Anda di halaman 1dari 31

KEWAJIBAN PAJAK

APOTEK & APOTEKER

Sidoarjo, 15 Januari 2022


PAJAK PUSAT PAJAK DAERAH
 Pajak Kendaraan Bermotor
 Pajak Penghasilan (PPh)  Pajak Hotel
 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dan  Pajak Hiburan
Pajak Penjualan atas Barang Mewah  Pajak Restoran
(PPnBM)  Pajak Reklame
 Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)  Pajak Bumi dan Bangunan (PBB)
Sektor Perkebunan, Perhutanan, Sektor Perdesaan dan Perkotaan
dan Pertambangan  Bea Perolehan Hak atas Tanah dan
 Bea Meterai Bangunan (BPHTB)

…untuk membiayai APBN …untuk membiayai APBD


Sistem Perpajakan di Indonesia

SELF ASSESSMENT SYSTEM

daftar hitung bayar lapor


PAJAK PENGHASILAN (PPH)
OBJEK SUBJEK
tambahan kemampuan
ekonomis yang diterima
atau diperoleh Wajib
Pajak, baik yang berasal WP Orang
dari Indonesia maupun
dari luar Indonesia, yang
Pribadi atau
dapat dipakai untuk WP Badan
konsumsi atau untuk
menambah kekayaan (kecuali BUT)
Wajib Pajak yang
bersangkutan, dengan
nama dan dalam bentuk
apa pun
Aspek Perpajakan Apotek
1. Aspek Pajak Penghasilan
a. Subjek Pajak
- WP berbentuk badan : PT, CV, Firma, yayasan, dll
- WP perseorangan (WP Orang Pribadi)
b. Kewajiban menggunakan Pembukuan atau Pencatatan
c. Bentuk SPT Tahunan PPh
- Form 1771 bagi WP Badan;
- Form 1770 bagi WP Orang Pribadi

2. Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan


a. Kewajiban sebagai Pemotong/Pemungut PPh
- PPh Pasal 21
- PPh Pasal 23
- PPh Pasal 4 ayat (2)
b. Pelaporan SPT Masa PPh Pasal 21, Pasal 23 dan pasal 4
ayat (2)
Aspek Perpajakan Apotek
3. Aspek PPN
a. Kewajiban mendaftarkan diri sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP)
b. Cara menghitung PPN
c. Faktur Pajak
d. Bentuk SPT Masa PPN
- Form 1111; atau
- Form 1111 DM
Aspek Pajak Penghasilan

Pembukuan Pencatatan

o Wajib Pajak Badan o WP Orang Pribadi


o WP Orang Pribadi yang peredaran
yang melakukan brutonya dalam
kegiatan usaha atau setahun < 4,8 M
pekerjaan bebas

Peraturan Menteri Keuangan No 24/PMK.011/2012


Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan

PPh Pasal 21
• WP wajib melakukan pemotongan atas penghasilan berupa gaji, bonus, upah, honor dan
pembayaran lain yang dibayarkan dalam rangka pekerjaan atau hubungan kerja atau kegiatan
orang pribadi wajib memotong PPh Pasal 21.
1. Ketika Apotek membayar penghasilan tsb diatas kepada pegawai maupun bukan pegawai,
termasuk penghasilan/gaji Apoteker (bagi apotek yang melakukan kerjasama dan secara
substansi apoteker digaji secara bulanan), wajib melakukan penghitungan PPh atas
penghasilan tersebut dan memotong PPh-nya jika terutang;
2. Wajib menyetor dan melaporkan pemotongan PPh dengan SPT Masa PPh Pasal 21 setiap
bulan;
3. Wajib membuat bukti potong PPh Pasal 21 berupa 1721 A-1 setiap akhir tahun bagi
pegawai dan membuat bukti potong setiap melakukan pemotongan bagi bukan pegawai
Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan
STATUS PTKP PTKP TAHUNAN PTKP BULANAN
TK/0 54.000.000 4.500.000
TK/1 58.500.000 4.875.000
TK/2 63.000.000 5.250.000
TK/3 67.500.000 5.625.000
K/0 58.500.000 4.875.000
K/1 63.000.000 5.250.000
K/2 67.500.000 5.625.000
K/3 72.000.000 6.000.000

PENGHASILAN TIDAK KENA PAJAK (PTKP)


Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan

UU PPh UU HPP
Lapisan
Tarif Rentang Penghasilan Tarif Rentang Penghasilan Tarif

I 0 - Rp50 juta 5% 0 - Rp60 juta 5%

II >Rp50 - 250 juta 15% >Rp60 - 250 juta 15%

III >Rp250 - 500 juta 25% >Rp250 - 500 juta 25%

IV >Rp500 juta 30% >Rp500 juta - 5 miliar 30%

V >Rp5 miliar 35%


Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan

b. PPh Pasal 22
1. PPh Pasal 22 merupakan pajak yang dikenakan
sehubungan dengan pembayaran atas penyerahan
barang dan kegiatan dibidang impor atau kegiatan
usaha dibidang lainnya.
2. Tarif PPh Pasal 22 = 1,5%
3. Jika tidak memiliki NPWP maka tarif PPh Pasal 22
100% lebih tinggi
Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan
c. PPh Pasal 23
WP wajib melakukan pemotongan atas penghasilan berupa
dividen, sewa, imbalan dan pembayaran lain yang dibayarkan
dalam rangka pekerjaan atau hubungan kerja atau kegiatan
kepada WP badan.
Kewajiban :
1. Wajib memotong PPh Pasal 23 dan menyetorkannya;
2. Wajib lapor SPT Masa PPh 23, jika ada kewajiban memotong
objek PPh 23. Apabila tidak ada PPh 23 yang harus dipotong
tidak perlu lapor SPT Masa PPh 23;
3. Wajib membuat bukti potong PPh pasal 23 setiap melakukan
pemotongan PPh Pasal 23.
Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan
PPh PASAL 23

HADIAH DAN
SEWA
PENGHARGAAN,
DAN
DEVIDEN, BUNGA
JASA LAINNYA
DAN ROYALTI

TARIF TARIF
15 % 2%

JUMLAH BRUTO

JIKA TDK MEMILIKI NPWP MAKA


TARIFNYA 100% LEBIH TINGGI
Aspek PPh Pemotongan dan Pemungutan
d. PPh Pasal 4 ayat (2)
WP wajib melakukan pemotongan atas penghasilan berupa
pengalihan hak atas tanah dan/atau bangunan; atau atas
penghasilan sewa tanah dan/atau bangunan.
Kewajiban :
1. Memotong PPh Pasal 4 ayat (2) dan menyetorkannya;
2. Wajib lapor SPT Masa PPh 4 ayat (2), jika ada kewajiban
memotong objek PPh Pasal 4 ayat (2). Apabila tidak ada
PPh Pasal 4 ayat (2) yang harus dipotong tidak perlu lapor
SPT Masa PPh Pasal 4 ayat (2).
3. Membuat bukti potong PPh Pasal 4 ayat (2).
PPh Pasal 4 ayat (2) bersifat final.
PAJAK PENGHASILAN (PPH)
APOTEK
TARIF
Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar Pengenaan PPh
(untuk Apotek yang tidak memenuhi kriteria
PP 23 / 2018)
UU HPP
Bagi orang pribadi
0,5% x Omzet pengusaha dengan peredaran
(untuk Apotek yang memenuhi kriteria PP bruto sampai Rp 500 juta
23 / 2018) setahun tidak dikenai PPh
(mulai tahun 2022)
WP OP selama 7 tahun sejak tahun 2018
atau sejak terdaftar

WP badan : PT, Firma ( 3 Tahun)


: Koperasi, CV (4 tahun)
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

penyerahan Barang Kena Pajak atau Jasa Kena Pajak oleh Apoteker yang
OBJEK
TELAH dikukuhkan sebagai Pengusaha Kena Pajak

TARIF 10% x Dasar Pengenaan Pajak


PAJAK PERTAMBAHAN NILAI (PPN)

Pengusaha Kena Pajak


WAJIB membuat Faktur
Pajak Elektronik

Penomoran nomor seri


Faktur Pajak WAJIB
menggunakan e-NoFa

Untuk memastikan e-Faktur


valid dilakukan dengan cara
memindai QR Code menggunakan
aplikasi QR Scanner pada
smartphone anda
“ Apoteker adalah Profesi dari sarjana farmasi
yang telah lulus sebagai Apoteker dan telah
mengucapkan sumpah jabatan Apoteker

APOTEKER
HUBUNGAN ANTARA
APOTEK DENGAN APOTEKER

Apoteker yang bertindak sebagai Apoteker yang bertindak sebagai


Apoteker yang hanya sebagai Apoteker Pengelola Apotek Apoteker Pengelola Apotek
pegawai dari sebuah Apotek dan sekaligus sebagai bekerjasama dengan
Pemilik Sarana Apotek Pemilik Sarana Apotek
PAJAK PENGHASILAN (PPH)
APOTEKER
TARIF
Tarif Pasal 17 UU PPh x Dasar Pengenaan PPh
(untuk Apoteker sebagai pegawai PPh pasal
21)

((50% x Omzet)-PTKP) x Tarif pasal 17


(untuk Apoteker bukan pegawai punya
NPWP)

(50% x Omzet) x Tarif pasal 17


(untuk Apoteker bukan pegawai tidak
punya NPWP)
PEMBAYARAN PAJAK
Bayar
BILLING
MAU
Buat kode BAYAR PAJAK?
BILLING
2 LANGKAH MEMBAYAR PAJAK
DATA YANG DIBUTUHKAN UNTUK
MEMBUAT KODE BILLING

1. NPWP Penyetor Pajak

2. Kode Jenis Pajak dan Kode Jenis Setoran

3. Masa Pajak dan Tahun Pajak

4. Jumlah Pajak yang akan disetorkan ke kas negara


KODE JENIS PAJAK
JENIS SETORAN

Setoran Masa PPh Pasal 25 (angsuran bulanan untuk kredit pajak


411125 - 100 pada SPT Tahunan)

Setoran PPh Pasal 29 (untuk melunasi Kurang Bayar PPh pada SPT
411125 - 200 Tahunan)

Setoran PPh Final Pasal 4 ayat (2) (untuk Apoteker yang


411128 - 420 memenuhi kriteria PP 46 / 2013)

Setoran PPN Dalam Negeri (untuk melunasi Kurang Bayar PPN


411211 - 100 pada SPT Masa PPN)
SALURAN PEMBUATAN KODE BILLING

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK (DJP) NON-DJP & INTERNET

 sse.pajak.go.id
 billing-djp pada KPP /  sse2.pajak.go.id
KP2KP  sse3.pajak.go.id
 Petugas Bank/Pos Persepsi (Customer
Service/Teller) tertentu
 Agent Kring Pajak (021)  SMS ID Billing Telkomsel (*141*500#)
1500200  Internet Banking (bank tertentu)
 Application Service Provider
PELAPORAN SPT
SURAT PEMBERITAHUAN TAHUNAN
PAJAK PENGHASILAN PPh
SPT terdiri dari 1 halaman
induk (1770) + lampiran
(1770-I, II, III, IV, & lampiran
lainnya bila ada)

Batas pelaporan paling


lama tiga bulan
setelah akhir tahun pajak
SURAT PEMBERITAHUAN MASA
PAJAK PERTAMBAHAN NILAI PPN
SPT Masa Elektronik bisa
dibuat melalui aplikasi
e-Faktur
Batas pelaporan
akhir bulan masa
pajak berikutnya

Untuk dilaporkan ke KPP


Untuk kepentingan atau melalui e-Filing pada
pencetakan https://djponline.pajak.go.id
“JIKA APOTEKER
TELAH MEMBANTU
RAKYAT MENJADI
SEHAT,
DAN MELAKSANAKAN
KEWAJIBAN
PERPAJAKAN
DENGAN TAAT,
MAKA NEGARA
KITA AKAN
SEMAKIN KUAT
#PajakKitaUntukKita
www.pajak.go.id
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai