Anda di halaman 1dari 119

PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS CANGKURAWOK
Jl. Raya Desa Cikarawang RT 02 RW 06 Cikarawang Dramaga . 16680
Telp. 0251 8629167 Email : pkm.cangkurawok@gmail.com

PEDOMAN MANUAL MUTU


UPT PUSKESMAS CANGKURAWOK

BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Puskesmas adalah Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Kabupaten/
Kota yang bertanggung jawab terhadap pembangunan kesehatan di wilayah
kerjanya.Yang berfungsi sebagai pusat penggerak pembangunan berwawasan
kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan masyarakat serta pusat
pelayanan kesehatan strata pertama.
Untuk memenuhi fungsinya maka Puskesmas mempunyai
kegiatan/Upaya kesehatan wajib yang terdiri dari upaya Kesehatan Ibu dan Anak
serta Keluarga Berencana (KB), upaya Promosi Kesehatan, upaya Kesehatan
Lingkungan, upaya perbaikan gizi masyarakat, upaya pencegahan dan
pemberantasan penyakit menular serta upaya Pengobatan Dasar. Selain itu,
Puskesmas Cangkurawok juga mempunyai kegiatan/upaya kesehatan
pengembangan yang meliputi upaya kesehatan sekolah, upaya kesehatan
masyarakat, upaya kesehatan gigi dan mulut, upaya kesehatan jiwa, upaya
kesehatan mata, upaya kesehatan usia lanjut, Upaya Kesehatan Remaja dan
upaya pembinaan pengobatan tradisional serta sarana penunjang Laboratorium.
Dalam usaha mewujudkan derajat kesehatan masyarakat, maka
pembangunan kesehatan terutama di tingkat yang paling dasar yaitu tingkat
puskesmas perlu lebih diperhatikan dan ditingkatkan.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Meningkatkan kemampuan manajemen di Puskesmas dalam menyusun
Pedoman Manual Mutu Puskesmas berdasarkan fungsi dan azas
penyelenggaraannya.
2. Tujuan Khusus
a) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu Puskesmas untuk tahun berikutnya
dalam upaya mengatasi masalah atau sebagian masalah kesehatan
masyarakat.
b) Tersusunnya Pedoman Manual Mutu setelah diterimanya alokasi
sumber dana untuk kegiatan tahun berjalan dari berbagai sumber.
c) Mendukung tercapaianya visi Puskesmas Cangkurawok tahun 2022.
d) Terlaksananya Akreditasi Puskesmas Cangkurawok pada tahun 2022.

C. LANDASAN HUKUM
Pedoman Manual Mutu Puskesmas Cangkurawok tahun 2022 disusun
berdasarkan peraturan perundang-undangan sebagai berikut :
1. Undang – Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

2. Undang-undang No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan

3. Undang – Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Kesehatan


4. Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan
5. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah
7. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Informasi
Kesehatan Peraturan Pemerintah Nomor 66 Tahun 2014 tentang Kesehatan
Lingkungan.
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan perorangan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 37 Tahun 2012 tentang
Penyelenggaraan Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik
Klinis bagi Dokter di fasilitas pelayanan.
11. PerMenKes Nomor 43 Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
12. Kep.Menkes RI Nomor: 828/ Menkes/ SK/ IX/ 2008 tentang Standart
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/ Kota;
13. Kep.Menkes RI Nomor: 374/ Menkes/ SK/ V/ 2009 tentang Sistem
Kesehatan Nasional

D. LANDASAN PENYELENGGARAN PELAYANAN KESEHATAN


Dasar pelaksanaan pembangunan kesehatan adalah :
1. Perikemanusiaan
Setiap kegiatan program kesehatan harus berlandaskan
perikemanusiaan yang dijiwai, digerakkan dan dikendalikan oleh keimanan
dan ketakwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Pemberdayaan dan Kemandirian
Individu, keluarga, masyarakat beserta lingkungannya bukan saja
obyek namun sekaligus pula subyek kegiatan, proyek, program kesehatan.
Segenap komponen bangsa bertanggung jawab untuk memelihara dan
meningkatkan derajat kesehatan individu, keluarga, masyarakat, beserta
lingkungannya setiap kegiatan program kesehatan harus mampu
membangkitkan peran serta individu, keluarga, dan masyarakat sedemikian
rupa sehingga setiap individu, keluarga, dan masyarakat dapat menolong
dirinya sendiri.
Dengan dasar ini, setiap individu, keluarga, masyarakat melalui
kegiatan program kesehatan difasilitasi agar mampu mengambil keputusan
yang tepat ketika membutuhkan pelayanan kesehatan. Warga masyarakat
harus mau bahu membahu menolong siapa saja yang membutuhkan
pertolongan agar dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang sesuai
kebutuhan dalam waktu sesingkat mungkin. Di lain pihak, fasilitas pelayanan
kesehatan yang ada perlu terus diberdayakan agar mampu memberikan
pertolongan kesehatan yang berkualitas, terjangkau, sesuai dengan norma
sosial budaya setempat serta tepat waktu.
3. Adil dan Merata
Setiap individu, keluarga dan masyarakat mempunyai kesempatan
yang sama untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang dibutuhkan
sehingga dapat mencapai derajat kesehatan yang setinggi – tingginya.
Kesempatan untuk memperoleh pelayanan kesehatan yang berkualitas,
terjangkau dan tepat waktu tidak boleh memandang perbedaan RAS,
golongan, agama, suku dan status social ekonomi seorang individu,
keluarga atau sekelompok masyarakat.
Pembangunan kesehatan yang cenderung urban – based harus
terus diimbangi dengan upaya – upaya pelayanan kesehatan yang bersifat
rujukan, bersifat luar gedung maupun yang bersifat satelit pelayanan.
Dengan demikian, pembangunan kesehatan dapat menjangkau
kantong- kantong penduduk risiko tinggi yang merupakan penyumbang
terbesar kejadian sakit dan kematian. Kelompok – kelompok penduduk inilah
yang sesungguhnya lebih membutuhkan pertolongan karena selain lebih
rentan terhadap penyakit, kemampuan membayar mereka jauh lebih kecil/
sedikit.
4. Pengutamaan dan Manfaat
Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran dan/atau
kesehatan dalam kegiatan, proyek dan program kesehatan harus
mengutamakan peningkatan dan pencegahan penyakit. Kegiatan, proyek,
dan program kesehatan diselenggarakan agar memberikan manfaat yang
sebesar – besarnya bagi peningkatan derajat kesehatan masyarakat.
Kegiatan, proyek, dan program kesehatan diselenggarakan dengan penuh
tanggung jawab, sesuai dengan standar profesi dan peraturan perundang –
undangan yang berlaku serta mempertimbangkan dengan sungguh –
sungguh kebutuhan dan kondisi spesifik daerah setempat.

E. SISTEMATIKA
Sistematika penulisan dokumen Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas
Cangkurawok (PMM) Tahun 2022 adalah sebagai berikut:

BAB I Pendahuluan
Memuat latar belakang dan tujuan dari penyusunan Pedoman Manual Mutu
UPT Puskesmas Cangkurawok (PMM) Tahun 2020. Disamping itu juga
diuraikan tentang landasan hukum dan Landasan Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan kewenangan yang digunakan untuk menjamin upaya pencapaian
tujuan program pembangunan kesehatan di UPT Puskesmas Cangkurawok
tahun 2022 serta sistematika penulisan dokumen.

BAB II Gambaran Umum.


Memuat analisa situasi, uraian ringkas tentang perkembangan program/kegiatan
yang terjadi pada saat ini mulai dari keadaan geografis, kependudukan dan
capaian SPM (Standart Pelayanan Minimal) di bidang Kesehatan.

BAB III Visi, Misi, dan Tujuan serta Sasaran


UPT Puskesmas Cangkurawok memuat Visi, Misi, Tujuan serta sasaran
puskesmas dalam rangka mencapai pembangunan kesehatan di wilayah kerja
UPT Puskesmas Cangkurawok pada Tahun 2022 sesuai tujuan dan harapan
yang ingin dicapai.

BAB IV Kondisi Yang Diharapkan


Kondisi yang diharapkan adalah semua program yang sudah tercantum dalam
PMM Puskesmas dapat berjalan dengan baik, efektif dan efisien berdaya guna
bagi kepentingan masyarakat.

BAB V Rencana Usulan Kegiatan


Rencana Usulan Kegiatan yang diajukan oleh Program sudah melalui Loka
Karya Mini Puskesmas dapat dilaksanakan tepat waktu, tepat anggaran dan
tepat guna/manfaat bagi kemakmuran masyarakat.

BAB VI Penutup
BAB II
KONDISI SAAT INI

A. ANALISA SITUASI
1. Data Umum
a) Peta Wilayah Kerja
1) Demografi

Secara geografis terletak pada titik koordinat -6.551266,106.727643


luas wilayah kerja 5,61 km2, serta batas wilayah kerja
- Sebelah Utara : Wilayah kerja Puskesmas Bantar Jaya
- Sebelah Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Kampung Manggis
- Sebelah Timur : Wilayah kerja Puskesmas Sindang Barang
- Sebelah Barat : Wilayah kerja Puskesmas Ciampea

Kecamatan Dramaga terletak di wilayah Utara Kabupaten Bogor


dengan jarak ± 10 km dari pusat kota Bogor. Puskesmas Cangkurawok
terletak di Jalan Raya Cikarawang rt 04 rw 06 Desa Cikarawang, dan hal
ini merupakan suatu kemudahan bagi Puskesmas Cangkurawok dalam
hal melakukan pelayanan rujukan ke Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Fasyankes) yang lebih tinggi.

Kecamatan Dramaga sendiri terdiri dari 10 desa, dan mempunyai 4


puskesmas yaitu 1) Puskesmas Dramaga (wilayah kerja: 2 desa), dan 2)
Puskesmas Kampung manggis (wilayah kerja : 3 desa), 3) Puskesmas
Purwasari (wilayah kerja : 3 desa), 4) Puskesmas Cangkurawok (wilayah
kerja : 2 desa).

Tabel 1. Luas wilayah per desa dapat dilihat pada tabel berikut ini :
LUAS JUMLAH DESA JARAK KE
NAMA DESA/ WILAYAH PUSKESMA
NO
KELURAHAN
(km2) Kelurahan Desa S
(km)
1. Babakan 3,35 1 0,6

2. Cikarawang 2,26 1 0
JML 5,61 7

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa desa yang


wilayahnya paling luas adalah Desa Babakan, sedangkan luas wilayah
terkecil adalah Desa Cikarawang. Desa yang jaraknya terjauh dari
Puskesmas adalah Desa Babakan, sedangkan yang terdekat adalah
Desa Cikarawang.
2) Keadaan Penduduk
Jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas Cangkurawok tahun
2021 adalah 17.284 jiwa, dengan rincian seperti dalam tabel berikut.

Tabel 2. Data jumlah penduduk di wilayah kerja Puskesmas


Cangkurawok tahun 2021

NO NAMA DESA TOTAL

1 Perempuan 8.429
2 Laki-laki 8.855

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa penduduk jenis kelamin


laki-laki lebih banyak dibanding dengan jenis kelamin perempuan.

b) Data Sumber Daya


Kualifikasi ketenagaan berdasarkan tingkat pendidikan dan status
kepegawaian di Puskesmas Cangkurawok tahun 2022 beserta jaringannya
dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4. Tingkat pendidikan


Status Kepegawaian
No. Pendidikan
PNS PTT Kontrak Honor
Pemda BOK / BLUD
1. Profesi Dokter Umum 1 1 - -
2. Profesi Dokter Gigi 1 - - -
3. Profesi Apoteker - - - -
4. Profesi Ners 1
5. S1 Keperawatan
6. D3 Keperawatan 2
7. S1/D4 Kebidanan 2
8. D3 Kebidanan 3 1
9. S1 Farmasi - - -
10 D3 Farmasi 1 - - -
11 D3 Therapis Gigi - - - -
12 S1 Gizi - - - -
13 D3 Gizi - - - -
14 S1 Sanitarian - - - -
15 D3 Sanitarian - - - -
16 S1 Laboratorium - - - -
17 D3 Laboratorium - - - 1
18 D3 Rekam Medis - - - -
19 D3 Akupunktur - - - -
20 S1 Kesehatan Masy - - - 2
21 S1 sarjana lainnya 1 - - 1
22 D3 diploma lainnya
23 D1 / SMA / SMK 1 7 (Sukwan)
24 SMP
25 SD

Tenaga Bidan menjadi tenaga kesehatan terbanyak di Puskesmas karena


setiap Desa wajib ada tenaga Bidan, namun berdasarkan Pasal 17 Permenkes
Nomor 43 Tahun 2019 masih ada beberapa kompetensi yang belum ada di
Puskesmas yaitu sanitarian dan nutrisionis dan telah kami usulkan pada Dinas
Kesehatan Kabupaten Bogor untuk kebutuhan tenaga dengan kompetensi tersebut
pada Tahun 2020 dengan Nomor surat 900/02-PkmCkw/I/2020 tanggal 7 Januari
2020, lalu kami usulkan kembali pada Dinas Kesehatan Kabupaten Bogor untuk
kebutuhan tenaga dengan kompetensi tertentu tersebut TW 4 Tahun 2021 dengan
Nomor surat 900/0027/Pkm.Ckw/I/2021 tanggal 23 Januari 2021, perihal Kebutuhan
Tenaga Kesehatan sesuai Kompetensi.

c) Sarana Prasarana

Bangunan gedung Puskesmas Cangkurawok terdiri dari dua lantai, terbagi


atas :

Tabel 5. Ruangan Puskesmas.


NO NAMA RUANG Ada / Tidak
1. Ruangan Kepala Puskesmas Ada
2. Ruangan Administrasi Kantor Ada
3. Ruangan Rapat Ada
4. Ruangan pendaftaran dan rekam medik Ada
5. Ruangan Tunggu Ada
6. Ruangan Pemeriksaan Umum Ada
7. Ruangan Tindakan Ada
8. Ruangan KIA KB Ada
9. Ruangan Kesehatan Gigi dan Mulut Ada
10. Ruangan Promosi Kesehatan Ada
11. Ruangan ASI Ada
12. Ruang Farmasi Ada
13. Ruangan persalinan Ada
14. Ruangan rawat paska persalinan Tidak Ada
15. Laboratorium Ada
16. Ruangan sterilisasi Ada
17. Ruangan penyelenggaraan makanan Ada
18. Kamar Mandi 7
19. Gudang Umum Ada
20. Rumah Dinas 1
21. Garasi Tidak Ada
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Cangkurawok 2022

Dalam rangka pelaksanaan program di Puskesmas beserta jaringannya


dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang yang dapat dilihat pada tabel sebagai
berikut :

Tabel 6. Jenis sarana penunjang

Jenis Sarana Kondisi Sarana Penunjang


No.
Penunjang Tidak Cukup Memadai
Memadai Memadai
1. Ruang dan Sediaan X
Farmasi
2. Ruang dan Bahan X
Laboratorium
3 Sterilisator X
4 Kalibrasi Alkes X
5 Genset berbanding X
Meteran KWH
6 Pusling ( roda 2 & roda X
4)
7 Pengolahan Limbah X
Cair dan Padat
Sumber data : Data Inventaris Barang Puskesmas Cangkurawok, 2021

c) Data Penduduk dan Sasaran Program


Jumlah penduduk dibedakan berdasarkan jenis kelamin, kelompok
umur, pekerjaan, pendidikan dan masyarakat miskin.
Data Jumlah Penduduk Hamparan Perak berdasar Kategori Umur
dan Jenis Kelamin Tahun 2016
Laki-laki Perempuan
Umur Lk + Pr
(Lk) (Pr)
0–4 6.364 5.934 12.298
5–9 6.246 6.000 12.246
10 – 14 5.330 5.016 10.346
15 – 19 5.065 4.642 9.707
20 – 24 4.880 4.583 9.463
25 – 29 4.521 4.611 9.132
30 – 34 4.523 4.706 9.229
35 - 39 4.569 4.364 8.933
40 - 44 3.986 3.630 7.616
45 - 49 3.255 3.009 6.264
50 - 54 2.626 2.445 5.071
55 - 59 2.057 1.950 4.007
60 - 64 1.269 1.446 2.715
65 - 69 819 839 1.658
70 - 74 545 628 1.173
75+ 491 710 1.201
Khusus
0-4 (balita) 6.364 5.934 12.298
0-14 (anak-
17.940 16.950 34.890
anak)
15-64 (usia
36.751 35.386 72.137
produktif)

65+ (lansia) 1.855 2.177 4.032

Sumber : BPS Kecamatan Hamparan Perak, 2016

Data PUS Kecamatan Hamparan Perak Tahun 2016

DESA JUMLAH PUS

KLAMBIR V KEBUN 4,872

HAMPARAN PERAK 3,103


KLUMPANG KEBUN 2,730
PAYA BAKUNG 2,310
KLUMPANG KAMPUNG 1,309
PALUH KURAU 1,427
KLAMBIR 1,495
KLAMBIR V KAMPUNG 1,474
KOTA RANTANG 1,324
LAMA 1,320
SEI BAHARU 1,035
SELEMAK 716
SIALANG MUDA 658
   
   
  23,773

d) Data Sekolah
Data tentang sekolah biasanya meliputi jumlah sekolah, jumlah siswa,
klasifikasi sekolah UKS, jumlah dokter kecil, dan jumlah guru UKS.
Rincian Sekolah PAUD Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Hamparan
Perak Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Tahun 2016-2017

No. Nama Desa Nama Sekolah Jumlah

1 Klambir V Kebun   0
PAUD Atika
2 Hamparan Perak Wijaya 1
3 Klumpang Kebun   0
PAUD Yuna
4 Paya Bakung Ceria 1
5 Klumpang Kampung   0
6 Paluh Kurau   0
7 Klambir   0
8 Klambir V Kampung   0
9 Kota Rantang   0
10 Lama   0
11 Sei Baharu   0
12 Selemak   0
13 Sialang Muda   0
  JUMLAH   2

Rincian Sekolah TK Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Hamparan


Perak Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Taun 2016-2017
No. Nama Desa Nama Sekolah Jumlah
1 Klambir V Kebun TK Kembar Lala 1
    TK Teresia 1
    TK Melati 1
2 Hamparan Perak TK Alkamil 1
    TK Anugrah 1
    TK Mahpirah 1
    TK Arbain 1
    TK Alwasliyah 1
3 Klumpang Kebun TK Al Furqon 1
    TK Candra Dimuka 1
    TK Atika Wijaya 1
4 Paya Bakung TK Yuna Ceria 1
    TK Bunda 1
    TK Aba 1
Klumpang
5 Kampung TK Annisa 1
6 Paluh Kurau TK Nurul Ilmi 1
    TK Alfadillah 1
7 Klambir TK Almanar 1
Klambir V
8 Kampung TK Raudah 1
9 Kota Rantang TK Sebening Hati 1
10 Lama TK Anugrah 1
    TK Nurul Huda 1
11 Sei Baharu TK Alajam 1
    TK Asaniah 1
12 Selemak   0
13 Sialang Muda TK Miftahuljannah 1
  JUMLAH   25

Rincian Sekolah SD/MI Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Hamparan


Perak Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Taun 2016-2017
No. Nama Desa Nama Sekolah Jumlah
1 Klambir V Kebun SDN 101750 1
    SD101751 1
    SDN101752 1
    SDN106153 1
    SDS PAB 14 1
    SDS PAB 15 1
    SDS PAB 16 1
    NIS AL ARAFAH 1
2 Hamparan Perak SDN 106800 1
    SDN 106798 1
    SDN 105277 1
    SDN 101743 1
    SDS TRI BAKTI 1
    SDS BALERINA 1
    SDS YAKHADA 1
    SDS YAPARI 1
    MIS ALWASLIYAH 1
    MIS ANNUR 1
3 Klumpang Kebun SDN 106156 1
    SDN 101746 1
    SDN 101747 1
    SDN 101748 1
    SDN 101749 1
    SDS PAB 1 1
    SDS PAB 5 1
    SDS PAB 9 1
    MIS ALFURQON I 1
    MIS ALFURQON II 1
    MIS AL IMAM 1
4 Paya Bakung SDN 101762 1
    SDN 104798 1
    SDN 106794 1
    SDS HARAPAN 1
MIS FASTABIKUL
    KHAIRAT 1
5 Klumpang Kampung SDN 101745 1
    SDN 101763 1
    MIS ALWASLIYAH 1
6 Paluh Kurau SDN 104190 1
    SDN 104191 1
    MIS AL ITTIHADIYAH 1
MIS FASTABIKUL
    KHAIRAT 1
7 Klambir SDN 101744 1
    SDN 104197 1
    MIS ALMANAR 1
8 Klambir V Kampung SDN 105283 1
    SDN 107395 1
9 Kota Rantang SDN 104199 1
    SDN 105248 1
    SDN 106154 1
    MIN 1
10 Lama SDN 105280 1
    SDN 106792 1
    SDS PLUS AL ALAWI 1
    MIS NURUL HUDA 1
11 Sei Baharu SDN 101742 1
    SDN 106443 1
12 Selemak   0
13 Sialang Muda SDN 107394 1
  JUMLAH   57

Rincian Sekolah MTS/ SMP Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Hamparan


Perak Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Taun 2016 - 2017
No. Nama Desa Nama Sekolah Jumlah
1 Klambir V Kebun SMP PAB 9 1
    MTS ALMANAR 1
    MTS GG. KAPAS 1
2 Hamparan Perak SMP NEGERI 1
    MTS NEGERI 1
    SMP AL-WASLIYAH 1
    SMP TARBIYAH 1
    MTS TARBIYAH 1
3 Klumpang Kebun SMP PAB I 1
    MTS ALMUSLIMIN 1
4 Paya Bakung SMP HARAPAN 1
    MTS PAYA BAKUNG 1
5 Klumpang Kampung   0
MTS FASTABIKUL
6 Paluh Kurau KHAIRAT 1
    MTS AL ITTIHADIAH 1
    SMP PBI  
7 Klambir SMP ALMANAR 1
    MTS ALMANAR 1
8 Klambir V Kampung   0
9 Kota Rantang SMP MULIA 1
10 Lama   0
11 Sei Baharu MTS ALWASLIYAH 1
12 Selemak   0
13 Sialang Muda   0
  JUMLAH   18

Rincian Sekolah SLTA/MAN Wilayah Kerja UPT. Puskesmas Hamparan


Perak Kec Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang
Taun 2016 - 2017
No. Nama Desa Nama Sekolah Jumlah
1 Klambir V Kebun SMK PAB 4 1
2 Hamparan Perak SMA NEGERI 1
    SMA TARBIYAH 1
    SMK TARBIYAH 1
    MAS TARBIYAH 1
    SMK ALWASLIYAH 1
3 Klumpang Kebun SMA PAB 5 1
    SMK PAB 5 1
    MAS PAB 4 1
4 Paya Bakung SMA HARAPAN 1
5 Klumpang Kampung   0
6 Paluh Kurau SMA PBI 1
MAS FASTABIKUL
    KHAIRAT 1
7 Klambir MAS ALMANAR 1
8 Klambir V Kampung   0
9 Kota Rantang   0
SMA TERPADU
10 Lama ALFATAH 1
11 Sei Baharu   0
12 Selemak   0
13 Sialang Muda   0
  JUMLAH   14
e) Data Kesehatan Lingkungan
Di lampiran dapat dilihat data kesehatan lingkungan yang meliputi data
sanitasi dasar antara lain rumah sehat, TPM, TTU, SAB, Jaga dan
SPAL, Pamsimas

2. Data Khusus
Data khusus merupakan hasil penilaian kinerja Puskesmas. Hal – hal yang
dinilai antara lain :
a. Status Kesehatan
kesehatan meliputi umur harapan hidup, data kematian, Kunjungan
Kesakitan, dan Pola Penyakit/10 besar penyakit di wilayah UPT.
Puskesmas Hamparan Perak.
Data Kunjungan
b. Kejadian Luar Biasa
Untuk mengetahui jenis penyakit yang potensial KLB di wilayah
Puskesmas Hamparan Perak dapat dilihat di lampiran.
c. Cakupan Program Pelayanan Kesehatan
Cakupan program pelayanan kesehatan, untuk mengetahui pencapaian
SPM dan MDG’s Tahun 2016 terlampir.
d. Organisasi Puskesmas
1) Struktur Organisasi Puskesmas

Struktur Organisasi Puskesmas Hamparan Perak, terlampir.

2) Tim Mutu Puskesmas


Struktur Organisasi Tim Mutu Puskesmas Hamparan Perak,
terlampir.

e. Jenis – Jenis Pelayanan Yang ada di Puskesmas Hamparan Perak


1) Upaya Kesehatan Perorangan, Kefarmasian dan Laboratorium :
 Pelayanan Pemeriksaan Umum
 Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
 Pelayanan KIA/KB/IVA yang bersifat UKP
 Pelayanan Gawat Darurat

 Pelayanan Gizi yang bersifat UKP


 Pelayanan Persalinan
 Pelayanan Rawat Inap
 Pelayanan Kefarmasian
 Pelayanan Laboratorium
 Pelayanan TB & IMS/VCT HIV
2) Upaya Kesehatan Masyarakate Esensial dan Keperawatan
Kesehatan Masyarakat :
 Pelayanan Promosi Kesehatan / UKS
 Pelayanan Kesehatan Lingkungan
 Pelayanan KIA/KB/IVA yang bersifat UKM
 Pelayanan Gizi yang bersifat UKM
 Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
 Pelayanan Keperawatan Kesehatan Masyarakat
3) Upaya Kesehatan Masyarakat Pengembangan :
 Pelayanan Kesehatan Jiwa
 Pelayanan Kesehatan Gigi Masyarakat
 Pelayanan Kesehatan Tradisional Komplementer
 Pelayanan Kesehatan Olah Raga
 Pelayanan Kesehatan Indera
 Pelayanan Kesehatan Lansia
 Pelayanan Kesehatan Kerja

3. FASILITAS PUSKESMAS HAMPARAN PERAK


a. Fasilitas Puskesmas Hamparan Perak

1. Fasilitas Gedung

No Fasilitas Jumlah
1 Ruang pendaftaran 1
2 Ruang tunggu pasien 1
3 Ruang Poli Umum/Poli Lansia 1
4 Ruang Poli Gigi 1
5 Ruang KIA/KB/IVA 1
6 Ruang Poli Anak/Gizi & Pojo ASI 1
7 Ruang Poli TB & IMS/VCT HIV 1
8 Ruang Laboratorium 1
9 Musholah 1
10 Ruang Kepala Puskesmas 1
11 Ruang Tata Usaha/Administrasi 1
12 Ruang Dapur 1
13 Ruang Rapat 1
14 Ruang Promkes,Imunisasi & Bendahara 1
15 Ruang Rawat Inap Pasien 2
16 Ruang Persalinan 1
17 Ruang Petugas 1
18 Ruang UGD 1
17 Kamar mandi/toilet 10

2. Fasilitas Administrasi

Perlengkapan yang dimiliki Puskesmas Hamparan Perak dalam


menjalankan peranannya agar terlaksananya fungsi administrasi puskesmas
antara lain: meja, kursi, komputer, printer, lemari arsip, rak arsip, kartu berobat
pasien, kartu KIA/KB, buku, white board, papan pengumuman, formulir rujukan,
ATK, kantong persalinan, poster penyuluhan dan lain-lain.

3. Fasilitas Alat-alat kesehatan

Adapun fasilitas alat-alat kesehatan yang dimiliki Puskesmas Hamparan


Perak antara lain seperti:

1. Alat-alat pemeriksaan kesehatan


2. Alat-alat pertolongan kesehatan

3. alat-alat P3K

4. Timbangan bayi dan dewasa

5. Alat-alat perawatan gigi

6. USG

7. Alat Pemeriksaan IVA set (Spekulum,kapas lidi,asamcuka,aquades)

8. Alat-alat laboratotium

9. Oksigen

10. Suction

11. Nebulizer

12. Alat-alat untuk pelayanan obat

4. Fasilitas Imunisasi

Fasilitas imunisasi yang dimiliki Puskesmas Hamparan Perak antara


lain:

1. Lemari pendingin

2. Alat-alat imunisasi

3. Cold chain/ termos

4. Vaksin

5. Culpach

6. Termometer suhu
5. Fasilitas Obat-obatan

Puskesmas Hamparan Perak dalam rangka menjalankan tugas tugas


pokok maupun pengembangan dalam memulihkan kesehatan dan pengobatan
penyakit didukung oleh peerlengkapan obat-obatan yang bersumber APBD
(Jamkesda) dan BPJS Kesehatan

B. Peraturan internal Puskesmas Hamparan Perak:


1. Jam Kerja Pegawai Negeri Sipil dan Honorer di Puskesmas Hamparan
Perak
a. Jam kerja Pelayanan Pagi : Pukul 08.00-14.30 WIB
a. Jam kerja Pelayanan Sore : Pukul 14.00-20.00 WIB
b. Jam Kerja Malam : Pukul 20.00-08.00 WIB
c. Jam kerja emergensi/Rawat Inap : 24 jam
2. Setiap pegawai wajib mematuhi jam kerja sebagaimana tersebut diatas
dengan melakukan finger print pada saat masuk dan pulang.
3. Pegawai tidak boleh meninggalkan ruangannya atau kosong pada saat
jam pelayanan, apabila ingin meninggalkan ruangan harus memberi
tahu dan mendapatkan izin langsung dari atasan.
4. Daftar hadir adalah daftar finger print pegawai Puskesmas Hamparan
Perak yang pada akhir bulan selalu di rekap dan dilaporkan ke BKD
dan Dinas Kesehatan Kabupaten Deli Serdang dengan disertai data
pendukung (sakit, izin, cuti dan dinas luar/ pelatihan)
5. Aturan Pakaian Dinas Pegawai Puskesmas Aras Kabu:
a. Senin dan Selasa
1. Pakaian PDH Pria

 Kemeja lengan pendek dan celana panjang dan warna


khaki Ka. Puskesmas dan TU) dan warna putih-putih
untuk medis dan paramedis.
 Memakai ikat pinggang, memakai kaus kaki dan sepatu
berwarna hitam.
2. Pakaian PDH wanita
 Baju lengan pendek warna kaki untuk Ka. Puskesmas
dan TU, putih-putih untuk medis dan paramedis.
 Memakai Atribut Lengkap (papan nama, korpri, logo dan
syal) yang sudah ditentukan
 Rok paling sedikit 10 cm dibawah lutut
 Tidak boleh berpakaian yang ketat
 Tidak boleh mengenakan pakaian yang berbahan jeans
 Khusus untuk instruktur senam dibolehkan memakai
pakaian training
 Jaga sore dan jaga malam tetap memakai pakaian dinas
yang sudah ditentukan oleh Kepala Puskesmas dan tetap
melayani pasien selama tanggung jawab jaga (sebelum
tim jaga pagi datang)
 Rapi dan menarik
 Tidak menggunakan perhiasan ataupun asesoris yang
mencolok, jika menggunakannya gunakan yang
sederhana.

b. Rabu
Pakaian kemeja berwarna putih dan celana panjang atau rok
berwarna hitam dan disertai atribut yang lengkap
c. Kamis
Pakaian batik Deli Serdang dengan celana panjang atau rok tidak
berbahan jeans dan disertai atribut lengkap.
d. Jumat
Senam Olah Raga yang sudah ditentukan oleh Kepala Puskesmas
dan disertai atribut lengkap.
e. Sabtu
Pakaian bebas tapi rapi dan sopan dengan celana panjang atau rok
tidak berbahan jeans.
6. Waktu istirahat, sholat dan makan bergantian. Tidak dibenarkan makan
di jam pelayanan dan di ruangan poli.
7. Tidak dibenarkan menggunakan handphone pada saat pelayanan
kecuali adanya panggilan darurat.
8. Badge name wajib dipakai
9. Pergantian shift jaga pagi, sore, malam harus dilakukan serah terima.

10. Petugas yang mengikuti rapat Dinas tidak wajib absensi ke Puskesmas
tetapi wajib menunjukkan bukti ikut rapat (Buku kerja ditandangani
pemimpin rapat).
11. Penanggung jawab ruangan masing-masing bertanggung jawab
terhadap peralatan di ruangannya dan kehilangan menjadi tanggung
jawab petugas di ruangan tersebut.
12. Waktu ISHOMA maksimal 60 menit dimulai pada pukul 12.00 dan
berakhir pada 13.00 dilaksanakan secara bergantian.
13. Seluruh pegawai sudah sarapan dirumah masing-masing sebelum
berangkat ke Puskesmas.
14. Yang berhak memberi izin adalah Kepala Puskesmas kecuali Kepala
Puskesmas tidak ada di tempat ataupun tidak bisa dihubungi bisa
meminta izin ke KTU.
15. Seluruh pegawai tidak boleh membawa anak dalam bekerja.

1. Kebijakan mutu:
Puskesmas Hamparan Perak berupaya untuk memberikan
pelayanan kesehatan kepada masyarakat secara profesional
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan masyarakat.
2. Proses Pelayanan
a. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas
b. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
c. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

C. Ruang Lingkup

Lingkup pedoman mutu ini disusun berdasarkan standart akreditasi


puskesmas, yang meliputi: persyaratan umum sistem manajemen mutu,
tanggung jawab manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan
terdiri dari penyelenggara Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat
(UKM) dan Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP).

Dalam penyelenggaraan UKM dan UKP memperhatikan keselamatan


pasien dengan menerapkan manajemen resiko.

Adapun ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu di Puskesmas


Hamparan Perak mencakup:

1. Penyelenggaraan Manajemen Puskesmas


2. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
3. Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)

D. Istilah dan Definisi


1. Kebijakan : Peraturan/ Surat keputusan yang ditetapkan oleh Kepala
Puskesmas yang merupakan garis besar yang bersifat mengikat dan wajib
dilaksanakan oleh penanggung jawab maupun pelaksana
2. Manual Mutu: Dokumen yang memberi informasi yang konsisten ke
dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
3. Rencana Lima Tahunan Puskesmas: Rencana yang disusun oleh
Kepala Puskesmas bersama seluruh jajaran karyawan didasarkan pada
analisis kebutuhan masyarakat akan pelayanan kesehatan sebagai upaya
untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat secara optimal.
4. Perencanaan Tingkat Puskesmas: Suatu proses kegiatan secara urut
yang harus dilakukan untuk mengatasi permasalahan dalam rangka
mencapai tujuan ditentukan dengan memanfaatkan sumber daya yang
tersedia secara berhasil guna dan berdaya guna.
5. Pedoman: Kumpulan ketentuan dasar yang memberi arah langkah-
langkah yang harus dilakukan. Merupakan dasar untuk menentukan dan
melaksanakan kegiatan.
6. Dokumen: Yang dimaksud dengan dokumen dalam hal ini adalah semua
berkas dalam bentuk soft copy maupun data tertulis yang berkaitan
dengan kinerja Puskesams
7. Kepuasan Pelanggan: Tingkat perasaan pelanggan yang timbul sebagai
akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperoleh setelah pelanggan
membandingkannya dengan apa yang diharapkannya.
8. Pelanggan Internal: Semua pihak yang terlibat dalam kinerja Puskesmas
9. Pelanggan Eksternal: Semua puhak yang terlibat dalam kinerja
Puskesmas.
10. Rekaman: Berupa bukti semua kegiatan baik pelayanan administrasi,
pelayanan klinis, maupun program yang dilakukan oleh Puskesmas.

E. SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN


PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
Puskesmas Hamparan Perak menetapkan, mendokumentasikan dan
memelihara sistem manajemen mutu sesuai dengan Standart Akreditasi
Puskesmas. Sistem ini disusun untuk memastikan telah diterapkannya
persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelenggaraan
pelayanan kepada masyarakat baik pentyelenggaraan upaya Puskesmas
maupun pelayanan klinis. Manajemen memantau/ mengukur/ menganalisa
setiap proses/ kegiatan dan melakukan tindakan perbaikan. Kegiatan sistem
manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen : Plan - Do - Check –
Action.

B. Pengendalian Dokumen
1. Tujuan pengendalian dokumen adalah terkendalinya kerahasiaan
dokumen, proses perubahan, penerbitan, distribusi dan sirkulasi dokumen.
2. Dokumen-dokumen dalam sistem manajemen mutu meliputi Kebijakan,
Pedoman, Manual mutu, SOP, Kerangka Acuan, Rekaman-rekaman dan
dokumen penting lainnya.
3. Cara pengendalian dokumen diatur dalam prosedur dan dipahami oleh
semua pihak terkait.
4. Prosedur pengendalian dokumen mengatur hal-hal sebagai berikut:
a. Pemeriksaan dokumen
b. Penomoran dokumen sesuai dengan SK Kepala Puskesmas
Hamparan Perak Nomor:

I. Pengendalian dokumen akreditasi


1. Pengkodean dokumen kelompok pelayanan:
a) Administrasi Manajemen dengan Kode: ADMIN
i. Bab I (I-ADMIN)
ii. Bab II (II-ADMIN)
iii. Bab III (III-ADMIN)
b) Pelayanan Upaya dengan kode : UKM
i. Bab IV (IV-UKM)
ii. Bab V (V-UKM)
iii. Bab VI (VI-UKM)
c) Pelayanan Klinis dengan kode : UKP
i. Bab VII (VII-UKP)
ii. Bab VIII (VIII-UKP)
iii. Bab IX (IX-UKP)
Contoh : 800/SK/ADM-I/PHP/VI/2017
d) Jenis Dokumen
i. Standart Prosedur Operasional, disingkat SOP
ii. Daftar Tilik, disingkat Dt
iii. Kerangka Acuan, disingkat KA
iv. Kebijakan, disingkat Kb
v. Dokumen Eksternal, disingkat Dok
vi. Manual Mutu, disingkat PM
vii. Audit Internal, disingkat AI

2. Sistem Penomoran Dokumen (Surat dan SOP)


a) Surat masuk dan keluar sesuai dengan aturan Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang (Tata Naskah)

b) Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok


pelayanan masing-masing disesuaikan dengan sistem
pengkodean yang ditentukan
c) Penomoran dokumen diurutkan sesuai dengan pengkodean
d) Urutan penomoran meliputi: Singkatan Standart Operasional
Prosedur, Nomor Registrasi Puskesmas, Elemen penilaian
instrumen akreditasi
Contoh: SOP-P1212210201-4.1.1.1

3. Penyimpanan Dokumen Manajemen


a) Penyimpanan dokumen/ arsip perkantoran sesuai dengan
sistem penyimpanan dokumen/ arsip aturan Tata Naskah sesuai
Peraturan Pemerintah Dalam Negeri
b) Penyimpanan dokumen akreditasi disimpan masing-masing
kelompok pelayanan, sedangkan di administrasi dan
manajemen (admin) menyimpan master dokumen semua
kelompok pelayanan dan program.

II. Pengendalian dokumen rekam medis dan resep


1. Pengkodean : sesuai nama huruf depan family folder, selanjutnya
no diurutkan sesuai non register
Contoh: Mahmud: PK-01
2. Penyimpanan rekam medis
a. Dokumen rekam medis wajib disimpan sekurang-kurangnya dua
tahun terhitung dari tanggal terakhir pasien berobat
b. Setelah jangka waktu tersebut, rekam medis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain
harus disimpan jangka waktu 10 tahun terhitung dari tanggal
dibuat
c. Sistem penyimpanan resep yang telah dilayani di Puskesmas
harus dipelihara dan disimpan minimal dua tahun:
d. Pencatatan dalam Daftar Induk Dokumen Eksternal atau
Internal
e. Pengesahan dokumen
f. Penerbitan dokumen
g. Pendistribusian dokumen yang sudah diberi stempel terkendali

Tata Cara Pendistribusian Dokumen:

1. Distribusi adalah kegiatan atau usaha menyampaikan dokumen


kepada unit upaya atau pelaksana yang memerlukan dokumen
tersebut agar dapat digunakan sebagai penduan dalam
melaksanakan kegiatannya. Kegiatan ini dilakukan oleh tim
sekretariat akreditasi.
2. Distribusi harus memakai ekspedisi dan/ atau formulir tanda terima

3. Distribusi dokumen bisa hanya untuk unit kerja tertentu tetapi bisa
juga untuk seluruh unit kerja lainnya.

Revisi dan penerbitan ulang dokumen

Penarikan dan pemusnahan dokumen yang sudah tidak berlaku

A. Pengendalian Rekaman
Rekaman adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari
kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan
puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan
yang direncanakan.
Tujuan pengendalian rekaman adalah untuk memastikan semua
data kegiatan dapat dimanfaatkan secara maksimal untuk
perbaikan dengan prosedur yaitu:
a. Dokumentasi (master dokumen yang sudah dinomori dan sudah
ditandatangani) disimpan di sekretariat Tim Akreditasi
Puseksmas.
b. Dokumen fotocopy disimpan di masing-masing unit Puskesmas.
c. Bila tidak berlaku lagi atau tidak dipergunakan maka unit kerja
wajib mengembalikan dokumen yang sudah tidak berlaku
tersebut dapat dimusnahkan, namun untuk dokumen yang asli
tetap disimpan.
d. Dokumen di unit upaya Puskesmas harus diletakkan di tempat
yang mudah dilihat, malah diambil dan mudah dibaca oleh
pelaksana.

III. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN

A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, penanggung jawab manajemen mutu, penanggung jawab
upaya kesehatan baik perorangan maupun masyarakat dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada
pada manual mutu ini dalam rangka akreditasi Puskesmas Hamparan Perak.

B. Fokus pada sasaran/ pasien


Pelayanan yang disediakan oleh puskesmas dilakukan dengan berfokus pada
pelanggan. Pelanggan atau sasaran adalah seluruh masyarakat yang datang dan
atau mengakses layanan di Puskesmas Aras Kabu baik layanan dalam gedung
maupun layanan di luar gedung. Pelanggan dilibatkan mulai dari identifikasi
kebutuhan dan harapan pelanggan, perencanaan penyelenggaraan upaya
puskesnas dan pelayanan klinis, pelaksanaan pelayanan, monitoring dan evaluasi
serta tindak lanjut pelayanan.
C. Kebijakan Mutu
Kebijakan Mutu Puskesmas Hamparan Perak adalah:
Puskesmas Hamparan Perak berupaya untuk memberikan pelayanan kesehatan
kepada masyarakat secara profesional dengan memperhatikan kebutuhan dan
harapan masyarakat.

D. Perencanaan Sistem Manajemen Mutu dan Pencapaian Sasaran Kinerja


Mutu
Sasaran mutu ditetapkan berdasarkan standart kinerja/ standart pelayanan
minimal yang meliputi indikator-indikator pelayanan klinis/ upaya kesehatan
perorangan dan indikator penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat yang
disusun dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan, hak dan
kewajiban pelanggan serta upaya untuk mencapai sasaran kinerja yang
ditetapkan.

Adapun sasaran mutu Puskesmas Hamparan Perak adalah sebagai berikut:


1. Manajemen
a. Manajemen operasional
Melaksanakan minilokakarya bulanan target 100 %
b. Manajemen Alat dan Obat
Membuat kartu stok untuk setiap jenis obat/ bahan di gudang obat secara
rutin target > 80 %
c. Manajemen keuangan
Membuat catatan bulanan uang masuk-keluar dalam buku kas target 100%
d. Manajemen Ketenagaan
Mebuat penilaian DP3 tepat waktu target 100%

2. Upaya Kesehatan Masyarakat


a. KIA
Drop out pelayanan ANC target <5 %
b. Kesling
Cakupan sarana air bersih dengan target 85 %
c. Promkes
PHBS tatanan rumah tangga sehat target > 80 %
d. P2P
Penyuluhan komprehensif HIV target 2 x sebulan
e. Gizi
Distribusi tablet Fe untuk bumil target >80 %

3. Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)


1. Pendaftaran
a. Pemberi pelayanan di pendaftaran telah mendapatkan pelatihan dan
pelayanan prima dengan target 100%
b. Jam buka pelayanan pendaftaran sesuai dengan SK Kepala
Puskesmas
c. Waktu tanggap pelayanan ≤ 5 menit terlayani setelah pasien dating

d. Waktu penyediaan dokumen rekam medis rawat jalan ≤ 10 menit


e. Jumlah status pasien yang tidak ditemukan rekam medis < 5 %
f. Kelengkapan pengisian rekam medik 24 jam setelah selesai pelayanan
dengan target 100 %
g. Kepuasan pasien dengan target ≥ 70 %

2. Unit Gawat Darurat


a. Pemberi pelayanan kegawatdaruratan yang sudah mendapatkan
pelatihan kegawatdaruratan dengan target 100 %
b. Ketersediaan tim penanggulangan bencana 1 tim
c. Jam buka pelayanan gawat darurat 24 jam
d. Waktu tanggap pelayanan dokter di gawat darurat ≤ 5 menit terlayani
setelah pasien datang
e. Ketepatan pelaksanaan triase ≥ 90 %
f. Kepuasan pasien dengan target ≥ 70 %

3. Poli Umum
a. Ketersediaan dokter sesuai standart permenkes No. 75/ 2014 dengan
target 100 %
b. Jam buka pelayanan dengan ketentuan Senin-Kamis : 08.15-14.30
WIB, Jumat : 08.15-14.00 WIB, Sabtu : 08.15-13.30 WIB
c. Waktu tunggu rawat jalan dengan target ≤ 45 menit
d. Peresepen obat pada diagnose penyakit terbanyak (DM, Hipertensi dan
ISPA) sesuai dengan pedoman dengan target 100 %
e. Pencatatan dan pelaporan pasien di Puskesmas dengan target ≥ 80 %
f. Kepuasan pasien dengan terget ≥ 80 %

4. Poli Gigi
a. Ketersediaan dokter gigi sesuai standart permenkes No. 75/2014
dengan target 100 %
b. Jam buka pelayanan dengan ketentuan Senin-Kamis: 08.15-14.30 WIB,
Jumat : 08.15-14.00 WIB, Sabtu: 08.15s/d 13.30
c. Waktu tunggu rawat jalan dengan target ≤ 45 menit
d. Peresepen obat pada diagnose penyakit terbanyak (gangren pulpa dan
abses) sesuai pedoman dengan target 100 %
e. Pencatatan dan pelaporan pasien di Puskesmas dengan target ≥ 80 %
f. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %

5. Pelayanan laboratorium
a. Penanggung jawab laboratorium sesuai dengan permenkes No.
75/2014 dengan target 100 %

b. Fasilitas dan peralatan laboratorium sesuai dengan permenkes


No.75/2014 dengan target 100 %
c. Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium ≤ 45 menit
d. Tidak adanya kejadian tertukar specimen pemeriksaan dengan target
100 %
e. Kemampuan melakukan penapisan (screening) HIV/AIDS dengan
target 100 %
f. Kemampuan mikroskopis TB paru dengan target 100 %
g. Tidak ada kesalahan pemberian hasil pemeriksaan laboratorium
dengan target 100 %
h. Kesesuaian hasil pemeriksaan baku mutu eksternal dengan target 100
%
i. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %

6. Pelayanan Ruang IMS/VCT/PDP

a. Ketersediaan dokter yang sudah terlatih dengan target 100 %

b. Jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan Senin-Kamis: 08.15-


14.30 WIB, Jumat : 08.15-14.00 WIB, Sabtu: 08.15 s/d 13.30

c. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 45 menit

d. peresepan obat pada diagnosa pasien IMS dan pDP sesuai pedoman
dengan target 100 %

e. Pencatatan dan pelaporan pasien di Puskesmas dengan target ≥ 80 %

f. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %

7. Pelayanan KIA/KB

a. ketersediaan bidan sesuai dengan kompetensi dengan target 100 %

b. Jam buka pelayanan sesuai dengan ketentuan Senin-Kamis pukul


08.15-14.30 WIB Jumat: 08.15-14.00 WIB, Sabtu pukul 08.15-13.30

c. Waktu tunggu rawat jalan ≤ 45 menit

d. Pelayanan ANC sesuai dengan pedoman dengan target 100 %

e. Pencatatan dan pelaporan Pasien di Puskesmas dengan target ≥ 80 %

f. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %


8. Pelayanan Imunisasi

a. Ketersediaan petugas sesuai dengan kompetensi dengan target 100 %

b. Jam buka pelayanan sesuai sesuai dengan jadwal posyandu

c. Waktu tunggu ≤ 45 menit

d. KIPI < 5 %

e. Pencatatan dan pelaporan Pasien di Puskesmas dengan target ≥ 80 %

f. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %

9. Pelayanan Farmasi

a. Pemberi pelayanan farmasi sesuai persyaratan permenkes No. 75/2014

b. Fasilitas dan peralatan pelayanan farmasi sesuai persyaratan


permenkes No. 75/2014

c. Ketersediaan formularium tersedia dan update paling lama 3 tahun

d. Waktu tunggu pelayanan obat jadi ≤ 30 menit

e. Waktu tunggu pelayanan obat racikan ≤ 45 menit

f. Tidak adanya kejadian kesalahan pemberian obat dengan target 100 %

g. Kepuasan pasien dengan target ≥ 80 %

10. Pencegahan dan Pengendalian infeksi

a. Adanya anggota tim pencegahan dan pengendalian infeksi yang terlatih


dengan target ≥ 75 %
b. Ketersediaan APD di setiap unit pelayanan klinis dengan target ≥ 45 %

c. Rencana program pencegahan dan pengendalian infeksi di Puskesmas


ada

d. pelaksanaan program sesuai rencana dengan target 100 %

e. Penggunaan APDsaat melaksanakan tugas dengan target 100 %

f. Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan infeksi nosokomial/ health care


associated infection (HAI) di Puskesmas dengan target ≥ 75 %

E. tanggung Jawab Tim Manajemen Mutu Puskesmas Hamparan Perak

Penanggung jawab Puskesmas:

1. Penanggung Jawab Tim Manajemen Mutu mengkoordir, monitoring dan


membudayakan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja secara berkesinambungan

2. menjamin pelaksanaan kegiatan perbaikan mutu dan kinerja dilakukan secara


konsisten dan sistematis

3. Bersama dengan penanggung jawab program menyusun pedoman manual mutu


dan kinerja

Ketua/ WaKIL Manajemen Manual Mutu

1. Menjamin sistem dilaksanakan secara efektif pada semua fungsi

2. menjamin sistem manajemen mutu diperbaiki secara terus menerus

3. Melaporkan hasil kinerja sistem manajemen mutu pada kepala Puskesmas

4. Mengupayakan peningkatan kesadaran atau pemahaman pegawai dalam sistem


manajemen mutu

5. Mengkoordinasikan kegiatan internal audit


Sekretaris

1. Menyiapkan semua dokumen internal dan eksternal

2. Mengajukan semua dokumen yang sudah selesai untuk diperiksa oleh wakil
manajemen dan di sah kan oleh kepala puskesmas

3. Menyusun dan mencatat semua dokumen yang ada di tata usaha secara rapi

4. memastikan seluruh dokumen untuk poli atau unit terkait terdistribusi secara
teratur dan tercatat

Koordinator Audit Internal

1. Merencanakan pelaksanaan audit internal puskesmas meliputi: pembagian audit


dan auditor, jadwal pelaksanaan, pembuatan surat kepada wakil manajemen,
menyiapkan semua sarana untuk melakukan audit internal

2. Melakukan tugas audit internal terhadap semua poli/ unit yang ada di puskesmas
meliputi: mengamati proses, meminta penjelasan, meminta peragaan, menelaah
dokumen, memeriksa dengan daftar periksa, mencari bukti-bukti, memeriksa silang,
mewawancarai auditee, melakukan survei, mencari sumber informasi darisumber
luar, menganalisa data dan informasi dan menyimpulkan hasil temuan

3. Melaporkan semua hasil temuan audit kepada Tim Akreditasi atau Wakil
Manajemen

4. Merencanakan audit internal yang akan dilakukan periode selanjutnya

Koordinator Manajemen Komplain

1. Menerima komplain dari masyarakat atau pasien


2. Menangani keluhan masyarakat atau pasien

3. Melaporkan kepada atasan tentang keluhan masyarakat dan pasien

4. Mendokumentasikan keluhan masyarakat atau pasien

Koordinator Survey Kepuasan Pelanggan

1. Membuat instrument survey kepuasan pelanggan

2. Mensosialisasikan kepada masyarakat atau pasien tentang survey kepuasan


pasien

3. membuat laporan survey kepuasan pelanggan

4. Melakukan analisa terhadap survey kepuasan pelanggan

Koordinator Mutu klinis dan Keselamatan Pasien

1. Merencanakan kegiatan peningkatan mutu layanan klinis dan keselamatan pasien


berdasarkan hasil evaluasi kegiatan tahun lalu sebagai pedoman dan petunjuk
pelaksanaan kegiatan yang akan dilaksanakan serta sumber pendanaan kegiatan

2. Melaksanakan sosialisasi dan koordinasi dengan unit kerja terkait dalam rangka
penyelarasan kegiatan yang akan dilaksanakan guna kelancaran pelaksanaan
kegiatan

3. Mendistribusikan tugas dan memberi petunjuk pelaksanaan kegiatan peningkatan


mutu dan keselamatan pasien kepada anggotanya

4. Melaksanakan kegiatan monitoring, evaluasi hasil pelaksanaan kegiatan,


menyampaikan saran dan pertimbangan sebagai bahan dalam pengambilan
keputusan serta menyusun laporan secara periodik baik lisan maupun tertulis guna
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas
5. Memimpin pelaksanaan kegiatan rapat tim peningkatan mutu dan keselamatan
pasien di Puskesmas

F. Penanggung Jawab Manajemen Mutu

Kepala puskesmas menunjuk seorang wakil manajemen mutu yang bertanggung


jawab untuk mengkoordinir seluruh kegiatan mutu di puskesmas:

1. memastikan sistem manajemen mutu ditetapkan, diimplementasikan, dan


dipelihara

2. melaporkan kepada manajemen kinerja dari sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan

G. Komunikasi Internal

Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,


diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi

TINJAUAN MANAJEMEN

A. Umum

Tinjauan manajemen adalah rapat untuk membahas hasil analisis kebutuhan,


harapan dan kepuasan, hasil audit kinerja, hasil pertemuan tinjauan yang lalu dan
rekomendasi, serta tindak lanjut pertemuan

Tujuan diadakannya Rapat Tinjauan manajemen adalah untuk pengendalian


proses dan perbaikan dalam upaya menjamin pencapaian sasaran serta
persyaratan-persyaratan mutu yang direncanakan dengan cara mengolah data hasil
pemantauan dan pengukuran

Rapat tinjauan manajemen dilaksanakan 2 x dalam setahun dengan agenda


kegiatan sebagai berikut:
a. Pembukaan

b. Sambutan Kapus

c. Pemaparan Hasil Audit Internal

d. Umpan Balik/ Survey Kepuasan Pelanggan

e. Capaian Kinerja proses/ Hasil Layanan

f. Evaluasi Kegiatan Manajemen Resiko

g. Tindakan Koreksi

h. Rencana Tindak Lanjut

i. Rencana Perbaikan Sistem Manajemen Mutu

j. Penutup

B. Masukan Tinjauan Manajemen

Masukan tinjauan manajemen didapatkan dan hasil temuan manajemen resiko,


capaian kinerja periodik beberapa data kinerja, datahasil survey, data komplain, data
temuan manajemen, resiko, temuan masalah, gape dan kesenjangan, tindakan
preventif, kuratif, waktu pelaksanaan dan monitoring evaluasi tindakan tersebut.

C. Luaran Tinjauan

Keluaran atau hasil dari Tinjauan Manajemen adalah rencana tindak lanjut untuk
perbaikan mutu dan tindakan preventif untuk mencegah terjadinya ketidaksesuaian
terhadap sasaran mutu yang sudah disepakati bersama.

Hasil tinjauan manajemen dibagikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan


dalam peningkatan mutu dan kinerja di Puskesmas Hamparan Perak.
MANAJEMEN SUMBER DAYA

A. Penyediaan Sumber Daya

1. Sumber daya untuk menjalankan sistem manajemen mutu serta untuk mencapai
sasaran yang telah ditetapkan dipastikan terpenuhi

2. Sumber daya yang diperlukan diidentifikasi oleh Kepala Tata Usaha dan
disampaikan kepada Kepala Puskesmas untuk diusulkan ke Dinas Kesehatan
melalui mekanisme yang telah diatur

B. Manajemen Sumber Daya Manusia

Puskesmas menjamin karyawan yang bekerja di pelayanan rawat jakan dan


rawat inap memiliki kompetensi berdasarkan pendidikan, pelatihan, keahlian dan
pengalaman yang sesuai.

Kompetensi yang diperlukan oleh setiap karyawan agar dapat melaksanakan


tugas dan tanggung jawabnya secara tepat dan benar sesuai dengan sasaran dan
persyaratan yang telah direncanakan harus dipastikan dipenuhi.

Kepala sub bagian tata usaha bertanggung jawab untuk:

1. Menentukan pelatihan yang diperlukan setiap bawahannya

2. Memastikan pelatihan dilaksanakan. Pelatihan dapat dilakukan dalam bentuk,


atau kegiatan apapun yang bertujuan memberikan kompetensi pada karyawan

3. mengambil tindakan lainnya selain pelatihan yang sesuai dengan permasalahan


4. Mengevaluasi efektif/ tidaknya tindakan yang telah diambil

5. Meningkatkan kesadaran karyawan mengenai pentingnya peranan setiap


karyawan dalam pekerjaan mereka untuk mencapai sasaran mutudemi kepuasan
pelanggan

6. Mengelola arsip karyawan yang memuat informasi mengenai pelatihan,


keterampilan dan pengalaman kerja karyawan

C. Infrastruktur

1. Infrastruktur/ sarana prasarana untuk meningkatkan mutu dan kinerja dipastikan


terpenuhi

2. Melakukan pemeliharaan serta teratur terhadap alat-alat medis maupun fasilitas


pendukungnya agar senantiasa dalam kondisi baik dan siap dioperasikan

3. Sarana prasarana baru yang diperlukan secepatmnya diidentifikasi dan ditindak


lanjuti sesuai prosedur yang berlaku

4. Penanggung jawab unit/ upaya bertanggung jawab untuk memastikan kecukupan


dan kelengkapan sarana kerja dan kelayakan kondisi sarana kerja pada bagian yang
dipimpinnya

D. Lingkungan Kerja

1. Lingkungan tempat kerja di kendalikan

2. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan agar lingkungan kerja senantiasa


dalam keadaan rapi, bersih, aman dan nyaman

3. Pimpinan dan karyawan mengupayakan dan menjamin agar lingkungan kerjanya


terkendali
4. Pengendalian lingkungan kerja dimaksudkan untuk mendukung komitmen mutu
dan kepuasan pelanggan dan untuk mencapai kesesuaian terhadap persyaratan
proses pelayanan yang

VI. PENYELENGGARAAN PELAYANAN

A. Upaya kesehatan Masyarakat

1. Perencanaan Upaya kesehatan Masyarakat, Akses dan Pengukuran Kinerja

a. Kegiatan diawali dengan pembuatan POA (Plan of Action) dari tiap program UKM

b. POA disusun sesuai dengan harapan dan kebutuhan masyarakat serta sesuai
dengan target kegiatan puskesmas yang belum tercapai

c. Harapan dan kebutuhan masyarakat diperoleh melalui Survey Masyarakat Desa,


Musyawarah Masyarakat Desa dan Survey Kebutuhan yang dilakukan

d. Akses pelayanan langsung berhubungan dengan masyarakat

e. Hasil kegiatan dianalisa secara langsung setelah kegiatan berjalan dan ditentukan
rencana tindak lanjut yang akan dilakukan

2. Proses yang berhubungan dengan sasaran

a. Penetapan persyaratan sasaran

1) Penanggung jawab program memahami secara jelas semua persyaratan yang


diminta oleh sasaran

2) Penanggung jawab program melakukan koordinasi dengan lintas program dan


lintas sektoral terkait untuk pembahasan semua persyaratan sasaran
b. Tinjauan terhadap persyaratan sasaran Puskesmas melakukan peninjauan
terlebih dahulu untuk memastikan kemampuannya dalam memenuhi persyaratan
pelanggan

c. Komunikasi dengan sasaran

Komunikasi dengan sasaran dilakukan melalui Musyawarah Masyarakat Desa


(MMD) , Pertemuan Kader, Pertemuan Lintas Sektoral, dan Penyuluhan Masyarakat

3. Pembelian (jika ada)

Pembelian yang dilaksanakan dalam kegiatan program-program Ukm, didanai dari


kegiatan APD, APBN, BOK dan JKN

4. Penyelenggaraan UKM

a. Pengendalian proses penyelenggaraan upaya

1) Pengendalian penyelenggaraan upaya kesehatan masyarakat dilaksanakan


sesuai perencanaan (POA) masing-masing program

2) Tiap penanggung jawab program membuat SOP untuk setiap tindakan yang
dikerjakan

3) SOP dibuat untuk membimbing petugas pelaksana agar dapat melaksanakan


kegiatan sesuai yang direncanakan

4) Peralatan yang diperlukan untuk proses penyelenggaraan upaya kesehatan


masyarakat dipastikan tersedia dan memenuhi persyaratan

b. Validasi proses penyelenggaraan upaya

Validasi diarahkan untuk mengkonfirmasi dan membuktikan bahwa proses yang


akan dijalankan memiliki kemampuan untuk mencapai hasil yang disyaratkan.
Validasi dilakukan
c. Identifikasi dan mampu telusur

Identifikasi penyelenggaraan upaya dilakukan melalui survey kebutuhan, survey


mawas diri, musyawarah masyarakat desa dan asupan dari masyarakat melaluirapat
lintas sektor.

d. Hak dan Kewajiban sasaran

1) Hak sasaran

i. Memperoleh kejelasan informasi tentang kegiatan atau program yang akan


dilaksanakan Puskesmas Hamparan Perak di wilayah kerjanya

ii. Memperoleh informasi mengenai aturan, tata cara, dan peraturan yang berlaku
tentang kegiatan atau program

iii. Memperoleh penyuluhan, pembinaan dan sosialisasi terkait dengan kegiatan atau
program UKM

iv. Mengajukan usul, saran, perbaikan atas kegiatan program UKM

2) Kewajiban sasaran

i. Berkontribusi dalam menyelesaikan masalah kesehatan di wilayah kerja


Puskesmas Hamparan Perak

ii. Memberikan atau membantu menyampaikan informasi terkait dengan masyarakat


sekitar

iii. mendukung program kegiatan UKM di wilayah Puskesmas Hamparan Perak

iv. Mematuhi segala aturan dan kesepakatan yang telah disepakati bersama
e. Manajemen resiko dan keselamatan

1) Identifikasi resiko

i. Identifikasi resiko dilakukan untuk melihat kejadian yang mungkin terjadi dan dapat
menimbulkan kerugian dimasa yang akan datang

ii. Hal yang perlu diperhatikan untuk melakukan identifikasi resiko adalah
ketersediaan data yang akurat, keterbukaan, kejujuran dan proporsional

iii. Tekhnik yang dapat dilakukan dalam melakukan identifikasi resiko antara lain
melalui brain storming, survey, wawancara, informasi historis ataupun kelompok
kerja

2) Risk Assos atau Analisa

i. Risk Assos atauanalisa dilakukan berdasarkan hasil identifikasi resiko

ii. Menggunakan Matriks (trading resiko)

-menyusun kriteria frekuensi severity dan dampak

-menganalisis frekuensi dan severity terhadap dampak resiko dalam sebuah matriks

-menyusun matriks grading resiko berdasarkan analisis frekuensi dan severity

3) Rencana pelaksanaan (Plan Action)

Rencana tindak lanjut bertujuan untuk meminimalisir resiko dan keselamatan bagi
petugas, masyarakat dan lingkungan
4) Implementasi

Impelementasi dilakukan sesuai dengan rencana tidak lanjut dan dilaksanakan oleh
seluruh karyawan yang dikoordinasi oleh tim manajemen resiko puskesmas
Hamparan Perak

5) Monitoring dan Evaluasi

Monitoring dan evaluasi dilakukan secara rutin sebagai tolak ukur keberhasilan
kegiatan manajemen resiko

Contoh Manajemen Resiko Upaya kesehatan Masyarakat di Puskesmas Hamparan


Perak

Kegiatan Resiko Analisa Rencana


pencegahan
Foging Asap tebal Keracunan, 1. Penyuluhan
sesak nafas 2. Pemberitahuan
sebelum
pelaksanaa
Imunisaianak KIPI Panas, kulit Pemberitahuan ke
sekolah merah, bengkak sekolah dan ke
wali murid
UKSrumahmakan Ditolak pemilk Petugas datang 1. Membawa surat
rumah makan mendadak tanpa tugas membuat
bawa surat tugas pemberitahuan
kepada RT, RW
dan pemilik rumah
makan
UKK Pembuangan Limbah dibuang 1. Pembinaan dan
limbah ke sungai penyuluhan
2. Pembuatan
IPAL
5. Pengukuran, analisis, dan penyempurnaan sasaran kinerja UKM

a. Umum

Semua poli/ unit pelayanan melakukan pengukuran dan pemantauan terhadap


kegiatannya yang dilakukan secara terencana. Hasil pengukuran dianalisis untuk
dilakukan perbaikan dalam rangka peningkatan mutu dan kinerja

b. Pemantauan dan pengukuran

1) Kepuasan Pelanggan

Pemantauan dan pengukuran kepuasan pelanggan diukur melalui survey kepuasan


pelanggan dan kotak saran yang dilakukan oleh masing-masing pemegang program

Survey kepuasan pelanggan program UKM dilakukan oleh masing-masing program


yang ada di Puskesmas Hamparan Perak

Waktu pelaksanaan survey kepuasan pelanggan UKM dilaksanakan minimal 2 kali


setahun

2) Audit Internal

a. Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu dalam pelaksanaan program
di implementasikan secara efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah
direncanakan

b. Tim audit dibentuk oleh kepala puskesmas dan dibekali pemahaman yang cukup
sebelum melaksanakan audit

c. Rencana audit direncanakanoleh tim audit dengan mempertimbangkan tingkat


kepentingan

d. Pemantauan dan pengukuran audit internal dilakukan dengan menggunakan


instrumen audit internal setiap 6 bulan sekali

e. Audit harus dilakukan secara sistematis, objektif, terencana dan terdokumentasi


f. Dalam setiap pelaksanaan audi, auditor harus memperlihatkan hasil audit yang
terdahulu untuk mengevaluasi efektivitasnya

g. Penanggung jawab program/ poli/ unit yang diperiksa bertanggung jawab untuk
menindaklanjuti temuan audit pada bagiannya

h. Tindak lanjut audit harus mencakup verifikasi terhadap tindakan-tindakan yang


telah diambil

i. Tim audit bertanggung jawab terhadap hasil audit dan melapor kepada wakil
manajemen dengan tembusan kepada Kepala Puskesmas

3) Pemantauan dan pengukuran proses

Pemantauan dan pengukuran proses layanan program Ukm diketahui melalui


umpan balik sasaran

4)pemantauan dan pengukuran hasil layanan

Pemantauan dan pengukuran hasil layanan program UKM dilakukan dengan


membandingkan hasil layanan dengan target indicator Standart Pelayanan Minimal
(SPM), Penilaian Kinerja Puskesmas (PKP) dan Indikator Kinerja Utama (IKU)

c. Pengendalian jika ada hasil yang tidak sesuai

jika didapat hasil yang tidak sesuai dengan indikator SPM, PKP dan Iku akan
dilakukan pembahasan oleh penanggung jawab UKM, penanggung jawab program
dan pelaksana kegiatan pada setiap bulan melalui minilokakarya bulanan, setiap tiga
bulanan melalui minilokakarya lintas sektor dan setiap akhir bulan melalui
minilokakarya tahunan. Tujuan kegiatan ini untuk dicari akar permasalahannya.

d. Analisa data

penanggung jawab UKM dan penanggung jawab program melakukan analisa data,
setelah ditemukan permasalahan/ kendala/ hambatan yang ada di program UKM
kemudia didiskusikan secara berkala bagaimana pemecahannya.

Kegiatan ni dilaksanakan setiap bulan melalui minilokakarya bulanan, setiap tiga


bulanan melalui minilokakarya lintas sektor dan stiap akhir tahun melalui
minilokakarya tahunan.

e. Peningkatan berkelanjutan

Penanggung jawab ukm dan penanggung jawab program akan melakukan


peningkatan secara berkala setelah diperoleh bagaimana cara pemecahan masalah
sesuai dengan matriks rencana tindak lanjut.

Penanggung jawab UKM akan melakukan monitoring dan evaluasi secara


berkelanjutan mengenai perkembangan dari pelaksanaan rencana tindak lanjut
tersebut. Apabila pelaksanaan program untuk menemukan kendala dan
hambatannya serta disusun rencana tindak lanjutnya kembali.

f. Tindakan korektif

Tindakan korektif adalah rangkaian kegiatan untuk menindak lanjutihasil pelayanan


mutu dan kinerja yang tidak sesuai dengan standart/ Indikator yang telah ditetapkan.
Tujuan daritindakan korektif adalah memperbaiki hasilpelayanan mutu dan kinerja
yang tidak sesuai dengan standart/ indikator yang telah ditetapkan
g. Tindakan preventif

tindakan preventif adalah suatu cara untuk mencegah hasil yang tidak sesuai
dengan target sasaran dan indikator. Tujuan tindakan preventif untuk mengantisipasi
terhadap kegiatan yang tidak sesuai dengan indikator perbaikan mutu dan
kinerjayang telah ditetapkan.

B. Upaya Kesehatan Perseorangan

1. Perencanaan Pelayanan Klinis

Perencanaan pelayanan klinis Puskesmas Hamparan Perak mengacu pada standart


pelayanan pubik, apabila dalam pelaksanaannyatidak dapat ditangani oleh
puskesmas akan dilakukan proses rujukan.

2. Proses yang berhubungan dengan pelanggan

a. Puskesmas melakukan komunikasi dengan pelanggan dalam bentuk pemberian


informasi dan umpan balik dari keluhan

b. Komunikasi dengan pelanggan diarahkan untuk menanam kebutuhan pelanggan


antara lain untuk:

i. Mendapatkan konfirmasi/ persyaratan pelayanan rawat jalan yang diinginkan


pelanggan

ii.Menjawab pertanyaan-pertanyaan pelanggan

iii. Mengklarifikasi ketidakjelasan mengenai persyaratan pelanggan

iv. Membahas masukan/ usul/ saran/ keluhan pelanggan

3. Pembelian/ pengadaan barang terkait dengan pelayanan klinis


a. Proses pembelian

Pembelian barang untuk pelayananklinis dilakukan dengan anggaran dari JKN


berupa pembelian obat, barang habis pakai dan reagen laboratorium. Sebelum
dilakukan pembelian Puskesmas Hamparan Perak mengajukan Nota Pencairan
Dana ke Dinas Kesehatan Kota. Setelah mendapat persetujuan dari pejabat yang
berwenang di Dinas Kesehatan Kota baru puskesmas melakukan pembelian sesuai
dengan rekanan yang ditunjuk

b. Verifikasi barang yang dibeli

Verifikasi barang yang dibeli dilakukan oleh tim PPHP (Pejabat Pemeriksa Hasil
Pekerjaan). Tim ini bertugas dan bertanggung jawab memverifikasi semua barang
yang harus dibeli ketentuan, menerima hasilpengadaan barang/ jasa setelah melalui
pemeriksaan, membuat dan menandatangani berita acara serah terima hasil
pekerjaan.

4. Penyelenggaraan pelayanan klinis

a. Pengendalian proses pelayanan klinis

pengendalian proses pelayanan klinis dilakukan dengan membuat standart


operational prosedur (SOP) dari setiap tindakan, sasaran mutu tiap unit pelayanan
dan dibahas dalam minilokalkarya.

b. Validasi proses pelayanan

Di setiap unit dalam pelayanan klinis terdapat daftar tilik untuk mengevaluasi
kesesuaian layanan klinis dengan rencana terapi, untuk melakukan proses validasi
dilakukan dengan proses audi internal dengan menggunakan daftar tilik kepatuhan
petugas terhadap SOP

c. Identifikasi dan Ketelusuran

Identifikasi dan ketelusuran dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:


1. Hasil audit inetrnal dengan menggunakan daftar tilik diidentifikasi oleh auditor
untuk diberikan dan ditanyakan kepada auditee tentang permasalahan dan kendala
terjadinya ketidaksesuaian

2. Auditor memberikan rekomendasi untuk perbaikan

3. auditor berjanji untuk melaksanakan rekomendasi

4. Auditor melakukan audit lagi secara berkala untuk dilaksanakan perbaikan

d. Hak dan kewajiban pasien

1. Hak Pasien

Setiap pasien Puskesmas mempunyai hak sebagai berikut:

i. Memperoleh informasi mengenai tata tertib dan peraturan pelayanan yang berlaku
di Puskesmas

ii. Mendapat informasi atas: (1) penyakit yang diderita, (2) tindakan medis yang akan
dilakukan dan kemungkinan penyaki sebagai akibat tindakan tersebut, cara
mengatasinya dan alternatif lainnya, (3) Upaya pencegahan agar penyakit kambuh
lagi dan pencegahan agar anggota keluarga/ orang lain tidak menderit a penyakit
yang sama

iii. Memintak konsultasi medis

iv. Menyampaikan pengaguan, saran, kritik dan keluhan berkaitan dengan


pelayanan

v. Memperoleh layanan yang bermutu, aman, nyaman, adil, jujur dan manusiawi

vi. Memperoleh informansi hasil pemeriksaan yang meliputi diaknosa dan tata cara
tindakan, tujuan, tindakan, alternatif tindakan, resiko, biaya dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan porgnosis terhadap tindakan yang dilakukan
vii. Memberikan persetujuan atau menolak atas tindakan yang akan dilakukan oleh
tenaga kesehatan terhadap penyakit yang dideritanya kecuali untuk kasus-kasus
KLB (kejadian luar biasa) dan kasus yang dapat membahayakan masyarakat

viii. Keluarga dapat mendampingi saat menerima pelayanan kesehatan

ix. Pasien berhak memperoleh asuhan keperawatan sesuai dengan standar propesi

2) Kewajiban pasien

i. Membawa kartu identitas (KTP/KK) atau mengetahui alamat dengan jelas untuk
kunjungan pertama kali

ii. Membawa persyaratan jaminan kepesertaan:

 Pasien baru
1. kartu berobat puskesmas Aras kabu
2. menujukkan KTP dan KK
3. menujukkan kartu BPJS / Askes / Medan Sehat
 Pasien lama

1. kartu berobat puskesmas Aras kabu


2. menujukkan KTP dan KK asli
3. menunjukkan kartu BPJS / Askes / Medan Sehat

iii. Mengikuti alur pelayanan puskesmas

iv. Menaati aturan pelayanan dan mematuhi nasehat serta petujuk pengobatan

v. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalah kesehatannya


kepada tenaga kesehatan di puskesmas

vi. Memberikan informasi yang benar dan lengkap tentang masalahkesehatannya


kepada tenaga kesehatan di puskesmas
3) Hak penyedia layanan/ petugas :

i. Memperoleh perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai standar


profesinya

ii. Menolak permintaan pasien dan atau keluarganya untuk melakukan tindakan yang
bertentang dengan standar profensi maupun hukum dan peraturan perundang-
undangan yang berlaku

4) Kewajiban penyediaan layanan / petugas :

i. Melakukan pelayanan sesuai dengan standar propesi danprosedur tetap / SOP


pelayanan

ii. Memberikan informasi pelayanan kepada pengguna layanan, baik itu waktu,
persyaratan, hasil dan biaya serta konpensiasi pelayanan

iii. Memberikan teguran bagi pengunjung yang tidak menaati ketentuan pelayanan
dan memberikan saran agar tidak terulang lagi

iv. Berusaha untuk memenuhi kebutuhan pengguna layanan semaksimal mungkin,


sehingga tercapai kepuasan pengguna layanan

v. Melakukan pengukuran indeks kepuasan masyarakat terhadap pelayanan

e. Pemeliharaan barang milik pelanggaran (specimen, rekam medis, dsb)

pemelihara rekam medis sebagai barang milik pelanggan dilakukan dibawah


tanggung jawab unit loke, jangka waktu penyimpanan rekam medis di puskesmas
Aras Kabu adalah sekurang-kurannya dalam 2 tahun.
Sedangankan pemeliharaan bahan pemeriksaan laboratorium (specimen) disimpan
sebelum dikirim / di ambil ke laboratorium ke luar atau ketika pemeriksaan tidak bisa
dilakukan saat itu juga

f. Peningkatan Mutu Pelayanan Klinis dan keselamatan Pasien

1. Penilaian indikator kinerja klinis

Indikator yang telah ditetapkan akan dilakukan penilaian pencapaian indikator kinerja
klinis. Penilaian dilakukan oleh Penanggung Jawab program UKP. Dasar penilaian
mengacu pada indikator dan check list pelayanan klinis.

Penilaian indikator kinerja klinis dilakukan dengan menggunakan instrument/ check


list daftar tilik dan dihitung menggunakan rumus compliance rate, dimana jumlah
tindakan kepatuhan dibandingkan dengan jumlah seluruh tindakan

Compliance rate = x 100%

2. Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien

Pengukuran dilakukan berdasarkan indikator sasaran keselamatanpasien serta


indikator klinis. Pengukuran dilakukan oleh tim mutu Puskesmas Hamparan Perak
yang dilakukan 1 kali dalam sebulan. Dan selanjutnya dilaporkan kepada Kepala
Puskesmas.

3. Pelaporan insiden keselamatan pasien

Pelaporan tentang Kejadian Tak Diinginkan (KTD), Kejadian Nyaris Cedera (KNC)
dan Kejadian Potensial Cidera (KPC) dilakukan setiap terjadi kejadian tersebut.
Pencatatan dilakukan ditiap unit tempat terjadi kejadian dan laporan diserahkan
kepada tim mutu PuskesmasHamparan Perak. Tim Mutu membuat laporan sasaran
keselamatan pasien setiap bulan dan melaporkannya kepada Kepala puskesmas

4. Analisis dan tindak lanjut

Setiap terjadi insiden keselamatan pasien (KNC, KPC, KTD), maka penanggubng
jawab poli wajib menganalisa dan membuat rencana tindak lanjut. Hasil analisa
disampaikan kepada Tim Mutu Puskesmas Hamparan Perak dan selanjutnya di
teruskan kepada Kepala Puskesmas.

5. Audit Internal

Tujuan audit adalah untuk memastikan sistem mutu diimplementasikan secara


efektif dan hasilnya sesuai dengan yang telah direncanakan. Tim Audit dibentuk oleh
Kepala Puskesmas.

6. Penerapan manajemen risiko

- Identifikasi resiko

Identifikasi resiko dilakukan untuk melihat kejadian yang mungkin terjadidan dapat
menimbulkan kerugian di masa yang akan datang. Hal yang perlu diperhatikan untuk
melakukan identifikasi resiko dalam pemberian pelayanan klinis. Teknis yang
digunakan dalam identifikasi resiko adalah curah pendapat, penyesuaian dengan
SOP.

- Analisa

Analisa dilakukan berdasarkan hasil identifikasi resiko. Analisa dilakukan dengan


menggunakan matriks (trading resiko) yaitu dengan menyusun kriteria frekuensi,
severity dan dampak, menganalisis frekuensi dan severity terhadap dampak resiko
dalam sebuah matriks; menyusun matriks grading resikoo berdasarkan analisis
frekuensi dan severity

- Perencanaan Pelaksanaan

Rencana tindak lanjut bertujuan untuk meminimalisir resiko dan keselamatan bagi
petugas, pasien dan lingkungan

- Implementasi
Implementasi dilakukan sesuai dengan rencana tindak lanjut dan dilaksanakan oleh
seluruh pegawai yang dikoordinasi oleh tim manajemen resiko Puskesmas
Hamparan Perak.

- Monitoring dan Evaluasi

Monitorin dan evaluasi dilakukan secara rutin sebagai tolak ukut keberhasilan
manajemen resiko

Contoh Manajemen Resiko UKP di Puskesmas Hamparan Perak

Kegiatan Resiko Analisa Rencana Pencegahan


Pendaftaran Riwayat penyakit Rekam medis Penyimpanan dan
tidak diketahui tidak ditemukan penyusunan rekam
medis dengan baik
Poli Umum Tidak sesuai Pelaksanaan Penyiapan dokumen
diagnose dengan tidak sesuai Panduan Praktik Klinik
pengobatan dengan Panduan Pelatihan bagi petugas
Praktik Klinis Medis

Kewaspadaan Standart untuk pelayanan semua pasien, meliputi:

1. Kebersihan tangan/ hand hygiene

2. Alat Pelindung Diri (APD) set, terdiri dari sarung tangan, masker, kaca mata
google (kaca mata pelindung), face shield (pelindung wajah), respirator, gaun/
apron, sepatu tertutup

3. Peralatan perawatan pasien

4. Pengendalian lingkungan
5. Penatalaksanaan linen

6. Kesehatan karyawan

7. Penempatan pasien

8. Hygiene respirasi/ etika batuk dan bersin

9. Praktek menyuntik yang aman

1. kebersihan tangan  Kuku harus selalu terpotong pendek, tidak


memakai perhiasan dan tidak boleh memakai
kuku palsu, saat merawat pasien
 Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
harus dilakukan dengan 6 (enam) langkah
pada saat:
- Sebelum dan stelah melepas sarung tangan
- Sebelum tindakan aseptis: pemasangan
kateter intravena, kateter urin dan vaskuler
perifer
- Sebelum dan setelah kontak langsung
dengan kulit pasien saat merawat
-Bila tangan beralih dari area tubuh
terkontaminasi menuju area bersih, termasuk
perawatan pasien yang sama
- Setelah menyentuh darah, cairan tubuh,
sekresi, ekskresi, kulit yang tidak utuh, ganti
verband, walaupun telah memakai sarung
tangan
- Bila tangan tampak kotor, mengandung
bahan berprotein, cairan tubuh, cuci tangan
dengan sabun biasa/ antimikroba dengan air
mengalir
- Setelah kontak dengan lingkungan dan benda
mati (alat medik, tempat tidur, meja, saklar
lampu) di area pasien
- Setelah makan, minum dan menggunakan
toilet
- Setelah menyentuh cairan tubuh pasien
- Bila kontak dengan diduga SOPra, karena
alkohol, klorhexidin, iodofor aktifitasnya lemah
terhadap SOPra
- Sebelum keluar ruangan pasien, setelah
melepas dan membuang APD
 Cuci tangan bisa dilakukan dengn sabun dan
air mengalir atau dengan alkohol handrub(bila
tangan tidak tampak kotor)
2. Alat Pelindung Diri  Gunakan APD sesuai ukuran dan jenis
(APD): tindakan
a. Sarung tangan  Gunakan APD yang sesuai, bila ada
b. Masker kemungkinan terkontaminasi darah, cairan
c. Kaca mata tubuh, sekresi, ekskresi dan bahan
pelindung terkontaminasi, mukus membran dan kulit yang
d. Pelindung wajah tidak utuh, kulit utuh yang potensial
e. Gaun terkontaminasi
f. Sepatu tertutup  Pakai sarung tangan sekali pakai, saat
merawat pasien langsung
 Pakai sarung tangan sekali pakai atau pakai
ulang untuk membersihkan lingkungan (bila
daur ulang, harus ada tes fungsi sebelum
digunakan)
 Lepaskan sarung tangan segera setelah
selesai, sebelum menyentuh benda dan
permukaan yang tidak terkontaminasi, sebelum
beralih ke pasien lain
 Jangan memakai sarung tangan yang sama
untuk pasien yang berbeda
 Gantilah sarung tangan bila tangan berpindah
dari area tubuh terkontaminasi ke area bersih
 Pakailah kaca mata google untuk melindungi
konjungtiva, mukus membran mata, hidung,
mulut selama melaksanakan prosedur dan
aktifitas perawatan pasien yang beresiko
terjadi cipratan/ semprotan daridarah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi
 Secara umum, dapat digunakan masker bedah
untuk mencegah transmisi melalui partikel
besar dari droplet saat kontak erat (< 3 m) dari
pasien saat batuk/ bersin. Pakailah selama
tindakan yang menimbulkan aerosol walaupun
pada pasien tidak diduga infeksi
 Kenakan gaun (bersih, tidak steril) untuk
melindungi kulit,mencegah baju menjadi kotor,
kulit terkontaminasi selama prosedur/ merawat
pasien yang memungkinkan terjadinya
percikan/ semprotan cairan tubuh pasien
 Bila gaun tembus cairan, perlu dilapisi apron
tahan cairan mengantisipasi semprotan/ cairan
infeksius
 Pakailah sepatu boot untuk melindungi kaki
dari cipratan / semprotan dari darah, cairan
tubuh, sekresi dan ekskresi
3. Peralatan  Buat Standart Operational prosedur untuk
perawatan pasien menampung, tranSOPrtasi pengelolaan
(kategori IB) peralatan yang mungkin terkontaminasi darah
atau cairan tubuh
 Lepaskan bahan organik dari peralatan dengan
bahan pembersih yang sesuai sebelum
Desinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) atau
disterilkan
 Tangani peralatan pasien yang terkena darah,
cairan tubuh, sekresi, ekskresi dengan benar
sehingga kulit dan mukus membran terlindungi,
cegah baju terkontaminasi, cegah transfer
mikroba ke pasien lain dan lingkungan
 Pastikan peralatan yang telah dipakai untuk
pasien infeksius telah dibersihkan dan tidak
dipakai untuk pasien lain. Pastikan peralatan
sekali pakai dibuang dan dimusnahkan dengan
cara yang benar dan peralatan pakai ulang,
diprose dengan benar
 Peralatan yang terkontaminasi didisinfeksi
setelah dipakai dan selanjutnya di DTT atau
sterilisasi sesuai kebutuhan
 Permukaan peralatan yang besar (X ray), di
lap dengan cairan disinfektan, setelah
keluardari ruangan isolasi meskipun tidak
tampak kotor
 Bersihkan dan desinfeksi yang benar peralatan
terapi pernapasan terutama stelah dipakai
pasien infeksi saluran nafas, bila perlu
memakai sungkup diSOPsable
 Alat makan dicuci dengan detergen setiap
setelah makan. Benda diSOpsable dibuang ke
tempat sampah
4. Pengendalian  Fasilitas kesehatan harus membuat dan
Lingkungan melaksanakan prosedur rutin untuk
pembersihan, desinfeksi permukaan
lingkungan, tempat tidur
 Pembersihan harus mengawali desinfeksi.
Benda dan permukaan tidak dapat didesinfeksi
sebelum dibersihkan dari bahan organik
(ekskresi, sekresi pasien dan kotoran)
 Pembersihan ditujukan untuk mencegah
aerosolisasi, sehingga menurunkan
pencemaran lingkungan
 Fasilitas kesehatan harus mempunyai
desinfektan standart untuk menghilangkan
patogen secara signifikan, pada permukaan
terkontaminasi, sehingga memutuskan rantasi
penularan penyakit
 Desinfeksi adalah membunuh secara fisikal
dan kimiawi mikroorganisme, tidak termasuk
SOPra

Desinfektan yang bisa dipakai: Na Hipoklorit


(pemutih), Alkohol, komponen Fenol, komponen
Ammonium Quarternary, komponen Peroksigen. Ikuti
aturan pakai pabrik cairan desinfektan, waktu kontak
dan cara pengencerannya.
 Pembersihan permukaan horisontal sekitar
pasien harus dilakukan secara rutin setiap hari
dan lebih teliti setiap pasien pulang
 Untuk mencegah aerosolisasipaogen infeksi
saluran nafas, hindari sapu, tapi gunakan cara
basah (kain basah)
 Ganti cairan pembersih, lap kain, kepala
mopsetelah dipakai (terkontaminasi)
 Peralatan pembersih harus dibersihkan,
dikeringkan tiap kali setelah pakai. Mop dicuci,
dikeringkan tiap hari sebelum disimpan dan
dipakai kembali
 Untuk mempermudah pembersihan bebaskan
areapasien dari benda/ peralatan yang tidak
perlu
 Jangan lakukan fogging dengan desinfektan,
tidak terbukti mengendalikan infeksi, dan bisa
berbahaya
 Pembersihan dapat dibantu dengan vacuum
cleaner (pakai filter, HEP), jangan memasang
karpet
5. Kesehatan  Setiap petugas harus waspada dalam
karyawan bekerja,untuk mencegah terjadinya luka/
cedera saat melakukan tindakan
menggunakan jarum, scalpel dan alat tajam
lain, setelah melakukan prosedur, saat
membersihkan instrumen dan saat membuang
jarum
 Jangan tutup/ recap jarum yang telah dipakai,
memanipulasi jarum dengan tangan, menekuk
jarum, mematahkan, melepas jarum dari spuit.
Buang jarum, spuit, pisau scalpel, dan
peralatan tajam habis pakai kedalam
wadahtahan tusukan/ safety box sbelum
dibuang ke insinerator
 Pakai mouthpiece, resusitasi bag atau peraltan
ventilasi lain pengganti metoda resusitasi mulut
ke mulut
 Jangan mengarahkan bagian tajam jarum ke
baian tubuh, selain akan menyuntik
6. Penempatan  Tempatkan pasien yang potensial
Pasien mengkontaminasi lingkungan atau yang tidak
dapat diharapkan menjaga kebersihan
kedalam ruang rawat yang terpisah
 Biala ruang isolasi tidak memungkinkan,
upayakan agar prinsip pemisahan tetap terjadi
 Cara penempatan sesuai jenis kewaspadaan
terhasap transmisi infeksi
7. Hygiene respirasi/ Mengendalikan penyebaran patogen dari
Etika batuk pasien yang terinfeksi utnuk transmisi kepada
kontak yang tidak terlindungi. Untuk penyakit
yang ditrasnmisikan melalui droplet besar dan
atau droplet nuklei maka etika batuk harus
diterapkan kepada semua individu dengan
gejala gangguan pada saluran nafas.
pasien, petugas, pengunjung dengan gejala
infeksi saluran nafas harus:
 Menutup mulut dan hidung dengan lenganatas
saat batuk atau bersin
 Pakai tisu, sapu tangan, masker kain/ medis
bila tersedia, buang ke tempat sampah (yang
terlebih dahulu dilapisi kantong plastik)
tertutup.
 Lakukan cuci tangan sesuai standart

Manajemen fasilitas kesehatan harus promosi


hygiene respirasi/ etika batuk:
 Promosi kepadasemua petugas, pasien,
keluarga dengan infeksi saluran nafas dengan
demam
 Eeduaksi petugas, pasien, keluarga,
pengunjung akan pentingnya kandungan
aerosol dan sekresi dsaluran nafas dalam
mencegah tarnmissi penyakit saluran nasfas
 Menyediakan sarana untuk kebersihan tangan
(alkohol handrub), wastafel-antiseptik, tisu
towel,
terutama area tunggu haru di prioritaskan
8. Praktek menyuntik pakai jarum yang steril, sekali pakai tiap kali
yang aman menyuntikkan untuk mencegah kontaminasi
pada peralatan injeksi dan terapi
bila memungkinkan gunakan juga vial sekali
pakai walaupun multidose. Jarum atau spuit
yang dipakai ulang untuk mengambil obat
dalam vial multidose dapat menimbulkan
kontaminasi mikroba yang dapat menyebar
saat obat dipakai untuk pasien lain

Pengukuran pencapaian sasaran keselamatan pasien

Pencapaian sasaran keselamatan pasien diukur dengan indikator setiap poli sebagai
berikut:

I. ketepatan identifikasi pasien

1. Pasien diidentifikasi menggunakan dua identitas pasien, yaitu nama lengkap dan
umur/ no kartu identitas (KTP/KK) / no kartu BPJS / No Rekam Medis

2. Pasien diidentifikasikan sebelum pemberian obat

3. Pasien diidentifikasikan sebelum mengambil darah dan specimen lain untuk


pemeriksaan klinis

4. pasien diidentifikasikan sebelum pemberian pengobatan dan tindakan/ prosedur

5. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan identifikasi yang konsisten


pada semua situasi dan lokasi

II. Peningkatan komunikasi yang efektif

1. Perintah lengkap secara lisan dan teleponm atau hasil pemeriksaan dituliskan
secara lengkap oleh penerima perintah

2. Perintah lengkap lisan dan telepon atau hasil pemeriksaan dibacakan kembali
secara lengkap oleh penerima perintah

3. Perintah atau hasil pemeriksaan dikonfirmasi oleh pemberi perintah atauyang


menyampaikan hasil pemeriksaan
4. Kebijakan dan prosedur mengarahkan pelaksanaan verifikasi keakuratan
komunikasi lisan atau melalui telepon secara konsisten

III. Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai

1. Kebijakan dan/ atau prosedur memuat proses identifikasi, menetapkan lokasi,


pemberian label dan penyimpanan elektrolit pekat serta obat-obat

2. Implementasi kebijakan dan prosedur

3. Elektrolit konsentrat tidak berada di unit pelayanan pasien

IV. Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur, tepat pasien operasi

1. kebijakan dan prosedur dikembangkan untuk mendukung proses yang seragam


untuk memastikan tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien termasuk prosedur
medis dan dental

V. Pengurangan resiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

1. Puskesmas mengadopsi atau mengadaptasi pedoman hand hygiene terbaru yang


diterbitkan dan sudah diterima secara umum

2. Puskesmas menerapkan program hand hygiene

3. Puskesmas menerapkan program kewaspadaan universal

VI. Pengurangan resiko pasien jatuh


1. Pasien menerapkan proses asesmen awal atas pasien terhadap resiko jatuh dan
melakukan asesmen ulang pasien bila diindikasikan terjadi perubahan kondisi atau
pengobatan, dan lain-lain

2. Kebijakan dan/ atau dikembangkan untuk mengarahkan pengurangan


berkelanjutan risiko pasien cedera akibat jatuh di Puskesmas, misalnya di selasar,
kamar mandi ataupun lantai yang tidak rata/ licin. Untuk lantai yang tidak rata/ licin
atau tangga yang ukurannya tidak standart, dipasang stiker warna merah untuk
menjadi peringatan bagi pasien untuk berhati-hati
BAB III
VISI, MISI , MOTTO KERJA, TUJUAN DAN SASARAN

A. NILAI (VALUES) YANG DIANUT


BERSERI
1. BER; Bersih Lingkungan Kerja
2. SE; Senyum Saat Melayani
3. R; Ramah Terhadap Pelanggan
4. I; Ikhlas Dalam Pelayanan
BER : Bersih lingkungan kerja, dimaksud Lingkungan kerja yang tertata,
asri, penghijauan dan bersih.
SE : Senyum saat melayani, dimaksud Memberikan pelayanan dengan
santun
R : Ramah terhadap pelanggan, dimaksud Memberikan pelayanan dengan
emberikan tegur sapa
I : Ikhlas dalam pelayanan, dimaksud Memberikan pelayanan dengan
senang hati, patuh dalam melaksanakan kegiatan Puskesmas sesuai
nilai-nilai atau aturan yang ditetapkan oleh Puskesmas

B. VISI STRATEGIS
Visi: Terwujudnya Masyarakat Yang Sehat Secara Mandiri dan Berkualitas
dalam lingkungan yang sehat serta menjadikan puskesmas hamparan perak
sebagai pusat pelayanan kesehatan yang berkualitas dan bermutu .”
Penjelasan :
Puskesmas Hamparan Perak merupakan sarana pelayanan kesehatan
milik pemerintah yang mempunyai fungsi sebagai penyelenggara UKM dan
UKP tingkat pertama di Kecamatan Hamparan Perak dituntut untuk selalu
meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas guna
mencapai masyarakat Sambong yang Sehat dan mandiri dan meningkatnya
derajat kesehatan masyarakat.
Guna mewujudkan visi yang bermakna bahwa Puskesmas sebagai
pelayanan Publik maka Puskesmas Hamparan Perak harus selalu:
1) Memelihara wujud (tangible) bukti fisik Puskesmas, meliputi: sarana
prasarana kantor, kebersihan kantor, ketrampilan karyawan dan jenis-jenis
pelayanan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
2) Mengutamakan kehandalan (reliability) hasil kinerja karyawan sesuai
dengan kebutuhan pelanggan, meliputi: yang cepat, tepat pada jam kerja
kantor dan dalam fasilitas yang sama.
3) Memegang teguh keresponsivitas (responsiveness) tanggapan/ kesigapan
karyawan terhadap kebutuhan pelanggan, meliputi: cepat menanggapi dan
membantu pelanggan (bagian resepsionis).
4) Susunan tata kerja sesuai dengan pendidikan, keyakinan (confidence)
tupoksi yang mempunyai kompetensi pegawai sesuai bidangnya, meliputi:
pengetahuan (knowladge) dan ketrampilan pegawai dalam menyelesaikan
pekerjaan.
5) Menunjukkan empati (emphaty) sikap, perilaku pegawai dalam melayani
pelanggan, meliputi: keramahan dan rasa peduli terhadap kebutuhan
pelanggan (peningkatan SDM dengan adanya pelatihan pelayanan prima)

C. MISI STRATEGIS
Guna mencapai Visi Puskesmas maka perlu menetapkan misi strategis
sebagai berikut :
1. Meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dan sebagai pusat
pembangunan kesehetan, penggerak peran serta masyarakat dalam
pemecahan dan penanganan masalah kesehatan.
2. Meningkatkan profesionalisme tenaga kesehatan.
3. Memelihara dan meningkatkan kerjasama yang baik dengan lintas
sektoral, lintas program dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
yang optimal
D. Motto
“Memberikan pelayanan kesehatan secara tepat, cepat, tulus dan ikhlas.”

E. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS


1. Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan
terjangkau bagi seluruh masyarakat Hamparan Perak.
Tujuan pertama ini mengarahkan segenap sumberdaya Puskesmas untuk
selalu meningkatkan pelayanan dalam rangka peningkatan derajat
kesehatan masyarakat melalui upaya penurunan angka kesakitan dan
kematian khususnya pada bayi, anak balita, ibu hamil dan pelayanan pada
keluarga miskin.
Sasaran
a. Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan penunjang medis
b. Meningkatnya pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin
c. Menurunnya kejadian penyakit menular dan potensial KLB
d. Meningkatnya kualitas kesehatan ibu & anak
2. Meningkatnya Pemberdayaan Masyarakat dibidang kesehatan melalui
Upaya Kesehatan (UKM)
Dengan tujuan kedua ini diharapkan Puskesmas dapat menjadi fasilitator
bagi masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat serta
meningkatkan pengetahuan dibidang kesehatan sehingga terbentuk tingkat
kesadaran, kemauan, kemampuan serta kemandirian untuk menolong
dirinya dengan diterwujudnya desa siaga aktif.
Sasaran
a. Meningkatnya peran serta masyarakat dalam pemasyarakatan gaya
hidup sehat melalui penerapan PHBS
b. Meningkatnya cakupan desa siaga aktif
c. Meningkatnya cakupan kemandirian posyandu
d. Meningkatnya kualitas lingkungan yang sehat
e. Meningkatnya cakupan rumah/bangunan bebas jentik
f. Meningkatnya cakupan tempat umum yang sehat
BAB IV
KONDISI YANG DIHARAPKAN

Rencana Target SPM


A. SPM Permenkes/Perbub/ SK Kepala Dinas Kesehatan Kab. Deli Serdang
TARG
NO INDIKATOR ET

A PELAYANAN KESEHATAN DASAR  

1 Cakupan kunjungan ibu hamil K4 95%

2 Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani 80%

Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang


3 90%
memiliki kompetensi kebidanan

4 Cakupan layanan nifas 90%

5 Cakupan neonates dengan komplikasi yang ditangani 80%

6 Cakupan kunjungan bayi 90%

7 Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) 100%

8 Cakupan pelayanan anak balita 90%

Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6 –


9 100%
24 bulan keluarga miskin
10 Cakupan balita gizi buruk mendapat perawatan 100%

11 Cakupan Penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat 100%

12 Cakupan peserta KB aktif 70%

13 Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit 100%

>2/100
  a. AFP rate per 100.000 penduduk < 15 tahun 000
pddk

  b. Penemuan pasien baru TB BTA Positif (CDR)  

  c. Penderita DBD yang ditangani 100%

  d. Penemuan Penderita Diare 100%

14 Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin 100%

PENYELIDIKAN EPIDEMIOLOGI DAN PENANGGULANGAN


B  
PENYAKIT
Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
  100%
penyelidikan epidemiologi<24 jam

C PROMKES DAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT  

Promosi Kesehatan dan pemberdayaan Masyarakat Cakupan Desa


  100%
Siaga Aktif

B. SPM SK Bupati Deli Serdang Nomor 504/2017

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR KINERJA TARGET

I. Penyelenggaraan Promosi Kesehatan


. Penyuluhan Perilaku  Bayi yang mendapat ASI eksklusif 80%
Sehat  Desa dengan garam beryodium baik 90%
 Rumah tangga sehat 65%
 Posyandu purnama 40%
 Posyandu mandiri > 2%
II. Penyelenggaraan Kesehatan Lingkungan & Sanitasi Dasar
1. Pelayanan kesehatan  Rumah sehat : 65%
lingkungan  Penduduk yg memanfaatkan jamban 88%

 Rumah yang memiliki SPAL 85%

 Institusi yang dibina 80%

2. Pelayanan pengendalian Rumah/bangunan bebas jentik nyamuk Aedes > 95%


vektor
3. Pelayanan hygiene Tempat umum yang memenuhi syarat 80%
sanitasi di tempat umum
4 Pemeriksaan TPM TPM yang memenuhi syarat 80%
5 Pemeriksaan TP2 TP2 yang memenuhi syarat 80%
6 Pengawasan sampah Pengawasan sampah yang memenuhi syarat 100%
III. Penyelenggaraan Kesehatan Ibu, Anak dan Keluarga Berencana
1. Pelayanan kesehatan  Bumil Resti yang dirujuk 100%
Ibu dan Bayi  Cakupan kunjungan neonatus 90%
 Cakupan BBLR yg ditangani 100%
2. Pelayanan kesehatan  Cakupan deteksi dini tumbuh kembang anak Balita 95%
anak pra sekolah dan & pra sekolah
remaja  Cakupan pelayanan kesehatan remaja 80%
3. Pelayanan Keluarga Cakupan peserta KB aktif
80%
Berencana
IV. Penyelengaraan Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Pemantauan  Balita yang datang dan ditimbang (D/S) 80%
pertumbuhan Balita  Balita yang naik berat badannya (N/D) 80%
 Balita Bawah Garis Merah < 15%
2. Pelayanan gizi  Cak. Bayi (0-11 bln) mendapat kapsul Vit A 1 kali 95%
per tahun
 Cak. Balita (12-59 bln) mendapat kapsul Vit A 2 kali 95%
per tahun
 Cak. Ibu nifas mendapt kapsul Vit A 90%

 Cak. Bumil mendapat 90 tablet Fe 95%

 Cak. Bumil mendapat 30 tablet Fe 95%


 Balita gizi buruk mendapat perawatan 100%
V. Penyelenggaraan Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular
1. P2P Polio AFP Rate per 10.000 penduduk <15 th ≥1
2. P2P TB Paru  Penemuan kasus TBC BTA positif (CDR) 70%
 Kesembuhan penderita TBC BTA positif (CR) > 85%
3. P2P ISPA Cak. Balita dengan pneumonia yang ditangani 100%
4. P2P HIV – AIDS  Klien yang mendapatkan penanganan HIV-AIDS 100%
 Kasus Infeksi Menular Seksual (IMS) yang diobati
100%
5. P2P DBD  Penderita DBD yang ditangani 100%
 Incident Rate DBD per 100.000 penduduk < 20

 CFR/Angka Kematian DBD per 10.000 penduduk


<1

6. P2P Diare Balita diare yang ditangani 100%


VI. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Dasar
1. Pelayanan pengobatan /  Cakupan rawat jalan 15%
perawatan  Cakupan rawat inap 1,5%
2. Pelayanan kesehatan Pelayanan gangguan jiwa di sarana kesehatan umum
15%
jiwa
3 Pelayanan kesehatan  Jangkauan pelayanan penyembuhan 4%
gigi dan mulut  Ratio Tambal : Cabut 1:1

 Jumlah murid kelas selektif yang mendapat 80%

pengobatan komprehensif
 Rata – rata kunjungan/hari 9

VII. Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Rujukan


1. Pelayanan gawat Sarana kesehatan dengan kemampuan pelayanan 90%
darurat gawat darurat yang dapat diakses masyarakat
2. PONED / Persalinan  Akses thd ketersediaan darah & komponen yg 80%
Puskesmas aman untuk penanganan rujukan bumil & neonatus
 Bumil resti / komplikasi yang ditangani
 Neonatal resti / komplikasi yang ditangani 90%
80%
VIII Pencegahan dan Penanggulangan NAPZA
P3 NAPZA berbasis Upaya penyuluhan P3 NAPZA oleh petugas 30%
masyarakat kesehatan
IX. Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian (Obat)
1. Pelayanan penyediaan  Ketersediaan obat sesuai kebutuhan 90%
obat dan perbekalan  Pengadaan obat essensial 100%
kesehatan  Pengadaan obat generik 100%
2. Pelayanan penggunaan Penulisan resep obat generic 90%
obat generic
BAB V
RENCANA USULAN KEGIATAN UPAYA KESEHATAN WAJIB

Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
1 KIA & a. Pendataan Mengetahui jumlah Bayi, 100 % Transport - Bidan desa Semua APBD
KB sasaran sasaran balita 2orgx6dsx20. dan bidan sasaran
bumil 000=240.000 puskesmas terdata
100 % APE,
b. Pembinaan Memantau kondisi dan Siswa Transport timbangan, Bidan desa APBD
TK/Play keadaan kesehatan TK/Play 2orgx22TKx2 midline dan bidan Terpantauny
Group siswa TK/Play Group Group 0.000=880.00 puskesmas a kondisi
0 dan keadaan
kesehatan
100 % APE,timba siswa BOK
Menentukan dan Bayi dan ngan, Dokter, TK/Play
c. Evaluasi memilih balita dengan balita BOK mitline, dokter gigi, Group
tumbang tumbang terbaik dari buku bidan desa
balita semua peserta terpilih panduan,st dan bidan Terpilihnya
etoskop, puskesmas balita
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
15 % senter . dengan
tumbang APBD
Neonatal - terbaik dari
Untuk meningkatkan risti Transport Bidan desa semua
cakupan neonatal Perkasusx2or Lembar dan bidan peserta
d. Kunjungan dengan komplikasi yang gx20.000 balik, set puskesmas
Neonatal ditangani 1 desa VCD
risti 1 kelas Tensi, Cakupan
bumil timbangan, neonatal BOK
Ibu dopler. dengan
hamil 20 % BOK Bidan desa komplikasi
Terbentuknya kelas ibu dan bidan yang
hamil di tiap desa puskesmas ditangani BOK
e. Pembentuka Bumil Ambulance meningkat
n kelas ibu risti BOK Bidan desa
hamil Meningkatnya cakupan dan Kelas ibu
bumil dengan komplikasi 20 % Tensi, pembina hamil
yang ditangani timbangan, terbentuk di
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
dopler. wilayah tiap desa
f. Kunjungan Meningkatkan cakupan APBD
bumil risti bumil dengan komplikasi Lembar Cakupan
yang ditangani Bumil Transport balik, set bumil
risti perkasus VCD Bidan desa dengan
g. Rujukan 20 % 1orgx20.000 dan bidan komplikasi
kasus puskesmas yang
bumil risti Bumil risti terdeteksi ditangani APBD
meningkat.
1 ds 1 Transport LCD
Ibu kelas perkasus Tim KIA Cakupan
h. Sweeping Menambah pengetahuan hamil ibu 2orgx20.000 bumil BOK
ibu hamil ibu tentang kesehatan balita dengan
balita BOK komplikasi
LCD Bidan desa yang
i. Pembentuk Ibu dan bidan ditangani
an kelas balita 100 % puskesmas meningkat
ibu balita
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
APBD
Meningkatkan Bumil risti
kompetensi kebidanan Snack - terdeteksi
j. Pembinaan 8orgx12x10.0 Kepala
bidan desa 100 % 00= Puskesmas
Bidan 960.000 dan bidan Pengetahua APBD
Mengkoordinir kegiatan desa KIA n ibu tentang
dan laporan bides Snack - kesehatan
k. Review 8orgx12x10.0 Tim KIA balita
bidan desa 100 % 00= meningkat
Bidan 960.000 APBD
Memonitor pelayanan desa Meningkatny
kesehatan di PKD Transport a
l. Supervisi / 2orgx2x6 - Kepala kompetensi
monitoring 100 % dsx20.000 = Puskesmas kebidanan
PKD Bidan 480.000 dan bidan APBD
Mengevaluasi kegiatan desa KIA
BPS dalam pelayanan Transport Kegiatan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
kesehatan 2orgx2x9x20. dan laporan
m. Kunjungan 000=720.000 LCD Tim KIA bides
BPS terkoordinir
BPS 100 %
APBD
Semua kegiatan ATK Pelayanan
terlaporkan 50.000X12 = kesehatan di
n. Pelaporan 600.000 LCD Bidan desa PKD
100 % dan bidan termonitor
Bidan puskesmas APBD
desa Kegiatan
Memonitor dan dan Snack BPS dalam
o. Monitoring mengevaluasi semua bidan 51orgx2x10.0 Kepala pelayanan
dan program kegiatan KIA puskesm 00= Puskesmas kesehatan
evaluasi as 100 % 1.020.000 terevaluasi
APBD
Program Semua
kegiatan Snack kegiatan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
KIA 51orgx2x10.0 terlaporkan
Mengevaluasi kegiatan 00= Kepala
p. Lokakarya KIA 1.020.000 Puskesmas
mini Semua
puskesmas Program program
kegiatan kegiatan KIA
KIA termonitor
dan
terevaluasi

Semua
program
kegiatan KIA
termonitor
dan
terevaluasi
2 P2M a. Penyuluha Meningkatkan Masyara 2x/th Snack Set LCD Dokter dan Pengetahua APBD
n HIV pengetahuan kat petugas n
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
AIDS masyarakat tentang HIV wilayah 52x2x5.000= P2M masyarakat
AIDS kerja 520.000 tentang HIV
puskesm Transport AIDS
as 52x2x10.000= meningkat
Sambon 1.040.000
g
b. Abatisasi Rumah bebas jentik 100 % Transport Abate, Petugas Angka DBD APBD
2x4x6x20.000 senter P2M dan menurun
Rumah = entomolog
(+) jentik 960.000
c. Kegiatan Lingkungan bebas jentik 100 % Petugas Angka DBD APBD
PSN Transport Senter P2M dan menurun
 Lingkunga Sekolah 3x4x6x20.000 entomolog,
n sekolah = epidemiolo
 Lingkunga Pmukim 1.440.000 g
n an
pemukima pendudu
n Menemukan penderita Ditemukann
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
baru DBD k 100 % ya penderita APBD
d. Penyelidik Senter Petugas baru DBD
an Transport P2M,
epidemiolo Perkasus epidemiolo
gi Meningkatkan 20 3x20.000 g dan Pengetahua
pengetahuan rumah 1x/th =60.000 entomolog n APBD
masyarakat tentang sekitar Set LCD masyarakat
penyakit DBD kasus Snack Dokter dan tentang
e. Penyuluha 52x2x5.000= petugas penyakit
n DBD 520.000 P2M DBD
Masyara Transport Meningkat
kat 52x2x10.000=
daerah 1.040.000
Mengurangi sumber endemis 69 % KNCV
penularan TB Pot Sumber
Transport sputum, penularan
f. Penemuan Perkasus masker. Petugas P2 TB
penderita 4x20.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
TB baru =80.000 TB dan tim berkurang.
BTA (+) Meningkatkan 2x/th KNCV
penemuan kasus baru Masyara Snack
kat 75x2x5.000= Set LCD Meningkatny
g. Refreshing wilayah 750.000 Dokter dan a penemuan
kader TB kerja Transport Petugas P2 kasus baru
puskesm 75x2x10.000= TB TB BTA (+).
as 1.500.000
Mengurangi sumber 100 % KNCV
penularan kusta Kader Transport
TB Perkasus Kapas Sumber
h. Penemuan 4x20.000 Petugas P2 penularan
penderita =80.000 kusta kusta
kusta baru Meningkatkan 2x/th berkurang KNCV
pengetahuan Transport
masyarakat tentang Perkasus Atlas kusta
i. Penyuluha kusta 4x20.000 Petugas P2 Sumber
n kontak Masyara penularan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
survei kat =80.000 kusta kusta
wilayah berkurang
kerja
puskesm
as

Kontak
serumah
3 GIZI a. Penyeleng Memonitor balita gizi Balita Jk ada BOK - Tim gizi Termonitorn BOK
garaan kurang dan gizi buruk yg gizi dropp- ya balita gizi
PMT mendapatkan PMT kurang / ing kurang dan
buruk gizi buruk yg
mendapatka
n PMT.

Meningkatkan gizi balita Jk ada Transport tiap Gizi balita


Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
gakin dan bumil KEK dropp- dropping - Tim gizi gakin dan APBD
b. Distribusi Balita ing 2orgx20.000 bumil KEK
MP – ASI gizi meningkat
kurang
dan
buruk
Meningkatkan dan - FC leaflet Pengetahua
pengetahuan tentang gakin, 50.000 Leaflet Tim gizi n tentang APBD
c. Pelayanan gizi dan diet yg tepat bumil gizi dan diet
konsultasi Konseling masalah yang KEK yg tepat
gizi berhubungan dengan meningkat
gizi Pasien
dengan 100 % Semua
diet - - Tim gizi sasaran -
d. Pendataan Semua sasaran terdata khusus terdata
sasaran : secara akurat secara
balita, akurat
bumil, Bayi,
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
bufas balita, 80 %
bumil, - Timbangan Tim gizi -
e. Penimbang Tercapainya cakupan bulin , mitline Cakupan
an balita D/S dan N/D D/S dan N/D
Balita 0- 12x/ds tercapai
60 bulan Transport Timbangan Tim gizi
f. Penjaringa Deteksi dini kasus 12x2x6x20.00 , mitline Kasus APBD
n kasus 0= terdeteksi
balita gizi Balita 0- 2.880.000 scr dini
kurang, 60 bulan
gizi buruk, 4x
dan BGM Timbangan Tim gizi APBD
Deteksi dini kasus gizi Transport , mitline Kasus
g. Pelacakan buruk 12x/ds 4orgx4x20.00 terdeteksi
kasus gizi Balita 0- 0= Timbangan Tim gizi scr dini APBD
buruk 60 bulan 320.000 , mitline Kasus
h. Penjaringa Kasus BBLR terjaring Transport terdeteksi
n kasus Bayi 12x2x6x20.00
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
BBLR scr akurat baru 12x/ds 0= scr dini
lahir 2.880.000 - Tim gizi APBD
Kasus
i. Penjaringa Kaus bumil bufas KEK Transport terdeteksi
n ibu hamil terjaring scr akurat Ibu 2x/th 12x2x6x20.00 scr dini
/ nifas KEK hamil 0= - Tim gizi -
dan ibu 2.880.000 Kebutuhan
j. Perencana Kebutuhan Vit. A balita nifas Vit. A balita
an dan Vit. A ibu nifas KEK - dan Vit. A
kebutuhan terpenuhi ibu nifas
Vit. A balita Balita 100 % terpenuhi
dan Vit. A usia 6 – - Tim gizi -
ibu nifas 60 bulan
dan ibu Kebutuhan
k. Distribusi Kebutuhan Vit. A balita nifas 90 % - Vit. A balita
Vit. A balita terpenuhi - Tim gizi terpenuhi -

Balita 6 Kebutuhan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
– 60 Vit. A ibu
l. Distribusi Kebutuhan Vit. A ibu bulan 90 % - nifas
Vit. A ibu nifas terpenuhi - Tim gizi terpenuhi -
nifas
Ibu nifas Kebutuhan
m. Distribusi Kebutuhan tablet Fe ibu 90 % - tablet Fe ibu
tablet Fe hamil terpenuhi - Tim gizi hamil -
ibu hamil terpenuhi
Ibu
n. Distribusi Kebutuhan tablet Fe ibu hamil - Kebutuhan
tablet Fe nifas terpenuhi tablet Fe ibu
ibu nifas 1x/ds/ nifas
th Timbangan Tim gizi terpenuhi APBD
Ibu nifas , mitline

o. Pemantau Status gizi balita Transport


an status terpantau 1x/ds/ 4orgx6dsx20. - Tim gizi Status gizi APBD
gizi balita balita
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
th 000= 480.000 terpantau
p. Pemantau sesuai target
an Balita 0 - Transport
konsumsi Konsumsi gizi 60 bulan 4orgx6dsx20. Konsumsi
gizi masyarakat terpantau 000= 480.000 Iodium test Tim gizi gizi APBD
1x/ds/ masyarakat
Masyara th terpantau
q. Pemantau kt Transport sesuai target
an garam Diketahuinya kadar 4orgx6dsx20.
beryodium garam beryodium yg 000= 480.000 - Tim gizi Masyarakat APBD
dikonsumsi masyarakat menggunaka
1x/ds/ n garam
r. Pemberda Masyara th Transport beryodium
yaan Keluarga mengetahui kt 4orgx6dsx20.
keluarga dan sadar akan gizi 000= 480.000 Pola makan
sadar gizi keluarga
sesuai
kebutuhan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
gizi
Masyara
kt
4. PKM a. Pembinaan Meningkatnya kesehatan 6 desa 100 % Snack 50 org - Tim Desa Kesehatan APBD
desa siaga di lingkungan desa x 3 x 5.000 = di
750.000 lingkungan
Makan 50 org meningkat
x 3 x 10.000 = sesuai target
1.000.000
ATK 50 org x
3 x 1.700 =
255.000

b. Penyuluhan Siswa memahami Siswa 36 % - Set LCD, Tim PKM Siswa APBD
NAPZA tentang bahaya NAPZA SLTP/M leaflet memahami
Ts dan tentang
SLTA/M bahaya
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
A/SMK NAPZA,
cakupan
siswa yang
mendapatka
n
penyuluhan
sesuai
target.

c. Pendataan Semua rumah tangga 6 desa 100 % PJ 1 - Tim PKM Cakupan APBD
PHBS rumah tercakup dalam orgx4x60.000 rumah
tangga pendataan PHBS rumah = 240.000 tangga yang
tangga Ketua terdata
1orgx4x55.00 PHBS
0= 220.000 sesuai
Sekre target.
1orgx4x50.00
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
0= 200.000
Anggt
7orgx4x45.00
0= 1.260.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
d. Pendataan Semua institusi tercakup 75 100 % PJ 1 - Tim PKM Cakupan APBD
PHBS dalam pendataan PHBS sekolah orgx4x60.000 institusi yang
institusi institusi = 240.000 terdata
Ketua PHBS
1orgx4x55.00 sesuai
0= 220.000 target.
Sekre
1orgx4x50.00
0= 200.000
Anggt
7orgx4x45.00
0= 1.260.000

e. Penyuluhan Kader mampu Kader 100 % PJ Set LCD, Tim PKM Kader APBD
PHBS memahami dan kesehat 1orgx2x60.00 leaflet mampu
menerapkan PHBS an 0= 120.000 memahami
dalam kehidupan sehari Ketua dan
hari 1orgx2x55.00 menerapkan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
0= 110.000 PHBS dalam
Sekre kehidupan
1orgx2x50.00 sehari hari,
0= 100.000 cakupan
Anggt kader yang
7orgx2x45.00 mendapatka
0= 630.000 n
Snack penyuluhan
25orgx2x50.0 kesehatan
00= 750.000 sesuai
Mkn target.
25orgx2x10.0
00=
1.000.000
ATK 250.000
FC 112.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
f. Penyuluhan Kader posyandu mampu 177 100 % PJ Set LCD, Tim PKM Kader APBD
kader memahami dan kader 1orgx6x60.00 leaflet posyandu
posyandu menerapkan materi kesehat 0= 360.000 mampu
penyuluhan dalam an Ketua memahami
kehidupan sehari hari 1orgx6x55.00 dan
0= 330.000 menerapkan
Sekre materi
1orgx6x50.00 penyuluhan
0= 300.000 dalam
Anggt kehidupan
7orgx6x45.00 sehari hari,
0= 1.890.000 cakupan
Snack kader
30orgx6x50.0 posyandu yg
00= 900.000 mendapatka
Mkn n
30orgx6x10.0 penyuluhan
00= kes sesuai
1.800.000 target
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
g. Pembinaan Kader posketren mampu 5 100 % PJ Set LCD Tim PKM Kader APBD
poskestren memahami dan Pondok 1orgx5x60.00 posketren
menerapkan pentingnya pesantre 0= 300.000 mampu
kesehatan di lingkungan n Ketua memahami
ponpes 1orgx5x55.00 dan
0= 275.000 menerapkan
Sekre pentingnya
1orgx5x50.00 kesehatan di
0= 250.000 lingkungan
Anggt ponpes,
7orgx5x45.00 cakupan
0= 1.575..000 kader
Snack posketren yg
25orgx5x5.00 mendapatak
0= 625.000 pembinaan
Mkn memenuhi
25orgx5x10.0 target
00=
1.250.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
h. Penyuluhan Pasien mampu Pasien 40 % - LCD Tim PKM Pasien APBD
dalam memahami dan yang mampu
gedung menerapkan materi berkunju memahami
penyuluhan dalam ng ke dan
kehidupan sehari hari Puskes menerapkan
mas materi
Sambon penyuluhan
g dalam
kehidupan
sehari hari,
cakupan
pasien yang
mendapatka
n
penyuluhan
memenuhi
target
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n

i. Siaran Masyarakat 6 desa 100 % - Tim PKM Masyarakat APBD


keliling mendapatkan informasi mendapatka
kesehatan n informasi
kesehatan
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
j. Pelatihan Meningkatnya Dokter 100 % PJ LCD Tim PKM Meningkatny APBD
dokter kecil pengetahuan dan kecil dari 1orgx60.000= a
ketrampilan dokter kecil 43 60.000 pengetahua
SD/MI Ketua n dan
1orgx55.000= ketrampilan
55.000 dokter kecil,
Sekre cakupan
1orgx50.000= dokter kecil
50.000 yang
Anggt mendapatka
7orgx45.000= n pelatihan
315..000 memenuhi
Snack target
225orgx5.000
= 1.125.000
Mkn
225orgx10.00
0= 2.250.000
ATK 250.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
k. Pelatihan Meningkatnya 30 kader 100 % PJ LCD Tim PKM Pengetahua APBD
kader pengetahuan dan kesehat 1orgx60.000= n dan
kesehatan ketrampilan kader an 60.000 ketrampilan
remaja kesehatan remaja remaja Ketua kader
dari 10 1orgx55.000= kesehatan
SMP/MT 55.000 remaja
s& Sekre meningkat,
SMA/MA 1orgx50.000= cakupan
/SMK 50.000 kader
Anggt kesehatan
7orgx45.000= remaja yg
315..000 mendapatka
Snack n pelatihan
30orgx5.000= memenuhi
300.000 target
Mkn
30orgx10.000
= 600.000
ATK 250.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
l. Pembinaan Meningkatnya status Pekerja 80 % PJ LCD Tim PKM Meningkatny APBD
UKK kesehatan pekerja di 1orgx60.000= a status
wilayah 60.000 kesehatan
Puskes Ketua pekerja,
mas 1orgx55.000= cakupan
Sambon 55.000 pekerja yg
g Sekre mendapatka
1orgx50.000= n pembinaan
50.000 memenuhi
Anggt target.
7orgx45.000=
315..000
Snack
30orgx5.000=
300.000
Mkn
30orgx10.000
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
= 600.000
ATK 250.000
FC 75.000

m.Pembinaan Meningkatnya kesehatan 75 100 % - - Tim PKM Meningkatny APBD


sekolah di lingkungan sekolah sekolah a kesehatan
sehat di
lingkungan
sekolah,
cakupan
sekolah yg
emndapatka
n pembinaan
memenuhi
target.

n. Monitoring Termonitornya dan Program 100 % PJ LCD Tim PKM Pencapaian APBD
dan evaluasi terevaluasinya semua kegiatan 1orgx2x60.00 program
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
program kegiatan PKM PKM 0= 120.000 kegiatan
yang dijalankan Ketua memenuhi
1orgx2x55.00 target.
0= 110.000
Sekre
1orgx2x50.00
0= 100.000
Anggt
7orgx2x45.00
0= 630..000

5 KESLIN a. Sosialisasi Semua karyawan Seluruh 100 % Snack LCD Kepala Semua BOK
G program mengetahui akan arti karyawa 51orgx15.000 UPT Pusk karyawan
tingkat penting kesling n = 765.000 Sambong mengetahui
puskesmas puskesm akan arti
tentang as penting
kesling kesling
sesuai
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
target.

b. Sosialisasi Semua linsek Linsek 100 % Snack LCD Sanitarian Semua BOK
program mengetahui program (6 15orgx15.000 & tim linsek
kesling kesling desa ) = 225.000 mengetahui
linsek program
kesling
sesuai
target.

c. Pendataan : Semua kegiatan Linsek 100 % Transport 2 - Sanitarian Semua APBD


TTU, TPM, program kesling terdata (6 orgx20.000x1 & tim kegiatan
IRT, IS desa ) 2 program
rumah =1.680.000 kesling
terdata
sesuai
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
target.

d. Pembinaan : Semua kegiatan kesling Linsek - - Sanitarian Semua APBD


TTU terbina (6 78 % & tim kegiatan
TPM desa ) 80 % kesling
IRT 80 % terbina
IS rumah 70 % sesuai
target.

e. Pengambila Semua sampel PDAM Linsek 100 % 1orgx2x12x20 - Sanitarian Semua APBD
n sampel air yang ada di desa di (2 .000=480.000 sampel
minum periksa ke laboratorium desa ) PDAM yang
PDAM dan ada di desa
rumah di periksa ke
(sambungan laboratorium
rumah). sesuai
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
target.

f. Monitoring Semua kegiatan Hasil 100 % Snack LCD Sanitarian Semua BOK
dan evaluasi program kesling kegiatan 51orgx4x10.0 & tim kegiatan
hasil termonitor dan program 00= program
kegiatan terevaluasi kesling 2.040.000 kesling
program termonitor
kesling dan
terevaluasi
sesuai
target.
6 UKS a. Sosialisasi Kerjasama lintas Pimpina 100 % 51 org x 5.000 LCD Semua Sosialisasi APBD
dan program scr intern n dan = 255.000 petugas dan
kordinasi staf (snack) kesehatan koordinasi
program puskesm yg terlibat terlaksana
UKS as memenuhi
target
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
b. Pendataan Semua siswa tercakup Semua 100 % 1 org x 75 - Petugas Cakupan APBD
jumlah siswa dlm pendataan sekolah sekolah x UKS, dinas pendataan
sekolah pd jumlah 20.000 = P&K, PPA siswa
tahun ajaran 75 1.500.000 dll memenuhi
baru sekolah target

c. Penjaringan Semua terjaring dengan Semua 100 % 2 org x 75 - Petugas Cakupan APBD
kesehatan hasil yg akurat siswa sklh x 20.000 UKS, penjaringan
siswa kelas kelas 1 = 3.000.000 petugas kesehatan
1 SD/MI, tercakup kesehatan memenuhi
TK/RA, yg terlibat, target
kelas 1 & guru
SLTP/MTs, UKS
kelas 1
SLTA/SMK/
MA meliputi
kesehatan
umum,
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
kesehatan
gigi & mulut,
NAPZA.

d. Penyuluhan Semua siswa mengikuti Semua 30 % 2 org x 10 LCD dr, drg, Siswa APBD
KRR & penyuluhan dan mampu siswa sklh x 20.000 bidan, mampu
NAPZA memahami serta SLTP & = 400.000 petugas memahami
menerapkan dlm SLTA UKS dan masalah
kehidupan sehari - hari guru UKS kesehatan
remaja dan
NAPZA,
penyuluhan
KRR dan
NAPZA
sesuai
target.
e. Penyuluhan Semua siswa dpt Semua 100 % 2 org x 43 - dr, drg, Siswa APBD
kesehatan mengikuti penyuluhan, siswa sekolah x bidan, mampu
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
gigi & mulut, mampu memahami dan SD/MI 20.000 = petugas memahami
gizi, PHBS. menerapkan dlm 1.720.000 UKS dan tentang
kehidupan sehari hari. guru UKS kesehatan
gigi & mulut,
pentingnya
gizi, dan
PHBS,
cakupan
penyuluhan
memenuhi
target.

f. Pelatihan Semua siswa dpt SD 3 100 % 468 siswa x LCD Petugas Siswa BOK
cuci tangan mengikuti penyuluhan, Getasra 20.000 = UKS dan mampu
pakai sabun mampu memahami dan bi 9.360.00 tim, guru memahami
dan cara menerapkan dlm SD 5 (sikat gigi, UKS dan
sikat gigi yg kehidupan sehari hari. Klumpit gelas kumur, menerapkan
benar. SD 1 cara sikat
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
Sambon pasta gigi) gigi yg benar
g dan cuci
MI Al tangan pakai
Huda 2 sabun dlm
SD 2 kehidupan
Besito sehari hari,
cakupan
penyuluhan
memenuhi
target.
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
g. PHBS Semua sekolah tercakup Semua 100 % 2 org x 75 - Petugas Semua APBD
Sekolah dlm PHBS sekolah sekolah sekolah x UKS dan sekolah
jumlah 15.000 = tim tercakup dlm
75 2.250.000 PHBS
sekolah.

h. Pemeriksaa Semua siswa tercakup Semua 80 % 2 org x 75 - Petugas Cakupan APBD


n kesehatan dlm pemeriksaan siswa sekolah x UKS dan pemeriksaan
siswa berkala TK/RA 20.000 = tim, guru berkala
sekolah dari s/d 3.000.000 UKS. memenuhi
TK / RA, SLTA/M target.
SMP / A/SMK
MTs,SLTA /
MA/SMK

i. Lomba SD/MI yg mewakili SD/MI 100 % 2 org x 25.000 - IGUKS, Lomba APBD
dokter kecil yang guru UKS, dokter kecil
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
(LCC) mewakili = 50.000 petugas terlaksana
UKS, dinas dengan hasil
P&K, PPA optimal.

j. Pelatihan Meningkatnya Siswa 100 % 2 org x 43 LCD IGUKS, Pengetahua BOK


dokter kecil pengetahuan dan SD/MI sekolah x guru UKS, n dan
ketrampilan dokter kecil. yg 10.000 = petugas ketrampilan
mewakili 860.000 UKS, dinas dokter kecil
P&K, PPA meningkat,
cakupan
pelatihan
dokter kecil
memenuhi
target.

k. Lomba SD/MI s/d SD/MI 100 % 2 org x 3 - IGUKS, Lomba APBD


sekolah SLTA/MA/SMK yg s/d sekolah x guru UKS, sekolah
sehat (LSS) mewakili SLTA/M 20.000 petugas sehat
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
A/SMK =120.000 UKS, dinas terlaksana
yg P&K, PPA dengan hasil
mewakili optimal.

l. BIAS Semua siswa SD/MI Siswa 100 % 2 org x 20.000 - IGUKS, Semua APBD
kelas 1 s/d 3 tercakup SD/MI x 43 sekolah guru UKS, siswa SD/MI
imunisasi kelas 1 = 1.720.000 petugas kelas 1 s/d 3
s/d 3 UKS dan tercakup
tim dalam
imunisasi

m.Monitoring Monitoring dan evaluasi Semua 100 % 10 org x LCD Pimmas, Monitoring APBD
dan evaluasi terlaksana dengan hasil program 10.000 = petugas dan evaluasi
program optimal kegiatan 100.000 UKS dan terlaksana
UKS UKS tim. dengan
pencapaian
program
Upaya Indikator
No Kebutuhan Kebutuha Kebutuha Sumbe
Kesehat Kegiatan Tujuan Sasaran Target keberhasila
. Dana n Alat n Tenaga r Biaya
an n
kegiatan
UKS
memenuhi
target.
BAB VI
PENUTUP

Pedoman Manual Mutu Puskesmas Hamparan Perak ini disusun sebagai dasar
pedoman untuk mengatasi masalah kesehatan yang ada di wilayah kerja Puskesmas
Hamparan Perak baik upaya kesehatan wajib, upaya kesehatan pengembangan, maupun
upaya kesehatan penunjang.
Dengan demikian puskesmas dapat menyelenggarakan upaya kesehatan secara efektif
dan efisien demi mencapai tujuan yang telah ditetapkan di tahun berikutnya.

Hamparan Perak, 02 Mei 2017


Disyahkan : Ka. Sub. Bag. Tata Usaha
Kepala UPT. Puskesmas Hamparan Perak UPT. Puskesmas Hamparan Perak

dr. Aulia Agustin Sri Muria Ningsih, SKM


NIP. 19690517 200701 1 043 NIP. 19721122 199303 2 007
Logo Pemda

MANUAL MUTU

UPT. PUSKESMAS HAMPARAN PERAK

Nomor
:
Revisi Ke
:
Berlaku
Tgl:

PEMERINTAH KABUPATEN DELI SERDANG

DINAS KESEHATAN

UPT. PUSKESMAS HAMPARAN PERAK

Jalan Perintis Kemerdekaan (Jl. Besar Hamparan Perak)


PEDOMAN

MANUAL MUTU DAN KINERJA

PUSKESMAS HAMPARAN PERAK

KABUPATEN DELI SERDANG


DINAS KESEHATAN

KABUPATEN DELI SERDANG

Jalan Perintis Kemerdekaan (Jl. Besar Hamparan Perak)

Anda mungkin juga menyukai