Anda di halaman 1dari 46

STANDAR AKREDITASI KLINIK

PENINGKATAN MUTU
DAN KESELAMATAN PASIEN
(PMKP)
Dra. Hj. Sri Gunarni, M.MRS., FIHFAA
CURRICULUM VITAE
Nama : Dra. Hj. Sri Gunarni, SM., MM.RS., FIHFAA
(Purn TNI-AD)
NIDK : 8838350017
Pekerjaan : Dosen STIKes RS. Dustira
Alamat : Jl. Aceh No. 153 Kota Bandung
Telepon/ Hp : (022) 7319641/ 087823181816
Status :K2

Pendidikan Terakhir
S2 ( Magister Manajemen Rumah Sakit )
Pelatihan / Kursus
•Pelatihan K3RS di APDATE Yogyakarta : Tahun 2008
•Pelatihan PMKP oleh KARS : Tahun 2013
•Pelatihan Asesor Internal oleh KARS : Tahun 2013
•Pelatihan Pekerti oleh UPI Bandung : Tahun 2020
•Pelatihan Auditor Mutu Internal (AMI) : Tahun 2020
•Pelatihan Surveior LAFKI : April Tahun 2022
•Pelatihan BTC&LS : Juni 2022

Riwayat Pekerjaan
•Ka Instal Rawat Inap Rumkit Tk. II Dustira : Tahun 2007
•Ketua SPI Rumkit Tk. II Dustira : Tahun 2014
•Direktur Akper Rumkit Dustira : Tahun 2017- Juli 2022
•Surveior/Pembimbing LAFKI : Saat ini
•Manajer Keperawatan RS Pasundan Kota Bandung : Saat ini
GAMBARAN
UMUM
Dalam memberikanpelayanan dan asuhan
kepada pasien ;
 klinik melaksanakan program Peningkatan
Mutu dan Keselamatan Pasien
 Secara komprehensif sesuai dengan kebutuhan
dan tingkat kompleksitas pelayanan yang
diberikan pada setiap Klinik
 Klinik memiliki penanggung jawab dalam
melaksanakan program peningkatan mutu
dan keselamatan pasien
STANDAR DAN ELEMEN
PENILAIAN

STANDAR JUMLAH ELEMEN


PENILAIAN

PMKP 1 5

PMKP 2 8

PMKP 3 5

18
STANDAR BAB
2
BAB 2
1. Upaya Peningkatan Mutu
dan Keselamatan Pasien

2. Sasaran Keselamatan
Pasien (SKP)

3.Pencegahan dan Pengendalian


Infeksi (PPI)
STANDAR 2.1
UPAYA PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN
PASIEN

MENETAPKA
N
PROGRAM

MELIBATKAN PMKP MENETAPKAN


KOORDINATORMUTU

SELURUHSTAF

MELAKSANAKA
N
PROGRAM
CONTOH
Jadwal Kegiatan PMKP untuk Rencana 1
tahun
No Kegiatan Pokok Bulan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1 Penggalangan komitmen dan pemahaman tentang
mutu dan keselamatan pasien
2 Pembentukan Tim PMKP
3 Penentuan indikator Mutu
4 Pengukuran, evaluasi, tindak lanjut indikator Mutu

5 Manajemen resiko
6 Penerapan sasaran keselamatan pasien
7 Program Mutu PPI

8 Pelayanan keselamatan kerja


9 Workshop atau pelatihan
MAKSUD DAN
TUJUAN
Penentuan dan evaluasi capaian indikator mutu
klinik

Pelaporan insiden keselamatan


pasien

Pelaporan indikator mutu


klinik

Penerapan manajemen risiko terintegrasi mencakup pelaksanaan


proses manajemen risiko yang dibuktikan dengan
membuat daftar risiko dan melakukan mitigasi risiko
MAKSUD DAN
TUJUAN
Penanggung jawab klinik menunjuk seorang atau lebih
staf klinik sebagai penanggung jawab atau
koordinator program PMKP yang bertanggung
jawab terhadap penyusunan, pengukuran, evaluasi
dan pelaporan indikatormutu klinik (INM) dan
insiden keselamatan pasien (IKP)

Terdapattiga jenis indikator mutu di klinik Pemilik dan


Penanggung jawab
yaitu
klinik terlibat dalam
 IndikatorNasional Mutu (INM)klinik, Peningkatan Mutu dan
KeselamatanPasien di
 Indikator mutuprioritas klinik, dan klinik dan menerima
laporan capaian
 Indikator mutuprioritas unit/bagian di
indikator mutu klinik
klinik. dan laporan IKP
CONTOH
MENGUKUR INDIKATOR MUTU PRIORITAS
KLINIK High Risk
Bobot 4
High Volume High cost
Bobot 2
Problem prone
Bobot 3 Bobot 1
SKOR
N Indikator (Skor= Nilai (Skor= Nilai (Skor= Nilai (Skor=N RAN KING
o ilai x Bobot) INDIKATO
x Bobot) x Bobot) x Bobot)
R

1 2 3 4 5 6 7=S3xS4xS 8
5xS6
N B S N B S N B S N B S
1 Pelaporan hasil
kritis 3 4 12 3 3 9 2 2 4 4 1 4 1728 II
laboratorium
2
Kewaspadaan 3 4 12 2 3 6 2 2 4 3 1 3 864 III
obat
3 Kepatuhan upaya
pencegahan risiko 2 4 8 2 3 6 2 2 4 2 1 2 384 IV
pasien jatuh
4 Waktu tunggu 5 4 20 5 3 15 4 2 8 4 1 4 9600 I
rawat jalan
5 Kepuasan pasien Dst
7 Kepatuhan Dst
kebersiha
n tangan
ELEMEN PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
1) Penanggung Jawab klinik Terdapat SK Penanggung jawab mutu.
menetapkan penanggung jawab
program mutu.
2) Ada indikator mutu layanan yang 1. Terdapat penetapan indikator mutu klinik.
diukur, dievaluasi, analisa dan tindak 2. Terdapat kebijakan terkait pengukuran
lanjut serta dilaporkan sesuai dengan dan pelaporan indikator mutu klinik.
ketentuan. 3. Terdapat dokumen bukti pengukuran, evaluasi, analisa,
tindak lanjut dan pelaporan indikator mutu klinik yang
dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan
pemilik.
4. Terdapat dokumen bukti umpan balik
perbaikan dari penanggung jawab klinik dan
pemilik.
5. Terdapat dokumen bukti pengukuran,
evaluasi,
analisa, tindak lanjut dan pelaporan Indikator
Nasional Mutu yang disampaikan kepada
Kementerian Kesehatan.
6. Melaksanakan wawancara untuk
memastikan pelaksanaan pengukuran
indikator mutu.
ELEMEN PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
3) Insiden keselamatan pasien dilaporkan 1. Terdapat dokumen bukti pelaporan insiden keselamatan
dan dilakukan investigasi sesuai pasien sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
dengan ketentuan. 2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu
tentang pelaporan dan proses investigasi terhadap
insiden keselamatan pasien.

4) Ada daftar risiko klinik yang dibuat 1. Terdapat dokumen daftar risiko klinik yang dibuat sekali dalam
sekali dalam setahun dan dilakukan setahun dan dilakukan mitigasi risiko.
mitigasi risiko. 2. Melaksanakan wawancara dengan penanggung jawab mutu
tentang proses penetapan daftar risiko klinik dan cara mitigasi
risiko.

5) Ada bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko. 1. Terdapat bukti tindak lanjut dari mitigasi risiko.
2. Melakukan wawancara dengan penanggung jawab mutu
tentang tindak lanjut dari mitigasi risiko.
STANDAR JUMLAH
ELEMEN STANDAR BAB
PENILAIAN
PMKP 1 5 2
PMKP 2 8
PMKP 3 5
18
2.1 Upaya Peningkatan Mutu
dan
Keselamatan
Pasien
2.2 Sasaran Keselamatan BAB 2
Pasien

2.3 Pencegahan dan PengendalianInfeksi


STANDAR 2.2
SKP
Klinik menerapkanSasaran
Keselamatan Pasien(SKP) dalam
pelayanan dan asuhan pasien.
PenerapanSKP melalui pengukuran
evaluasi,dan pelaporan indikator
SKP.
merupakanbagian utama dari
upaya keselamatan
pasien.

bertujuanagar klinik memperhatikan


aspek-aspekstrategisdalampelayananyang
bisa memberi kan pengaruh kepada
keselamatanpasien
MAKSUD & TUJUAN
PenerapanSasaranKeselamatanPasien di klinik sesuai dengan cakupan
pelayanan yang dilakukan sehingga penanggung jawab klinik harus menetapkan
pedoman pelaksanaan Sasaran Keselamatan Pasien(SKP).

AdapunSasaranKeselamatanPasiendi klinikmeliputi:
1. Identifikasi Pasien
2. Pelaksanaan komunikasi efektif
3. Meningkatnya keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medication)
4. Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
yang menjalani tindakan dan prosedur
5. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan
6. Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh
MAKSUD &
1) Identifikasi Pasien TUJUAN
Identifikasi pasien dengan benar bertujuan untuk memastikan

ketepatanpasien yang akan menerimalayanan dan

menyelaraskan layanan atautindakan yang dibutuhkan

pasien.
 Identifikasi harus dilakukan minimal menggunakan
dua
identitasyangada misalnyanamapasien, nomorrekammedik,
tanggal lahirdan Nomor Induk Kependudukan(NIK).
 Identifikasi dilakukan setiap keadaan terkait
intervensi kepada pasien misalnya sebelum memberikan
pelayanan,
MAKSUD &
TUJUAN
2) Pelaksanaan komunikasi efektif
Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat
waktu, akurat, lengkap, tidak membingungkan dan
dipahami antartenaga kesehatan yang melakukan
pelayanan.
Komunikasi dapat berbentuk verbal,elektronik
atau tertulis.
Klinik harus menetapkan dan
menerapkankebijakan dan
prosedurkomunikasiefektif.
MAKSUD & TUJUAN (2)
3) Meningkatnya keamanan obat yang
perlu diwaspadai (high alert
medication)
Pemberian dan penggunaan obat terutama
obat-obat yang perlu diwaspadai (high alert) pada
pasien perlu dikelola denganbaik.
Obat yangperludiwaspadai antaralain:
obatresiko tinggi, LASAdan
elektrolitkonsentrat.
MAKSUD &
4)
TUJUAN
Terlaksananya proses tepat lokasi, tepat prosedur, dan tepat pasien
yang menjalani tindakan dan prosedur
Salahlokasi, salahprosedur,dansalahpasien
yangmenjalanitindakanmerupakan kejadianyangbisa terjadipada proses
pelayananpasien di klinik.
Klinik menetapkanprosedur yang seragamuntuk:pemberiantandadi
tempat operasi, proses verifikasi praoperasi dan pelaksanaan
Surgical Safety Checklist.

Prosedur Surgical Safety Checklist meliputi:


a) Fase Sign In
b) Fase Time Out
c) Fase Sign Out
MAKSUD & TUJUAN
a) Fase Sign In
Fase Sign In adalah fase sebelum induksi anestesi,
secara verbalmemeriksaapakah identitas pasien telahdikonfirmasi,
prosedur
dan sisi operasi sudah benar, sisi yang akan dioperasi telah ditandai
dan persetujuan untuk operasitelah diberikan.
b) Fase Time Out
Fase Time Out adalah fase sebelum dilakukan insisi kulit dengan semua
anggota tim hadir dan diberi kesempatan memberikan konfirmasi tentang
tindakan bedah yang akan dilakukan.
MAKSUD & TUJUAN
c) Fase Sign Out (4)
Fase Sign Out adalah fase meninjau operasi yang telah dilakukan dan sebelum
dilakukan penutupan atau penjahitan akhir pada pasien. Pada fase sign out
dipastikan tidak ada instrumen, kasa, spon ataupun bahan medis lain yang tertinggal dalam
tubuh pasien. Dilakukan penghitungan seluruhnya sesuai kondisi awal.

Seluruh proses tersebut didokumentasikan di rekam medik pasien


dengan menggunakan format Surgical Safety Checklist seperti
yang diterbitkan WHO
Surgical Safety
Checklist
Surgical Safety
Checklist
MAKSUD &
5) TUJUAN
Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan
kesehatan Klinik menetapkan prosedur cuci tangan
dengan berpedoman pada WHO yaitu cuci tangan 6
(enam) langkah dan 5 (lima) saat (momen).
 Publikasi secara jelas langkah- langkah dan saat
harus dilakukan kebersihan tangan (hand hygiene)
menjadi penting bagi pengunjung, pasien dan
staf klinik.
 Pemberian pelatihan cuci tangan yang benar
pada staf, pasien dan pengunjung menjadi
salah satu
MAKSUD & TUJUAN
6) (5)
Mengurangi risiko cedera karena pasien jatuh
Kejadiancedera karenapasien jatuhpada fasilitas kesehatandapat terjadipada
rawat jalan maupun rawatinap.
 Klinik menetapkanprosedur untukmengurangi risiko jatuh
selama proses pelayanan dan asuhanpasien.
 Klinik bertanggung jawabuntuk mengidentifikasi faktor-faktorrisiko jatuhyang
ada pada pasien dan melakukan evaluasi secara berkala terhadap
risiko jatuh.
 Klinik dapat menggunakan instrumen dalam pencegahan dan asesmen
risiko jatuh seperti skala Morse untuk pasien dewasa dan Humpty Dumpty
untuk pasien anak.
Contohinstrumen dalam
pencegahan dan asesmen
risiko jatuh
Upaya Pencegahan Pasien Jatuh
ELEMEN
PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
1) Tersedia bukti identifikasi pasien sebelum 1. Terdapat SPO identifikasi pasien.

intervensi kepada pasien sesuai dengan 2. Terdapat bukti pelaksanaan identifikasi pasien.
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan. 3. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang
proses identifikasi pasien.
4. Simulasi pelaksanaan identifikasi pasien di klinik.
2) Tersedia bukti pelaksanaan komunikasi 1. Terdapat SPO pelaksanaan komunikasi efektif.
efektif yang didokumentasikan di rekam 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan komunikasi
efektif
medik pasien. yang didokumentasikan di rekam medik pasien.
3. Melaksanakan wawancara kepada petugas tentang
proses komunikasi efektif.
4. Simulasi pelaksanaan komunikasi efektif di klinik.
3) Tersedia bukti pengelolaan keamanan 1. Terdapat SPO pengelolaan keamanan obat risiko
obat risiko tinggi. 2. tinggi. Terdapat daftar obat risiko tinggi yang
diperbaharui secara berkala.
3. Melaksanakan observasi dan wawancara dengan
petugas terkait pengelolaan keamanan obat risiko
tinggi.
ELEMEN PENILAIAN
(2)
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
4) Penandaan sisi operasi/tindakan medis 1. Terdapat SPO penandaan sisi operasi/tindakan medis.
secara konsisten oleh pemberi pelayanan 2. Terdapat dokumen bukti penandaan sisi operasi/
yang akan melakukan tindakan sesuai tindakan medis secara konsisten oleh pemberi
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai
yang didokumentasikan di rekam medik kebijakan dan prosedur yang ditetapkan.
pasien. 3. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan penandaan
sisi operasi/tindakan medis secara konsisten oleh pemberi
pelayanan yang akan melakukan tindakan sesuai kebijakan
dan prosedur yang ditetapkan.

5) Tersedia bukti pelaksanaan Surgical Safety 1. Terdapat SPO pelaksanaan Surgical Safety Checklist
Checklist yang didokumentasikan di rekam yang didokumentasikan di rekam medis pasien.
medis pasien. 2. Terdapat dokumen bukti pelaksanaan Surgical Safety
Checklist pada rekam medis pasien.
3. Melaksanakan wawancara terkait pelaksanaan Surgical
Safety Checklist.
ELEMEN PENILAIAN
(3)
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI

6) Ada media informasi penerapan kebersihan 1. Terdapat SPO kebersihan tangan.


tangan sesuai ketentuan WHO. 2. Terdapat media tentang penerapan kebersihan tangan.
3. Melaksanakan wawancara dengan pasien dan petugas
tentang penerapan kebersihan tangan.
4. Simulasi kebersihan tangan oleh pasien dan petugas.

7) Ada prosedur yang ditetapkan klinik dalam Terdapat SPO pencegahan pasien cedera karena jatuh.
mencegah pasien cedera karena jatuh.

8) Ada bukti implementasi langkah-langkah 1. Melaksanakan observasi bukti implementasi


pencegahan pasien jatuh. pencegahan pasien jatuh.
2. Melaksanakan wawancara dengan petugas terkait
implementasi pencegahan pasien jatuh.
STANDAR BAB
STANDAR JUMLAH
ELEMEN 2
PENILAIA
N
PMKP 1 5
PMKP 2 8 2.1 Upaya Peningkatan Mutu
PMKP 3 5 dan
18 Keselamatan
Pasien
2.2 Sasaran Keselamatan BAB 2
Pasien

2.3 Pencegahan dan PengendalianInfeksi


STANDAR 2.3

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI

Klinik melakukan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)

 PPI dilaksanakan untuk mencegah dan meminimalkan


terjadinya infeksi terkaitdengan pelayanan kesehatan.
 Penanggung jawab klinik menunjuk koordinator atau
penanggung jawab PPI untuk penerapan PPI sesuai
dengan kebijakan yang telahditetapkan.
 Klinik membuat identifikasi risiko setiap tahun di akhir
tahun sebagai dasar rencana penerapan pencegahan
dan pengendalian risiko infeksi di tahunberikutnya
STANDAR 2.3

Permenkes No 27 Tahun
2017 Tentang pencegahan
dan pengendalian infeksi
(PPI)
MAKSUD &
TUJUAN
Pencegahan dan Pengendalian
Infeksimerupakan faktor penting dalam
mendukung upaya peningkatan mutu dan
keselamatan pasien klinik. Klinik menyusun
dan melaksanakan program PPI
sesuai dengan pelayanan dan risiko
infeksi yang ada.
MAKSUD & TUJUAN
(1)
Penanggung jawab klinikmenetapkandanmelaksanakanprogramPPI
sesuaidengan pelayanandanrisikoyang adadi klinikyangmeliputi:

1) Kewaspadaanstandar yangterdiri atas:


a) kebersihantangan;
b) penggunaanAPD;
c) dekontaminasidansterilisasiperalatanperawatan
pasien;
d) pengendalianlingkungan;

e)pengelolaanlimbah;
penatalaksana linen;
f) perlindunganKesehatan
g)
petugas; penempatan
h)
pasien; etikabatukdanbersin;
i)
praktikmenyuntikyang aman.
j)
MAKSUD & TUJUAN
2) Kewaspadaanberdasarkantransmisiyaitu:
a) kewaspadan transmisikontak;
b) kewaspadaantransmisidroplet;
c) kewaspadaantransmisiudara(airbone).
3) Bundles, dilaksanakan pada Tindakan atau pelayanan yang tersedia
diFKTP
4) Surveilans.
5) Pendidikandanpelatihan.
6) Penggunanantimikroba yangbijak.
BeberapaprogramPPI dapatdijadikanindikatormutuklinikyangdiukur, dievaluasidan
dilaporkansecara berkalakepadapemilikdan penanggung jawab klinik.
Petugas yang melakukan monitoring dan evaluasi implementasi PPI
di klinik minimal telah mendapatkanpelatihan PPI dasar.
CONTOH
ELEMEN PENILAIAN
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
1) Klinik menetapkan kebijakan dan 1. Terdapat kebijakan PPI di klinik.
prosedur PPI di klinik. 2. Terdapat SPO pelaksanaan program PPI sesuai
dengan pelayanan dan risiko yang ada di klinik.

2) Ditetapkan program PPI di klinik. 1. Terdapat Program PPI yang ditetapkan


oleh Penanggung jawab klinik.
2. Terdapat bukti pelaksanaan program PPI
yang sesuai dengan pelayanan kesehatan,
risiko dan sumber daya yang ada di
klinik.
3. Observasi dan wawancara pelaksanaan program PPI.
3) Ada petugas yang kompeten yang Terdapat SK penetapan penanggung jawab PPI.
bertanggung jawab melaksanakan,
monitoring, mengevaluasi
implementasi PPI di klinik serta
melakukan edukasi dan sosialisasi
secara berkala dan terdokumentasi.
ELEMEN PENILAIAN
(2)
ELEMEN PENILAIAN KELENGKAPAN BUKTI
4) Tersedia bukti sarana kebersihan tangan dan 1. Terdapat SPO hand hygiene.
staf klinik mampu mempraktekkan 2. Tersedia sarana kebersihan tangan.
langkah-langkah kebersihan tangan. 3. Ada bukti pelaksanaan sosialisasi dan pelatihan hand
hygiene kepada seluruh pegawai, pasien dan
pengunjung.
4. Ada bukti pelaksanaan kebersihan tangan pada staf
klinik.

5) Tersedia bukti pelaksanaan program PPI di Terdapat bukti pelaksanaan program PPI dan telah
klinik. dilaporkan kepada penanggung jawab klinik dan
pemilik.
KRITERIA DAN
KRITERIA SKORING SYARAT NILAI
TERPENUHI Jika pencapaian ≥ 80% dari setiap elemen penilaian.
Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta
10
TERCAPAI PENUH dibuktikan kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen.

TERPENUHI Jika pencapaian 20% - 79% dari setiap elemen penilaian.


SEBAGIAN Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta 5
dibuktikan kesesuaian pelaksanaan dengan dokumen.
TERCAPAI atau
Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara serta
SEBAGIA dibuktikan bahwa seluruh dokumen telah disusun tetapi pelaksanaan belum
N sesuai dengan dokumen.

TIDAK Jika pencapaian < 20% dari setiap elemen penilaian.


TERPENUHI Diperoleh melalui metode telusur, yaitu observasi dan wawancara. 0
TIDAK
TERCAPAI
TIDAK DAPAT
TERIMAKASI
H

Anda mungkin juga menyukai