Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

Kepemimpinan (Leadership)
Di susun sebagai salah satu syarat mengikuti perkuliahan
PENGANTAR MANAJEMEN

Disusun oleh :
Kelompok
Nama NIM
Amier Aditya 226120110116
Ramadani Kurniawan 226120110073

Dosen Pengampu Mata Kuliah


Siti Khotimah SE, MM

PRODI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan ke hadirat Allah SWT karena atas rahmat dan
karunia-Nya penulis dapat menyusun dan menyelesaikan makalah ini. Sholawat
serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW. Tidak
lupa pula penulis ucapkan terima kasih kepada Ibu Siti Khotimah SE,MM sebagai
dosen Pengantar Manajemen yang sekarang mengajar di kelas kami.
Makalah yang berjudul “Kepemimpinan (leadership)" ini disusun untuk
memenuhi tugas kelompok pada mata kuliah Pengantar Manajemen.
Manajemen adalah proses pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan
SDM, sampai dengan pengendalian agar bisa mencapai tujuan dari suatu
kegiatan. Manajemen sangat diperlukan untuk kebutuhan pribadi maupun bisnis.
Bilamana ada beberapa kesalahan yang terdapat dalam makalah ini,
izinkan penulis menghaturkan permohonan maaf. Sebab, makalah ini tiada
sempurna dan masih memiliki banyak kelemahan.
Penulis juga berharap pembaca makalah ini dapat memberikan kritik dan
sarannya kepada penulis. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca untuk
menambah wawasan, ilmu pengetahuan, dan menjadi acuan untuk menulis
makalah lainnya
Pangkalan Bun, 1 Juni 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

Kata Pengantar 2
Daftar Isi 3
BAB 1. PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Penulisan 4
1.3 Manfaat 4
BAB 2. PEMBAHASAN 5
2.1 Pengertian Leadership 5
2.2 Gaya dan Karakter Kepemimpinan 8
2.3 Dasar dan sikap Kepemimpinan yang baik 13
2.4 Syarat menjadi pemimpin yang baik 14
BAB 3. PENUTUP 18
DAFTAR PUSTAKA 19

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kepemimpinan dapat digambarkan sebagai suatu kemungkinan


membimbing, mendorong dan mengatur semua item dalam grup atau
organisasi Mencapai tujuan organisasi yang diinginkan untuk menghasilkan
kinerja karyawan.

Meningkatkan kinerja karyawan Ini berarti prestasi kerja seseorang atau


karyawan. Mencapai tujuan organisasi. Keterampilan dan kompetensi
pemimpin adalah faktor kunci penting untuk memotivasi karyawan untuk
melakukan pekerjaan yang lebih baik. Dalam hal ini, pengaruh pemimpin
menentukan arah.

Keterampilan dan kemampuan seorang manajer merupakan faktor kunci


dalam memotivasi karyawan untuk melakukan pekerjaan yang lebih baik.
Dalam hal ini pengaruh pemimpin membantu menentukan arah tujuan
organisasi, karena untuk mencapai tujuan organisasi diperlukan peran yang
mengatur pekerjaan agar sesuai dengan situasi kerja tertentu. Selanjutnya,
dalam menjalankan tugasnya, pemimpin hendaknya berupaya membangun
dan memelihara hubungan baik dengan bawahan agar dapat produktif.
Secara tidak langsung meningkatkan motivasi kerja karyawan.

1.2 Tujuan Penulisan


Berdasarkan Latar belakang diatas, pemakalah mengharapkan bahwa
dari makalah ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :
1. Menjelaskan Pengertian Leadership
2. Menjelaskan Gaya dan Karakter Leadership
3. Menjelaskan dasar dan sikap kepemimpinan yang baik
4. Menrinci syarat untuk menjadi pemimpi yang baik
1.3 Manfaat Penulisan
Adapun Manfaat dari makalah yang pemakalah harapkan yaitu :
1. Mengetahui apa itu Leadership
2. Bisa menjelaskan Gaya dan karakter Leadership
3. Bisa mengetahui Dasar dan sikap kepemimpinan yang baik
4. Dapat menerapkan syarat pemimpin yang baik

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Leadership


Kepemimpinan dapat didefinisikan sebagai proses yang kompleks
dimana pemimpin mempengaruhi bawahannya untuk melaksanakan dan
mencapai visi, misi dan tugas atau tujuan, sehingga membuat organisasi
lebih berkembang dan bersatu. Seorang pemimpin melakukan proses ini
dengan menerapkan kualitas kepemimpinannya, yaitu keyakinan, nilai,
etika, karakter, pengetahuan dan keterampilan yang dimilikinya.

Kepemimpinan merupakan suatu interaksi antara anggota suatu


kelompok sehingga pemimpin merupakan agen pembaharu, agen
perubahan, orang yang perilakunya akan lebih mempengaruhi orang lain
daripada perilaku orang lain yang mempengaruhi mereka, dan
kepemimpinan itu sendiri timbul ketika satu anggota kelompok
mengubah motivasi kepentingan anggota lainnya dalam kelompok
(Jusmawati, Satriawati, dan Imran 2018).

Kepemimpinan adalah suatu hubungan dalam diri seseorang atau


pemimpin yang mempengaruhi orang lain untuk secara sadar bekerja
dalam suatu hubungan tugas untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
Manajemen adalah proses pengorganisasian dan pencapaian efisiensi
untuk membuat keputusan yang diinginkan. Manajemen adalah
serangkaian bagaimana pengaturan dan situasi didistribusikan pada
waktu tertentu.

Berikut pendapat para ahli mengenai Kepemimpinan :

a) Menurut Stoner, (1996 ) menyatakan bahwa kepemimpinan


adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktifitas yang
berkaitan dengan pekerjaan dari anggota kelompok.
b) Menurut Wahjosumidjo (1999 ) bahwa seorang pemimpin
memiliki kecerdasan, pertanggung jawaban, sehat dan memiliki
sifat sifat antara lain Dewasa, keleluasaan hubungan sosial,
motivasi diri dan dorongan prestasi serta sikap hubungan kerja
kemanusiaan. Sebaliknya dalam realitas sosial modern, juga
dikenal pemimpin karismatik, terutama dalam lingkungan sosial
dan politik.

5
c) Menurut Tead;Terry;Hoyt . Definisi kepemimpinan menurutnya
adalah sebuah kegiatan ataupun sebuah seni untuk
mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sama yang
didasarkan kepada kemampuan yang dimiliki oleh orang itu guna
membimbing orang lain didalam usaha mencapai berbagai tujuan
yang ingin dicapai oleh kelompok.
d) Menurut Salusu (1988 ) bahwa Kepemimpinan ditafsirkan
sebagai kekuatan yang menyeleksi mimpimimpi seseorang dan
kemudiannya menetapkan tujuan hidup seseorang.
Kepemimpinan dalam 5 pandangannya berarti sesuatu daya yang
mampu menggerakkan seseorang dari dalam dirinya dan
mengarahkan seseorang kepada sukses pencapaian misi
(organisasi).
e) Menurut Geneen (1984), bahwa kepemimpinan sebagai
seperangkat kemampuan individual yang sangat subyektif dan
sulit diukur secara kualitatif dengan angka. Kemampuan
seseorang mempengaruhi orang lain adalah bersumber dari hati
nurani yang sangat subyektif tersebut. Oleh karena tidak punya
ukuran obyektif, kepemimpinan tidak dapat diajarkan, apalagi
ditiru oleh seseorang sejak dilahirkan. Mantan Presiden Amerika,
mengatakan bahwa Pengaruh Kepemimpinan dan Team Work
terhadap Kinerja Karyawan di Koperasi Sekjen Kemdikbud
Senayan Jakarta kepemimpinan adalah sebuah seni yang sangat
special dimiliki seseorang. Untuk melaksanakannya diperlukan
visi yang besar dari seseorang yang menjadi pemimpin. Potensi
kepemimpinan visioner seorang pemimpin dapat bersumber dari
potensi mengembangkan seni dan kepemimpinan.
Kepemimpinan tidak dapat terlepas dari konsep pemimpin yang
komprehensif.

Kepemimpinan memiliki 2 fungsi utama yakni :


1. Fungsi-fungsi yang berhubungan dengan tugas (task
related) atau pemecahan masalah. Ini menyangkut
pemberian saran penyelesaian, informasi dan pendapat.
2. Fungsi-fungsi pemeliharaan kelompok (group
maintenance) atau sosial. Fungsi ini mencakup segala
sesuatu yang dapat membantu kelompok berjalan lebih
lancar, penengahan perbedaan pendapat, dan sebagainya.

6
Fungsi dari kepemimpinan juga memiliki fungsi kepada para
pemimpin sebagai berikut antara lain sebagai berikut :
a. Sebagai pemimpin; Menurut fungsi ini, seorang pemimpin
organisasi dapat melaksanakan pengawasan (controling),
memerintahkan (commanding), mengorganisasikan
(organizing), dan mentransformasikan kebutuhan.
b. Sebagai manajer; Menurut fungsi ini, seorang manajer
dapat mengadakan perencanaan (planning),
pengorganisasian (organizing), pengadaan staf (staffing),
pengarahan/bimbingan (directing), pengkoordinasian
(coordinating) pelaporan (reporting), dan penganggaran
(budgeting).
c. Sebagai administrator; Menurut fungsi ini, seorang
administrator dapat mengadakan formulasi (perumusan)
kebijakan administrasi, menyediakan, mengelola dan
menyimpan dengan baik dan rapi.
d. Sebagai pengorganisasian. Menurut fungsi ini, yakni
mengatur tugas, wewenang dan tanggung jawab, serta
sumber daya.
dan secara garis besarnya fungsi kepemimpinan adalah sebagai berikut :
1. Memprakarsai struktur organisasi;
2. Menjaga koordinasi dan integrasi di dalam organisasi agar
dapat berjalan dengan efektif;
3. Merumuskan tujuan institusional atau organisasional dan
menentukan sarana serta cara-cara yang efisien dalam
mencapai tujuan tersebut;
4. Mengatasi pertentangan serta konflik-konflik yang muncul
dan mengadakan evaluasi serta evaluasi ulang;
5. Mengadakan revisi, perubahan, inovasi, pengembangan,
dan penyempurnaan dalam organisasi.

7
2.2 Gaya dan Karakter Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan adalah metode yang digunakan seorang
pemimpin untuk mempengaruhi perilaku orang lain. Setiap pemimpin
memiliki gaya yang ingin memancarkan kepemimpinannya.

Ada banyak definisi mengenai gaya kepemimpinan berikut


adalah definisi gaya kepemimpinan menurut para ahli :

Menurut Kartono (2008) “gaya kepemimpinan adalah sifat,


kebiasaan, tempramen, watak dan kepribadian yang membedakan
seorang pemimpin dalam berinteraksi dengan orang lain”.

Menurut Miftah, Thoha. (2012) “gaya kepemimpinan


merupakan norma prilaku yang digunakan oleh seseorang pada saat 9
orang tersebut mencoba mempengaruhi prilaku orang lain atau
bawahan”.
Menurut Herujito (2009 ) “gaya kepemimpinan bukan bakat,
oleh karena itu gaya kepemimpinan dipelajari dan dipraktekan dalam
penerapannya harus sesuai dengan situasi yang dihadapi”

Menurut Bangun (2012 ), ada empat gaya kepemimpinan


berdasarkan model jalur-sasaran yang terdiri dari:
1. Kepemimpinan Direktif (directive leadership), bawahan
mengetahui apa yang diharapkan dari mereka, dan pemimpin
memberi pengarahan yang spesifik dalam menyelesaikan tugas.
2. Kepemimpinan Suportif (Supportive leadership), pemimpin
dengan sikap ramah, dan menunjukkan perhatian besar kepada
para bawahannya.
3. Kepemimpinan Partisipatif (partisipative leadership), pemimpin
berkonsultasi dan menggunakan saran dari bawahan sebelum
mengambil keputusan.
4. Kepemimpinan berorientasi pada prestasi (the
achievmentoriented leadership), pemimpin menetapkan
serangkaian sasaran yang menantang dan mengharapkan mereka
bisa mengerjakan dengan hasil yang baik.

Menurut Susilo Martoyo (1996) gaya kepemimpinan


diantaranya:
a. Gaya kepemimpinan Direktif Otokratif

8
Gaya kepemimpinan ini memberikan peluang yang sangat
luas kepada pemimpin untuk melaksanakan otoritasnya,
sedangkan kebebasan bawahan untuk mengemukakan pendapat
sangat terbatas. Pemimpin merupakan pusat komando, pusat
perintah terhadap bawahan.

b. Gaya Kepemimpinan Persuasif


Pemimpin melaksanakan otoritas dan kontrol terutama
dalam proses pemecahan masalah dan pengambilan keputusan.
Pemimpin memperhatikan masukan-masukan dari bawahan,
bawahan mendapat kebebasan terbatas untuk mengemukakan
pendapatnya, mereka diikut sertakan dalam pengambilan
keputusan. Dalam hal ini, putusan pimpinan merupakan
keputusan bersama meskipun jumlah/persentase masukan dari
bawahan masih terhitung minim.

c. Gaya Kepemimpinan Konsultatif


Pemimpin memberikan kesempatan yang luas kepada
bawahan untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. Cara
yang ditempuh adalah menyajikan rancangan yang bersifat
sementara. Rancangan tersebut ditawarkan kepada bawahan,
yang masih terbuka kemungkinan adanya perubahan. Dengan
cara ini pemimpin berkesempatan menguji gagasannya kepada
bawahannya melalui proseskonsultasi. Cara ini juga
memberikan peluang yang luas bagi bawahan untuk
mengemukakan pendapatnya secara bebas dalam membuat
suatu keputusan manajemen.

d. Gaya Kepemimpinan Partisipatif


Pemimpin memberikan kesempatan dan kebebasan yang
seluas-luasnya kepada bawahan untuk mengemukakan
pendapatnya. 11 Pemimpin dan bawahan bekerjasama secara
penuh dalam team. Cara lain, pemimpin dan bawahan bekerja
dalam team tetapi pemimpin tidak berperan langsung melainkan
mendelegasikan kepada staff senior. Pendelegasian pembuatan
keputusan menunjukan adanya kebebasan bertindak dalam
batas tertentu, meskipun bawahan sangat dominan tetapi tetap
tanggung jawab berada pada pimpinan.

9
e. Gaya Kepemimpinan Musyawarah
Kepemimpinan berdasarkan tata nilai kebersamaan yang
diwujudkan dalam bentuk kekeluargaan dan gotong royang,
tindakan pemimpin ditandai oleh rasa tolong menolong, saling
membantu dan berkerja sama berdasarkan kasih sayang, serta
tetap berpegang pada efisiensi dan efektif. Tindakan yang
dilakukan oleh pemimpin dalam pengambilan keputusan
mengikuti prosedur penentuan masalah, pengumpulan data,
analisa data dan pengambilan kesimpulan

f. Gaya dengan orientasi tugas (task oriented)


KKM berorientasi tugas mengarahkan dan mengatasi
bawahan secara tertutup untuk menjamin bahwa tugas
dilaksanakan sesuai yang diinginkannya. KKM dengan gaya
kepemimpinan ini lebih memperhatikan pelaksanaan pekerjaan
daripada pengembangan dan pertumbuhan anggota awak kapal
itu sendiri.

g. Gaya dengan orientasi karyawan (employee oriented)


KKM berorientasi karyawan mencoba untuk lebih
memotivasi bawahan dibanding mengawasi mereka. Mereka
mendorong para anggota kelompok untuk melaksanakan tugas-
tugas dengan 12 memberikan kesempatan bawahan untuk
berpartisipasi dalam pembuatan keputusan, menciptakan
suasana persahabatan serta hubungan-hubungan saling
mempercayai dan menghormati dengan para anggota kelompok.

menurut G. R. Terry yang dikutif Maman Ukas, bahwa


pendapatnya membagi tipe-tipe kepemimpinan menjadi 6, yaitu :
1. Tipe kepemimpinan pribadi (personal leadership).
Dalam system kepemimpinan ini, segala sesuatu tindakan
itu dilakukan dengan mengadakan kontak pribadi. Petunjuk itu
dilakukan secara lisan atau langsung dilakukan secara pribadi oleh
pemimpin yang bersangkutan. 2. Tipe kepemimpinan non pribadi
(non personal leadership). Segala sesuatu kebijaksanaan yang
dilaksanakan melalui bawahan-bawahan atau media non pribadi
baik rencana atau perintah juga pengawasan.

10
2. Tipe kepemimpinan otoriter (autoritotian leadership).
Pemimpin otoriter biasanya bekerja keras, sungguh-sungguh, teliti
dan tertib. Ia bekerja menurut peraturanperaturan yang berlaku
secara ketat dan instruksi-instruksinya harus ditaati.

3. Tipe kepemimpinan demokratis (democratis leadership).


Pemimpin yang demokratis menganggap dirinya sebagai
bagian dari kelompoknya dan bersama-sama dengan kelompoknya
berusaha bertanggung jawab tentang terlaksananya tujuan bersama.
Agar setiap anggota turut bertanggung jawab, maka seluruh
anggota ikut serta dalam segala kegiatan, perencanaan,
penyelenggaraan, pengawasan, dan penilaian. Setiap anggota
dianggap sebagai potensi yang berharga dalam usahan pencapaian
tujuan.

4. Tipe kepemimpinan paternalistis (paternalistis leadership).


Kepemimpinan ini dicirikan oleh suatu pengaruh yang
bersifat kebapakan dalam hubungan pemimpin dan kelompok.
Tujuannya adalah untuk melindungi dan untuk memberikan arah
seperti halnya seorang bapak kepada anaknya.

5. Tipe kepemimpinan menurut bakat (indogenious leadership).


Biasanya timbul dari kelompok orang-orang yang informal
di mana mungkin mereka berlatih dengan adanya system kompetisi,
sehingga bisa menimbulkan klik-klik dari kelompok yang
bersangkutan dan biasanya akan muncul pemimpin yang
mempunyai kelemahan di antara yang ada dalam kelempok tersebut
menurut bidang keahliannya di mana ia ikur berkecimpung.

Sedangkan karakteristik kepemimpinan yang ideal menurut


Sahadi, Otong Husni Taufiq , Ari Kusumah Wardani (2020) yaitu :

a) Cerdas. Kecerdasan didapat dari hasil belajar, sehingga kaya


akan ilmu pengetahuan. Jika seseorang akan cerdas, maka
sangat diperlukan semangat belajar dengan tekun dan rajin.
Dalam hal ini seorang pemimpin akan bisa dengan cepat dan
tepat membuat suatu. Lagi pula semua permasalahan akan cepat
terselesaikan.

11
b) Bertanggung jawab. Seorang pemimpin yang ideal harus
Bertanggung jawab, dalam artian bahwa bertanggung jawab
terhadap dirinya dan juga terhadap anggotanya dalam suatu
organisasi. Bertanggung jawab salah satu beban terberat, namun
terasa ringan jika dibarengi dengan iman dan taqwa.

c) Jujur. Seorang pemimpin yang ideal harus jujur, sehingg akan


mampu untuk terbuka pada anggotanya dalam segala kebijakan
yang diambil. Seorang pemimpin yang mempunyai sifat jujur,
pasti akan membuat seluruh anggota percaya terhadap segala
perkataan dan tindakannya. Akan cepat diikuti dan
dilaksanakan oleh seluruh anggota organisasinya.

d) Dapat dipercaya. Seorang pemimpin yang ideal harus dapat


dipercaya, sehingg akan mampu untuk saling percaya dan tidak
ada kecurigaan. Kepercayaan inilah yang memacu setiap
anggota untuk lebih maju. Intinya jangan sampai membuat
suatu tindakan yang salah, sehingga akan menjadikan
ketidakpercayaan. e. Inisiatif. Seorang pemimpin yang ideal
harus inisiatif, sehingga akan mampu untuk memutuskan segala
hal dengan benar. Selain itu juga memiliki kemampuan untuk
menemukan solusi yang baik demi kemajuan organisasinya.

e) Konsisten dan tegas. Konsisten dalam artian bahwa seorang


pemimpin akan mampu menjalankan setiap aturan dan
kebijakan. Sedangkan tegas yang dalam artian bahwa seorang
pemimpin tidak membebaskan anggotanya, namun juga tidak
mengekang anggotanya.

f) Adil. Seorang pemimpin yang ideal harus berbuat adil,


sehingga mampu untuk memperlakukan anggotanya dengan
perlakuan yang sama sesuai dengan tugas dan bidangnya
masingmasing. Begitu juga seorang pemimpin tidak memihak
pada salah satu anggota, melainkan semua anggota.

12
g) Lugas. Seorang pemimpin yang ideal harus lugas, sehingga
akan mampu untuk menjelaskan pemikirannya secara langsung
dan tidak bertele-tele.

2.3 Dasar dan sikap Kepemimpinan yang baik

Dalam organisasi ada


tiga komponen
penting yaitu orang,
kerjasama dan tujuan
bersama yang mana
ketiga komponen
tersebut tidak berdiri
sendiri melainkan
saling

13
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-
orang) dalam
kehidupan organisasi
atau ketata
lembagaan

14
sering disebut
dengan istilah
pegawai atau
personel. Pegawai
atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau
warga organisasi,
yang menurut
fungsi dan
tingkatannya terdiri

15
dari unsur pimpinan
(administrator)
sebagai unsur
tertinggi dalam
organisasi, para
manajer yang
memimpin
suatu unit satuan
kerja sesuai dengan
fungsinya masing-
masing dan para

16
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :

17
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)

18
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
Dalam organisasi ada tiga
komponen penting yaitu
orang, kerjasama dan
tujuan
bersama yang mana ketiga
komponen tersebut tidak
berdiri sendiri melainkan
saling

19
mendukung sehingga
membentuk suatu
kesatuan yang utuh.
Unsur- unsur
organisasi diuraikan
sebagai berikut :
1) Man (orang-orang)
dalam kehidupan
organisasi atau ketata
lembagaan
sering disebut dengan
istilah pegawai atau
personel. Pegawai atau

20
personnel terdiri dari
semua anggota atau warga
organisasi, yang menurut
fungsi dan tingkatannya
terdiri dari unsur
pimpinan (administrator)
sebagai unsur tertinggi
dalam organisasi, para
manajer yang memimpin
suatu unit satuan kerja
sesuai dengan fungsinya
masing-masing dan para
            Menurut pendapat Sheila Murray Bethel dalam bukunya yang
berjudul : “Making A Difference”, terdapat 13 (tiga belas) sifat
kepemimpinan, antara lain :
a. Memiliki visi dan misi;
b. Memiliki strategi dan pemikiran yang mampu memikat orang
lain; d. Memiliki etika untuk membangun kepercayaan anak
buah;

21
c. Mampu menciptakan perubahan untuk masa depan;
d. Peka untuk menciptakan loyalitas;
e. Berani mengambil resiko,
f. Memiliki kemampuan dalam mengambil keputusan;
g. Mampu mengambil keputusan yang bijaksana;
h. Mampu berkomunikasi secara efektif;
i. Mampu membangun tim;
j. Memiliki keberanian bertindak;
k. Memiliki komitmen yang kuat, dan
l. Memiliki sifat jujur.

Sifat-sifat Kepemimpinan Berbagai studi perbandingan sifat-sifat


pemimpin cenderung lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih
tinggi, lebih ramah, dan lebih percaya diri dari pada yang lain dan
mempunyai kebutuhan akan kekuasaan lebih besar.

Tetapi kombinasi sifat-sifat tertentu yang akan membedakan antara


pemimpin atau calon pemimpin dari pengikut, belum pernah ditemukan.
Sehingga timbul anggapan para peneliti sifat-sifat kepemimpinan bahwa
pemimpin dilahirkan, bukan dibuat, atau seseorang itu dilahirkan membawa
atau tidak membawa sifat-sifat yang diperlukan bagi seorang pemimpin.

Penemuan-penemuan lanjutan Seorang peneliti Edwin Ghiselli


dalam penelitian ilmiahnya telah menunjukkan sifat-sifat tertentu yang
tampaknya penting untuk kepemimpinan efektif. Sifat-sifat tersebut adalah
sebagai berikut:
1. Kemampuan dalam kedudukannya sebagai pengawas
(supervisory ability).
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan.
3. Kecerdasan.
4. Ketegasan (decisiveness).

22
5. Kepercayaan diri.
6. Inisiatif.

Sedangkan Keith Davis mengikhtisarkan empat ciri atau sifat


utama yang mempunyai pengaruh terhadap kesuksesan kepemimpinan
organisasi:
1. Kecerdasan.
2. Kedewasaan dan keluasan hubungan sosial.
3. Motivasi diri dan dorongan berprestasi, dan
4. Sikap-sikap hubungan manusiawi.

2.4 Syarat menjadi pemimpin yang baik

Ada beberapa syarat-syarat kepemimpinan yang harus ada dalam


seorang pemimpin. Syarat-syarat tersebut merupakan hal yang pokok yang
harus dimiliki seorang pemimpin agar dalam memimpin ia mempunyai
kekuasaan dan wibawa sebagai seorang pemimpin.

Menurut Stogdill dalam bukunya Personal Factor Associated with


Leadership yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya Pemimpin
dan Kepemimpinan mengatakan bahwa pemimpin itu harus mempunyai
kelebihan, yaitu:
1. Kapasitas meliputi: kecerdasan, kewaspadaan, kemampuan
berbicara dan kemampuan menilai.
2. Ilmu pengetahuan yang luas
3. Tanggungjawab, mandiri, berinisiatif, tekun, ulet, percaya diri,
agresif, dan punya hasrat untuk unggul.
4. Partisipasif aktif, memiliki sosialbilitas tinggi, mampu bergaul,
kooperatif, atau suka bekerja sama, mudah menyesuaikan diri,
punya rasa humor.
5. Status meliputi kedudukan sosial-ekonomi yang cukup tinggi,
populer, tenar (Kartono, 1994).

23
Dari uraian di atas bahwa untuk menjadi seorang pemimpin harus
mempunyai kecerdasan, tanggungjawab, serta mempunyai kedudukan
sosial yang tinggi di dalam suatu masyarakat.

Abdul Sani dalam bukunya Manajemen Organisasi mengemukakan adanya


beberapa syarat yang harus dimiliki oleh seorang pemimipin suapaya
dalam memimpinnya bawahannya lebih efektif yaitu:
1. Kemampuan pengawasan dalam kedudukan atau
pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, terutama pengarahan
dan pengawasan pekerjaan orang lain (para bawahan).
2. Kebutuhan akan prestasi dalam pekerjaan, mencakup
pencarian tanggungjawab dan keinginan untuk sukses.
3. Kecerdasan, mencakup kebijaksanaan, pemikiran, kreatif
dan daya pikir.
4. Ketegasan atau kemampuan untuk membuat keputusan-
keputusan dan memecahkan masalah-masalah dengan cakap
dan tepat.
5. Kepercayaan diri atau pandanngan terhadap dirinya sebagai
kemampuan untuk menghadapi masalah-masalah.
6. Inisiatif atau kemampuan untuk bertindak tidak tergantung
mengembangkan serangkaian aktivitas dan menemukan
cara-cara baru atau inovasi (Sani, 1987).
Dari uraian di atas syarat menjadi seorang pemimpin adalah
mampu melaksanakan fungsi manajemen, mampu memberikan
penghargaan kepada para bawahan, cerdas, tegas dalam membuat suatu
keputusan, percaya diri serta mempunyai pemikiran yang inovatif.

Ordway Tead yang dikutip oleh Kartini Kartono dalam bukunya


Pemimpin dan Kepemimpinan mengemukakan bahwa syarat seorang
pemimpin harus mempunyai 10 (sepuluh) sifat, yaitu:
1. Energi jasmani dan mental dalam artian pemimpin memiliki
tenaga jasmani dan rohani yang luar biasa: yaitu mempunyai
daya tahan, keuletan, kekuatan atau tenaga yang istimewa yang
tampaknya tidak pernah akan habis.
2. Kesadaran akan tujuan dan arah yaitu ia memiliki keyakinan
yang teguh akan kebenaran dan kegunaan dari semua perilaku
yang dikerjakan; dia tahu kemana arah yang akan ditujunya,
serta memberikan manfaat bagi diri sendiri maupun kelompok
yang dipimpinnya.

24
3. Antusiasme dalam melakukan pekerjaan dan tujuan yang akan
dicapai itu harus sehat, berarti, bernilai, memberikan harapan-
harapan yang menyenangkan, memberikan sukses, dan
menimbulkan semangat serta spirit de corps.
4. Keramahan dan kecintaan ialah pemimpin harus mempunyai
rasa kasih sayang, cinta, simpati yang tulus, disertai kesediaan
berkorban bagi pribadi-pribadi yang disayangi.
5. Integritas ialah pemimpin harus mempunyai sifat terbuka,
kejujuran, ketulusan hati serta sejiwa dan seperasaan dengan
anak buahnya.
6. Penguasaan teknis, pemimpin harus mempunyai kemahiran
teknis tertentu, agar ia mempunyai kewibawaan dan kekuasaan
untuk memimpin kelompoknya.
7. Ketegasan dalam pengambilan keputusan, adalah pemimpin
harus harus dapat mengambil keputusan secara tepat, tegas dan
tepat, sebagai hasil dari kearifan dan pengalamannya
8. Kecerdasan adalah kemampuan pemimpin untuk melihat dan
memahami dengan, mengerti sebab dan akibat kejadian,
menemukan hal-hal yang krusial dan cepat menemukan cara
penyelesaiannya dalam waktu singkat. Kecerdasan dan
originalitas yang disertai dengan imajinasi tinggi dan rasa
humor, dapat dengan cepat mengurangi ketegangan dan
kepedihan-kepedihan tertentu yang disebabkan oleh masalah-
masalah sosial yanmg gawat dan konflik-konflik ditengah
masyarakat.
9. Keterampilan mengajar ialah pemimpin harus mampu
menuntun, mendidik, mengarahkan, mendorong dan
menggerakan anak buahnya untuk berbuat sesuatu yang baik.
10. Kepercayaan (faith) adalah pemimpin harus memiliki
keprcayaan terhadap anak buahnya (Kartono, 1994).

Kesimpulan dari pendapat di atas bahwa untuk menjadi seorang


pemimpin diperlukan sifat-sifat kepemimpinan di mana seorang pemimpin
harus mempunyai energi dan jasmani yang sehat serta mampu melihat
organisasi secara keseluruhan sehingga apa yang dibutuhkan oleh
organisasi dapat terlihat oleh pemimpin dengan demikian tujuan organisasi
dapat tercapai.

25
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Kepemimpinan secara harfian berasal dari kata pimpin. Kata pimpin
mengandung pengertian mengarahkan, membina atau mengatur, menuntut
dan juga menunjukkan ataupun mempengaruhi. Kepemimpinan adalah
rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku
orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai
tujuan yang telah ditetapkan.

Fungsi-fungsi kepemimpinan bagi seorang manajer adalah fungsi


perencanaan, fungsi memandang ke depan, fungsi pengembangan loyalitas,
fungsi pengawasan, fungsi mengambil keputusan, dan fungsi memberi
motivasi.

Dasar dan sikap kepemimpinan yang baik bergantung pada Sifat-sifat


Kepemimpinan Berbagai studi perbandingan sifat-sifat pemimpin cenderung
lebih tinggi, mempunyai tingkat kecerdasan lebih tinggi, lebih ramah, dan
lebih percaya diri dari pada yang lain dan mempunyai kebutuhan akan
kekuasaan lebih besar.

sedangkan syarat menjadi seorang pemimpin adalah mampu


melaksanakan fungsi manajemen, mampu memberikan penghargaan kepada
para bawahan, cerdas, tegas dalam membuat suatu keputusan, percaya diri
serta mempunyai pemikiran yang inovatif

.
Saran
Ada baiknya praktek dalam penerapan actuating bisa dilakukan, sebab
POAC adalah hal penting yang harus dikuasi oleh mahasiswa terutama jurusan
manajemen dalam penerapannya di masyarakat kelak, baik dalam organisasi
maupun perusahaan.

26
DAFTAR PUSTAKA

Susilo, Martoyo, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi 4, Yogyakarta,.


BPFE. Wiyadi, 2003

Kartono, Kartini, 2008 : Pemimpin dan Kepemimpinan. Jakarta : PT. Raja.


Grafindo Persada.

Miftah Thoha. 2012. Kepemimpinan Dalam Manajemen: PT.Raja Grafindo.


Persada, Jakarta. Manan Bagir. 2001.

Kusnadi dkk.2005. Pengantar Manajemen: Unibraw Malang, Malang

Rivai, Veitzal. 2004. Kepemimpinan, PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta

Herujito, Yayat M. 2006. Dasar-Dasar Manajemen. PT Grasindo. Jakarta.

Bangun, Wilson. 2012. “Manajemen Sumber Daya Manusia”. Jakarta: Erlangga.


Dahlan,. Hendriansyah. 2012

Kartini Kartono  (1994). Pemimpin Dan Kepemimpinan: Apakah Pemimpin


Abnormal Itu?

Abdul San i(1987), Manajemen Organisasi, (Jakarta: PT. Bina Aksara)

http://repository.unimar-amni.ac.id/1827/2/BAB%20II%20bimbingan.pdf

https://www.dictio.id/t/apa-saja-gaya-gaya-kepemimpinan-didalam-manajemen-
organisasi/16035/2

https://manajemen.uma.ac.id/2021/06/sikap-kepemimpinan-dalam-organisasi-
untuk-mencapai-tujuan/

http://eprints.polsri.ac.id/5965/3/Bab%202%20Cetak.pdf

27
https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/683/jbptunikompp-gdl-novalsumar-34107-7-
unikom_n-a.pdf

https://fliphtml5.com/ckymq/enof/basic

https://repository.uin-suska.ac.id/4080/7/em.pdf

28

Anda mungkin juga menyukai