Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

“LAPORAN OBSERVASI PONDOK PESANTREN AL-AMIEN PRENDUAN”

Dosen Pengampu:
Dr. Nur Wakhidah, M.Si

Disusun oleh:
Mariyatul Qibtiyyah (06041021048)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL SURABAYA
2022

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT atas limpahan rahmat, karunia, dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyusun laporan ini dengan baik dan lancar. Tak lupa
pula sholawat serta salam kita junjungkan kepada nabi besar kita Muhammad SAW yang telah
membimbing umat manusia dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang yakni
agama Islam.
Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah biokimia. Dalam penulisan laporan praktikum ini, penulis menyajikan hal-hal yang
merujuk pada pembahasan mengenai pondok pesantren. Dengan judul dari laporan kami yaitu
Laporan Observasi Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Penulis mengucapkan terima kasih banyak kepada Ibu Dr. Nur Wakhidah, M.Si. yang
telah membimbing penulis untuk segera menyelesaikan laporan ini dengan baik dan tepat waktu.
Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang ikut membantu dalam penyusunan laporan
ini baik secara moral dan materi sehingga laporan ini dapat selesai tepat waktu. Penulis juga
berharap laporan ini dapat memberikan prospektif baru bagi pembaca. Penulis mengharapkan
kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Wassalamualaikum Wr.Wb

Surabaya, 24 Desember 2022

Penulis

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................................................................................II
DAFTAR ISI..............................................................................................................................................III
BAB 1.......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN........................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang....................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II.......................................................................................................................................................5
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................................................5
2. 1 Latar Belakang Berdirinya Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Al-Amien Prenduan........................................5
2.2 Sejarah Berdirinya berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan....................6
2.3 Visi dan misi berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan.............................7
BAB III......................................................................................................................................................9
PROGRAM DAN KURIKULUM PENDIDDIKAN............................................................................................9
3.1 Tujuan Institusional pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan...................................9
3.2 Materi Dan Program Pendididkan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan............9
3.3 Proses Transformasi Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan...............................14
3.4 Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan......................17
BAB IV....................................................................................................................................................18
DISIPLIN DAN TATA TERTIB....................................................................................................................18
4.1 Bahasa Komunikasi......................................................................................................................18
4.2 Kewajiban Dan Larangan.............................................................................................................18
4.3 kegiatan harian dan mingguan....................................................................................................20
4.4 Sarana Pendidikan.......................................................................................................................23
BAB V.....................................................................................................................................................24
PENUTUP...............................................................................................................................................24
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................................24
5.2 Saran…………………………………………………………………………………………………………………………………..…..24

LAMPIRAN.............................................................................................................................................25
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Ma’had Tahfidh Al-Qur’an, sebuah Lembaga Pendidikan Pesantren tingkat menengah


dan atas yang berada dibawah naungan Yayasan Al- Amien Prenduan (YAP), didirikan
pada tanggal 21 September 1991 dengan lembaga formal SMP (putra) kemudian SMU
Tahfidz (putra) pada tanggal 01 Juli 1993 dan MA Keagamaan (putra) pada tanggal 09
Agustus 1999.
Karena adanya permintaan dari wali santri untuk membuka lembaga serupa khusus
putri, maka pada tanggal 08 Desember 2004 Ma’had Tahfidh Al-Qur’an khusus putri
diresmikan oleh majlis kiyai.
Ma’had Tahfidh Al-Qur’an bertujuan untuk mencetak kader-kader “Ulama dan
Cendikiawan”, yang berjiwa IMTAQ dan berjiwa IPTEK dan memiliki ciri-ciri khusus
sebagai “Huffadh/Hamalatul Qur’an” yang mampu mengimplementasikan nilai ajaran dan
isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sejarah berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan?
2. Apa Visi dan Misi pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan?
3. Bagaimana program dan kurikulum Pendidikan dari pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-
Amien Prenduan?
4. Bagamana cara menerapkan disiplin dan tatatertib di pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-
Amien Prenduan?

1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui sejarah berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien
Prenduan?

2. Untuk mengetahui Visi dan Misi pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan?
3. Untuk mengetahui program dan kurikulum Pendidikan dari pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an
Al-Amien Prenduan?
4. Untuk mengetahui cara menerapkan disiplin dan tatatertib di pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an
Al-Amien Prenduan?

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2. 1 Latar Belakang Berdirinya Ma’had Tahfidh Al-Qur’an Al-Amien Prenduan


Secara historis ada beberapa sumber inspirasi yang melatarbelakangi berdirinya Ma’had
Tahfidh Al-Qur’an Al-Amien Prenduan, antara lain :
1. Kejayaan Islam di abad keemasannya, ditandai dengan munculnya tokoh-tokoh yang sejak
dini telah ditanamkan kecintaan dan komitmen yang kuat pada Al-Qur’an dan As-sunnah,
sehingga mereka rata-rata hafal Al-Qur’an sejak kecil dan menguasai ilmu-ilmunya
(Qiraatan, hifdzan, fahman watafsiran) serta mampu mengamalkan ajaran-ajarannya secara
kaffah. Hal ini tercermin pada pola hidup mereka yang penuh zuhud dan waro’,
kemampuan memadukan fikir dan dzikir, sikap yang positif dan pandangan yang
undichotomis terhadap IPTEK, ruhul jihad dan ijtihad yang tinggi untuk berjasa sebesar-
besarnya bagi Agama dan umat manusia, semangat yang tak pernah padam untuk berkreasi
dan berprestasi dalam berbagai bidang.
2. Semangat untuk memberikan kontribusi yang besar bagi upaya penggalian dan
pengembangan IPTEK dari para khalifah, ulama, dan cendikiawan muslim yang terkenang
dalam sejarah melalui berdirinya universitas-universitas Islam. Secara implisit telah diakui
sebagai pemberi ilham bagi berdirinya universitas-universitas di Eropa. Demikian pula
‘baitul hikmah‘ ( the house of wisdom ) perpustakaan terbesar dikota Baghdad yang
didirikan oleh khalifah Al-Makmun, dan menjadi tempat berkumpulnya para ulama’ dan
cendikiawan dari berbagai penjuru dunia yang telah mampu memberikan kontribusi dalam
pengembangan IPTEK pada zaman itu.
3. Perkembangan IPTEK pada Era Globalisasi dan informasi saat ini tidak saja menuntut para
santri masa depan untuk menguasai pengetahuan luas dan teknologi canggih atau memiliki
kemampuan antisipatif tehadap setiap perubahan yang terjadi diluar dirinya (baik yang
bersifat mikro maupun yang bersifat makro), tapi lebih dari itu mereka harus memiliki
akidah yang kuat dan sikap mental yang tangguh yang bersumber dan mengacu pada Al-
Qur’anul Karim (Khuluquhu Al-Qur’an), agar mereka bisa memberikan kontribusi yang
lebih bermakna bagi upaya tercapainya “Izzil Islam Walmuslimien “.
4. Tradisi pendirian jamaah Tahfidh Al-Qu’an di berbagai masjid timur tengah yang telah
mampu melahirkan beribu-ribu hafidz dan ulama’ yang sekaligus berfungsi sebagai tokoh
pemimpin umat formal dan informal, ilmuwan, teknokrat, dan budayawan yang telah
memperoleh pengakuan dunia Internasional.

5. Tradisi turun- temurun di Kalangan Keluarga Besar Syaikh Ismail Mandurah (buyut para
pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan saat ini). Seorang ulama’ Muhaffidz kota
Sampang yang kemudian banyak melahirkan para huffadz di Indonesia dan di Mekkah Al-
Mukarromah. Suatu tradisi yang seharusnya dilestarikan oleh cucu-cucunya.
2.2 Sejarah Berdirinya berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien
Prenduan

Bermula dari ide penjurusan untuk siswa-siswa kelas V TMI sebagai upaya
pengembangan dan penyaluran bakat, dan upaya profesionalisasi kader-kader Pondok
Pesantren Al-Amien Prenduan. Tepatnya pada tahun 1975 diambillah langkah awal
menuju tercapainya ide tersebut, yaitu pembentukan kelompok-kelompok belajar. Dan
diantaranya adalah kelompok penghafal Al-Qur’an. Hasil kelompok ini ada yang
melanjutkan ke luar dan ke dalam negeri, mengabdi di tengah-tengah masyarakat,
dan ada pula yang menjadi guru di Ma’had Tahfidh Al-Qur’an yang ada sekarang.

Pada tahun 1989 Dr. Kamil Salamah Duqs, pembantu sekjen Robithah Alam Islami
urusan riset dan perguruan tinggi berkunjung ke Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan.
Pada kesempatan itu beliau mengajukan ide pendirian sebuah lembaga pendidikan yang
mensintesakan system TMI Al-Amien Prenduan dengan Madrasah Al-Qur’an Tebu
Ireng jombang.
Pada tahun 1990, Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan membuka pendaftaran
baru untuk calon anggota jama’ah tahfidh al-qur’an. Alhamdulillah peminatnya cukup
banyak, tercatat 100 pendaftar dan setelah melalui seleksi terpilih 78 orang sebagai
anggota resmi.
Kedatangan Syaikh Bakar Abbas Humais tahun 1990, mantan duta Saudi Arabia
untuk Indonesia di Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan memberikan barokah besar
bagi terealisasinya perubahan dari jama’ah tahfidh menjadi ma’had. Beliau
mengemukakan hasrat Syaikh Ahmad Hasan Al-Fatihy (dermawan Saudi) untuk
mendirikan Ma’had Tahfidh Al- Qur’an.
Berdasarkan hasrat itulah, maka disusunlah sebuah rencana besar pendirian ma’had
tersebut meliputi bangunan fisik, kurikulum dan proyek lembaga termasuk pendanaan
ma’had, dilanjutkan dengan penelitian keberbagai pondok. Sebagai realisasi dari
rencana besar itu, maka dikirimlah surat pemberitahuan kepada 50 orang wali santri
kelas I TMI Al-Amien terbaik untuk memperoleh kesempatan emas menjadi santri
perdana Ma’had Tahfidh Al-Qur’an dan setelah melalui seleksi terpilihlah 28 orang.
Pada tanggal 12 Rabi’ul awwal 1412H. bertepatan 21 September 1991 diresmikan
berdirinya oleh pengasuh Pondok Pesantren Al-Amien Prenduan KH. Moh. Tidjani
Jauhari, MA.
Pada tanggal 24 Rajab 1412 H. /29 Januari 1992 M diresmikan pula penggunaan
Gedung Sekolah Ma’had Tahfidh Al-Qur’an, sumbangan Syaikh Al-Fatihi bersamaan
dengan Wisuda Perdana Sekolah Tinggi Agama Islam Al-Amien (PTA).
Karena adanya permintaan dari wali santri untuk membuka lembaga serupa khusus
putri, maka pada tanggal 08 Desember 2004 Ma’had Tahfidh Al-Qur’an khusus putri
diresmikan oleh majlis kiyai dengan jumlah santri perdana 68 terdiri dari 20 siswi
takmili dan 48 tamhidi dan kelas 1 SMP.

2.3 Visi dan misi berdirinya pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan

a. Visi
- Semata-mata untuk ibadah kepada Allah SWT dan mengharap ridho-Nya
(tercermin dalam sikap tawadlu' tunduk kepada Allah SWT. tanpa reserve) – Al-
Qur'an, 51:65 serta
- Mengimplementasikan fungsi khalifah Allah SWT dimuka bumi (tercermin dalam
sikap proaktif, inovatif dan kreatif) – Al-Qur'an, 2 : 30
b. Misi
1. Misi umum :
1. Mempersiapakan individu-individu yang unggul dan berkualitas menuju
terbentuknya Khoiro Ummah (umat terbaik) yang dikeluarkan untuk
manusia – Al-Qur'an, 3 : 110.
2. Mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia
seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang
Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan, ketrampilan,
kesehatan jasmani, dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta
tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan” (Pasal 4 UU SPN Nomor
2 Tahun 1989).
3. Mencetak kader-kader Ulama’ dan Cendekiawan yang berjiwa IMTAQ,
berwawasan IPTEK dan memiliki ciri- ciri khusus sebagai
Huffadzul/Hamlatul Quran yang mampu mengimplementasikan nilai,
ajaran, dan isi kandungan Al-Quran dalam kehidupan.

2. Misi Khusus :

1. Pada Strata pendidikan Menengah Atas yang berciri khusus ikut mempersiapkan
kader-kader ulama dan pemimpin umat (Mundzirul Qoum) yang mutafaqqih
fiddien berjiwa IMTAQ dan berbekal IPTEK dan memiliki ciri-ciri khusus
sebagai Huffadh/Hamalatul Qur'an yang mampu mengimplentasikan nilai,
ajaran dan isi kandungan Al-Qur'an dalam kehidupan sehari- hari; baik sebagai
ilmuwan/akademis maupun praktisi, yang mau dan mampu untuk melaksanakan
: dakwah ilal khoir, 'amar ma'ruf nahi munkar dan indzarul qoum – Al-Qur'an,
3 : 10074 dan 9 : 122
2. Menyiapkan siswa untuk melanjutkan pada jenjang pendidikan tinggi. (Pasal 3
ayat (1) Peraturan pemerintah Nomor 9 tahun 1990).
BAB III

PROGRAM DAN KURIKULUM PENDIDDIKAN

Kurikulum di MTA Al-Amien Prenduan bukan sekedar menyangkut struktur program


pengajaran di kelas atau di luar kelasnya, tetapi mencakup seluruh aspek kehidupan para santri dan
guru-guru; baik dalam menjalankan hubungan dengan Allah swt. ataupun hubungan dengan sesama
manusia dan alam, baik aspek-aspek individual maupun sosial. Semua kegiatan di kelas, di masjid, di
asrama, di ruang makan, di kamar mandi, di lapangan olah raga, dan sebagainya. Semuanya harus
tercakup dalam kurikulum. Karena itu, tidak berlebihan jika dikatakan bahwa kurikulum MTA Al-
Amien Prenduan adalah “Kurikulum Hidup dan Kehidupan”.
Kurikulum tersebut meliputi 5 komponen, yaitu: Tujuan Institusional, Materi dan Program
Pendidikan, Ketenagaan, Proses Transformasi, dan Pengembangan Kurikulum.

3.1 Tujuan Institusional pondok pesantren tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan

Secara umum, tujuan pandidikan di MTA Al-Amien Prenduan mengacu pada “tujuan
pendidikan nasional” yang berlaku, khususnya pada jenjang pendidikan lanjutan pertama dan
menengah, dengan penekanan khusus pada upaya mempersiapkan santri/alumni yang :

- Menguasai bekal-bekal dasar keulama’an/kecendekiaan, kepemimpinan, dan memiliki


hafalan Al-Qur’an.

- Mau dan mampu mengembangkan bekal-bekal dasar tersebut secara“mandiri”.

- Siap mengamalkannya di tengah-tengah masyarakat dengan “Ikhlas, cerdas, dan tangkas”


3.2 Materi Dan Program Pendididkan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan

Secara garis besar, materi atau subyek pendidikan di MTA Al- Amien Prenduan meliputi 12
jenis pendidikan yaitu:

1. Pendidikan Al-Qur’an

2. Pendidikan Keimanan (Aqidah dan Syari’ah)

3. Pendidikan Akhlak dan Budi Pekerti

4. Pendidikan Kebangsaan/Kewarganegaraan dan HAM

5. Pendidikan Keilmuan dan Intelektualitas

6. Pendidikan Kesenian dan Keindahan (Estetika)

7. Pendidikan Keterampilan Teknis dan Kewiraswastaan

8. Pendidikan Jasmani dan Kesehatan

9. Pendidikan Kepemimpinan dan Manajemen

10. Pendidikan Dakwah Kemasyarakatan

11. Pendidikan Keguruan dan Kependidikan

12. Pendidikan Keputrian (Khusus untuk putri)

Untuk melaksanakan semua jenis pendidikan tersebut, maka disusun program pendidikan
yang dikemas dan dilaksanakan secara terpadu selama 24 jam, dalam bentuk “Intregrated
Curriculum” (Al- Manhaj Al-Muwahhad) yang sulit untuk dipilah-pilah, namun untuk
mempermudah pelaksanaan, pengawasan dan evaluasinya, maka program-program tersebut
dikelompokkan menjadi 4 jenis kegiatan :

1. Program Intra Kurikuler (Al-Manhaj Adz-Dzati)


- Merupakan perpaduan yang integral antara Kurikulum Nasional dan Kurikulum MTA Al-
Amien Prenduan.
- Dilaksanakan di pagi hari dalam bentuk-bentuk KBM di dalam kelas, praktek lapangan dan
laboratorium, latihan ekspresi 3 bahasa, dan evaluasi belajar berkala.
- Di bawah tanggung jawab kepala sekolah, kabid. akademik, dan guru master terkait.
- Materi pembelajaran meliputi 4 kelompok bidang studi, yaitu :
 Ulum Tanziliyah (Dirosat Islamiyah), Meliputi:
- Al-Qur’an wa ulumuhu

- Al-hadits wa ulumuhu

- Al-fiqhu wa ushuluhu wa maqaranatuhu

- Al-aqo’id wal-Akhlaq wat-tasawwuf

- Siroh nabawiyah wa tarikh hadlarah al-islam

Sejak kelas II seluruh bidang studi tersebut disampaikan dengan pengantar bahasa
arab.
 Ulum Arobiyah, meliputi:

- Al-Maharat al-arabiyah

- Al Qowaid al-arabiyah

- Al-Adab al-arabiyah

Seluruh Bidang Studi tersebut disampaikan dengan pengantar bahasa arab.

 Kurikulum Nasional, Meliputi:

- PKn

- Matematika

- IPA

- IPS

- Bahasa Indonesia

- Bahasa Inggris

Kurikulum Nasional dilaksanakan sesuai target, dengan beberapa modifikasi


 Ulum Tarbawiyah Ma’hadiyah, Meliputi :

- Ilmu Pendidikan

- Toriqotu Ta’limil Qur’an

- Riset

- Keterampilan Teknis

- Keterampilan Sosial
Bidang Studi tersebut diprogramkan sejak masa-masa awal marhalah aliyah.

2. Program Ko-kurikuler (Al-Manhaj al-Mazji)

- Dimaksudkan untuk menunjang Program-program Intra Kurikuler.

- Dilaksankan di luar jam sekolah dibawah bimbingan guru-guru dan santri-santri senior
dan di bawah tanggung jawab kepala sekolah, kabid. akademik, dan guru master terkait.
- Kegiatan-kegiatan ko-kurikuler tersebut mencakup dua jenis kegiatan, yaitu :
 Kegiatan-kegiatan tutorial, meliputi:

- Ibadah amaliyah sehari-hari (SKIA)

- Muwajjah Harian

- Belajar tutorial di malam hari

- Dialog Jum’at pagi bersama Kiyai dan Nyai

- Pembinaan bahasa mingguan

 Kegiatan-kegiatan praktikum, meliputi:

- Praktek sopan santun dan komunikasi

- Praktek mengajar

- Praktek berdakwah

3. Program Ekstra-Kurikuler (Al-Manhaj Al-Idhofi)

- Dimaksudkan sebagai pendidikan tambahan bagi seluruh santri dan praktek kepemimpinan
bagi santri-santri senior pengurus organisasi santri.
- Dikemas dalam bentuk Garis-Garis Besar Program Organtri (GBPO) dan dilaksanakan
dalam bentuk sunnah atau tradisi kepesantrenan.
- Dilaksanakan di luar jam sekolah oleh para pengurus Organtri (RITMA) dibawah bimbingan
kepala sekolah dan Kesantrian (MPO)
- Kegiatan-kegiatan ekstra kurikuler tersebut adalah:

 Kegiatan-kegiatan wajib, meliputi:

 Praktek berorganisasi
 Latihan pramuka mingguan

 Senam wajib mingguan

 Kursus-kursus ketermpilan wajib

 Kerja lingkungan harian/mingguan

 Tadabbur malam menjelang tidur

 Istirham malam jum’atan

 Kegiatan-kegiatan pilihan/minat, meliputi:

 Kursus-kursus kesenian

 Kursus-kursus keilmuan dan kebahasaan pilihan

 Kelompok-kelompok olahraga

 Penerbitan media cetak (buletin atau mading)

 Diskusi, seminar, bedah buku, Dll.

4. Program bimbingan dan penyuluhan (Al-Irsyad wat Taujih)

- Dimaksudkan untuk membantu santri dalam menjalankan disiplin sehari-hari; baik secara
berkala maupun ketika mendapat kesulitan.
- Dikemas dalam bentuk-bentuk pendekatan-pendekatan Preventif, Kuratif atau
Represif.
- Dilaksanakan oleh para guru BP dengan dibantu oleh santri-santri senior di bawah
bimbingan kepala sekolah, kabid tata usaha, kabid akademik dan kabid kesantrian.
- Pelaksana BP adalah:
2 Wali kelas dibantu oleh muharrik

3 Musyrif kamar dibantu oleh musahhil

4 Muraqib konsulat dibantu oleh ketua konsulat

- Kegiatan-kegitan bimbingan dan penyuluhan meliputi 3 jenis disiplin yaitu:


- Disiplin Diri (Self Dicipline), Meliputi:
1. Budaya beribadah amaliyah fardiyah
2. Budaya belajar mandiri
3. Budaya hidup sehat jasmani dan rohani
4. Budaya mengatur waktu
5. Budaya mengatur uang dan hak milik pribadi

- Disiplin Sosial (Social Dicipline), Meliputi:

1. Budaya hidup sopan dan komunikatif

2. Budaya hidup bertasamuh (saling toleransi)

3. Budaya hidup berta’awun (saling menolong)

4. Budaya hidup bertawashi (saling mengingatkan)

- Disiplin Lingkungan (Evironment Dicipline), Meliputi:


1. Budaya hidup barsih dan sehat

2. Budaya hidup tertib dan teratur

3. Budaya hidup indah dan lestari

5. Program Ketahfidzan

Program hafalan Al-Qur’an di MTA Al-Amien Prenduan dilaksanakan dengan sistem modern
yang merupakan modifikasi dan konvergensi antara berbagai sistem yang dipergunakan di
pesantren-pesantren Tahfidh Al-Qur’an di Indonesia dengan sistem yang berlaku di lembaga
pendidikan serupa di negara-negara Islam. Selama menghafal santri-santri senantiasa diusahakan
untuk mengerti dan memahami kandungan dan makna Al-Qur’an.

Program menghafal Al-Qur’an di MTA (SMP/SMA/MA) tahfidz direncanakan berlangsung 6


sampai 7 tahun dengan tambahan masa inkubasi sebelum program formal atau setelahnya selama
1 tahun.

3.3 Proses Transformasi Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan

1. Manajemen Pendidikan

a. Dilaksanakan secara modern dengan falsafah ikhlas, cerdas dan tangkas.


b. Meliputi manajemen administratif, operasional, personalia, dan edukatif.
c. Berorientasi pada upaya pencapaian hasil, serta pengembangan
dan pengamalannya (task and achievement oriented)

2. Metode Pendidikan

a. Mempertahankan cara-cara lama yang baik, dan mengakomodasi cara-cara baru yang
lebih baik.
b. Mengacu pada efektifitas, efesiensi, dan akselerasi.

c. Berorientasi pada pencapaian tujuan transformasi ilmu dengan

pengembangan kepribadian.

d. Ditekankan pada upaya-upaya keteladanan,pembiasaan, nasehat, pengarahan,


penugasan, dan pengawasan.
3. Ketenagaan

a. Tenaga-tenaga Edukatif, trediri dari :

 Kiyai dan Nyai (Pengasuh Pondok)

 Mudir Ma’had (Direktur)

 Mudir Marhalah (Kepala-kepala Sekolah)

 Guru-guru Master Per-bidang Studi

 Wali Kelas

 Musyrif Kamar

 Muraqib Konsulat

 Guru-guru tidak tetap yang berasal dari lembaga-lembaga lain

 Para professional di Masyarakat yang sengaja direkrut untuk memperluas wawasan


para santri dan meningkatkan keterampilan tertentu

 Santri-santri senior yang bertujuan sebagai media latihan dan Pendidikan

b. Tenaga-Tenaga Administratif

Seluruhnya terdiri dari Guru-guru dan Santri-santri Senior serta tenaga dari
luar.
4. Dana,Sarana dan Lingkungan Pendidikan

a. Diusahakan dengan cara-cara yang halal dan baik


b. Dipisahkan secara tegas antara hak milik pribadi dan hak milik pondok
c. Mengacu pada jiwa kemandirian dan kesederhanaan

d. Dikelola dengan manajemen yang modern dan amanah

e. Tetap disikapi sebagai alat bukan tujuan

f. Diciptakan untuk selalu edukatif dan kondusif

g. Disikapi sebagai salah satu unsur komplementatif bukan sekedar suplementatif

5. Supervisi dan Evaluasi Pendidikan

a. Waktu Pelaksanaan

- Harian

- Mingguan

- Bulanan

- Semesteran

- Tahunan

b. Ujian-Ujian

- Ujian Masuk

- Ujian Mid Semester Pertama

- Ujian Semester Pertama

- Ujian Mid Semester Kedua

- Ujian Semester Kedua

- Ujian Akhir/Niha’ie (EBTA)

- Ujian Nasional (UN)

c. Bentuk-bentuk Ujian

- Ujian Lisan (Syafahi)

- Ujian Tulis (Tahriri)

-Ujian Praktek (Tathbiqi)


d. Jenis-jenis Evaluasi

- Studi Dokumenter

- Angket

- Observasi

- Wawancara

- Case Study

- Sosiometri

3.4 Pengembangan Kurikulum Pondok Pesantren Tahfidz Al-Qur’an Al-Amien Prenduan


Kurikulum MTA Al-Amien Prenduan bersifat fleksibel dan inovatif. Ia harus
direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dan dikembangkan secara sistematis, gradual,
proporsional dan berkelanjutan, sesuai dengan proses perkembangan kebutuhan umat, tuntutan
pembangunan bangsa, dan tantangan perubahan zaman.
Dalam Upaya Pengembangan Kurikulum, Senantiasa Digunakan Semboyan Al-
Muhafadhotu ‘alal Qodim ash-Sholeh, wal Akhdzu bil Jadid al-Ashlah (Memelihara dan
Melestarikan hal-hal lama yang baik, dan mengambil hal-hal baru yang lebih baik) dengan
sikap kritis dan antisipatif, akan tetapi tetap dengan sikap hati-hati.
BAB IV

DISIPLIN DAN TATA TERTIB


4.1 Bahasa Komunikasi

Bahasa komunikasi yang dipergunakan dalam pergaulan sehari-hari antara siswa dengan
siswa atau antar siswa dengan guru adalah bahasa arab dan inggris. Hal ini terlaksana dengan
adanya disiplin yang tinggi dan didukung oleh beberapa sarana seperti: latihan pidato, diskusi,
kursus-kursus, dan penerbitan majalah dinding dalam dua bahasa.
4.2 Kewajiban Dan Larangan

Para santri diwajibkan untuk mengikuti semua disiplin/tata tertib ma’had yang berlaku
dengan penuh kepercayaan dan kesadaran, tanpa paksaan dari siapapun, antara lain:
1. Kewajiban-kewajiban

 Mengikuti sholat jama’ah lima waktu

 Melaksanakan sholatul lail, dzikir dan istighosah

 Mengikuti seluruh kegiatan wajib : baik yang berhubungan dengan peribadatan,


ketahfidhan dan pelajaran formal ataupun yang menyangkut kegiatan-kegiatan
ekstra.
 Taat dan patuh sepenuhnya kepada pimpinan

 Mematuhi peraturan dan tata tertib yang berhubungan dengan perizinan, kunjungan
tamu dan hubungan keluar
 Melaksanakan amar ma’ruf atau tawashi antar seluruh penghuni kampus
 Menciptakan suasana damai, harmonis dan penuh ukhuwah antar seluruh penghuni
kampus
 Memelihara sopan santun dalam pergaulan sehari-hari
 Menjaga keamanan, ketertiban, kebersihan, dan keindahan lingkungan
 Menciptakan iklim “berlomba dalam kebaikan“ antar teman dalam suasana sehat dan
edukatif

2. Larangan-larangan

 Membicarakan atau melakukan sesuatu yang dilarang oleh hukum syara’

 Membicarakan atau melakukan sesuatu yang melanggar ketentuan hukum dan


perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia
 Membicarakan atau melakukan hal yang menyebabkan timbulnya perpecahan atau
keresahan dikalangan santri
 Menampakkan sikap malas, menentang. sinis, acuh tak acuh atau sikap negatif
lainnya.
 Menyampaikan hal-hal yang tidak benar tentang pondok

 Keluar pondok tanpa izin

 Merokok selama masa pendidikan (didalam maupun diluar kampus)


 Membawa ataupun menyimpan sesuatu yang dilarang pondok, antara lain : alat-alat
elektronik yang mengganggu, senjata tajam, bahan-bahan bacaan/foto gambar yang
merusak, barang-barang berharga yang tidak pantas, dll.

3. Perlengkapan Santri

a. Perlengkapan Wajib

- Al Quran standart dan Al Quran Terjemahan

- Buku-buku pelajaran dan alat alat tulis

- Kamus bahasa Arab, Inggris dan Indonesia

- Seragam Ma’had

• Sarung, kopiah , baju taqwa, tasbih dan sajadah

• baju putih dan celana hitam.


- Seragam sekolah (SMP/SMA/MA)
- Seragam pramuka dan atributnya serta pakaian olahraga
- Perlengkapan tidur dan mandi
b. perlengkapan yang perlu dimiliki
- Buku-buku pelajaran yang mengandung nilai nilai pendidikan
- Obat obatan pribadi yang dianggap perlu
- Kelengkapan peralatan lainnya

4.3 kegiatan harian dan mingguan

1. Program Harian

Waktu Tanda Jenis Kegiatan Tempat


60’ Seb. Bangun Tidur
Bel Asrama
Shubuh Wudlu’/Mandi
45’ Seb.
Nida’ I’tikaf, Qiyamul-Lail Masjid/Majlis
Shubuh
Waktu Sholat Subuh, Takrir
Adzan Masjid/Majlis
Shubuh Fardli
Setelah Majlis/Asram
Bel Hifdhu Al-Qur’an
Shubuh a
05.50-
Nida’ Sholat Dhuha Majlis
06.00
06.00- Riayatul Biah, Mandi, Kamar,
Bel
06.50 Makan Pagi Dapur
06.50- Bel Tabkir Dirosah/Apel Depan Kelas
07.00 Kelas
07.00 Bel Belajar Klasikal Kelas-kelas
Formal ( 7 jam )
Waktu Adzan Sholat Dhuhur Majlis
Dhuhur berjemaah
12.30 Bel Keluar Kelas,Ganti Kelas/Majlis
Pakaian
12.30- Bel Makan Siang Dapur
13.00
13.00- Bel Acara pilihan, Mandi Asrama
14.00
Waktu Adzan Shalat Ashar Majlis
Ashar Berjemaah
30 Ssdh Bel Hifdhu Al-Qur’an Majlis/Asram
Ashar a
30’ Seb Nida’ I’tikaf, Takrir Fardli Masjid
Maghrib
Waktu Adzan Sholat Maghrib Masjid
Maghrib
Setelah Nida’ Takrir Fardi Majlis/Asram
Maghrib a
Waktu Adzan Sholat Isya’ Majlis
Isya’
Setelah Nida’ Idza’atul Akhbar & Majlis
Isya’ Tazwid Mufrodat
19.10 - Bel Makan Malam Dapur
19.30
19.30 - Bel Ta’allumul Muwajjah Kelas-kelas

21.00
21.00 - Bel Tafakkur Laily Asrama
21.10
21.15- Bel Tidur/Istirahat Asrama
03.00
2. Program mingguan

Hari Waktu Jenis Kegiatan Tempat


Setelah S.
Dialog Jum’at Masjid
Shubuh
Setlah Dialog
Senam Pagi bersama Sekitar Kampus
Pagi
Setelah Pembersihan/Acr
Lokasi Tertentu
Senam Pilihan
Jum’at Pukul 10.30 I’tikaf, Shalat Jum’at Masjid
Setelah
Tutorial Pilihan Lokasi Tertentu
S.Jum’at
Setelah S.
Olah Raga Lokasi Tertentu
Ashar
Setelah
Ahad Deklarasi Inggris Majlis
Shalat Isya
Sebelum
Makan Sahur Dapur
S.Shubuh
Stl Adzan
Senin Buka Puasa Sekitar Masjid
Maghrib
Setelah S.
Latihan Pidato Kelas-Kelas
Isya’
Selasa Setelah S. Tahsin dan Mudarasah Majlis
Setelah S. I’lanu Ayyamil
Rabu Majelis
Isya’ Arobiyah
Sebelum
Makan Sahur Dapur
S.Shubuh
Setelah S.
Kursus Keterampilan Lokasi Tertentu
Ashar
Stl
Kamis Buka Puasa Sekitar Masjid

Adzan

Maghrib
Setelah S.
Makan Malam Dapur
Maghrib
Setelah S.
Istirham Bersama Majlis
Isya’

4.4 Sarana Pendidikan

1. Masjid jami’ dan musholla khusus.

2. Perpustakaan

3. Ruang praktikum, laboratorium dan auiditorium

4. Ruang belajar, asrama, dapur, dan kantin.

5. Balai pengobatan dan ruang UKS

6. Sarana dan sanggar untuk kegiatan ekstra

7. Internet
BAB V

PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Ma’had Tahfidh Al-Qur’an, sebuah Lembaga Pendidikan Pesantren tingkat menengah
dan atas yang berada dibawah naungan Yayasan Al- Amien Prenduan (YAP), didirikan pada
tanggal 21 September 1991 dengan lembaga formal SMP (putra) kemudian SMU Tahfidz
(putra) pada tanggal 01 Juli 1993 dan MA Keagamaan (putra) pada tanggal 09 Agustus
1999.
Ma’had Tahfidh Al-Qur’an bertujuan untuk mencetak kader-kader “Ulama dan
Cendikiawan”, yang berjiwa IMTAQ dan berjiwa IPTEK dan memiliki ciri-ciri khusus
sebagai “Huffadh/Hamalatul Qur’an” yang mampu mengimplementasikan nilai ajaran dan
isi kandungan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

5.2 Saran
Kami sebagai penulis menyadari jika laporan praktikum ini banyak sekali memiliki
kekurangan yang jauh dari kata sempurna.Tentunya, penulis akan terus memperbaiki laporan
praktikum lapangan dengan mengacu kepada sumber yang bisa dipertanggungjawabkan
nantinya.Oleh sebab itu, penulis sangat mengharapkan adanya kritik serta saran mengenai
pembahasan laporan praktkum lapangan di atas agar lebih baik lagi.
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai