Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH TAHAPAN PERENCANAAN JALAN

ATAU JEMBATAN DAN RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB)

PEMBANGUNAN JALAN ATAU JEMBATAN

Di Susun Oleh:

JULINO SCEVIN TASSO (6160505180060)

KELAS BB

JURUSAN TEKNIK SIPIL

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA PAULUS MAKASSAR

2021
Tahapan – Tahapan Dalam Perencanaan Jembatan
Menurut Supriyadi dan Muntohar (2000:23) tahapan-tahapan dalam perencanaan jembatan adalah
sebagai berikut:

1. Pemilihan lokasi jembatan

Pemilihan lokasi jembatan tergantung pada kondisi-kondisi lalu lintas.Secara umum, suatu jembatan
untuk melayani arus lalu lintas yang baik kecuali, kalau ada kondisi-kondisi khusus. Troitsky (dalam
Supriyadi dan Muntohar 2000:25) prinsip dasar dalam pembangunan jembatan adalah “Jembatan untuk
jalan raya, tetapi bukan jalan raya untuk jembatan.”Pada pemilihan lokasi jembatan harus dilihat dari tiga
aspek, yaitu:
a. Aspek lalu lintas
Mengingat jembatan akan melayani arus lalu lintas dari segala arah, maka muncul kompleksitas terhadap
existing dan rencana, volume lalu lintas, oleh karenanya sangat diperlukan ketepatan dalam penentuan
ketepatan dalam penentuan tipe jembatan yang akan digunakan.
b. Aspek teknis
Persyaratan teknis yang perlu dipertimbangkan antara lain:
• Penentuan geometri struktur;
• Pemilihan posisi utama jembatan dan posisi deck;
• Penetuan panjang batang optimum sesuai dengan syarat hidrolika, arsitektural dan biaya konstruksi;
• Pemilihan elemen-elemen struktur atas dan struktur bawah;
• Pendetailan struktur atas;
• Pemilihan bahan yang paling tepat untuk struktur jembatan berdasarkan pertimbangan struktural dan
estetika.
c. Aspek estetika
Aspek estetika jembatan di perkotaan merupakan faktor yang penting pula dipertimbangkan dalam
perencanaan. Kesesuaian estetika dan arsitektural akan memberikan nilai lebih kepada jembatan yang
dibangun ditengah-tengah kota

2. Layout jembatan
Setelah lokasi jembatan ditentukan, variabel berikutnya yang juga penting sebagai pertimbangan
adalah layout terhadap topografi setempat. Biaya investasi jembatan merupakan proporsi terbesar dari
total biaya jalan raya. Sebagai konsekuensinya, struktur tersebut hampir selalu dibangun pada tempat
yang ideal untuk memungkinkan bentang jembatan yang sangat pendek, fondasi dapat dibuat
sehematnya, dan melintasi objek pemisah dengan layout berbentuk square layout.

3. Penyelidikan lokasi
Keseluruhan pekerjaan ini terbagi atas dua bagian yang saling melengkapi satu sama lain, yaitu:
a. Pekerjaan kantor (Office work)
Pekerjaan kantor atau sering disebut desk study meliputi antara lain:
• Melengkapi pemetaan topografi lokasi jembatan;
• Pemetaan geometri di sekitar jembatan pada site plan dengan skala yang sesuai;
• Penggambaran layout jembatan pada site plan;
• Pengolahan data lapangan.
b. Pekerjaan lapangan (Field work)
Pekerjaan lapangan meliputi sebagai berikut:
• Penyelidikan lokasi
Peyelidikan lokasi perlu dilakukan untuk mengetahui kondisi fisik lokasi nanti, contohnya keadaan lereng
sungai.
• Kondisi fondasi setempat
Kondisi fondasi termasuk titik-titik rencana pilar pada potongan melintang sungai, merupakan faktor-
faktor yang perlu diperhatikan dengan seksama.

4. Preliminary design
Troitsky (dalam Supriyadi dan Muntohar 2000:33) menyatakan“Dalam bidang rekayasa jembatan
tindakan dasar dari kemampuan kreatifitas adalah imajinasi”. Untuk merencanakan sebuah jembatan, hal
penting pertama adalah mengimajinasikannya. Preliminary design tidak memberikan penyelesaian yang
telah siap pakai (ready solution), akan tetapi merupakan suatu penentuan akhir alternatif yang disajikan
Desa No.RAB : 01
Kecamatan Bidang : Pembangunan
Kabupaten Kegiatan : Pembangunan Jembatan
Provinsi Volume/Dimensi : 3m x 12m

Harga Satuan Jumlah Total Jumlah


URAIAN Volume Sat.
(Rp.) (Rp.) (Rp.)
a b c d e=bxd f
1. BAHAN
1.1. Batu Belah 15-20
307,00 m3 Rp 196.300 Rp 60.264.100
1.2. Semen 1205,00 zak Rp 53.300 Rp 64.226.500
1.3. Pasir pasang 146,00 m3 Rp 283.200 Rp 41.347.200
1.4. Batu pecah 2-3 16,00 m3 Rp 358.200 Rp 5.731.200
1.5. bendrad 27,00 kg Rp 23.200 Rp 626.400
1.6. besi ᴓ 12 mm 47,00 lonjor Rp 126.000 Rp 5.922.000
1.7. besi ᴓ 16 mm161,00 lonjor Rp 200.000 Rp 32.200.000
1.8. besi ᴓ 10 mm 13,00 lonjor Rp 84.000 Rp 1.092.000
1.9. Besi WF 400 x 200 5,00mmlonjor
(P; 12m) Rp 13.872.000 Rp 69.360.000
1.10. Besi WF 150x150
415,80(2,2m
kg x 6bh) Rp 18.000 Rp 7.484.400
1.11.
1.11. Bondek/Floor Deck
33,00 m2 Rp 179.000 Rp 5.907.000
1.13.
1.12. Pipa Hitam 3" t;2mm,
10,00 P;6m
lonjor Rp 378.550 Rp 3.785.500
1.13. Kayu begisting (mahoni)
0,20 m3 Rp 5.142.000 Rp 1.028.400
1.14. Paku 3,00 kg Rp 16.300 Rp 48.900
1.15. Cat besi 5,00 kg Rp 61.000 Rp 305.000
1.17. Pipa PVC 1" 10,00 lonjor Rp 51.000 Rp 510.000

Sub Total 1) Rp 299.838.600


2. ALAT
2.1. Ember Kerja 42 buah Rp 12.000 Rp 504.000
2.2. Benang 3 gulung Rp 7.500 Rp 22.500
2.3. Sekop 5 buah Rp 50.000 Rp 250.000
2.4. Sewa Eksavator 100
49 jam Rp 390.000 Rp 19.110.000
2.5. Mobilisasi Besi WF1 ls Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

2.7.

Sub Total 2) Rp 24.886.500


3. UPAH
3.1. Pekerja 464,00 OH Rp 72.000 Rp 33.408.000
3.2. Tukang 214,00 OH Rp 88.000 Rp 18.832.000
3.3. Upah Konstruksi 1,00
Perakitan
ls Baja Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Sub Total 3 ) Rp 57.240.000
3. UPAH
3.1. Pekerja 464,00 OH Rp 72.000 Rp 33.408.000
3.2. Tukang 214,00 OH Rp 88.000 Rp 18.832.000
3.3. Upah Konstruksi 1,00
Perakitan
ls Baja Rp 5.000.000 Rp 5.000.000
Sub Total 3 ) Rp 57.240.000
4. ADMINITRASI PROGRAM
4.1. Administrasi Program
0 5%
% Rp 381.965.100 Rp -
Sub Total 4 ) Rp -
Total Biaya Rp 381.965.100 Rp 381.965.100

Anda mungkin juga menyukai