Anda di halaman 1dari 4

STANDAR PROSESUR OPERASIONAL KHITAN/ SEDEKAH KHITAN INDONESIA

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO)


KHITAN METODE CAUTTER

No: 03/SPO/KHT/SKI SEDEKAH KHITAN INDONESIA


Tanggal terbit : 12 desember 2020
Hal : 1 - 2
Revisi : 2023 HARYONO WIBOWO

Pengertian Khitan adalah Tindakan memotong atau menghilangkan Sebagian


atau seluruh kulit kulup atau preputium. Khitan bertujuan untuk
membersihkan dari berbagai kotoran penyebab penyakit yang
mungkin melekat pada ujung penis yang masih ada prepotiumnya.
Tujuan Sebagai acuan praktisi khitan Sedekah Khitan Indonesia
melaksanakan tindakan khitan
Kebijakan Penatalaksanaan khitan dilakukan oleh operator khitan (dokter,
perawat, bidan, dll) dengan dilengkapi surat tugas dan surat
delegasi dari Sedekah Khitan Indonesia
Prosedur 1. Persiapan operator
Operator khitan Sedekah Khitan Indonesia sebelum
melakukan tindakan khitan diharuskan dalam keadaan suci/
berwudhu. Membaca basmallah, syahadat, dan sholawat.

Membawa surat tugas dan delegasi dari Sedekah Khitan


Indonesia

2. Persiapan pasien
a. Lakukan anamnesa singkat terhadap pasien (mengukur
berat badan, anamnesa kondisi kesehatan, riwayat
penyakit, riwayat luka, perdarahan, dan penyembuhan
luka, kelainan hipospadia dan epispadia)
b. Jelaskan prosedur tindakan dan jalin kepercayaan
kepada keluarga dan peserta khitan
c. Meminta mengisi form persetuaan tindakan khitan
(inform consent)
d. Mengajarkan kepada peserta khitan untuk membaca
basmallah, syahadat, dan sholawat saat dikhitan

3. Persiapan alat/ BHP


a. Minor set terdiri dari needle holder, klem bengkok (1),
klem lurus (2), gunting, pinset anatomis
b. Cautter yang sudah siap pakai (batrai penuh,
tersambung listrik, dan terpasang blide)
c. Bak instrument
d. Benang plan/ catgut ukuran 4/0 dengan jarum cuting
e. Spuit 3 cc dan needle ukuran 26
f. Lidocaine 2%
STANDAR PROSESUR OPERASIONAL KHITAN/ SEDEKAH KHITAN INDONESIA

g. Kassa steril secukupnya


h. Plester
i. Octenic spray, octenic gel, alcohol 70%,
j. Duk bolong
k. Handscoon ukuran disesuaikan
l. Meja untuk peserta berbaring beserta perlak/
underpad, ruangan dengan pencahayaan yang baik atau
handlamp
m. Adrenalin jumlah 1 buah dan/ atau disesuaikan dengan
10% dari peserta khitan massal
n. Tempat sampah medis dan tajam

Setelah persiapan lengkap, lidocaine sudah disiapkan dalam


spuit 3cc needle spuit sudah diganti dengan no 26 atau
disesuaikan, jarum dan benang jahit sudah terpasang (klik)
di needle halder.

4. Tindakan aseptik/ antiseptic/ dan pemasangan duk


a. Pegang dan Tarik sedikit ujung preputium dengan kasa
steril oleh tangan kiri
b. Semprotkan alcohol 70% pada seluruh permukaan
penis dan daerah sekitarnya sengan tangan kanan
ratakan dengan kassa steril lain
c. Dengan cara yang sama semprotkan octenic spray
d. Tutuplah lapang Tindakan dengan duk bolong

5. Tindakan anestesi
a. Tindakan anestesi blok
Menyuntikan lidocaine 2% dengan jarum tegak lurus
sedikit diatas pangkal penis, diatas simfisis osis
pubissampai menembus fasia buch. Dititik jam 1, 5, 7
dan 11
b. Tindakan anestesi infiltrasi
Lokasi penyuntikan adalah sekitar ½ - 2/3 praksimal
batang penis secara subkutis agak kedalam, harapannya
obat masuk ke tunika albuginea. Jarum disuntikan di
daerah dorsum penis proksimal secara subkutan,
Gerakan kekanan, aspirasi, Tarik jarum sambal
meninjeksikan cairan anestesi, jarum jangan sampai
keluar kemudian arahkan ke lateral kiri, ulangi seperti
dilateral kanan. Kemudian jarum injeksikan di daerah
ventral dan lakukan infiltrasi seperti diatas sehingga
pada akhirnya terbentuk ring

6. Pembebasan perlengketan dan pemebersihan smegma


Perlengketan yang dimaksud dalam hal ini antara preputium
dan gland penis, khusunya didaerah korona gland. Hal ini
diakibatkan adanya smegma yang menumpuk dan
mengeras, akibat higienis yang kurang baik atau karena
fimosis
STANDAR PROSESUR OPERASIONAL KHITAN/ SEDEKAH KHITAN INDONESIA

7. Lakukan prosedur khitan dan insisi


a. Tandai batas insisi atau marker dengan spidol
b. Pasang klem pada arah jam 12 dan 6 ditarik ke distal
dengan gantle dan jangan sampai terlalu regang
c. Jepit dengan klem pada batas yang telah kita tandai
dengan arah melintang miring (sekitar 40◦) antara jam
12 dan 6 (jam 6 lebih distal)
d. Yakinkan bahwa gland tidak terjepit
e. Lakukan sayatan/ insisi dengan cautter diatas klem
f. Lepaskan klem dan munculkan gland
g. Evaluasi hasil sayatan/ insisi. Pastikan mukosa lebih
pendek (long skin; short mukosa). Bila diharuskan
lakukan trimming mukosa (sesuai SOP triming mukosa)
h. Evaluasi dan pastikan tidak ada perdarahan
i. Lakukan penjahitan luka
j. Bersihkan area dan sisa darah kemudian lepas duk
bolong
k. Berikan octenic gel pada luka khitan
l. Pasang kasa melingkar dan plester mengikuti arah kasa

8. Mengatasi perdarahan
Bila terjadi perdarahan bisa dilakukan legilasi dengan plan/
catgut 4/0 atau dengan teknik totol cautter

9. Penjahitan luka
Penjahitan dilakukan di jam 3, 6, 9, dan 12. Khusus
penjahitan di jam 6 dengan Teknik penjahitan angka 8

10. Perawatan luka


Setelah selesai dijahit olesi tepi luka dengan octenic gel.
Perawatan luka bisa di lakukan dengan metode terturup
atau terbuka

11. Obat dan therapi


Pemberian antibiotic sesuai indikasi, analgetic dan vitamin

12. Edukasi
a. Pastikan luka dalam kondisi bersih
b. Perhatikan perdarahan post tindakan, bila ada segera
konfirmasi
c. Perbanyak istirahat
d. Selesai kencing basuh dengan tissue atau kassa
e. Perbanyak minum dan makan bergizi
f. Tidak ada larangan makan selama tidak ada riwayat
alergi
g. 12 jam setelah khitan, perban sebelumnya bisa dilepas
dan lakukan perawatan luka secara terbuka.
Terkait 1. Yayasan Sedekah Khitan Indonesia
2. Dokter pembina Sedekah Khitan Indonesia
3. Chaper dan shelter kegiatan Sedekah Khitan Indonesia
4. Praktisi khitan dan Volunteer Sedekah Khitan Indonesia
STANDAR PROSESUR OPERASIONAL KHITAN/ SEDEKAH KHITAN INDONESIA

Anda mungkin juga menyukai