Laprak Biokimia Spektrofotometri Uv-Vis - Angelie N. Sungkar - 2107101010197
Laprak Biokimia Spektrofotometri Uv-Vis - Angelie N. Sungkar - 2107101010197
SPEKTROFOTOMETRI UV-VIS
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
2021/2022
BAB 1
PENDAHULUAN
2. Ditentukan kadar sampel dengan cara memasukkan nilai absorpsi pada persamaan linier
yang diperoleh dari kurva kalibrasi
Tabung I II III IV V VI
0.1 0.2 0.6 0.8
Konsentrasi 0 1 mg/mL
mg/mL mg/mL mg/mL mg/mL
Volume NaOH 5 0.5 1 3 4 0
Volume larutan
0 4.5 4 2 1 5
paracetamol standar
5
Total Volume 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL 5 mL
mL
0.30
Absorbance pada λ 0.326 0.414 0.565 0.685 0.814
5
Persyaratan kadar merupakan salah satu tolok ukur kualitas suatu obat, obat akan optimal
memberikan efek farmakologinya jika sesuai dengan kadar yang ditentukan. Berdasarkan
gugus kromofor dan auksokrom yang dimiliki suatu obat maka penetapan kadar dalam obat dapat dilakukan
dengan metode Spektrofotometri UV-VIS. (Noviyanto, 2020)
Spektrofotometer UV-Vis merupakan salah satu metode instrumen yang paling sering diterapkan
dalam analisis kimia untuk mendeteksi senyawa (padat/cair) berdasarkan absorbansi foton. Agar sampel
dapat menyerap foton pada daerah UV-VIS (Panjang gelombang foton 200 nm – 700 nm), sampel harus
diperlakukan atau derivatisasi, antara lain dengan penambahan reagen dalam pembentukan garam kompleks
dan lain sebagainya. Spektrofotometer UV-VIS merupakan alat utama maka harus di kalibrasi. Kalibrasi
instrumen Spektrofotometer meliputi: akurasi panjang gelombang, akurasi fotometri, resolution, kebocoran
sinar/straylight, base line stability, base line flatnest, dan akurasi detektor. Latar belakang dilakukan
kalibrasi spektrofotometer adalah melaksanakan ketentuan ISO 17025 (2005) butir 5.5 yang menyatakan
bahwa alat uji yang digunakan untuk menentukan hasil pengukuran harus/wajib dikalibrasi. (Irawan,
2019).
Istilah spektrofotometri atau spektroskopi berkaitan dengan produksi, pengukuran, dan interpretasi
spektra yang muncul akibat interaksi radiasi elektromagnetik dengan suatu materi/zat. Ada banyak metode
spektrofotometri yang dapat digunakan untuk mengurai masalah-masalah analisis. Metode tersebut
berbeda-beda berkaitan dengan jenis zat yang dianalisis (spektrofotometri molekuler atau atomik), tipe
interaksi materi- radiasi yang akan dimonitor/diukur (absorpsi, emisi, atau difraksi), dan daerah spektra
elektomagnetik yang digunakan untuk analisis. Metode- metode spektrofotometri yang berbasis absorpsi,
atau emisi suatu radiasi dalam kisaran frekuensi ultra-ungu (ultra-violet, UV), cahaya tampak (visible light,
Vis), inframerah (infrared, IR), dan radio (nuclear magnetic resonance, NMR) merupakan hal yang umum
dilakukan di laboratorium-laboratorium analisis pangan. (Santoso, dkk., 2020)
Spektrofotometer adalah alat yang digunakan dalam teknik spektrofotometri. Sesuai dengan
namanya spektrofotometer terdiri dari spektrometer dan fotometer. Spektrometer adalah alat yang
menghasilkan sinar dari spektrum dengan panjang gelombang tertentu dan fotometer merupakan alat
pengukur intensitas cahaya yang diabsorpsi. Spektrofotometer merupakan alat yang digunakan untuk
mengukur transmitan atau absorban dari suatu sampel sebagai fungsi dari panjang gelombang tertentu.
(Agustin, 2021)
Spektrofotometer UV-Vis dapat melakukan penentuan terhadap sampel yang berupa larutan, gas
atau uap. Untuk sampel yang berupa larutan perl diperhatikan pelarut yang dipakai antara lain:
1. Pelarut yang dipakai tidak mengandung sistem ikatan rangkap terkonjugasi Pada struktur molekulnya
dan tidak berwarna.
2. Tidak terjadi interaksi dengan molekul senyawa yang dianalisis.
3. Kemurniannya harus tinggi atau derajat untuk analisis. (Noviyanto, 2020)
BAB 3
TOPIK UTAMA (ISI)
3.1. Pembahasan
Pengujian validasi metode dengan penetapan kadar suatu obat menggunakan spektrofotometri UV-
Vis perlu dilakukan karena lebih sederhana dalam alat dan bahan yang digunakan, dibandingkan dengan
alat-alat yang digunakan oleh KCKT. Oleh karena itu pada pegujian ini akan dilakukan penetapan kadar
parasetamol dengan metode Spektrofotometri UV-Vis yang diharapkan hasil pengujian ini menjadi salah
satu data yang dapat digunakan untuk pengujian lebih lanjut dalam penetapan kadar parasetamol
Percobaan dilakukan dengan larutan NaOH 0,1 M. NaOH digunakan sebagai pelarut karena
parasetamol sukar larut dalam air dan dapat larut dalam NaOH. Pelarutan dengan aquades bebas CO2
bertujuan untuk mencegah terbentuknya garam Natrium Karbonat (Na2CO3) yang dapat mengganggu
stabilitas NaOH yang nantinya juga bisa merusak stabilitas dari paracetamol. Penggunaan air suling bebas
CO2 dimaksudkan untuk menghindari terjadinya reaksi antara NaOH dengan CO2 yang dapat menjadi
pengotor dalam proses analisis parasetamol. Larutan NaOH 0,1 M dalam praktikum ini digunakan untuk
menciptakan suasana basa memberikan absorbansi maksimum pada panjang gelombang maksimum.
Tablet paracetamol yang digerus kemudian dicampurkan dengan larutan NaOH 0,1 M dan
dihomogenkan. Kemudian dimasukkan ke dalam 6 tabung reaksi dengan menyesuaikan konsentrasi
paracetamol sesuai yang dibutuhkan. Diperlukan pengenceran dengan larutan NaOH untuk menyesuaikan
konsentrasinya. Larutan tersebut dibaca absorbansinya pada panjang gelombang 224 nm dilakukan
pembacaan sampai 3 kali pengulangan untuk untuk setiap tabung reaksi dan diperoleh hasilnya.
BAB 4
KESIMPULAN
Berdasarkan prercobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan suatu
kadar yang terkandung dalam suatu zat, salah satunya dalam obat, yang dimana pada percobaan ini
dilakukan percobaan pada parasetamol sebagai obat golongan analgetik-antipiretik dapat dilakukan melalui
metode Spektrofotometri UV-VIS. Parasetamol 25 mg ini digerus kemudian untuk direaksikan dengan
NaOH 0,1 M dan dihomogenkan untuk diperoleh hasil rata-rata pembacaan absorbansi pada beberapa
tabung reaksi yang konsentrasinya sudah diatur sedemikian rupa.
BAB 5
REFERENSI
Agustin, R., dkk. (2021). IDENTIFIKASI HIDROKUINON DALAM SABUN PEMUTIH PEMBERSIH
WAJAH DI TIGA KLINIK KECANTIKAN DENGAN METODE KROMATOGRAFI LAPIS
TIPIS DAN SPEKTROFOTOMETRI UV-Vis. JURNAL ANALIS FARMASI. 6(1), 100.
Irawan, A (2019). Kalibrasi Spektrofotometer sebagai Penjaminan Mutu Hasil Pengukuran dalam Kegiatan
Penelitian dan Pengujian. Indonesian Jurnal of Laboratory. 1(2), 9.
Noviyanto, F., (2020), Penetapan Kadar Ketoprofen dengan Metode Spektorfotometri UV-Vis, Jawa Barat,
Penerbit Media Sains Indonesia.
Rosalina, V. (2018). Analisis Kadar Sedian Parasetamol Syrup Pada Anak Terhadap Lama Penyimpanan
Dan Suhu Penyimpanan. WARTA BHAKTI HUSADA MULIA: Jurnal Kesehatan, 5(1), 1.
Santoso, U., dkk., (2020), Analisis Pangan, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press.