Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

PSIKOLOGI PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK MI/SD

“PERKEMBANGAN KREATIFITAS PESERTA DIDIK”

DOSEN PENGAMPU:Russy Ranggayoni,S.Psi.,M.Psi

Disusun Oleh :

KELOMPOK 8

1. Suci Ratul Muna 222026071


2. Muri Datil Jinan 222026069

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI [IAIN]

LHOKSEUMAWE

TAHUN AKADEMIK 2022


KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum wr.wb

Segala Puji dan Syukur kami Panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan taufik dan hidayahnya kepada kami sehingga kami dapat


menyelesaikan tugas ini dengan tepat waktu. Shalawat serta salam
semoga selalu dilimpahkan kepada junjungan kita semua habibana
wanabiana Muhammad SAW, kepada keluarganya, kepada para
sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita selaku umatnya.

Makalah ini kami membahas mengenai “PERKEMBANGAN


KREATIFITAS PESERTA DIDIK”, dengan makalah ini kami mengharapkan
agar dapat membantu sistem pembelajaran. Kami ucapkan terima kasih
kepada ibu Russy Ranggayoni,S.Psi.,M.Psi. Akhir kata kami ucapkan
terimakasih atas segala perhatiannya.wassalmu’alaikum wr.wb

Lhokseumawe , 19 DSeptember
2022

TIM PENYUSUN
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……...…….....…….......................….…....... 1
DAFTAR ISI………….………......…………….…....…………….. 2

BAB I Pendahuluan
A. Latar Belakang Masalah …...….........................................................
3

B. Rumusan Masalah ……………………………..…………............... 4

C. Tujuan Penulisan ……….………………………………….…........ 5

BAB II Pembahasan
A. Pengertian Kreatifitas Secara Umun………………………………. 6
B. Perkembangan Kreativitas………………………………………… 7
C. Tahap-tahap Kreatifitas………………………………………….... 8
D. Karakteristik Peserta Didik Yang Kreatif…………………………. 8
E. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kreatifitas…………………… 9
F. Masalah Pada Anak Yang Kreatif…………………………………. 9
G.Upaya Membantu Perkembangan Kreatifitas Dan Implikasi Bagi
Pendidikan……………………………………………………………... 10
BAB III Penutup       
A. Kesimpulan……..............................................................….…..……. 12

B.Saran ………........…………………….…………….…………..…… 13

Daftar Pustaka ……….............………………………….…….…. 14


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kreativitas merupakan suatu tuntutan pendidikan dan kehidupan


yangsangat penting pada saat ini. Kreativitas akan menghasilkan berbagai
inovasi danperkembangan baru dalam suatu kehiduapan. Individu dan
organisasi yang kreatifakan selalu dibutuhkan oleh lingkungannya karena
mereka dapat mampu memenuhikebutuhan lingkungan yang terus
berubah dan mampu untuk bertahan dalamkompetisi global yang dinamis
dan ketat.Potensi kreatif yang sangat penting tersebut pada dasarnya
dimiliki olehsetiap anak, bahwa anak-anak memiliki ciri-ciri oleh para ahli
sering digolongkansebagai ciri individu kreatif, misalnya: rasa ingin tahu
yang besar, senang bertanya,imajinasi yang tinggi, berani menghadapi
resiko, senang akan hal-hal yang baru, danlain sebaginya. Meskipun
demikian faktor orang tua, guru di sekolah, dan lingkunganmerupakan
faktor penting yang sangat mempengaruhi perkembangan
kreativitastersebut.

Dunia anak-anak merupakan pewarnaan emosional yang paling


nyata.Kompetensi-kompetensi dini yang dihasilkan anak-anak akan
mendorong kreativitasmereka selanjutnya. Anak-anak merupakan objek
paling murni untuk digalikemampuannya melalui kreativitas yang tercipta.
Mereka bukanlah miniatur orangdewasa. Perlakuan khusus sebagai anak-
anak sangat mereka butuhkan. Kreativitasmerupakan suatu aktivitas dan
kemampuan untuk menciptakan sesuatu atau1kombinasi baru
berdasarkan unsur-unsur yang telah ada sebelumnya menjadi
sesuatuyang berarti dan bermanfaat. Kreativitas dapat terwujud di mana
saja, kapan saja danoleh siapa saja tanpa memandang usia maupun
tingkat pendidikan tertentu.Menyibukkan diri dengan melakukan hal-hal
yang kreatif sangat bermanfaat danmemberikan kepuasan tersendiri.
Tidak dipungkiri lagi bahwa kreativitas dapatmeningkatkan kualitas hidup.

Ide-ide kreatif yang tercipta dapat berguna bagi dirisendiri, orang


lain bahkan Negara terbukti dengan pesatnya kemajuan teknologi
dansemakin berkembangnya ilmu pengetahuan. Semua itu merupakan
salah satusumbangan kreativitas. Jadi, kreativitas harus dipupuk sejak
dini sehingga anak-anakkelak tidak hanya menjadi konsumen saja namun
bisa melahirkan dan menciptakansesuatu yang bermakna dan
berguna.Anak merupakan generasi penerus bangsa yang berlangsung
secara terusmenerus dan bersifat alami. Dari generasi ke generasi
masyarakat suatu bangsa akanmengalami pertumbuhan yang berbeda
dimana kualitas masyarakatnya akanditentukan oleh pengalaman dan
pembelajaran yang diperoleh dan dimilikinya baiksecara formal non formal
maupun informalv. Masyarakat yang memperolehpengalaman dan
pembelajaran yang berkualitas tentu saja akan menjadikan generasiyang
berkualitas pula, begitu juga sebaliknya. Salah satu indikator yang
menentukankualitas suatu generasi masyarakat ditentukan oleh
pendidikan yang diperoleh semasahidupnya.

Masa kanak-kanak merupakan masa paling penting karena


merupakanpembentukan pondasi kepribadian yang menentukan
pengalaman anak selanjutnya.Karakteristik anak usia dini menjadi mutlak
dipahami untuk memiliki generasi yangmampu mengembangkan diri
secara optimal mengingat penting usia tersebut.Mengembangkan
kreativitas anak memerlukan peran penting pendidik hal ini secaraumum
sudah banyak dipahami. Anak kreatif memuaskan rasa
keingintahuannyamelalui berbagai cara seperti berekplorasi,
bereksperimen dan banyak mengajukanpertanyaan pada orang lain. Anak
kreatif dan cerdas tidak terbentuk dengansendirinya melainkan perlu
pengarahan salah satunya dengan memberi kegiatan yangdapat
mengembangkan kreativitas anak. Fenomena yang ada selama ini
kreativitasyang dimiliki oleh masyarakat pada umumnya masih rendah.
Hal ini dapat diketahuidengan masih banyaknya orang–orang yang belum
mampu menghasilkan karyanyasendiri, mereka masih meniru karya milik
orang lain. Keadaan tersebut disebabkankurangnya pengembangan anak
usia dini. Anak usia dini pada khususnya di Wismapojok dongeng juga
masih memiliki daya kreativitas yang rendah.

Hal ini dapat dilihat dari kegiatan anak sehari-hari dimana masih
menunggu pendidik, tidakmempunyai ide sendiri, belum bisa
mengungkapkan idenya sendiri kalau tidakdibantu oleh guru, anak-anak
masih tergantung dengan pendidik.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan Kreativitas?

2. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan

kreativitas ?

3. Apasaja masalah yang timbul pada anak kreatif?.

4. Dan upaya yang membantu perkembangan kreatifitas dan

implikasi bagi pendidikan?.

C. Tujuan Penulisan

Tentunya tujuan kami sebagai penulis makalah ini mempunyai


tujuan terkait dengan rumusan masalah, yang dengan tujuan
tersebut kita dapat mengaplikasikan dalam kehidupan sehari-
hari, tujuannya adalah:

1. Supaya penulis dan pembaca dapat mengetahui tentang


perkembangan kreativitas.
2. Supaya penulis dan pembaca bisa mengetahui tentang faktor-
faktor yang mempengaruhi perkembangan kreativitas.

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN KREATIVITAS SECARA UMUM

Kreativitas didefinisikan secara berbeda-beda oleh para pakar


berdasarkan sudut pandang masing-masing. Barron mendefinisikan
bahwa kreativitas adalah kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang
baru. Guilford menyatakan bahwa kreativitas mengacu pada kemampuan
yang menandai ciri-ciri seorang kreatif. Guilford mengemukakan dua cara
berpikir, yaitu cara berpikir konvergen dan divergen. Cara berpikir
konvergen adalah cara-cara individu dalam memikirkan sesuatu dengan
pandangan bahwa hanya ada satu jawaban yang benar. Sedangkan cara
berpikir divergen adalah kemampuan individu untuk mencari berbagai
alternatif jawaban terhadap suatu persoalan.
Menurut Utami Munandar mendefinisikan kreativitas sebagai
berikut. “Kreativitas adalah kemampuan yang mencerminkan kelancaran,
keluwesan, dan orisinalitas dalam berpikir serta kemampuan untuk
mengolaborasi suatu gagasan.” Utami Munandar menekankan bahwa
kreativitas sebagai keseluruhan kepribadian merupakan hasil interaksi
dengan lingkungannya. Jadi, yang dimaksud dengan kreativitas adalah cirri
-ciri khas yang dimiliki oleh individu yang menandai adanya kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang sama sekali baru atau kombinasi dari
karya-karya yang telah ada sebelumnya, menjadi sesuatu karya baru yang
dilakukan melalui interaksi dengan lingkungannya untuk menghadapi
permasalahan, dan mencari alternatif pemecahannya melalui cara-cara
berpikir divergen.

B. PERKEMBANGAN KREATIVITAS

Perkembangan kreatifitas juga merupakan perkembangan proses


kognitif maka kreatifitas dapat ditinjau melalui proses perkembangan
kognitif berdasarkan teori yang diajukan oleh jean piaget. Menurut Jean
Piaget ada empat tahap perkembangan kognitif, yaitu sebagai berikut :

1. Tahap Sensori-Motoris

Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Menurut Piaget pada tahap ini
interaksi anak dengan lingkungannya termasuk orang tuanya, terutama
dilakukan melalui perasaan dan otot- ototnya. Mengenai kreativitasnya
menurut Piaget, pada tahap ini belum memiliki kemampuan untuk
mengembangkan kreativitasnya. Sebab, pada tahap ini tindakan anak
masih berupa tindakan fisik yang bersifat refleksi, pandangannya
terhadap objek masih belum permanen, belum memiliki konsep ruang
dan waktu, belum memiliki konsep sebab akibat, bentuk permainannya
masih merupakan pengulangan refleks-refleks, belum memiliki tentang
diri ruang, dan belum memiliki kemampuan berbahasa.

2. Tahap Praoperasional

Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun.Tahap ini disebut juga tahap
intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan
kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Artinya, semua
perbuatan rasionalnya tidak didukung oleh pemikiran tetapi oleh unsur
perasaan, kecenderungan alamiah, sikap-sikap yang diperoleh dari
orang-orang bermakna dan lingkungan sekitarnya.

3. Tahap Operasional Konkret

Tahap ini berlangsung antara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak
mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan berkembang rasa
ingin tahunya. Menurut Jean Piaget, interaksinya dengan lingkungan
termasuk dengan orang tua sudah semakin berkembang dengan baik
karena egosentrisnya sudah semakin berkurang.

Menurut Jean Piagetkreativitasnya sudah semakin


berkembang.Faktor-faktor memungkinkan semakin berkembangnya
kreativitas itu adalah sebagai berikut :

a. Anak sudah mulai mampu menampilkan operasi-operasi mental.

b. Anak mulai mampu berfikir logis dalam bentuk sederhana.

c. Anak mulai berkembang kemampuannya untuk memelihara identitas


diri.

d. Konsep tentang ruang sudah semakin meluas.

e. Anak sudah amat menyadari akan adanya masa lalu, masa kini, dan
masa yang akan datang.

f. Anak sudah mampu mengimajinasikan sesuatu, meskipun biasanya


masih memerlukan bantuan objek-objek konkret.

4. Tahap Operasional Formal

Tahap ini dialami oleh anak usia 11 tahun ke atas. Pada tahap ini
menurut Jean Piaget interaksinya dengan lingkungan sudah amat luas
menjangkau banyak teman sebayanya dan bahkan berusaha untuk dapat
berinteraksi dengan orang dewasa. Pada tahap ini semacam tarik-menarik
antara ingin bebas dengan ingin dilindungi. Beberapa factor yang
mendukung berkembangnya potensi kreativitas, antara lain sebagai
berikut :

a. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi tindakan secara


proporsional berdasarkan pemikiran logis.

b. Remaja sudah mampu melakukan kombinasi objek-objek secara


proporsional berdasarkan pemikiran logis.

c. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang ruang relatif.

d. Remaja sudah memiliki pemahaman tentang waktu relatif.

e. Remaja sudah menguasai bahasa abstrak.

C. TAHAP- TAHAP KREATIFITAS

Tahap-tahap kreatifitas meliputi beberapa poin yaitu sebagai berikut:

a. Persiapan(preparat ion )

b. Inkubasi (incubation)

c. Iluminasi (ilumination )

d. Verifikasi (verification)

D. KARAKTERISTIK PESERTA DIDIK YANG KREATIF.

karakteristik kreativitas piers adams [1976] mengemukakan bahwa


karakteristik:

1. Memilikidorongan (drive) yang tinggi

2. Memiliki keterlibatan yang tinggi


3. Memiliki rasa ingin tahu yang besar

4. Memiliki ketekunan yang tinggi

5. Cenderung tidak puas terhadap kemapana

6. . Penuh percaya diri

7. Memiliki kemandirian yang tinggi

8. Bebas dalam mengambil keputusan

9. Menerima diri sendiri

10. Senang humor

11. Memiliki intuisi yang tinggi

12. Cenderung tertarik kepada hal-hal yang kompleks

13. Toleran terhadap ambiguitas

14. Bersifat sensitif.

Utami munandar ( 1992) mengemukakan cirri – cirri kreativitas antara lain :

1. Senang mencari pengalaman baru

2. Memiliki inisiatif

3. Selalu ingin tahu

4. Mempunyai rasa humor

5. Berwawasan masa depan dan penuh imajinasi, dan lain-lain.

Sedangkan menurut Clark (1988) mengemukakan karakteristik


kreativitas adalah sebagai berikut :

1. Memiliki disiplin diri yang tinggi

2. Senang berpetualang
3. Memiliki wawasan yang luas

4. Mampu berpikir periodic

5. Memerlukan situasi yang mendukung

6. Sensitif terhadap lingkungan

7. Memiliki nilai estetik yang tinggi

Torance (1981) mengemukakan karakteristik kreativitas adalah :

1. Memiliki rasa ingin tahu yang besar

2. Tekun dan tidak mudah bosan

3. Percaya diri dan mandiri

4. Berani mengambil resiko

5. Berpikir divergen

E. FAKTOR- FAKTOR YANG MEMENGARUHI KREATIFITAS.

Kreativitas tidak dapat berkembang secara otomatis, tetapi


membutuhkan rangsangan dari lingkungan. Beberapa ahli mengemukakan
faktor-faktor yang memengaruhi perkembangan kreativitas. Utami
Munandar mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
kreativitas adalah :

1. Usia

2. Tingkat pendidikan orang tua

3. Tersedianya fasilitas

4. Penggunaan waktu luang.

Sedangkan menurut clark [1983] mengkategorikan Faktor-faktor


yang mempengaruhi kreativitas ke dalam 2 kelompok yakni :
1. Situasi yang menghadirkan ketidaklengkapan serta keterbukaan.

2. Situasi yang memungkinkan dan mendorong timbulnya pertanyaan.

3. Situasi yang dapat mendorong dalam rangka menghasilkan sesuatu.

4. Situasi yang mendorong tanggung jawab dan kemandirian.

Faktor-faktor yang menghambat berkembangnya kreativitas adalah:

1. Adanya kebutuhan akan keberhasilan, ketidakberanian dalam


menanggung resiko atau upaya mengejar sesuatu yang belum
diketahui.

2. Konformitas terhadap teman-teman kelompoknya dan tekanan sosial.

3. Kurang berani dalam melakukan eksplorasi, menggunakan imajinasi,


dan penyelidikan.

4. Stereotip paranseks atau jenis kelamin.

5. Differensiasi antara bekerja dengan bermain.

6. Tidak mengahrgai terhadap fantasi dan khayalan.

F. MASALAH PADA ANAK YANG KREATIF

Masalah yang sering timbul pada anak kreativ iyalah Anak-anak


kreatif, meskipun memiliki kemampuan atau kelebihan dibandingkan
dengan anak-anak pada umumnya, bukan berarti selalu mulus dalam
perkembangan psikologisnya. Disamping potensi kreatifnya itu jika tidak
mendapatkan penanganan secara baik justru seringkali menimbulkan
masalah pada dirinya. Berkenaan dengan ini. Dedi Supriadi (1994)
mengemukakan sejumlah masalah yang sering timbul atau dialami oleh
anak-anak kreatif, yaitu sebagai berikut.

1. Pilihan karier yang tidak realistis. Anak-anak kreatif sering kali


cenderung memiliki pilihan karier yang tidak realistis, kurang populer,
dan tidak lazim.Merka juga memiliki banyak alternatif dalam
menentukan karier yang akan ditempuhnya dan bahkan cenderung
berubah-ubah. Kondisi psikologis seperti ini jika tidak mendapatkan
bimbingan secara baik dapat mengarahkan dirinya kepada pilihan
karier yang kurang tepat. Akibatnya, dapat menimbulkan frustasi jika
pilihannya tidak disadari oleh pemahaman yang cukup mengenai jenis
karier yang akan dipilihnya.

2. Hubungan dengan guru dan teman sebaya. Anak-anak kreatif kadang-


kadang mengalami hambatan. Mereka cenderung kritis, memiliki
pendapatnya sendiri, berani mengemukakan ketidaksetujuannya
terhadap pemikiran orang lain tidak mudah percaya, memiliki keinginan
yang seringkali berbeda dengan teman- teman pada umumnya, serta
tidak begitu senang untuk melekatkan diri kepada otoritas.

3. Perkembangan yang tidak selaras. Jika lingkungannya tidak dapat


mengakomodasi keunggulan potensi kreatifnya itu, dapat muncul
masaalah dalam diri anak-anak kretif. Masalah yang timbul disebut
dengan istilah uneven development (perkembangan yang tidak selaras)
antara kematangan intelektual dengan perkembangan aspek-aspek
emosional dan sosialnya.

4. Tiadanya tokoh-tokoh ideal.Anak-anak kreatif cenderung memiliki


tokoh-tokoh orang besar yang sangat diidealkan dalam hidupnya.
Tokoh-tokoh ideal bisa berada dekat di lingkungan sekitarnya, tetapi
dapt juga berada di tempat yang jauh dan sulit dijangkau. Jika tokoh
idealnya berada di tempat yang jauh dan sulit dijangku. Jika tokoh
idealnya berada ditempat yang jauh, anak-anak kreatif cenderung
berusaha untuk dapat menjangkau melalui cara mereka sendiri.
Kelangkaan tokoh ideal karena kelangkaan informasi dapat
mengakibatkan anak-anak kreatif tersesat kepada pilihan tokoh ideal
yang salah.

G.UPAYA MEMBANTU PERKEMBANGAN KREATIVITAS DAN


IMPLIKASINYA BAGI PENDIDIKAN
Dalam konteks relasi dengan anak-anak kreatif Torrance (1977)
menamakan relasi bantuan dengan istilah “Creative relationship” yang
memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Pembimbing berusaha memahami pikiran dan perasaan anak

2. Pembimbing mendorong anak untuk mengungkapkan gagasan-


gagasannya tanpa mengalami hambatan

3. Pembimbing lebih menekan pada proses daripada hasil sehingga


pembimbing dituntut mampu memandang permasalahan anak sebagai
bagian dari keseluruhan dinamika perkembangan dirinya.

4. Pembimbing tidak memaksakan pendapat, pandangan, atau nilai-nilai


tertentu kepada anak.

5. Pembimbing berusaha mengeksplorasi segi-segi positif yang dimiliki


anak dan bukan sebaliknya mencari-cari kelemahan anak.

Dedi supriadi [1994] mengemukakan sejumlah bantuan yang dapat


digunakan un tuk membimbing perkembangan anak-anak kreatif. Yaitu
sebagai berikut:

1. Menciptakan rasa aman kepada anak untuk mengekspresikan


kreativitasnya

2. Mengakui dan menhargai gagasan-gagasan anak

3. Menjadi pendorong bagi anak untuk mengkombinasikan dan


mewujudkan gagasan-gagasannya.

4. Membantu anak memahami divergensinya dalam berpikir dan bersikap


dan bukan malah menghukumnya

5. Memberikan peluang untuk mengkomunikasikan gagasan- gagasannya

6. Memberikan informasi-informasi mengenai peluang-peluang yang


tersedia.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan kreativitas merupakan hal yang penting, terutama


bagi peserta didik. Pentingnya kreativitas disebabkan beberapa hal berikut.

a. Hidup selalu berhadapan dengan masalah, kita perlu ide-ide untuk


mengatasi masalah tersebut. Kita harus kreatif mencari ide-ide untuk
memecahkan masalah yang kita hadapi.

b. Persaingan tidak pernah berhenti. Misalnya, jika kita adalah pedagang


kita akan menghadapi produk yang sama dengan yang kita jual. Kita
harus kreatif menghasilkan ide-ide untuk membuat atau memperbaiki
produk kita agar tetap unggul

c. Orang kreatif tidak pernah menyerah, karena selalu memiliki solusi


alternatif.

d. Upaya pengembangan kreativitas ini dapat dilakukan oleh pribadi


masing-masing peserta didik dengan membangun motivasi dalam diri,
atau oleh orang lain seperti orang tua, guru, dan sebagainya.

B. Saran

Salah satu komponen yang penting dalam pengembangan


kreativitas peserta didik adalah peranan guru. Untuk itu penulis ingin
mencoba memberikan sedikit saran untuk para guru di sekolah-sekolah.
Para guru hendaknya tidak hanya mengembangkan intelegensi siswa
semata, tetapi juga mengembangkan kreativitas mereka. Hal ini tidak
dilakukan oleh semua guru saat ini. Padahal, unsur kreativitas akan lebih
dominan dibandingkan intelegensi untuk kesuksesan peserta didik di
masa depan. Semoga kualitas pendidikan bangsa kita kian meningkat dari
waktu ke waktu. Amin...

Untuk mendapatkan manfaat yang sempurna dari Makalah yang


penulis buat ini, hendaknya pembaca memberikan kritik dan saran serta
melakukan pengkajian ulang (diskusi) terhadap penulisan sehingga
penulis terhindar dari kekeliruan.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Definisi Motivasi dalam http://www.squidoo.com/definisi


motivasi/ …..diakses pada 28 Mei 2011

Evans, James R.. 1991. Berpikir Kreatif. Jakarta: Bumi Aksara

Freeman, Joan; Munandar, Utami. 1996. Cerdas dan Cemerlang. Jakarta:


Penerbit PT …..Gramedia Pustaka Utama
Elanor J. Sullivan dan phillip J. Decket. 1995. Effective Management in
nursing . California: Addison-
weslry publishing company

Dee Ann Gillies. 2002. Nursing Management. Philadelphia: WB. Saunders .


Company.

Gillies, DA.(1996). Manajemen keperawatan, suatu pendekatan system ;


W.B.Saunders Company , Philadephia.

James A.F.Stoner, Management, Secont Editions,Prentice – Hall


International, Inc.,1982.

Anda mungkin juga menyukai