Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN PRATIKUM BIOKIMIA

SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS

USWATUL FAJRI

2107101010066

A-05

Hari / Tanggal Praktikum :

Senin / 7 Maret 2022

FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
A. PENDAHULUAN

1. Tujuan

 Memahami prinsip kerja spektrofotometri


 Memahami prinsip dasar penentuan kadar dengan metode spektrofotometri

2. Cara Kerja

1. siapkan 5 tabung reaksi, label dengan 1,2,3,4,5


2. pipet 5mL NaOH 0,1M ke tabung reaksi 1
3. pipet 5mL larutan paracetamol standar 0,1M ke tabung reaksi 6
4. Tabung 2-5, tambahkan larutan paracetamol standar untuk membuat konsentrasi
sebagai berikut: BUAT PERHITUNGAN NYA MASING-MASING
5. Setting Panjang gelombang pada λ 224 nm
6. Kalibrasi spektrofotometer dengan larutan NaOH 0,1M untuk menunjukkan A=0
7. Diukur serapan maksimum (A) dari tiap konsentrasi larutan standar baku (tabung 1-6)
untuk memperoleh kurva kalibrasi dengan spektrofotometer uv-vis pada panjang
gelombang 224 nm. Prosedur pengukuran disesuaikan alat spektrofotometer yang
digunakan. Buat kurva standar

Tabung 1 2 3 4 5 6
KONSENTRASI 0 1mg/ml 5mg/ml 10mg/ml 15mg/ml 25mg/ml

Volume NaOH 5ml 0

Volume larutan 0 5
paracetamol
standar
TOTAL 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml
VOLUME

Absorbance
pada λ
3. Hasil Pengamatan

Percobaan ke : 6 ( Enam )
Tanggal Percobaan : 1 Maret 2022
Nama Percobaan : Spektrofotometri

Tabung 1 2 3 4 5 6
KONSENTRASI 0 0,1 mg/ml 0,2 mg/ml 0,6 mg/ml 0,8 mg/ml 1 mg/ml

Volume NaOH 5 ml 4,5 ml 4 ml 2 ml 1 ml 0

Volume larutan 0 0,5 ml 1 ml 3 ml 4 ml 5 ml


paracetamol
standar
TOTAL 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml 5ml
VOLUME

1. Pengukuran Serapan Maksimum Sampel

Tabung Uji 1 Uji 2 Uji 3


6 0,81 0,824 0,818

5 0.687 0,68 0,69

4 0,56 0,568 0,569

3 0,419 0,41 0,414

2 0,328 0,33 0,32

1 0,3 0,306 0,31

2. Absorbansi

Concentration mg/ ml A242 Rata-rata Net A242


Hasil Pembacaan Rata-rata Absorbansi
Abs Konsentrasi Tertentu
Spektrofotometri Dikurangi Rata-rata
Absorbansi Konsentrasi
0,000

1,000 0,814 0,509

0,800 0,679 0,374

0,600 0,565 0,260

0,200 0,414 0,109

0,100 0,326 0,021

0,000 0,305 0,000

3. Kurva Kalibrasi Standar

4. Penentuan Kadar Paracetamol

a) Tabung 1

Absorbansi = 0,814

Perhitungan :
y = 0,4973 x – 0,0116 0,814

= 0,4973x – 0,0116 0,8256

= 0,4973x
x = 1,66

b) Tabung 2

Absorbansi = 0,679

Perhitungan :

y = 0,4973 x – 0,0116 0,679


= 0,4973x – 0,0116 0,6906
= 0,4973x
x = 1,388

c) Tabung 3

Absorbansi = 0,565

Perhitungan :

y = 0,4973 x – 0,0116 0,565


= 0,4973x – 0,0116 0,5766
= 0,4973x
x = 1,159

d) Tabung 4

Absorbansi : 0,414

y = 0,4973 x – 0,0116 0,414

= 0,4973x – 0,0116 0,4256


= 0,4973x
x = 0,856

e) Tabung 5

Absorbansi : 0,326

y = 0,4973 x – 0,0116 0,326

= 0,4973x – 0,0116 0,3376

= 0,4973x
x = 0,679

f) Tabung 6

Absorbansi : 0,305

y = 0,4973 x – 0,0116 0,305

= 0,4973x – 0,0116 0,3166

= 0,4973x
x = 0,637

Kadar Sampel Rata-rata

Kadar rata-rata

x 1+ x 2+ x 3+ x 4+ x 5+ x 6
= 6

1,66+1,388+1,159+0,856+ 0,679+ 0,679+¿ , 637


= 6
= 1,063

Asisten

( )
4. Gambar
B. LANDASAN TEORI

Spektrofotometer UV-Vis merupakan salah satu metode instrumen yang paling sering
diterapkan dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan
absorbansi foton. Agar sampel dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (panjang
gelombang foton 200 nm – 700 nm), sampel harus diperlakukan atau derivatisasi, antara lain
dengan penambahan reagen dalam pembentukan garam kompleks dan lain sebagainya.
Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat utama maka harus di kalibrasi. Kalibrasi
instrumen Spektrofotometer meliputi: akurasi panjang gelombang, akurasi fotometri,
resolution, kebocoran sinar/straylight, base line stability, base line flatnest, dan akurasi
detektor. Latar belakang dilakukan kalibrasi spektrofotometer adalah melaksanakan
ketentuan ISO 17025 (2005) butir 5.5 yang menyatakan bahwa alat uji yang digunakan untuk
menentukan hasil pengukuran harus/wajib dikalibrasi

(Irawan, 2019).

Prinsip kerja Spektrofotometer UV-Vis yaitu apabila cahaya monokromatik melalui


suatu media (larutan), maka sebagian cahaya tersebut diserap (I), sebagian dipantulkan (lr),
dan sebagian lagi dipancarkan (It). Aplikasi rumus tersebut dalam pengukuran kuantitatif
dilaksanakan dengan cara komparatif menggunakan kurva kalibrasi dari hubungan
konsentrasi deret larutan alat untuk analisa suatu unsur yang berkadar rendah baik secara
kuantitatif maupun secara kualitatif, pada penentuan secara kualitatif berdasarkan puncak-
puncak yang dihasilkan spektrum dari suatu unsur tertentu pada panjang gelombang tertentu,
sedangkan penentuan secara kuantitatif berdasarkan nilai absorbansi yang dihasilkan dari
spektrum dengan adanya senyawa pengompleks sesuai unsur yang dianalisisnya. Adapun
yang melandasi pengukuran spektrofotometer ini dalam penggunaannya adalah hukum
Lambert-Beer yaitu bila suatu cahaya monokromatis dilewatkan melalui suatu media yang
transparan, maka intensitas cahaya yang ditransmisikan sebanding dengan tebal dan kepekaan
media larutan yang digunakan

(Yanlinastuti dkk, 2016).

Bagian-bagian alat spektrofotometer UV-Vis antara lain :


1. Sumber Cahaya

Untuk mendapatkan pengukuran absorban yang cocok, sumber cahaya hendaknya


menghasilkan sinar dengan kekuatan yang cukup continue dan merata pada panjang
gelombang yang dikehendaki dan stabil selama waktu yang diperlukan.

2. Monokromator
Digunakan untuk menghamburkan cahaya kedalam panjang gelombang unsur-
unsurya, yang diseleksi lebih lanjut dengan celah monokromator berotasi sehingga
rentang panjang gelombang dilewatkan melalui sampel.

3. Kuvet
Kuvet atau bejana tempat larutan dibuat sedemikin rupa sehingga dapat meneruskan
sinar yang digunakan dan dinding sel yang akan ditentukan harus tegak lurus terhadap
cahaya yang masuk, kuvet digunakan untuk sinar tampak yang biasanya terbuat dari
kaca atau plastik dan sedangkan ultraviolet digunakan kuarsa.

4. Detektor
Detektor adalah suatu alat yang dapat mengubah energi sinar menjadi listrik dengan
menyerap energi foton sinar yang jatuh dirubah menjadi besaran yang dapat di ukur.

5. Alat baca (Recorder )


Recorder adalah suatu alat untuk membaca isyarat dari detektor. Untuk menganalisa
kimia secara spektrofotometri pengaruh berkurangnya intenstas sinar 24 yang
disebabkan oleh pemantulan pada dinding kuvet dapat dihilangkan dengan pemakaian
sel pembanding yang disebut blanko.

(Rezkianda, 2019)

Panjang gelombang yang digunakan untuk melakukan analisis kuantitatif suatu zat
biasanya merupakan panjang gelombang dimana zat yang bersangkutan memberikan serapan
yang maksimum (λ maks), sebab keakuratan pengukurannya akan lebih besar. Hal tersebut
dapat terjadi karena pada panjang gelombang maksimum (λ maks) bentuk serapan pada
umumnya landai sehingga perubahan yang tidak terlalu besar pada kurva serapan tidak akan
menyebabkan kesalahan pembacaan yang terlalu besar pula (dapat diabaikan). Serapan yang
optimum untuk pengukuran dengan spektrofotometri UV-Vis ini berkisar antara 0,2 - 0,8.
Namun menurut literatur lain, serapan sebesar 2 - 3 relatif masih memberikan hasil
perhitungan yang cukup baik (untuk campuran), walaupun disarankan agar serapan berada di
bawah 2 untuk hasil yang lebih baik, dengan cara mengencerkan larutan zat yang akan diukur

(Purwanto, 2018)

C. PEMBAHASAN

Pada percobaan ini dilakukan untuk mengidentifikasi kadar paracetamol dalam


sediaan tablet dengan metode UV-Vis menggunakan kurva kalibrasi dan persamaan garis
regresi linier. Pada analisis komponen tunggal, jika absorbsi atau penyerapan suatu
konsentrasi larutan dilakukan pengukuran pada panjang gelombang, suhu, kondisi pelarut
yang sama, dan absorbansi masing-masing larutan dialurkan terhadap konsentrasinya maka
akan digunakan suatu garis lurus yang memenuhi persamaan A = ɛ.b.c. Grafik ini disebut
dengan plot hukum Lambert-Beer dan jika garis yang dihasilkan berupa garis lurus maka
dapat dikatakan bahwa hukum Lambert- Beer masih berlaku pada kisaran konsentrasi yang
teramati.

Percobaan dilakukan dengan larutan NaOH 0,1 M sebanyak 25 ml. NaOH


digunakan sebagai pelarut karena parasetamol sukar larut dalam air dan dapat larut dalam
NaOH. Di dalam labu ukur berisi 25 ml berisi NaOH yang telah ditimbang sebanyak 0,1
gram. Pelarutan dengan aquades bebas CO2 bertujuan untuk mencegah terbentuknya garam
Natrium Karbonat (Na2CO3) yang dapat mengganggu stabilitas NaOH yang nantinya juga
bisa merusak stabilitas dari paracetamol. Penggunaan air suling bebas CO2 dimaksudkan
untuk menghindari terjadinya reaksi antara NaOH dengan CO2 yang dapat membentuk
senyawa (Na2CO32 NaOH + CO2 → Na2CO3 + H2O)yang dapat menjadi pengotor dalam
proses analisis parasetamol. Larutan NaOH 0,1 M dalam praktikum ini digunakan untuk
menciptakan suasana basa memberikan absorbanai maksimum pada panjang gelombang
maksimum.

Tablet paracetamol digirus kemudian ditaruh pada 6 tabung reaksi dan dicampurkan
larutan NaOH 0,1 M dan dihomogenkan. Larutan tersebut dibaca absorbansinya pada panjang
gelombang 224 nm dilakukab pembacaan sampai 3 kali pengulangan untuk untuk setiap
tabung reaksi dan diperoleh hasilnya. Lalu, dibuat kurva kalibrasi antara absorbansi dengan
konsentrasi larutan standar paracetamol. Dari kurva kalibrasi tersebut diperoleh persamaan
regresi linear, yaitu y =0,4973x – 0,0116. Dengan koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar
0,9891 dan mendekati 1 menunjukkan adanya hubungan positif yang sangat kuat antara
absorbansi dengan larutan standar paracetamol. Adanya penyimpangan pada kurva bisa
diakibatkan karena kekuatan ion yang tinggi, perubahan suhu, serta reaksi ikutan yang terjadi.
Persamaan regresi yang telah diperoleh pada kurva kalibrasi larutan standar digunakan untuk
menghitung kadar paracetamol dalam sampel. Diperoleh kadar pada tabung 1 sampai tabung
6 masing-masing adalah 1,66; 1,388; 1,159; 0,856; 0,679; 0,637. Kemudian dari hasil
tersebut didapatkan rata-rata kadar paracetamol dalam sampel adalah 1,063.

Parasetamol dianalisis kadarnya dengan menggunakan spektrofotometer karena secara


struktur diketahui bahwa paracetamol mempunyai gugus kromofor dan gugus auksokrom
yang menyebabkan senyawa ini dapat menyerap radiasi pada daerah ultraviolet Pemilihan
spektrofotometer ultraviolet adalah karena spektrofotometer merupakan instrument analisis
yang tidak rumit, selektif, serta kepekaan dan ketelitiannya tinggi.

C. KESIMPULAN

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk
menentukan kadar paracetamol dalam tablet dapat dilakukan dengan metode UV-Vis
menggunakan kurva kalibrasi dan persamaan garis regresi linier. Persamaan regresi yang
diperoleh adalah y =0,4973x – 0,0116 dengan koefisien korelasi yang dihasilkan sebesar
0,9891. Didapatkan pula hasil kadar paracetamol dalam sampel adalah 1,063.
D. REFERENSI

Irawan, A (2019). Kalibrasi Spektrofotometer sebagai Penjaminan Mutu Hasil Pengukuran dalam
Kegiatan Penelitian dan Pengujian. Indonesian Jurnal of Laboratory. 1(2),9.

Yanlinastuti, Y., & Fatimah, S. (2016). Pengaruh Konsentrasi Pelarut untuk Menentukan Kadar
Zirkonium dalam Paduan U-Zr dengan Menggunakan Metode Spektrofotometri Uv-Vis.
Pengelolaan Instalasi Nuklir, 9(17), 156444.

KHAIRENE REZKIANDA, R. E. Z. K. I. A. N. D. A. (2019). PENGARUH VARIASI SUHU


ISOLASI
TERHADAP KADAR PROTEIN PADA TEMPE YANG DIBUNGKUS DAUN PISANG
MENGGUNAKAN SPEKTROFOTOMETRI UV-VISIBLE(Doctoral dissertation, Universitas
perintis Indonesia).

Purwanto, S. T. (2018). Perbandingan aktivitas antioksidan pada buah apel Manalagi dan produk
olahan sari apel Manalagi dengan metode ABTS (Doctoral dissertation, University of
Muhammadiyah Malang).

Anda mungkin juga menyukai