Prposal Pelatihan Kepegawaian ASN
Prposal Pelatihan Kepegawaian ASN
Disusun Oleh:
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran strategis sebagai aparatur negara, abdi negara,
dan abdi masyarakat, serta pelaksana pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional. Hal ini jelas diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Organisasi yang kredibel baik dalam pemerintah maupun swasta
semuanya dibentuk untuk mencapai tujuan, dan didukung oleh faktor-faktor pencapaian
tujuan organisasi seperti sumber daya manusia, material, alat-alat penunjang kegiatan (Dye,
2000; Gibson, dkk. 1987). Pencapaian sasaran organisasi birokrasi diperlukan unsur aparatur
negara dalam melaksanakan tugasnya.
Peran, pemanfaatan dan efektivitas SDM dalam organisasi sangat penting untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu organisasi/instansi. Hak dan
kewajiban ASN
Peran, pemanfaatan dan efektivitas SDM dalam organisasi sangat penting untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dan pertumbuhan suatu organisasi/instansi. Disadari
bahwa tugas ASN selaku pelayan masyarakat, motivator dan fasilitator pembangunan
kedepan semakin berat. Sementara dalam melayani masyarakat dituntut profesional, jujur,
adil, dan merata dalam penyelenggaraan tugas negara sesuai dengan
kedudukannyamasingmasing. Setiap ASN harus mampu menghadapi dan mengantisipasi
segala tantangan sertatuntutan jaman sebab itu diperlukan kedisiplinan yang tinggi.
Untuk mengetahui Penjabaran Peraturan Pemerintah Nomor 53 Tahun 2010 tentang Disiplin
Pegawai Negeri Sipil Dalam Meningkatkan Kinerja Pegawai ASN.
BAB II
METODE DAN TAHAPAN PELAKSANA
2.1. Permasalahan dan Solusi
Permasalahan dalam pelaksanaan pelatihan PKA ini yaitu :
1. Yang pertama yaitu sebagai penyelenggara pelatihan PKA ASN harus bisa memahami
akan perkembangan yang ada di suatu organisasi (ASN) dan juga perkembangan
zaman agar bisa mencakup semua kebutuhan yang seharus nya di berikan kepada
peserta yang mengikuti pelatihan ini.
2. Yang kedua yaitu sebagai penyelenggara palatihan harus bisa berinovasi dalam
menciptakan pelatihan yang tidak terkesan membosankan seperti di selingkan dengan
sesi games atau lainnya.
2.2. Metode yang Dipakai
Metode yang digunakkan dalam pelatihan ini adalah metode evaluasi, yaitu suatu metode
yang bertujuan untuk melakukan penilaian terhadap kinerja pegawai ASN. Sumber data
dalam penelitian ini adalah sebagian Aparatur Sipil Negara yang pernah mendapatkan
pelayanan dari Badan Kepegawaian ASN.
Data atau informasi yang diperlukan adalah gambaran umum Produktivitas Badan
Kepegawaian serta kualitas pelayanan kinerja ASN. Teknik pengumpulan data yang
dipergunakan dalam penelitian ini adalah kuisioner dan dokumentasi. Peneliti
menyebarkan angket untuk memperoleh data yang sesuai dengan masalah atau persoalan
yang akan diteliti. Dan Melakukan pengumpulan data-data sekunder yang ada pada Badan
Kepegawaian ASN. Operasional variabel Kinerja dalam penelitian ini adalah Prestasi atau
hasil kerja yang dicapai Badan Kepegawaian ASN dalam pelaksanaan pelayanan kepada
pegawai negeri sipil produktivitas yang diukur dengan indicator seperti produktivitas,
kualitas pelayanan, dan akuntabilitas Badan Kepegawaian ASN.
2.4. Evaluasi
Aparatur Sipil Negara (ASN) memiliki peran strategis sebagai aparatur negara, abdi negara,
dan abdi masyarakat, serta pelaksana pemerintah dalam penyelenggaraan pembangunan
nasional. Hal ini jelas diamanahkan dalam Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 tentang
Aparatur Sipil Negara. Organisasi yang kredibel baik dalam pemerintah maupun swasta
semuanya dibentuk untuk mencapai tujuan, dan didukung oleh faktor-faktor pencapaian
tujuan organisasi seperti sumber daya manusia, material, alat-alat penunjang kegiatan (Dye,
2000; Gibson, dkk. 1987). Pencapaian sasaran organisasi birokrasi diperlukan unsur aparatur
negara dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu, LAN (Lembaga Administrasi Negara)
mengadakan suatu pelatihan untuk menunjang segala kebutuhan para ASN untuk
memeberikan peyanan terbaik kepada masyarakat. Namun, pelatihan yang di buat oleh
Lembaga Administrasi Negara ini ternyata tidak luput dari beberapa kekurangan yang perlu
selalu di evaluasi guna mewujudkan pelatihan yang lebih bagus dan tapat sasaran.
Kekurangan-kekurangan yang masih harus diperbaiki dan dikembangkan yaitu proses analisis
kebutuhan pelatihan, belum adanya standar kompetensi dan kurikulum serta modul pelatihan
yang disesuaikan dengan kompetensi saat ini, waktu pelatihan yang masih dianggap kurang,
khususnya dalam hal latihan/simulasi, belum adanya standarisasi penilaian peserta pelatihan.
BAB III
MATERI PELATIHAN
*LAMPIRAN
BAB IV
ANGGARAN BIAYA
SEKSI URAIAN SATUAN HARGA JUMLAH
(RP)
Kesekretariatan – Kertas 2 rim 40.000.00 80.000.00
– ATK 1 set 200.000.00 200.000.00
– Copy 300 2.000.00 1.000.000.00
Makalah 1 eksemplar 1.000.00 500.000.00
– Copy 300 10.000.00 500.000.00
Makalah 2 eksemplar 10.000.00 200.000.00
– Pembuatan 50
Proposal eksemplar
– Pembuatan 20
Sertifikat eksemplar
Jumlah 2.480.000.00
Publikasi – Media Cetak 5 x terbit 200.000.00 1.000.000.00
– Spanduk 5 buah 200.000.00 1.000.000.00
Jumlah 2.000.000.00
Konsumsi – Snack 2 x 12 10.000.00 4.800.000.00
– Makan hari x 20
Siang orang 20.000.00 18.000.000.00
3 x 12
hari x 25
orang
Jumlah 22.800.000.00
Perlengkapan Sewa 11 malam 300.000.00 33.000.000.00
Penginapan x 10
+ aula + 4 kamar
ruangan
Jumlah 33.000.000.00
Humas dan – Konfirmasi – 500.000.00 500.000.00
Dana Usaha Pembicara – 500.000.00 500.000.00
– Konfirmasi – 1.000.000.00 1.000.000.00
Instansi
– Operasional
Dana Usaha
Jumlah 2.000.000.00
Transportasi & – Honor 5 orang 2.000.000.00 10.000.000.00
Akomodasi Pembicara 5 orang 500.000.00 2.500.000.00
-Transport
Pembicara PP
Jumlah 12.500.000.00
Tak terduga 2.000.000.00
TOTAL 76.780.000.00
Lampiran
SILABUS PELATIHAN
2
Materi Pelatihan Jam Pelatihan
Elemen
Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja Pengeta Keteram
Kompetensi Pengetahuan Keterampilan Sikap
huan pilan
3. Menyusun 3.1 Unit-unit kompetensi • Dapat menjelaskan cara Cara menentukan Mampu Teliti dan 1 2
kurikulum ditentukan dengan menentukan unit-unit kompetensi unit-unit menentukan unit- cermat
pelatihan mengacu pada dengan mengacu pada pencapaian kompetensi unit kompetensi
pencapaian kompetensi lulusan program dengan mengacu dengan mengacu
kompetensi lulusan pelatihan. pada pencapaian pada pencapaian
program pelatihan. • Mampu menentukan unit-unit kompetensi kompetensi
kompetensi dengan mengacu pada lulusan program lulusan program
pencapaian kompetensi lulusan
pelatihan. pelatihan.
program pelatihan.
• Harus teliti dan cermat
3.2 Materi pelatihan • Dapat menjelaskan cara Cara Mampu Teliti dan
dikelompokkan mengelompokkan materi pelatihan mengelompokkan mengelompokkan cermat
ke dalam ke dalam kelompok umum dan inti. materi pelatihan materi pelatihan
kelompok umum • Mampu mengelompokkan materi ke dalam ke dalam
dan inti. pelatihan ke dalam kelompok kelompok umum kelompok umum
umum dan inti. dan inti. dan inti.
• Harus teliti dan cermat
3.3 Kebutuhan OJT • Dapat menjelaskan cara Cara menentukan Mampu Teliti dan
ditentukan sesuai menentukan kebutuhan OJT sesuai kebutuhan OJT menentukan cermat
dengan dengan kompetensi lulusan. sesuai dengan kebutuhan OJT
kompetensi • Mampu menentukan kebutuhan kompetensi sesuai dengan
lulusan. OJT sesuai dengan kompetensi lulusan. kompetensi
lulusan. lulusan.
• Harus teliti dan cermat.
4. Menyusun 4.1 Elemen unit • Dapat menjelaskan cara Cara Mampu Teliti dan 1 2
silabus pelatihan kompetensi mengidentifikasi elemen unit mengidentifikasi mengidentifikasi cermat
diidentifikasi sesuai kompetensi sesuai unit kompetensi. elemen unit elemen unit
unit kompetensi. • Mampu mengidentifikasi elemen kompetensi kompetensi sesuai
unit kompetensi sesuai unit sesuai unit unit.
kompetensi. kompetensi.
3
• Harus teliti dan cermat.
4
pelatihan setiap unit kompetensi. kepada dengan mengacu
kompetensi. • Mampu menentukan fasilitas dan kebutuhan kepada
sarana pelatihan dengan mengacu pelatihan setiap kebutuhan
kepada kebutuhan pelatihan setiap unit kompetensi. pelatihan setiap
unit kompetensi. unit
kompetensi.
5
6. Memvalidasi 6.1 Komponen- • Dapat menjelaskan cara Cara menentukan Mampu Teliti dan 1 2
program komponen program menentukan komponen-komponen komponen- menentukan cermat.
pelatihan pelatihan yang program pelatihan yang harus komponen komponen-
harus divalidasi divalidasi. program pelatihan komponen
ditentukan. • Mampu menentukan komponen- yang harus program pelatihan
komponen program pelatihan yang divalidasi. yang harus
harus divalidasi. divalidasi.
• Harus teliti dan cermat.
6.2 Metode validasi Dapat menjelaskan cara Cara Mampu Teliti dan
ditentukan sesuai menentukan metode validasi menentukan menentukan cermat.
sesuai dengan komponen yang metode validasi metode validasi
akan sesuai dengan
Materi Pelatihan Jam Pelatihan
Elemen Kriteria Unjuk Kerja Indikator Unjuk Kerja
Kompetensi Pengeta Keteram
Pengetahuan Keterampilan Sikap
huan pilan
dengan komponen divalidasi. komponen yang sesuai dengan
yang akan divalidasi. • Mampu menentukan metode akan divalidasi. komponen
validasi sesuai dengan komponen yang akan
yang akan divalidasi. divalidasi.
• Harus teliti dan cermat.
6.3 Finalisasi program • Dapat menjelaskan cara melakukan Cara melakukan Mampu Teliti dan
dilakukan dengan finalisasi program dengan finalisasi program melakukan cermat.
memperhatikan memperhatikan masukan-masukan dengan finalisasi program
masukan-masukan yang rasional dari hasil validasi. memperhatikan dengan
yang rasional dari • Mampu melakukan finalisasi masukan- memperhatikan
hasil validasi. program dengan memperhatikan masukan yang masukan-
masukan-masukan yang rasional rasional dari hasil masukan yang
dari hasil validasi. validasi. rasional dari hasil
• Harus teliti dan cermat. validasi.
6
7