Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN
Metode Penelitian berisikan tahapan dan rangkaian yang dilakukan pada
saat penyusunan Tugas Akhir dari awal hinggal akhir. Pembuatan metode penelitian
ini penting untuk mendapatkan parameter-parameter yang dibutuhkan sehingga
tercapainya tujuan penyususan Tugas Akhir ini. Metode penelitian disajikan dalam
bentuk diagram alir beserta dengan penjelasannya
3.1 Lingkup dan Tata Cara Pengerjaan Tugas Akhir
Berikut adalah tahapan dari pengerjaan Tugas Akhir ini.
1. Tinjauan Pustaka
Tinjauan pustaka dilakukan untuk memahami teori-teori yang menjadi landasan
dasar dalam proses desain struktur bangunan. Pustaka yang digunakan yaitu text
book, peraturan yang berlaku, spesifikasi dan kriteria desain struktur bangunan dan
paper atau jurnal ilmiah.
2. Interpretasi gambar struktural
Gambar struktural merupakan merupakan aspek yang dibutuhkan ketika ingin
melakukan analisa struktur.
3. Pemodelan struktur
Setelah melakukan interpretasi gambar struktural seperti layout struktur,spesifikasi
dan fungsi bangunan. Data-data tersebut digunakan untuk menentukan parameter-
parameter yang dibutuhkan sebagai inputan pada model analisa struktur .
Paeameter-parameter tersebut yakni dimensi elemen struktur, spesifikasi material,
beban beserta kombinasinya dari sistem struktur yang digunakan. Pemodelan
struktur ini menggunakan metode takabeya dan SAP 2000.
4. Analisis struktur
Analisis struktur yang dilakukan bertujuan untuk meninjau struktur yang telah
dimodelkan terhadap syarat-syarat sesuai aturan SK SNI T-15-1991-03 untuk
perhitungan dimensi dan penulangan struktur kolom dengan menggunakan standar
Tata Cara Perhitungan Struktur Beton, PPIUG 1987 untuk perhitungan pembebanan
yang bekerja pada struktur kolom, dam SNI 03-1726-2002 tentang standar Tata

12
13

Cara Perencanaan Ketahanan Gempa untuk perhitungan distribusi gempa yang


terjadi pada struktur kolom .
5. Detailing penulangan elemen struktur
Setelah hasil analisa struktur yang telah dimodelkan memenuhi persyaratan,
selanjutnya dilakukan proses perhitungan kebutuhan baja tulangan untuk memikul
beban yang bekerja.
6. Finalisasi dokumen
Hasil desain disajikan dalam bentuk report dan gambar desain.
14

3.2 Diagram Alir


Berikut diagram alir pada Gambar 3.1 dibawah ini:

Gambar 3.1 Diagram Alir


15

3.3 Objek Penelitian


Objek penelitian yang dibahas pada Tugas Akhir ini adalah struktur kolom
beton bertulang pada rumah khusus polisi di polsek jampang tengah kabupaten
sukabumi.
3.4 Data Penelitian
Berikut data objek penelitian diantaranya :
1. Tipe Bangunan : Rumah Khusus Polisi 2 lantai
2. Lokasi Bangunan :Jl. Bojong Lopang-Cimerang Kab.Sukabumi
3. Zona Gempa : Wilayah 4 (Sukabumi)
4. Lebar Bangunan : 1050 cm ≈ 10,5 m
5. Panjang Bangunan : 4000cm ≈ 40 m
6. Tinggi Bangunan : 1068 cm ≈ 10.68 m
7. Tinggi Perlantai : 4,2 m (lantai 1), 3,2 m (lantai 2)
8. Tinggi Atap : 212 cm ≈ 2.12 m
9. Kedalaman Pondasi : 230 cm ≈ 2.30 m
10. Mutu Beton (fc) : 20,75 MPa ≈ K-250
11. Mutu Baja (fy) : U-24 ≈ 240 MPa
12. Modulus Elastisitas (E) : 200.000 MPa
13. Dimensi Sloof (SL1) : 20 x 30 cm
14. Dimensi Sloof (SL2) : 15 x 25 cm
15. Dimensi Balok Induk (BI1) : 25 x 45 cm
16. Dimensi Balok Induk (BI2) : 20 x 35 cm
17. Dimensi Balok Induk (B2a) : 20 x 35 cm
18. Dimensi Balok Induk (B3) : 20 x 30 cm
19. Dimensi Balok Anak (B4) : 15 x 20 cm
20. Dimensi Balok Anak (B5) : 15 x 20 cm
21. Dimensi Balok Lintei (BL1) : 15 x 15 cm
22. Dimensi Ring Balok (RB1) : 15 x 15 cm
23. Dimensi Kolom (K1) : 25 x 35 cm
24. Dimensi Kolom (K2) : 20 x 25 cm
25. Dimensi Kolom (K3) : 15 x 25 cm
16

26. Dimensi Kolom Praktis (KP) : 15 x 15 cm


27. Tebal Plat : 12 cm ≈ 0.12 m
Selain itu, data lain yaitu denah dibutuhkan dalam analisa yang dilakukan
adalah sebagai berikut :

Gambar 3.2 Denah rumah khusus polisi Lantai 1

Gambar 3.3 Denah rumah khusus polisi Lantai 2

Gambar 3.4 Denah Kolom Lantai 1


17

Gambar 3.5 Denah Kolom Lantai 2

Gambar 3.6 Denah Pembalokan

Gambar 3.7 Denah Ring Balok


18

3.5 Metode Analisis Data


Metode yang digunakan pada perhitungan kolom menggunakan metode
takabeya perhitungan dilakukan secara manual dan metode aplikasi SAP2000.
1. Menganalisis dimensi
Analisis dimensi yang dilakukan pada struktur yaitu sloof dan balok dengan
menggunakan rumus :
Menghitung tinggi balok : h = /
(3.1)
/
= cm

Menghitung lebar balok : b = ℎ / ℎ

/
cm

Dimana L = lebar terpanjang sloof dan balok(cm)


Analisis dimensi kolom menggunakan rumus :
Menghitung lebar kolom : b induk = b min kolom
( . !)
Menghitung tinggi kolom : = #$ (3.3)
!

2. Menganalisis Pembebanan
a. Mencari tebal plat lantai dengan rumus :
1 1
= %& − ( + +, + + +,.
2 2
(3.4)

%/&
1 1
= %& − ( + +, + + +,.
2 2
(3.4)

Menentukan nilai β :
%
/1
0=
%/&
(3.5)

Mencari tebal plat lantai maka dapat digunakan persamaan dibawah ini :
ℎ min ≤ ℎ ≤ ℎ$67
;<
,:
h min = % /& 8 @ (3.6)
= >.?
19

;<
,:
h maks = % /1 8 @ (3.7)
=

! A
h rata-rata = (3.8)
dimana :
% /& = bentang terpendek (cm)
% /& = bentang terpanjang (cm)
β = nilai perbandingan bentang bersih
h min = tinggi plat minimum
h maks = tinggi plat maksimum
h rata-rata = tinggi plat rata-rata
b. Menghitung pembebanan
1) Menghitung beban sendiri (beban mati) berdasarkan tabel beban
mati;
2) Menghitung beban mati merata menggunakan metode amplop
(beban trapezium) dengan rumus :
EF
q . Cx − H (3.9)
G

Dengan menambahkan perhitungan beban lain yaitu beban balok


induk dan beban dinding;
3) Menghitung beban hidup merata menggunakan metode amplop
(beban trapezium) dengan rumus :
1
IJ I %& (L,%M/NOPM//QPNR =
3
(3.10)

Dimana q merupakan nilai berdasarkan tabel beban hidup;


4) Menghitung beban terfaktor dengan rumus :
U = 1,2 D + 1,6 L (3.11)
c. Menghitung beban gempa
1) Menghitung berat bangunan (Wt) sesuai as yang dipilih yaitu as C-
C dengan rumus :
Berat total (Wi) : Pondasi (Kilonewton) =
Lantai 1 (Kilonewton) =
Lantai 2 (Kilonewton) =
20

Atap (Kilonewton) = +
W(total) =
2) Menentukan faktor keutamaan (I) struktur;
3) Menentukan nilai C berdasarkan wilayah zona gempa;
4) Mencari faktor reduksi gempa “R”;
5) Menghitung beban geser statik ekuivalen;
6) Menentukan distribusi gaya geser gemap.
3. Menghitung analisa struktur dengan metode Takabeya
a. Perhitungan Momen-momen Parsil
1) Menetapkan angka-angka kekakuan masing-masing balok dan
S
kolom : K = & ($ ) (3.12)
U)
2) Menetapkan momen Menetapakan momen-momen primer (M
Menggunakan rumus sesuai tabel momen primer:
Tabel 3.1 Momen Primer [12]
Balok 2 perletakan jepit-jepit penampang konstan
No Beban simetris Harga MAB dan MBA

V
MAB =
1.
V
-MBA =

W
:
MAB =
2.
W
:
-MBA =

3) Mencari momen rotasi dan momen displacement :


 Menetapkan harga-harga τ, ρ, γ dan m(0) pada setiap titik kumpul
U1 + M
X= M U 2 + (tm) (3.13a)
ρ = 2 (K1 + K2 + ) (3.13b)
21

Z (3.13c)
[
γ=

\
m(0) = -
]
( tm) (3.13d)

 U (0) pada masing-masing


Menetapkan harga-harga T, t dan $
tingkat
T = 2 (K1 + K2 + ) (3.13e)
Z
^
t=

_ F {a}
U (0) = −
$
^
(tm) (3.13f)

4) Pemberesan momen-momen parsil, dimulai dari pemberesan


momen rotasi lebih dulu dalam satu langkah/putaran, kemudian
pemberesan momen displacement pada langkah yang bersangkutan
dengan momen rotasi, yang dapat disimpulkan sebagai berikut :
 Langkah ke-1, Pemberesan momen rotasi langkah ke-1,
pemberesan momen displacement langkah ke-1
 Langkah ke-2, Pemberesan momen rotasi langkah ke-2,
pemberesan momen displacement langkah ke-2
 Langkah ke-n, Pemberesan momen rotasi langkah ke-n,
pemberesan momen displacement langkah ke-n
Dengan catatan bahwa pada setiap pemberesan momen rotasi
selalu diikut sertakan harga-harga momen displacement dimana
titik kumpul tersebut terletak.
5) Perhitungan Momen Design
 U (n)} (tm)
M = K {2 m(n) + $ (3.14a)
 ∆ M = ∑ M = 0 (tm) (3.14b)
6) Menghitung Momen Perletakan
 U (n)} (tm)
M = K {0 m(n) + $ (3.15a)
 Kontrol ∑ H = 0
H1 + H2 + H3 + -W1 - W2 - = 0 (3.15b)
22

7) Analisa Gaya-gaya Batang yang Bekerja


 Mencari reaksi vertikal dan horizontal
 Analisa freebody setiap batang untuk mendapatkan reaksi
perletakan
 Mencari gaya normal dan gaya geser yang bekerja
 Menggambarkan diagram gaya normal dan gaya geser
4. Menghitung Analisa Struktur dengan Metode SAP2000
a. Pemodelan analisis struktur (jenis rangka struktur bahan yang
digunakan)
b. Input data dari pembebanan
c. Beban mati merata
d. Beban hidup merata
5. Menganalisis Struktur Kolom
a. Menentukan Kelangsingan Kolom Persegi
1) Menentukan jari-jari putaran r = 0,3 h (cm)
2) K ditentukan berdasarkan jenis perletakan dan %7 merupakan
Panjang kolom total dan %e merupakan Panjang kolom bersih
3) Perhitungan ini. Jika nilai yang didapat lebih dari 22, maka
perhitungan kolom akan dilanjutkan pada poin 4 dan sebaliknya
dilanjutkan menggunakan perhitungan pemeriksaan kolom.
4) Momen inersia kolom
5) Modulus elastisitas beton
6) Menghitung EI
7) Menentukan beban tekuk euler
8) Menentukan faktor pembesaran momen secara empiris
9) Menghitung momen rencana yang diperbesar
b. Perhitungan Pemeriksaan Kolom Persegi
1) Mencari beban rencana aksial terfaktor (Pu) merupakan
keseluruhan beban yang berada diatas kolom ditambah dengan
setengah beban bentang kanan dan setengah beban bentang kiri
2) Mencari eksentrisitas kolom
23

3) Menentukan penulangan
4) Pemeriksaan Pu terhadap beban seimbang (Ø Pnb)
5) Merencanakan tulangan sengkang. Jika hasil akhir fe < ∅f#

maka tidak perlu diberi tulangan geser, diberi tulangan praktis dan
jika hasil fe > ∅f# , harus diberi tulangan geser ditempat

dukungan.
Menggambarkan detail tulangan sesuai dengan hasil Analisa.

Anda mungkin juga menyukai