181-Article Text-631-1-10-20220123
181-Article Text-631-1-10-20220123
Muhammad Rival
Email: 2010128310001@mhs.ulm.ac.id
Program Studi Pendidikan IPS Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Lambung Mangkurat
Banjarmasin
Abstrak
Suatu pekerjaan dapat dikatakan sebagai profesi apabila pekerjaan tersebut meemenuhi
syarat untuk menjadi profesi yang diperoleh dari proses pendidikansehingga memiliki
pengetahuan dan keterampilan khusus. Pada dunia pendidikan guru merupakan profesi
Pada dunia pendidikan profesi dituntut untuk memiliki keahian tertentu yang didapat dari
pendidikan guru. guru adalah garda terdepan yang paling berpengaruh dan perperan dalam
pembelajaran berdasarkan kurikulum yang ditetapkan pemerintah guna melaksanakan
terlaksananya tujuan dari pendidikan yaitu untuk mencerdaskan bangsa. Seorang guru harus
memiliki kode etik untuk dapat meningkatkan kualitas sebagai seorang guru. Sebagai
seorang profesi yang professional perlu memiliki organisasi yang menampung kumpulan
orang yang memiliki profesi sejenis untuk dapat berbagi infoormasi dan menyelesaikan
masalah secara bersama. Comtoh dari organisasi guru di Indonesia adalah Persatuan Guru
Republik Indonesia (PGRI). Sebagai seorang guru mereka diberikan hak dan kewajiban
yang harus dijalankan sebagai professional untuk membimbing, melatih, dan menilai dan
mengevaluasi peserta didik, hal ini sesuai dengan undang-undang No 14 Tahun 2005.
PENDAHULUAN
Secara etimologi profesi berasal dari kata profession dalam bahasa Inggris yang
berasal dari kata profesus yang berasal dari bahasa latin yang memiliki arti mampu atau ahli
dalam suatu bentuk pekerjaan. pekerjaan atau jabatan dapat dikatakan sebagai profesi
karena pekerjaan tersebut terdapat adanya keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau
suatu latihan tertentu. Profesi juga harus memiliki pengetahuan dan keterampilan khusus
yang diperoleh dari pendidikan akademis yang intensif. Artinya suatu pekerjaan atau
jabatan akan di sebut profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang orang, tetapi
memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus. Artinya suatu
pekerjaan atau jabatan yang disebut sebagai profesi tidak dapat dipegang oleh sembarang
orang, tetapi memerlukan persiapan melalui pendidikan dan pelatihan secara khusus
(Musriadi, 2016: 27-30).
Guru merupakan suatu profesi atau jabatan yang diharuskan memiliki keahlian
khusus dan tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang tanpa melalui pendidikan dan
keahlian dalam mengajar. Guru dapat dikatakan sebuah profesi karena menjadi seorang
46
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 2 No 1(2022): Profesi Pendidikan
guru dituntut suatu keahlian tertentu (pengetahuan, mengajar, mengelola kelas, merancang
pengajaran). Selain itu untuk dapat menjadi seorang guru harus melalui pendidikan guru.
Profesi guru sangat penting bagi bangsa, karena Seorang pendidik tersebut berperan
dalam memegang peranan yang penting dalam mentranfer ilmu memberikan pengajaran,
pengetahuan, etika, keterampilan dan sebagainya serta meningkatkan kualitas pendidikan di
Indonesia untuk masa depan bangsa.
47
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 2 No 1(2022): Profesi Pendidikan
Indonesia dan bertujuan untuk mengembangkan serta memajukan bimbingan sebagai ilmu
dan profesi dalam rangka peningkatan kualitas dalam hal layanan.
48
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 2 No 1(2022): Profesi Pendidikan
kekurangan untuk menghadapi masalah dalam hidupnya, sehingga siswa itu mampu
menyelesaikan permasalahan yang ada dan serta berinteraksi dengan orang-orang yang ada
di sekitarnya dan dapat belajar dengan baik.
SIMPULAN
Untuk menjadi seorang profesi diperlukan pendidikan dan keahlian yang didapatkan
melalui proses pendidikan tertentu atau khusus. Tidak semua pekerjaan dapat dikatakan
sebgai profesi, karena untuk menjadi seorang profesi harus memenuhi kriteria tersebut.
Pada dunia pendidikan guru merupakan sebuah profesi yang memiliki keahlian dalam
mengajar yang bertujuan untuk mencerdaskan generasi bangsa. Seorang guru haruslah
memiliki kode etik sebagai batasan atau perilaku individu terhadap pekerjaannya untuk
meningkatkan profesionalitas seorang guru. Organisasi bagi guru memiliki fungsi sebagai
wadah untuk menampung individu yang memiliki profesi sejenis untuk dapat
menyelesaikan masalah bersama. contohnya Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).
Seorang guru memiliki hak dan kewajiban dalam mengajar dan mendapatkan perlindungan
sebagai seorang profesi. Di Indonesia sendiri pendidikan seperti yang dikemukakan oleh ki
hajar dewantara memiliki tiga filosofi yaitu penggerak (ing madya mangun korso), guru
sebagai taladan (ing ngarso sung tulodo), dan sebagai motivator (tutwuri handayani) untuk
memberikan dorongan atau semangat kepada pesera murid.
REFERENSI
Afrina, A., Abbas, E. W., & Susanto, H. (2021). The Role of Historical Science in Social
Studies Learning Materials for Increasing Values of Student's Nationalism. The
Innovation of Social Studies Journal, 3(1), 1-8.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Mardiani, F. (2021, February). Analysis of the Effectiveness
of MPBH: The Mains of Mandai as a Saving Food in Banjarmasin Community. In
The 2nd International Conference on Social Sciences Education (ICSSE 2020) (pp.
89-94). Atlantis Press.
Anis, M. Z. A., Putro, H. P. N., Susanto, H., & Hastuti, K. P. (2020). Historical Thinking
Model in Achieving Cognitive Dimension of Indonesian History Learning. PalArch's
Journal of Archaeology of Egypt/Egyptology, 17(7), 7894-7906.
Anis, M. Z. A., Susanto, H., & Fathurrahman, F. (2021). Studi Evaluatif Pembelajaran
Sejarah Daring Pada Masa Pandemi Covid-19. Fajar Historia: Jurnal Ilmu Sejarah
dan Pendidikan, 5(1), 60-69.
Efendi, I., Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). Implementasi Penilaian Pembelajaran
Pada Kurikulum 2013 Mata Pelajaran Sejarah. Prabayaksa: Journal of History
Education, 1(1), 21-25.
Prawitasari, M., & Susanto, H. (2021). RETROGRESI PENGGUNAAN MEDIA DARING
DALAM PEMBELAJARAN SEJARAH MASA PANDEMI COVID-19. Jurnal
Education and Development, 9(4), 173-177.
49
Seri Publikasi Pembelajaran
Vol 2 No 1(2022): Profesi Pendidikan
Susanto, H., Irmawati, I., Akmal, H., & Abbas, E. W. (2021). Media Film Dokumenter dan
Pengaruhnya Terhadap Keterampilan Berpikir Kritis Siswa. HISTORIA: Jurnal
Program Studi Pendidikan Sejarah, 9(1), 65-78.
50