Terpadu 1
Terpadu 1
Petunjuk
1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada
halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran
akademik.
1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari
aplikasi THE pada laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam
pengerjaan soal ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan
mengakuinya sebagai pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman
sesuai dengan aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik
dengan tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban
UAS THE melalui media apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang
bertentangan dengan peraturan akademik Universitas Terbuka.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari
terdapat pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan
menanggung sanksi akademik yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.
Kediri, 21 Desember 2021
Achmad rendy
JAWABAN :
1.. Model jarring laba-laba (webbing) nerupakan model pembelajaran terpadu yang
menggunakan pendekatan tematik. Pendekatan ini dimulai dengan menentukan tema kemudian
dikembangkan menjadi subtema dengan memperhatikan keterkaitan tema tersebut dengan mata
pelajaran yang terkait.
Kelebihannya : Adanya faktor motivasional yang dihasilkan dari menyeleksi tema yang sangat
diminati, relative lebih mudah dilakukan oleh guru yang belum berpengalaman.
Kekurangan : Sulit dalam menyeleksi tema, adanya kecenderungan merumuskan suatu tema yang
dangkal, guru dapat menjaga misi kurikulum, guru lebih fokus pada kegiatan daripada
pengembangan konsep.
Contoh penerapan kurikulum model Klebbed dalam pembelajaran dimulai dengan menentukan
tematerlebih dahulu. Misalnya, Guru dan Siswa bersama-sama menentukan tema yang disenangi
siswa, seperti : “Lingkungan”. Tema lingkungan ini dikembangkan atau diperluas menjadi sub-sub
tema / topic yang ada pada beberapa mata pelajaran. Misalnya IPA, Matematika, PKN, Bahasa
Indonesia, atau mata pelajaran yang lainnya. Subtema IPA : mengenal berbagai bentuk energi dan
manfaatnya dalam kehidupan sehari-hari. Siswa diajarkan tentang bentuk bangun datar misalnya:
ban sepeda kita berbentuk lingkaran, buku tulis berbentuk persegi, penggaris berbentuk persegi
panjang. PKn. Sub tema: tegang rasa, kedisiplinan. Siswa diajarkan tentang bagaimana cara bersikap
dan bertingkah laku sebagai makhluk sosial seperti: sikap tegang rasa dan bekerja sama dengan
orang lain. Bahasa Indonesia. Sub tema. Membaca ringkasan. Siswa menceritrakan dengan kata-
katanya sendiri tentang bentuk-bentuk energi dan bentuk bangunan datar yang kita jumpai di
lingkungan sekitar.
Model keterhubungan (connected) merupakan model pembelajaran terpadu yang secara sengaja
diusahakan untuk menghubungkan satu konsep dengan konsep lain, satu topik dengan topik lain.
Dengan mengaitkan ide-ide dalam satu mata pelajaran, siswa memiliki keuntungan gambaran
yang besar seperti halnya suatu mata pelajaran yang terfokus pada satu aspek
secara berangsur-angsur dan memudahkan transfer atau pemindahan ideide tersebut dalam
memecahkan masalah.
Berbagai mata pelajaran di dalam model ini tetap terpisah dan Nampak tidak terkait, walaupun
hubungan dibuat secara eksplisit antara mata
pelajaran (interdisiplin).
Guru tidak didorong untuk bekerja secara bersama-sama sehingga isi pelajaran tetap terfokus
tanpa merentangkan konsep-konsep dan ide-ide antara mata pelajaran. Usaha-usaha yang
terkonsentrasi untuk mengintregrasikan ide-ide dalam suatu mata pelajaran dapat mengabaikan
kesempatan untuk mengembangkan hubungan yang lebih global dengan mata pelajaran lain.
Model ini merupakan pembelajaran terpadu yang menggunakan pendekatan antarmata pelajaran.
Model ini diusahakan dengan cara menggabungkan mata pelajaran dengan cara menetapkan
prioritas kurikuler dan menentukan keterampilan, konsep, dan sikap yang saling tumpang-tindih di
dalam beberapa mata pelajaran. Berbeda dengan model jaring laba-laba yang menuntut pemilihan
tema dan pengembangannya sebagai langkah awal maka dalam model keterpaduan tema yang
terkait dan bertumpang tindih merupakan hal yang terakhir yang ingin dicari dan dipilih oleh guru
dalam tahap perencanaan program. Pertama guru menyeleksi konsep-konsep, keterampilan dan
sikap yang diajarkan dalam satu semester dari beberapa mata pelajaran, selanjutnya dipilih
beberapa konsep, keterampilan dan sikap yang memiliki keterhubungan yang erat dan tumpang
tindih di antara berbagai mata pelajaran.
• memudahkan siswa untuk mengarahkan keterkaitan dan keterhubungan di antara berbagai mata
pelajaran
Model ini model yang sangat sulit diterapkan secara penuh model ini menghendaki guru yang
terampil, percaya diri dan menguasai konsep, sikap dan keterampilan yang sangat diprioritaskan
model ini menghendaki tim antarmata pelajaran yang terkadang sulit dilakukan, baik dalam
perencanaan maupun pelaksanaan.
2.
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Matematika
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.6 Menjelaskan dan menentukan panjang 3.6.1.Membandingkan dan mengukur jarak
(termasuk jarak), berat, dan waktu dalamdua tempat terhadap tempat tertentu dengan
satuan baku, yang berkaitan dengan alat ukur meter dan berbagai alat ukur
kehidupan sehari-hari. kemudian menyajikan dalam bentuk lisan
dengan teliti dan jujur
4.6 Melakukan pengukuran panjang 4.6.1 Melakukan pengukuran panjang
(termasuk jarak),berat, dan waktu dalam (termasuk jarak), berat, dan waktu dalam
satuan baku, yang berkaitan dengan satuan baku, yang berkaitan dengan
kehidupan sehari-hari. kehidupan sehari-hari.
SBdP
Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi
3.4 Mengenal pengolahan bahan alam dan 3.4.1Melakukan Karya imajinatif dua
buatan dalam berkarya. dan tiga dimensi Gerak keseharian dan alam
dalam tari
4.4 Membuat hiasan dari bahan alam dan 4.4.1 Mempraktikkan gerak tari keseharian
buatan. untuk melatih kelenturan, dan kekuatan
dalam rangka pengembangan kebugaran
jasmani dengan semangat.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Dengan menggunakan teks lagu “Pemandangan”, siswa dapat membaca indah puisi
anak tentang alam (dengan lafal, intonasi, dan ekspresi dengan tepat).
2. Dengan mendengarkan temannya membaca puisi, siswa dapat mengoreksi kesalahan
pembacaan puisi anak tentang alam (ditinjau dari lafal, intonasi, dan ekspresi yang
diungkapkan) dengan baik.
3. Dengan membaca teks puisi, siswa dapat menemukan kosakata baru yang terdapat
dalam puisi anak tentang alam yang diperdengarkan dengan benar.
4. Dengan bertanya jawab, siswa dapat mengartikan kosakata baru yang terdapat dalam
puisi anak tentang alam yang diperdengarkan dengan baik.
5. Dengan mengamati lingkungan sekitar, siswa dapat menuliskan isi puisi anak
tentang alam dengan ejaan yang tepat dengan benar.
6. Dengan mengamati gambar bercerita, siswa dapat mengidentifikasi ciriciri karya
hiasan yang dibuat dengan bahan buatan dengan baik.
7. Dengan membaca langkah-langkah membuat “Hiasan Pot Botol Bekas”, siswa dapat
mengidentifikasi bahan buatan dan alat untuk membuat karya hiasan dengan baik.
8. Dengan mengikuti petunjuk pembuatan “Hiasan Pot Botol Bekas”, siswa dapat
membuat karya hiasan dengan bahan buatan dengan benar.
9. Dengan mengamati contoh soal, siswa dapat memecahkan masalah sehari-hari
tentang satuan panjang dengan tepat.
10. Dengan memecahkan masalah sehari-hari tentang satuan panjang, siswa dapat
menyajikan penyelesaian masalah sehari-hari tentang panjang dengan tepat.
Media dan Alat Pembelajaran
Gambar gerbang Taman Nasional Bantimurung.
Teks puisi “Pemandangan”.
Gambar Beni melihat dan menunjuk botol minuman berserakan di sekitar
patung.
Gambar Beni sedang memegang contoh pot hiasan yang masih kosong di
tangan.
D. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan Pembelajaran : Saintifik.
Metode Pembelajaran : Simulasi, percobaan, diskusi, tanya jawab, penugasan, dan
ceramah.
G. PENILAIAN
1. Teknik Penilaian
a. Penilaian Sikap: Lembar Observasi
b. Penilaian Pengetahuan: Tes
c. Penilaian Keterampilan: Unjuk
3. Keterampilan
a. Mempraktikkan ungkapan santun dengan menggunakan kata “maaf”
untuk hidup rukun dalam kemajemukan
Pamekasan 20..
Kepala sekolah Guru Kelas 2
………………….
…………………………………
NIP.
NIP.
No Aspek Kriteria Skor
3.Lembar penilaian
.1 Pengetahuan *Pengetahuan 4
*kadang kadang 2
pengetahuan.
*tidak Pengetahuan 1
1.
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Catatan:
-untuk siswa yang tidak memenuhi Tidak meenuhi starat KKM maka diadakan remedial
5. Penilaian guru terhadap siswa
b. Penilaian menggunakan acuan kriteria, yaitu berdasarkan apa yang bisa dilakukan
peserta diidk setelah melakukan proses pembelajaran.
d. Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut berupa
perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi peserta didik
yang pencapaian kompetensinya dibawah kriteria ketuntasan, dan program
pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi kriteria.