Tugas Manajemen Internasional 18 Mei 2023
Tugas Manajemen Internasional 18 Mei 2023
Investasi raksasa LG Consortium US$9,8 miliar atau sekitar Rp 142 triliun membuat
Indonesia sebagai yang pertama di dunia yang punya industri baterai listrik dari
pertambangan hingga baterai lithium mobil listrik. Indonesia akan segera memiliki pusat
industri sel baterai kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia. Perusahaan electric
vehicle (EV) battery atau baterai kendaraan listrik asal Korea Selatan LG Energy Solution Ltd
yang bekerja sama dengan konsorsium BUMN. LG Energy Solution merupakan bagian dari LG
Chem, anak perusahaan dari konglomerasi LG Group. Proyek kerja sama investasi ini
merupakan hasil tindak lanjut pertemuan Presiden Jokowi dan Presiden Moon Jae In di
Busan pada bulan November 2019 lalu.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengatakan investasi ini merupakan
yang terbesar pernah masuk Indonesia setidaknya setelah 2 dekade lebih. "Investasi LG ini
terbesar setelah era reformasi. Ada perusahaan daerah yang dilibatkan untuk supply chain
dan logistik di investasi maha besar ini. "Nanti perusahaan daerahnya akan dipilih, dengan
syarat yang ketat sehingga bukan perusahaan yang main-main cuma bawa-bawa proposal
saja. BKPM bersama Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan
Kementerian/Lembaga terkait lainnya melakukan berbagai pertemuan tindak lanjut dengan
pihak LG. Serangkaian proses negosiasi yang panjang telah dilakukan dengan berpedoman
pada prinsip saling percaya dan bertujuan untuk saling menguntungkan.
Pengembangan industri baterai listrik terintegrasi merupakan langkah konkret yang sesuai
dengan target Presiden Jokowi untuk mendorong transformasi ekonomi menuju Indonesia
Maju 2045. Hilirisasi pertambangan adalah salah satu wujud transformasi tersebut.
"Indonesia akan naik kelas dari produsen dan eksportir bahan mentah menjadi pemain
penting pada rantai pasok dunia untuk industri baterai kendaraan listrik, dimana baterai
memegang peranan kunci, bisa mencapai 40% dari total biaya untuk membuat sebuah
kendaraan listrik. Diperkirakan pada tahun 2040 terdapat 49 juta unit kendaraan listrik
(electric vehicle) atau sekitar 50% dari total permintaan otomotif dunia. Selain itu, beberapa
pabrikan mulai mengalihkan lini produksi kendaraan konvensionalnya menjadi kendaraan
listrik, yaitu antara 20-50% dari total produksinya.