Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

RUANG LINGKUP K3 DI RUMAH SAKIT BESERTA CONTOHNYA

Dosen pengampu : 1. Ns. M. Iqbal Angga Kusuma, M. Kep


2. Ns. Galih Mahendra, M. Tr. Kep
3. Ns. Ichlas Tribakti, M. Kep

Oleh:
Haryono Wibowo / 0442281222016

STIKES UMMI BOGOR


FAKULTAS KEPERAWATAN
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
2022

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena telah

melimpahkan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga

makalah ini dapat selesai pada waktunya.

Terima kasih saya ucapkan kepada dosen yang telah memberikan

kesempatan untuk memperbaiki nilai.

Saya berharap semoga makalah ini bisa menambah kekurangan nilai.

Namun terlepas dari itu, saya memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata

sempurna, sehingga saya sangat mengharapkan kritik serta saran yang bersifat

membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik.

Bogor, 15 Desember 2022

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................................i

DAFTAR ISI.............................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1

B. Tujuan....................................................................................................................1

C. Manfaat..................................................................................................................2

BAB II ...................................................................................................................3

A. Pengertian..............................................................................................................3

B. Tujuan K3 RS..........................................................................................................3

C. Langkah – Langkah Menuju Keselamatan Rumah Sakit........................................5

D. Ruang Lingkup K3 Secara Umum...........................................................................6

E. Ruang lingkup K3 Dalam Rumah Sakit...................................................................6

F. Perlengkapan Keamanan Pasien............................................................................7

G. Perlengkapan Keselamatan Kerja..........................................................................7

H. Tugas Pokok P3K – RS............................................................................................7

BAB III....................................................................................................................8

A. Contoh Kasus Kecelakaan Kerja..............................................................................8

BAB IV....................................................................................................................9

A. Penutup..................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) adalah upaya untuk

memberikan jaminan keselamatan dan meningkatkan derajat kesehatan

pekerja dengan cara pencegahan kecelakaan dan Penyakit Akibat Kerja (PAK),

pengendalian bahaya di tempat kerja, promosi kesehatan, pengobatan dan

rehabilitasi. (Kepmenkes RI No.432/Menkes/SK/2007).

Menurut Sedarmayanti (2009:124) Kesehatan dan Keselamatan Kerja

adalah pengawasan terhadap orang lain, mesin, material dan metode yang

mencakup lingkungan kerja agar pekerja tidak mengalami cedera.

K3 Rumah Sakit merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan mutu

pelayanan Rumah Sakit, khususnya dalam hal kesehatan dan keselamatan bagi

SDM Rumah Sakit, pasien, pengunjung/pengantar pasien, masyarakat sekitar

Rumah Sakit. Hal ini secara tegas dinyatakan di dalam Undang-undang No.44

Tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pasal 40 ayat 1 yakni “Dalam upaya

peningkatan mutu pelayanan Rumah Sakit wajib dilakukan akreditasi secara

berkala minimal 3 (tiga) tahun sekali”.

Rumah Sakit harus menjamin kesehatan dan keselamatan baik terhadap

pasien, penyedia layanan atau pekerja maupun masyarakat sekitar dari berbagai

potensi bahaya di Rumah Sakit. Oleh karena itu, Rumah Sakit dituntut untuk

melaksanakan Upaya Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) yang dilaksanakan

secara terintegrasi dan menyeluruh sehingga resiko terjadinya Penyakit Akibat

Kerja (PAK) dan Kecelakaan Akibat Kerja (KAK) di Rumah Sakit dapat dihindari.

1
B. Tujuan

1. Tujuan Umum
Secara umum tujuan dari K3 adalah untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat
dan produktif. Namun tujuan K3 dapat juga dirinci sebagai berikut (Kurniawidjaja,
2010) :
a. Agar tenaga kerja dan setiap orang berada di tempat kerja selalu dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar sumber-sumber produksi dapat berjalan secara lancar.
c. Meningkatkan derajat kesehatan para petugas.

2. Tujuan Khusus
Agar mahasiswa mampu memahami dan mengetahui mengenai ruang lingkup k3 di
rumah sakit dengan disertai contohnya.

C. Manfaat

1. Manfaat

Mahasiswa mampu memahami dan mengetahui mengenai ruang lingkup k3

di rumah sakit dengan disertai contohnya.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian
Pengertian Keselamatan Kerja menurut WHO ialah sebuah upaya untuk
memelihara dan juga meningkatkan kesehatan fisik tubuh kita meningkatkan kesehatan
mental pekerja dan juga meningkatkan kesehatan sosial pada setiap para pekerja yang
ada.
Keselamatan kerja yang berkaitan dengan alat kerja, bahan dan proses
pengolahannya, tempat kerja dan lingkungan nya serta cara-cara melakukan pekerjaan.

Pengertian dari Keselamatan dan Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut dengan
K3 itu bisa terbagi menjadi 3 versi, ada menurut filosofi, ada yang menurut keilmuan dan ada
juga yang menurut OHSAS.
1. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Filosofi.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan suatu pemikiran untuk menjamin
keutuhan atau kesehatan bagi jasmani maupun rohani para tenaga kerja dan semua orang
atau warga di setiap Negara khususnya Indonesia.
2. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut Ilmuan.
K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan semua yang ada pada ilmu
dan penerapannya untuk mencegah terjadinya suatu kejadian seperti kecelakaan,
penyakit yang terjadi akibat kejadian di tempat kerja, kebakaran, pencemaran
lingkungan dan lain sebagainya yang menyangkut kejadian di tempat kerja.
3. Pengertian Keselamatan dan Kesehatan Kerja menurut OHSAS 18001:2007

K3 atau Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan sebuah kondisi dan faktor
yang berdampak pada keselamatan dan kesehatan para ketenagakerjaan maupun
orang lain yang menyangkut atau yang berada di sekitar lingkungan pekerjaan
tersebut.

Dari ketiga versi dari semua pengertian atau definisi Keselamatan dan
Kesehatan Kerja atau yang biasa disebut dengan K3 yang ada diatas ini, semuanya
adalah pengertian yang secara umum yang sering kali digunakan daripada
pengertian lain.

B. Tujuan K3 RS (Keselamatan dan Kesehatan Kerja Rumah Sakit)

Berdasarkan permenkes no 66 thn 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan

kerja rumah sakit antara lain sebagai berikut:

1. Mencegah terjadi nya kecelakaan kerja.

2. Meminimalkan resiko keselamatan dan Kesehatan di RS sehingga tidak

menimbulkan efek buruk terhadap keselamatan dan Kesehatan SDM rumah

sakit,pasien pendamping pasien dan pengunjung.

3. Pengaturan K3RS bertujuan untuk terselenggaranya keselamatan dan

Kesehatan Kerja di Rumah Sakit secara optimal, efektif, efisien dan

berkesinambungan.

4. Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) dari aspek keselamatan dan

Kesehatan Kerja Rumah Sakit bertujuan untuk melindungi sumber daya

manusia Rumah Sakit termasuk perawat, pasien, pendamping pasien,

pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari limbah Bahan Berbahaya

dan Beracun (B3).

5. Pencegahan dan pengendalian kebakaran bertujuan untuk memastikan SDM

Rumah Sakit, pasien, pendamping pasien, pengunjung, dan aset Rumah Sakit

aman dari bahaya api, asap, dan bahaya lain.

6. Pengelolaan prasarana Rumah Sakit dari aspek keselamatan dan Kesehatan

Kerja bertujuan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman dengan

memastikan kehandalan sistem utilitas dan meminimalisasi risiko yang


mungkin terjadi.

7. Pengelolaan peralatan medis dari aspek keselamatan dan Kesehatan Kerja

Rumah Sakit bertujuan untuk melindungi SDM Rumah Sakit, pasien,

pendamping pasien, pengunjung, maupun lingkungan Rumah Sakit dari

potensi bahaya peralatan medis baik saat digunakan maupun saat tidak

digunakan.

8. Kesiap siagaan menghadapi kondisi darurat atau bencana bertujuan untuk

meminimalkan dampak terjadinya kejadian akibat kondisi darurat dan

bencana yang dapat menimbulkan kerugian fisik, material, dan jiwa,

mengganggu operasional, serta menyebabkan kerusakan lingkungan, atau

mengancam finansial dan citra Rumah Sakit.

9. Unit Pelayanan Kesehatan Kerja Rumah Sakit bertujuan untuk menurunkan

kejadian dan prevalensi penyakit pada SDM Rumah Sakit dari penyakit

menular, penyakit tidak menular, penyakit akibat kerja, dan kecelakaan

akibat kerja.

C. Langkah – Langkah Menuju Keselamatan Pasien RS

1. Bangun kesadaranakan nilai keselamatan pasien, ciptakan kepemimpinan

dan budaya yang terbuka dan adil.

2. Pimpin dan dukung staf anda.Bangunlah komitmen dan fokus yang kuat dan

jelas tentang keselamatan pasien di RS anda.

3. Integrasikan aktivitas pengelolaan risiko. Kembangkan sistem &proses


pengelolaan risiko, serta lakukan identifikasi dan asesmen hal yang potensial

bermasalah.

4. Kembangkan sistem pelaporan. Pastikan Staf anda agar dengan mudah dpt

melaporkan kejadian/insiden, serta RS mengatur pelaporan kepada KKP-RS.

5. Libatkan dan berkomunikasi dengan pasien,Kembangkan cara cara

komunikasi yg terbuka dengan pasien.

6. Belajar dan berbagi pengalaman tentang keselamatan pasien. Dorong staf

anda unt melakukan analisis akar masalah untuk belajar bagaimana dan

mengapa kejadian itu timbul.

7. Cegah cedera melalui implementasi sistem keselamatan pasien. Gunakan

informasi yang ada tentang kejadian/masalah untuk melakukan perubahan

pada sistem pelayanan KKP-RS.

D. Ruang Lingkup K3 Secara Umum

Ruang lingkup K3 secara umum dapat dibedakan menjadi tiga diantaranya yaitu :

1. Lingkungan Kerja

a) lokasi dimana para pekerja melakukan aktifitas bekerja.

b) Kondisi lingkungan kerja harus memadai (suhu, ventilasi, penerangan,

situasi) untuk meminimalisir potensi terjadinya kecelakaan atau penyakit.

2. Alat Kerja dan Bahan

a) Semua alat kerja dan bahan yang dibutuhkan suatu perusahaan untuk

memproduksi barang/ jasa.

b) Alat-alat kerja dan bahan merupakan penentu dalam proses produksi,


tentunya kelengkapan dan kondisi alat kerja dan bahan harus

diperhatikan.

3. Metode Kerja

a) Standar cara kerja yang harus dilakukan oleh pekerja agar tujuan

pekerjaan tersebut tercapai secara efektif dan efisien, serta keselamatan

dan kesehatan kerja terjaga dengan baik. Misalnya, pengetahuan

tentang cara mengoperasikan mesin dan juga alat pelindung diri yang

sesuai standar.

E. Ruang Lingkup K3 Dalam Rumah Sakit

Ruang lingkup K3 di Rumah sakit diantaranya yaitu :

1. Keselamatan terhadap faktor penyebab penyakit.

2. Keselamatan terhadap pemakaian peralatan medik dan non medik.

3. Keselamatan terhadap bahan berbahaya.

4. Keselamatan terhadap bahaya kebakaran.

5. Keselamatan terhadap bencana.

F. Perlengkapan Keamanan Pasien

1. Tempat tidur dilengkapi rell penahan.

2. Kamar dilengkapi bel yang mudah dijangkau.

3. Tersedia alat penghisap emergensi.

4. Pegangan sepanjang tangga.

5. Pintu dapat dibuka dari luar


6. Alat pemadan api ringan , jarak maksimal 15 meter

7. Hydrant untuk area 600 m2

8. Fire detector yang dihubungkan dengan alarm

9. Alat penyemprot air otomatis untuk gedung bertingkat minimal 4

G. Permasalahan Keselamatan Kerja

1. Kegiatan sebagaian besar pengelola Rumah sakit belum melaksanakan K3

secara optimal.

2. SDM yang belum memahami perlunya melaksanakan kegiatan K3.

3. Terbatasnya anggaran di Rumah sakit.

H. Tugas Pokok P3K-RS

1. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Direktur mengenai masalah-

masalah K3 RS.

2. Memberi rekomendasi tentang pelaksanaan K3 RS sesuai dengan bidang

yang dibutuhkan.

3. Mengadakan pelatihan dalam rangka meningkatkan mutu SDM.


BAB III

CONTOH KASUS KECELAKAAN KERJA

Kasus 1 :

Seorang cleaning service M saat membuang dan merapihkan sefty box tertusuk jarum

aboceth, kejadian di Ruang IGD. Petugas cleaning service memakai APD yaitu

handscoonpada saat membersihkan area safety box.

Solusi :

Petugas cleaning service M segera membuka handscon dan mencuci tangan di air

yang mengalir, melapor ke perawat jaga dan PJ shift, petugas cleaning service

melapor ke PJ cleang service, lalu dr IGD segera memeriksa kondisi cleaning service M

dan melakukan pemeriksaan lab HBsAg. Keesokan hari nya cleaning service M segera

lapor ke bagian K3RS dan SDM, dgn menggunakan pasilitas Jaminan Kesehatan kerja

cleaning service M segera di beri vaksin hepatitis B sebelum 24 jam setelah

kejadian .dan kondisi perawat N di pantau setiap 6 bln dgn pemeriksaan lab HBsAg.

KASUS 2 :

Seorang keluarga pasien S mendampingi pasien dan bertepatan dengan shift sore,

perawat jaga mengedukasi keluarga pasien untuk istirahat dan tidur di kursi tunggu

pasien saja dan tidak tidur dibawah ranjang pasien. Jam 01 setelah perawat

memberikan therapi injeksi terdengar suara dentuman benda keras. Dan setelah di

cek ternyata tabung oksigen pasien S terjatuh dan menimpa kaki keluarga pasiennya.

Terdapat memar dan tampak patah tulang jari kaki kanan digiti 3 dan 4.
Solusi :

Keluarga pasien tersebut segera di bawa ke igd ,setelah di lakukan pemeriksaan oleh

dokter dan di lakukan ronggent pedis terdapat fraktur fallanges diditi 2 dan 3,

keluarga pasien diedukasi untuk dilakukan Tindakan operasi pemasangan wire pen

setelah dikonsulkan ke dokter SpOT. Setelah di lakukan perawatan selama beberapa

hari kondisi keluarga pasien teratasi dengan baik.


BAB IV
PENUTUP

Dalam dunia kesehatan, petugas diwajibkan untuk memberikan pelayanan

kepada pasien dengan cara menjaga serta meningkatkan kesehatan dari pasien

tersebut. Namun, ada hal lain yang harus diperhatikan oleh para petugas kesehatan,

diantaranya kesehatan dan keselamatan dari petugas itu sendiri. Upaya untuk

memberikan pelayanan kepada pasien merupakan salah satu cara pencegahan, secara

tidak langsung upaya tersebut mampu meminimalisir terjadinya celaka yang sewaktu -

waktu dapat menimpa pasien tersebut. Berbeda dengan praktik keselamatan pasien,

praktik keselamatan pasien dilakukan guna menurunkan resiko yang dapat dialami

oleh pasien terhadap suatu kejadian yang berhubungan langsung dengan lingkup

diagnosis atau kondisi perawatan medis.


DAFTAR PUSTAKA

1. Febrina, W. (2018). Analisis Peran Keluarga sebagai Pengawas Minum Obat (PMO) Pasien TB Paru.
Human Care Journal, 3(2), 118-129
2. Ismainar, H. (2015). Keselamatan Pasien di Rumah Sakit. Deepublish.
3. Jufrizal, J., Hermansyah, H., & Mulyadi, M. (2016). Peran Keluarga Sebagai Pengawas Minum Obat
(Pmo) Dengan Tingkat Keberhasilan Pengobatan Penderita Tuberkulosis Paru. Jurnal Ilmu
Keperawatan, 4(1).
4. Kusumaningrum, T., Pradanie, R., Yunitasari, E., & Kinanti, S. (2016). Peran Keluarga dan Kualitas
Hidup Pasien Kanker Serviks. jurnal ners, 11(1), 112-117.
5. Lombogia, A., Rottie, J., & Karundeng, M. (2016). Hubungan Perilaku Dengan Kemampuan Perawat
Dalam Melaksanakan Keselamatan Pasien (Patient Safety) Di Ruang Akut Instalasi Gawat Darurat RSUP
Prof. Dr. RD Kandou Manado. Jurnal Keperawatan, 4(2).
6. Maulidia, D. F. (2014). Hubungan antara dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat Pada
penderita Tuberkulosis Di wilayah Ciputat Tahun 2014.
7. Nursalam, D. K., & Dian, N. (2007). Asuhan keperawatan pada pasien terinfeksi HIV. Jakarta: Salemba
Medika.
8. Prasetyo, A., & Syaifudin, S. (2013). Hubungan Patient Sefety dengan Kepuasan Pelanggan di Ruang
Rawat Inap Rumah Sakit Jiwa Grahasia PEMDA DIY (Doctoral dissertation, STIKES'Aisyiyah
Yogyakarta).
9. Pujilestari, A., Maidin, A., & Anggraeni, R. (2013). Gambaran Budaya Keselamatan Pasien Oleh
Perawat Dalam Melaksanakan Pelayanan Di Instalasi Rawat Inap RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Tahun 2013. Jurnal Kesehatan Masyarakat, 1-13.
10. Salawati, L. (2020). Penerapan keselamatan pasien rumah sakit. AVERROUS: Jurnal Kedokteran dan
Kesehatan Malikussaleh, 6(1), 98-107.
11. Simamora, R. H. (2019). Buku ajar pelaksanaan identifikasi pasien. Uwais Inspirasi Indonesia.
12. Wulandari, S. (2019). ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA PADA PASIEN TB PARU DENGAN MASALAH
KEPERAWATAN KETIDAKPATUHAN MINUM OBAT Di Wilayah Kerja Puskesmas Sukorejo Kabupaten
Ponorogo (Doctoral dissertation, Universitas Muhammadiyah Ponorogo).

Anda mungkin juga menyukai