Anda di halaman 1dari 6

A.

Pengambilan Keputusan Individu Kelompok


Pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk di tindak lanjuti (digunakan) sebagai suatu
cara pemecahan masalah.Secara umum, pengertian pengambilan keputusan telah di
kemukakan oleh banyakahli diantaranya adalah :
Menurut George R. Terry : pengambilan keputusan adalah pemilihan alternatif
prilaku(kelakuan) tertentu dari dua atau lebih alternatif yang ada.
Menurut Sondang P. Siagian : pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang
sistematis terhadap hakikat alternatif yang di hadapi dan mengambil tindakan yang
menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling cepat.
Menurut Harold Koontz dan Cyril O’ Donnell : pengambilan keputusan adalah
pemilihan diantara alternatif mengenai suatu cara bertindak yaitu inti dari perencanaan,
saturencana tidak dapat dikatakan tidak ada jika tidak ada keputusan, suatu sumber yang
dapat di percaya, petunjuk atau reputasi yang telah dibuat.
1. Pengambilan Keputusan Individu
Pengambilan keputusan merupakan hasil poses dari beberapa pertimbanganalternatif
untuk menyelesaikan masalah oleh sebab itu , maka pengambilan
keputusansesunguhnya bukanla hal yang sederhana .
a. Gaya pengambilan keputusan individu
Ada dua dimensi dalam gaya pengambilan keputusan , yakni:
 Orientasi nilai (values orientation), yaitu tipe pengambilan keputusan
berorientasi nilai,fokus pada tugas (masalah teknis) dan fokus pada orang
(sosial).
 Kompeksitas kognitif (cognitive complexity), yaitu mengindikasikan tingat
dimana seseorang memiliki toleransi terhadap abiguitas dan kebutuhan
terhadapsetruktur.
b. Empat gaya pengambilan individu
Menurut Rowe dan Boulgarides (1994), dua dimensi di atas (orientasi nilaidan
kopleksitas kognitif) apabila dikombinasikan menghasilkan empat gaya
pengambilan keputusan yakni :
 Directive
Individu dengan gaya direktif, toleransinya rendah dalam ambiguitas,ia
mencari rasionalitas. Efisien dan logis. Keputusan di buat dengan
informasiyang minimal, dengan menilai beberaa alternatif. Membuat
keputusan cepatdan fokus pada jangka pendek. ”gaya directive” Cenderung
fokus pada hal -hal yang bersifat teknis, lebihmenyukai hal-hal yang
tersetruktur, sering kali agresif serta cenderungmendominasi orang lain.
 Analytical
Individu dengan gaya analitis, toleransinya lebih besar terhadap
ambiguitas Fokus terhadap keputusan yang bersifat tekni. Berkeinginan
mencari informasi yang lebih lanjut dan mempertimbangkan lebih banyakal
ternatif. Dicirikan sebagai pengambil keputusan terbaik dalam hal kehati-
hatianya dan kemampuannya dalam beradaptasi, sehinga tidak cepat dalam
mengambil keputusan.
 Conceptual
Individu dengan gaya konseptual, cenderung luas pandangannya
dalammempertimbangkan berbagai alternatif. Fokus mereka adalah jangka
panjang,dan mereka sangat baik dalam menemukan kreativitas pemecahan
masalah.Disamping itu, tingkat kompleksitas kognitif dan orientasi.
“gaya conceptual” orientasi pada manusia tinggi. Ada kepercayaan dan
kebutuhan dalam tubuhnya dengan bawahan. Cenderung idealis, menekankan
pada etika dan nilai. Kreatif, cepat memahami hubungan yang kompleks.
Fokusnya pada jangka panjang dengan komitmen organisasi yag
tinggi.Berorientasi ke masa depan pada prestasi dan penghargaan,
pengakuan, dan kemandirian. Lebih sebagai “pemikiran” daripada
pelaksanaan.
 Behavioral
Individu dengan gaya behavioral, memiliki tingkat kompeksitas kognitif
yang rendah, namun mereka memiliki perhatian yang mendalam terhadap
organisasi dan perkembangan orang lain. Peduli dengan prestasi rekan” dan
bawahan, menerima saran dari orang lain, serta mengandalkan pertemuan-
pertemuan (meeting). Untuk berkomunikasi. Memiliki keinginan untuk
kompromi. Fokus pada jangka pendek, menghindari konflik untuk mencari
penerimaan, namunkadang merasa tidak aman
B. Pengambilan Keputusan Yang efektif
Pengambilan keputusan kelompok adalah pengambilan keputusan yang mengikut
sertakan kelompok didalamnya, dimana para kelompok di berikan kebebasan untuk
membagikan pengetahuannya atu analaisanya terhadap alternatif. Metode paling umum
dari pengambilan keputusan kelompok dan tim adalahkelompok interaksi, kelompok
Delphi, dan kelompok nominal.
1. Kelompok atau tim interaksi
Merupakan bentuk paling umum dari kelompok pengambilan keputusan.
Formatnyasederhana baik suatu kelompok yang sudah ada maupun kelompok atau
tim yang baru diminta untuk membuat suatu keputusan. Kelompok atau tim yang
sudah adamungkin berupa departemen fungsional, tim kerja regular, atau komite.
Kelompok atau tim yang baru dirancang dapat berupa komite ad hoc, suatu tugas,
atau tim kerja yang harus dibentuk. Anggota kelompok atau tim saling berbicara satu
sama lain, berbeda pendapat, setuju, berbeda pendapat lagi, membentuk koalisi
internal, dan lain sebagainya. Terakhir setelah melalui beberapa waktu periode
pertimbangan, kelompok atau tim membuat keputusannya. Keuntungan dari metode
ini adalahinteraksi antara orang seringkali memancarkan ide baru dan meningkatkan
pemahaman. Kerugian utama adalah proses politik memainkan peran yang terlalu
besar.
2. Kelompok Delphi (Delphi Group)
Langkah pertama dalam menggunakan prosedur delphi adalah untuk
memperolehkerjasama dari suatu panel yang terdiri dari para ahli. Untuk situasi ini
para ahlinyamungkin termasuk berbagai ahli penilitian, peniliti universitas, dan
eksekutif dalamindustri energi yang relevan. Mula-mula, para ahli diminta untuk
meramalkan secaraanonim suatu kerangka waktu untuk memulai terobosan yang
diharapkan. Orang yangmengkoordinasikan kelompok delphi mengumpulkan respon,
merata-ratakan respontersebut, dan bertanya kepada para ahli untuk mendapatkan
prediksi lainnya. Dalam putaran ini, para ahli menyediakan prediksi yang tidak bisa
atau ekstrim mungkindiminta untuk menjelaskan prediksi mereka. Penjelasan ini
mungkin akandisampaikan oleh para ahlinya ketika para prediksi telah stabil, rata-
rata prediksidiambil untuk mewakili keputusan dari kelompok ahli. Waktu, beban,
dan logisticdari teknik delphi melebihi yang diperlukan untuk keputusan rutin sehari-
hari, akantetapi teknik ini telah berhasil meramaikan terobosan teknologi Boeing,
potensi pasaruntuk produk baru di General Motors, pola penelitian dan
pengembangan di Eli Lillydan kondisi ekonomi masa depan dari pemerintah AS.3.
3. Kelompok Nominal (Nominal group)
Tidak seperti mode delphi, dimana anggota kelompok tidak melihat satu sama
lain,anggota kelompok nominal ditempatkan bersama. Anggota mewakili suatu
kelompokhanya dalam nama, namun mereka tidak berbicara satu sama lain secara
bebas sepertianggota interaksi. Kelompok nominal paling sering digunakan untuk
menghasilkanalternatif atau ide kreatif dan inovatif. Untuk memulai, manajer
membentuk suatukelompok yang terdiri dari orang-orang yang berpengaetahuan dan
menjelaskanmasalah mereka. Anggota kelompok kemudian bergantian saling
menyebutkan idemereka, yang dicatat pada kertas atau papan tulis didepan ruangan.
Pemahamandibatasi pada penjelasan secara singkat. Setelah semua alternatif,
dilakukan suatu pembahasan dengan lebih terbuka. Anggota kelompok kemudian
mengambil suara, biasanya untuk mengurutkan berbagai alternatif. Alternatif dengan
ranking tertinggimewakili keputusan dari kelompok. Tentu saja, manajer yang
berwewenang mungkinakan mempertahankan otoritas untuk menerima atau menolak
keputusan kelompok.
Menurut Mansore (1989:69) ada beberapa kelebihan keputusan kelompok
dibandingkandenagan keputusan individual. Antara lain :
 Informasi yang lengkap lebih mungkin diadakan. Dalam kelompok terhimbun
banyak pengalaman dan pandangan daripada seorang.
 Banyak alternatif yang muncul. Karena kelompok mempunyai informasi banyak
dalam jumlah dan ragamnya dan dapat mengedintifikasi lebih banyak
kemungkinan. Lebih-lebih lagi kelompok itu terdiri atas berbagai keahlian danlatar
belakang pengalaman.
 Keputusan kelompok lebih berterima. Hal ini disebabkan karena keputusan
kelompok lebih menelaah banyak pandangan dan pendapat. Sehingga
keputusannya lebih besar kemungkinan mendapat persetujuan lebih dari banyak
orang.
 Meningkatkan kesempatan terlaksananya hak orang banyak. Keputusan
kelompoklebih sesuai hak demokrasi mengingat banyak kesempatan oleh manajer
untukmengambil keputusan sendiri. Maka mengambil kebijaksanaan untuk
memberikesempatan kepada orang lain yang ahli untuk turut mengambil kebagian
dalam pengambilan keputusan. Adalah merupakan upaya meningkatkan
legistimasiorang lain.

Selain terdapat beberapa kelebihan keputusan kelompok juga memiliki beberapa


kelemahan.Antara lain :

 Memakan waktu. Keputusan kelompok diperoleh dari hasil diskusi yang


panjang.Banyak waktu dipakai untuk rapat. Sedangkan pengambilan keputusan
sendiri olehmanajer bisa diambil dalam waktu singkat. Tepat pada masalahnya
timbul.
 Dominasi minoritas. Tidak mungkin dalam suatu kelompok terwakili
semuakepentingan dalam organisasi dan seringkali hanya terdiri atas segilintir
orang saja.Kesempatan ini oleh para anggota kelompok seringkali digunakan
untukmemenangkan kepentingsn orsng-orang tertentu dalam organisasinya yang
sengajaatau tidak sengaja diwakilinya. Atau kecenderungan yang mendominasi
kepentinganorang terbanyak.
 Tekanan untuk menyesuaikan. Dalam kelompok ada saja golongan yang
mempunyai pengaruh dan menekan kelompok untuk menyesuaikan diri dengan
kehendaknya.
 Tanggung jawab tersamar. Pada keputusan individual jelas siapa yang bertanggung
jawab, tapi pada keputusan kelompok dari mereka (para anggota) tidak bisa
dimintai pertanggung jawaban perorangan. Tanggung jawab perorangan luluh
dalam tanggung jawab bersama.
C. Jkh
D. Keterlibatan dalam pengambilan keputusan
Pembuatan keputusan partisifatif dapat menghasilkan keputusan yang lebih baik
sebab sejumlah pemikiran orang diperkenankan dalam memecahkan suatu masalah.
Jika orang dilibatkan dalam membuat keputusan maka orang tersebut lebih suka untuk
melaksanakan keputusan ini secara efektif. Prosedur partisipasi dalam pembuatan
keputusan membantu penyatuan tujuan individu dengan tujuan organisasi.
Partisipasi dalam pembuatan keputusan bermakna bagi perkembangan individu
dan bagi upaya fungsionalisasi diri, proses membangun keterampilan kelompok dan
pengembangan kompetensi kemampuan. Pengambilan keputusan menurut Stoner
adalah proses yang digunakan untuk memilih suatu tindakan sebagai cara pemecahan
masalah . Salah satu faktor penting dalam organisasi adalah pengambilan keputusan.
Para ahli administrasi dan manajemen melihat pembuatan keputusan merupakan pusat
dari kegiatan administrasi dan manajemen.
Pembuatan keputusan tersebut dilakukan dalam rangka membantu kegiatan
perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan pengawasan. Berdasarkan
berbagai pengertian tentang pengambilan keputusan, maka dapat disimpulkan bahwa
pengambilan keputusan merupakan suatu proses pemilihan alternatif terbaik dari
beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti sebagai suatu cara
pemecahan masalah.

Anda mungkin juga menyukai