Anda di halaman 1dari 37

MAKALAH

ORGANISASI
Di susun sebagai salah satu syarat mengikuti perkuliahan
PENGANTAR MANAJEMEN

Disusun oleh :
Kelompok
Nama NIM
Amier Aditya 226120110116
Ramadani Kurniawan 226120110073

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Siti Khotimah SE, MM

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Khotimah SE,MM sebagai
dosen Pengantar Manajemen yang sekarang mengajar di kelas kami.
Makalah yang berjudul “Organisasi” ini disusun untuk memenuhi tugas
kelompok pada mata kuliah Pengantar Manajemen.
Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan
SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu
kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini,
izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada
sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan.
Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis
makalah lainnya
Pangkalan Bun, 2 April 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1. PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Manfaat 4
BAB 2. PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Manajemen 5
2.2 Karateristik Manajemen 8
2.3 Perkembangan Ilmu Manajemen 10
2.4 Teori Perkembangan Manajemen 12
BAB 3. PENUTUP 20
DAFTAR PUSTAKA 21

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi adalah suatu hal yang tidak asing lagi bagi masyarakat luas,
sebab hampir di setiap lapisan masyarakatmemiliki organisasi untuk
menjalankan suatu tujuan yang ingin dicapai. Setiap orang memiliki dasar
untuk memimpin yangjuga merupakan bagian dari organisasi, paling tidak
setiap masing-masing orang memimpin dirinya sendiri dalam menjalankan
kehidupan sehari-hari.Mengapa komunikasi penting dalam suatu organisasi?
Pertanyaan ini kerap dilontarkan oleh mereka yang “concern”terhadap kajian
fenomena komunikasi maupun mereka yang tertarik pada gejala-gejala
keorganisasian.
Dalam kenyataannyamasalah komunikasi senantiasa muncul dalam
proses organisasi. Bahkan boleh dikata, organisasi tanpa komunikasi
ibaratsebuah mobil yang di dalamnya terdapat rangkaian alat-alat otomotif,
yang terpaksa tidak berfungsi karena tidak adanyaaliran fungsi antara satu
bagian dengan bagian yang lain. Conection komunikasi merupakan sistem
aliran yangmenghubungkan dan membangkitkan kinerja antar bagian dalam
organisasi sehingga menghasilkan sinergi.Dewasa ini juga organisasi
semakin berkembang, karena organisasi sangat di perlukan pada organisasi,
dan juga tatakerja dalam pembagian tugas baik secara individual ,maupun
social (bersama-sama). Maka dari itu penting bagi kita,mempunyai
pengetahuan tentang organisasi, manajemen, maupun tata kerja. Agar dapat
mengembangkan potensi diri sebaikmungkin, terutama dalam keorganisasian

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan Latar belakang diatas, pemakalah mengharapkan bahwa
dari makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan Pengertian dan ciri-ciri organisasi
2. Menjelaskan Unsur-unsur dari organisasi
3. Memberi contoh Macam-macam Organisasi
4. Menjelaskan Struktur organisasi dan bentuk-bentuknya

4
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun Manfaat dari makalah yang pemakalah harapkan yaitu :
1) Mengetahui apa itu Organisasi
2) Memberikan penjelasan tentang struktur dan bentuk Organisasi
3) Menjelaskan Contoh Organisasi dan perbedaannya
4) Menjelaskan Manfaat Organisasi dalam Manajemen

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi

Organisasi merupakan sekumpulan orang-orang yang disusun


dalam kelompok-kelompok, yang bekerjasama untuk mencapai tujuan
bersama. Organisasi adalah sistem kerjasama antara dua orang atau
lebih, atau organisasi adalah setiap bentuk kerjasama untuk pencapaian
tujuan bersama, organisasi adalah struktur pembagian kerja dan struktur
tata hubungan kerja antara sekelompok orang pemegang posisi yang
bekerjasama secara tertentu untuk bersama-sama mencapai tujuan
tertentu.

Organisasi secara umum bisa diartikan juga sebagai perkumpulan


atau kumpulan sekelompok orang untukbekerjasama, terkendali dan juga
terpimpin untuk suatu tujuan tertentu. Sebuah organisasi biasanya
memanfaatkan suatu sumber daya tertentu misalnya seperti lingkungan,
cara atausebuah metode, material, mesin, uang, dan beberapa sumber
daya yang lainnya dalam mencapaitujuan organisasi tersebut. Orang-
orang yang telah terkumpul dalam sebuah organisasi sepakat untuk
mencapai tujuan tertentu, dengan melalui sumber daya secara sistematis
dan juga rasionalyang terkendali serta adanya pemimpin organisasi yang
akan memimpin operasional organisasidengan secara terencana

Organisasi juga adalah sekelompok orang yang terorganisasi untuk


bekerja sama guna mencapai tujuan bersama, sehingga setiap organisasi
pasti memiliki tujuan bersama. Berdasarkan pengertian tersebut kita
dapat mengetahui organisasi. Organisasi adalah susunan personel yang
memfasilitasi pencapaian beberapa tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya dengan membagi kegiatan dan tanggung jawab. Pernyataan
lain menegaskan bahwa organisasi adalah kerja sama dua orang atau
lebih, suatu sistem kegiatan atau kekuatan yang dikoordinasikan secara
sadar.

Sementara itu, pengorganisasian adalah proses membangun


kekuatan yang menggabungkan elemen sebanyak mungkin melalui
penemuan ancaman yang ada. Bersama-sama mengidentifikasi solusi
yang diinginkan terhadap ancaman yang ada, mengidentifikasi orang dan
struktur birokrasi, alat untuk mengaktifkan proses solusi yang dipilih,

6
membuat proposal – proposal yang harus dicapai, dan Menghadapi
ancaman serta mempertimbangkan semua keinginan dan kekuatan
konstituen yang ada merupakan proses organisasi. 

Asalkan memenuhi unsur-unsur organisasi dan memiliki tujuan


yang sama, maka sudah bisa dikatakan sebagai organisasi. Dengan
banyaknya organisasi yang ada di dunia ini, bahkan di sekitar kita, mulai
dari yang kecil sampai organisasi yang besar, maka tentu saja organisasi-
organisasi tersebut memiliki tujuan yang berbeda-beda.

Sedangkan menurut para ahli Organisasi diartikan sebagai berikut


ini :

1. Oliver Sheldon.
Pengertian organisasi adalah proses penggabungan
pekerjaan yang para individu atau kelompok-kelompok harus
melakukan dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk
melaksanakan tugas-tugas, sedemikan rupa, memberikan saluran
terbaik untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan
terkoordinasi dari usaha yang tersedia.

2. J. William Schulze.
Organisasi adalah penggabungan dari orang-orang, benda-
benda, alat-alat perlengkapan, ruang kerja dan segala sesuatu
yang berkaitan dengannya, yang dikumpulkan dalam hubungan
yang teratur dan efektif untuk mencapai tujuan yang diinginkan.

3. Ernest Dale.
Pengertian organisasi adalah sebuah proses perencanaan.
Ini berkaitan dengan hal menyusun, mengembangkan dan
memelihara suatu struktur atau motif hubungan-hubungan kerja
dari orang-orang dalam suatu badan usaha.

4. W.J.S. Poerwadarminta.
Organisasi adalah susunan dan aturan dari berbagai bagian
(orang atau kelompok) sehingga menjadi satu kesatuan yang
teratur dan tertata.

7
5. Janu Murdiyamoko & Citra Handayani.
Pengertian organisasi adalah sebuah sistem sosial yang
mempunyai identitas kolektif secara tegas, progja yang jelas,
prosedur dan cara kerja, serta daftar anggota yang secara
terperinci.

6. Max Weber.
Pengertian organisasi adalah suatu kerangka terstruktur
yang di dalamnya berisikan wewenang, tanggung jawab dan
pembagian kerja untuk menjalankan masing-masing fungsi
tertentu.

7. Chester I. Bernard.
Pengertian organisasi adalah sebuah sistem kegiatan kerja
sama yang dilakukan oleh dua orang ataupun lebih untuk
melaksanakan suatu aktivitas yang didalamnya memerlukan
komunikasi dengan pencapaian tujuan bersama. Barnard
menekankan peranan pada setiap orang anggotanya yang harus
diberikan informasi dan motivasi dan sebagian sebagian anggota
lainnya yang harus membuat keputusan.

8. Victor A. Thompson.
Organisasi merupakan suatu integrasi dari sejumlah orang
yang ahli bekerja sama dengan sangat rasional & impersonal
untuk mencapai tujuan – tujuan yang spesifik & telah disepakati
sebelumnya.

Menurut Robbins (dalam Budihardjo, 2014:17), disajikan bahwa


organisasi adalah kumpulan unit-unit sosial yang sadardalam batas-batas
yang relatif jelas dan terkoordinasi satu sama lain dalam waktu tertentu
dan terus menerus untuk mencapai tujuan.

Menurut Scott (dalam Budihardjo, 2014: 18), organisasi dapat


dilihat sekelompok orang yang memiliki minat yang sama dalam
bertahan hidup untuk kehidupan organisasi karena mereka berpartisipasi
dalam kegiatan dalam organisasi dan membentuk struktur informal.

8
Menurut Hasibuan (2015: 5), organisasi adalah sistem serikat
pekerja bentuk formal di mana dua orang atau lebih bekerja sama untuk
mencapai suatu tujuan aman.

Berdasarkan beberapa definisi di atas, hal ini dapat disimpulkan


Organisasi adalah sekelompok orang yang memiliki kepentingan yang
sama bersama-sama untuk mencapai tujuan sistem dan bekerja sama
untuk mencapai tujuan tertentu dan dalam waktu tertentu 

2.2 Ciri - Ciri Organisasi


Setiap bentuk organisasi memiliki karakteristik organisasi
tertentu contohnya adalah sebagai berikut:

1) Sebagai tempat kerjasama.


Organisasi adalah suatu wadah atau tempat dimana orang-orang
dapat berkumpul untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan
sebelumnya

Keberadaan organisasi datang pada saat orang melakukan


sesuatu Kerja sama karena tidak semua orang bisa bekerja sama
makna tempat dalam pengertian konkret ini, tetapi dalam arti
abstrak tempat ini ada di sini dalam arti fungsional, yaitu
penyesuaian atau penyesuaian kehendak untuk bekerja sama
beberapa orang untuk mencapai tujuan tertentu. Berdasarkan
penjelasan di atas, dapat disimpulkan

Organisasi dapat menjadi wadah bagi sekelompok orang yang


tujuan organisasi tertentu, seperti organisasi buruh, organisasi
wanita, organisasi mahasiswa dll.

2) Proses kolaboratif berlangsung antara setidaknya dua orang.


Artinya, ini bukan sekadar ruang kolaboratif, tetapi juga sebuah
proses Kolaborasi antara setidaknya dua orang. Dalam prakteknya,
jika kerjasama

Jika ini terjadi pada banyak orang, organisasi harus


terstrukturlebih lengkap, dengan kata lain proses kolaboratif

9
dilakukan organisasi mereka memiliki kesempatan untuk melakukan
ini dengan lebih baik artinya tanpa organisasi, maka hanya sifatnya
yang sama sementara hubungan kerja sama antara para pihak tidak
ada dikelola dengan sebaik-baiknya.

3) Jelas akan tugas dan kedudukan semua orang.


Artinya, dengan adanya organisasi, tanggung jawab dan
kedudukan masing-masing orang atau pihak dalam hubungannya
satu sama lain bertambah. tentu, jadi datanglah pekerjaan ganda, dll
dapat dihindari.

Dengan kata lain, mereka mungkin kekurangan orang baik


bingung tentang tugasnya dan hubungan di antara mereka
dengan orang lain.

4) Memiliki tujuan tertentu.


Bagian dari pentingnya keterampilan organisasi bagi seorang
manajer, Seorang perencana yang tidak baik tetapi organisasinya
baik akan berjuang untuk itu hasil yang lebih baik daripada
perencanaan yang baik tetapi tidak ada organisasi
Keuntungannya meliputi:
1) Ada kemungkinan untuk dapat menyelesaikan tugas
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
2) Karyawan biasanya menganggapnya serius untuk
menciptakan kualitasPerusahaannya.
3) Karyawan menjaga kedisiplinan dan sikap terhadap
kemajuan Perusahaannya. 

Ciri - Ciri Organisasi Menurut, Berelson dan Steiner

1. Formalitas, adalah ciri organisasi sosial yang merujuk pada


perumusan tertulis daripada peraturan - peraturan, ketetapan -
ketetapan prosedur, kebijaksanaan, tujuan, strategi dan
seterusnya.
2. Hierarki, adalah ciri organisasi yang mengacu pada pola
kekuasaan dan kewenangan yang berbentuk piramida, artinya
terdapat orang - orang tertentu dengan kekuasaan dan
kewenangan yang tinggi dari pada orang biasa dalam organisasi
tersebut.

10
3. Besar dan Kompleks, adalah ciri organisasi sosial yang
memiliki banyak anggota sehingga hubungan sosial antar
anggota adalah tidak langsung (impersonal) yang biasanya
disebut dengan "gejala birokrasi"
4. Lamanya, adalah ciri organisasi dimana eksistensi organisasi
lebih lama dari pada keanggotaan pada organisasi tersebut.

sedangkan untuk ciri - ciri Organisasi Modern sekarang ini


lebih mengedepankan hal berikut ini
1. Organisasi bertambah besar.
2. Penggunaan staf lebih intensif.
3. Unsur - unsur organisasi lebih lengkap.
4. Pengelolaan data semakin cepat.
5. Adanya prinsip - prinsip atau azas - azas organisasi.
6. Cenderung spesialisasi.

2.3 Unsur - Unsur Organisasi

Dalam organisasi ada


tiga komponen
penting yaitu orang,
kerjasama dan tujuan
bersama yang mana
ketiga komponen
tersebut tidak berdiri
11
sendiri melainkan
saling
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-
orang) dalam
kehidupan organisasi

12
atau ketata
lembagaan
sering disebut
dengan istilah
pegawai atau
personel. Pegawai
atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau
warga organisasi,
yang menurut

13
fungsi dan
tingkatannya terdiri
dari unsur pimpinan
(administrator)
sebagai unsur
tertinggi dalam
organisasi, para
manajer yang
memimpin
suatu unit satuan
kerja sesuai dengan

14
fungsinya masing-
masing dan para
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur

15
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)

16
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling

17
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau

18
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
Dalam organisasi ada tiga komponen penting yaitu orang,
kerjasama dan tujuan bersama yang mana ketiga komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan saling mendukung sehingga membentuk
suatu kesatuan yang utuh.

Unsur- unsur organisasi diuraikan sebagai berikut :

1) Man (orang-orang) dalam kehidupan organisasi atau ketata


lembagaan sering disebut dengan istilah pegawai atau

19
personel. Pegawai atau personnel terdiri dari semua anggota
atau warga organisasi, yang menurut fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur pimpinan (administrator) sebagai unsur
tertinggi dalam organisasi, para manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja sesuai dengan fungsinya masing-masing
dan para pekerja (non management/workers). Semua itu
secara bersama-sama merupakan kekuatan manusiawi (man
power) organisasi.

2) Kerjasama merupakan suatu perbuatan bantu-membantu


akan suatu perbuatan yang dilakukan secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama. Oleh karena itu, semua
anggota atau semua warga yang menurut tingkatan-
tingkatannya dibedakan menjadi administrator, manajer, dan
pekerja (workers), secara bersama-sama merupakan kekuatan
manusiawi (man power) organisasi.

3) Tujuan merupakan arah atau sasaran yang dicapai. Tujuan


menggambarkan tentang apa yang akan dicapai atau yang
diharapkan. Tujuan merupakan titik akhir tentang apa yang
harus dikerjakan. Tujuan juga menggambarkan tentang apa
yang harus dicapai melalui prosedur, program, pola (network),
kebijaksanaan (policy), strategi, anggaran (budgeting), dan
peraturan-peraturan (regulation) yang telah ditetapkan.

4) Peralatan (Equipment), merupakan unsur yang keempat


yaitu peralatan atau equipment yang terdiri dari semua
sarana, berupa materi, mesin- mesin, uang dan barang modal
lainnya (tanah, gedung/bangunan/kantor).

5) Lingkungan (Environment), faktor lingkungan misalnya


keadaan sosial, budaya, ekonomi dan teknologi.

6) Kondisi atau situasi yang secara langsung maupun secara tidak


langsung berpengaruh terhadap daya gerak kehidupan
organisasi, karena kondisi atau situasi akan selalu mengalami
perubahan.

7) Tempat atau lokasi sangat erat hubungannya dengan


masalah komunikasi dan transportasi yang harus dilakukan oleh

20
organisasi. Wilayah operasi yang dijadikan sasaran kegiatan
organisasi. Wilayah operasi dibedakan menjadi :
a) Wilayah kegiatan yang menyangkut jenis kegiatan atau
macam kegiatan apa saja yang boleh dilakukan sesuai
dengan tujuan organisasi.
b) Wilayah jangkauan atau wilayah geografis atau wilayah
teritorial, menyangkut wilayah atau daerah operasi
organisasi.
c) Wilayah personil menyangkut semua pihak (orang-
orang, badan-badan) yang mempunyai hubungan dan
kepentingan dengan organisasi.

2.4 Prinsip Organisasi

Menurut Manullang (dalam Firmansyah & Mahardhika, 2018, hlm.


67) 7 prinsip-prinsip organisasi adalah sebagai berikut :

1. Perumusan dengan jelas


Saat kita hendak melakukan suatu aktivitas, maka hal
pertama yang harus ditegaskan adalah apa yang menjadi tujuan
aktivitas tersebut. Hal tersebut berlaku pula saat kita hendak
mendirikan suatu organisasi.

Apa bila kita akan mengorganisasi atau membuat suatu


badan, maka yang pertama yang harus ditegaskan adalah apa yang
menjadi tujuan kita. Tujuan ada hal-hal yang ingin dicapai atau
dipelihara baik berupa materi atau nonmateri dengan melakukan satu
atau lebih kegiatan (aktivitas). Bagi suatu badan, tujuan itu akan
berperan sebagai:

1) Pedoman ke arah mana organisasi itu akan dibawa;


2) Landasan bagi organisasi yang bersangkutan;
3) Menentukan macam aktivitas yang akan dilakukan;
4) Menentukan program, prosedur,

2. Pembagian kerja

21
Secara umum, pembagian kerja diperlukan dalam suatu
organisasi. Karena tanpa pembagian kerja, kemungkinan terjadinya
tumpang tindih tugas sangat tinggi (Sadikin et al, 2020, hlm. 44).
Pembagian kerja kemudian menciptakan departemen dan uraian
tugas untuk setiap elemen hingga ke unit terkecil organisasi.

Pembagian kerja dapat didefinisikan serta struktur


organisasi dan hubungan serta tanggung jawab masing-masing unit
organisasi. Ada beberapa landasan pelaksanaan pembagian kerja
yang dapat dijadikan pedoman, yaitu sebagai berikut.

1) Pembagian kerja menurut daerah atau daerah, misalnya


kabupaten membagi tugas pekerjaan di dalam kabupaten
menurut daerah.

2) Pembagian kerja berdasarkan jenis produk, misalnya dalam


industri otomotif ada mobil, sedan, truk, SUV,
dll. Pembagian kerja atas dasar langganan yang dilayani,
misalnya pada suatu grosir semen terdapat bagian yang
melayani pemerintah, kontraktor, masyarakat umum, dan lain
sebagainya, atau pada sebuah rumah sakit terdapat bagian
penyakit kulit, penyakit dalam, penyakit paru-paru, penyakit
mata, penyakit THT. dan lain sebagainya.

3) Pembagian kerja atas dasar fungsi (rangkaian kerja),


misalnya dalam suatu perusahaan industri terdapat bagian
pembelian, personalia, tata usaha, pemasaran, penggudangan,
dan lain sebagainya, atau pada suatu perguruan tinggi
terdapat bagian pendidikan, penelitian, pengabdian pada
masyarakat, dan lain sebagainya, atau pada bagian tata usaha
terdapat sub bagian: pengadaan, pengarsipan, dan ekspedisi.

4) Pembagian kerja atas dasar waktu sehingga terdapat bagian


waktu pagi, siang, dan malam.

Pembagian kerja bukan saja perlu dilihat dari manfaat yang


diperoleh dari penerapan spesialisasi, tetapi juga dalam rangka

22
mewujudkan penempatan orang yang tetap pada jabatan yang tepat
dan dalam rangka mempermudah pengawasan oleh atasan. Oleh
karena itu, dalam pembagian kerja dalam suatu organisasi ada
baiknya dipedomani hal-hal sebagai berikut.

a) Jumlah unit organisasi diusahakan sedikit mungkin sesuai


dengan kebutuhan.
b) Suatu unit organisasi harus mempunyai fungsi bulat dan
berkaitan satu sama lain.
c) Pembentukan unit baru hanya dilaksanakan bila unit-unit
yang telah ada tidak tepat lagi menampung kegiatan-kegiatan
baru tersebut, baik karena beban kerja maupun karena
hubungan kegiatan yang sangat berbeda (Sadikin dkk, 2020,
hlm. 45).
Sementara itu berdasarkan aktivitas yang dilakukannya,
organisasi dapat dibagi menjadi 5 macam sifat berbeda yang di
antaranya adalah sebagai berikut.

1) Unit yang melakukan penetapan kebijaksanaan umum bagi


seluruh perusahaan.
2) Unit pimpinan yang melakukan aktivitas penerapan
kebijaksanaan umum bagi berbagai kegiatan perusahaan.
3) Unit operasi yang melakukan aktivitas-aktivitas pokok
perusahaan. Unit penunjang (service unit) yang melakukan
aktivitas yang membantu memperlancar unit operasi dalam
melakukan kegiatannya.
4) Unit pengawasan yang melakukan aktivitass pemeriksaan
dan pengawasan kegiatan-kegiatan unit-unit operasi.
5) Unit konsultasi yang melakukan aktivitas memberi bantuan
keahlian /kepada pimpinan.

3. Delegasi kekuasaan
Salah satu prinsip utama organisasi mana pun adalah
pendelegasian wewenang. Kekuasaan atau wewenang adalah hak
seseorang untuk melakukan tindakan-tindakan yang diperlukan agar
tugas dan tanggung jawabnya dapat terlaksana dengan sebaik-
baiknya. Kekuasaan atau kewenangan itu terdiri dari beberapa aspek,
antara lain kekuasaan untuk mengambil keputusan, kekuasaan untuk

23
menggunakan sumber daya, kekuasaan untuk mengendalikan, dan
kekuasaan untuk melaksanakan tenggat waktu tertentu.

Delegating power atau wewenang pendelegasian


merupakan keterampilan manajerial yang penting dan mendasar
karena dengan mendelegasikan kekuasaan seorang manajer dapat
melipatgandakan waktu, perhatian dan pengetahuannya yang
terbatas. Faktanya, dapat dikatakan bahwa mendelegasikan
wewenang adalah salah satu cara terpenting seorang pemimpin dapat
percaya pada dirinya sendiri. Kemampuan untuk mengambil
tanggung jawab adalah ujian pertama seorang pemimpin, tetapi
keberanian untuk mendelegasikan kekuasaan kepada bawahan
adalah ciri sejati seorang pemimpin yang sukses.  

Untuk mendelegasikan kekuasaan agar proses delegasi dapat efektif,


sedikitnya empat hal harus diperhatikan, yaitu sebagai berikut.

1) Delegasi kekuasaan adalah anak kembar siam dengan


delegasi tugas; bila kedua-duanya telah ada harus pula
dibarengi dengan adanya pertanggung jawaban. Dengan kata
lain, proses delegasi meliputi pemberian tugas dan kekuasaan
kepada bawahan dan bila dua-duanya telah ada pun harus
tetap dibarengi dengan adanya pertanggungjawaban. Proses
delegasi harus mencakup tiga unsur. yaitu delegasi tugas,
delegasi kekuasaan, dan adanya pertanggungjawaban.
2) Kekuasaan yang didelegasikan harus diberikan kepada orang
yang tepat, baik dilihat dari sudut kualifikasi maupun dari
sudut fisik.
3) Mendelegasikan kekuasaan kepada seseorang harus dibarengi
dengan Pemberian motivasi.
4) Pejabat yang mendelegasikan kekuasaan harus membimbing
dan mengawasi orang yang menerima delegasi wewenang
(Sadikin dkk, 2020, hlm. 47).

Delegasi kekuasaan mempunyai manfaat ganda yang terpenting yang


di antaranya adalah sebagai berikut.

1) Pemimpin dapat memusatkan perhatiannya pada pekerjaan


pokok saja.
2) Putusan dapat dibuat lebih cepat dan pada unit yang tepat

24
3) Inisiatif dan rasa tanggung jawab bawahan dapat dimotivasi
sehingga bawahan tidak selalu menunggu perintah atasan.
4) Merupakan suatu cara mendidik atau mengembangkan
bawahan sehingga kelak mampu memberi tugas dan
tanggung jawab yang besar (Sadikin dkk, 2020, hlm. 47).

4. Rentangan Kekuasaan
Rentangan kekuasaan maksudnya adalah beberapa jumlah
bawahan seorang pemimpin sehingga pemimpin itu dapat
memimpin, membimbing, dan mengawasi secara berhasil guna dan
berdaya guna (Sadikin, 2020, hlm. 48).

Graicunas (dalam Sadikin, 2020, hlm. 48) mengutarakan


secara tegas bahwa lima atau delapan orang adalah jumlah maksimal
yang dapat diawasi seorang pemimpin. Selain itu, dalam menetapkan
beberapa jumlah bawahan yang tepat dari seorang pemimpin harus
diperhatikan berbagai faktor sebagai berikut.

1) Jelas tidaknya tugas, wewenang dan


pertanggungjawaban masing-masing orang dalam suatu
organisasi.
Bila ketiga hal tersebut jelas, semakin banyak orang yang
dapat menjadi bawahan seseorang pemimpin.

2) Jalinan hubungan kerja dari masing-masing bawahan


satu sama lain.
Semakin kompleks jalinan hubungan kerja, makin
sedikit jumlah bawahan dari seorang atasan, demikian
sebaliknya. Makin sederhana jalinan hubungan kerja masing-
masing bawahan, lebih banyak bawahan yang dipimpin,
dibimbing dan diawasi seseorang atasan.

3) Kemampuan orang-orang dalam suatu organisasi.


Semakin terampil bawahan dalam sesuatu
organisasi, semakin banyak orang-orang yang dapat
dikendalikan oleh seorang pemimpin, demikian sebaliknya.

4) Corak pekerjaan.
Apabila corak pekerjaan bawahan tidak begitu
beraneka warna, semakin banyak bawahan yang dapat

25
dibimbing dan diawasi oleh seseorang pemimpin. Sebaliknya
semakin beraneka warna corak pekerjaan bawahan semakin
sukar memimpin untuk membimbing dan mengawasi
bawahan dan konsekuensinya harus dikecilkan jumlah
bawahan dari seseorang pemimpin.

5) Stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga kerja.


Rentangan kekuasaan yang luas dapat diterapkan
bila terdapat adanya stabilitas organisasi dan stabilitas tenaga
kerja dalam suatu badan. Rentangan kekuasaan yang kecil
harus diterapkan bila organisasi dalam keadaan labil atau
dalam keadaan tumbuh dan terus mengalami perubahan;
demikian pula bila terjadi “Labour turn over” yang tinggi,
maka sebaiknya diterapkan rentangan kekuasaan yang
sempit,

6) Jarak dan waktu.


Jika bawahan seseorang tempatnya berjauhan
rentangan kekuasaan harus lebih sempit, misalnya bawahan
yang tersebar di daerah yang berjauhan. Sebaliknya, bila
bawahan seseorang tempatnya saling berdekatan, rentangan
kekuasaan dapat lebih luas.
Demikian pula bila pelaksanaan sesuatu tugas relatif
lama, rentangan kekuasaan harus lebih sempit, sebaliknya
bila pelaksanaan sesuatu tugas relatif singkat, rentangan
kekuasaan dapat lebih luas (Sadikin dkk, 2020, hlm. 49).
5. Tingkat-tingkat Pengawasan
Menurut prinsip ini tingkat pengawasan atau pemimpin
hendaknya diusahakan sedikit mungkin. Di dalam suatu organisasi
diusahakan agar terdapat the least posible number of management
levels dan the shorter possible chain of command.

Harus diusahakan agar organisasi sesederhana mungkin,


selain memudahkan komuni- kasi agar ada motivasi bagi setiap
orang di dalam organisasi untuk mencapai tingkat-tingkat tertinggi
di dalam struktur organisasi.

Sehubungan dengan prinsip tingkat-tingkat pengawasan ini, maka


dalam organisasi terdapat berbagai jumlah tingkatan, yaitu:

26
1. dua sampai tiga tingkat, biasa disebut organisasi pipih (flat top
organization),
2. empat tingkat, sering disebut struktur organisasi datar, dan
3. lima tingkat, sering disebut struktur organisasi curam.

Dilihat dari saluran komunikasi baik ke atas maupun ke


bawah Jumlah tingkatan dalam sesuatu organisasi sebaiknya lima
tingkat saja (Sadikin dkk, 2020, hlm. 50).

6. Kesatuan Perintah dan Tanggung jawab


Menurut prinsip ini, seorang bawahan hanya mempunyai
seorang atasan dari siapa ia menerima perintah dan kepada siapa ia
memberi pertanggungjawaban akan pelaksanaan tugasnya. Dengan
kata lain, prinsip ini berpedoman kepada an employee should
receive orders from one superior only.

Salah satu motto yang terkenal dari prinsip ini adalah no


man can two bosses atau tidak seorang pun dapat melayani dua
atasan sekaligus.

7. Koordinasi
Koordinasi adalah usaha mengarahkan kegiatan seluruh uni
unit organisasi agar tertuju untuk memberikan sumbangan
semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan organisasi secara
keseluruhan. Adanya pembagian tugas pekerjaan dan bagian-
bagian, serta unit-unit terkecil di dalam suatu organisasi cenderung
timbul kekuatan memisahkan diri dari tujuan organisasi secara
keseluruhan.

Misalnya, universitas yang dibagi-bagi dan terdiri atas


beberapa fakultas dan unit-unit lain yang mempunyai masing-
masing tugas cenderung hanya memberi perhatian terhadap tugas
unitnya dan kemungkinan melupakan tujuan universitas secara
keseluruhan. Oleh karena itu, untuk mencegah hal yang demikian
haruslah ada usaha mengembalikan gerak yang memisahkan diri
melalui kegiatan koordinasi. Dengan adanya koordinasi akan
terdapat keselarasan aktivitas d antara unit-unit organisasi dalam
mencapai tujuan organisasi.

27
Koordinasi dapat dilakukan dengan berbagai cara. Empat cara
utama dalam usaha memelihara koordinasi adalah sebagai berikut.

1. Mengadakan pertemuan resmi antara unsur-unsur atau unit-


unit yang harus dikoordinasikan. Dalam pertemuan seperti
ini, dibahas dan diadakan pertukaran pikiran dari pihak-
pihak yang bersangkutan dengan tujuan mereka akan
berjalan seiring dan bergandengan dalam mencapai sesuatu
tujuan.
2. Mengangkat seseorang, suatu team atau panitia yang khusus
bertugas melakukan kegiatan-kegiatan koordinasi seperti
memberi penjelasan-penjelasan atau bimbingan kepada
unit-unit yang dikoordinasikannya.
3. Membuat Buku Pedoman, dalam mana dijelaskan tugas dari
masing-masing satu lama lain. Buku Pedoman seperti itu
diberikan kepada setiap unit untuk dipedomani dalam
pelaksanaan tugas masing-masing.
4. Pimpinan atau atasan mengadakan pertemuan-pertemuan
informal dengan bawahannya dalam rangka pemberian
bimbingan, konsultasi dan pengarahan (Firmansyah &
Mahardhika, 2018, hlm. ).

2.5 Macam - Macam Organisasi


Berdasarkan Ukuran :
A. Organisasi Besar
Organisasi besar merupakan macam organisasi yang
memiliki anggota sangat banyak. Terkadang anggota organisasi ini
bahkan tidak dapat berinteraksi langsung.

Meski begitu, sebagian besar anggota bisa dikumpulkan


dalam suatu tempat dalam kurun waktu tertentu. Sebuah
perusahaan harus mempekerjakan setidaknya 500 pekerja untuk
diklasifikasikan sebagai besar. Contoh organisasi besar seperti
partai politik, asosiasi olahraga, atau organisasi perusahaan.

B. Organisasi Sedang
Organisasi besar merupakan organisasi yang tidak terlalu
besar namun juga tidak terlalu kecil. Anggota tetap cukup kecil,
sehingga orang-orang penting dapat berinteraksi secara langsung
dengan semua yang lain, Jumlah anggotanya paling banyak 100

28
orang. Contoh organisasi sedang seperti perkumpulan warga daerah
tertentu di suatu kota, atau paguyuban buruh pasar.

C. Organisasi Kecil
Organisasi kecil adalah organisasi yang jumlah anggotanya
paling banyak 30 orang. Dalam macam organisasi ini, anggotanya
dapat berinteraksi dengan mudah satu sama lain. Contoh organisasi
kecil adalah OSIS dan kelompok PMR.

Berdasarkan Bentuknya :
A. Organisasi Lini/garis (Line Organization)
Dalam organisasi lini/garis ini bawahan hanya mengenal
satu atasan/pimpinan, sebagai sumber daripada kewenangan, yang
memberikan perintah/instruksi. Bawahan hanya bertindak sebagai
pelaksana, sekalipun para pelaksana tidak seluruhnya
melaksanakan scara langsung tercapainya tujuan/tugas pokok
organisasi. Macam organisasi ini terdapat pada organisasi militer.

B. Organisasi Lini/garis dan Staf (Line and Staff Organization)


Organisasi ini terdiri atas unit-unit lini/garis san unit-unit
staf. Dalam organisasi ini telah dikemukakan bahwa yang
dimaksud dengan lini (line) adalah orang-orang atau unit-unit
secara langsung ikut serta melaksanakan tercapainya tugas
pokok/tujuan organisasi. Organisasi lini dan staf adalah organisasi
yang pada umumnya dipergunakan pada organisasi pemerintah.

C. Organisasi Fungsi (Functional Organization)


Macam organisasi ini tersusun atas dasar kegiatan dari tiap-
tiap fungsi sesuai dengan kepentingan perusahaan, dimana tiap-tiap
fungsi/kepentingan seolah-olah terpisah berdasarkan atas bidang
keahliannya. Organisasi fungsi ini pada umumnya terdapat pada
organisasi niaga.

D. Organisasi Panitia (Committe Organization)


Panitia adalah sekelompok orang-orang yang ditunjuk
untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan khusus, yang tidak dapat

29
diselesaikan sendiri oleh seseorang atau sebuah Dewan (banyak
orang). Contoh dari organisasi panitia adalah panitia acara 17-an,
atau panitia kegiatan lainnya.

Berdasarkan Proses Pembentukan :


A. Organisasi Formal
Organisasi formal adalah organisasi yang memiliki struktur
yang jelas, pembagian tugas yang jelas, serta tujuan yang
ditetapkan secara jelas.

Macam organisasi ini memiliki struktur (bagan yang


menggambarkan hubungan-hubungan kerja, kekuasaan, wewenang
dan tanggung jawab antara pejabat dalam suatu organisasi).
Organisasi formal biasanya ditetapkan secara tertulis, dengan
bahasa aturan yang seolah-olah meninggalkan sedikit keleluasaan
untuk interpretasi. Contoh organisasi formal adalah sekolah,
perseroan terbatas, atau perusahaan.

B. Organisasi Non Formal


Organisasi non formal dapat berarti sebagai perkumpulan
yang terbentuk secara spontan antara beberapa orang. Organisasi
informal adalah kumpulan dari dua orang atau lebih yang telibat
pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari.

Para anggota organisasi non formal memiliki pemikiran,


perasaan, dan minat yang sama lalu menjadikannya sebagai tujuan
bersama. Contoh macam organisasi ini adalah grup arisan, tim
futsal, atau tim olahraga.

2.6 Struktur organisasi dan bentuk-bentuknya


Struktur organisasi sebagai suatu garis hirarki yang
mendeskripsikan berbagai komponen yang menyusun perusahaan,
dimana setiap individu atau Sumber Daya Manusia pada lingkup
perusahaan tersebut kemudian memiliki posisi dan fungsinya masing-
masing.

30
Struktur organisasi sebagai sebuah hierarki (jenjang atau garis yang
bertingkat) berisi komponen-komponen dimana pendiri dan penyusun
perusahaan kemudian menggambarkan pembagian kerja, dan bagaimana
aktivitas dalam perusahaan yang berbeda mampu saling terkoordinasi.
Struktur organisasi yang baik sendiri kemudian akan menunjukkan
adanya spesialisasi pada masing-masing fungsi pekerjaan, maupun
penyampaiannya melalui sebuah laporan.

Struktur organisasi adalah sistem yang digunakan untuk


mendefinisikan hierarki dalam sebuah organisasi dengan tujuan
menetapkan cara sebuah organisasi dapat beroperasi, dan membantu
organisasi tersebut dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan di masa
depan.

Adapun beberapa hal yang membuat struktur organisasi dalam


perusahaan kemudian menjadi sangat penting, adalah karena berbagai
fungsinya, sebagai berikut :

1. Memberi Kejelasan Tanggung Jawab


Masing-masing anggota dalam hierarki sebuah struktur
organisasi dalam perusahaan memiliki tanggung jawab tentang
tugas-tugas dan segala kewajiban yang harus mereka
pertanggungjawabkan pada atasannya langsung yang telah
memberikan wewenang terhadapnya.

Inilah pentingnya memiliki struktur organisasi perusahaan,


yaitu memberikan kejelasan mengenai pelaksanaan atau
pengimplementasian terhadap kewenangan yang perlu
dipertanggungjawabkan oleh masing-masing anggota yang berada
dalam struktur organisasi tersebut.

2. Menjelaskan Kedudukan dan Koordinasi Masing-masing


Penyusun Perusahaan
Seorang karyawan, yang namanya tercantum dalam hierarki
struktur organisasi sebuah perusahaan, sebenarnya dapat lebih
mempermudah dalam mengkoordinasikan kedudukan dan
hubungannya dengan fungsi pekerjaan yang telah dipercayakan
kepadanya.

31
3. Menjelaskan Bagaimana Jalur Hubungan antara Masing-
masing Hierarki
Dalam sebuah organisasi, sangat dibutuhkan kejelasan
hubungan yang tergambar dalam hierarki atau jenjang struktur
organisasi tersebut. Ini dibutuhkan untuk mengefektifkan jalur
penyelesaian sebuah pekerjaan sehingga dapat saling memberikan
keuntungan pada masing-masing anggota dalam struktur
organisasi tersebut.

4. Memberikan Uraian Tugas yang Dibebankan Secara Jelas


Setiap tugas atau deskripsi pekerjaan yang terdapat dalam
sebuah struktur organisasi dalam perusahaan tentunya akan sangat
membantu semua pihak yang terkait di dalamnya. Baik itu atasan,
maupun bawahannya dalam struktur organisasi tersebut.

Terdapat 6 jenis struktur organisasi yang dikenal dalam sebuah


perusahaan, berikut ini beberapa diantaranya :

1. Struktur Organisasi Fungsional (Functional Structure


Organization)
Struktur organisasi fungsional merupakan jenis struktur
organisasi ini yang paling umum digunakan oleh sebuah
organisasi atau perusahaan. Dalam struktur organisasi fungsional,
pembagian kerjanya kemudian dilakukan berdasarkan pada fungsi
masing-masing manajemen.

Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah dapat


menekan biaya operasional perusahaan, dan memudahkan tim
manajerial untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pada
kinerja karyawan.

Namun sayangnya, menerapkan jenis organisasi ini dapat


berdampak pada kesulitan dalam berdiskusi dan berkomunikasi
antara unit kerja yang satu dengan lainnya. Selain itu, pelatihan
manajemen umum bagi karyawan juga memiliki keterbatasan.

2. Struktur Organisasi Divisional (Divisional Structure


Organization)

32
Struktur organisasi divisional adalah jenis struktur
organisasi yang melakukan pengelompokan berdasarkan pada
kesamaan produk, jasa/servis/layanan, pasar, dan letak
geografisnya.

Jenis struktur organisasi ini, lazimnya diterapkan pada


sebuah perusahaan berskala menengah hingga perusahaan besar,
karena biasa operasional yang dikeluarkan akan lebih tinggi jika
dibandingkan dengan struktur organisasi fungsional.

Dengan menerapkan struktur organisasi divisional, berarti


perusahaan Anda lebih memiliki kemudahan pengelolaan karena
memecah divisi-divisi dalam perusahaan menjadi bagian yang
lebih kecil. Sedangkan kelemahannya terletak pada masalah
alokasi sumber daya, serta distribusi biaya-biaya yang harus
dikeluarkan oleh perusahaan.
3. Struktur Organisasi Lini
Dalam struktur organisasi lini, hubungan antara atasan
dengan bawahan terjadi secara langsung dan vertikal.Dimana
sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan karyawan dengan
jabatan terendah dalam struktur organisasi ini dihubungkan
dengan garis komando atau garis wewenang.

Itulah sebabnya, jenis struktur organisasi ini juga lebih


dikenal dengan struktur organisasi militer. Kelebihan
menggunakan struktur organisasi lini adalah kesatuan pimpinan
terletak pada satu orang.

Sedangkan kelemahannya adalah adanya ketergantungan


pada satu orang dalam struktur hirarkinya. Jenis organisasi ini
sangat tepat jika diterapkan pada organisasi kecil seperti kedai
nasi, warung tegal, bengkel, maupun rukun tetangga.

4. Struktur Organisasi Lini dan Staff


Jenis struktur organisasi ini adalah penggabungan antara
beberapa kombinasi dari struktur organisasi lini dengan asas
komando, akan tetapi tugas pimpinan dibantu oleh beberapa staff.

Setiap staff pada struktur organisasi lini dan staff memiliki


peran dalam memberikan saran, masukan, bantuan pikiran, ide-

33
ide dan gagasan baru, serta data-data informasi yang dibutuhkan
oleh pimpinannya.

Struktur organisasi lini dan staff sangat cocok diterapkan


pada perusahaan berskala kecil karena memiliki kelebihan yaitu
pada tingginya disiplin moral para karyawan sesuai dengan
deskripsi tugasnya masing-masing. Akan tetapi, solidaritas para
karyawannya masih kurang karena banyak dari mereka yang tidak
saling mengenal satu sama lain.

5. Struktur Organisasi Matriks (Matrix Structure


Organization)
Struktur organisasi matriks adalah sebuah struktur
organisasi yang merupakan penggabungan antara struktur
organisasi fungsional dengan struktur organisasi divisional
dengan tujuan untuk saling melengkapi dan menutupi
kekurangan-kekurangan yang terdapat pada kedua struktur
organisasi tersebut.

Struktur organisasi jenis ini sering juga dikenal dengan


nama struktur organisasi proyek karena setiap karyawan pada unit
kerja struktur organisasi fungsional harus mengerjakan proyek-
proyek organisasi yang dibebankan kepadanya.

Penerapan jenis struktur organisasi ini menyebabkan


terjadinya sistem komando dimana seorang karyawan diharuskan
memberikan laporan kepada dua orang pimpinan yaitu pimpinan
pada unit kerja divisional dan fungsional.

Struktur organisasi matriks sangat cocok diterapkan pada


perusahaan berskala besar hingga perusahaan-perusahaan tingkat
multinasional karena kemampuannya mencapai tingkat koordinasi
yang sangat diperlukan dalam menjawab tuntutan ganda pada
lingkungan perusahaan.

Namun sayangnya, struktur organisasi matriks juga


memiliki kelemahan, dimana terkadang karena adanya tuntutan
ganda tersebut malah menimbulkan adanya kebingungan.

6. Struktur Organisasi Komite atau Proyek

34
Jenis struktur organisasi terakhir yang lazim digunakan
oleh perusahaan adalah struktur organisasi komite. Dalam
struktur organisasi ini, setiap tugas kepemimpinan dan tugas-
tugas khusus lainnya harus dilaksanakan dan
dipertanggungjawabkan secara kolektif oleh sekelompok pejabat
yang berupa dewan atau komite.

Organisasi dalam Komite biasanya terdiri dari pimpinan


komite (Executive Committee) yang merupakan pimpinan dengan
kewenangan lini, dan staff committee yang merupakan karyawan
dengan kewenangan staff.

Kelebihan jenis struktur organisasi ini adalah pelaksanaan


pengambilan keputusan yang berlangsung dengan baik karena
melalui musyawarah bersama antara pemegang saham dengan
dewan. Sedangkan kelemahannya terletak pada penghindaran
tanggung jawab jika terjadi masalah.

35
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Dari pembahasan yang telah disampaikan, maka dapat disumpulkan bahwa
organisasi memiliki pengertian sekelompok orang (2 atau lebih) yang secara
formal dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah
ditetapkan.
Organisasi juga sangat berhubungan dengan manajemen dan tata kerja
karena organisasi secara keseluruhan atau sebagai suatu keselurahan memerlukan
manajemen untuk mengatur sistem tatakerja. Organisasi memiliki ciri-ciri, unsur-
unsur serta teori tersendiri yang menghasilkan macam-macam organisasi. Dengan
berbagai tipe serta struktur yang bermacam-macam juga.

Saran
Karena organisasi sangat di perlukan pada organisasi, dan juga tata kerja
dalam pembagian tugas baik secara individual ,maupun social (bersama-sama).
Maka dari itu penting bagi kita, mempunyai pengetahuan tentang organisasi,
manajemen, maupun tata kerja. Agar dapat mengembangkan potensi diri sebaik
mungkin, terutama dalam keorganisasian.

36
DAFTAR PUSTAKA

Firmansyah, Anang dan Mahardhika, Budi W. (2018). Pengantar manajemen.


Yogyakarta: Penertbit Deepublish.

Sadikin, A., Misra, I., Hudin, M.S. (2020). Pengantar manajemen dan bisnis.
Yogyakarta: K-Media.

Malayu Hasibuan, Manajemen ; Dasar, Pengertian dan Masalah, (Jakarta, Gunung


Agung, 1996),

Manulung, Dasar-dasar Manajemen, (Medan, Ghalia Indonesia, 1976)

https://www.academia.edu/29552168/ORGANIZING_DALAM_MANAJEMEN

https://www.liputan6.com/hot/read/4620543/12-macam-organisasi-dan-
contohnya-pahami-tiap-klasifikasi

https://www.gramedia.com/literasi/struktur-organisasi/

https://karyatulisilmiah.com/makalah-pengertian-organisasi/

https://id.scribd.com/embeds/445340864/content?
start_page=1&view_mode=scroll&access_key=key-fFexxxf7rlbzEfWu3HKwf

https://id.scribd.com/search?query=macam%20organisasi

37

Anda mungkin juga menyukai