesi, fungsional dan maslahat tambahan dan penghargaan sebagai
Guru yg
pernah diterima setelah yang bersangkutan memperoleh dan mempergunakan PAK tersebut.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Guru yang diberhentikan karena angka 11 poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
PE
JABAT PENETAP PAK:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yg membidangi keamanan penerbangan, penanganan
pengangkutan kargo dan/atau barang berbahaya, atau pelayanan darurat
untuk angka kredit bagi Inspektur Keamanan Penerbangan di lingkungan
Kementerian Perhubungan; dan
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yg membidangi kepegawaian untuk angka kredit bagi
Inspektur Keamanan Penerbangan Ahli Pertama dan Inspektur Keamanan Penerbangan Ahli Muda di
lingkungan Kementerian Perhubungan dan Kantor Otoritas Bandar Udara.
PERATURANBKN
Inspektur Ketenagalistrikan
3.
: Nomor 37 Tahun 2017, Tanggal 11 Desember2017
PENGERTIAN : Nomor4 Tahun2019, Tanggal28 Maret2019
: Jabatan Fungsional Inspektur Ketenagalistrikan adalah jabatan yang mempunyai ruang
4. TUGASJABATAN lingkup
5. PERPRESTUNJANGAN tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan inspeksi ketenagalistrikan.
6. PERATURAN BUP : Melaksanakan kegiatan di bidang inspeksi ketenagalistrikan
7. INSTANSIPEMBINA: Nomor 71 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
8. RUMPUN JABATAN
: PP Nomor 11 Tahun 2017
9. LINGKUPBERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK : Kementerian
: Energi dan Sumber Daya Mineral
a. Pejabat Pimpinan : Pengawas kualitas
Tinggi Madya dan
yang keamanan ketenagalistrikan di lingkungan Kementerian ESDM
membidangi
untuk Angka : PNS Kementerian ESDM / DaerahProvinsi
Kredit bagi Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Madya s.d Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Utama dibantu
Tim Penilai Pusat;
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada Direktorat Jenderal yang
membidangi
ketenagalistrikan di lingkungan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral untuk Angka Kredit bagi
Inspektur
Ketenagalistrikan Ahli Pertama s.d Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda di lingkungan Instansi Pusat
dibantu Tim Penilai
Pusat;
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Ketenagalistrikan pada Pemerintah Provinsi untuk
Angka Kredit bagi
Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Pertama s.d Inspektur Ketenagalistrikan Ahli Muda di lingkungan
Pemerintah Provinsi
dibantu Tim Penilai Provinsi.
11. DIKLAT ATAU UJIKOMPETENSI
Inspektur Ketenagalistrikan yg akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus diklat
atau uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Inspektur Ketenagalistrikan yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya
III/a 100
Ahli Pertama Rp. 325.000 58th
III/b 150
Belum disesuaikan dengan KEPPRES 87 Tahun 1999 jo PERPRES Nomor 97 Tahun 2012
65
Kataloger
1. PERMENPAN-RB : PER/07/KEP/M.PAN/5/2007, Tanggal 3 Mei 2007
2. : Nomor PER/05/M/IV/2008 dan Nomor 9 A Tahun 2008, Tanggal 4April 2008
: Kataloger adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak
PERATURANBERSAMA secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan tugas kegiatan
3. PENGERTIAN
kodifikasi materiel pertahanan.
: Melaksanakan tugas kegiatan kodifikasi materiel pertahanan mulai dari
4. TUGAS POKOK identifikasi
5. PERPRES TUNJANGAN data meteriel, kodifikasi data materiel, dan publikasi katalog pertahanan.
6. PERATURANBUP : …..
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun2017
8. RUMPUNJABATAN : Kementerian Pertahanan
9. LINGKUP BERLAKU : Hak Cipta, Paten, dan Merek
10. PEJABAT PENETAP PAK: : PNS Kementerian Pertahanan
a. Sekjen Dephan/Pejabat lain yang ditunjuk bagi Kataloger Madya dibantu oleh Tim Penilai JF.
Kataloger
b. Kepala Pusat Kodifikasi Dephan/Pejabat lain yang ditunjuk bagi Kataloger Pelaksana Pemula s.d
Penyelia dan
Kataloger Pertama dan Muda dibantu oleh Tim Penilai Jabatan Fungsional Kataloger
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Kataloger Terampil yang memperoleh Ijasah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Kataloger Ahli dengan
syarat:
a. Ijazah yg diperoleh sesuai dgn tugas pokok dan kualifikasi yang ditentukan dan ditetapkan
instansi pembina b. Paling kurang telah 1 th dalam pangkat terakhir;
c. Memenuhi jumlah angka kredit minimal yg ditentukan utk pangkat Penata Muda, golru III/a
d. Telah ikut dan lulus diklat fungsional dibidang kodifikasi materiel pertahanan keahlian
e. DP-3 paling rendah bernilai baik dalam 1 tahunterakhir
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Kataloger yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
menurut ketentuan yang berlaku.
66
Konselor Adiksi
Batas
Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jenjang
abatan u Angka
Kredit Tunjangan
Jabatan
Tingkat Pensiun
1. PERMENPAN-RB
J Golr
2. Pelaksana
PERATURANBKN II/a 25 Syarat pengangkatan pertama tingkat
58th
3. Pemula
PENGERTIAN Terampil :
II/b 40 1. Berijazah SLTA
II/c 60 2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur
Pelaksana 58th
II/d 80 Muda, golongan ruang II/a.
Terampil
Pelaksana III/a 100 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-
58th
Lanjutan III/b 150
3
III/c 200
Penyelia 58th sekurang- kurangnya bernilai baik dalam
III/d 300
satu tahun terakhir
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli : 1.
Berijazah paling rendanhS.1/D.IV
Pertama 58th
III/b 150 sesuai
dengan kualifikasi yang telah
ditentukan. 2.Pangkat paling rendah Penata
III/c 200 Muda,
Muda III/d 300 58th golongan ruang III/a
3. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
Ahli sekurang-
IV/a 400 Persyaratan perpindahan dari
jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
Madya IV/b 550 60th pertama; 2. Telah Mengikuti dan lulus
diklat fungsional
dibdg kodifikasi materiel pertahanan;
IV/c 700 3. Memiliki pengalaman dibdg kodifikasi
materiel pertahanan paling kurang 2
th; 4. Berusia paling tinggi 50 tahun.
Keahlian
Syarat pengangkatan perpindahan jabatan:
III/d 300 58 th 1.memenuhi syarat pengangkatan pertama;
2.memiliki pengalaman di bidang rehabilitasi
narkotika, psikotropika dan zat adiktif lainnya
IV/a 400 60 th paling sedikit 2 (dua) tahun;
3.nilai prestasi kerja paling kurang bernilai baik
dalam 2 (dua) tahun terakhir
IV/b 550 60 th 4.berusia paling tinggi:
a. 53 tahun utk menduduki Jabatan Fungsional Ahli
Madya Pertama dan Ahli Muda; dan
b. 55 tahun utk menduduki Jabatan Fungsional Ahli
Madya.
IV/c 700 60 th
67
Mediator Hubungan Industrial
1. PERMENPAN-RB : Nomor PER/06/M.PAN/4/2009, Tanggal 7 April2009
2. : Nomor PER.20/MEN/IX/2009 dan Nomor 17 Tahun 2009, Tanggal 17 September2009
: Mediator Hubungan Industrial adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab,
PERATURANBERSAMA wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
3. PENGERTIAN
pembinaan dan pengembangan hubungan industrial serta mediasi perselisihan
hubungan industrial di luar pengadilan.
: Melakukan pembinaan dan pengembangan hubungan industrial serta penyelesaian
4. TUGAS POKOK perselisihan industrial.
: Nomor 94 Tahun 2016, Perka BKN Nomor 39 Tahun2007
5. PERPRESTUNJANGAN : PP Nomor 11 Tahun2017
6. PERATURANBUP : Kementerian Ketenagakerjaan
7. INSTANSIPEMBINA : Hukum dan peradilan
8. RUMPUNJABATAN
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Kementerian Ketenagakerjaan /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen yang bertugas dan bertanggungjawab dibidang pembinaan HI bagi Mediator Hubungan Industrial
Madya
dibantu Tim Penilai Pusat
b. Direktur yang bertugas dibidang penyelesaian perselisihan HI bagi MHI Pertama s.d Madya dibantu
Tim Penilai
Unit Kerja
c. Kepala Dinas Provinsi yang bertugas dan bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan bagi MHI
Pertama s.d
Madya dibantu Tim PenilaiProvinsi
d. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang bertugas dan bertanggungjawab dibidang ketenagakerjaan bagi
MHI
Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Mediator Hubungan Industrial yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali
dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Tingkat Jenjang Golongan Angka Tunjangan Batas
Jabatan Ruang Kredit Jabatan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Pensiun
III/a 100
D.IV
Syarat sesuai dengan
pengangkatan pertama :
Pertama Rp. 540.000 58th
1. kualifikasi pendidikan.
Berijazah serendah-rendahnya
III/b 150 2.
S.1/Pangkat paling rendah Penata
Muda, Golongan Ruang III/a
3. Paling lama 2 th
setelahdiangkat
III/c 200
harus ikut Diklat fungsional MHI
dan mendapat Legitimasi sebagai
Muda Rp. 960.000 58th MHI
Ahli
III/d 300 dari Mennakertrans
4. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/a 400 jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
Madya IV/b 550 Rp. 1.260.000 60th 2. Memiliki pengalaman di bidang
hubungan Industrial paling singkat 2
tahun;
IV/c 700
3. Berusia paling tinggi 50 tahun.
Medik Veteriner
1.PERMENPAN-RB: Nomor 52 Tahun 2012, Tanggal 29 Agustus2012
2.PERATURANBERSAMA 3. PENGERTIAN
: Nomor 17/Permentan/OT.140/3/2013 dan Nomor 11 Tahun 2013, Tanggal 6Maret
2013
dan penyakit
: Jabatan hewan,
fungsional pengamanan
Medik Veteriner produk
adalah hewan,
jabatandan pengembangan
yang kesehatan
mempunyai ruang lingkup
hewantugas,
yangtanggungiawab,
diduduki oleh PNS.
dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian
4. TUGAS POKOK : Menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan
kegiatan pengendalian hama dan penyakit hewan, pengamanan produk hewan
serta
pengembangan kesehatan hewan.
5. PERPRESTUNJANGAN
: Nomor 16 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURANBUP
: PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSI PEMBINA
8. RUMPUN JABATAN : :Kementerian
IlmuHayat Pertanian
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekretaris Jenderal Kementerian pertanian bagi Medik Veteriner Madya, pangkat Pembina Tingkat I,
golru IV/b
s.d utama di lingkungan Kementerian Pertanian, provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai
Pusat
b. Pejabat eselon Il yang membidangi kesehatan hewan dan pengamanan produk hewan pada
Kementerian
pertanian bagi Medik Veteriner Pertama s.d Madya, pangkat pembina, golru IV/a di lingkungan
Kementerian
Pertanian dibantu Tim Penilai Kementerian
c. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan provinsi bagi Medik Veteriner Pertama s.d
Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan hewan Kabupaten/Kota bagi Medik Veteriner Pertama
s.d Madya,
pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. UJIKOMPETENSI:
Medik Veteriner yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Medik Veteriner yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
IV/c 700
Syarat pengangkatan perpindahan dari
Ahli jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
2. Memiliki pengalaman di bidang
kesehatan hewan dan/atau
Utama Rp. 1.560.000 65th
pengamanan produk hewan hewan
sekurang-kurangnya 2 th;
3. Usia paling tinggi 50 tahun; dan
IV/e 1050
4. Mengikuti dan lulus uji
ompetensi
dibidang kesehatan hewan dan
pengamanan produk hewan
69
1. KEPMENPAN-RB
Nutrisionis
2. : Nomor 23/KEP/M.PAN/4/2001, Tanggal 4 April 2001
: Nomor 894/MENKES-KESOS/SKB/VIII/2001 dan Nomor 35 Tahun 2001, Tanggal 16
KEPUTUSANBERSAMA 3. Agustus 2001
PENGERTIAN : Nutrisionis adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak secara
penuh
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan teknis fungsional dibidang
4. TUGASPOKOK pelayanan
gizi, makanan dan
penyusunan dietetik.
program, pelaksanaan, penilaian gizi bagi perorangan, kelompok di
: Melaksanakan
masyarakat pelayanan di bidang gizi, makanan dan dietetik yang meliputi
dan di Rumah Sakit.
5. : Nomor 54 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun 2017
PERPRESTUNJANGAN : KementerianKesehatan
6. PERATURANBUP : Kesehatan
7.9. INSTANSIPEMBINA
LINGKUPBERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Dirjen bina kesehatan masyarakat Depkes dan Kesos bagi Nutrisionis Madya dibantu Tim Penilai Pusat b.
Direktur Gizi Masyarakat Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat bagi Nutrionis Pelaksana s.d
Penyelia dan
Nutrisionis Pertama sampai Muda dibantu Tim Penilai Direktorat
c. Pimpinan unit kerja bagi Nutrisionis Pelaksana s.d Penyelia dan Nutrisionis Pertama dan Muda dibantu Tim
Penilai
Instansi
d. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi Nutrisionis Pelaksana s.d Penyelia dan Nutrisionis Pertama dan
Muda dibantu
Tim Penilai Instansi
e. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Nutrisionis Pelaksana s.d penyelia dan Nutrisionis
Pertama dan Muda
dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Nutrisionis Terampil yang memperoleh Ijasah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Nutrisionis Ahli dengan syarat:
Okupasi Terapis
71
Penilai Kabupaten/Kota
11. UJI KOMPETENSI:
Operator SIAK yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Operator SIAK yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai
ketentuan yang berlaku.
Batas
Kategori Jenjang Angka Tunjangan Usia
Kredit Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
Golru
Jabatan Pensiun
Syarat pengangkatan pertama : 1.
II/c 60 berstatus PNS;
Terampil 58th 2. memiliki integritas dan moralitas yg
baik;
II/d 80
3. sehat jasmani dan rohani;
4. benjazah paling rendah DIIIbidang
komputer;
III/a 100
5. mengikuti dan lulus uji kompetensi
sesuai standar kompetensi yang
Mahir 58th
telah disusun oleh Instansi
III/b 150 pembina;
Keterampilan
6. nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 1 (satu) tahun
Syarat pengangkatan perpindahan dari
III/c 200
jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama kecuali angka 6;
Penyelia 58th 2. Memiliki pengalaman
III/d 300 di bdg
pengelolaan SIAK paling kurang
2th; 3. nilai prestasi kerja paling
rendah
72 bernilai baik dalam 2
Ortotis Prostetis
III/a 100
Pertama Rp. 500.000 58th
III/b 150
Muda,
Syarat Golru III/a
pengangkatan pertama:
III/c 200 3. Diklat fungsional
1. Berijazah tk ahli
paling rendah
Muda Rp. 750.000 58th 4. Setiap
S.1/D.IVunsur penilaian
sesuai dalam
dgn kualifikasi
DP-3 sekurang- kurangnya
III/d 300 bernilai baik dalam satu tahun
pendidikan.
Ahli terakhir paling rendah Penata
2. Pangkat
Syarat pengangkatan perpindahan
IV/a 400 dari jabatan lain: 1. Memenuhi
Syarat
pengangkatan pertama;
2. Memiliki pengalaman di
Madya Rp.1.000.000 60th bidang pendidikan paling
kurang 2 tahun;
3. Berusia paling tinggi 50 tahun
IV/c 700 4. Diklat fungsional Pamong
IV/b 550 Belajar.
74
Pamong Budaya
1. PERMENPAN- : Nomor PER/09/M.PAN/5/2008, Tanggal 13 Mei 2008
RB : Nomor BP.37/KP.403/MKP/2010 dan Nomor 11 Tahun 2010, Tanggal 6 april2010
2. : Pamong Budaya adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab,
dan
PERATURANBERSAM wewenang untuk pembinaan kebudayaan yang diduduki oleh PNS dengan hak dan
A 3. PENGERTIAN kewajiban
yang diberikan secara penuh oleh pejabat yang berwenang.
4. TUGASPOKOK : Melaksanakan pembinaan kebudayaan di bidang nilai budaya, kesejarahan, kesenian,
5. PERPRESTUNJANGAN permuseuman, kepurbakalaan dan kebahasaan.
6. PERATURAN BUP : Nomor 74 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
7. INSTANSIPEMBINA: PP Nomor 11 Tahun 2017
8. RUMPUN JABATAN : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
9. LINGKUPBERLAKU : Penerangan dan SeniBudaya
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pimpinan Instansi yang bertggjwab di bid.Kebudayaan/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Pamong
Budaya Madya
dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi pembinaan kebudayaan yang ditunjuk instansi pembina bagi
Pamong Budaya
Pelaksana s.d Penyelia dan Pamong Budaya Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pimpinan instansi/Pejabat lain yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yang bertggjwb di bidang
kebudayaan bagi
Pamong Budaya Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi
d. PPKD Provinsi/Pejabat lain yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yg bertggjwb di bidang
kebudayaan bagi Pamong
Budaya Pelaksana s.d Penyelia dan Pamong Budaya Pertama-Muda diling.masing-masing dibantu Tim
Penilai Provinsi e. PPKD Kabupaten/Kota/Pejabat yang ditunjuk (paling rendah eselon II) yang
bertggjwb di bidang Kebudayaan bagi Pamong Budaya Pelaksana s.d Penyelia dan Pamong Budaya
Pertama-Muda di lingkungan masing-masing dibantu
TimPenilaiKabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Pamong Budaya yang memperoleh ijasah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Pamong Budaya Ahli, dengan
syarat:
1) ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan Pamong Budaya Ahli;
2) lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan untuk Pamong Budaya Ahli;
3) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan; dan
4) tersedia formasi untuk jabatan Pamong Budaya Ahli.
b. Pamong Budaya Terampil yang akan beralih menjadi Pamong Budaya Ahli diberikan angka kredit dari
ijasah S1/D.IV
yang sesuai kompetensi ditambah angka kredit kumulatif dari diklat, tugas pokok dan pengembangan
profesi dengan
tidak memperhitungkan angka kredit dari unsurpenunjang
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pamong Budaya yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
menurut
ketentuan yang berlaku.
Batas
Jenjang
Jabatan Golru Angka
Kredit Tunjangan
Jabatan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Tingkat
Pensiun
Pelaksana II/b 40 Rp. 240.000 Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
II/c 60 58th 1. Berijazah paling rendah D.II sesuai dgn
kualifikasi pendidikan
II/d 80 2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda
Rp. 265.000
Terampil TK I,
Pelaksan golongan ruang II/b
aPenyelia III/c 200
III/a 100 Rp. 300.000 58th 3. Diklat fungsional
Lanjuta Tk. Terampil
III/b
III/d 150
300 58th 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
sekurang-kurangnya bernilai baik
III/a dalam
100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli :
Pertama Rp. 270.000 1. Berijazah paling rendahS.1/D.IV sesuai
58th
III/b 150 dgn
kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2. Pangkat serendah-rendahnya Penata
III/d 300 Rp. 400.000 58th Muda,
Muda golongan ruang III/a
Ahli
3. Diklat fungsional tingkat
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari
Madya Rp. 530.000 60th
jabatan lain:
IV/b 550 1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama; 2. Memiliki pengalaman dlm
IV/c 700 kegiatan
pembinaan kebudayaan paling singkat
jaba
tann
Paramedik Karantina Hewan ya
sesu
ai
1. : Nomor 18 Tahun 2018, Tanggal 26 Maret2018
kete
: Nomor 43 Tahun2019, Tanggal…
ntua
PERMENPAN-RB : Jabatan Fungsional Paramedik Karantina Hewan adalah jabatan yang diduduki
n
2. PNS
yan
dan mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk
g
PERATURANBK berla
N 3. ku.
PENGERTIAN
II/d 20 5
III/a 50 12,5
Paramedik Veteriner
Prima Muda, Prima Utama dan Program Pelatihan yang setara lainnya sesuai
dengan
kompetensi keolahragaan yang dimiliki
5. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
6. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Pemuda dan Olahraga
7. RUMPUN JABATAN : Pendidikanlainnya
8. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat /Daerah
9. PENGANGKATAN DARI JF ASISTEN PELATIH OLAHRAGA KE JF PELATIHOLAHRAGA
Asisten Pelatih Olahraga yang memperoleh Ijasah S1/DIV dapat diangkat dalam jabatan Pelatih Olahraga
dgn syarat: a. berijazah Sarjana (S-1) / Diploma IV (D-IV) bidang kepelatihankeolahragaan;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golongan ruang lll/a;
c. telah mengikuti dan lulus pelatihan fungsional untuk PelatihOlahraga;
d. memiliki Sertifikat Pelatih Olahraga;
e. tersedia formasi Jabatan Fungsional Pelatih Olahraga; dan
f. penilaian prestasi kerja paling kurang bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir
10. UJIKOMPETENSI:
Pelatih Olahraga yang akan naik jabatan harus mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai standar
kompetensi jenjang
jabatan yang akan didudukinya
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pelatih Olahraga yang diberhentikan karena poin b s.d e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
menurut
Pemadam Kebakaran
1. PERMENPAN-RB 2.
PERATURANBKN 3.
PENGERTIAN
: Nomor ……
: JabatanFungsionalPemadamKebakaranadalahjabatanfungsionalyang
mempunyairuang
lingkuptugas, tanggungjawab,
danwewenanguntukmelakukankegiatanpencegahandan
4. TUGAS POKOK :
penanggulangankebakarandanpenyelamatansesuaidenganperaturanperundang-
5. PERPRES TUNJANGAN undangan:
6. PERATURAN BUP melaksanakan pemadaman kebakaran dan penyelamatan
7. INSTANSIPEMBINA : ……
8. RUMPUNJABATAN : PP Nomor 11 Tahun2017
9. LINGKUP BERLAKU : KementerianDalamNegeri
10. PEJABAT PENETAP PAK: : Pengawas Kualitas dan Keamanan
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya Kementerian Dalam Negeri yg membidangi suburusan
kebakaran atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama membidangi suburusan kebakaran yg ditunjuk,
untuk AK bagi Pemadam Kebakaran Penyelia.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yg membidangi penanggulangan kebakaran pemerintah daerah
provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama pemerintah daerah provinsi yg membidangi
suburusan kebakaran,
untuk AK bagi Pemadam Kebakaran Mahir, Terampil, dan Pemula di lingkungan pemerintah provinsi; da
n
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi penanggulangan kebakaran
pemerintah daerah kabupaten/kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
pemerintah daerah kabupaten/kota yang
membidangi suburusan kebakaran, untuk AK bagi Pemadam Kebakaran Mahir, Terampil, dan Pemula.
11. KENAIKAN JABATAN
Pemadam Kebakaran yang akannaikjabatansetiingkatlebihtinggiharusmengikuti danlulus uji kompetensi.
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diridariJabatan; e. ditugaskan secarapenuhpadaJPT, JA, JP
danJabatanPelaksana; atau
b. diberhentikan sementara sebagai PNS; f. tidakmemenuhi persyaratan jabatan.
c. menjalani cutidi luartanggungan Negara;
d. menjalani tugasbelajar lebihdari 6 (enam) bulan;
13. PENGANGKATAN KEMBALI DALAM JABATAN:
Pemadam Kebakaran yang diberhentikan karenapoint b s.dpoint e, dapatdiangkat
kembalidalamjabatannya sesuai
lingkungan Balai Pemasyarakatan Kelas IKementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dibantu Tim Penilai
Balai.
11. UJI KOMPETENSI:
Pembimbing Kemasyarakatan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARIJABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pembimbing Kemasyarakatan yang yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku
Kategori Jenjang Angka Tunjangan Batas
Jabatan Golr Usia Pengangkatan Dalam
Pensiun Jabatan
Kredit Jabatan Syarat pengangkatan pertama:
Pertama/Ahli u 58th 1. berstatus PNS;
Pertama III/a 100 2. mempunyai minat, perhatian, dan dedikasi di
bidang pelayanan dan pembimbingan
Muda/Ahli III/b 150 58th pemasyarakatan serta perlindungan
Muda anak;
III/c 200 3. memiliki integritas dan moralitas yang
baik; 4. sehat jasmani dan rohani;
III/d 300 5. berijazah paling rendah Sarjana
IV/a 400 (S1)/Diploma IV
Madya/Ahli 60th (DIV) bidang ilmu sosial (kesejahteraan
Madya sosial,
sosiologi, hukum, psikologi,
ilmupemasyarakatan dan kualifikasi
Keahlian pendidikan lain yang ditentukan
IV/b
IV/c 550
700 oleh Instansi Pembina);
6. pangkat paling rendah Penata Muda, golru
Syarat Pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
1. memenuhi syarat pengangkatan pertama;
2. tersedia formasi untuk jabatan Pembimbing
IV/d 850
Kemasyarakatan;
3. memiliki pengalaman di bidang bimbingan
Utama/Ahli 65th kemasyarakatan paling singkat
Utama 2 tahun; 4. usia paling tinggi:
a. 55 tahun utk menduduki Pembimbing
Kemasyarakatan Pertama/Ahli Pertama
IV/e 1050 dan
Muda/Ahli Muda
b. 57 th utk menduduki Pembimbing
Kemasyarakatan Madya/Ahli Madya
1. PERMENPAN-
RB 2.
PERATURANBKN
Pemeriksa Karantina Tumbuhan
3. PENGERTIAN
: Nomor 16 Tahun 2018, Tanggal 26 Maret2018
: Nomor 29 Tahun2019, Tanggal…
4. : Jabatan Fungsional Pemeriksa Karantina Tumbuhan adalah jabatan yang diduduki PNS
dan
TUGAS JABATAN tugas tindakan
mempunyai karantina
ruang lingkuptumbuhan serta pengawasan
tugas, tanggung keamananuntuk
jawab, dan wewenang hayati nabati
melaksanakan
: Melaksanakan kegiatan tindakan karantina tumbuhan serta pengawasan
5. PERPRES TUNJANGANkeamanan
6. PERATURANBUP hayati nabati sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
7. INSTANSIPEMBINA : …..
8. RUMPUNJABATAN : PP Nomor 11 Tahun2017
9. LINGKUP BERLAKU : Kementerian Pertanian
10. PEJABAT PENETAP PAK: IlmuHayat
:
: Kementerian
Pejabat Pimpinan Tinggi Pertanian
Pratama yang membidangi karantina tumbuhan dan pengawasan keamanan
hayati nabati untuk Angka Kredit Pemeriksa Karantina Tumbuhan Pemula s.d Penyelia dibantu TimPenilai
11. UJIKOMPETENSI
Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Karantina Tumbuhan yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali
dalam
jabatannya sesuai ketentuan yang berlaku.
Kategori Jenjang Golru Angka T a rg e Batas Pengangkatan Dalam Jabatan
Ang k a K r Usia
Jabatan Kredit tSetiap Tahun Pensiun
e dit Syarat pengangkatan pertama : 1.
Pemula II/a 15 3,75 58th berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas yg
II/b 20 5 baik;
3. sehat jasmani dan rohani;
4. berijazah paling rendah Sekolah
Terampil II/c 20 5 58th
Menengah Atas dengan konsentrasi
bidang Ilmu Pengetahuan Alam
II/d 20 5 (SMA-IPA) atau Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) di bidang
Pertanian;
III/a 50 12,5 5. mengikuti dan lulus uji kompetensi
sesuai standar kompetensi yang
Mahir 58th telah
Keterampilan disusun oleh Instansi pembina;
III/b 50 12,5
III/c 100 25
tugas
Syarat di bidang perkarantinaan
pengangkatan perpindahan dari
Penyelia 58th tumbuhan
jabatan lain: dan pengawasan
keamanansyarat
1. Memenuhi hayati pengangkatan
nabati paling
kurang 2 th
pertama kecuali angka 6;
3. nilai prestasi kerja paling rendah
III/d 100 25 2. bernilai
Memilikibaik
pengalaman
dalam 2 pelaksanan
tahunterakhir
4. Berusia paling tinggi 53 th;
90
Pemeriksa Keimigrasian
1. : Nomor 48 Tahun 2018, Tanggal 10 Oktober 2018
: Nomor 32 Tahun2019, Tanggal …
PERMENPAN-RB : Jabatan Fungsional Pemeriksa Keimigrasian jabatan yang mempunyai ruang
2. lingkup, tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan
kegiatan pemeriksaan keimigrasian
PERATURAN BK : Melaksanakan pemeriksaan keimigrasian.
N 3. : Nomor 25 Tahun 2017, Tanggal 16Maret 2017
: PP Nomor 11 Tahun2017
PENGERTIAN : Kementerian Hukum dan HAM
: Imigrasi, Pajak, dan Asisten Profesional yang berkaitan
: PNS Kementerian Hukum dan HAM dan Direktorat Jenderal Imigrasi
4. TUGAS POKOK
5. PERPRES TUNJANGAN
6. PERATURAN BUP
7. INSTANSIPEMBINA
8. RUMPUNJABATAN
9. LINGKUP BERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang
membidangi kepegawaian pada Direktorat Jenderal Imigrasi untuk Angka
Kredit Pemeriksa Keimigrasian di lingkungan Direktorat Jenderal Imigrasi; dan
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi keimigrasian pada Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia untuk Angka Kredit Pemeriksa Keimigrasian.
11. UJI KOMPETENSI:
Pemeriksa Keimigrasian yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi 12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Keimigrasian yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
Direktorat Jenderal.
b. Pejabat Eselon II yang membidangi permohonan pendaftaran merek bagi Pemeriksa Merek Pertama,
pangkat Penata Muda golru III/a s.d Pemeriksa Merek Madya, pangkat Pembina, golru IV/a dibantu
Tim Penilai Direktorat
11. UJIKOMPETENSI:
Pemeriksa Merek yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Merek yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
1. PERMENPAN-
Pemeriksa Pajak
RB 2. PERKABKN
3. PENGERTIAN : Nomor 17 Tahun 2016, Tanggal 13 Oktober 2016
: Nomor 15 Tahun 2017, Tanggal 25 Juli2017
: Jabatan Fungsional Pemeriksa Pajak adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggung
jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan Pemeriksaan, Pemeriksaan
Bukti Permulaan
4. TUGASJABATAN dan/atau Penyidikan.
5. PERPRESTUNJANGAN : melaksanakan pemeriksaan, pemeriksaan bukti permulaan dan/atau
6. PERATURAN BUP penyidikan.
7. INSTANSIPEMBINA : Nomor 53 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
8. RUMPUN JABATAN : PP Nomor 11 Tahun 2017
9. LINGKUPBERLAKU : Kementerian Keuangan
10. PEJABAT PENETAP PAK :
: Imigrasi, pajak dan ass prof yang berkaitan
a. Pejabat Pimpinan Tinggi
: PNS Madya yang
Kementerian membidangi perpajakan untuk angka kredit bagi Pemeriksa Pajak
Keuangan
Madya/Ahli
Madya di lingkungan Kementerian Keuangan.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada unit Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya yang
membidangi perpajakan untuk angka kredit bagi Pemeriksa Pajak Pelaksana/Terampil sampai dengan
Pemeriksa Pajak
Penyelia dan Pemeriksa Pajak Pertama/Ahli Pertama dan Pemeriksa Pajak Muda/Ahli Muda di lingkungan
Kantor Pusat
Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan.
c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk angka kredit bagi
Pemeriksa Pajak
Pelaksana/Terampil sampai dengan Pemeriksa Pajak Penyelia dan Pemeriksa Pajak Pertama/Ahli
Pertama dan Pemeriksa
Pajak Muda/Ahli Muda di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan
11. PENGANGKATAN DARI KATEGORI KETERAMPILAN KE KATEGORIKEAHLIAN
a. Pemeriksa Pajak Keterampilan yg memperoleh Ijazah S1/D.IV dpt diangkat dlm Pemeriksa Pajak
Keahlian, dgn syarat:
1) Ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Pemeriksa Pajak Keahlian;
2) Lulus diklat fungsional yang ditentukan untuk Pemeriksa Pajak Keahlian;
3) Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya
b. Pemeriksa Pajak Kat.Keterampilan yg diangkat ke Pemeriksa Pajak Kat. Keahlian diberikan angka kredit
dari Ijasah S1/
D.IV ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, pengembangan profesi dgn tidak
memperhitungkan angka
kredit dari unsur penunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pemeriksa Pajak yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
13. PEMBERHENTIAN DARIJABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatandiberhentikan sementara sebagai PNS;
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pemeriksa Pajak yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai ketentuan
yang berlaku.
Kategori Jenjang Golru Angka Tunjangan Pengangkatan
Kredit Jabatan BUP
Jabatan Dalam Jabatan
Pelaksana/ II/c 60
Rp.240.000 58 th 1.
Terampil PNS; II/d
berstatus 80 . memiliki
Syarat integritas
pengangkatan dan moralitas
pertama yg
kat. keterampilan:
2
baik;
III/a 100 3. sehat jasmani dan rohani;
PelLanjutan/ Rp.300.000 58 th
Keterampilan 4. berijazah paling rendah Diploma
Mahir III/b 150 III(DIII) di
bidang Akuntansi, Perpajakan,
III/c 200 Manajemen Perpajakan atau kualifikasi
Penyelia Rp.550.000 58 th pendidikan lain
III/d 300 yang ditentukan oleh Instansi Pembina;
5. mengikuti dan lulus pendidikan dan
pelatihan (diklat) fungsional di bidang
III/a 100 1. berstatus
Syarat PNS; pertama kategori Keahlian:
pengangkatan
AhliPertama Rp.325.000 58 th 2. memiliki integritas dan moralitas yg
baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
III/b 150
4. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/Diploma
III/c 200 IV (DIV) di bidang Ekonomi, Keuangan,
Hukum, dan Administrasi atau kualifikasi
AhliMuda Rp.650.000 58 th pendidikan
Keahlian III/d 300 lain yang ditentukan oleh Instansi Pembina;
5. mengikuti dan lulus diklat fungsional di
bidang
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan
lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatanpertama;
IV/b 550 2. Memiliki pengalaman
AhliMadya Rp.1.000.000 60 th dibidangpemeriksaan
paling kurang 2 tahun;
IV/c 700 3. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
baik
dalam 2 thterakhir
P
e
Pemeriksa Paten
m
Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pusat selain Kementerian K
esehatan
bagi Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama s.d Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat Pembina golru IV/a, pada
Rumah Sakit
atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnyadi lingkungan InstansiPusatselain KementerianKesehatan dibantu TimPenilai
Instansi
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi,bagi:
1) Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat Pembina, golru IV/a pada Rumah Sakit di lingkunganProvinsi.
2) Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama, s.d Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat Pembina, golru IV/a, pada
Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Provinsi.
f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama s.d Penata Anestesi Ahli Muda/Muda, pada
Rumah Sakit di
lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai UPTDProvinsi
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/ Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota,bagi:
1) Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat Pembina, golru IV/a pada Rumah Sakit di lingkungan
Kabupaten/Kota;dan
2) Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama s.d Penata Anestesi Ahli Madya/Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan
Puskesmas Perawatan Plus dan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Kabupaten/Kota
f. Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota bagi Penata Anestesi Ahli Pertama/Pertama s.d Penata Anestesi Ahli Muda/Muda,
pada Rumah
Sakit di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai UPTDKabupaten/Kota
11. UJIKOMPETENSI:
Penata Anestesi yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARIJABATAN:
a. diberhentikan sementara sebagai PNS;
b. menjalani cuti di luar tanggungan negara;
c. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam)bulan;
d. ditugaskan secara penuh pada JPT, jabatan Administrator, Pengawas, atau jabatan fungsional lainnya;atau
e. Tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penata Anestesi yg diberhentikan dari jabatannya karena point a s.d point d, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai ketentuan
yang berlaku
Batas
Kategori Jenjang A n g n Jabatan Usia
Golru TKredit
u n Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
Pensiun
k a
j a nga
III/a 100 1. berstatus
Syarat PNS; pertama:
pengangkatan
Pertama/Ahli 58th 2. memiliki integritas dan moralitas yang baik;
Pertama 3. sehat jasmani dan rohani;
III/b 150 4. berijazah paling rendah Diploma IV (D-IV) di bidang
keperawatan anestesiologi atau Penata Anestesi;
5. mengikuti dan lulus pendidikan dan
III/c 200 pelatihan (diklat)
Muda/Ahli 58th fungsional di bidang pelayanan anestesi;
Muda 6. memiliki Surat Tanda Registrasi Perawat Anestesi
III/d 300
atau
Penata Anestesi (STRPA);dan
1. memenuhi
Syarat persyaratan
pengangkatan pengangkatan
perpindahan dari jabatanpertama;
lain:
Keahlian IV/a 400 2. memiliki sertifikat pelatihan anestesiologi dan
memiliki
Surat Tanda Registrasi Perawat Anestesi atau
Penata Anestesi (STRPA) bagi PNS dengan
pendidikan paling rendah Sarjana (S1)/D-IV
bidangkesehatan;
Madya/Ahli IV/b 550 60th
3. mengikuti dan lulus uji kompetensi di bidang
Madya
pelayanan
asuhan kepenataan anestesi;
4. memiliki pengalaman di bidang pelayanan asuhan
kepenataan anestesi paling singkat 2 (dua)tahun;
IV/c 700 5. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik
dalam 2
(dua) tahun
terakhir; dan 6.berusia
palingtinggi:
Penata Kanselerai
1. PERMENPAN-RB
: Nomor 13 2.Tahun PERATURANBKN 3.
2018, Tanggal 1Maret PENGERTIAN
2018
: Nomor 21 Tahun 2018, Tanggal 31 Desember 2018
: Jabatan Fungsional Penata Kanselerai adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
di Kementerian
tugas, Luar Negeri
tanggung jawab, dan Perwakilan
dan wewenang untukRI untuk mendukung
melaksanakan kegiatan
kegiatan diplomatik
kekanseleraian
dan
yang
konsulerpenataan keuangan, barang milik negara, ketatausahaan dan kepegawaian
4. TUGAS JABATAN
meliputi
: Melaksanakan kegiatan kekanseleraian yang meliputi penataan keuangan, barang
milik
5. PERPRES TUNJANGAN negara, ketatausahaan dan kepegawaian di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan
6. PERATURAN BUP untuk
7. INSTANSIPEMBINA mendukung kegiatan diplomatik dan konsuler
8. RUMPUNJABATAN : …..
9. LINGKUPBERLAKU : PP Nomor 11 Tahun2017
10. :
PEJABAT PENETAP PAK : Kementerian LuarNegeri
a. Pejabat Pimpinan: Tinggi
PolitikMadya
dan Hubungan Luar Negerikepegawaian di Kementerian Luar Negeri untuk
yang membidangi
Angka Kredit bagi Penata Kanselerai Ahli Madya di lingkungan Kementerian Luar Negeri dan
Perwakilan dibantu Tim Penilai
Pusat; dan
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional di
Kementerian Luar Negeri
untuk Angka Kredit bagi Penata Kanselerai Ahli Pertama dan Penata Kanselerai Ahli Muda di
lingkungan
Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
11. UJI KOMPETENSI
Penata Kanselerai yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN:
a. Penata Kanselerai diberhentikan dari jabatannya, apabila:
1) mengundurkan diri dari Jabatan;
2) diberhentikan sementara sebagai PNS;
3) menjalani cuti di luar tanggungan negara;
4) menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
5) ditugaskan secara penuh pada Jabatan Pimpinan Tinggi dan jabatan Administrasi; atau
6) tidak memenuhi persyaratan jabatan.
b. Selain pemberhentian pada huruf a, Penata Kanselerai diberhentikan dari jabatannya, apabila:
1) menduduki Jabatan Negara; dan
2) menduduki Jabatan pada Organisasi Internasional.
13. PENGANGKATAN KEMBALI
Penata Kanselerai yang diberhentikan karena ketentuan huruf a angka 2) s.d angka 5) dan huruf b,
dapat diangkat
kembali dalam jabatannya sesuai ketentuan yang berlaku
Kategori Jenjang Golru Batas
Jabatan Angka Tunjangan
Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Kredit Jabatan
Pensiun
Syarat pengangkatan pertama:
III/a 100 1. berstatus PNS;
Ahli Pertama 58th 2. memiliki integritas dan moralitas yg baik;
3. sehat jasmani dan rohani;
III/b 150 4. berijazah paling rendah S-1 atau D-4 pada
bidang akuntansi, manajemen, ekonomi,
atau bidang studi lainnya yang ditentukan
III/c 200
oleh Instansi Pembina;
Ahli Muda 58th 5. mengikuti dan lulus uji kompetensi sesuai
III/d 300
standar kompetensi yang telah disusun
Keahlian oleh
Syarat pengangkatan
Instansi perpindahan dari jabatan lain:
pembina;
IV/a 400 1. Memenuhi syarat pengangkatan pertama
kecuali angka 6;
2. Memiliki pengalaman pelaksanan tugas di
bidang kekanseleraian paling kurang 2 th
IV/b 550 3. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
Ahli Madya 60th
baik
dalam 2
tahunterakhir 4.
Berusia paling tinggi:
IV/c 700 a. 53 th utk menduduki jenjang Ahli
Pertama
dan Ahli Muda;
Penata Kelola Pemilihan Umum
1. PERMENPAN-RB
2.
97
1.berstatus PNS;
Pertama 2.memiliki integritas dan moralitas yg baik;
III/b 150 58 th
1 : Nomor 23 Tahun2018, Tanggal27 April 20193.sehat jasmani dan rohani;
4.berijazah paling rendah S-1/D-4 di bidang Ilmu Sosial,
. PERMENPAN-R : Nomor 22 Tahun 2019, Tanggal 26 September 2019
Ilmu Pemerintahan, Ilmu Politik, Ilmu Hukum, Ilmu
PERATURANB : Jabatan Fungsional Penata Laksana Barang adalah atau
Administrasi jabatan yang mempunyai
Ilmu Ekonomi;
Muda
kegiatan standar kompetensi yang disusun oleh Instansi Pembina;
6.nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik dalam 1
4 pengelolaan BMN/D sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
(satu) tahun terakhir bagi PNS
. TUGASJABATAN
Keahlian : Melaksanakan kegiatan Pengelolaan BMN/D
Syarat pengangkatan perpindahan jabatan:
5 : ……III/d 300 58 th 1.memenuhi syarat pengangkatan pertama;
9. LINGKUP BERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kesekretariatan atau
kepegawaian untuk Angka
Kredit bagi Penata Laksana Barang Terampil sampai dengan Penata Laksana Barang
Penyelia di
lingkungan Kementerian/Lembaga dibantu Tim Penilai Instansi; dan
b. Sekretaris Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama
yang ditunjuk yang membidangi kepegawaian untuk Angka Kredit bagi Penata
Laksana Barang Terampil sampai dengan Penata Laksana Barang Penyelia di
lingkungan Pemerintah Daerah Provinsi/Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai
Provinsi/Kabupaten/Kota.
11. UJIKOMPETENSI
Penata Laksana Barang yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penata Laksana Barang yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat
kembali dlm jabatannya
menurut ketentuan yang berlaku.
Batas
Kategori Jenjang Angka Tunjangan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Golru Kredit Jabatan
Jabatan Pensiun
Syarat pengangkatan pertama: 1.
II/c 60
berstatus PNS;
Terampil 58th 2. memiliki integritas dan moralitas yg
baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
II/d 80 4. memiliki ijazah paling rendah D-3
(Diploma-3) bidang ekonomi, teknik,
matematika, atau kualifikasi pendidikan
III/a 100 lain yang relevan dan ditentukan oleh
Instansi Pembina;
5. mengikuti dan lulus uji
Mahir 58th Kompetensi
Keterampilan Teknis, Kompetensi Manajerial,
III/b 150
dan Kompetensi Sosial
6. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 1 thterakhir
III/c 200
1. Memenuhi
Syarat syarat
pengangkatan pengangkatan
perpindahan dari
pertama
jabatan lain: kecuali angka 6;
Penyelia 58th 2. Memiliki pengalaman
di bidang
pengelolaan BMN/D paling kurang 2th;
III/d 300
3. Nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 2 thterakhir
4. Berusia paling tinggi
99
Penata Ruang
1. PER MENPAN-RB
2. : Nomor PER/10/M.PAN/6/2007, tanggal 18 Juni 2007
: Nomor 06/PKS/M/2007 dan Nomor 44 Tahun 2007, Tanggal 27 Desember
PERATURAN BERSAMA 3.2007
PENGERTIAN : Penata Ruang
hak secara adalah
penuh PNS
oleh yang yang
pejabat diberiberwenang
tugas, tanggung jawab, wewenang
untuk melakukan
kegiatan perencanaan tata ruang dan atau peninjauan kembali dan
rencana tata ruang, pemanfaatan ruang, dan pengendalian
pemanfaatan ruang.
: Melakukan kegiatan perencanaan tata ruang, dan pengendalian pemanfaatan
ruang.
4. TUGAS POKOK : Nomor 20 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
: PP Nomor 11 Tahun2017
5. PERPRES TUNJANGAN
: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
6. PERATURAN BUP
: Arsitek, Insinyur, dan yang berkaitan
7. INSTANSI PEMBINA
: P N S Pusat /Daerah
8. RUMPUN JABATAN
9. LINGKUP BERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Menteri PU bagi Penata Ruang Madya dibantu Tim Penilai Departemen.
b. Dirjen Penataan Ruang bagi Penata Ruang Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Sekjen Departemen, Sekjen Lembaga Tinggi Negara, Pimpinan LPND bagi Penata Ruang
Pertama s.d
Muda dibantu Tim Penilai Instansi
d. Kepala Dinas provinsi bagi Penata Ruang Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota bagi Penata Ruang Pertama dan Muda dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penata Ruang yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya
100
Pe ne l i t i
1. : Nomor 34 Tahun 2018, Tanggal 05 September 2018
: Nomor 9 Tahun 2019, Tanggal 15 Mei 2019
PERMENPAN-RB : PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak secara
penuh oleh
2.
Pejabat yang Berwenang untuk melakukan tugas teknis penelitian,
pengembangan,
PERATURAN dan/ a tau
BKN
3. PENGERTIAN
1. PERMENPAN –RB : Nomor 49 Tahun 2014, tgl 16 Oktober 2014 jo Permenpan-RB Nomor 1Tahun
2016
2. PERKA BKN : Nomor 21 Tahun 2016, Tanggal 26 Agustus2016
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penerjemah adalah jabatan fungsional tertentu
yang
mempunyai ruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk
4. TUGAS POKOK melaksanakan kegiatan penerjemahan tulis maupun lisan dan penyusunan
naskah bahan terjemahan dalam lingkungan instansi pemerintah pusat
dan daerah.
5. PERPRESTUNJANGAN : Melakukan kegiatan penerjemahan tulis, penerjemahan lisan,
pengalihaksaraan
6. PERATURAN BUP
dan penerjemahan teks naskah kuno/arsip kuno/prasasti, dan penyusunan
7. INSTANSIPEMBINA naskah
8. RUMPUNJABATAN bahan terjemahan.
9. LINGKUPBERLAKU : Nomor 70 Tahun 2008, Per Ka BKN Nomor 39
Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun2017
: Sekretariat Kabinet RepublikIndonesia
: Manajemen
: P N S Pusat /Daerah
10. SYARAT PENGANGKATAN PERTAMA:
a. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) bidang sastra atau bidang lain yang
ditentukan
oleh InstansiPembina;
b. pangkat paling rendah Penata Muda, golru III/a;
c. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
11. SYARAT PENGANGKATAN PERPINDAHAN DARI JABATAN LAIN:
a. tersedia lowongan formasi untuk jabatan Penerjemah;
b. berijazah paling rendah Sarjana (S-1)/Diploma IV (D-IV) sastra atau bidang lain yang ditentukan
o kat paling rendah Penata Muda, golru III/a;
l d. telah mengikuti dan lulus uji kompetensi Penerjemah
e e. memiliki pengalaman dalam pelaksanaan tugas di bidang penerjemahan paling kurang 2 tahun;
h f. nilai kinerja paling kurang bernilai baik dalam 2 thterakhir;
g. usia paling tinggi 50 th
12.
Ins UJIKOMPETENSI:
t Selain memenuhi syarat kinerja, Penerjemah yang akan dinaikkan jabatannya setingkat lebih tinggi
s harus
P mengikuti dan lulus uji kompetensi
mb
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
i a. mengundurkan diri dari Jabatan;
; b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
. d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
p f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
a14. PENGANGKATAN KEMBALI
n Penerjemah yang diberhentikan karena poin b s.d oin e, dapat diangkat kembali dalam
g jabatannya sesuai ketentuan yang berlaku
Jumlah
Kategori Jenjang ngka Tunjangan BatasUsia
A Kredit Angka Kredit
J Golru Minimalper-tahun Jabatan Pensiun
abatan
III/a 50 12,5
Ahli Pertama Rp. 375.000 58th
III/b 50 12,5
IV/d 200 50
Ahli Utama Rp. 1.300.000 65th
IV/e 200 50
10
3
Pengamat Gunung Api
1. KEPMENPAN-RB
2. KEPUTUSANBERSAM
A
: Nomor 136/KEP/M.PAN/12/2002, Tanggal 3 Desember2002
: Nomor 0064 k/70/MEM/2004 dan Nomor 05 Tahun 200 , Tanggal 17
3. PENGERTIAN : Pengamat Gunung Api adalah PNS di lingkungan Dep. ESDM yangFebruari200
diberi tugas,
104
Pengamat Meteorologi dan Geofisika
1. KEPMENPAN-RB : Nomor KEP/18/M.PAN/2/2004, Tanggal 11 Februari2004
2. : Nomor SK .32/KP.303/KB/BMG-2004 dan Nomor 19 Tahun 2004, Tgl 26 April 2004
: Pengamat Meteorologi dan Geofisika, adalah PNS yg diberi tugas, tanggungjawab
KEPUTUSAN BERSAMA wewenang, dan hak secara penuh oleh Kepala Badan Meteorologi dan Geofisika untuk
3. PENGERTIAN
melaksanakan kegiatan pengamatan meteorologi dan geofisika.
4. TUGAS POKOK
dengan peraturan perundang-undangan.
: Melakukan pengamatan tera meliputi pengamatan UTTP, pengamatan BDKT,
5. PERATURAN BUP pengamatan penggunaan satuan ukuran, penyuluhan masyarakat, dan
6. penanganan pengaduan masyarakat.
: PP Nomor 11 Tahun2017
PERPRESTUNJANGAN 7. : Nomor 105 Tahun2017
INSTANSI PEMBINA : Kementerian Perdagangan
: Pengawas Kualitas dan Keamanan
8. RUMPUNJABATAN
: PNS Kementerian Perdagangan /Daerah
9. LINGKUPBERLAKU
:
10. PEJABAT PENETAP PAK
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi Metrologi Kementerian Perdagangan bagi
Pengamat
Tera Pemula s.d Penyelia, di lingkungan Kementerian Perdagangan dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi
perdagangan bagi Pengamat Tera Pemula s.d Penyelia di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai
Provinsi
c. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang
membidangi
perdagangan bagi Pengamat Tera Pemula s.d Penyelia di Iingkungan Kabupaten/Kota dibantu
Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. UJI KOMPETENSI:
Pengamat Tera yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengamat Tera yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatan
Pengantar Kerja
1. PERMENPAN-RB : Nomor 5 Tahun 2014, Tanggal 10 Januari 2014
2. : Nomor 14 Tahun 2014 dan Nomor 28 Tahun 2014, Tanggal 17 September2014
: Jabatan Fungsional Pengantar Kerja adalah jabatan yang mempunyai ruang
PERATURANBERSAMA 3. lingkup,
PENGERTIAN tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan kegiatan
pelayanan antar kerja
: Melakukan kegiatan pelayanan antar kerja
4. TUGAS POKOK
: Nomor 62 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
5. PERPRESTUNJANGAN
: PP Nomor 11 Tahun2017
6. PERATURANBUP
: KementerianKetenagakerjaan
7. INSTANSIPEMBINA
: Ilmu Sosial dan yang berkaitan
8. RUMPUNJABATAN
: PNS Pusat /Daerah
9. LINGKUPBERLAKU :
10. PEJABAT
a. Direktur Jenderal yang membidangi Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja Kemnakertrans bagi
PENETAPPAKPengantar Kerja Madya, Pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/b s.d Utama, Pangkat Pembina Utama,
golru IV/e, di lingkungan Kemnakertrans, InstansiPusatselain Kemnakertrans,Provinsi,dan
Kabupaten/Kota dibantu TimPenilai Pusat
b. Sekretaris Direktorat Jenderal Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja bagi Pengantar Kerja Pertama,
Pangkat
Penata Muda, golru III/a s.d Madya, Pangkat Pembina, golru IV/a yg bertugas dilingkungan
Kemnakertrans
dibantu Tim Penilai Unit Kerja.
c. Pejabat eselon II yang membidangi kepegawaian pada Instansi Pusat selain Kemnakertrans bagi
Pengantar Kerja
Pertama, Pangkat Penata Muda, golru III/a s.d Madya, Pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan
Instansi Pusat
selain Kemnakertrans dibantu Tim Penilai Instansi.
d. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Eselon II yang ditunjuk yang membidangi Ketenagakerjaan bagi
Pengantar Kerja Pertama, Pangkat Penata Muda, golru III/a s.d Madya, Pangkat Pembina, golru IV/a di
108
Pengawas Benih Tanaman
1. PERMENPAN- : Nomor 09 Tahun 2010, Tanggal 23 April 2010
RB : Nomor 59/Permentan/OT.140/9/2011 dan Nomor 38 Tahun 2011, Tanggal 30
2. September2011
: Pengawas Benih Tanaman adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,tanggung
PERATURAN BERS jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan benih tanaman yang
diduduki
AMA 3. oleh PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yg diberikan oleh pejabat
PENGERTIAN yg berwenang;
: Menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan kegiatan
4. TUGAS POKOK pengawasan benih tanaman yang terdiri dari penilaian kultivar, sertifikasi, pengujian mutu
benih,
5. PERPRESTUNJANGANpengawasan peredaran benih tanaman, dan penerapan sistem manajemenmutu.
6. PERATURAN BUP : Nomor 16 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
7. INSTANSIPEMBINA: PP Nomor 11 Tahun2017
8. RUMPUNJABATAN : KementerianPertanian
9. LINGKUP BERLAKU
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Sekjen Kementan bagi Madya, pangkat Pembina Tingkat I golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda
golru IV/c, di
lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan benih tanaman di Kementan, bagi P. Pemula s.d
Penyelia, dan Pertama
s.d Madya, pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan Kementan dibantu Tim Penilai Kementan
c. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan benih tanaman Provinsi bagi P. Pemula s.d Penyelia, dan
Pertama s.d
Madya, pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan benih tanaman Kabupaten/Kota bagi P. Pemula s.d
Penyelia, danPertama
s.d Madya, pangkat Pembina golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI:
a. Pengawas Benih Tanaman Terampil yang memperoleh Ijazah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Pengawas
Benih Tanaman
Ahli dengan syarat:
1) tersedia formasi untuk jabatan Pengawas Benih Tanaman Ahli;
2) ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yahg ditentukan untuk jabatan Pengawas Benih Tanaman
Ahli;
3) telah mengikuti dan lulus diklat fungsional alih kelompok Pengawas Benih Tanaman Terampil ke Ahli;
dan
4) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan
b. Pengawas Benih Tanaman Terampil yang akan beralih menjadi Pengawas Benih Tanaman Ahli diberikan
angka kredit dari
Ijazah S1/D.IV yang sesuai kompetensi ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, tugas
pokok dan
pengembangan profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsurpenunjang
12. DIKLATPENJENJANGAN:
Pengawas Benih Tanaman yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus diklat
penjenjangan
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATANKEMBALI:
Pengawas Benih Tanaman yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai
ketentuan yang berlaku.
Batas
Tingkat Jenjang ngka Tunjangan Usia
A Kredit
J Golru Pensiun Pengangkatan Dalam
abatan Jabatan
1. Pelaksana
PERMENPAN-RB II/a 25 Rp. 300.000 58th Jabatan
Pemula Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
2.
1. Berijazah paling rendah SMK di bidang
II/b 40 Rp. 360.000 58th
PERATURAN BERSAMA Pertanian 2. Pangkat serendah-rendahnya
Pelaksana
3. PENGERTIAN II/c 60
4. TUGAS POKOK Pengatur Muda,
II/d 80
Terampil
III/a 100 Golongan Ruang II/a.
5. Pelaksana Rp. 450.000
Lanjutan 58th
III/b 150 3. Diklat fungsional tingkat terampil
PERPRESTUNJANGAN
6. PERATURAN BUP 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 paling
Penyelia
7. INSTANSIPEMBINA III/c 200 Rp. 720.000 58th kurang
8. RUMPUNJABATAN III/d 300
9. LINGKUPBERLAKU bernilai baik dalam 1 tahun terakhir
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama Rp. 540.000 58th 1. Berijazah paling rendahS.1/ D.IV di
III/b 150
bidang
pertanian
Muda 2.. Pangkat paling rendah Penata- Muda, Golru
III/c
III/d 200
300 Rp. 900.000 58th bernilai baik dalam 1
III/a
Ahli tahunterakhir
3. Diklat
Syarat fungsional
pengangkatan tingkat ahli
perpindahan dari jbtn lain:
IV/a 400
1. Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
2. Memiliki pengalaman dalam kegiatan
Madya IV/b 550 Rp. 1.200.000 60th pengawasan benih tanaman paling kurang
2 th; 3. Telah ikut dan lulus diklat fungsional
IV/c 700 bidang
pengawasan
benih tanaman; 4. Berusia
Pengawas Bibit Ahli;
3)
Ternak telah
mengi
kuti
: Nomor 2 Tahun 2011, Tanggal 27 Januari 2011
dan
: Nomor 60/Permentan/OT.140/9/2011 dan Nomor 39 Tahun 2011, Tanggal 30
lulus
September2011
diklat
: Jabatan Fungsional Pengawas Bibit Ternak adalah jabatan yang mempunyai
fungsi
ruang lingkup
onal
tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan bibit
ternak alih
yang diduduki oleh PNS. kelom
: Menyiapkan, melaksanakan, mengevaluasi, mengembangkan dan melaporkan pok
kegiatan Peng
pengawasan bibit ternak yang terdiri dari pengawasan mutu bibit, pengawasan awas
mutu benih, Bibit
serta pengawasan peredaran bibit dan benih. Terna
: Nomor 16 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 k
: PP Nomor 11 Tahun2017 Teram
: KementerianPertanian pil ke
: IlmuHayat Ahli; d
: PNS Kementerian Pertanian /Daerah an
10. PEJABAT PENETAP PAK : 4)
a. Sekjen Kementan bagi Madya, pangkat Pembina Tk I golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda golru meme
IV/c di nuhi
lingkungan Kementan, Provinsi, Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiPusat jumla
b. Pejabat eselon II yg membidangi pengawasan bibit ternak di Kementan bagi Pelaksana s/d Penyelia h
dan Pertama s/d angka
Madya, pangkat Pembina golru IV/a dilingkungan Kementan dibantu Tim PenilaiKementan kredit
c. Pejabat eselon II yg membidangi pengawasan bibit ternak Provinsi bagi Pelaksana s/d Penyelia dan kumu
Pertama s/d Madya, latif
pangkat Pembina golru IV/a dilingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi yang
d. Pejabat eselon II yg membidangi pengawasan bibit ternak Kabupaten/Kota bagi Pelaksana s/d ditent
Penyelia dan Pertama ukan
b
s/d Madya, pangkat Pembina golru IV/a dilingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim
.
PenilaiKabupaten/Kota P
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKAT AHLI: e
a. Pengawas Bibit Ternak Terampil yang memperoleh Ijazah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Pengawas Bibit n
Ternak Ahli g
dengan syarat: a
1) tersedia formasi untuk jabatan Pengawas Bibit Ternak Ahli; w
2) ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yahg ditentukan untuk jabatan Pengawas Bibit Ternak a
s Bibit Ternak Terampil yang akan beralih menjadi Pengawas Bibit Ternak Ahli diberikan angka kredit dari
Ijazah
109
S1/D.IV yang sesuai kompetensi ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, tugas pokok
dan
pengembangan profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsurpenunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pengawas Bibit Ternak yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi.
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
14. PENGANGKATANKEMBALI:
Pengawas Bibit Ternak yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai
II/b 40 1. Berijazah
Syarat paling pertama
pengangkatan rendah tingkat
SMU/SMK sesuai
Rp.350.000 58th Terampil:
kualifikasi yang ditentukan
Pelaksana II/c 60
2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda,
II/d Golongan Ruang II/a.
Terampil 80
Pelaksana III/a 100 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Lanjutan Rp.425.000 58th
III/b 150 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam
III/c 200 satu tahun terakhir
Penyelia Rp.500.000 58th
III/d 300
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli: 1.
Pertama Rp.500.000 58th Berijazah paling rendahS.1/ D.IV sesuai
III/b 150 dengan kualifikasi pendidikan.
2. Pangkat paling rendah Penata Muda,
III/c 200 golongan ruang III/a
Muda Rp.800.000 58th 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
III/d 300 sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli satu tahun terakhir dalam
IV/a 400 Persyaratan pengangkatan perpindahan dari
jabatan lain:
IV/b 550 1. Memenuhi syarat pengangkatan pertama
Madya Rp. 1.175.000 60th 2. Memiliki pengalaman dibdg pengawasan
IV/c 700 mutu hasil pertanian paling kurang
2th 3. Berusia paling tinggi 50 th
117
Pengawas Mutu Pakan
1. PERMENPAN-RB : Nomor 22 Tahun 2013, Tanggal 7 Mei 2013
2. : Nomor 114/Permentan/OT.140/11/2013 dan Nomor 28 Tahun 2013, Tanggal 6
Nopember 2013
PERATURANBERSAMA : Jabatan Fungsional Pengawas Mutu Pakan adalah jabatan yg mempunyai ruang
3. PENGERTIAN lingkup tugas,
tanggung jawab, wewenang untuk melakukan kegiatan pengawasan dan
4. TUGASPOKOK pengujian mutu pakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang
diduduki oleh PNS
5. : Melakukan pengawasan dan pengujian mutu pakan serta pengembangan sistem
dan metode
pengawasan dan pengujian mutu pakan.
: Nomor 16 Tahun 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. : Kementerian Pertanian
INSTANSIPEMBINA : IlmuHayat
8.10.
RUMPUNJABATAN
PEJABAT PENETAP PAK : PNS
: Kementerian Pertanian
9. LINGKUPBERLAKU
a. Sekretaris Jenderal/Daerah
Kementerian Pertanian bagi Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b dan
pangkat Pembina
Utama Muda, golru IV/c, di lingkungan Kementerian Pertanian, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu
Tim Penilai Pusat
b. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan mutu pakan di Kementerian Pertanian, bagi Pelaksana
Pemula s.d
Penyelia, dan bagi Pengawas Mutu Pakan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan
Kementerian
Pertanian dibantu Tim Penilai Kementerian Pertanian
c. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan mutu pakan Provinsi, bagi Pengawas Mutu Pakan
Pelaksana Pemula, s.d Penyelia dan bagi Pengawas Mutu Pakan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina,
golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim PenilaiProvinsi
d. Pejabat eselon II yang membidangi pengawasan mutu pakan Kabupaten/Kota, bagi Pengawas Mutu
Pakan Pelaksana
Pemula s.d Penyelia dan bagi Pengawas Mutu Pakan Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
di lingkungan
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Pengawas Mutu Pakan Terampil yg memperoleh ijasah S1/D.IV dpt diangkat ke Pengawas Mutu Pakan Ahli
dgn syarat:
1) tersedia formasi untuk jabatan fungsional Pengawas Mutu Pakan Ahli;
2) ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk jabatan fungsional Pengawas
Mutu Pakan Ahli;
3) telah mengikuti dan lulus diklat fungsional pengawasan mutu pakan ahli;
4) telah mengikuti dan lulus uji kompetensi Pengawas Mutu Pakan; dan
5) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan.
b. Pengawas Mutu Pakan Terampil yang akan beralih menjadi Pengawas Mutu Pakan Ahli diberikan angka
kredit dari ijazah
S1/ D.IV ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65 %dari pendidikan dan pelatihan, tugas pokok dan
pengembangan
profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pengawas Mutu Pakan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
13. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengawas Mutu Pakan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai
lain:
Madya IV/b 550 Rp. 1.200.00 60th 1. memenuhi syarat pengangkatan
0 pertama;
2. memiliki pengalaman di bdg
pengawasan
IV/c 700
mutu pakan paling kurang 2th;
118 3. telah mengikuti dan lulus diklat
Pengawas Perikanan fungsional
1. PERMENPAN-RB : Nomor 25 Tahun 201, Tanggal 26 September 2017 Pengawas Mutu Pakan;
2. PERATURAN BKN : Nomor 22 Tahun 2017, tanggal 24 Nopember 2017
: Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup
3. PENGERTIAN tugas,
tanggungjawab dan wewenang utk melakukan kegiatan pengawasan terhadap pengelolaan sumber
4. TUGASJABATAN daya
kelautan dan perikanan, dalam rangka menegakkan tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan
dan
: Nomor 32 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39Tahun 2007
ketentuan.
: PP Nomor 11 Tahun2017
: Melakukan kegiatan pengawasan terhadap pengelolaan sumber daya kelautan dan
: Kementerian Kelautan danPerikanan
perikanan, untuk
: IlmuHayat
menegakkan tertib pelaksanaan peraturan perundang-undangan
: PNS Kementerian Kelautan dan Perikanan / Daerah Provinsi
dan ketentuan.
10. PEJABAT PENETAPPAK :
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan bagi Pengawas
Perikanan Ahli
Madya/Madya dan Ahli Utama/Utama di lingkungan Direktorat Jenderal yang membidangi Pengawasan Sumber Daya
Kelautan dan
Perikanan/Unit Pelaksana Teknis/Sekretaris Daerah Provinsi dibantu Tim Penilai Pusat
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di bidang Kesekretariatan pada Direktorat Jenderal yang membidangi Pengawasan
Sumber Daya
Kelautan dan Perikanan bagi Pengawas Perikanan Ahli Pertama/Pertama, Ahli Muda/Muda, dan Pengawas Perikanan
Kategori
Keterampilan di lingkungan Direktorat Jenderal yang membidangi Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan
dan Unit
Pelaksana TeknisKementerian Kelautan dan Perikanan dibantu TimPenilai UnitKerja
c. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk bagi Pengawas Perikanan Ahli
Pertama/Pertama, Ahli
Muda/Muda, dan Pengawas Perikanan Kategori Keterampilan di lingkungan Provinsi dibantu Tim PenilaiProvinsi
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Pengawas Perikanan Terampil yg memperoleh ijasah S1/D.IV bidang perikanan atau kualifikasi lain yg ditetapkan, dpt
diangkat menjadi
Pengawas Perikanan Ahli dgn syarat:
1) tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan Kategori Keahlian;
2) ijazah yang dimiliki sesuai dengan bidang tugas Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan KategoriKeahlian;
3) mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural sesuai standar
kompetensi yang
telah disusun oleh Instansi Pembina;
4) telah mengikuti dan lulus diklat fungsional yang ditentukan untuk Jabatan Fungsional Pengawas Perikanan
Kategori Keahlian;
5) memenuhi jumlah Angka Kredit Kumulatif yang ditentukan; dan
6) memiliki pangkat Penata Muda, golongan ruangIII/a.
b. Pengawas Perikanan Keterampilan yg akan beralih menjadi Pengawas Perikanan Keahlian diberikan angka kredit dari
ijazah S1/D.IV
yg sesuai kompetensi ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65%dari pendidikan dan pelatihan, tugas jabatan dan
pengembangan
profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsurpenunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pengawas Perikanan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
13. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugasbelajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengawas Perikanan yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam jabatan Pengawas
Perikanan sesuai
III/a 50 12,5
Ahli 58th (S1)/Diploma
Syarat pengangkatanIVpertama:
(D-IV) bidang
Pertama 1. berijazah paling rendah Sarjana
perikanan/ilmu kelautan/
III/b 50 12,5 planologi/ geografi/lingkungan
;
2. pangkat paling rendah Penata
III/c 100 25 Muda, golongan ruang III/a;
3. telah mengikuti dan lulus diklat
Ahli Muda 58th fungsional untuk jabatan
III/d 100 25 fungsional Pengelola Ekosistem
Laut dan Pesisir;
4. nilai kinerja paling kurang bernilai
Keahlian
Ahli
Madya IV/b 150 37,5 60th
planologi/
Syarat pengangkatan perpindahan
dari jabatan lain:
geografi/lingkungan; 3.
1. pangkat
tersedia lowongan formasi
paling rendah untuk
Penata
IV/c 150 37,5 jabatan Pengelola Ekosistem Laut
Muda Tk.I, golruIII/b;
4. telah mengikuti dan lulus
dan Pesisir;
pelatihan fungsional utk Pengelola
2. Ekosistem
berijazah paling rendah
Laut dan Sarjana
Pesisir;
(S1)/Diploma
5. mengikuti dan IV (D-IV)
lulus uji bidang
IV/d 200 50 perikanan/ilmu kelautan/
kompetensi;
6. memiliki pengalaman dalam
Ahli Utama 65th pelaksanaan tugas di bidang
pengelolaan wilayah pesisir dan
pulau-pulau kecil paling kurang 2
IV/e 200 50 tahun;
7. nilai kinerja paling kurang bernilai
baik dalam 2 tahun
terakhir; dan 8. usia paling
1
2
1.
3
PERMENPAN-RB
2. PERKA BKN
3. Pengelola Kesehatan Ikan
PENGERTIAN : Nomor 1 Tahun 2017, Tanggal 25 Januari 2017
: Nomor 17 Tahun2017
: Jabatan Fungsional Pengelola Kesehatan Ikan adalah jabatan yang mempunyai ruang
4. lingkup
tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengelolaan kesehatan
TUGASJABATAN ikan
persiapan, pelaksanaan,
dan lingkungan evaluasi
dalam rangka dan pelaporan
mendukung sesuai dengan
keberlanjutan ketentuanbudidaya
usaha perikanan
peraturan
5. PERPRESTUNJANGAN perundang-undangan.
6. PERATURANBUP : Nomor ….
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun 2017
8. RUMPUNJABATAN : Kementerian Kelautan dan Perikanan
9. LINGKUPBERLAKU : IlmuHayat
10. PEJABAT PENETAP PAK : Kementerian Kelautan dan Perikanan /Daerah
: PNS
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Perikanan Budidaya bagi Pengelola Kesehatan Ikan
Madya/Ahli
Madya s.d Pengelola Kesehatan Ikan Utama/Ahli Utama di lingkungan Direktorat Jenderal yang
membidangi
Perikanan Budidaya/Unit Pelaksana Teknis/Daerah Provinsi/Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim
Penilai Pusat
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama di bidang Kesekretariatan pada Direktorat Jenderal yang
membidangi Perikanan
Budidaya bagi Pengelola Kesehatan Ikan Pertama/Ahli Pertama s.d Pengelola Kesehatan Ikan
Muda/Ahli Muda di
InstansiPusat dan UnitPelaksana Teknis Kementerian Kelautan dan
Perikanan dibantu TimPenilai UnitKerja;
c. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk bagi Pengelola
Kesehatan Ikan
Pertama/Ahli Pertama/Ahli Pertama s.d Pengelola Kesehatan Ikan Muda/Ahli Muda di lingkungan
Provinsi dibantu Tim
Penilai Provinsi; dan
d. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk bagi
Pengelola Kesehatan
Penilai Kabupaten/Kota
11. UJI KOMPETENSI:
Pengelola Kesehatan Ikan yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARIJABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengelola Kesehatan Ikan yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya
sesuai ketentuan yang berlaku.
Batas
Kategori Jenjang Angka Tunjangan Usia
Golru Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun
Syarat pengangkatan pertama:
III/a 100
1. berstatus PNS;
Ahli Pertama 58th
2. sehat jasmani dan rohani;
III/b 150
3. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/Diploma
IV (DIV) bidang perikanan atau bidang lain
III/c 200
Ahli Muda 58th sesuai kualifikasi yang ditentukan oleh
Instansi Pembina;
III/d 300 4. pangkat paling rendah Penata Muda, golru
III/a;dan
IV/a 400 5. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan
Keahlian lain:
IV/b 550 1. memenuhi syarat pengangkatan pertama;
Ahli Madya 60th
kecuali angka 5;
IV/c 700 2. memiliki pengalaman di bidang
pengelolaan
kesehatan ikan dan lingkungan paling
singkat 2 th;
IV/d 850 3. telah mengikuti dan lulus diklat di bidang
pengelolaan kesehatan ikan dan
Ahli Utama 65th lingkungan;
4. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
IV/e 1050 baik
dalam 2
tahunterakhir 5. usia
124 paling tinggi:
Pengelola Pengadaan Barang/Jasa
1. PERMENPAN-RB : Nomor 77 Tahun 2012, Tanggal 26 Desember 2012
2. : Nomor 1 Tahun 2013 dan Nomor 14 Tahun 2013, Tanggal 1 Mei 2013
: Jabatan fungsional Pengelola Pengadaan Barang/Jasa adalah jabatan yang
PERATURANBERSA mempunyai
MA 3. ruang lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk melakukan kegiatan
PENGERTIAN penga-
PERATURANBKN
3.
PERATURANBUP
7.
10. PEJABAT
INSTANSIPEMBINA
PENETAPPAK
8.
RUMPUNJABATAN
9.
LINGKUPBERLAKU
:
a. Sekretaris Jenderal bagi PEH Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pembina Utama Muda, golru
IV/c di lingkungan
Kementerian Kehutanan, Pemerintah Daerah provinsi dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Direktorat Jenderal yang membidangi pengendalian ekosistem hutan bagi PEH Pelaksana Pemula,
s.d Penyelia dan
PEH Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Kementerian Kehutanan dibantu Tim
Penilai Direktorat
Jenderal Kementerian Kehutanan
c. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) yang membidangi pengendalian ekosistem hutan yang ditunjuk oleh
Menteri Kehutanan bagi
PEH Pel.Pemula pangkat Pengatur Muda, golru II/a s.d Pelaksana, pangkat Pengatur Tingkat I, golru II/d
dilingkungan UPT
Kementerian Kehutanan dibantu Tim Penilai UPT Kementerian Kehutanan
d. Kepala Dinas Provinsi yang membidangi Kehutanan bagi PEH Pel. Pemula s.d Penyelia dan PEH Pertama s.d
Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Pemda Provinsi dibantu Tim Penilai Daerah Provinsi
e. Kepala Dinas Kabupaten/Kota yang membidangi pengendalian ekosistem hutan yang ditunjuk oleh Menteri
Kehutanan bagi
PEH Pel. Pemula s.d Penyelia dan PEH Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungran
Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Daerah Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. PEH Terampil yg memperoleh ijazah S1/D.IV dpt diangkat menjadi PEH Ahli, dengansyarat:
1) tersedia formasi untuk jabatan Pengendali Ekosistem Hutan Ahli;
2) iiazah yang dimiliki sesuai dengan kualitikasi yang ditentukan untuk jabatan Pengendali Ekosistem
HutanAhli;
3) telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional;
4) Pengendali Ekosistem Hutan tingkat Keahlian; dan
5) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan.
b. Pengendali Ekosistem Hutan Terampil yang akan beralih menjadi Pengendali Ekosistem Hutan Ahli diberikan
angka kredit dari
ijazah S1/D.IV yg sesuai kompetensi ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, tugas pokok dan
pengembangan
profesi dengan tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
12. UJI KOMPETENSI DANDIKLAT:
PEH yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi, sedangkan PEH
Muda yang akan naik
jabatan ke PEH Madya harus mengikuti dan lulus uji kompetensi serta diklat penjenjangan
13. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
PEH yang diberhentikan karena poin b s.d e, dapat diangkat kembali dalam jabatan sesuai dengan
peraturan yg berlaku
Tingkat Jenjang Golru Angka Tunjangan BatasUsia
J Kredit Jabatan Pensiun Pengangkatan Dalam Jabatan
abatan
Pelaksana II/a 25 Rp. 220.000 58th Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pemula 1.berijazah paling rendah SMK dibidang
II/b 40 Kehutanan, Pertanian, perkebunan,
perikanan/Kelautan, Peternakan, Kesehatan
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 58th Hewan, Teknik Bangunan/ Sipil, Surveyor dan
Pemetaan serta kualifikasi lain yg ditetapkan
II/d 80 oleh MenteriKehutanan;
Terampil 2. pangkat paling rendah Pengatur Muda,
Pelaksana III/a 100
Lanjutan III/b 150 Rp.265.000 58th golruII/a; 3. telah lulus uji kompetensi PEH;
4. setiap unsur penilaian prestasi
pelaksanaan pekerjaan
kerjaatau dalam DP3
III/c 200
palingkurang
Penyelia Rp.325.000 58th .
III/a 100
Pertama Rp.270.000 58th
III/b 150
III/c 200
Ahli Rp.400.000 58th Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
4. setiap unsur penilaian prestasi
palingkurang Muda III/d 300 1. pelaksanaan pekerjaan
berijazah paling dalamIVDP3
rendah Sl/D bidang
Kehutanan, Pertanian, Biologi,
kerja atau bernilai baik dalam 1 perikanan/
Kelautan, Ilmu Lingkungan, Geografi, Geodesi,
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
tahunterakhir.
1 Sosiologi, Kedokteran Hewan, Petemakan,
Perencanaan
. Memenuhi Wilayah
syarat dan kualifikasi
pengangkatan lainyang
pertama;
Madya Rp.600.000 60th 2. ditetapkan
Memiliki pengalaman di bidangpengendalian
oleh MenteriKehutanan;
IV/c 700 2. ekosistem hutan
pangkat paling paling penata
rendah singkat Muda,
2 th;
IV/b 550 3. Berusia paling tinggi 50 th;
golruIII/a;
4. Telah ikut dan lulus diklat fungsional bidang
pengendalian kehutanan 129
Pengendali Frekuensi Radio
1. KEPMENPAN
2. : Nomor KEP/51/M.PAN/4/2004, Tanggal 30 April2004
: Nomor KM.77 Tahun 2004 dan Nomor 36 Tahun 2004, Tanggal 13 Oktober 2004
KEPUTUSANBERSAMA : Pengendali Frekuensi Radio, adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab,
3. PENGERTIAN wewenang,
dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melaksanakan
kegiatan
pengendalian frekuensi radio.
4. TUGAS POKOK : Pengendalian frekuensi radio dan pemeliharaan dan perbaikan perangkat
5. PERPRESTUNJANGAN monitor
frekuensi radio
6. PERATURANBUP
: Nomor 33 Tahun 2008, Per. Ka BKN Nomor 39 Tahun2007
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun 2017
8. RUMPUNJABATAN : Kementerian Komunikasi dan Informatika
9. LINGKUPBERLAKU : Operator Alat-alat Optik dan Elektronik
10. PEJABAT PENETAP PAK: : PNS Kementerian Komunikasi danInformatika
a. Menteri Kominfo/Pejabat eselon I yang ditunjuk bagi Madya dibantu Tim Penilai Direktorat Jenderal
b. Pejabat eselon II di bid.Pengendalian Frekwensi Radio pd Dirjen Pos dan Telkom bagi Pertama dan
Muda dibantu
Tim Penilai UnitKerja.
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Pengendali Frekuensi Radio Terampil yang memperoleh ijazah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Pengendali
Frekuensi Radio Ahli, dengan syarat:
a. iiazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Pengendali Frekuensi Radio Ahli;
b. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional yang ditentukan untuk Pengendali Frekuensi Radio Ahli;
c. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan utk jabatan/pangkat yang didudukinya.
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pengendali Frekwensi Radio yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Batas
abatan Golru A ngka Tunjangan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jenjang
Tingkat Kredit Jabatan Pensiun
J
Pelaksana II/a 25 Rp. 220.000 58th
Pemula
II/b 40 Rp. 240.000 58th 2.
Syarat
Pangkat
pengangkatan
serendah-rendahnya
pertama tingkat Terampil:
Pengatur
Pelaksana II/c 60 1. Berijazah serendah-rendahnya SLTA sesuai
Muda,
II/d 80 dengan
Gol. kualifikasi
Ruang II/a. pendidikan
Terampil 3. Diklat fungsional tingkat terampil
Pelaksana III/a 100 4. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
Lanjutan Rp. 265.000 58th
III/b 150 sekurang- kurangnya bernilai baik
dalam satu tahun terakhir
III/c 200
Penyelia Rp. 325.000 58th
III/d 300
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama Rp. 300.000 58th 1. Berijazah serendah-rendahnya S.1/D.IV
III/b 150
sesuai
dengan kualifikasi pendidikan.
III/c 200 2. Pangkat serendah-rendahnya Penata Muda,
Golongan Ruang III/a
Muda Rp. 450.000 58th 3. Diklat fungsional tingkat
III/d 300 ahli
Ahli
4. Setiap unsur penilaian dlm DP-3
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
IV/a 400
1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama; 2. Memiliki pengalaman dalam
Madya IV/b 550 Rp. 700.000 60th kegiatan
pengendalian frekwensi radio paling
IV/c 700 kurang 2 tahun;
3. Berusia paling tinggi 50 tahun
130 Pengendali Hama dan Penyakit Ikan
1. PERMENPAN–RB : Nomor 22 Tahun 2010, tgl 31 Desember 2010 jo Permenpan-RB No 2 Tahun 2017, tgl 11
Januari 2017
2. PERATURAN BERSAMA : Jabatan fungsional
: Nomor PHPI adalah
PB.01/MEN/2012 danjabatan
Nomor yang mempunyai
17 Tahun ruang lingkup
2012, tanggal tugas, tanggungjawab
26 Desember 2012
3. PENGERTIAN dan
wewenang untuk melakukan kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta
lingkungan yang
4. TUGASPOKOK diduduki oleh PNS.
: Melaksanakan kegiatan pengendalian hama dan penyakit ikan serta lingkungan yang
meliputi
: PP Nomorpelaksanaan,
persiapan, 11 Tahun2017 analisis, evaluasi dan pelaporan serta pengembangan
: Kementerian Kelautan dan Perikanan
pengendalian
: IlmuHayat
hama dan penyakit ikan.
5.9.PERPRES
LINGKUPBERLAKU
TUNJANGAN : PNS Kementerian
: Nomor 32 Tahun Kelautan dan
2007, Per Ka.Perikanan
BKN Nomor /Daerah
39 Tahun2007
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Menteri Kelautan dan Perikanan atau Pejabat Eselon I yang ditunjuk bagi PHPI Madya, pangkat Pembina Tk I,
golru IV/b
s.d Utama, Pangkat Pembina Utama, golru IV/e dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan, Provinsi,
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Dirjen atau Pejabat Eselon I yg ditunjuk bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina, golru
IV/a yg bekerja dilingkungan Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Kepala BKIPM bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
yang bekerja
dilingkungan BKIPM Kementerian Kelautan dan Perikanan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
d. Sekda Provinsi bagi PHPI P.Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
yang bekerja
dilingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi.
e. Sekda Kabupaten/Kota bagi PHPI Pel Pemula s.d Penyelia dan PHPI Pertama s.d Madya, pangkat Pembina,
golru IV/a yang
bekerja dilingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. PHPI Terampil yang memperoleh ijazah S1/D.IV bidang perikanan atau kualifikasi lain yg ditentukan, dpt
diangkat
menjadi PHPI Ahli, dengan syarat:
1) tersedia formasi untuk jabatan PHPIAhli;
2) telah mengikuti dan lulus diklat alih tingkat dari PHPI Terampil ke PHPI Ahli; dan
3) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. PHPI Terampil yang akan beralih menjadi PHPI Ahli diberikan angka kredit dari ijazah S1/D.IV ditambah
angka kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi dengan tidak
memperhitungkan angka kredit dari unsur
penunjang
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
PHPI yang diberhentikan karena poin b s.d e, dapat diangkat kembali dalam jabatan sesuai dengan peraturan
yg berlaku.
Tingkat Jenjang Angk Tunjangan Batas
J Jabatan
abatan Golru a
Kredit Pensiun
Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
……………
Pemula
Pelaksana 1. Berijazah
Syarat palingpertama
pengangkatan rendahtingkat
SUPM /Terampil:
SMK bidang
II/b 40 Rp. 240.000 58th
perikanan
Pelaksana II/c 60
2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur Muda,
Terampil II/d 80
III/a 100 golongan ruang II/a.
Pelaksana
III/b 150 Rp. 265.000 58th 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-3 paling
Lanjutan kurang
Penyelia III/c 200 Rp. 300.000 58th
bernilai baik dalam satu tahun terakhir.
III/d 300
Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama III/a 100 Rp. 275.000 58th 1. Berijazah paling rendah S.1/D.IV bidang
III/b 150 perikanan
Muda atau sesuai dengan
III/c 200
Rp. 400.000 58th kualifikasi.
III/d 300
2. Pangkat paling rendah Penata Muda, Golru
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain: 1.
Ahli
Madya Rp. 660.000 60th Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
IV/b 550 2. Memiliki pengalaman dibidang PHPI paling
singkat
IV/c 700
2th;
IV/d 850 3. Berusia paling tinggi:
Utama …………….. 65th a. 54 th utk menduduki PHPI Ahli Pertama, Muda
dan Kategori Keterampilan
IV/e 1050 b. 56 th bagi JPT yg akan beralih ke PHPIAhli
Madya dan Ahli Utama kumu
latif
Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan sebes
ar
65%
: Nomor PER/10/M.PAN/05/2008, Tanggal 23 Mei 2008 dari
1. PERMENPAN : Nomor 55/Permentan/OT.210/11/2008 dan Nomor 23 B Tahun 2008, Tanggal 7 pendi
2. dikan
Nopember 2008 dan
: Pengendali Organisme Pengganggu Tumbuhan adalah jabatan yang pelati
PERATURANBERSAMA mempunyai ruang han,
3. PENGERTIAN lingkup tugas, tanggung jawab dan wewenang untuk pengendalian OPT yang tugas
diduduki oleh PNS dengan hak dan kewajiban secara penuh yang diberikan poko
oleh pejabat yang berwenang k dan
4. TUGASPOKOK : Menyiapkan, melaksanakan pengendalian, menganalisis dan mengevaluasi, peng
emba
membimbing, ngan
mengembangkan metode pengendalian/tindakan karantina, dan
mengamati/memantau profe
5. daerah sebar serta membuat koleksi. si
denga
: Nomor 16 Tahun 2013 Tanggal 1 Maret 2013, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007 n
PERPRESTUNJANGAN : PP Nomor 11 Tahun 2017 tidak
6. PERATURAN BUP : Kementerian Pertanian
7. INSTANSIPEMBINA : IlmuHayat mem
8.10.RUMPUN
PEJABAT PENETAP PAK
JABATAN :
:
PNS Kementerian Pertanian /Daerah
perhit
a. Sekjen Deptan bagi POPT Madya di lingkungan Deptan, Provinsi, Kabupaten/Kota dibantu Tim
9. LINGKUPBERLAKU ungka
Penilai Pusat n
angka
b. Pejabat eselon II yang membidangi pengendalian OPT, bagi POPT P.Pemula s.d Penyelia dan POPT kredit
Pertama s.d Muda dari
dibantu Tim Penilai Departemen unsur
c. Sekda Provinsi bagi POPT P.Pemula s.d Penyelia dan POPT Pertama s.d Muda dibantu Tim penun
jang
Penilai Provinsi 12.
d. Sekda Kabupaten/Kota bagi POPT P.Pemula s.d Penyelia dan POPT Pertama s.d Muda dibantu Tim P
Penilai E
Kabupaten/Kota M
B
e. Pimpinan Instansi lain bagi POPT P.Pemula s.d Penyelia dan POPT Pertama s.d Muda dibantu Tim E
PenilaiInstansi R
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI H
a. POPT Terampil yang memperoleh ijazah S1/D.IV, dpt diangkat menjadi POPT Ahli, dengan syarat: E
1) tersedia formasi untuk jabatan POPTAhli; N
2) Ijazah yang dimiliki sesuai dgn kualifikasi yg ditentukan untuk POPT Ahli; T
3) telah mengikuti dan lulus diklat alih tingkat dari POPT Terampil ke POPT Ahli; dan I
4) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan; A
N
b. POPT Terampil yang akan beralih menjadi POPT Ahli diberikan angka kredit dari ijazah S1/D.IV
ditambah angka kredit D
ARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan; 131
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
POPT yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan
ketentuanyang berlaku.
Tingkat Jenjang Golongan Angka Tunjangan Batas Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Kredit
Ruang Jabatan
Pelaksana Pensiun Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
II/a 25 Rp. 220.000 58th
1. Berijazah paling rendah SLTA sesuai
II/b 40 dgn
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 58th kualifikasi
pendidikan;
Terampil II/d 80
2. Pangkat serendah-rendahnya
Pelaksana Pengatur
Lanjutan
Muda, Gol.
Ruang II/a;
III/b 150
Penyelia Rp. 325.000 58th
58th 3. Diklat fungsional di bidang
III/a
III/c 100
200 Rp. 265.000
III/d 300 penggerakan
masyarakat
III/a 100
Pertama Rp. 270.000 58th
III/b 150
III/c 200
Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Ahli Muda Rp. 400.000 58 th masyarakat;
III/d 300 1. Berijazah paling rendahS.1/D.IV sesuai
dgn
4. Setiap unsur penilaian dalam DP-
kurangnya
kualifikasi bernilai baik dalam 1
pendidikan;
3sekurang-
IV/a 400 2.Syarat pengangkatan
Pangkat perpindahan dari
serendah-rendahnya jabatan
thterakhir.
Penata
Muda,
Madya IV/b 550 Rp. 500.000 60th lain:
2. Memiliki
golonganpengalaman
ruang III/a; di bidang
1. Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
3. Berusia paling tinggi
penggerakan 5 th paling singkat 2
masyarakat
IV/c 700
sebelummencapai th;
BUP dari jabatan terakhir.
13
3
Penghul
u
1. PERMENPAN
2.
: Nomor 09 Tahun 2019, Tanggal 24 Mei 2019
PERATURAN BERSAMA : Nomor ….
3. PENGERTIAN : Penghulu adalah PNS yang diberitugas, tanggungjawab,
wewenangdanhakuntuk
melakukankegiatanpelayanandanbimbingannikahataurujuk,
4. TUGAS POKOK :pengembangan
melaksanakan kegiatan pelayanan dan bimbingan nikah ataurujuk,
pengembangan
kepenghuluan , dan bimbingan masyarakat Islam.
5. PERPRES TUNJANGAN : Nomor 73 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSI PEMBINA : Kementerian Agama
8. RUMPUN JABATAN : Keagamaan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS KementerianAgama
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. PejabatPimpinan TinggiMadyayang membidangibimbinganmasyarakatislamKementerianAgama
untuk Angka
Kreditbagi PenghuluAhli Madyadan PenghuluAhli Utama
b. PimpinanKantor Wilayah KementerianAgama Kabupaten/Kota kepadaPimpinan Kantor
WilayahKementerian
Agama Provinsiuntuk Angka KreditbagiPenghulu AhliPertamadan Ahli Muda di lingkunganKantor
Wilayah KementerianAgama
11. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penghulu yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat
kembali dlm jabatannya menurut
134
a. Dirjen Perhubungan Darat/Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor bagi
Penguji Kendaraan Bermotor Penyelia dibantu Tim Penilai DirektoratJenderal
b. Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor pada Dirjen Perhubungan
Darat bagi
Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula s.d Pelaksana Lanjutan dibantu Tim Penilai
Direktorat
c. Kepala Dinas/Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor di Provinsi
bagi
Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
d. Kepala Dinas/Pejabat eselon II yang membidangi pengujian kendaraan bermotor di
Kabupaten/Kota
bagi Penguji Kendaraan Bermotor Pelaksana Pemula s.d Penyelia dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penguji Kendaraan Bermotor yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat
kembali dlm
1
3
5
Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja
(Penguji K3)
1. PERMENPAN-RB : Nomor 36 Tahun 2014, Tanggal 2 Oktober 2014
2. PERATURANBERSAMA : Nomor 1 Tahun 2015 dan Nomor 2 Tahun 2015, Tanggal 13 Januari 2015
: Jabatan Fungsional Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang
3. PENGERTIAN disebut Jabatan Fungsional Penguji K3 adalah jabatan yang mempunyai
selanjutnya
ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan pengujian K3
dan
kompetensi K3.
4. TUGAS POKOK : Melaksanakan pengujian K3 dan kompetensi K3 yang meliputi perencanaan
kegiatan
K3, pengujian higiene industri, pengujian kesehatan tenaga kerja, pengujian
ergonomi,
pengujian keselamatan kerja, pengujian kompetensi K3, pengendalian K3,
pengkajian
K3, dan evaluasi dan pelaporan pelayananK3
5. PERPRES TUNJANGAN : …….
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun 2017
7. INSTANSI PEMBINA : KementerianKetenagakerjaan
8. RUMPUN JABATAN : Pengawas kualitas dan keamanan
9. LINGKUP BERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi pengujian K3 pada Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi
bagi Penguji K3 Ahli Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda,
golru IV/c
dilingkungan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Instansi pusat selain Kementerian Tenaga
Kerja dan
Transmigrasi, Instansi Daerah Provinsi, dan Instansi Daerah Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiPusat.
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pengujian K3 pada Kementerian Tenaga Kerja dan
Transmigrasi,
bagi Penguji K3 Ahli pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a dilingkungan Kementerian
Tenaga Kerja
dan Transmigrasi dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada Instansi Pusat selain
Kementerian Tenaga
Kerja dan Transmigrasi bagi penguji K3 Ahli Pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan
Instansi Pusat selain Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi.
d. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi K3 pada Instansi Daerah Provinsi bagi penguji K3
AhliPertama
s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Instansi Daerah Provinsi Tim PenilaiProvinsi
e. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi K3 pada Instansi Daerah Kabnpaten/Kota bagi penguji
K3 Ahli
Pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Instansi Daerah Kabupaten/Kota
dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
11. UJIKOMPETENSI:
Penguji K3 yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan; d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS; e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan
Pelaksana; atau c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara; f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penguji K3 yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dlm jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku
Kategori Jenjang Golru Angka Tunjangan Batas Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Kredit Jabatan Pensiun
ja
Penguji Perangkat Telekomunikasi
ba
1. PERMENPAN-RB : Nomor 3 Tahun 2017, tanggal 25 Januari2017
2. PERKA BKN : Nomor 20 Tahun 2017, tanggal 26 Oktober 2017 ta
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penguji Perangkat Telekomunikasi adalah jabatan yang
mempunyai
ruang lingkup, tugas, tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan nn
4. TUGAS JABATAN kegiatan pengujian perangkat telekomunikasi
5. PERPRES TUNJANGAN : Melaksanakan pengujian perangkat telekomunikasi/ kalibrasi alat ukur
6. PERATURANBUP : ……. ya
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun2017
8. RUMPUNJABATAN : Kementerian Kominfo
9. LINGKUPBERLAKU se
: Pengawas kualitas dan keamanan
10. PEJABAT PENETAP PAK
: PNS KementerianKominfo
: su
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika
Kementerian Komunikasi dan Informatika untuk angka kredit bagi Penguji Perangkat Telekomunikasi
Madya/ Ahli Madya di ai
lingkungan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika
dibantu Tim Penilai Kementerian
b. Kepala Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian Komunikasi dan Informatika ke
untuk angka
kredit bagi Penguji Perangkat Telekomunikasi Pertama/ Ahli Pertama dan Penguji Perangkat
Telekomunikasi te
Muda/Ahli Muda di lingkungan Balai Besar Pengujian Perangkat Telekomunikasi Kementerian
Komunikasi dan
Informatika dibantu Tim Penilai Balai nt
11. UJIKOMPETENSI:
Penguji Perangkat Telekomunikasi yg akan naik jabatan setingkat lebih tinggi hrs mengikuti dan lulus uji
kompetensi ua
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;;
n
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
ya
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI: ng
Penguji Perangkat Telekomunikasi yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali
dalam
137
berlaku
Kategori Jenjang Batas
A n g k anjangan Usia
Jabatan Golru Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
K re d it Pensiun
Tu
Syarat pengangkatan pertama: 1.
III/a 100 berstatus PNS;
Ahli Pertama 58th 2. memiliki integritas dan moralitas yang
baik;
III/b 150
3. sehat jasmani dan rohani;
4. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/
Diploma IV (DIV) sesuai dengan
III/c 200 kualifikasi pendidikan yang ditentukan
oleh Instansi Pembina;
Ahli Muda 58th 5. mengikuti dan lulus diklat fungsional di
bidang pengujian perangkat
III/d 300 telekomunikasi/kalibrasi alat ukur;
dan
6. nilai prestasi kerja paling rendah
Syarat pengangkatan perpindahan dari
Keahlian jabatan lain:
IV/a 400 1. memenuhi persyaratan
pengangkatan
pertama;
2. memiliki pengalaman di bidang
IV/b 550 pengujian perangkat telekomunikasi/
kalibrasi alat ukur paling singkat 2 th;
Ahli Madya 60th 3. nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 2
tahunterakhir;
4. berusia paling tinggi:
a. 40 tahun untuk Jabatan
IV/c 700 Fungsional
Penguji Perangkat Telekomunikasi
Pertama/Ahli Pertama dan Muda/
Ahli Muda;
138 Pengganti dari Jabatan Fungsional Penilai PBB
Penilai Pajak
1. PERMENPAN-RB : Nomor 11 Tahun 2018, Tanggal 15 Februari 2018
2. PERATURANBKN : Nomor …..
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penilai Pajak adalah Jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
4. TUGAS JABATAN tugas,
tanggung jawab, wewenang, dan hak untuk melakukan Penilaian dan/atau
5. PERPRESTUNJANGAN Pemetaan.
6. PERATURAN BUP : Melaksanakan Penilaian dan/atau Pemetaan.
7. INSTANSIPEMBINA : ……
8. RUMPUNJABATAN : PP Nomor 11 Tahun 2017
9. LINGKUPBERLAKU : Kementerian Keuangan
10. PEJABAT PENETAP PAK :
: Asisten profesional yang berhubungan dengan keuangan dan penjualan
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi perpajakan untuk Angka Kredit bagi Penilai Pajak
Ahli Madya di
lingkungan Kantor Pusat dan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dibantu
Tim Penilai
Direktorat Jenderal
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada unit Jabatan Pimpinan Tinggi
Madya yang
membidangi perpajakan untuk Angka Kredit bagi Penilai Pajak Ahli Pertama dan Penilai Pajak Ahli
Muda di
lingkungan Kantor Pusat Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan dibantu Tim Penilai
Sekretariat.
c. Kepala Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak Kementerian Keuangan untuk Angka Kredit bagi
Penilai Pajak Ahli
Pertama dan Penilai Pajak Ahli Muda di lingkungan Kantor Wilayah Direktorat Jenderal Pajak
Kementerian Keuangan
dibantu Tim Penilai Kantor Wilayah
11. PENGANGKATAN DARI JF ASISTEN PENILAI PAJAK KE JF PENILAIPAJAK
Asisten Penilai Pajak yg memperoleh Ijazah S1/D.IV dapat diangkat dlm JF Penilai Pajak, dgn syarat:
a. tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Penilai Pajak;
b. ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Jabatan Fungsional Penilai Pajak
c. mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis, Kompetensi Manajerial, dan Kompetensi Sosial Kultural
sesuai standar
kompetensi yang telah disusun oleh Instansi Pembina;
d. telah mengikuti dan diklat fungsional di bidang Penilaian dan/atau Pemetaan untuk kategori keahlian;
e. memenuhi jumlah Angka Kredit Kumulatif yang ditentukan; dan
f. memiliki pangkat Penata Muda, golongan ruang III/a.
12. UJI KOMPETENSI
Penilai Pajak yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
13. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. ditugaskan secara penuh pada JPT dan jabatan Administrasi;
d. cuti di luar tanggungan negara;
e. tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penilai Pajak yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dlm jabatannya
menurut ketentuan
yang berlaku.
Kategori Jenjang Angka Batas
Golru Tunjangan
Jabatan Kredit Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Pensiun
Syarat pengangkatan pertama:
III/a 100 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas yang
Ahli Pertama 58th baik;
III/b 150 3. sehat jasmani dan rohani;
4. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/DIV
bidang penilaian, ekonomi,
III/c 200 keuangan,
teknik, hukum, administrasi, atau
Ahli Muda 58th bidang lainnya sesuai dengan
kualifikasi yang
Keahlian III/d 300 ditentukan oleh Instansi Pembina;
5. mengikuti dan lulus uji
Kompetensi
Syarat pengangkatan perpindahan dari
jabatan lain:
IV/a 400 1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama kecuali angka 6;
2. Memiliki pengalaman di
Ahli Madya bidang
IV/b 550 60th penilaian paling kurang 2tahun;
3. Nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai
IV/c 700 baik dalam 2
thterakhir 4. Berusia
paling tinggi :
a. 53 th utk menduduki jenjang Ahli 139
Penilai
Pemerintah
: Nomor 18 Tahun 2016, tanggal 13 Oktober 2016
1. PERMENPAN - : Nomor 13 Tahun 2017, Tanggal 25 Juli2017
RB : Jabatan Fungsional Penilai Pemerintah adalah jabatan yang mempunyai
2. PERKABKN ruang lingkup
3. PENGERTIAN tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang
penilaian properti dan/atau bisnis sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan
: melaksanakan kegiatan di bidang penilaian properti dan/atau bisnis
4. TUGASJABATAN sesuai dengan
5. PERRESTUNJANGAN ketentuan peraturan perundang-undangan
6. PERATURAN BUP : Nomor ….
: PP Nomor 11 Tahun 2017
7. INSTANSIPEMBINA
: Kementerian Keuangan
8. RUMPUN JABATAN : Asisten Profesional yang berhubungan dengan keuangan dan penjualan
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT :
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi Penilaian untuk angka kredit bagi Penilai
PENETAPPAK
Pemerintah Madya/Ahli Madya dan Penilai Pemerintah Utama/Ahli Utama di lingkngn Kementerian
Keuangan dibantu Tim Penilai kinerja Pusat
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian untuk angka kredit bagi Penilai
Pemerintah
Pertama/Ahli Pertama sampai dengan Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda di lingkungan Kementerian
Keuangan
dibantu Tim Penilai Kinerja Unit Kerja
c. Kepala Kantor Wilayah DJKN Kementerian Keuangan untuk angka kredit bagi Penilai Pemerintah
Pertama/Ahli Pertama
sampai dengan Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda di lingkungan Kantor Wilayah DJKN Kementerian
Keuangan
dibantu Tim Penilai Kinerja Kantor Wilayah
d. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian Instansi Pusat di luar
Kementerian Keuangan untuk
angka kredit bagi Penilai Pemerintah Pertama/Ahli Pertama dan Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda di
lingkungan
Instansi Pusat di luar Kementerian Keuangan dibantu Tim Penilai Kinerjainstansi
e. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk untuk angka kredit bagi
Penilai
Pemerintah Pertama/Ahli Pertama dan Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda di lingkungan Pemerintah
Daerah Provinsi
dibantu Tim Penilai Kinerja Provinsi
f. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk untuk angka
kredit bagi Penilai
Pemerintah Pertama/Ahli Pertama dan Penilai Pemerintah Muda/Ahli Muda di lingkungan Pemerintah
Daerah
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kinerja Kabupaten/Kota
11. UJIKOMPETENSI:
Penilai Pemerintah yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN DARIJABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. .tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penilai Pemerintah yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya menurut
ketentuan yang berlaku
Kategori J e n ja Golru A n g Tu n ja B a t
J a b a t K re Ja b a U s i Pengangkatan Dalam
n g ka n g a n Pensiun
a s Jabatan
a n d i t t a n a Syarat pengangkatan pertama:
III/a 100 1. berstatus PNS;
Pertama/Ahli 2. memiliki integritas dan moralitas yg
58th
Pertama baik; 3. sehat jasmani dan rohani;
III/b 150 4. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/
Diploma IV (DIV);
III/c 200 5. mengikuti dan lulus diklat fungsional
Muda/Ahli di
58th bidang penilaian;
Muda
III/d 300 6. mengikuti dan lulus uji kompetensi
yang
Keahlian IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari
60th jabatan lain:
Madya/Ahli IV/b 550 1. m e m e nu h i persyaratan
Madya pe r ta m a ;
pengangkatan
IV/c 700
2. memiliki pengalaman di bidang
penilaian
paling singkat 2
(dua) tahun; 3. berusia
Utama/Ahli paling tinggi:
Utama IV/d 850 a. 45 tahun untuk JF Penilai
IV/e 1050 65th Pemerintah
Pertama/Ahli Pertama dan
Penilai Pemerintah Muda/Ahli
140
Penilik
1. PERMENPAN-RB : Nomor 14 Tahun 2010, Tanggal 6 Juli2010
2. : Nomor 02/III/PB/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011, Tanggal 24 Maret 2011
: Jabatan Fungsional Penilik adalah jabatan fungsional yang mempunyai ruang
PERATURAN BERSAMA 3. lingkup, tugas, tanggungjawab, wewenang untuk melakukan kegiatan
PENGERTIAN pengendalian mutu dan evaluasi dampak program pendidikan anak usia dini
(PAUD), pendidikan kesetaraan dan keaksaraan, serta kursus pada jalur
pendidikan nonformal dan informal (PNFI) sesuai dngan peraturan perundang-
undangan yang diduduki oleh PNS.
: Melaksanakan kegiatan pengendalian mutu dan evaluasi dampak program
pendidikan nonformal dan informal (PNFI).
4. TUGAS POKOK : Nomor 72 Tahun 2013, Tanggal 12 November 2013
: PP Nomor 11 Tahun2017
5. PERPRESTUNJANGAN : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
6. PERATURAN BUP
7. INSTANSI PEMBINA
8. RUMPUN JABATAN : Pendidikan lainnya
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Mendiknas bagi Madya, pangkat Pembina Tk.I, Golongan Ruang IV/b s.d Utama, pangkat Pembina
Utama
Madya, Golongan Ruang IV/d, dibantu Tim PenilaiPusat
b. Kepala Dinas yg membidangi pendidikan di Kabupaten/Kota bagi Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina,
Golongan Ruang IV/a, dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
11. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. .tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penilik yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
ketentuan yang berlaku
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan
Tingkat Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Ruang Kredit Jabatan
Pensiun
fungsional
Syarat lainnya: Pamong Belajar,
Pengawas Sekolah,
7. Pengangkatan dalamdan Guru
jabatan
Utama IV/d 850 Rp. 1.300.000 65th paling tinggi berusia 54 th;
fungsional Penilik
8. Pengangkatan dalam dari jabatan
jabatan
fungsional Penilik dari jabatan
sejenis di lingkungan pendidikan
nonformal dan informal paling
tinggi berusia 50 tahun.
143
Penyidik Badan Narkotika Nasional
(Penyidik BNN)
1. PERMENPAN- : Nomor 1 Tahun 2018, Tanggal 3 Januari 2018
RB 2. : Nomor 23 Tahun 2019, Tanggal …
: Jabatan Fungsional Penyidik Badan Narkotika Nasional yang selanjutnya
PERATURANBKN disebut Jabatan
3. PENGERTIAN
Fungsional Penyidik BNN adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
4. tanggung
jawab, wewenang,
lingkungan dan hak untuk
Badan Narkotika melakukan kegiatan penyelidikan dan penyidikan
Nasional.
TUGAS JABATAN dalam
: Melaksanakan penyelidikan dan penyidikan terhadap tindak pidana
5. PERPRESTUNJANGAN penyalahgunaan
6. PERATURANBUP dan peredaran gelap narkotika dan prekursor narkotika serta pencucian uang hasil
7. INSTANSIPEMBINA
8. RUMPUNJABATAN kejahatan narkotika dan prekursor narkotika
9. LINGKUPBERLAKU : …..
: PP Nomor 11 Tahun2017
: Badan Narkotika Nasional (BNN)
10. PEJABAT PENETAPPAK: : Penyidik dan Detektif
a. Pejabat Pimpinan: Tinggi
PNS BNN / BNNDProvinsi/Kabupaten/Kota
Madya yang membidangi penyidikan pada BNN Pusat untuk angka kredit bagi
Penyidik
BNN Ahli Madya di lingkungan BNN Pusat, BNN Provinsi/Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiPusat
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi penyidikan pada BNN Pusat untuk angka kredit bagi
Penyidik
BNN Ahli Pertama dan Penyidik BNN Ahli Muda di lingkungan BNN Pusat dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi penyidikan pada BNN Provinsi untuk angka kredit
bagi
Penyidik BNN Ahli Pertama dan Penyidik BNN Ahli Muda di lingkungan BNN Provinsi/Kabupaten/Kota
dibantu Tim
Penilai Provinsi
11. UJIKOMPETENSI:
Penyidik BNN yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi.
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyidik BNN yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
Penyuluh Hukum
1. PERMENPAN-RB : Nomor 3 Tahun 2014, Tanggal 6 Januari 2014
2. PERATURANBERSAMA : Nomor 9 Tahun 2014 dan Nomor 12 Tahun2014
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penyuluh Hukum adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
tugas, tanggungjawab, wewenang, dan hak utk melakukan kegiatan penyuluhan
4. TUGAS POKOK
hukum
5. PERPRESTUNJANGAN : Melakukan kegiatan penyuluhan hukum
6. PERATURANBUP
: Nomor 27 Tahun 2017, Perka BKN Nomor 39 Tahun2007
7. INSTANSIPEMBINA
: PP Nomor 11 Tahun2017
8. RUMPUNJABATAN
: Kementerian Hukum dan HAM
9. LINGKUPBERLAKU
: Ilmusosial dan yang berkaitan
10. PEJABAT PENETAPPAK:: PNS Pusat /Daerah
a. Pejabat eselon I yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan HAM bagi
Penyuluh Hukum
Madya pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b s.d Utama, pangkat Pembina Utama golru IV/e di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM dan instansi selain Kementerian Hukum dan HAM dibantu Tim Penilai
Pusat;
b. Pejabat eselon II yang membidangi Penyuluhan Hukum pada Kementerian Hukum dan HAM bagi
Penyuluh Hukum Pertama, pangkat Penata Muda, golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM dibantu Tim Penilai Unit Kerja;
c. Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM bagi Penyuluh Hukum Pertama, pangkat Penata
Muda, golru
III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a, di lingkungan Kantor Wilayah Kementerian Hukum Hak
Asasi Manusia dibantu Tim Penilai Kantor Wilayah;
d. Pejabat eselon IIyang membidangi Penyuluhan Hukum di lingkungan instansi pusat selain Kementerian
Hukum
dan HAM bagi Penyuluh Hukum Pertama, pangkat Penata Muda golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina,
golru
IV/adi lingkungan instansi pusat selain Kementerian Hukum dan HAM dibantu TimPenilai Instansi;
e. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Penyuluh Hukum Pertama, pangkat
Penata
Muda, golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai
Provinsi; dan
f. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Penyuluh Hukum Pertama,
pangkat
Penata Muda, golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a dilingkungan Kabupaten/Kota dibantu
Tim
Penilai Kabupaten/Kota.
11. UJIKOMPETENSI:
Penyuluh Hukum yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Hukumyang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai
Penyuluh Narkoba
1. PERMENPAN-
RB 2. : Nomor 46 Tahun 2014, Tanggal 16 Oktober 2014
PERKA BKN : Nomor 47 Tahun 2015, Tanggal 2 Desember 2015
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Penyuluh Narkoba adalah jabatan fungsional
mempunyai
tertentu yangruang lingkup tugas, tanggungjawab, dan wewenang untuk melaksanakan
III/b 50 12,5
Ahli Muda Rp.960.000 58th
III/c 100 25
Penyuluh Pajak
: Nomor PER/04/M.PAN/2/2006, Tanggal 28 Februari2006
: Nomor ………
1. PERMENPAN
: Penyuluh Pajak adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
2. PERKA BKN
secara
3. PENGERTIAN
penuh oleh pejabat yg berwenang untuk melakukan kegiatan penyuluhan
pajak.
: Memberikan informasi, konsultasi dan bimbingan pajak kepada
4. TUGAS POKOK masyarakat umum
dan wajib pajak.
5. PERPRESTUNJANGAN
: Nomor ………
6. PERATURANBUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSIPEMBINA : Kementerian Keuangan
8. RUMPUNJABATAN : Imigrasi, Pajak dan Asisten Profesional yang berkaitan
: PNS KementerianKeuangan
9. LINGKUP BERLAKU
:
10. PEJABAT
a. Direktur Jenderal Pajak bagi Penyuluh Pajak Madya dilingkungan Dirjen Pajak Dep. Keuangan dibantu
PENETAPPAK
Tim Penilai
Direktorat Jenderal
b. Sekretaris Jenderal Pajak bagi Penyuluh Pajak Pelaksana s.d Penyelia dan Penyuluh Pajak Pertama s.d
Muda
dilingkungan Kantor Pusat Dirjen Pajak dibantu Tim Penilai Sekretariat
c. Kepala Kantor Wilayah Dirjen Pajak bagi Penyuluh Pajak Pelaksana s.d Penyelia dan Penyuluh Pajak
Pertama s.d
Muda dilingkungan Kantor Wilayah Dirjen Pajak dibantu Tim Penilai Wilayah
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Penyuluh Pajak Terampil yg memperoleh ijazah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Penyuluh Pajak Ahli,
dgn syarat:
a. ljasah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Jabatan Penyuluh Pajak tingkat ahli;
b. lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan untuk Penyuluh Pajak tingkat ahli; dan
c. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya.
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Pajak yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai
ketentuan yang berlaku.
Batas
abatan Golru A Tunjangan Usia Pengangkatan
Jenjang ngka
Tingkat Kredit Jabatan Dalam Jabatan
J Pensiun
II/c 60 Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pelaksana 58th 1. Berijazah serendah-rendahnya D.III
II/d 80
sesuai
Pelaksana III/a 100 dengan kualifikasi pendidikan;
Terampil Lanjutan 58th 2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur,
III/b 150 golongan ruang II/c;
3. Diklat fungsional di bidang penyuluhan
III/c 200 pajak;
Penyelia
III/d 300 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
58 th sekurang- kurangnya bernilai baik dalam
satu tahun terakhir.
kualifikasipendidika
n;
III/d 300 2. Pangkat paling rendah
IV/a 400 PenataMuda,
Penyuluh Sosial
c. Sekda Provinsi bagi Penyuluh Sosial Muda dan Madya dibantu Tim PenilaiProvinsi
d. Sekda Kabupaten/Kota bagi Penyuluh Sosial Muda dan Madya dibantu Tim
PenilaiKabupaten/Kota
11. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Penyuluh Sosial yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya
sesuai ketentuan yang berlaku
Batas
Jenjang Golongan Angka Tunjangan
Tingkat Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jabatan Ruang Kredit Jabatan
Pensiun
e.
di
Perancang Peraturan Perundang -undangan tu
ga
sk
an
1. KEPMENPAN : Nomor 41/KEP/M.PAN/12/2000 Tgl 22 Desember 2000 jo Permenpan-RB Nomor 6 se
2. KEPUTUSAN BERSAMA Tahun 2016 ca
: Nomor M.390-KP.04.12 Tahun 2002 dan Nomor 01 Tahun 2002, Tgl 29 Januari2002 ra
3. PENGERTIAN secara penuh
: Perancang oleh
Perppu pejabat
adalah PNSyang berwenang
yang untuk
diberi tugas, melakukan kegiatan
tanggungjawab, wewenang dan hak
pe
menyusun
nu
rancangan peraturan perundang-undangan dan/atau instrumen hukum lainnya
h
4. TUGAS POKOK pada
instansi pemerintah pa
5. PERPRES TUNJANGAN da
: Menyiapkan, mengolah, dan merumuskan rancangan peraturan perundang-
6. PERATURANBUP JP
undangan
7. INSTANSIPEMBINA T,
dan instrumen hukum lainnya.
8. RUMPUNJABATAN JA
: Nomor 43 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
9. LINGKUPBERLAKU ,
: PP Nomor 11 Tahun2017
10. PEJABAT PENETAP PAK : Kementerian Hukum dan HAM JP
da
: Hukum dan peradilan
n
: PNS Pusat /Daerah
Ja
:
ba
a. Menteri Kehakiman dan HAM atau Pejabat lain yg ditunjuk olehnya bagi Perancang Perppu Utama
ta
di lingkngn
n
Dep.Keh dan HAM dan Instansi lainnya diluar Dep.Keh dan HAM dibantu Tim Penilai Pusat.
P
b. Dirjen Per UU bagi Perancang Perppu Pertama s.d Madya di lingkngan Dep.Keh dan HAM dibantu
el
Tim Penilai
ak
Direktorat Jenderal.
sa
c. Pimpinan instansi yg bersangkutan diluar Dep.Kehakiman dan HAM atau pejabat lain yang ditunjuk na
bagi ;
Perancang Perppu Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Instansi. at
11. PEMBERHENTIANDARI JABATAN: au
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS; f.
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara; ti
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan da
k memenuhi persyaratan jabatan. 155
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perancang Peraturan Perundang-undangan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat
kembali
dalam jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Tingkat Jenjang Batas
Jabatan Golongan Angka Tunjangan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Ruang Kredit Jabatan Pensiun
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama:
Pertama Rp. 325.000 58th
III/b 150 1. Berijazah serendah-rendahnya
S.1
(Hukum) sesuai dengan
III/c 200 kualifikasi pendidikan;
Muda Rp. 750.000 58th 2. Pangkat serendah-rendahnya
Penata Muda, Gol.
III/d 300 Ruang III/a;
Madya Rp.1.200.000 60th 3. Diklat fungsional Tk. Ahli;
IV/b
IV/a 550
400 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-
3
IV/c 700 sekurang-kurangnya bernilai baik
Ahli
dalam
Syarat satu tahunperpindahan
Pengangkatan terakhir. dari
jabatan lain:
IV/d 850 1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
2. Telah Mengikuti dan lulus diklat
Utama Rp.1.400.000 65th fungsional;
3. Memiliki pengalaman melakukan
kegiatan perancang paling
kurang 2 (dua) tahun;
IV/e 1050 4. Berusia paling tinggi 5 tahun
sebelum mencapai BUP dari
jabatan terakhir.
156
Pe r a w a t
1. PERMENPAN- : Nomor 25 Tahun 2014, Tanggal 4 Agustus2014
RB : Nomor 5 Tahun 2015 dan Nomor 6 Tahun 2015, Tanggal 9 Januari2015
2. : Jabatan Fungsional Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tggiawab,
dan
PERATURANBERS wewenang untuk melakukan kegiatan pelayanan keperawatan pada Fasilitas Pelayanan
AMA 3. Kesehatan
PENGERTIAN atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yang diduduki oleh PNS
: Melakukan kegiatan pelayanan keperawatan yang meliputi asuhan keperawatan,
pengelolaan
3. TUGASPOKOK keperawatan dan pengabdian pada masyarakat.
5. PERATURANBUP
4. 6. INSTANSIPEMBINA : Nomor 54 Tahun 2007, Perka BKN Nomor 39 Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun2017
7. RUMPUNJABATAN
: KementerianKesehatan
8. LINGKUPBERLAKU
9. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Perawat Ahli Madya
pangkat Pembina
Tingkat I, golru IV/b s.d Ahli Utama, pangkat Pembina Utama, golru IV/e di lingkungan Kementerian Kesehatan,
Instansi Pusat
selain Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keperawatan Kementerian Kesehatan bagi Pelawat Ahli Madya,
pangkat Pembina,
golru IV/a pd Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di ling. Kem.Kesehatan dibantu Tim
Penilai Unit Kerja.
Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Perawat Ahli Pertama s.d Ahli Muda pada Rumah Sakit
atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai UPTPusat
d. Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pusat selain
Kementerian
Kesehatan bagi Perawat Terampil, pangkat Pengatur, golru Il/c s.d Penyelia dan Perawat Ahli Pertama s.d Ahli
Madya, pangkat
Pembina golru lV/a, pada Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pusat
selain
Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi Perawat Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
pada Rumah Sakit di
lingkungan Provinsi dan Perawat Terampil, pangkat Pengatur, golru lI/c s.d Penyelia, dan Perawat Ahli Pertama
s.d Ahli Madya,
pangkat Pembina, golru IV/a, pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Provinsi dibantu Tim
Penilai Provinsi
f. Direktur Rumah Sakit provinsi bagi: Perawat Terampil, pangkat pengatur, golru II/c s.d Penyelia; dan Perawat
Ahli Pertama, s.d Ahli
Muda, pada Rumah Sakit di lingkungan provinsi dibantu Tim Penilai UPTDProvinsi
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan KabupatenlKota, bagi: Perawat Ahli Madya, pangkat Pembina, golru
lV/a pada
R erampil, pangkat Pengatur, golru Il/c s.d Penyelia; dan Perawat Ahli
u Pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a dilingkungan Puskesmas Perawatan Plus dan Fasilitas
m Pelayanan
a Kesehatan Lainnya dilingkungan Kabupaten/ Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
h h. Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota bagi: Perawat Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia; dan
Sa Perawat Ahli
k
t Pertama s.d Ahli Muda dibantu Tim Penilai UPTDKabupaten/Kota
d11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
li a. Perawat Keterampilan yang memperoleh Ijasah Ners dpt diangkat menjadi Perawat Keahlian dgn syarat:
gk 1) tersedia formasi untuk jabatan Perawat Keahlian;
u 2) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan
ng b. Perawat Keterampilan yang akan beralih menjadi Perawat Keahlian diberikan angka kredit dari ijazah Ners
a
n ditambah angka
K kredit kumulatif sebesar 65% dari pendidikan dan pelatihan, tugas pokok dan pengembangan profesi dengan
a tidak
bu memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
p12. UJIKOMPETENSI
at Perawat yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
e13. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
n a. mengundurkan diri dari Jabatan;
/
K b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
o c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
a d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
d e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
a f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
n14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pe Perawat yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
r jabatannya sesuai ketentuan yang
w
at
T berlaku
Kategori Jenjang A ngka Tunjangan Batas
Golru Usia Pengangkatan DalamJabatan
Jabatan Kredit Jabatan
Pensiun
Terampil/ II/c 60
Pelaksana Syarat pengangkatan pertama kategori Keterampilan:
Rp.240.000 58th 1. berijazah Diploma III (D.lll)Keperawatan;
II/d 80
2. pangkat paling rendah Pengatur, gol ruang
Mahir/Pel III/a 100 Rp.265.000 58th
Keterampilan Lanjutan II/c;dan 3. nilai prestasi kerja paling kurang
III/b 150
bernilai baik dalam
III/c 200 1 (satu) tahunterakhir.
Penyelia Rp.500.000 58th
III/d 300
Ahli III/a 100 Syarat pengangkatan pertama kat
Pertama
/ 150 Rp. 300.000 58 th 1. berijazah paling rendah egori Keahlian :
Pertama III/b Ners; 2. pangkat paling rendah
Penata Muda, golru llI/a;
Ahli Muda/ III/c 200 Rp. 600.000 58 th 3. nilai prestasi kerjapaling dan
1 (satu) tahun terakhir. kurang bernilai baik
Muda III/d 300
Keahlian dari jabatan lain:
Ahli Madya/ IV/a 400 Rp. 850.000 60 th Syarat pengangkatan perpindahan 1.n pertama;
IV/b 550 Memenuhi
2. memiliki syaratpengangkata
pengalaman di bidangpelayanan
Madya
IV/c 700 th terakhir sebelum
keperawatan paling kurang1
pengangkatan;
AhliUtama/ ….. 65 th 3. usia paling tinggi 50
Utama IV/d 850
IV/e 1050 tahun; dan
Perawat Gigi
1. PERMENPAN-RB
2.
157
PERATURANBERSAMA
3. PENGERTIAN
: Nomor 23 Tahun 2014, Tanggal 24 Juli2014
: Nomor 4 Tahun 2015 dan Nomor 5 tahun 2015, Tanggal 9 Januari2015
4. TUGASPOKOK
: Jabatan Fungsional Perawat Gigi adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
tanggung
5. jawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan di bidang pelayanan asuhan keperawatan
gigi dan
PERPRESTUNJANGAN mulut pd Fasilitas Pelayanan Kesehatan atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan lainnya yg diduduki
PNS.
6. PERATURAN BUP : Melakukan kegiatan pelayanan asuhan keperawatan gigi dan mulut yg meliputi
7. INSTANSIPEMBINA persiapan pelayanan,
8. RUMPUNJABATAN pelaksanaan pelayanan, pelaksanaan tindakan kolaboratif kesehatan gigi dan mulut, dan
pelaksanaan
tugas khusus.
: Nomor 54 Tahun 2007, Perka BKN Nomor 39
Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun2017
: KementerianKesehatan
: Kesehatan
10. PEJABAT PENETAP PAK: PNS: Pusat /Daerah
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Perawat Gigi Ahli Madya,
pangkat
Pembina Tingkat I, golru IV/ b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru lV/c di lingkungan Kementerian
Kesehatan, Instansi Pusat selain Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim
Penilai Pusat.
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keperawatan Kementerian Kesehatan bagi Perawat Gigi Ahli
,
Madya,pangkat
Tim Penilai UnitKerja
c. Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Kementerian Kesehatan
bagi: Perawat
Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia; dan Perawat Gigi Ahli Pertama, s.d Ahli Muda, pada
Rumah Sakit atau
Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan masing-masing dibantu Tim Penilai UPTPusat.
d. Direktur Rumah Sakit atau Pimpinan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan Instansi Pusat selain
Kementerian
Kesehatan bagi: Perawat Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia; dan Perawat Gigi Ahli
Pertama, s.d Madya,
pangkat Pembina golru IV/a, pada Rumah Sakit atau Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di lingkungan
Instansi Pusat selain
Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi: Perawat Gigi Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a
pada Rumah
Sakit dilingkungan Rumah Sakit Provinsi; dan Perawat Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia;
dan Perawat Gigi
Ahli Pertama, s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a, pada Fasilitas Pelayanan Kesehatan Lainnya di
lingkungan Provinsi
dibantu Tim PenilaiProvinsi.
f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi: Perawat Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia; dan
Perawat Gigi Ahli
Pertama, s.d Ahli Muda, pada Rumah Sakit di lingkungan Provinsi dibantu Tim Penilai UPTDProvinsi.
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/Kota, bagi: Perawat Gigi Ahli Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a pada
Rumah Sakit di lingkungan Kabupaten/Kota; dan Perawat Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d
Penyelia; dan Perawat
Gigi Ahli Pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golru IV/a, pada Puskesmas Perawatan Plus dan Fasilitas
Pelayanan
Kesehatan Lainnya di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiKabupaten/Kota.
h. Direktur Rumah Sakit Kabupaten/Kota bagi: Perawat Gigi Terampil, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia;
dan Perawat Gigi Ahli
Pertama, s.d Ahli Muda, pada Rumah Sakit di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai
UPTDKabupaten/Kota
10.PENGANGKATAN DARI KATEGORI KETERAMPILAN KE KATEGORIKEAHLIAN
a. Perawat Gigi Keterampilan yg memperoleh Ijasah D.IV Keperawatan Gigi dpt diangkat menjadi Perawat Gigi
Keahlian dgn syarat:
1) tersedia formasi untuk jabatan Perawat Gigi Keahlian;
2) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. Perawat Gigi Keterampilan yang akan beralih menjadi Perawat Gigi Keahlian diberikan angka kredit dari ijazah
Keperawatan Gigi
ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65% dari pendidikan dan pelatihan, tugas pokok dan pengembangan
profesi dengan
tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
11. UJIKOMPETENSI:
Perawat Gigi yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13.PENGANGKATAN KEMBALI:
Perawat Gigi yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai ketentuan yang
berlaku
Tingkat Jenjang A ngka Tunjanga
Kredit n
BatasUsia
Jabatan Golru
Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
II/c 60 Pensiun
Terampil/ III/c 200 Syarat pengangkatan pertama kategori Keterampilan : 1.
Pelaksana Rp. 500.000
Rp.240.000 58th
II/d 80 berijazah paling rendah Diploma III (D.lII)
III/d 300 Keperawatan Gigi;
Mahir/Pe III/a 100 2. pangkat paling rendah Pengatur, golongan ruang
Keterampilan III/a 100 Rp.265.000 58th
l III/b 150 58th Il/c;
Lanjutan III/b 3. memiliki Surat Tanda Registrasi (STR) Perawat
Penyelia Gigi
III/c
yang masih berlaku; dan
4. nilai
Syarat prestasi kerja
pengangkatan paling
pertama kurang
kategori bernilai
Keahlian : 1.baik
AhliPertama/
berijazah paling rendah Diploma IV (D.IV)
Pertama 150
Keperawatan Gigi;
200 58th 2. pangkat paling rendah Penata Muda, golru III/a;
AhliMuda/ 3. memiliki STRPerawat Gigi yang
Muda
III/d 300 masihberlaku; 4. nilai prestasi kerja paling
Keahlian kurang bernilai baik
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
60th 1. Memenuhi persyaratan yg telah ditentukan
AhliMadya/ 2. memiliki pengalaman di bidang
IV/b 550 pelayanan asuhan
Madya
keperawatan gigi dan mulut paling kurang 1
IV/c 700 tahun terakhir sebelum pengangkatan;
3. usia paling tinggi 50 tahun;dan
158 4. tersedia formasi untuk
Perekam
Medis
1. PERMENPAN-RB : Nomor 30 Tahun 2013 Tanggal 14 Agustus2013
2. : Nomor 48 Tahun 2014 dan Nomor 22 Tahun 2014 Tanggal 4 Agustus2014
: Jabatan fungsional Perekam Medis adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas,
PERATURANBERSAMA
3. PENGERTIAN tggjawab, dan
wewenang utk melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang
4. TUGASPOKOK diduduki oleh PNS.
5. PERPRESTUNJANGAN : Melakukan kegiatan pelayanan rekam medis informasi kesehatan yang meliputi persiapan,
pelaksanaan,
dan pelaporan dan evaluasi
6. PERATURANBUP : Nomor 114 Tahun 2016, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
: PP Nomor 11 Tahun 2017
: KementerianKesehatan
8. RUMPUNJABATAN : Kesehatan
9. LINGKUPBERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Jenderal yang membidangi bina upaya kesehatan Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Madya,
pangkat
Pembina Tingkat I, golru IV/b dan pangkat Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kementerian
Kesehatan, instansi
pusat selain Kementerian Kesehatan, Provinsi, dan Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat
b. Direktur yang membidangi bina pelayanan keteknisian medik Kementerian Kesehatan, bagi Perekam Medis
Madya pangkat
Pembina, golru IV/a di lingkungan Rumah Sakit Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Direktur Rumah Sakit Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d
Penyelia, dan
Perekam Medis Pertama dan Muda, pangkat Penata Tingkat I, golru III/d di lingkungan Rumah Sakit Kementerian
Kesehatan
dibantu TimPenilai UnitPelaksana TeknisPusat.
d. Pejabat eselon II yang membidangi kesehatan instansi pusat selain Kementerian Kesehatan bagi Perekam Medis
Pelaksana,
pangkat Pengatur, golru II/c s.d Perekam Medis Penyelia dan Perekam Medis Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru IV/a
di lingkungan Rumah Sakit instansi pusat selain Kementerian Kesehatan dibantu Tim Penilai Instansi
e. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Provinsi bagi Radiografer Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di
lingkungan Rumah
Sakit Provinsi dibantu Tim Penilai Provinsi
f. Direktur Rumah Sakit Provinsi bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan
Perekam Medis
Pertama dan Muda di lingkungan RS Provinsi dibantu Tim Penilai Unit Pelaksana Teknis Daerah Provinsi.
g. Kepala Dinas yang membidangi kesehatan Kabupaten/ Kota bagi Perekam Medis Madya, pangkat Pembina,
golru IV/a di
lingkungan Rumah Sakit dan Balai Sanatorium Kabupaten/Kota, Perekam Medis Pelaksana, pangkat Pengatur,
golru II/c s.d
kesehatan lainnya Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiKabupaten/Kota
h. Direktur Rumah Sakit/Kepala Balai Sanatorium Kabupaten/Kota bagi Perekam Medis Pelaksana, pangkat
Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Perekam Medis Pertama dan Muda di lingkungan Rumah Sakit/Balai
Sanatorium Kabupaten/Kota dibantu Tim
Penilai Unit Pelayanan Teknis Daerah Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Perekam Medis Terampil yg memperoleh Ijasah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Perekam Medis Ahli dgn syarat:
1) Memiliki ijazah Sarjana (S.1)/Diploma IV (D.IV) rekam medis informasi kesehatan;
2) Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam Medis yang masih berlaku;
3) Tersedia formasi untuk jabatan fungsional Perekam Medis Ahli; dan
4) Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. Perekam Medis Terampil yang akan beralih menjadi Perekam Medis Ahli diberikan angka kredit dari ijazah
S1/D.IV ditambah
angka kredit kumulatif sebesar 65% dari pendidikan dan pelatihan, tugas pokok dan pengembangan profesi
dengan tidak
memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
12. UJI KOMPETENSI:
Perekam Medis yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus ujikompetensi
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perekam Medis yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
ketentuan yang
berlaku
Batas
Tingkat Jenjang ngka
A Kredit Tunjangan Usia Pengangkatan
Jabatan Golru Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
II/c 60 Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pelaksana Rp.360.000 58 th 1. berijazah paling rendah Diploma III (D.III)
II/d 80 rekam
Lanjutan III/a 100 Rp.450.000 58 th medis informasi kesehatan;
Pelaksana III/b 150 2. pangkat paling rendah Pengatur, golru II/c;
Terampil
3. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam
Penyelia III/d
III/c 300
200 Rp.780.000 58 th Medis
yang masih berlaku;
4. nilaipengangkatan
Syarat prestasi kerja palingtingkat
pertama kurang bernilai baik
Ahli:
III/a 100
Pertama Rp.540.000 58 th 1. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/Diploma IV
(D.IV) rekam medis informasikesehatan;
III/b 150 2. pangkat paling rendah Penata Muda,
Muda Rp.960.000 58 th golru III/a;
III/c 200 3. Memiliki Surat Tanda Regristasi (STR) Perekam
III/d 300
Ahli Medis
IV/a 400 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain: 1.
Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
2. Memiliki pengalaman di bidang pelayanan
Madya IV/b 550 Rp.1.260.000 60 th rekam
medis informasi kesehatan paling kurang 1
IV/c 700 tahun terakhir sebelum pengangkatan;
3. Usia paling tinggi 50 tahun;
4. Tersedia formasi untuk jabfung Perekam Medis.
15
9
Perekayas
a
Perencana
a. Kepala Bappenas atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Perencana Utama dibantu Tim Penilai
Pusat
b. Sekretaris Utama Bappenas atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Perencana Pertama s.d
Madya
dibantu Tim Penilai Bapenas
c. Pejabat Pembina Kepegawaian Instansi Pusat diluar Bappenas bagi Perencana Pertama
sampai Madya
dibantu Tim PenilaiInstansi
d. Pejabat Pembina Kepegawaian Provinsi atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Perencana
Pertama s.d
Madya dibantu Tim Penilai Provinsi
e. Pejabat Pembina Kepegawaian Kabupaten/Kota atau pejabat lain yang ditunjuk bagi Perencana
Pertama s.d Madya dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perencana yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dlm jabatannya
menurut
161
Perisalah Legislatif
1. PERMENPAN-
RB 2.
: Nomor 26 Tahun 2017, Tanggal 4 Oktober 2017
PERATURANBKN : Nomor 20 Tahun2019, Tanggal20 September 2019
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Perisalah Legislatif adalah jabatan yang mempunyai
ruang lingkup
tugas, tanggung jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di
bidang risalah
:legislatif
Melaksanakan kegiatan di bidang risalah legislatif, yang meliputi penyusunan
4. TUGASJABATAN risalah rapat,
penyusunan dokumen kelengkapan risalah rapat, penyusunan analisis dan anotasi
himpunan
risalah rapat, serta pengembangan sistem risalah rapat legislatif
5. : …..
: PP Nomor 11 Tahun 2017
PERPRESTUNJANGAN : Sekjen DPRRI
6. PERATURAN BUP : Manajemen
7. INSTANSIPEMBINA : Sekjen DPRRI/DPD/DPRD
8. RUMPUN JABATAN :
9. LINGKUPBERLAKU a. Sekjen DPR RI untuk menetapkan angka kredit bagi Perisalah Legislatif Ahli Madya di
lingkungan Sekjen Badan
Keahlian DPR RI, Sekjen MPR RI, Sekretariat DPR RI, dan Sekretariat DPRD Provinsi, Sekretariat DPR
di Aceh,
Sekretariat DPR di Papua, dan Sekretariat DPR di Papua Barat, Sekretariat DPRD Kabupaten/Kota,
Sekretariat
DPR Kabupaten/Kota di Aceh;
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang
membidangi risalah pada Sekretariat Jenderal dan Badan Keahlian DPR RI,
Sekjen MPR RI, Sekretariat Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia
untuk menetapkan angka kredit bagi
Perisalah Legislatif Ahli Pertama dan Perisalah Legislatif Ahli Muda di lingkungan Sekjen MPR RI,
Sekjen dan
Badan Keahlian DPR RI, dan Sekretariat DPR RI;
c. Sekda Provinsi untuk menetapkan angka kredit bagi Perisalah Legislatif Ahli Pertama dan Perisalah
Legislatif Ahli Muda di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi,
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Aceh, Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Papua,
dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat
Papua Barat; dan
d. Sekda Kabupaten/Kota
untuk menetapkan angka kredit bagi Perisalah Legislatif Ahli Pertama dan Perisalah
Legislatif Ahli Muda di lingkungan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota dan
Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten/Kota di Aceh.
11. UJIKOMPETENSI:
Perisalah Legislatif yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
12. PEMBERHENTIAN:DARI JABATAN
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Perisalah Legislatif yang diberhentikan karena point b s.d point e, dapat diangkat kembali dalam
jabatannya sesuai
ketentuan yang berlaku.
Kategori J e n j a Golru A n g T u n ja n B at a s Pengangkatan Dalam Jabatan
J a b a K re J a b a P e n s
n g ka g an U s ia Syarat pengangkatan pertama:
t a n III/a d 100
i t ta n iu n 1. berstatus PNS;
2. memiliki integritas dan moralitas yg
Ahli Pertama 58th baik;
III/b 150 3. sehat jasmani dan rohani;
4. berijazah paling rendah Sarjana (S1)/
Diploma IV (DIV) bidang ekonomi,
manajemen, hukum, ilmu
III/c 200 administrasi,
Ahli Muda 58th dan sosial;
5. mengikuti dan lulus olehuji kompetensi
sesuai Instansi pembina;
6. nilai prestasi kerja paling rendah
Syarat pengangkatan perpindahan daribernilai
Keahlian III/d 300 jabatan lain:
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir
1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama kecuali angka 4 dan 6;
2. berijazah paling rendah Sarjana
(S1)/
Diploma IV (DIV);
Ahli Madya IV/b 550 60th 3. Memiliki pengalaman pelaksaan tugas
di
bidang risalah legislatif paling kurang
2th 4. nilai prestasi kerja paling rendah
bernilai
IV/c 700
baik dalam 2
tahunterakhir 5. Berusia
162
Polisi Kehutanan paling tinggi:
Pertama Rp.540.000 58 th
III/b 150 instansipembina;
Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
1. berijazah
2. paling rendah
pangkat paling rendahpenata
SarjanaMuda,
(Sl)/Diploma
IVIll/a;
golru di
bidang Ilmu Pemerintahan, Sosial, Politik,
III/c 200 3. Hukum,
tinggi badan paling kurang 160 sentimeter
untuk
Ekonomi dan bidang ilmu lain yang
Ahli Muda Rp.960.000 58 th ditetapkan
laki-laki dan 155 sentimeter
untukperempuan; 4. sehat jasmani dan
III/d 300 rohani;
5. mengikuti dan lulus Pendidikan dan Pelatihan
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain: 1.
IV/a 400 Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
2. tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional
Madya IV/b 550 Rp.1.260.000 60 th pol pp; 3. memiliki pengalaman di bidang tugas
Pol PP
IV/c 700 paling kurang 2
tahun;dan 4. Usia paling
164 Pranata Hubungan Masyarakat
1. PERMENPAN-RB : Nomor 6 Tahun 2014, Tanggal 10 Januari 2014
2. PERATURAN BERSAMA : Nomor 39 Tahun 2014 dan Nomor 31 Tahun 2014, Tanggal 29
September2014 : Jabatan Fungsional Pranata Hubungan Masyarakat yang selanjutnya disebut Jabatan
3. PENGERTIAN Fungsional
Pranata Humas adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab, wewenang
untuk melaksanakan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan
4. : Melakukan kegiatan pelayanan informasi dan kehumasan, meliputi perencanaan, pelayanan
informasi dan kehumasan, hubungan eksternal dan internal, audit komunikasi kehumasan
TUGASPOKOK serta
pengembangan pelayanan informasi
dan kehumasan
5. PERPRES TUNJANGAN : :Nomor 29 Tahun
PP Nomor 2007, Per Ka. BKN Nomor 39
11 Tahun2017
Tahun 2007 : Kementerian Komunikasi dan Informatika
6. 8.
PERATURANBUP
RUMPUN JABATAN : Penerangan dan SeniBudaya
7. 9.
INSTANSI
LINGKUPPEMBINA
BERLAKU : PNS Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK:
a. Pejabat eselon I yang membidangi informasi dan komunikasi publik Kem.Kominfo, bagi Pranata Humas
Madya, pangkat
Pembina Tingkat I, golru IV/b dan Pembina Utama Muda, golru IV/c di lingkungan Kem.Kominfo, Instansi
Pusat selain
Kem.Kominfo, Provinsi, Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Pusat.
b. Pejabat eselon II yang membidangi komunikasi publik di lingkungan eselon I yang membidangi informasi
dan komunikasi
publik Kem.Kominfo, bagi Pranata Humas Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan Pranata
Humas Pertama
s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Kem.Kominfo dibantu Tim Penilai UnitKerja.
c. Pejabat eselon II yang membidangi pelayanan informasi dan kehumasan pada Instansi Pusat selain
Kem.Kominfo, bagi Pranata
Humas Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan Pranata Humas Pertama s.d Madya, pangkat
Pembina, golru
IV/a di lingkungan instansi masing-masing dibantu Tim PenilaiInstansi.
d. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi pelayanan informasi dan
kehumasan bagi
Pranata Humas Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Pranata Humas Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina,
golru IV/a di lingkungan Provinsi dibantu Tim PenilaiProvinsi.
e. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau pejabat eselon II yang ditunjuk yang membidangi pelayanan
informasi dan
kehumasan bagi Pranata Humas Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia dan Pranata Humas
Pertama, pangkat
Penata Muda, golru III/a s.d Madya, pangkat Pembina, golru IV/a di lingkungan Kabupaten/Kota dibantu Tim
Penilai
Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI KATEGORI KETERAMPILAN KE KATEGORIKEAHLIAN
a. Pranata Humas Keterampilan yg memperoleh Ijasah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Pranata Humas Keahlian
dgn syarat:
1) berijazah Sarjana (S1)/Diploma IV bidang komunikasi serta kualifikasi lain yang ditentukan
InstansiPembina;
2) tersedia formasi Jabatan Fungsional Pranata Humas Tingkat Ahli;
3) telah mengikuti dan lulus pendidikan dan pelatihan fungsional Tingkat Ahli; dan
4) memenuhi jumlah angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. Pranata Humas Keterampilan yang akan beralih menjadi Pranata Humas Keahlian diberikan angka kredit dari
ijazah S1/D.IV
ditambah angka kredit kumulatif sebesar 65%dari pendidikan dan pelatihan, tugas pokok dan pengembangan
profesi dgn
tidak memperhitungkan angka kredit dari unsur penunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pranata Humas yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus ujikompetensi
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Humas yang diberhetnikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
ketentuan yang
berlaku.
Batas
Kategori Jenjang A ngka Tunjangan Usia
Jabatan Golru Kredit Pengangkatan
Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
II/c 60 Syarat pengangkatan pertama kategori Keterampilan:
Pelaksana Rp.240.000 58 th 1. berijazah Diploma III bidang komunikasi
II/d 80 serta
kualifikasi lain yang ditentukan oleh
Keterampilan Menteri Komunikasi dan Informatika;
Pelaksana III/a 100
Rp.265.000 58 th 2. pangkat paling rendah Pengatur, golru
Lanjutan II/c;
Penyelia III/b 150 3. mengikuti dan lulus pendidikan dan
III/d
III/c 300
200 Rp.300.000 58 th
pelatihan
fungsional Pranata Humas Ketrampilan; dan
III/a 100
Pertama Rp.270.000 58 th
III/b 150
III/c 200
Muda Rp.400.000 58 th
Keahlian 4. setiap
Syarat unsur
bernilai baikpenilaian
pengangkatan
dalam 1 prestasi
pertama kategorikerja paling
Keahlian:
III/d 300 kurang
1. tahunterakhir
berijazah paling rendah Sarjana (S1)/Diploma
IV/a 400 IV
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain: 1.
bidang syarat
Memenuhi komunikasi serta kualifikasi lain yang
pengangkatanpertama;
Madya
IV/b 550
Rp.650.000 60 th 2. ditentukan oleh Menteri
tersedia formasi Komunikasi
untuk jabatan dan
Pranata
Informatika;
Humas;
IV/c 700 2. pangkat
3. paling rendah
memiliki pengalaman diPenata
bidangMuda, golru III/a;
pelayanan
informasi dan kehumasan paling sedikit
2 th; 4. usia paling tinggi 50 tahun 1)
Pranata Informasi Diplomatik mend
uduki
(P I D) Jabat
an
1. : Nomor 14 Tahun 2018, Tanggal 1 Maret 2018 Nega
: Nomor 22 Tahun 2018, Tanggal 31 Desember 2018 ra;
PERMENPAN- : Jabatan Fungsional Pranata Informasi Diplomatik adalah jabatan yang mempunyai dan
RB 2. ruang 2)
lingkup tugas, tanggung jawab, dan wewenang untuk mengelola informasi diplomatik,
mend
PERATURANB
mengolah data digital diplomatik serta monitoring dan evaluasi pengelolaan informasiuduki
KN 3.
Jabat
diplomatik di Kementerian Luar Negeri dan Perwakilan Republik Indonesia untukan
PENGERTIAN mendukung
pada
kegiatan diplomatik dan konsuler.
Orga
: Melaksanakan kegiatan pengelolaan informasi diplomatik, pengolahan data digital
diplomatik serta monitoring dan evaluasi pengelolaan informasi diplomatik di nisasi
4. TUGAS JABATAN Kemenlu dan Inter
Perwakilan untuk mendukung kegiatan diplomatik dan konsuler. nasio
: …… nal.
5. PERPRES TUNJANGAN : PP Nomor 11 Tahun2017 1
6. PERATURAN BUP
3
7. INSTANSIPEMBINA
8. RUMPUNJABATAN .
9. LINGKUPBERLAKU P
10. PEJABAT PENETAP PAK : E
a. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi kepegawaian untuk Angka Kredit bagi PID N
Ahli Madya G
dilingkungan Kemenlu dan Perwakilan dibantu Tim Penilai Pusat; A
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi pembinaan jabatan fungsional untuk Angka N
Kredit bagi PID G
Ahli Pertama dan PID Ahli Muda di lingkungan Kemenlu dan Perwakilan dibantu Tim Penilai K
Unit Kerja A
T
11. UJI KOMPETENSI
A
Pranata Informasi Diplomatik yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan
N
lulus uji kompetensi 12. PEMBERHENTIANDARI JABATAN: K
a. Pranata Informasi Diplomatik, diberhentikan dari jabatannya, apabila: E
1) mengundurkan diri dari Jabatan; M
2) diberhentikan sementara sebagai PNS;
B
3) menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
4) menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan; A
5) ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau L
6) tidak memenuhi persyaratan jabatan. I
b. Selain pemberhentian pada huruf a, Pranata Informasi Diplomatik diberhentikan dari :
jabatannya, apabila: Pr
a
nata Informasi Diplomatik yang diberhentikan karena ketentuan pada huruf a angka 2) s.d angka 5) 165
dan huruf b,
III/b 150 58 th
Syarat pengangkatan perpindahan jabatan:
1.memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
III/c 200 58 th 2.memiliki pengalaman di bidang
pengelolaan APBN paling sedikit 2 (dua)
Penyelia tahun;
3. nilai prestasi kerja paling kurang
III/d 300 58 th
bernilai baik dalam 2 (dua) tahun terakhir;
4.berusia paling tinggi 53 tahun.
1
6
7
Pranata Komputer
1. KEPMENPAN-RB : Nomor 66/KEP/M.PAN/7/2003 Tanggal 17 Juli2003
2. : Nomor 002/BPS-SKB/II/2004 dan Nomor 04 Tahun 2004
: Pranata Komputer adalah PNS yang diberi tugas, tanggjwb, wewenang dan hak secara
KEPUTUSANBERSAMA penuh
3. PENGERTIAN
oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan sistem informasi berbasis
4. TUGAS POKOK komputer.
6. PERATURAN BUP : Merencanakan, menganalisi, merancang, mengimplementasikan, mengembangkan dan
: PP Nomor 11 Tahun2017 atau
5.
7. : Badan Pusat Statistik
: Kekomputeran
INSTANSI PEMBINA : P N S Pusat /Daerah
8.10.RUMPUN
PEJABATJABATAN
PENETAPPAK :
a. Kepala BPS bagi Pranata Komputer Utama dibantu Tim Penilai BPS
b. Pejabat eselon I dilingkungan BPS bagi Pranata Komputer Madya dibantu Tim Penilai Kantor Pusat BPS
c. Pejabat paling rendah eselon II bagi Pranata Komputer Pelaksana s.d Penyelia dan Pranata Komputer Pertama –
Muda
dibantu Tim Penilai BPSProvinsi/Kabupaten/Kota
d. Kepala BPS Provinsi/Kabupaten/Kota bagi Pranata Komputer Pelaksana s.d Penyelia dan Pranata Komputer
Pertama s.d
Muda dibantu Tim Penilai InstansiPusat
e. Kepala Pusat yang membidangi teknologi informasi bagi Pranata Komputer Pelaksana s.d Penyelia dan
Pranata Komputer
Pertama s.d Muda dibantu Tim PenilaiProvinsi
f. Gubernur bagi Pranata Komputer Pelaksana s.d Penyelia dan Pranata Komputer Pertama s.d Muda dibantu
TimPenilai
Provinsi
g. Bupati/Walikota bagi Pranata Komputer Pelaksana s.d Penyelia dan Pranata Komputer Pertama s.d Muda
dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
Pranata Komputer Terampil yg memperoleh ijazah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Pranata Komputer Ahli,
dgn syarat:
a. ljasah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Jabatan Pranata Komputer tingkat ahli;
b. lulus pendidikan dan pelatihan fungsional yang ditentukan untuk Pranata Komputer tingkat ahli; dan
c. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya.
12. PEMBEBASAN SEMENTARA (PEMBERHENTIAN menurut PP Nomor 11 Tahun 2017):
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Komputer yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
Laboratorium Kemetrologian Ahli Pertama, s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan ruang IV/a di
lingkungan
Kementerian Perdagangan dibantu Tim Penilai Unit Kerja
c. Sekretaris Daerah Provinsi atau Pejabat pimpinan Tinggi Pratama yang ditunjuk yang membidangi
perdagangan
bagi Pranata Laboratorium Kemetrologian Ahli Pertama s.d Ahli Madya, pangkat Pembina, golongan
ruang IV/a di lingkungan Provinsidibantu TimPenilai Provinsi
11. UJIKOMPETENSI:
P rium Kemetrologian yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji
r kompetensi
a
12.
n PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a a. mengundurkan diri dari Jabatan;
t b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
a c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
L e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
a f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
b
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
o
Pranata Laboratorium Kemetrologian yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali
r
dalam
a
t
o jabatannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku
Tingkat Jenjang A Batas
Golru ngka Tunjangan
Jabatan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Kredit Jabatan Pensiun
1. PERMENPAN-RB
2. III/a 100
Pertama
PERATURANBERSAMA Rp.540.000 58th
3. PENGERTIAN III/b 150 2. menduduki
Syarat pangkat
pengangkatan paling
pertama : rendah
1. Penata Muda,
berrjazah golru
paling lIl/a;Sarjana
rendah
4. TUGASPOKOK 3. mengikuti dan lulus diklat fungsional
III/c 200 (Sl)/
5. Pranata
DIV jurusan teknik atau MIPA;
Muda Rp.960.000 58th Laboratorium Kemetrologian; 4. telah
PERPRESTUNJANGAN mengikuti uji kornpetensi dan
6. Ahli
PERATURAN BUP III/d 300
memperoleh
7. INSTANSIPEMBINA
8. RUMPUN JABATAN sertifikat
Syarat kompetensi;
pengangkatan 5. nilai dari
perpindahan
IV/a 400 jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
pertama;
Madya IV/b 550 Rp. 1.260.000 60th 2. Memiliki pengalaman pengelolaan
standar ukuran dan laboratorium
Metrologi Legal paling kurang
IV/c 700
2 th;
3. Berusia paling tinggi 52 th.
Pranata Laboratorium 12.
P
Kesehatan E
M
: Nomor PER/08/M.PAN/3/2006 Tanggal 28 Maret 2006 B
: Nomor 611/MENKES/PB/VIII/2006 dan Nomor 20 Tahun 2006 E
: Pranata Labkes adalah PNS yang diberi tugas, tanggjwb, wewenang dan R
hak secara H
penuh oleh pejabat yg berwenang utk melakukan kegiatan pelayanan labkes pd E
labkes. N
: Melaksanakan tugas pelayanan laboratorium kesehatan meliputi bidang T
hematologi, I
kimia klinik, mikrobiologi, imunoserologi, toksikologi, kimia Lingkungan, A
patologi N
anatomi (histopatologi, sitopatologi, histokimia, imunopatologi, patologi, D
molekuler), A
biologi dan fisika.
: Nomor 54 Tahun 2007, Perka. BKN Nomor 39 Tahun 2007 R
: PP Nomor 11 Tahun2017 I
: KementerianKesehatan J
: Kesehatan A
: PNS Pusat /Daerah B
10. PEJABAT PENETAPPAK : A
a. Direktur Bina Pelayanan Penunjang Medik bagi Pranata Labkes Madya dibantu Tim Penilai T
Departemen A
b. Pimpinan unit kerja bagi Pranata Labkes Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan Pranata Labkes Pertama N
s.d Muda dibantu :
a.
Tim Penilai UnitKerja
m
c. Kepala Dinas Provinsi bagi Pranata Labkes Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan Pranata Labkes
e
Pertama s.d Muda
n
dibantu Tim Penilai Provinsi.
g
d. Kepala Dinas Kabupaten/Kota bagi Pranata Labkes Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan Pranata
u
Labkes Pertama s.d
n
Muda dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota.
d
e. Pimpinan unit kerja selain Depkes bagi Pranata Labkes Pelaksana Pemula s.d Penyelia dan Pranata
ur
Labkes Pertama s.d
k
Muda dibantu Tim Penilai Instansi
a
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI n
Pranata Labkes Terampil yg memperoleh ijazah S1/D.IVdpt diangkat menjadi Pranata Labkes Ahli, dgn
di
syarat:
a. Ijasah/STTB harus sesuai tugas pokok dan kualifikasi yg ditentukan oleh instansi pembina; ri
b. Paling singkat telah 1 tahun dalam pangkat terakhir; d
c. Setiap unsur dalam penilaian prestasi kerja (DP-3) paling kurang bernilai baik dlm 1 tahun a
terakhir; dan ri
d. Memenuhi jumlah angka kredit yang ditentukan untuk jabatan/pangkat yang didudukinya. J
a
batan; 169
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Pranata Labkes yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya
sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
170
ngka Batas
Tingkat Jenjang Tunjangan Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
A Kredit
J Golru Jabatan Pensiun
abatan
Pelaksana II/a 25 Rp. 220.000 58th Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil: 1.
Pemula
Berijazah serendah-rendahnya SMAK sesuai
II/b 40 dgn kualifikasi pendidikan;
Pelaksana 2. Pangkat serendah-rendahnya Pengatur
II/c 60 Rp. 240.000 58th
Terampil Muda, golongan ruang II/a;
II/d 80
Pelaksana III/a 100 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Lanjutan Rp. 265.000 58th sekurang-
III/b 150
kurangnya bernilai baik dalam satu
III/c 200
Penyelia Rp. 500.000 58th tahun terakhir.
III/d 300
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama Rp. 300.000 58th 1. Berijazah paling rendahS.1/ D.IV sesuai
III/b 150 dgn
kualifikasi pendidikan;
2. Pangkat paling rendah Penata Muda,
Rp. 600.000 58th golongan ruang III/a;
Muda III/c 200
III/d 300 3. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Ahli terakhir.
sekurang-
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/a 400 jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
Madya IV/b 550 Rp. 850.000 60th pertama; 2. Memiliki pengalaman dalam
pelayanan
IV/c 700 laboratorium kesehatan paling singkat
2 thn; 3. Berusia paling tinggi 50tahun.
Pranata Laboratorium Pendidikan
1. PERMENPAN-RB : Nomor 07 Tahun, Tanggal 06 Mei 2019
2. : Nomor …….
: Pranata Laboratorium Pendidikan adalah pegawai PNS yang diberi tugas,
PERATURANBERSAMA
3. PENGERTIAN tanggung
jawab, wewenang dan hak untuk melakukan kegiatan di bidang pengelolaan
Laboratorium pendidikan
4. TUGASPOKOK : melaksanakankegiatanpengelolaanLaboratoriumyang
meliputiperencanaan,pengoperasian
: Nomor 21 Tahun 2013, Per Ka. BKN
peralatandanpenggunaanbahan, Nomor 39 Tahun2007
pemeliharaan/perawatanperalatandanbahan,
: PP Nomor 11 Tahun 2017
pengevaluasian
: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
sistemkerjadanpengembangankegiatanLaboratorium.
5. PERPRESTUNJANGAN : Pendidikan lainnya
6. PERATURAN BUP : P NS Pusat/Daerah
7. INSTANSIPEMBINA
8. a.
RUMPUN JABATAN
9. Pejabat Pimpinan Tinggi Madya yang membidangi sumber daya iptek dan dikti Kementerian Riset, Teknologi da
LINGKUPBERLAKU
n Pendidikan Tinggi
untuk Angka Kredit bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Madya di lingkungan Kementerian Riset, Teknol
ogi dan Pendidikan
Tinggi,PerguruanTinggi,danInstansiPemerintahdi luarKementerianRiset,TeknologidanPendidikanTinggi;
b.
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi sumber daya iptek dan dikti pada Kementerian Riset dan P
endidikan Tinggi untuk angka kredit bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Penyelia dan Pranata
Laboratorium Pendidikan Ahli Muda di lingkungan
Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi, Perguruan Tinggi, dan Instansi Pemerintah di luar Keme
nterian Riset, Teknologi danPendidikanTinggi;
c.
PejabatPimpinanTinggiPratamayangmembidangipembinaankariersumberdayaiptekdandiktidiKementeria
nRiset,Teknologidan
PendidikanTinggi,untukangkakreditbagiPranataLaboratoriumPendidikanTerampil danPranataLaboratoriunPe
ndidikanMahir,dan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama di lingkungan Kementerian Riset,
Teknologi dan Pendidikan TinggiPaling rendah
Pejabat Pengawas yang membidangi jabatan fungsional Pranata Laboratorium Pendidikan kepada Pejabat Pim
pinan Tinggi Pratama
yang membidangi pembinaan karier sumber daya iptek dan dikti di Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidik
an Tinggi, untuk angka kredit bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil dan Pranata Laboratoriun
Pendidikan Mahir, dan Pranata Laboratorium
PendidikanAhliPertamadilingkunganKementerianRiset,TeknologidanPendidikanTinggi;
d.
Pimpinan Perguruan Tinggi untuk Angka Kredit bagi Pranata Laboratorium Pendidikan Terampil dan Pranata La
boratorium Pendidikan Mahir, dan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama di lingkungan
Perguruan TinggiKepala Laboratorium Perguruan Tinggi/Pimpinan Fakultas/Jurusan pada Perguruan
Tinggi kepada Pimpinan Perguruan Tinggi untuk Angka Kredit bagi Pranata
Laboratorium Pendidikan Terampil dan Pranata Laboratorium Pendidikan Mahir, dan Pranata Laboratorium Pen
didikan Ahli Pertama di lingkunganPerguruanTinggi;
e.
Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang membidangi kepegawaian pada Instansi Pemerintah di luar Kementeri
an Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi untuk Angka Kredit bagi Pranata Laboratorium Pendidikan
Terampil dan Pranata Laboratorium Pendidikan Mahir, dan Pranata Laboratorium Pendidikan Ahli Pertama di
lingkungan Instansi Pemerintah di luar Kementerian Riset, Teknologi, dan PendidikanTinggi.
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkandiri dari Jabatan; d.menjalanitugasbelajarlebihdari 6(enam)bulan;
b. diberhentikansementarasebagaiPNS;
e.ditugaskansecarapenuhpadaJPT,JA,JPdanJabatanPelaksana;atau
c. menjalanicuti diluartanggunganNegara; f. tidakmemenuhi persyaratanjabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI
Pranata Laboratorium Pendidikan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
Batas
abatan Golru A ngka Tunjangan Usia
Jenjang Jabatan Pengangkatan Dalam Jabatan
Tingkat Kredit Pensiun
J Syarat pengangkatan pertama tingkat Keterampilan:
II/c 60 1. berstatusPNS;
Terampil Rp. 360.000 58th 2. memilikiintegritasdanmoralitasyangbaik;
III/c
II/d 200
80 3. sehatjasmanidanrohani;
4. memilikiijazahpaling rendahD-III
Keterampila III/d
III/a 300
100 denganbidangpendidikanyang relevan
Mahir Rp. 450.000 58th denganjenislaboratoriumygdikelola;
n III/a 100 5. mengikutidanlulus ujikompetensiteknis, kompetensi
manajerial, dan
III/b
III/b 150
150 kompetensisosialkulturalsesuaistandar kompetensiyang
Penyelia Rp. 780.000 58th
telahdisusun olehInstansiPembina; dan
Syarat pengangkatan pertama tingkat Keahlian:
Ahli 1. berstatusPNS;
Rp. 540.000 58th
Pertama 2. memilikiintegritasdanmoralitasyang baik;
3. sehatjasmanidanrohani;
4. memilikiijazahpaling rendahD-III
denganbidangpendidikan
III/c 200 yang relevandenganjenislaboratoriumygdikelola;
Ahli Rp. 960.000 58th 5. mengikuti danlulus uji kompetensi teknis, kompetensi
manajerial,
Muda III/d 300 dankompetensi sosialkultural sesuai standar
Keahlian kompetensi yang telahdisusun olehInstansi Pembina;
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
IV/a 400
1. Memenuhi syaratpengangkatanpertama;
2. Memiliki pengalaman di bidang pengelolaan lab paling
IV/b 550 singkat 2th;
3. Berusia paling tinggi:
Madya Rp. 1.260.000 60th a. 53 thbagiyang akanmenduduki JF
IV/c 700 KeterampilandanJF
AhliPertamadan AhliMuda; dan
b. 55 (lima puluhlima) tahunbagiyang
akanmenduduki 1
7
Pranata Nuklir 1
1. PERMENPAN-RB : Nomor 2 Tahun 2014, Tanggal 6 Januari 2014 jo PermenpanRB Nomor 28 Tahun 2016, Tgl 20
2. Des 2016
: Nomor 12 Tahun 2014 dan Nomor 33 Tahun2014
PERATURANBERSAMA : Jabatan Fungsional Pranata Nuklir adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
3. PENGERTIAN tanggungjawab, wewenang, dan hak untuk melaksanakan kegiatankepranatanukliran.
4. TUGASPOKOK : Melaksanakan kegiatan Kepranatanukliran yang meliputi Pemanfaatan iptek nuklir dan
5. PERPRESTUNJANGAN mengelolaan
Perangkat Nuklir
6. PERATURANBUP : Nomor 95 Tahun 2015, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
7. INSTANSIPEMBINA : PP Nomor 11 Tahun2017
10.RUMPUNJABATAN
8. PEJABAT PENETAP PAK : Badan
: Tenaga NuklirNasional
a. Kepala BATAN bagi : Fisika, kimia
Pranata danMadya,
Nuklir yang berkaitan
pangkat Pembina, golru ruang IV/a s.d Pranata Nuklir Utama,
pangkat Pembina
Utama, golru IV/e di lingkungan BATAN dan Instansi di luar BATAN dibantu Tim Penilai Pusat
b. Sekretaris Utama BATAN, bagi Pranata Nuklir Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Pranata Nuklir
Penyelia, dan Pranata
Nuklir Pertama, s.d Pranata Nuklir Muda, di lingkungan BATAN dibantu Tim Penilai UnitKerja
c. Pejabat eselon II yang membidangi Kepranatanukliran atau Direktur/Kepala Rumah Sakit Pusat, bagi
Pranata Nuklir Pelaksana,
pangkat Pengatur, golru II/c s.d Pranata Nuklir Penyelia, dan Pranata Nuklir Pertama, s.d Pranata Nuklir
Muda, di lingkungan
instansi pusat selain BATAN dibantu Tim Penilai Instansi
d. Pejabat eselon II yang membidangi Kepranatanukliran atau Direktur/Kepala Rumah Sakit Provinsi bagi
Pranata Nuklir Pelaksana,
pangkat Pengatur, golru II/c s.d Pranata Nuklir Penyelia, pangkat Penata Tingkat I, golru III/d, dan Pranata
Nuklir Pertama,
pangkat Penata Muda, golru III/a s.d Pranata Nuklir Muda, di lingkungan Pemda Provinsi dibantu Tim Penilai
Provinsi
e. Pejabat eselon II yang membidangi Kepranatanukliran atau Direktur/Kepala Rumah Sakit Kabupaten/Kota
bagi Pranata Nuklir
Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Pranata Nuklir Penyelia, dan Pranata Nuklir Pertama, s.d Pranata
Nuklir Muda, di
lingkungan Pemda Kabupaten/Kota dibantu Tim PenilaiKabupaten/Kota
11.PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Pranata Nuklir Terampil yg memperoleh Ijasah S1/D.IV dapat diangkat menjadi Pranata Nuklir Ahli dgn syarat:
1) tersedia formasi untuk Pranata Nuklir Tingkat Ahli;
2) ijazah yang dimiliki sesuai dengan kualifikasi yang ditentukan untuk Pranata Nuklir Tingkat Ahli;
3) telah mengikuti dan lulus diklat fungsional di bidang Kepranatanukliran Tingkat Ahli; dan
4) rnemenuhi jumlah Angka kredit kumulatif yang ditentukan;
b. Pranata Nuklir Terampil yang akan beralih menjadi Pranata Nuklir Ahli diberikan AK dari ijazah S1/D.IV
ditambah AK kumulatif
sebesar 65% dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi dgn tidak memperhitungkan AK
dari unsur penunjang
12. UJIKOMPETENSI:
Pranata Nuklir yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN :
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalanicuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalanitugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14.PENGANGKATAN KEMBALI
Pranata Nukliryang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
172 A ngka
Pengganti dari Jabatan Fungsional Andalan Siaran dan Jabatan Fungsional
Tingkat Jenjang Adikara SiaranTunjangan
BatasUsia
Golru Kredit Jabatan
Jabatan
PranataPensiun
Siaran Pengangkatan Dalam Jabatan
II/c 60
1. PERMENPAN - RB .Syarat pengangkatan
berijazah pertama
paling rendah tingkat Terampil:
Diploma III fisika/kimia
Pelaksana II/d 80 Rp.350.000 58th
2. PERATURANBKN 1 atau kualifikasi lain yang ditentukan oleh
Pelaksana III/a 100 Rp.425.000 58th InstansiPembina;
3. PENGERTIAN
Terampil Lanjutan 2. menduduki pangkat paling rendahPengatur,
III/b 150 golongan ruang II/c;dan
4. TUGASJABATAN 3. nilai prestasi kerja paling rendah bernilai baik
Penyelia III/c 200 Rp.500.000 58th dalam
III/d 300 1 (satu) tahunterakhir
III/a 100 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama Rp.500.000 58th 1. berijazah paling rendah Sarjana (Sl)/ DiplomaIV
III/b 150
fisika/kimia atau kualifikasi lain yang
ditentukanoleh InstansiPembina;
III/c 200 2. menduduki pangkat paling rendah PenataMuda,
Muda Rp.800.000 58th golongan ruang III/a;dan
III/d 300 3. nilai prestasi kerja paling kurang bernilai
baik dalam
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
IV/a 400
1. Memenuhi persyaratan pengangkatan pertama;
Ahli 2. memiliki pengalaman di bidang kepranata-
Madya IV/b 550 Rp.1.200.000 60th nukliran
paling singkat selama
2 tahun; 3. berusia paling
IV/c 700 tinggi:
a. 55 th utk menduduki Pranut keterampilan;
b. 56 th utk menduduki Pranut Pertama dan
IV/d 850 Muda c. 58 th utk menduduki Pranut
AhliMadya;
Utama Rp.1.400.000 65th d. 60 th utk menduduki Pranut Ahli Utama dan
bagi
IV/e 1050 JPT yg akan menduduki Pranut Ahli Utama
4. telah mengikuti dan lulus diklat fungsional di
Refraksionis Optisien
17
Rescu 7
er
1. PERMENPAN-
Sandiman
RB 2.
PERATURANBKN : Nomor 18 Tahun 2019, Tanggal 02 September 2019
3. PENGERTIAN : ....
: Jabatan Fungsional Sandiman adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
4. TUGAS POKOK
5. tanggung
jawab dan wewenang untuk melakukan pengamanan informasi, pengamanan siber,
PERPRES TUNJANGAN dan
6. PERATURAN BUP persandian.
7. INSTANSIPEMBINA
: Melaksanakan kegiatan pengamanan informasi, pengamanan siber, dan
8. RUMPUNJABATAN
persandian.
9. LINGKUPBERLAKU : Nomor 105 Tahun 2006, Per Ka. BKN Nomor 39
Tahun2007
: PP Nomor 11 Tahun 2017
: Lembaga Sandi Negara
: Kekomputeran
10.PEJABAT PENILAI:PAK:
PNS Pusat /Daerah
a. Kepala Badan Siber dan Sandi Negara untuk Sandiman Ahli Madya/Madya dan Sandiman Ahli Utama
b. Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama yang
membidangi kepegawaian pada Instansi Pemerintah untuk Sandiman Kategori
Keterampilan, Sandiman Ahli
11.PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKAT AHLI:
Sandiman Terampil yg memperoleh Ijasah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Sandiman Ahli dgn syarat:
a. Tersedia kebutuhan untuk Jabatan Fungsional Sandiman Kategori Keahlian;
b. Iazahyang dimilikisesuaidengankualifikasiyang
ditentukanuntuk JabatanFungsionalSandimanKategoriKeahlian;
c. Mengikutidan lulusanuji kompetensiteknis, kompetensimanajerial,
dan kompetensisosialkultural sesuaidenganstandar
kompetensiyang telahdisusunolehInstansiPembina pada jenjangSandimanKategori Keahlianyang
akan diduduki;
d. Memilikipangkatpaling
rendah sesuaidenganpangkat dalamJabatanFungsionalSandimanKategori Keahlianyang akan
diduduki; dan
e. berusiapaling tinggi
1) 53 (lima puluh tiga) tahun bagi yang
akan mendudukiJabatanFungsionalSandimanKategori Keterampilan, Jabatan
Fungsionl
SandimanAhli Pertama/ Pertamadan SandimanAhli Muda/Muda;
2) 55 (lima puluh lima) tahun bagiyang akanmendudukiJabatanFungsionalSandimanAhli Madya/Madya; dan
3) 60 (enampuluh) tahun bagi yang akan mendudukiJabatanFungsionalSandimanAhli Utamabagi PNS
yang menduduki
Jabatan
PimpinanTinggi.
12. UJI KOMPETENSI DANDIKLAT:
Sandiman yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi dan
persyaratan lain 13.PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
14.PENGANGKATAN KEMBALI:
Sandiman yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku.
ngka Batas
Tingkat Jenjang Tunjangan Usia Pengangkatan
A Kredit
J Golru Jabatan Pensiun
abatan Dalam Jabatan
Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
II/c 20 1. Berijazah paling rendah SMU/SMK di
Pelaksana Rp.197.000 58 th bidang Teknik
Mesin, Teknik Elektro, Teknik Informatika
dan
kualifikasi pendidikan lain yang ditetapkan
Terampil II/d
III/a 20
50 oleh Instansi Pembina;
Pelaksana
Lanjutan Rp.264.000 58 th 2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda Tingkat I,
III/b 50 golongan ruang II/b;
III/c 100 3. Telah mengikuti dan lulus diklat pembentukan
Sandiman kecuali bagi lulusan D.III
Penyelia III/d 100 Rp.495.000 58 th bernilai baik
bidang dlm 1
persandian;
4. tahunterakhir
Telah mengikuti dan lulus diklat Fungsional
III/a 50 Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Rp.264.000 58 th 1. Berijazah paling rendah Diploma IV (D.IV) di
Pertama III/b 50 bidang
persandian; atau
Muda III/c 100 58 th
2. Berijazah paling rendah Sarjana Strata Satu
(S1)/
Diploma lV (D.IV) di bid.Matematika,
Elektronika, Komputer, Telekomunikasi,
IV/a 150 Rp.660.000 Bahasa Asing, Hukum, Administrasi Negara,
Ahli
III/d 100 dan Manajemen serta telah mengikuti dan
Madya IV/b 150 lulus diklat pembentukan Sandiman;
Rp.957.000 60 th
3. Pangkat paling rendah Penata Muda,
IV/c 150
Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain:
IV/d 1. Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
200
Utama Rp. ……. 60 th 2. Memiliki pengalaman di bidang persandian
IV/e paling
200
singkat 2tahun;
3. Berusia paling tinggi 50 tahun. b.
di
Sanitarian b
er
1. KEPMENPAN : Nomor 19/KEP/M.PAN/11/2000, Tanggal 30 Nopember 2000 h
2. : Nomor 393/MENKES-KESOS/SKB/V/2001 dan Nomor 18 Tahun 2001, tanggal 8 Mei e
2001 nt
KEPUTUSANBERSA : Sanitarian adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak secara ik
MA 3. penuh a
PENGERTIAN oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pengamatan, pengawasan
dan n
se
m
4. TUGASPOKOK : Melaksanakan pengamatan kesehatan lingkungan, pengawasan kesehatan lingkungan e
dan nt
pemberdayaan masyarakat dalam rangka perbaikan kualitas kesehatan lingkungan ar
:untuk
Nomor 54 Tahun 2007, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
:dapat memelihara,
PP Nomor melindungi dan meningkatkan cara-cara hidup bersih dan sehat.
11 Tahun2017 a
5. PERPRESTUNJANGAN : KementerianKesehatan se
6. PERATURAN BUP : Kesehatan b
7. INSTANSIPEMBINA : PNS Pusat /Daerah a
8. RUMPUN JABATAN : g
9. LINGKUPBERLAKU
a. Sekdirjen Bagi Sanitarian P. Pemula s.d Penyelia dan Sanitarian Pertama s.d Muda dibantu ai
Tim Penilai Pusat P
b. Kakanwil Depkes Provinsi / Kadis kesehatan Provinsi bagi Sanitarian P. Pemula s.d Penyelia dan N
Sanitarian Pertama s.d S;
Muda dibantu Tim Penilai Propinsi c.
c. Ka. Kantor Depkes Kabupaten/Kota bagi Sanitarian P. Pemula s.d Penyelia dan Sanitarian Pertama s.d m
Muda dibantu Tim e
Penilai Kabupaten/Kota nj
d. Pimpinan instansi bagi P Sanitarian. Pemula s.d Penyelia dan Sanitarian Pertama s.d Muda dibantu al
a
Tim Penilai Instansi
ni
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI c
Sanitarian Terampil yg memperoleh ijazah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Sanitarian Ahli, dgn syarat: ut
a. Pendidikan/ljasah/STTB yang dimiliki sesuai dengan tugas pokoknya; id
b. Paling kurang telah 1 tahun dalam pangkat terakhir; i
c. Setiap unsur penilaian prestasi kerja (DP-3) paling kurang bernilai baik dalam 1 tahun terakhir;dan lu
d. Memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan untuk pangkat Penata Muda, golru ar
III/a. ta
12. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN: n
a. mengundurkan diri dari Jabatan; g
gungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
179
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Sanitarian yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku.
Tunjangan Batas
abatan Golru A ngka Usia Pengangkatan Dalam Jabatan
Jenjang Jabatan
Tingkat Kredit Pensiun
J
Pelaksana II/a 25 Rp. 220.000 58th
Pemula
1. Berijazah
Syarat paling
pengangkatan rendah
pertama SLTA /
tingkat
Terampil: D.I bid.
kesehatan lingkungan;
Pelaksana II/b 40
Terampil 2. Pangkat serendah-rendahnya
III/c 200
II/c 60 Rp. 240.000 58th Pengatur
III/d 300 Muda,Golongan Ruang II/a;
II/d 80
3. Diklat fungsional bidang
III/a
III/a 100
100
Pelaksana
Penyelia Rp. 500.000 58th kesehatan
III/b 150 Rp. 265.000 58th lingkungan;
Lanjutan III/b 150
4. Setiap unsur penilaian dalam
Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama Rp. 300.000 58th 1. Berijazah paling rendahS.1/D.IV
bidang
kesehatan lingkungan;
2. Pangkat paling rendah Penata Muda,
III/c 200
Golongan Ruang III/a;
Muda Rp. 600.000 58th
III/d 300 3. Diklat fungsional bidang kesehatan
Ahli satu
lingkungan;
tahun terakhir. 4. Setiap unsur penilaian dalam DP-3
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/a 400 jabatan lain:
1. Memenuhi syarat pengangkatan
Madya IV/b 550 Rp. 850.000 60th pertama; 2. Memiliki pengalaman di
bidang
IV/c 700 penyehatan lingkungan paling
singkat 2th; 3. Berusia paling tinggi 5
tahun sebelum
180
S tati s ti s i
1. PERMENPAN-RB : Nomor 19 Tahun 2013, Tanggal 29 April2013
2. PERATURAN BERSAMA : Nomor 27 Tahun 2014 dan Nomor 1 Tahun 2014, Tanggal 21Januari 2014
3. PENGERTIAN : Jabatan Fungsional Statistisi adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup,
4. TUGASPOKOK tugas,
5. PERPRESTUNJANGAN
6. PERATURAN BUP dan wewenang untuk melakukan kegiatan statistik.
7. INSTANSIPEMBINA : Melakukan kegiatan statistik.
8. RUMPUN JABATAN : Nomor 110 Tahun 2016, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun2007
9. LINGKUPBERLAKU : PP Nomor 11 Tahun2017
10. PEJABAT PENETAP PAK : Badan : Pusat Statistik
a. Kepala BPS bagi statistisi Madyastatistika
: Matematika, pangkat pembina
dan yangutama Muda, golru IV/c s.d Utama di lingkungan
berkaitan
BPS dan instansi
selain BPS dibantu Tim PenilaiPusat
b. Pejabat eselon I yang membidangi kegiatan statistik yang ditunjuk oleh Kepala BPS atau pejabat di
bawahnya yang
ditunjuk paling rendah eselon II bagi statistisi Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia,
dan statistisi Pertama s.d Madya, pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b di lingkungan BPS Pusat
dibantu Tim PenilaiBPS
c. Kepala BPS Provinsi bagi Statistisi Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan statistisi
Pertama s.d Madya,
pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b di lingkungan BPS Provinsi, Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai
BPSProvinsi
d. Pejabat eselon Iyang membidangi kegiatan statistik atau pejabat di bawahnya yang
ditunjuk paling rendah eselon II di
instansi pusat selain BPS bagi Statistisi Pelaksana, pangkat Pengatur, golru II/c s.d Penyelia, dan
statistisi Pertama s.d Madya pangkat Pembina TingkatI,golru IV/bdi lingkungan instansi masing-masing
dibantu TimPenilai Instansi
e. Sekretaris Daerah Provinsi atau pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Statistisi Pelaksana, pangkat
Pengatur, golru II/c s.d
Penyelia, dan statistisi Pertama s.d Madya pangkat Pembina TK I, golru IV/b di ling Provinsi dibantu
Tim Penilai Provinsi
f. Sekretaris Daerah Kabupaten/Kota atau Pejabat eselon II yang ditunjuk bagi Statistisi Pelaksana,
pangkat Pengatur,
golru II/c s.d Penyelia, dan statistisi Pertama s.d Madya pangkat Pembina Tingkat I, golru IV/b di
lingkungan
Kabupaten/Kota dibantu Tim Penilai Kabupaten/Kota
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI
a. Statistisi Terampil yg memperoleh Ijasah S1/D.IV dpt diangkat menjadi Statistisi Ahli dgn syarat:
1) Tersedia formasi untuk Jabatan Fungsional StatistisiAhli;
2) Telah mengikuti dan lulus diklat fungsional Statistisi Ahli bagi yg berijazah S1/D.IV selain bidang
s ntukan
is b. Statistisi Terampil yang akan beralih menjadi Statistisi Ahli diberikan angka kredit dari ijazah S1/D.IV
; ditambah angka
da kredit kumulatif sebesar 65% dari diklat, tugas pokok dan pengembangan profesi dgn tidak
3 memperhitungkan angka
M kredit dari unsur penunjang
m 12. KENAIKAN JABATAN:
nuh Statistisi yang akan naik jabatan setingkat lebih tinggi harus mengikuti dan lulus uji kompetensi
j 13. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
l a. mengundurkan diri dari Jabatan;
ang b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
ka c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
kr d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
d e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
k
m 14. PENGANGKATAN KEMBALI:
at Statistisiyang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
y dengan
g
d
ketentuan yang berlaku.
181
Tingkat Jenjang Angka Batas
Tunjangan Usia
Jabatan Golr Pengangkatan
Jabatan Pensiun Dalam Jabatan
u Kredit Syarat pengangkatan pertama tingkat Terampil:
Pelaksana Rp.360.000 58 th 1. berijazah paling rendah Diploma III (DIII)
II/c 60
jurusan
II/d 80 statistik atau Diploma III (DIII) bidang lain
Terampil
sesuai
Pelaksana III/a 100 dengan kualifikasi yg ditetapkan oleh Kepala
Penyelia
Lanjutan Rp.450.000
Rp.780.000 58
58 th
th BPS;
III/b 150
2. pangkat paling rendah pengatur,
III/c 200 golru II/c;
Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama III/d 300 Rp.540.000 58 th 1. berijazah paling rendah Sarjana (Sl)/Diploma IV
III/a (DIV)
100 jurusan Statistik atau Sarjana (S1)/ Diploma IV
III/b 150 (DIV)
bidang lain sesuai dengan kualifikasi yang
Muda III/c 200 Rp.960.000 58 th ditetapkan oleh Kepala BPS;
.
2. pangkat paling rendah Penata Muda,
Ahli golru III/a;
III/d 300 Syarat pengangkatan perpindahan dari jabatan lain: 1.
Memenuhi syarat pengangkatan pertama;
Madya IV/a 400 Rp.1.260.000 60 th
2. Memiliki pengalaman di bidang statistik paling
IV/b 550 singkat
2tahun;
Utama IV/c 700 Rp.1.450.000 65 th
3. Berusia paling tinggi
IV/d 850 50 tahun;
IV/e 1050 Surveyor Pemetaan 4. Telah ikut dan lulus diklat fungsional statistik
Perumahan er
ol
eh
: Nomor 65/KEP/MK.WASPAN/10/1999, Tanggal 1 ny
Oktober 1999 a.
: Nomor 03/SKB/M/2000 dan Nomor 157.C Tahun 2000, Tanggal 1 12
Nopember2000 .
: Teknik Tata Bangunan dan Perumahan adalah PNS yang diberi tugas, PE
tanggungjawab M
wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk BE
melakukan RH
kegiatan teknis fungsional penyelenggaraan tata bangunan, perumahan dan E
bangunan. N
: Melaksanakan penyelenggaraan tata bangunan, perumahan dan permukiman. TI
: Nomor 36 Tahun 2007, Perka. BKN Nomor 39 Tahun2007 A
: PP Nomor 11 Tahun 2017 N
: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat DA
: Arsitek, Insinyur dan yangberkaitan RI
: P N S Pusat /Daerah JA
BA
10. PEJABAT PENETAPPAK :
TA
a. Sekjen DPU/Pejabat yang ditunjuk bagi Madya dan Utama dibantu Tim Penilai Pusat N:
b. Dirjen Cipta Karya bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Direktorat a
Jenderal .
c. Sekjen/Pimpinan LPND bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim Penilai Instansi m
e. Kadin PU/Dinas PU Cipta Karya Tk II bagi Pelaksana s.d Penyelia dan Pertama-Muda dibantu Tim e
Penilai Kabupaten/Kota n
11. PENGANGKATAN DARI TINGKAT TERAMPIL KE TINGKATAHLI g
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan Terampil dpt dipindahkan/diangkat menjadi Teknik Tata Bangunan u
dan Perumahan n
Ahli, dgn syarat: d
u
a. Pendidikan/Ijazah/STTB yang diperoleh sesuai dgn kualifikasi pendidikan yg ditetapkan utk Teknik
r
Tata Bangunan dan k
Perumahan Ahli; a
b. sekurang-kurangnya telah 1 (satu) tahun dalam pangkat terakhir; n
c. setiap unsur penilaian pelaksanaan pekerjaan dlm DP3 sekurang-kurangnya bernilai baik dalam 1 d
(satu) tahunterakhir; ir
d. memenuhi jumlah angka kredit kumulatif minimal yang ditentukan utk pangkat yang baru i
berdasarkan pendidikan yang d
ari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
185
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
13. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknik Tata Bangunan dan Perumahan yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat
kembali dalam
jabatannya menurut ketentuan yang berlaku.
Tingkat Jenjang Angka Tunjangan Batas
Jabatan Golru Kredit Jabatan Usia Pengangkatan Dalam
Pensiun Jabatan
II/b 40
Pelaksana II/c 60 Rp. 240.000 58th
II/d 80 1. Berijazah paling rendah D.II sesuai
dgn
Terampil Pelaksana kualifikasi pendidikan;
Lanjutan 2. Pangkat paling rendah Pengatur Muda
TK I, Golongan Ruang II/b;
III/c 200 3. Diklat fungsional tingkat terampil;
Penyelia III/b
III/a 100
150 Rp. 265.000
300.000 58th 4. satu
setiap
Syarat unsur
tahun penilaian
pertama dalam
terakhir.
pengangkatan tingkat DP3
III/d 300
sekurang-kurangnya bernilai baik
Terampil:
III/a 100 Rp. 275.000 58 th Syarat pengangkatan pertama tingkat Ahli:
Pertama 1. Berijazah paling rendah
III/b 150 dgn kualifikasi
S.1/D.IV sesuai
III/c 200 pendidikan;
Rp. 525.000 58 th 2. Pangkat paling rendah Penata Muda,
Muda
III/d 300
Golongan Ruang III/a;
IV/a 400 Rp. 790.000 60th 3. Diklat fungsional Tk. Ahli;
Madya IV/b 550 4. Setiap unsur penilaian
sekurang-kurangnya
dalam DP3 bernilai baik dalam
Ahli IV/c 700
Syarat pengangkatan perpindahan dari
IV/d 850
Teknisi Gigi
1. PERMENPAN-RB : Nomor PER/06/M.PAN/4/2007, Tanggal 30 April2007
2. : Nomor 1148/MENKES/PB/X/2007 dan Nomor 35 Tahun 2007, Tanggal 24 Oktober
2007
: TeknisiGigi adalah PNS yang diberi tugas, tanggungjawab, wewenang dan hak
PERATURANBERSAMA
secara
3. PENGERTIAN
penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan pelayanan
teknik gigi.
4. TUGAS POKOK : Melaksanakan kegiatan teknik gigi yang meliputi kegiatan perencanaan pembuatan
dan penilaian protesa gigi meliputi gigi tiruan penuh dan sebagian, gigi tiruan
cekat,
serta pembuatan pesawat ortodonti lepasan dan protesa maxilo facial.
5. PERPRES TUNJANGAN: Nomor 34 Tahun 2008, Per Ka. BKN Nomor 39 Tahun 2007
6. PERATURAN BUP : PP Nomor 11 Tahun2017
7. INSTANSI PEMBINA : KementerianKesehatan
8. RUMPUN JABATAN : Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : P N S Pusat /Daerah
10. PEJABAT PENETAP PAK :
a. Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik bagi Teknisi Gigi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai dibantu
Tim PenilaiDepartemen
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi Teknisi Gigi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Provinsi
c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Teknisi Gigi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai
Kabupaten/Kota
d. Pimpinan Instansi bagi Teknisi Gigi Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Teknisi Gigi yang diberhentikan karena poin b s.d e, dapat diangkat kembali dalam jabatannya sesuai
dengan
ketentuan yang berlaku.
Tingkat Jenjan Golonga Angk Tunjang Batas Usia
g n a an Pengangkatan Dalam Jabatan
Ruang Kredit Jabatan Pensiun
Jabata
n Syarat pengangkatan pertama:
II/c 60
1. Berijazah serendah-rendahnya
Pelaksana Rp. 240.000 58 th DIII sesuai dengan
II/d 80 kualifikasi pendidikan
2. Pangkat serendah-rendahnya
Pengatur, Gol. Ruang II/c.
III/a 100 3. Setiap unsur penilaian dalam
DP-3 sekurang-kurangnya
Pelaksan bernilai baik dalam satu tahun
a Rp. 265.000 58 th
terakhir
Lanjutan III/b 150
Terampil
188
189
Teknisi Penerbangan
1
9
3
1. PERMENPAN-RB Terapis Wicara
2.
: Nomor PER/48/M.PAN/4/2005, Tanggal 21 April 2005
PERATURAN BERSAMA : Nomor 1367/MENKES/PB/IX/2005 dan Nomor 19 Tahun 2005, Tgl 19
3. PENGERTIAN September2005
: Terapis Wicara adalah PNS yang diberi tugas, tanggung jawab, wewenang dan
hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang untuk melakukan kegiatan
4. TUGAS POKOK pelayanan terapi wicara pada sarana pelayanan kesehatan.
: Melaksanakan pelayanan terapi wicara demi terciptanya kemampuan
komunikasi yang optimal, baik dalam aspek bahasa, wicara, suara,
irama/kelancaran hingga mampu berkomunikasi secara wajar dan tidak
mengalami gangguan psikososial dalam menjalankan fungsinya sebagai
5. PERPRES TUNJANGAN individu maupun sebagai anggota masyarakat.
6. PERATURAN BUP : Nomor 34 Tahun 2008
7. INSTANSI PEMBINA : PP Nomor 11 Tahun 2017
8. RUMPUN JABATAN : Kementerian Kesehatan
9. LINGKUP BERLAKU : Kesehatan
10. PEJABAT PENETAP PAK : PNS Pusat /Daerah
a: . Direktur Keperawatan dan Keteknisian Medik bagi Terapis Wicara Pelaksana s.d Penyelia
dibantu Tim
Penilai Departemen
b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi bagi Terapis Wicara Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai Provinsi
c. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bagi Terapis Wicara Pelaksana s.d Penyelia dibantu Tim
Penilai Kabupaten/Kota
d. Pimpinan Sarana Pelayanan Kesehatan instansi pusat di luar Depkes bagi Terapis Wicara
Pelaksana s.d
Penyelia dibantu Tim Penilai Instansi
11. PEMBERHENTIAN DARI JABATAN:
a. mengundurkan diri dari Jabatan;
b. diberhentikan sementara sebagai PNS;
c. menjalani cuti di luar tanggungan Negara;
d. menjalani tugas belajar lebih dari 6 (enam) bulan;
e. ditugaskan secara penuh pada JPT, JA, JP dan Jabatan Pelaksana; atau
f. tidak memenuhi persyaratan jabatan.
12. PENGANGKATAN KEMBALI:
Terapis Wicara yang diberhentikan karena poin b s.d poin e, dapat diangkat kembali dalam
Keahlian
Pertama
1.berstatus PNS;
2.memiliki integritas dan moralitas yg baik;
3.sehat jasmani dan rohani;
4.berijazah paling rendah S-1/D-4 di bidang
pendidikan, ekonomi, sosial atau kualifikasi
pendidikan lain yang relevan dengan tugas
jabatan ditetapkan oleh instansi pmebina;
5.mengikuti dan lulus uji Kompetensi Teknis,
Kompetensi Manajerial,dan Kompetensi
Sosial Kultural sesuai dengan standar
kompetensi yang disusun oleh Instansi
Pembina;
6.nilai prestasi kerja paling rendah bernilai
baik dalam 1 (satu) tahun terakhir bagi PNS
Muda
III/d
300
58 th
Syarat pengangkatan perpindahan jabatan: 1.memenuhi syarat pengangkatan pertama; 2.berusia paling tinggi:
a.53 tahun untuk JF Penata Widyaprada Ahli Pertama dan Widyaprada Ahli Muda;
b.55 tahun untuk JF Widyaprada Ahli Madya; c.60 tahun untuk JF Widyaprada Ahli Utama bagi PNS yang telah menduduki
Jabatan Pimpinan Tinggi.
IV/a
400
60 th
IV/b
550
60 th
IV/c
700
60 th
Utama
IV/d
850
65 th
IV/e
1050
65 th
195
Widyaiswara
Pembentukan Calon
Madya IV/b 550 Rp. 1.000.000 60th Widyaiswara;
Ahli 6. telah mendapat rekomendasi
pengangkatan dalam Jabatan Fungsional
Widyaiswara dan rekomendasi
Penetapan Angka Kredit awal dari
IV/c 700 Instansi Pembina;
7. penilaian prestasi kerja paling rendah
bernilai baik dalam 1 tahun
Selain syarat yang telah ditentukan diatas
IV/d 850 kecuali angka 3, pengangkatan Pejabat
Pimpinan Tinggi menjadi Widyaiswara,harus: 1.
Sehat jasmani dan rohani;
Utama Rp. 1.400.000 65th 2. Lulus uji kompetensi;
3. Memenuhi formasi Widyaiswara untuk
IV/e 1050 pelaksanaan Dikjartih PNS, Evaluasi
dan Pengembangan Diklat pada
Diklatpim Tingkat I dan Diklatpim
Tingkat II
196
3. Rumpun ke Komputeran
adalah rumpun jabatan fungsional PNS yang kegiatannya
berhubungan
dengan
metode
di bidang
sistem yang berbasis
prinsip dan metode
operasional, pemeliharaan kamus data dan sistem manajemen, database
untuk
menjamin integritas dan keamanan data serta membantu pengguna
komputer
dan perangkat lunak standar, mengontrol dan mengoperasikan komputer
dan
peralatannya, melaksanakan tugas-tugas pemprograman yang
berhubungan
197
7. Rumpun Kesehatan
adalah rumpun jabatan fungsional PNS yang tugasnya adalah
kegiatan yang berkaitan dengan penelitian, melakukan
peningkatan atau
pengembangan konsep, teori dan metode operasional, penerapan ilmu
pengetahuan dan pelaksanaan kegiatan teknis di bidang peningkatan
kesehatan, pencegahanpenyakit manusia, pengobatan dan rehabilitasi,
kesehatan gigi dan mulut, farmasi serta perawatan orang sakit dan
kelahiran bayi. Jabatan Fungsional yang termasuk dalam rumpun ini
meliputi seluruh
22. filosofi,
Rumpun sosiologi,
Ilmu Sosial dan yang berkaitan
pelayanan
adalah sosial jabatan fungsional PNS yang kegiatannya
rumpun
berhubungan
dalam masyarakat.
dengan pelaksanaan
Jabatan Fungsional yangpenelitian,
termasuk pengembangan
dalam rumpun inikonsep
meliputi:dan metode
Pengantar
operasional
Kerja, serta penerapan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan
Penyuluh Perindustrian dan Perdagangan, Penggerak Swadaya
Masyarakat, psikologi dan ilmu sosial lainnya,
Pekerja Sosial, Penyuluh Sosial, Penyuluh Keluarga Berencana,
memberikan untuk memenuhi kebutuhan
perorangan dan keluarga
202
1. Diplomat X √
1. Kementerian Luar Negeri
2. PenataKanselerai X √
3. Pranata InformasiDiplomatik X √
3. TeknisiPenerbangan √ X
2. Asisten PembimbingKemasyarakatan √ X
3. PembimbingKemasyarakatan X √
4. PemeriksaKeimigrasian √ X
5. PemeriksaMerek √ √
6. PemeriksaPaten X
X √
√
1. AnalisAnggaran X √
4. Kementerian Keuangan
2. Analis Keuangan Pusat dan Daerah X √
3. Pelelang X √
5. PemeriksaPajak √ √
6. PenilaiPemerintah X √
7. Penyuluh Pajak √ √
8. PenilaiPajak X √
9. Asisten PenilaiPajak √ X
4.Operator SIAK √ X
5. Analis Kebakaran X √
6. Pemadam Kebakaran √ X
204
KATEGORI
NO INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL KETERAMPILAN KEAHLIAN
3. PengamatTera √ X
4. PengawasKemetrologian X √
5. Pranata LaboratoriumKemetrologian X √
2. MedikVeteriner X √
3. ParamedikVeteriner √ X
4. Pengawas BenihTanaman √ √
5. Pengawas BibitTernak √ √
7. Pengawas MutuPakan √ √
8. PengendaliOPT √ √
9. Penyuluh Pertanian √ √
3. InspekturTambang X √
1. Kataloger √ √
11. Kementerian Pertahanan
2. Analis PertahananNegara X √
205
KATEGORI
NO INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
KETERAMPILAN KEAHLIAN
3. PamongBudaya √ √
4. PengawasSekolah X √
5. Penilik X √
7. Pranata LaboratoriumPendidikan √ √
8. Dosen X √
1. Administrator Kesehatan X √
13 Kementerian Kesehatan
2. Apoteker X √
3. Asisten Apoteker √ X
4. Bidan √ √
5. Dokter X √
6. Dokter Gigi X √
8. Epidemiolog Kesehatan √ √
9. Entomolog Kesehatan √ √
10. Fisioterapis √ √
11. FisikawanMedis X √
12. Nutrisionis √ √
14. OrthotisProstetis √ X
22. Radiografer √ √
24. Sanitarian √ √
25. Teknisi Elektromedis √ √
26. TeknisiGigi √ X
28. TerapisWicara √ X
29. Asisten Penata Anestesi √ X
30. PenataAnestesi X √
206
KATEGORI
NO INSTANSI PEMBINA JABATAN FUNGSIONAL
KETERAMPILA KEAHLIAN
N
1. Penghulu X √
14. Kementerian Agama
2 Penyuluh Agama √ √
15. Kementerian
Ketenagakerjaan
1. Instruktur √ √
2. PengantarKerja X √
3. PengawasKetenagakerjaan X √
4. Mediator HubunganIndustrial X √
16. Kementerian Desa, PDT Penggerak Swadaya Masyarakat √ √
5. Penguji Keselamatan dan Kesehatan Kerja X √
dan
17. Transmigrasi Kementerian Sosial 1. PekerjaSosial √ √
2. Penyuluh Sosial X √
18. Kementerian Sekretariat Penerjemah X √
Kabinet
19. Kementerian Lingkungan 1. Pengendali EkosistemHutan √ √
Hidup dan Kehutanan 2. Penyuluh Kehutanan √ √
3. PolisiKehutanan √ √
4. Pengendali DampakLingkungan √ √