Anda di halaman 1dari 3

Nama : Didin Suryana

Npm : 041914049

Matkul :Administrasi Pemerintahan Desa 24/ADPU4340.24

Dosen pengampu : KHAIRUNNISAH LUBIS

 Kerjakan tugas berikut :


1. Mengapa pengawasan terhadap pemerintahan desa perlu dilakukan?. Berikan 3 alasan
Jelaskan asas-asas dalam pelaksanaan pengawasan ?
Jawab :
Pengawasan terhadap pemerintahan desa perlu dilakukan karena beberapa alasan, di
antaranya:
a. Mencegah Terjadinya Korupsi Pemerintahan desa memiliki kewenangan dalam
mengelola keuangan desa serta menentukan program-program pembangunan yang
akan dilaksanakan. Namun, jika tidak ada pengawasan yang ketat dari masyarakat
atau lembaga-lembaga tertentu, maka kemungkinan adanya korupsi atau
penyalahgunaan wewenang bisa jadi sangat besar.
b. Memastikan Transparansi dan Akuntabilitas Pemerintahan Desa Dalam
pelaksanaannya, pemerintahan desa harus menjalankan tugasnya secara transparan
dan akuntabel kepada seluruh masyarakat di wilayah mereka. Dengan adanya
pengawasan dari berbagai pihak seperti media massa maupun masyarakat umum,
maka dapat dipastikan bahwa segala kegiatan yang dilakukan oleh pemerintahan desa
benar-benar sesuai dengan aturan serta memperhatikan kepentingan semua orang.
c. Menjaga Kualitas Layanan Publik Pengawasan terhadap layanan publik juga menjadi
suatu hal yang penting untuk diberlakukan pada tingkat pedesaan karena banyak
layanan publik seperti kesehatan dan pendidikan disediakan oleh instansi-desi
tersebut.. Pengamatan atas kualitas layanan publik akan membantu meningkatkan
efektivitas serta efisiensi dalam pelaksanaannya.
d. Jika tidak ada pengawasan terhadap pemerintahan desa ini bisa menyebabkan
kerugian bagi masyarakat karena anggaran-anggaran yang seharusnya digunakan
untuk pembangunan desa bisa saja disalahgunakan, tidak sesuai dengan kebutuhan
masyarakat dan banyak program-program yang tidak transparan. Oleh karena itu
perlu adanya pengawasan terhadap pemerintahan desa agar segala bentuk
penyimpangan dapat diketahui dan diperbaiki.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya harus memperhatikan asas-asas
pengawasan seperti kemandirian, transparansi, proporsionalitas dan lain-lain untuk
memastikan bahwa pelaksanaan pengawasan tersebut berjalan secara efektif serta
obyektif. Kemudiam untuk Asas-asas dalam pelaksanaan pengawasan dapat dibagi
menjadi beberapa jenis, yaitu:
 Asas Kemandirian Pelaku pengawasan harus mandiri serta bebas dari tekanan atau
intervensi politik apapun saat melaksanakan tugasnya.
 Asas Transparansi Pelaku pengawasan harus bersifat terbuka dengan seluruh proses
penindakan serta hasil kerjanya kepada publik maupun lembaga-lembaga
penyelenggara negara yang relevan.
 Asas Proporsionalitas Penegak hukum harus bertindak secara proporsional sesuai
dengan kewenangan hukum yang dimilikinya demi menjaga hak asasi manusia
(HAM) warga negaranya.
 Asas Keberpihakan Pada Masyarakat Pengawasan dilakukan untuk kepentingan
masyarakat dan bukan hanya sebatas memenuhi kepentingan kelompok tertentu saja.
 Asas Obyektivitas Setiap tindakan pengawasan tidak dipengaruhi oleh faktor apapun
sehingga hasilnya bisa lebih obyektif
 Aspek Kesetaraaan: Penegak hukum tidak boleh membeda-bedakan warga desa
berdasarkan ras, agama, gender ataupun hal lain yang diskriminatif.

2. Kemukakan saran anda berkaitan dengan pengawasan eksternal yang dilakukan oleh
Kepolisian Republik NKRI terhadap penggunaan dana desa ?
Jawab :
Penggunaan dana desa yang tidak terawasi dengan baik berpotensi menimbulkan
tindakan korupsi dan penyalahgunaan wewenang. Oleh karena itu, pengawasan eksternal
oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri) sangat penting dalam mencegah terjadinya hal
tersebut. Berikut adalah beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan
efektivitas pengawasan eksternal Polri terhadap penggunaan dana desa:
 Meningkatkan Koordinasi Dengan Pihak Terkait Koordinasi antara Polri, pemerintah
daerah serta lembaga-lembaga lainnya seperti Kejaksaan dan Badan Pengawas
Keuangan Daerah (BPKD) perlu ditingkatkan dalam mengawasi penggunaan dana
desa. Hal ini akan memperkuat sinergitas dalam upaya mencegah tindakan korupsi
serta penyalahgunaan wewenang.
 Memastikan Penegakan Hukum Yang Adil Dan Transparant Penegakan hukum harus
dilakukan secara adil dan transparant agar tidak menimbulkan konflik di masyarakat.
Selain itu, aparat kepolisian juga harus bekerja sesuai dengan kewenangannya
sehingga tidak melampaui batas-batas hukum yang ada.
 Menggunakan Teknologi Informasi Untuk Mendeteksi Kemungkinan Tindak
Korupsi Pemanfaatan teknologi informasi seperti aplikasi atau sistem informasi dapat
membantu proses pemantauan pelaksanaaan program pembangunan desa lebih
efektif dan efisien.. Sistem informasi ini dapat digunakan untuk mendeteksi
kemungkinan adanya tindakan korupsi dan penyalahgunaan wewenang.
 Melibatkan Aktivis Sipil / LSM Dalam Pengawasan Dana Desa Aktivis sipil atau
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) bisa menjadi mitra penting bagi aparat
kepolisian dalam melakukan pengawasan atas pelaksanaaan proyek-proyek
pembangunan di tingkat pedesaanan. Keterlibatan masyarakat juga akan
meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan keputusan terkait dana
desa.
 Menjalin Komunikasi dengan Pemerintah Daerah Secara Terbuka Kepolisian harus
menjalin komunikasi yang baik dengan pemerintah daerah agar memperoleh akses
informasi yang cukup tentang dana desa serta program-program pembangunan yang
dilakukan oleh pemerintahan setempat.
Dengan mengimplementasikan saran-saran tersebut, Polri dapat lebih efektif dalam
melakukan pengawasan eksternal terhadap penggunaan dana desa di Indonesia. Tindakan
preventif dan represif dari polisi harus seimbang untuk mencegah kerugian bagi negara
akibat tindak pidana korupsi di tingkat pedesaanan.

Sumber Referensi:

Nanda Melinia Safitri, N. (2022). Sinkronisasi Pengaturan Pengawasan Corporate Social


Responsibility Dalam Peraturan Perundangan Di Indonesia (Undang-Undang Nomor 40
Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2007
Tentang Penanaman Modal, Pp Nomor 47 Tahun 2012, Serta Pasal 23 Dan 24 Perda
Kabupaten Malang Nomor 1 Tahun 2013 Tentang Tanggungjawab Sosial
Perusahaan) (Disertasi Doktor, Universitas Muhammadiyah Malang).
Kintani, D. A. (2019). Implementasi UU No. 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan informasi
publik melalui Program Open Data Kota Bandung.
"Pendekatan Sistematik Dalam Pengawasan Pengelolaan Keuangan Daerah Melalui Audit
Investigatif" oleh Nurul Fidiyah dan Abdul Majid dalam Jurnal Dinamika Akuntansi,
Vol. 7 No.1 Tahun 2015.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa

Anda mungkin juga menyukai