Anda di halaman 1dari 21

TE2WP034 Komputasi Numerik

Topik 5: Solusi Persamaan Non-linear


Metode Iterasi titik tetap
Metode iterasi titik-tetap
• Metode ini kadang-kadang dinamakan juga metode iterasi sederhana atau
metode langsung.

• Susunlah f ( x)  0 menjadi bentuk x  g ( x) lalu bentuklah menjadi


prosedur iterasi.

xr 1  g ( xr )

• Terkalah sebuah nilai awal x0 lalu hitung x1 , x2 , x3 ,... yang mudah-


mudahan konvergen ke akar sejati
mulai
iter  iter  1
definisikan fungsi
xi  g ( x0 )
baca
x0 , tol, iter_max
xi  x0  tol ya
iter  iter_max
iter  0
tidak
x0  xi

tulis hasil
xi , F ( xi )

selesai
Scilab code

TUGAS (dibuat sendiri codingannya)


Metode iterasi titik tetap
Contoh

Tentukan akar f ( x)  x 2  x  3 dengan menggunakan metode iterasi titik-tetap.


Gunakan   0.001 .

f ( x)

x
Metode iterasi titik tetap
Penyelesaian:

Terdapat beberapa kemungkinan prosedur iterasi yang dapat dibentuk


(i) x 2  x  3  0
x  x2  3 >> Xs = FixedPoint(@ (x) x^2-3, 3, 0.001, 3)
Dalam hal ini g ( x)  x 2  3 iteration Xi Error
1 6.000000 3.000000
Prosedur iterasi nya adalah 2 33.000000 27.000000
xr 1  xr2  3 3 1086.000000 1053.000000
Metode iterasi titik tetap
(ii) x 2  x  3  0
x ( x  1)  3
3
x
x 1
Dalam hal ini g ( x)  3 / ( x  1)
Prosedur iterasi nya adalah
3
xr 1 
xr  1
Metode iterasi titik tetap
>> Xs = FixedPoint(@ (x) 3/(x-1), 3, 0.001, 20)
iteration Xi Error
1 1.500000 1.500000
2 6.000000 4.500000
3 0.600000 5.400000
4 -7.500000 8.100000
5 -0.352941 7.147059
6 -2.217391 1.864450
7 -0.932432 1.284959
8 -1.552448 0.620015
9 -1.175342 0.377105
10 -1.379093 0.203751
11 -1.260985 0.118109
12 -1.326856 0.065871
13 -1.289294 0.037562
14 -1.310448 0.021154
15 -1.298450 0.011998
16 -1.305228 0.006778
Metode iterasi titik tetap
(iii) x 2  x  3  0
x2  x  3 >> Xs = FixedPoint(@ (x) sqrt(x+3), 3, 0.001, 20)
iteration Xi Error
x  x3 1 2.449490 0.550510
Dalam hal ini g ( x)  x  3 2 2.334414 0.115076
3 2.309635 0.024779
Prosedur iterasi nya adalah 4 2.304265 0.005371
5 2.303099 0.001166
xr 1  xr  3 6 2.302846 0.000253

Xs =

2.3028
Metode iterasi titik-tetap
• Terlihat bahwa kadangkala iterasi konvergen dan kadangkala divergen.

• Adakah suatu tanda bagi kita untuk mengetahui kapan iterasi konvergen dan
kapan divergen?

Teorema
Misalkan g ( x) dan g ( x) menerus di dalam selang [a, b]  [ s  h, s  h] yang
memuat titik tetap s dan nilai awal x0 dipilih dalam selang tersebut. Jika g ( x)  1
untuk semua x  [a, b] maka iterasi xr 1  g ( xr ) akan konvergen ke s. Pada
kasus ini s disebut sebagai titik atraktif. Jika g ( x)  1 untuk semua x  [ a, b]
maka iterasi xr 1  g ( xr ) akan divergen dari s .
Metode iterasi titik-tetap
• Teorema tersebut dalam dirangkumkan sebagai berikut
Di dalam selang [a, b]  [ s  h, s  h] , dengan s sebagai titik tetap
1. Jika 0  g ( x)  1 untuk setiap x  [ a, b] maka iterasi konvergen monoton.
2. Jika 1  g ( x)  0 untuk setiap x  [ a, b] maka iterasi konvergen berosilasi.
3. Jika g ( x)  1 untuk setiap x  [ a, b] maka iterasi divergen monoton.
4. Jika g ( x)  1 untuk setiap x  [ a, b] maka iterasi divergen berosilasi.
Metode iterasi titik-tetap
konvergen monoton konvergen berosilasi
y y
yx yx
y  g ( x)

y  g ( x)

x x
s x0 s x0
0  g ( x)  1 1  g ( x)  0
Metode iterasi titik-tetap
divergen monoton divergen berosilasi
y
y  g ( x) yx y yx

y  g ( x)

x x
s x0 s x0
g ( x)  1 g ( x)  1
Metode iterasi titik-tetap
Analisis
1. Prosedur iterasi pertama xr 1  xr  3
2

g ( x)  x 2  3  g ( x)  2 x

Terlihat bahwa | g ( x) |  1 untuk x disekitar titik tetap s .


Oleh karena itu pengambilan tebakan awal x0  3 akan menghasilkan iterasi
yang divergen sebab
| g (3) |  6  1
Metode iterasi titik-tetap
3
2. Prosedur iterasi kedua xr 1 
xr  1
3 3
g ( x)   g ( x) 
x 1 ( x  1) 2
Pengambilan tebakan awal x0  3 akan menghasilkan iterasi yang konvergen
sebab
| g (3) |  | 3 / (3  1) 2 |  0.75  1
Metode iterasi titik-tetap
3. Prosedur iterasi ketiga xr 1  xr  3
1
g ( x)  x  3  g ( x) 
2 x3
Terlihat bahwa | g ( x) |  1 untuk x disekitar titik tetap s .
Oleh karena itu pengambilan tebakan awal x0  3 akan menghasilkan iterasi
yang konvergen sebab

| g (3) |  | 0.5 / ( 3  3) |  0.2041  1


Tugas
1. Luas dari selimut kerucut dinyatakan oleh persamaan
S   r r 2  h2

dimana r adalah jari-jari alas dan h adalah tinggi


kerucut. Tentukan jari-jari kerucut yang memiliki
luas selimut 1800 m2 dan tinggi 25 m. Selesaikan
dengan menggunakan metode iterasi titik-tetap
 
dengan menggunakan r  S /  r 2  h 2 sebagai
fungsi iterasi. Gunakan r = 17 m sebagai tebakan
awal dan gunakan   0.001 .
Tugas
2 Hambatan listrik dari Nikel sebagai fungsi dari temperatur dinyatakan oleh
RT  R0 (1  AT  BT 2  CT 4  DT 6 )
dimana R0 adalah hambatan pada temperatur 0 C dan A  5.485 103 , B  6.65 106
, C  2.805 1011 dan D  2  1017 adalah konstanta. Apabila nilai R0  100  ,
tentukan temperatur ketika hambatan pada Nikel adalah 300  . Gunakan metode
Newton-Raphson dan gunakan   0.00001.
Tugas
3. Gaya yang bekerja antara sebuah partikel dengan
muatan q dan piringan tipis bermuatan Q
dengan jari-jari R seperti tampak pada gambar
dinyatakan oleh persamaan
Qqz  z 
F 1  2
2 0  2 
z R 

dimana  0  8.85 1012 C2 / (N m 2 ) adalah konstanta


permitivitas dan z adalah jarak partikel dari
permukaan piringan.
6
Tentukan jarak z jika diketahui F  0.3 N , Q  9.4 10 C
, q  2.4 105 C dan R  0.1 m . Gunakan metode
bagi dua dengan selang interval [a, b]  [0.1, 0.2] dan   0.00001
Tugas
4. Sebuah filter bandpass dirancang untuk melewatkan
sinyal-sinyal dengan rentang frekuensi tertentu. Pada
filter ini rasio dari besar tegangan output dan
tegangan input dinyatakan oleh
Vo  RC
RV  
Vi (1   2 LC ) 2  ( RC ) 2
dimana  adalah frekuensi dari sinyal input. Jika
diketahui R  1000  , L  11 mH , dan C  8  C
tentukan rentang frekuensi dimana RV  0.87 .
Gunakan metode bagi-dua.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai