Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU UKUR TANAH

KELOMPOK 1 :

DIAN FITRA ALHUDA (3202000006)

DESIMA VALENTIN TAMBUNAN (3202007062)

SYAFITRI RIANI 3202007108)

ASWARI (3202007047)

KELAS : 5B

PRODI DIII ARSITEKTUR

JURUSAN TEKNIK ARSITEKTUR

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAK

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan berkat dan
hidayahnya sehingga kami dapat melakukan praktikum di lapangan dalam keadaan sehat
walafiat serta dapat menyusun laporan ini sebagai tugas matakulliah ILMU UKUR TANAH
hingga dapat terselesaikan dengan baik.

Tugas ini adalah suatu referensi untuk mencapai pembelajaran di jenjang perguruan
tinggi agar tercapainya apa-apa yang di harapkan. Dan tak lupa kami mengucapkan
terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu Kami dalam proses pembuatan
laporan ini.

Meskipun penulisan laporan ini belum bisa dibilang sempurna karena kami masih
dalam proses pembelajaran, kami mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak sehingga dapat diperbaiki di masa yang akan datang. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih dan semoga laporan ini dapat member manfaat bagi kita semua.

PONTIANAK, 10 FEBUARI 2023

PENULIS

KELOMPOK 4
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Ilmu ukur tanah merupakan ilmu terapan yang mempelajari dan menganalisis bentuk
topografi permukaan bumi beserta obyek-obyek di atasnya untuk keperluan pekerjaan-
pekerjaan konstruksi. Ilmu Ukur Tanah menjadi dasar bagi beberapa mata kuliah yang
ada pada perkuliahan sehari-hari. Misalnya semua pekerjaan teknik sipil tidak lepas dari
kegiatan pengukuran pekerjaan konstruksi seperti pembuatan jalan raya, saluran drainase,
jembatan, pelabuhan, jalur rel kereta api dan sebagainya memerlukan data hasil
pengukuran agar konstruksi yang dibagun dapat dipertanggung jawabkan dan terhindar
dari kesalahan konstruksi.
Untuk memperoleh hasil pengukuran yang baik dan berkualitas baik ditinjau dari segi
biayanya yang murah dan tepat waktu juga dari segi kesesuaian dengan spesifikasi teknis
yang dibutuhkan metode pengukuran yang tepat serta peralatan ukur yang tepat pula.
Pengukuran-pengukuran tersebut menggunakan waterpas, theodolit. Total station dan
sebagainya yang dapat mengasilkan data dan ukuran yang dapat dipertanggung jawabkan.
Theodolit adalah salah satu alat ukur tanah dalam ilmu geodesi yang digunakan untuk
menentukan tinggi tanah dengan sudut baik sudut mendatar ataupun sudut tegak, dan
jarak optis.
Berbeda dengan waterpass yang merupakan sama-sama alat ukur untuk mengukur
elevasi bidang, theodolite banyak dipilih oleh para surveyor lapangan karena
kemampuannya membaca tingkat elevasi dan menentukan koordinat suatu titik. Sudut
yang bisa dibaca dalam alat theodolite adalah sampai pada satuan sekon (detik).
Pada dasarnya prinsip kerja theodolit ini mirip dengan sebuah perlengkapan teleskop.
Yaitu teleskop yang ditempatkan pada piringan berbentuk bulat sehingga surveyor dapat
memutarnya mengelilingi sumbu vertikal. Pemakaian alat ini mempermudah pengguna
untuk dapat membaca sudut horizontal.
1.2 TUJUAN
1. Untuk dapat mengetahui bagaimana cara mengoprasikan Theodolit.
2. Untuk dapat mengetahui peralatan dan prosedur dalam pengukuran menggunakan
Theodolit.
3. Untuk dapat mengetahui bentuk Kontur topografi dari site yang berada di belakang
jurusan teknik arsitektur bersebelahan dengan jurusan teknik sipil.

1.3 LOKASI PENGUKURAN

Lokasi pengukuran berada di kawasan kampus Politeknik Negeri Pontianak tepatnya


pada rusunawa Politeknik Negeri Pontianak.
Waktu pelaksanaan praktikum pada hari rabu, 18 november 2022. Pada pukul 08-00
pagi s/d 10.00 Pagi.
1.4 ALAT PRAKTIKUM
Berikut ini adalah peralatan yang di perlukan untuk melakukan praktikum pengukuran
dengan theodolit, yaitu :
1. Pesawat Theodolit dan Statif

(http://wahyudibbod.blogspot.com/2012/01/theodolit-waterpass-dan-statif.html)

2. Rambu Ukur

(http://yogie-civil.blogspot.com/2010/06/rambu-ukur_14.htm)
3. Rol Meter

(https://fungsialat.blogspot.com/2018/08/fungsi-meteran-dan-cara-menggunakannya.html)
4. From Data

5. Data Board dan Alat Tulis

(https://docplayer.info/66417789-Bab-i-pendahuluan-diselesaikan-secara-matematis-untuk-
meratakan-kesalahan-koreksi-kemudian.html)

6. Patok

(https://www.tneutron.net/sipil/peralatan-survei-dan-pemetaan-sederhana/)
7. Payung

(https://www.buildingengineeringstudy.com/2019/07/alat-bantu-pesawat-waterpass-
dan.html)
BAB II

DATA DAN ANALISIS

1. LANGKAH-LANGKAH PENGERJAAN

Berikut ini adalah proses pengukuran dilapangan menggunakan alat Electronic Total
Station pada polygon tertutup :

1. Persiapkan alat ( ETS, Mistar, Meteran, jalon/patok dan alat-alat yang dibutuhkan
lainnya.
2. Setelah pengecekan alat selesai, maka kita langsung berangkat ke lokasi praktikum
pengukuran.
3. Setelah tiba di lokasi pengukuran maka langkah selanjutnya adalah : memasang titik-
titik patok disekitar area site/bangunan yang ingin diukur sehingga terbentuklah
polygon P1,P2,P3, P4 dan P5.
4. Langkah selanjutnya adalah memasang theodolit diatas titik patok pertama (P1).
Pastikan theodolit sudah benar posisinya. Ini dapat dilihat dari posisi nuvo yang sudah
tepat berada di dalam lingkaran.
5. Jika theodolit sudah siap, ukurlah ketinggian antara alat dengan muka tanah di
bawahnya pada titik P1.
6. Mulai membidik dari P1 ke P2, bidikkan lensa kearah titik P2 yang sudah di beri
rambu ukur ketinggian. Dari lensa dapat kita ambil tiga buah ukuran yaitu, Benang
Atas (BA), Benang Bawah (BB), Benang Tengah (BT). Ketiga ukuran inilah yang
kita isi pada form data yang sudah tersedia.
7. Lihat pada layar monitor untuk mendapatkan sudut Vertikal dan Horizontal. Lalu
putar ETS searah jarum jam dan catat kembali sudut luar biasa yang tertera dilayar
berupa sudut horizontal dan sudut vertikal. Selanjutnya ukur jarak antara titik P1 Ke
titik P2.
8. Lihat pada layar monitor untuk mendapatkan sudut Vertikal dan Horizontal. Lalu
putar ETS searah jarum jam dan catat kembali sudut luar biasa yang tertera dilayar
berupa sudut horizontal dan sudut vertikal. Selanjutnya ukur jarak antara titik P1 Ke
titik P2.
9. Bidik theodolit dari titik P1 kearah titik P5 seperti cara kerja nomor 6 dan 7.
10. Lakukan cara bidik yang sama dari P1 ke titik P5 tersebut seperti cara nomor 6 dan 7.
11. Setelah selesai dari titik P1, lanjutkan ke titik P2. Pindahkan theodolit dan pasang di
titik P2. Lakukan seperti nomor 6,7,10 dan 11. Lakukan semua langkah tadi secara
berulang hingga mencapai titik polygon terakhir yaitu titik P5.
12. Semua data pengukuran harus di isi pada form yang sudah tersedia. Selanjutnya input
data ke dalam program computer untuk mendapatkan koordinat titik bidik dan juga
garis kontur hasil pengukuran.

2. DATA

3.2.1 Data Hasil Pengukuran Lapangan


3.2.2 Data Hasil Pengukuran
3.2.3 Peta Topografi

3. ANALISA
Pada praktikum kali ini pengukuran menggunakan alat Elektronic Total
Station untuk mendapatkan peta topografi site yang berada di belakang jurusan teknik
arsitektur, dan berbatasan langsung dengan jurusan teknik sipil, Politeknik Negeri
Pontianak. Alat yang digunakan memiliki tingkat akurasi yang cukup baik dan
penggunaanya cukup mudah sehingga praktikum dapat terlaksana dengan lancar.
Namun tetap terdapat beberapa kendala saat menggunakan alat tersebut, diantaranya :
1. Kendala cuaca yang terlalu panas sehingga sudut vertikal pada alat seringkali
tidak terbaca dan perlu di beri peneduh terlebih dahulu pada alat agar sudutnya
dapat terbaca.
2. Kondisi tanah pada site yang merupakan tanah lembek sehingga pada beberapa
kondisi alat terlalu mudah terguncang mengakibatkan pergeseran ukuran pada
layarETS.
3. Titik laser alat untuk membidik ke titik patok kurang terlihat karena silau.
4. Kesalahan dalam membaca sudut pada theodolit dapat menyebabkan
ketidaksingkronan data ketika dimasukkan kedalam program komputer.
BAB III

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 KESIMPULAN

Pengukuran dengan metode tachymetri merupakan cara pengukuran yang banyak


digunakan dalam praktek ilmu ukur tanah yang memiliki landasan berkontur atau
berbeda ketinggian. Dengan menggunakan ETS (Elektronik Total Station) pengukuran
dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah di lapangan. Dan juga memiliki tingkat
ketelitian yang tinggi sehingga hasil pengukuran menjadi lebih akurat.

Berdasarkan hasil praktikum Ilmu Ukur Tanah kelompok 5 yang berlokasi di Kampus
Politeknik Negeri Pontianak tepatnya berada di rusunawa Politeknik Negeri Pontianak,
maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

a. Praktikan dapat mengenal dan mengoperasikan alat-alat yang digunakan dalam


pembuatan peta topografi.

b. Menghitung dan mencari data-data yang diperlukan dalam pembuatan peta kontur

seperti jarak horizontal dan vertikal, beda tinggi, sudut dalam dan azimuth

4.2 SARAN

Praktikum Ilmu Ukur Tanah kali ini, banyak sekali hal penting yang perlu
diperhatikan agar proses praktikum dapat berjalan dengan baik dan benar, seperti
sebagai berikut:
a. Selalu menggambar langsung sketsa setelah mendapatkan dan mencatat hasil
ukuran.
b. Hal pertama pastikan semua alat yang dibutuhkan sudah lengkap dan dalam
kondisi baik untuk digunakan saat mengukur.
c. Mengusahakan pengukuran dilakukan pada pagi hari sehingga cuaca masih teduh
untuk melakukan pengukuran.
d. Sediakan payung berwarna gelap sehingga efeknya lebih teduh pada alat ukur jika
pengukuran berlangsung sampai siang hari.
e. Usahakan memegang rambu ukur dengan benar sehingga ukuran ketinggian tidak
berubah-rubah.
DAFTAR PUSTAKA

https://ladzuardihimawan.blogspot.co.id/2015/09/pengenalan-total-station.html
https://www.slideshare.net/lianyndut/laporan-polygon-dan-thachymetri
https://www.pengadaan.web.id/2020/11/alat-ukur-theodolit.html
https://www.belajarsipil.com/2014/01/14/pengertian-dan-fungsi-theodolit/
https://insanpelajar.com/garis-kontur/
LAMPIRAN
FOTO SURVEY :

Anda mungkin juga menyukai