Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS BIBLIOMETRIK DIGITAL GOVERNMENT TRASFORMATION

TAHUN 2022
, Achmad Nurmandi
Program Studi Ilmu Pemerintahan, Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Email: nurmandi_achmad@umy.ac.id

Abstrak
Penelitian ini menyajikan hasil analisis bibliometrik terhadap tren penelitian terkait digital
government innovation dari database Scopus dalam rentang tahun 2018 – 2022. Penelitian ini
menggunakan metode penelitian melalui Publish or Perish by Harzing terhadap kutipan
dalam bentuk metrik, Microsoft Office untuk analisis frekuensi data dan Vosviewer untuk
visualisasi data. Temuan: Berdasarkan hasil penelitian, publikasi penelitian innovative
government sejak tahun 2018 mengalami kenaikan hingga tahun 2021 meskipun terjadi
penurunan yang tidak signifikan pada tahun 2019. Hal ini terjadi karena kemajuan teknologi
informasi yang membarengi penyelenggaraan pemerintah semakin menjadi perhatian dan
diminati oleh peneliti. Hingga Oktober tahun 2022 belum ada ditemukan publikasi mengenai
innovative government. Penulis meyakini ada penelitian mendatang yang akan dipublikasi
pada tahun 2022. Dari 25 literatur innovative government yang ditemukan, jenis dokumen
yang paling banyak dipublikasi adalah artikel berjumlah 21 artikel. Kata kunci yang paling
populer antara lain digital, collaboration, government support, dan digital work behavior. Hal
ini berarti yang paling menjadi perhatian dalam pembaruan dalam penyelenggaraan
pemerintahan adalah inovasi, kolaboriasi, dukungan pemerintah dan perilaku kerja yang
inovatif.
Kata Kunci: Innovative Government, Analisis Bibliometrik; Scopus; Tren Penelitian

Abstract
This research presents the results of a bibliometric analysis of research trends related to
digital government innovation from the Scopus database from 2018 to 2022. The literature
study employed Publish or Perish by Harzing for citations in metric form, Microsoft Office
for data frequency analysis, and Vosviewer for visualizing data. The results showed that the
innovative research publications of the government have increased from 2018 to 2021,
although there was a non-significant decrease in 2019. These occurred due to advances in
information technology that accompany government administration, which have become a
significant topic in research. Furthermore, between January and October 2022, there have
been no publications regarding innovative government, but it is expected that more studies
will be published in 2022. From the 25 types of documents found, 21 articles were the most
widely published. The most popular keywords include digital, collaboration, government
support, and innovative work behavior
Keywords: : Innovative Government; Bibliometric Analysis; Scopus; Research Trend
Pendahuluan
Otonomi merupakan kesempatan bagi daerah untuk mendewasakan diri dan
memajukan rumah tangganya, sekaligus mandiri dalam menjalankan tugas dan kewajiban
pemerintahan daerah. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, urusan
pemerintahan daerah dibagi menjadi urusan kongruen yang menjadi dasar otonomi dengan
tujuan perlindungan, pelayanan, pemberdayaan, dan kesejahteraan masyarakat. Selanjutnya,
pemerintah daerah berhak menentukan kebijakan yang berkaitan dengan urusan pemerintahan
dengan berpedoman pada keputusan pemerintah pusat. Peraturan Pemerintah Nomor 38
Tahun 2017 menyebutkan bahwa Inovasi Daerah mencakup segala bentuk reformasi dalam
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah. Oleh karena itu, pemerintah daerah berhak
melakukan reformasi dan inovasi, seperti pembangunan, pelayanan publik, dan inovasi
daerah lainnya yang sejalan dengan urusan pemerintahan. Inovasi yang dilakukan oleh
pemerintah seringkali didukung oleh kemajuan teknologi informasi. (Lubis, 2022)
menyatakan bahwa keberhasilan Kota Cimahi dalam mengelola Pemerintahan Daerah yang
Inovatif dan Kolaboratif di masa pandemi Covid19 ditandai dengan diperkenalkannya
aplikasi smart city. Di era kemajuan teknologi informasi ini, pemerintah perlu memperbarui
pola implementasinya. Teknologi informasi menawarkan kemudahan dalam penyediaan
layanan publik yang menjadi tolok ukur kinerja pemerintah yang paling terlihat (Kurniawan,
2017). (Novita Sari et al., 2020) menemukan bahwa pelayanan publik berbasis aplikasi
Netizen Cerdas di Desa Buyut Udik dalam penyediaan pelayanan administrasi kependudukan
dapat mengurangi prosedur manual dari 15 hari kerja menjadi 2 atau 3 hari. Apalagi, aplikasi
tersebut membantu memangkas biaya layanan yang seharusnya tidak ditanggung masyarakat.

Layanan yang dibatasi oleh ruang dan waktu tidak relevan lagi, meskipun beberapa
jenis bisnis tidak dapat dilakukan dalam jaringan. Sebagai contoh implementasi Sistem
Pelayanan Rakyat Sidoarjo (SIPRAJA) menunjukkan hanya 16 jenis layanan di aplikasi
SIPRAJA yang dapat diakses. Permohonan tidak memproses semua surat, seperti surat cerai,
surat rumah tangga, dan dokumen yang memerlukan pemrosesan manual (Aditama Azmy
Musaddad, W.K. Faizin Ahzani, 2015). Namun, kemajuan ini menunjukkan kemauan menuju
reformasi. Pemerintahan adat yang identik dengan pemerintahan berbasis kertas mulai
ditinggalkan (Etin Indrayani, 2011). Kehidupan di Internet tidak pernah mati, oleh karena itu
penyediaan layanan publik melalui media elektronik dapat menjadi solusi yang tepat untuk
meningkatkan kinerja pemerintahan dan penyelenggaraan sistem pemerintahan berbasis
elektronik. Konsep transformasi merupakan aspek utama yang akan dilaksanakan, tidak
hanya penerapan teknologi tetapi penggunaan yang mendukung sistem pengambilan
kebijakan dan pelayanan publik (Etin Indrayani, 2011). Penggunaan teknologi bertujuan
untuk meningkatkan akses pelayanan bagi seluruh lapisan masyarakat. Selanjutnya,
penerapan pemerintahan berbasis elektronik memperluas jangkauan pelayanan ke mana saja
dan kapan saja. Layanan dapat dilakukan baik secara langsung di tempat maupun di jaringan.
Berdasarkan artikel berita di website Dirjen Bina Pemerintahan Desa Kementerian Dalam
Negeri, mulai 1 April 2016, masyarakat dapat membuat KTP elektronik (e-KTP) di luar
domisilinya. Ini merupakan contoh pengembangan pelayanan publik, dan pelayanan ini dapat
diberikan dengan mudah karena data e-KTP yang meliputi sidik jari dan iris telah terekam
dalam sistem database kependudukan. Sehingga pengurusan eKTP tidak perlu dilakukan di
tempat tinggal seseorang, dan tidak memakan waktu lama.

Pemanfaatan teknologi internet membantu mempercepat pertukaran informasi dan


menyediakan fasilitas pelayanan, dan kegiatan transaksional antara warga negara (G2C),
pelaku bisnis (G2B), dan pemerintah (G2G) (Etin Indrayani, 2011). Perkembangan ini
memungkinkan layanan dan aktivitas tersebut menjadi lebih maju, dan cepat menembus
ruang dan waktu. Selain itu, meningkatkan pengembangan pola layanan menjadi layanan
nonstop. (Setiawan, 2017) menyatakan bahwa penerapan teknologi informasi dalam
penyelenggaraan pemerintahan oleh Pemerintah Kota Balikpapan berpengaruh terhadap
kualitas pelayanan publik. Upaya ini, meski terbilang baru, menunjukkan bahwa Pemkot
Balikpapan ingin meningkatkan kemudahan informasi dan layanan yang dibutuhkan
masyarakat. Tantangan implementasi inovasi daerah yang memanfaatkan teknologi informasi
antara lain terlihat dari keinginan aparatur untuk belajar dan beradaptasi dengan kemajuan
teknologi informasi yang dibutuhkan untuk keberhasilan implementasi inovasi daerah. Selain
itu, aparatur pemerintah tidak bisa bersikap anti perubahan karena reformasi tidak bisa
berjalan dengan baik jika pejabatnya enggan. Menurut (Buchari, 2016), kendala yang muncul
dalam implementasi E-Village di Desa Cibangkong bersifat teknis yaitu belum tersedianya
operator yang professional dibidangnya. Oleh karena itu, program tersebut belum
dilaksanakan secara efektif dan efisien.

(Buchari, 2016) mengamati bahwa di Desa Batununggual sudah tersedia sarana dan
prasarana, antara lain komputer dan perangkat lainnya. Proses pemutakhiran warga secara
online terkait E-Service akan berjalan efektif dan efisien. Namun karena belum tersedianya
operator profesional, fasilitas ini belum dimanfaatkan secara maksimal. Penelitian tentang
LAPOR! aplikasi oleh (Rahmi et al., 2020) menunjukkan bahwa penggunaan aplikasi ini
secara kolektif di kota Mataram masih sangat rendah, karena kurangnya gencarnya
pemerintah dalam memperkenalkannya kepada seluruh masyarakat. Namun, hal ini
disebabkan oleh berkurangnya anggaran yang diberikan untuk pelaksanaan program yang
mengharuskan penyebaran brosur. Fenomena dan tantangan yang ditunjukkan di atas sangat
penting untuk memastikan tren penelitian tentang pemerintahan inovatif dengan
menggunakan analisis bibliometrik. Bentuk analisis ini membantu mengevaluasi publikasi
dan produktivitas di bidang penelitian tertentu (Moed, H. & Luwel, M., 2022). Penelitian
serupa belum pernah dilakukan mengenai hal ini, oleh karena itu penelitian ini bertujuan
untuk menemukan tren literatur kajian tata kelola yang inovatif dengan menggunakan metode
Publish or Perish by Harzing dari database Scopus. Data diolah menggunakan Microsoft
Excel dan Vosviewer untuk menghasilkan analisis frekuensi dan visualisasi data. Oleh karena
itu, penelitian ini diberi judul “Transformasi Pemerintahan Digital” dengan desain analitik
bibliometrik.

Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan penerapan analisis


bibliometrik yang mengevaluasi publikasi dan produktivitas di suatu wilayah studi tertentu
(Moed, H. & Luwel, M., 2022). Analisis ini memberikan kesempatan bagi penulis untuk
mengevaluasi titik-titik kosong di antara penelitian tentang pemerintahan inovatif dari
berbagai jenis tulisan termasuk artikel, jurnal, buku, makalah konferensi, dan lain-lain.
Penelitian ini dilakukan karena belum ada yang serupa yang dilakukan dalam rentang waktu
yang ditentukan. Sumber data untuk penelitian ini adalah semua literatur di seluruh dunia
yang terkait dengan pemerintahan yang inovatif. Literatur tersebut bersumber dari berbagai
jenis dokumen yang ditemukan di database Scopus menggunakan Publish or Perish by
Harzing antara tahun 2018 dan Oktober 2022. Literatur yang dipilih adalah dokumen yang
mengandung kata kunci “Pemerintahan Inovatif” pada judulnya. Selain itu, Scopus dipilih
karena merupakan database penelitian yang populer. (Ahmi, A. & Mohamad, 2019)
menggambarkannya sebagai salah satu database terlengkap yang berisi berbagai dokumen
untuk penelitian akademis. Dokumen literatur yang diperoleh dari database Scopus disimpan
dalam format RIS.
Hasil dan Pembahasan

Dokumen literatur pemerintah yang inovatif diperoleh dari database Scopus melalui
Publish or Perish by Harzing dari tahun 2018 hingga 2022. Data yang dikumpulkan
bersumber dari publikasi tahun 2018 hingga penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
2022. Proses ini menghasilkan 25 jenis literatur yang layak untuk dianalisis . Pada tahap
pertama ditemukan kata kunci Innovative Government sebanyak 157 jenis literatur.
Selanjutnya pada tahap kedua, penulis melakukan screening untuk mendapatkan hanya
literatur yang terbit dari tahun 2018 hingga Oktober 2022. Sehingga menghasilkan total 56
jenis. Pada tahap ketiga, diamati hanya 47 tipe dengan Digital Object Identifiers (DOI) yang
tersedia. Di urutan keempat, 22 jenis literatur tidak bisa diunduh karena DOI tidak bisa
diakses. Oleh karena itu, hanya 25 jenis yang dianggap layak untuk diteliti, seperti tercantum
di bawah ini.

Kecenderungan pemerintahan inovatif yang diteliti dalam penelitian ini dimulai pada
tahun 2018 dan mengalami peningkatan seperti terlihat pada Gambar 2. Hasil analisis
menunjukkan bahwa pada tahun 2018 ditemukan sebanyak 6 jenis dokumen literatur yaitu
sebesar 24%. Sedangkan pada tahun 2019 terjadi penurunan hingga 16% yaitu 4 jenis
dokumen literatur, dan pada tahun 2021 mengalami peningkatan. Jenis dokumen yang paling
banyak dipublikasikan berupa artikel yaitu 84% dengan total 21 jenis. Dari 25 jenis literatur
yang diterbitkan, ditemukan 23 jenis literatur tentang pemerintahan inovatif. Setiap trend
menerbitkan satu kecuali Research Policy and Sustainability (Swiss) yang menerbitkan 2
dokumen. Dari 2018 hingga 2022, 2 dokumen konferensi diterbitkan. Sedangkan buku dan
catatan memiliki angka yang sama yaitu 4% dengan masing-masing 1 dokumen. Tingkat
penerimaan artikel di dua jurnal yang paling banyak dipublikasikan adalah artikel tentang
pemerintahan yang inovatif, yaitu 14% di Sustainability (Switzerland) dan 9% di Research
Policy.

Dari analisis di Vosviewer, terdapat 8 kelompok atau cluster yang teridentifikasi yang
menghasilkan 36 kata kunci sebagai output. Klaster 1 terdiri dari kolaborasi, sistem kerja
berkinerja tinggi, perilaku kerja inovatif, jejaring, organisasi publik, inovasi sektor publik,
dan kinerja inovasi berkelanjutan. Klaster 2 berisi teori keagenan, pembangunan ekonomi,
regulasi pendidikan tinggi, Kazakstan, dan implementasi kebijakan. Selanjutnya, Klaster 3
terdiri dari kinerja bisnis, cakupan perencanaan bisnis, praktik inovatif, penggunaan media
sosial, dan pariwisata kecil dan menengah. Klaster 4 meliputi pengelola pemerintahan, psm,
manajemen publik, pelayanan publik, dan motivasi pelayanan publik. Cluster 5 terdiri dari
design thinking, ide, inovasi, dan mahasiswa. Klaster 6 berisi inovasi departemen, iklim
inovasi dukungan pemerintah, dan persaingan pasar. Cluster 7 terdiri dari ekonomi baru,
inovasi terbuka, dan pemodelan persamaan struktural. Akhirnya, Cluster 8 terdiri dari
pengembangan produk, keandalan produk, dan waktu ke pasar. Penelitian ini mengkaji tren
mengenai pemerintahan inovatif dari tahun 2018 hingga penelitian ini dilakukan pada bulan
Oktober 2022 dengan matriks kutipan. Dari 25 dokumen yang diperiksa, ditemukan sebanyak
249 sitasi. Dokumen yang paling banyak dikutip ditulis oleh (Jugend, 2018) dengan total 58
kutipan.

Hasil analisis Co-occurrence yang dihasilkan dari aplikasi Vosviewer digunakan


untuk menjawab pertanyaan tentang tema umum penelitian tentang pemerintahan yang
inovatif. Kata kunci paling populer yang teridentifikasi meliputi inovasi, kolaborasi,
dukungan pemerintah, dan perilaku kerja inovatif. Hasil ini diperoleh sebagai tanggapan atas
trending topik tentang pemerintahan yang inovatif. Hasil penelitian ini menjadi sumber
referensi untuk menyebarkan gagasan, memperkuat kolaborasi antara penulis, institusi,
negara, dan wilayah serta membangun jembatan antara akademisi dan praktisi.

Kesimpulan

Dengan menggunakan database Scopus, penelitian ini menunjukkan adanya


peningkatan literatur yang dipublikasikan mengenai tren inovasi pemerintahan dari tahun
2018 hingga 2021. Namun pada tahun 2019 terjadi sedikit penurunan karena kemajuan
teknologi informasi yang berkorelasi dengan administrasi pemerintahan yaitu semakin
menjadi perhatian dan minat para peneliti. Dari 25 jenis dokumen yang ditemukan, 21 artikel
merupakan yang paling banyak dipublikasikan. Selanjutnya, 36 kata kunci ditemukan di 8
cluster, dan kata kunci di Cluster 1 paling populer dalam penelitian inovatif pemerintah. Hasil
ini menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya terkait inovasi pemerintah, serta perumusan dan
implementasi inovasi di Indonesia. Inovasi masa depan dapat dikaitkan dengan kata kunci
terpopuler menurut hasil visualisasi dari Vosviewer yaitu inovasi, kolaborasi, dukungan
pemerintah, dan perilaku kerja inovatif.

Daftar Pustaka

Ahmi, A. & Mohamad, R. (2019). Bibliometric analysis of global scientific literature on Web
accessibility. International Journal of Recent Technology and Engineering, Vol. 7 No.
6, 250– 258.
Buchari, R. A. (2016). Implementasi E-Service Pada Organisasi Publik Di Bidang Pelayanan
Publik Di Kelurahan Cibangkong Kecamatan Batununggal Kota Bandung.
Sosiohumaniora, 18(3), 225. https://doi.org/10.24198/sosiohu maniora.v18i3.8762

Jugend, D. (2018). Relationships among open innovation, innovative performance,


government support and firm size: Comparing Brazilian firms embracing different
levels of radicalism in innovation. Technovation, 74, 54–65.
https://doi.org/10.1016/j.techno vation.2018.02.004

Kurniawan, R. C. (2017). Inovasi Kualitas Pelayanan Publik Pemerintah Daerah. FIAT


JUSTISIA:Jurnal Ilmu Hukum, 10(3), 569–586. https://doi.org/10.25041/fiatjusti
sia.v10no3.794 7.

Lubis, B. (2022). Tata Kelola Pemerintahan Daerah Yang Inovatif dan Kolaboratif Dimasa
Pandemi Covid 19 di Kota Cimahi. 8.

Moed, H.; Luwel, M., N. A. J. (2022). Towards Research Performance in the Humanities.
Library Trends. https://eric.ed.gov/?id=EJ650928

Novita Sari, D., Rahmadani, D. Z., & Yusuf Wardani, M. (2020). Implementasi Kebijakan
Pemerintah Kota Surabaya Dalam Mewujudkan Inovasi Smart City. Journal of
Governance Innovation, 2(2), 112–130. https://doi.org/10.36636/jogiv.v2 i2.435 10.

Pambayun, K. G. (2021). Digital Libraries during Covid-19 Pandemic: A Bibliometric


Analysis and Information Mapping. Indonesian Journal of Librarianship.
https://doi.org/https://doi.org/10 .33701/ijolib.v1i 2.1416

Rahmi, H. A., Teluma, R. L., & Hadi, A. P. (2020). Implementasi Komunikasi Pelayanan
Publik Pemerintah Kota Mataram Melalui Aplikasi LAPOR! Journal of Southeast
Asian Communication, 1(2), 2020.

Anda mungkin juga menyukai