Jurnal Refleksi Diri Umbu
Jurnal Refleksi Diri Umbu
Kompetensi Dasar : Beriman akan Yesus Kristus sebagai Allah yang menjelma menjadi manusia.
4. Hal-hal positif (keberhasilan) yang telah saya capai dalam proses pembelajaran :
1. Peserta didik mengikuti proses pembelajaran dengan tertib dan disiplin sesuai dengan
peraturan dan tata tertib yang telah saya tetapkan
2. Saya mampu mengambil perhatian peserta didik melalui beberapa gambar menarik yang
saya tampilkan untuk menghantarkan mereka kepada pemahaman tentang Yesus
Pemenuhan Janji Allah.
“Waduh, bingung aku! Apa yang mesti kulakukan?” Begitulah kegundahan hati Siska setelah ia menyanggupi
permintaan ibunya untuk mencuci pakaian. Persoalannya, Siska sudah berjanji pada Anastasia untuk datang ke
rumahnya. Ia akan membantu Anas menyelesaikan tugas sekolahnya. Kegundahan Siska ini dilihat oleh kakaknya.
“Ada apa, Sis? Kok kelihatan bingung begitu?” tanya kakak Siska. “Ya, Kak, aku bingung nih,” sahut Siska.
Kemudian kakaknya bertanya lagi, “Bingung kenapa?” Siska menjawab, “Begini, Kak. Akus sudah janji pada Anas
untuk datang ke rumahnya. Aku mau membantu Anas menyelesaikan tugas sekolahnya. Nah, kebetulan tadi Ibu
memintaku untuk melanjutkan mencuci baju. Aku kasihan melihat Ibu sudah tampak capek begitu, makanya
kusanggupi. Gimana dong, Kak?”
Kemudian kakak Siska memberikan nasihat, “Janji memang harus ditepati. Jika janji tidak ditepati, akan
merugikan diri sendiri dan juga orang yang diberi janji. Kalau kita sering melupakan janji, orang menjadi tidak
percaya lagi pada kita. Nah, kamu bilang sanggup kepada Ibu untuk melanjutkan mencuci baju. Jadi, kamu juga
harus menepati janji itu!”
“Tuh, kan, aku jadi bingung. Aku mesti memenuhi janji yang mana dulu?” timpal Siska. Lalu kakaknya
meminta Siska memikirkan sejenak, katanya, “Sis, coba pikirkan. Baju yang sudah Ibu cuci kira-kira bisa
dikerjakan nanti atau tidak? Lalu, bisakah kamu telepon Anas dan minta waktu pertemuan diundur sebentar?” Siska
berpikir sejenak, kemudian menjawab, “Iya, Kak, cucian Ibu tidak mungkin ditunda lagi. Kalau Ibu melihat cucian
itu, bisa-bisa malah diselesaikan sendiri. Kalau ke rumah Anas? Ya, aku akan telepon Anas dan bilang kalau aku
agak terlambat datang ke rumahnya karena harus membantu Ibu dahulu”. Mendengar hal itu, kakak Siska
tersenyum. “Nah, begitu dong. Enggak usah dipikirin terus, sana cepat telepon Anas biar enggak buang-buang
waktu,” kata kakak Siska. “Sip, makasih ya, Kak,” sahut Siska. “Ah, akhirnya, selesai sudah kegundahan
pikiranku. Thanks, God! Kau bantu aku melalui kakakku,”ucap syukur Siska dalam hati.
10. Hasil utama ( kesimpulan ) yang saya peroleh dari refleksi ini
Dalam menghadapai situasi Pandemi COVID 19, Pembelajaran Jarak Jauh ( Daring ) adalah
pilihan terbaik agar proses pendidikan dapat tetap berjalan. Oleh sebab itu para pendidik
dituntut untuk terus belajar menguasai teknologi informasi karena harus melayani pembelajaran
jarak jauh. Selain itu guru juga harus mengembangkan kreatifitasnya melalui berbagai model
pembelajaran agar pembelajarannya tidak membosankan melainkan menyenangkan peserta
didik.