Anda di halaman 1dari 16

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/361408848

Gaya Kepemimpinan Anies Rasyid Baswedan

Article · June 2022

CITATIONS READS

0 1,372

8 authors, including:

Akbar Dwi Saputra


Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
1 PUBLICATION   0 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Akbar Dwi Saputra_Kepemimpinan Anies Baswedan View project

All content following this page was uploaded by Akbar Dwi Saputra on 19 June 2022.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Gaya Kepemimpinan Anies Rasyid Baswedan

Oleh: Akbar Dwi Saputra


Faculty of Law, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta,
Jl. Brawijaya, Geblagan, Tamantirto, Kec. Kasihan,
Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Tel./Fax: +62813169485
E-mail: akbar.dwi.law21@mail.umy.ac.id
Abstrak
Anies Rasyid Baswedan adalah seorang politikus Indonesia serta seorang akademisi
pendidikan yang terlahir dari keluarga yang berpendidikan, di Jawa Barat, tepatnya di
Kuningan, ia lahir pada tanggal 17 mei tahun 1969. Lalu Anies Baswedan terpilih menjadi
seorang Gubernur dan Sandiaga Uno sebagai wakilnya, lalu memimpin DKI Jakarta
periode 2017-2022 mereka merupakan pasangan dari Gerindra. Kepemimpian yang
dimiliki Anies dapat dilihat dari segi kepintarannya dalam memutuskan sebuah keputusan
dan segi komunikasi yang baik dalam penyampaiannya. Pada saat memimpin sebagai
Gubernur DKI Jakarta, Anies berusaha menyemangati bawahannya untuk membangun
provinsi Jakarta menjadi yang lebih baik. Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan
bagaimana kepemimpinan yang dilakukan dan diterpakan oleh seorang Anies Baswedan
dalam menjalankan tugas-tugasnya sebagai orang nomor 1 di DKI Jakatra. Bukti kerja
nyata Anies yang telah terlaksana dalam misi menata serta membuat lebih majunya DKI
Jakarta yaitu seperti berhasil Menghentikan rencana reklamasi di Teluk Jakarta,
Meningkatkan peminat serta penggunaan transportasi umum seperti TransJakarta,
Revitalisasi atau pembenahan Trotoar, dll. Gaya kepemimpinan yang digunakan atau
diterapkan oleh Anies Baswedan yaitu dengan cara pendekatan partisipatif. Lalu
Pendekatan partisipasif merupakan salah satu cara merumuskan kebutuhan pembangunan
di daerah yang menempatkan masyarakat sebagai pelaku pembangunan. Gaya
kepemimpinan Partisipatif yang digunakan oleh Anies ini ialah kemampuan dalam
mempengaruhi bawahannya serta orang lain agar mau bekerja sama untuk mencapai
tujuan yang telah direncanakan.
Kata Kunci: Anies Baswedan, DKI Jakarta, Gaya Kepemimpinan.

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Negara adalah subyek terpenting dan memiliki keistimewaan daripada subyek

yang lainnya (par excellence) hukum internasional. Hal ini tidak hanya disebabkan karena

negara mampu memenuhi unsurunsur kriteria sebagai “international legal personalities”,


namun juga karena disebabkan karena hak dan kewajiban yang diterima negara jauh lebih

besar daripada subyek hukum internasional setelah negara.1

Konvensi Montevideo tentang Hak dan Kewajiban Negara, 1933 adalah sebagai

berikut: 1) Penduduk yang menetap 2) Wilayah definitif 3) Pemerintah Berdaulat; dan 4)

Kapasitas untuk memiliki hubungan dengan negara lain. Kriteria yang ada dalam

Konvensi Montevideo 1933 ini umumnya diterima sebagai persyaratan yang secara

umum mencerminkan persyaratan kenegaraan pada hukum kebiasaan internasional.2

Sistem adalah suatu susunan atau dari bagian-bagian yang saling berhubungan

yang disusun menurut suatu rencana atau pola untuk mencapai tujuan secara keseluruhan.

Hukum adalah sebuah sistem. Dengan kata lain, hukum adalah aturan kehidupan sosial

yang merupakan suatu tatanan yang tersusun dari bagian-bagian yang saling berkaitan.

Sebagai suatu sistem, komponen-komponen yang saling berhubungan, bagian-bagian,

saling bergantung di seluruh organisasi yang terorganisir dan terintegrasi.3

Kepemimpinan merupakan kegiatan seseorang yang bertujuan untuk membuat

perubahan terhadap perilaku manusia baik perorangan maupun kelompok.

Kepemimpinan dapat terjadi dimanapun dan kapanpun, dengan syarat seseorang tersebut

mampu menunjukkan keinginan dan kemampuannya dalam mempengaruhi perilaku

orang lain untuk kearah tercapainya suatu tujuan yang ingin dicapai. Seorang pemimpin

disaat ini wajib memiliki visi dalam mengubah cara pandang, pikiran, merdeka, sikap,

1
Yordan Gunawan, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY, hlm. 58
2
Yordan Gunawan, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law of State
Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol 21, No 2, Yogyakarta.
3
Yordan Gunawan, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press, hlm. 10
dan perilaku seluruh anggotanya agar menyesuaikan pada kemajuan pada setiap hal yang

baru.4

Kepemimpinan adalah komunikasi sesama manusia (simbolik) yang

memodifikasi sikap dan perilaku orang lain untuk memenuhi tujuan kelompok dan

kebutuhan bersama Menurut Hackman dan Johnson. Kepemimpinan sering disebut

dengan istilah Leader. Seorang pemimpin itu harus bisa memandu para bawahannya

untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan agar tercapainya suatu tujuan yang telah

ditentukan bersama. Pemimpin juga harus selalu bisa mengeluarkan terobosan-terobosan

baru terhadap rencana yang akan dilaksanakan.5

Kepemimpinan merupakan inti dari pengembangan sebuah organisasi,

keberhasilan dalam kepemimpinan akan mendpatakan hasil dalam mencapai tujuan

organisasi tersebut. sehingga seorang pemimpin harus dapat menciptakan dan

menerapkan visi serta misi dan mengembangkan strategi dengan kekuasaan yang

dimilikinya sebagai seorang pemimpin untuk mempengaruhi bawahan atau anggotanya

sesuai dengan tujuan organisasi yang ingin dicapai. Seorang Pemimpin harus bisa

menciptakan suatu organisasi yang dipimpinnya hinggga anggotanya memiliki rasa bebas

namun tetap bertanggung jawab dalam tugasnya. Pengukuran keberhasilan seorang

pemimpin dapat dilihat dengan keberhasilan anggota atau bawahanya dalam menjalankan

perintah, tugas, dan tanggung jawab yang di berikan kepadanya.6

B. Rumusan Masalah

4
Asep Solikhin, H.M Fatchurahman, SupardI, 2017 “Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun
Bangsa Yang Mandiri”, Anterior Jurnal, Vol.16,No.2, hlm. 90.
5
Kunti Puspitasari, 2020, “Kapabilitas dan Kepemimpinan Dalam Penanganan Banjir Di Jakarta”, Jurnal
Ilmu Komunikasi, Vol.18, No. 2, Hlm. 224.
6
A.Chairil, Muhammad Darwis, Jamaluddin, 2016, “Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Motivasi
Kerja Pegawai Padakantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai”, Jurnal Office, Vol.2, No. 1, hlm. 3
Dari penjelasan yang telah dijelaskan pada latar belakang diatas, dapat

disimpulkan Rumusan Masalah Bagaimana gaya kepemimpinan yang di lakukan oleh

Anies Baswedan, beserta kelebihan dan kekurangan gaya kepemimpinan yang digunakan

olehnya.

Pembahasan

A. Biografi Anies Baswedan

Anies Baswedan atau yang memiliki nama lengkap Anies Rasyid Baswedan.

Yang merupakan Gubernur Jakarta ini lahir pada tanggal 7, bulan Mei, tahun 1969 di

Kuningan, Jawa Barat. Anies terlahir dari keluarga yang berpendidikan. Beliau ialah anak

laki laki pertama dari Drs. Rasyid Baswedan, S.U. beliau merupakan Dosen Fakultas

Ekonomi di UII. Ibu Anies Baswedan bernama Prof. Dr. Aliyah Rasyid, M.Pd. beliau

merupakan Dosen di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIPOL) di UNY serta Guru

Besar disana.

Dari kecil Ia sudah di didik oleh keluarga yang berpendidikan. Anies Baswedan

mulai bersekolah TK pada umur 5 tahun di TK Masjid Syuhada yang berada di

Yogyakarta, lebih tepatnya di Kota Baru. Setelah itu anies melanjutkan bersekolah SD di

Laboratori Yogyakarta, dan menempuh pendidikan selanjutnya di SMPN 5 Yogyakarta.

Lalu ia melanjutkan sekolahnya di SMA Negeri 2 Yogyakarta. Pada saat menjalankan

pendidikan SMA, Anies Baswedan dipilih menjadi perwakilan ketua OSIS di tempatnya.

Lalu ia terpilih menjadi Ketua Organisasi Intra Sekolah (OSIS) Seluruh Indonesia pada

tahun 1985. Selanjutnya, pada saat tahun 1987, Anies terpilih serta berhasil mendapatkan

program pertukaran pelajar lalu Anies pun tinggal selama 1 tahun di AS. Program

pertukaran pelajar yang didapatkannya membuat Anies menempuh masa sekolahnya


lebih lama yaitu, 4 tahun dan baru lulus pada 1989. Ketika kembalinya Anies ke

Indonesia, Anies mendapat kesempatan berkerja di bidang penulisan berita (jurnalistik).

Ia lalu bergabung dengan TVRI cabang Yogyakarta dalam program Tanah Merdeka, lalu

ia mendapatkan kedudukan sebagai pewawancara beberapa tokoh nasional,7

Setelah lulus sekolah dari SMAN 2 Yogyakarta, ia lalu melanjutkan pendidikan

jenjang yang lebih tinggi yaitu di Universitas Gajah Mada (UGM) pada tahun 1989. Di

dalam perkuliahannya tepatnya di dunia kampus, Anies pun menjadi dan ikut organisasi

Mahasiswa, anies lebih memilih organisasi mahasiswa yang berbasis literasi serta

penelitian. Anies memiliki ke aktifan dalam organisasi intra kampus seperti Senat

Mahasiswa dan organisasi ekstra kampus seperti Himpunan Mahasiswa Islam (HMI).

Anies kemudian melanjutkan Gelar Masternya di Universitas Maryland, College Park,

Amerika Serikat dengan beasiswa yang ia dapatkan. Dalam program beasiswa yang ia

dapatkan, mewajibkan Anies untuk mendapatkan nilai diatas rata-rata. Maka Anies

Baswedan harus menambah ilmu pengetahuannya dengan membaca banyak buku untuk

mendukung nilainya agar lebih baik dan diatas rata-rata. Gelar Master saja tidaklah cukup

bagi Anies setelah mendapatkan gelar Master tersebut anies melanjutkan gelar

Doktornya. Anies ingin kembali melanjutkan pendidikan Doktor dengan fokus kajian

Ilmu Politik, Di Noethen Illionis University, yang bertempat di Amerika Serikat. Seperti

program Master sebelumnya, pada saat pendidikan Doktor Anies juga mendapatkan

beasiswa. Anies mampu menyelesaikan pendidikan Doktor nya dengan tepat waktu

bahkan lebih cepat, sehingga Anies telah menyelesaikannya tahun 2004. Disertas yang di

buat olehnya memiliki judul : “Otonomi Daerah dan Pola Demokrasi di Indonesia”.

7
Asyifa Arminta Putri Buana, "Biografi Anies Baswedan" ( dikutip dari
https://www.academia.edu/9968526/Biografi_Anies_Baswedan , Diakses pada 1 Juni 2022)
Ketika ia masih berkuliah di AS, Anies juga sering menulis serta membaca beberapa

jurnal tentang Islam dan Politik yang terjadi di Indonesia. Setelah mendapatkan gelarnya

Pada 15 Mei 2007, Anies resmi dilantik sebagai Rektor Universitas Paramadina. Saat itu

Anies baru berusia 38 tahun dan menjadi rektor termuda di Indonesia. Presiden RI yaitu

Jokowi kemudian mengangkat Anies Baswedan menjadi Mentri Pendidikan dan

Kebudayaan pada tahun 2014.8

Selama menjadi Menteri Kebudayaan dan pendidikan, Anies Baswedan

melakukan berbagai kebijakan-kebijakan baru, Kebijakan tersebut salah satunya ialah

dalam keputusan Anies untuk membuat Ujian Nasional (UN) tidak lagi menjadi syarat /

penentuan dalam lulus atau tidaknya seorang pelajar. Perubahan ini membuat pelajar di

Indonesia tidak takut lagi dalam menentukan kelulusannya di jenjang sekolah. Anies juga

melakukan tindakan yang berbeda dengan pemerintahan sebelumnya, yaitu meninjau

ulang pelaksanaan kurikulum 2013 yang menurut Anies sangat bersifat problematik.

Karena, dunia pendidikan di Indonesia dinilai belum siap untuk menerapkan kurikulum

baru tersebut.9

Baru 2 tahun menjabat sebagai menteri, pada tanggal 27 juli 2016 Anies

Baswedan resmi di copot dan digantikan oleh Muhadjir Effendy. Lantaran Anies

Baswedan ketika menjabat sebagai Menteri tidak memiliki gebrakan yang cepat terhadap

penyelesaian suatu masalah di bidang pendidikan di Indonesia. Selain itu anies juga

8
Adhe Riyanto, 2012. “The True Wisdom 4 Pribadi Unik Anies Baswedan, Dahalan Iskan, Sandiaga
Uno, Mahfud MD”, Yogyakarta: Kanal Publika, hlm. 25.
9
Yulistyo Pratomo, 2016 “Gebrakan Anies Baswedan Selama Jadi Menteri”, (dikutip dari:
https://www.merdeka.com/peristiwa/gebrakan-anies-baswedan-selama-menjadi-menteri.html,diakses
pada 1 juni 2022 pukul 17.11 WIB)
sering melakukan tindakan-tindakan yang dinilai belum biasa dilakukan di pemerintahan

Indonesia.10

Setelah dicopot dari jabatannya sebagai mentri pendidikan, Anies pun kemudian

dipanggil partai Grindra menjadi Calon Gubernur DKI Jakarta menggantikan Gubernur

yang sebelumnya, Anies pun bersama dengan Sandiiaga Uno sebagai calon Wakil

Gubernur DKI Jakarta untuk maju sebagai paslon Gubernur Jakarta. Anies dan Sandiaga

terpilih sebagai Gubernur DKI Jakarta pada tahun 2017 dengan Sandiaga Uno sebagai

Wakilnya, yang berhasil mengalahkan pasangan lawannya dalam Pilkada DKI Jakarta.

B. Gaya Kepemimpinan Anies Baswedan

Anies Baswedan merupakan Gubernur DKI Jakarta yang ke-17, ia memenangkan

pilkada DKI Jakarta menghadapi gubernur sebelumnya yaitu, pasangan Ahok-Djarot.

Anies Baswedan berpasangan dengan Sandiaga Uno yang berhasil memperoleh

3.240.332 suara (57.95%), sehingga ia pun mulai menjabat sebagai gubernur DKI Jakarta

mulai dari tahun 2017 sampai sekarang. 11

Anies Baswedan diklaim memiliki cara berkomunikasi dan mempunyai gagasan

yang bagus, tetapi ia masih dinilai kurang mampu menerapkannya. Anies juga

mempunyai karakter pemimpin yaitu yang lebih memprioritaskan pendekatan kultural

dengan mendorong gerakan budaya dan teknologi-teknologi yang modern, sehingga

dapat menarik perhatian anak muda atau anak anak jaman sekarang untuk tertarik

terhadap apa yang disampaikan. Anies baswedan juga memiliki gaya bicara yang lemah

10
Fanny Azzahra,2016,"Mendikbud lama: Anies Baswedan Vs Mendikbud baru: Muhadjir Effendy"
(dikutip dari http://bem.rema.upi.edu/mendikbud-lama-anies-baswedan-vs-mendikbud-baru-muhadjir-
effendy/, diakses pada : 1 Juni 2022 pukul 17.43 WIB)
11
Aryojati Ardipandanto,2017, “Pemilihan Gubernur Dki Jakarta 2017: Strategi Politik Kandidat”, Kajian
, Vol. 22, No. 1. Hlm. 16.
lembut, karena hal itu di mata masyarakat beranggapan bahwa Anies bukan orang yang

terlalu buru-buru dalam melakukan suatu keputusan. 12

Gaya bicara lemah lembut yang dimiliki oleh Anies, dapat membuat perspektif

negatif dari berbagai kalangan, terutama oleh pakar politik. Karena dapat membuat orang

berfikiran bahwa tiap-tiap yang disampaikan oleh Anies tidak memiliki ketegasan. Pada

awal masa menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan selalu dibanding-

bandingkan dengan Gubernur sebelumnya. Tetapi seiring waktu berjalan Anies dapat

membangun kepercayaan masyarakatnya dengan menunjukkan citra khusus dari dirinya.

Dengan banyaknya pengalaman dalam masalah kepemimpinan, Anies dengan mudah

membuktikan beberapa kesuksesannya membangun kepercayaan masyarakat DKI

Jakarta terutama, kepada dirinya. Dan juga karena pada saat kuliah dulu ia sangat sering

membaca buku serta menulis jurnal mengenai politik di Indonesia, ia jadi memiliki gaya

yang lebih intelektual dalam menerapkan suatu keputusan.

Penataan trotoar merupakan salah satu janji dari Anies Baswedan dan Sandiaga

Uno ketika berkampanye. Pada tahun 2020 mereka menargetkan 97 km trotoar dengan

dana yang dikeluarkan sampai Rp1,56 Triliun. Trotoar yang kurang bagus dalam proses

pembuangan air dari hujan merupakan penyebab Banjir di DKI Jakarta juga. Terutama di

daerah Kemang, kepadatan penduduk yang diikuti dengan kepadatan kendaraan yang

melintas di jalan – jalan daerah Kemang disertai banjir tiap tahun, merupakan kawasan

yang tidak sehat sehingga menjadikan faktor pendukung Pemerintah Jakarta menetapkan

Kemang menjadi salah satu daerah yang diprioritaskan oleh Pemerintah Jakarta untuk

12
Rika Fariha dan Eka Wenats, 2020, “Pengaruh Kinerja Komunikasi Dan Iklim Komunikasi Organisasi
Terhadap Produktivitas Kerja Birokrasi Pemrov Dki Jakarta : Sebuah Perbandingan Persepsi Atas
Kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama dan Anies Baswedan”. Jurnal Ekonomi, Sosial, dan Humaniora.
Vol. 2, No. 1, hlm. 3.
melaksanakan revitalisasi sarana infrastruktur trotoar. Pemerintah Jakarta pun

menggunakan teknik negosiasi Integratif untuk mendapatkan izin dari masyarakat yang

terkena dampak dari pembenahan trotoar ini.13

Selain mewujudkan janji pada saat kampanyenya, Anies Baswedan juga

melanjutkan dan menyempurnakan proyek yang ditinggalkan oleh Gubernur-Gubernur

sebelumnya, yaitu upaya mengurangi kemacetan di DKI Jakarta dengan cara

menambahkan fasilitas kendaraan umum seperti MRT, LRT, dan terutama TransJakarta.

Upaya pemerintah supaya masyarakat lebih berminat untuk berpindah ke angkutan umum

didukung oleh pemberlakuan sistem Ganjil-Genap, yang berlaku pada waktu dan hari

tertentu. Pemberlakuan ganjil genap mulai terasa efektif mengurangi kemacetan di

beberapa sisi kota DKI Jakarta. Warga yang hanya memiiliki kendaraan ber plat nomor

ganjil akan menggunakan transportasi umum untuk mencapai tempat tujuannya. Selain

pemberlakuan Ganjil genap pemerintah Jakarta juga menerapkan beberapa kebijakan

internal yaitu : Jalur pelarangan sepeda motor, jalan berbayar, dan pembatasan

kepemilikan kendaraan.14

Anies Baswedan juga mencabut izin proyek Reklamasi di Teluk Jakarta,

pencabutan izin proyek reklamasi tersebut merupakan janji Anies Baswedan padda saat

kampanye 2017 lalu. Menurutnya Proyek Reklamasi selain memberi dampak buruk pada

lingkungan, juga akan memberikan dampak buruk terhadap nelayan. Totalnya ada 13

pulau yang izinnya telah dicabut oleh Anies, tetapi ada 4 pulau yang izinnya tidak dicabut

dikarenakan telah dibangun. Selanjutnya 4 pulau yang telah terbangun tersebut akan

13
Lukman Yudho Prakoso, 2021, “Komunikasi Kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta
(Studi Deskritif Kualitatif Negosiasi Kebijakan Revitalisasi Trotoar Pemerintah Daerah Di Jalan Kemang
Raya Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta)” Jurnal Inovasi Penelitian, Vol. 2, No.3, Hlm. 956
14
Sabrina H., Dessy Angga A., Mega S. 2021, “Implementasi Kebijakan angkutan umum di DKI Jakarta”,
Jurnal Teknologi Transportasi dan Logistik, Vol.2, No.1, Hlm.21.
dimanfaatkan untuk kepentingan publik. Pr Anies dan pemerintah DKI Jakarta saat ini

dalam soal pemulihan wilayah Teluk Jakarta yang terlanjur dibangun, ialah perbaikan

kualitas air di aliran sungai, penyediaan layanan ketersediaan air bersih, pengelolaan

bekas-bekas sisa limbah, dan pencegahan tanah menurun.15

Anies Baswedan menggunakan gaya kepemimpinan melalui pendekatan

partisipatif, pendekatan partisipatif ialah keikutsertaan, serta keterlibatan masyarakat

berperan secara aktif dalam suatu proses atau alur sebuah perencanaan, dengan

memberikan sumbangan berupa tenaga, pikiran, atau dalam bentuk materiil. Dalam

pendekatan partisipatif ini seorang pemimpin harus bisa merangkul anggota/bawahanya

untuk mengikuti aturan yang telah ditetapkan supaya tercapainya suatu tujuan yang telah

di tentukan.16

Dalam survey lembaga Development Technology Strategi (DTS), Nama Anies

Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta berhasil mendapatkan peringkat di front runner

sebagai calon kandidat Presiden RI dalam pemilu tahun 2024 mendatang. Survei yang

dilakukan pada Februari 2022 dan dirilis awal Maret 2022. Kinerja nya yang dinilai bagus

serta prestasi-prestasi yang dicapainya, menjadi daya tarik masyarakat dalam

pengusungan sebagai calon Presiden RI 2024 mendatang.17

C. Kelebihan dan Kelemahan Gaya Kepemimpinan Anies Baswedan

15
Sifi Masdi,2018, “Ini 7 Fakta Menarik Terkait Pencabutan Izin Proyek Reklamasi di Teluk Jakarta”
(dikutip dari : https://inakoran.com/ini-7-fakta-menarik-terkait-pencabutan-izin-proyek-reklamasi-di-
teluk-jakarta/p4779, diakses pada 13 juni 2022 pukul 14.44 WIB)
16
Andi Asnudin,2010, “Pendekatan Partisipatif Dalam Pembangunan Proyek Infrastruktur Perdesaan Di
Indonesia”, Jurnal SMARTek, Vol.8, No.3, Hlm. 2.
17
Liputan6,2022, “Anies Baswedan: Gagal dan Keberhasilan bukan soal Mampu atau Tidak” (dikutip
dari : https://www.liputan6.com/news/read/4909951/anies-baswedan-gagal-dan-keberhasilan-bukan-soal-
mampu-atau-tidak, diakses pada 13 juni 2022 pukul 22.08)
Kelebihan gaya kepemimpinan yang digunakan oleh seorang Anies Baswedan,

karena ia menggunakan gaya kepemimpinan dengan cara pendekatan partisipatif, dalam

gaya tersebut memiliki keunggulan yaitu memberikan kesempatan para anggotanya untuk

berkembang. Hal tersebut dikarenakan tidak hanya seorang pemimpinnya yang

memikirkan dalam pemecahan suatu masalah dan memecahkan masalah tersebut

bersama-sama. Selain itu dalam gaya kepemimpinan ini melibatkan seluruh anggota dan

bawahannya untuk bekerja bersama-sama dan merangkul yang lainnya untuk

mendapatkan harapan yang telah ditentukan.18

Kelemahan kepemimpinan yang digunakan Anies Baswedan, Pr pemerintah DKI

Jakarta sejak dulu yang tak kunjung usai permasalahannya ialah terhadap pembuangan

sampah dan limbah. Sampah dan limbah dari Jakarta banyak yang dibuang ke

BantarGebang, selain itu juga masyarakat dan pabrik-pabrik banyak yang membuang ke

Kali,Sungai dll. Pr untuk pemerintah Provinsi DKI Jakarta juga ialah mengurusi

permasalahan banjir dan kemacetan dibeberapa titik kota DKI Jakarta. Dengan sifat Anies

Baswedan yang lembah lembut membuat bawahannya merasa tidak memiliki tanggung

jawab, karena tidak adanya ketegasan yang diberikan oleh Anies Baswedan.

D. Prestasi yang diperoleh Anies Baswedan

Prestasi Anies Baswedan selama menjabat sebagai Menteri ialah, ia berhasil

mencabut Ujian Nasional yang tidak menjadi syarat kelulusan para pelajar di Indonesia.

Membatalkan penerapan kurikulum baru yaitu Kurikulum 2013, berhasil menerapkan

gerakan Indonesia membaca dan menulis.

18
UPT Perpus UNPAS,2011, “Kepemimpinan Partisipatif dan Pendelegasian”, (dikutip dari
https://perpusunpas.wordpress.com/2011/05/30/kepemimpinan-partisipatif-dan-pendelegasian/, diakses
pada 13 juni 2022 pukul 23.08 WIB)
Prestasi Anies Baswedan ketika menjabat menjadi Gubernur DKI Jakarta ialah,

Anies berhasil mewujudkan beberapa janjinya pada saat kampanye pemilihan Gubernur

DKI Jakarta pada 2017 lalu, yaitu berhasil membenahi beberapa trotoar diruas jalan di

DKI Jakarta, Mencabut izin reklamasi teluk Jakarta yang dianggapnya merugikan

beberapa faktor, ia juga berhasil menyempurnakan proyek yang ditinggalkan oleh

Gubernur sebelumnya seperti MRT,LRT, dan TransJakarta, serta hal lainnya.

E. Kesimpulan

Anies Baswedan merupakan orang nomor 1 di DKI Jakarta yang menjabat sejak

2017. Sebelumnya Anies diangkat oleh Presiden Joko Widodo sebagai jajaran Kabinet

kerja yang di tunjuk sebagai mentri kebudayaan dan pendidikan selama kurang lebih 3

tahun. Ciri khas Anies dalam berbicara ia selalu lemah lembut dan berfikiran jernih.

Banyak kesuksesan Anies dalam menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta, ia juga berhasil

menyelesaikan beberapa rencana dari Gubernur sebelumnya yang belum ter-realisasi.

DAFTAR PUSTAKA

Jurnal

Ardipandanto, A. (2017). Pemilihan Gubernur Dki Jakarta 2017: Strategi Politik

Kandidat. Kajian, Vol. 22, No. 1.

Asnudin, A. (2010). Pendekatan Partisipatif Dalam Pembangunan Proyek Infrastruktur

Perdesaan Di Indonesia, Jurnal SMARTek, Vol. 8, No.3.


Chairil, A. dkk. (2016). Pengaruh Fungsi Kepemimpinan Terhadap Motivasi Kerja

Pegawai Padakantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sinjai. Jurnal Office, Vol. 2,

No. 1.

Fariha Rika, Wenats Eka. (2020). Pengaruh Kinerja Komunikasi Dan Iklim Komunikasi

Organisasi Terhadap Produktivitas Kerja Birokrasi Pemrov Dki Jakarta : Sebuah

Perbandingan Persepsi Atas Kepemimpinan Basuki Tjahaya Purnama dan Anies

Baswedan. Jurnal Ekonomi, Sosial, dan Humaniora, Vol. 2, No. 1.

Gunawan Y, 2014, Transboundary Haze Pollution in the Perspective of International Law

of State Responsibility, Jurnal Media Hukum, Vol. 21, No. 2, Yogyakarta.

Prakoso, Y. P. (2021). Komunikasi Kebijakan Pemerintah Daerah Khusus Ibukota Jakarta

(Studi Deskritif Kualitatif Negosiasi Kebijakan Revitalisasi Trotoar Pemerintah

Daerah Di Jalan Kemang Raya Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta). Jurnal

Inovasi Penelitian, Vol. 2, No.3.

Puspitasari, K. (2020). Kapabilitas dan Kepemimpinan Dalam Penanganan Banjir Di

Jakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi, Vol. 18, Noo. 2.

Sabrina, H. dkk. (2021). Implementasi Kebijakan angkutan umum di DKI Jakarta. Jurnal

Teknologi Transportasi dan Logistik, Vol.2, No.1.

Solikhin, A. dkk. (2017). Pemimpin Yang Melayani Dalam Membangun Bangsa Yang

Mandiri. Anterior Jurnal, Vol. 16, No. 2.

Internet
Academia.Edu, “Biografi Anies Baswedan” (dikutip dari:

https://www.academia.edu/9968526/Biografi_Anies_Baswedan, Diakses pada 1

Juni 2022)

Azzahra.Fanny, “Mendikbud lama: Anies Baswedan Vs Mendikbud baru: Muhadjir

Effendy" (dikutip dari : http://bem.rema.upi.edu/mendikbud-lama-anies-

baswedan-vs-mendikbud-baru-muhadjir-effendy/ diakses pada 1 juni 2022 pukul

17.43 WIB)

Ina.Koran, “Ini 7 Fakta Menarik Terkait Pencabutan Izin Proyek Reklamasi di Teluk

Jakarta” ( dikutip dari : https://inakoran.com/ini-7-fakta-menarik-terkait-

pencabutan-izin-proyek-reklamasi-di-teluk-jakarta/p4779 , diakses pada 13 juni

2022 pukul 14.44 WIB)

Liputan6.com, “Anies Baswedan: Gagal dan Keberhasilan bukan soal Mampu atau

Tidak” (dikutip dari : https://www.liputan6.com/news/read/4909951/anies-

baswedan-gagal-dan-keberhasilan-bukan-soal-mampu-atau-tidak , diakses pada

13 juni 2022 pukul 22.08)

Merdeka.com, “Gebrakan Anies Baswedan Selama Jadi Menteri” (dikutip dari :

https://www.merdeka.com/peristiwa/gebrakan-anies-baswedan-selama-menjadi-

menteri.html, diakses pada 1 juni 2022 pukul 17.11 WIB)

Perpus.Unpas, “Kepemimpinan Partisipatif dan Pendelegasian”, (dikutip

dari:https://perpusunpas.wordpress.com/2011/05/30/kepemimpinan-partisipatif-

dan-pendelegasian/ , diakses pada 13 juni 2022, pukul 22.04 WIB)

BUKU
Gunawan Y, 2021, Hukum Internasional: Sebuah Pendekatan Modern, LP3M UMY,

Hlm.58.

Gunawan Y, 2021, Introduction to Indonesian Legal System, Yogyakarta: UMY Press

Riyanto A, 2012, The True Wisdom 4 Pribadi Unik Anies Baswedan, Dahalan Iskan,

Sandiaga Uno, Mahfud MD, Yogyakarta: Kanal Publika, Hlm.25.

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai