Tugas Makalah Ruang Lingkup K3
Tugas Makalah Ruang Lingkup K3
Oleh:
Haryono Wibowo / 0442281222016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah
Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat
Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Tujuan....................................................................................................................1
C. Manfaat..................................................................................................................2
BAB II ...................................................................................................................3
A. Pengertian..............................................................................................................3
B. Tujuan K3 RS..........................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................8
BAB IV....................................................................................................................9
A. Penutup..................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK),
adalah pengawasan terhadap orang lain, mesin, material dan metode yang
pelayanan Rumah Sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi
Rumah Sakit. Hal ini secara tegas dinyatakan di dalam Undang-undang No.44
Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni “Dalam upaya
pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai
potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk
Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.
1
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari K3 adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Namun tujuan K3 dapat juga dirinci sebagai berikut (Kurniawidjaja,
2010) :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar.
c. Meningkatkan derajat kesehatan para petugas.
2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui mengenai ruang lingkup k3 di
rumah sakit dengan disertai contohnya.
C. Manfaat
1. Manfaat
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Pengertian Keselamatan Kerja menurut WHO ialah sebuah upaya untuk
memelihara dan juga meningkatkan kesehatan fisik tubuh kita meningkatkan kesehatan
mental pekerja dan juga meningkatkan kesehatan sosial pada setiap para pekerja yang
ada.
Keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungan nya serta cara-cara melakukan pekerjaan.
Pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut dengan
K3 itu bisa terbagi menjadi 3 versi, ada menurut filosofi, ada yang menurut keilmuan dan ada
juga yang menurut OHSAS.
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Filosofi.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran untuk menjamin
keutuhan atau kesehatan bagi jasmani maupun rohani para tenaga kerja dan semua orang
atau warga di setiap Negara khususnya Indonesia.
2. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Ilmuan.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan semua yang ada pada ilmu
dan penerapannya untuk mencegah terjadinya suatu kejadian seperti kecelakaan,
penyakit yang terjadi akibat kejadian di tempat kerja, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan lain sebagainya yang menyangkut kejadian di tempat kerja.
3. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut OHSAS 18001:2007
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi dan faktor
yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan para ketenagakerjaan maupun
orang lain yang menyangkut atau yang berada di sekitar lingkungan pekerjaan
tersebut.
Dari ketiga versi dari semua pengertian atau definisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut dengan K3 yang ada diatas ini, semuanya
adalah pengertian yang secara umum yang sering kali digunakan daripada
pengertian lain.
berkesinambungan.
4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan
Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, dan aset Rumah Sakit
potensi bahaya peralatan medis baik saat digunakan maupun saat tidak
digunakan.
kejadian dan prevalensi penyakit pada SDM Rumah Sakit dari penyakit
akibat kerja.
2. Pimpin dan dukung staf anda.Bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan
bermasalah.
4. Kembangkan sistem pelaporan. Pastikan Staf anda agar dengan mudah dpt
anda unt melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan
Ruang lingkup K3 secara umum dapat dibedakan menjadi tiga diantaranya yaitu :
1. Lingkungan Kerja
a) Semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk
diperhatikan.
3. Metode Kerja
a) Standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan
tentang cara mengoperasikan mesin dan juga alat pelindung diri yang
sesuai standar.
secara optimal.
masalah K3 RS.
yang dibutuhkan.
Kasus 1 :
Seorang cleaning service M saat membuang dan merapihkan sefty box tertusuk jarum
aboceth, kejadian di Ruang IGD. Petugas cleaning service memakai APD yaitu
Solusi :
Petugas cleaning service M segera membuka handscon dan mencuci tangan di air
yang mengalir, melapor ke perawat jaga dan PJ shift, petugas cleaning service
melapor ke PJ cleang service, lalu dr IGD segera memeriksa kondisi cleaning service M
dan melakukan pemeriksaan lab HBsAg. Keesokan hari nya cleaning service M segera
lapor ke bagian K3RS dan SDM, dgn menggunakan pasilitas Jaminan Kesehatan kerja
kejadian .dan kondisi perawat N di pantau setiap 6 bln dgn pemeriksaan lab HBsAg.
KASUS 2 :
Seorang keluarga pasien S mendampingi pasien dan bertepatan dengan shift sore,
perawat jaga mengedukasi keluarga pasien untuk istirahat dan tidur di kursi tunggu
pasien saja dan tidak tidur dibawah ranjang pasien. Jam 01 setelah perawat
memberikan therapi injeksi terdengar suara dentuman benda keras. Dan setelah di
cek ternyata tabung oksigen pasien S terjatuh dan menimpa kaki keluarga pasiennya.
Terdapat memar dan tampak patah tulang jari kaki kanan digiti 3 dan 4.
Solusi :
Keluarga pasien tersebut segera di bawa ke igd ,setelah di lakukan pemeriksaan oleh
dokter dan di lakukan ronggent pedis terdapat fraktur fallanges diditi 2 dan 3,
keluarga pasien diedukasi untuk dilakukan Tindakan operasi pemasangan wire pen
kepada pasien dengan cara menjaga serta meningkatkan kesehatan dari pasien
tersebut. Namun, ada hal lain yang harus diperhatikan oleh para petugas kesehatan,
diantaranya kesehatan dan keselamatan dari petugas itu sendiri. Upaya untuk
memberikan pelayanan kepada pasien merupakan salah satu cara pencegahan, secara
tidak langsung upaya tersebut mampu meminimalisir terjadinya celaka yang sewaktu -
waktu dapat menimpa pasien tersebut. Berbeda dengan praktik keselamatan pasien,
praktik keselamatan pasien dilakukan guna menurunkan resiko yang dapat dialami
oleh pasien terhadap suatu kejadian yang berhubungan langsung dengan lingkup
1. Febrina, W. (2018). Analisis Peran Keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) Pasien TB Paru.
Human Care Journal, 3(2), 118-129
2. Ismainar, H. (2015). Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Deepublish.
3. Jufrizal, J., Hermansyah, H., & Mulyadi, M. (2016). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat
(Pmo) Dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 4(1).
4. Kusumaningrum, T., Pradanie, R., Yunitasari, E., & Kinanti, S. (2016). Peran Keluarga dan Kualitas
Hidup Pasien Kanker Serviks. jurnal ners, 11(1), 112-117.
5. Lombogia, A., Rottie, J., & Karundeng, M. (2016). Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan Perawat
Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP
Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 4(2).
6. Maulidia, D. F. (2014). Hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat Pada
penderita Tuberkulosis Di wilayah Ciputat Tahun 2014.
7. Nursalam, D. K., & Dian, N. (2007). Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV. Jakarta: Salemba
Medika.
8. Prasetyo, A., & Syaifudin, S. (2013). Hubungan Patient Sefety dengan Kepuasan Pelanggan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Grahasia PEMDA DIY (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah
Yogyakarta).
9. Pujilestari, A., Maidin, A., & Anggraeni, R. (2013). Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1-13.
10. Salawati, L. (2020). Penerapan keselamatan pasien rumah sakit. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Malikussaleh, 6(1), 98-107.
11. Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.
12. Wulandari, S. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN TB PARU DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN KETIDAKPATUHAN MINUM OBAT Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kabupaten
Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).