Laporan FT Amalia
Laporan FT Amalia
PENDAHULUAN
Field Trip adalah sebuah perjalanan lapangan atau ekskursi, yang dikenal sebagai
perjalanan sekolah. Pengertian lainnya field trip adalah perjalanan oleh sekelompok orang ke
tempat yang jauh dari lingkungan yang normal. Tujuan perjalanan biasanya pengamatan
untuk penelitian pendidikan, non-eksperimental atau untuk menyediakan mahasiswa dengan
pengalaman luar kegiatan sehari-hari. Kegiatan belajar mengajar tidak semestinya selalu
dilakukan di dalam kelas, karena hal itu akan membuat peserta didik merasa jenuh dan bosan.
Hal ini memicu pemikiran dosen untuk mencari metode pembelajaran yang tepat untuk
mahasiswa belajar dilingkungan.
1.3 Manfaat
Manfaat yang penyusun peroleh dari kegiatan Field Trip tersebut adalah :
BAB II
PT PRIMISIMA
Sejarah berdiri dan berkembangnya PT. PRIMISSIMA berawal saat negara kita masih
kekurangan bahan baku untuk pembuatan kain batik halus. Selama ini pemerintah RI
memenuhinya dengan mengimpor dar Negara-negara seperti India, Cina dan Jepang. Lambat
laun, kebutuhan bahan baku tersebut dirasa semakin tinggi yang diserta biaya impor yang
tinggi pula, sedangkan pemerintah perlu menghemat devisa. Pemerintah mulai berfikir
bagaimana dapat memenuhi kebutuhan bahan baku tersebut dan muncullah suatu gagasan
untuk mendirikan perusahaan yang memproduksi kai Grey Dengan kualitas halus yangidentik
dengan kain Grey Cap ”Cent ” Pada saat itu.
PT. PRIMISSIMA merupakan salah satu dari sekian banyak perusahaan tekstildi
Yogyakarta yang mengutamakan kualitas produknya. Proses produksinya berdasarkan
pemesanan ( order ). Untuk dapat menghasilakan kualitas produk yang baik, misalnya
masalah yang menyangkut penyediaan penggunaan barang, pengurusandan penempatan
tenaga kerja, pemanfaatan saran dan prasarana produksi serta penyempurnaan metode kerja
yang baik. Jika hal tersebut dijalan oleh perusahaan, maka produk yang dihasilkan dapat
selesai tepat pada waktunya dan kualitas produk sesuaidengan apa yang diharapkan oleh
perusahaan.Bagi perusahaan PT. PRIMISSIMA, hasil produksi dan kepuasan
konsumenmenjadi kekuatan besar dalam mencapai keberhasilan untuk merebut pangsa pasar.
Perusahaan harus dapat meningkatkan kualitas produknya sesuai dengan standar kualitas
perusahaan. Kebijakan yang diambil PT. PRIMISSIMA dalam memproduksi barang selalu
memperhatikan kualitas barang yang dihasilkan, karena semua itu merupakan salah satu
faktor terpenting dalam menjaga kelangsungan hidup perusahaan. PRIMISSIMA.
1. Letaknya yang sangat strategis, karena dilalui jalan raya penghubung Yogyakarta dan
Semarang, yang memudahkan untuk keperluan transportasi, baik untuk bahan baku
maupun produk yang akan dipasarkan.
2. Tanah di sekitar perusahaan masih sangat luas dan harga tanah masih relatifmurah,
yang memungkinkan bagi perusahaan untuk mengadakan perluasan perusahaan
dengan memanfaatkan areal tanah yang belum digunakan.
3. Bebas dari banjir, karena permukaan yang sedikit miring yang dan berada dikaki yang
aman dari gunung merapi.
4. Sarana - Sarana yang diperlukan oleh perusahaan, seperti Air, udara
bersih,komunikasi dan transportasi mudah didapatkan.
5. Biaya tenaga kerja relatif rendah dibanding daerah- Daerah lain
Misi dan Tujuan Perusahaan Sesuai dengan pokok-pokok Pembinaan BUMN, misi
PT. Primissimasebagai perusahaan yang didirikan oleh Pemerintah RI dan
GabunganKoperasi Batik Indonesia dapat dijabarkan sebagai berikuta.
1. Sebagai agen pembangunan yang berwawasan bisnis, berperan aktifdalam bidang
industri tekstil dan menyediakan bahan baku bagiindustri pembatikan.
2. Sebagai unit ekonomi yang dapat memberikan konstribusi bagi penerimaan Negara
serta pemegang saham lainnya.
3. Menunjang program pemerintah dalam peningkatan ekspor nonmigas, baik langsung
maupun tidak langsung.
Modal yang dimiliki PT. PRIMISSIMA terdiri atas grant dari pemerintah Belanda
kepada pemerintah RI dalam bentuk mesin, yang dimana mesin - Mesin tersebut merupakan
saham pemerintah RI. Grant tersebut berasal dari para pengusaha tekstil Belanda yang
ditujukan kepada GKBI untuk melestarikan produksi mori berkualitas tinggi ( Primissima cap
”Cent”). Berdasarkan peraturan pemerintah RI No. 54 Tahun 1970, ditetapkan modal dasar
perusahaan sebesar Rp. 1. 230.000.000,- , yang terdiri atas modal dari Pemerintah RI
sebesar59,35 % dan modal dari GKBI sebesar 40,65 %. Dengan melihat komposisi modal
Join Venture Antara pemerintah RI dengan GKBI, maka PT.PRIMISSIMA ini berstatus
Badan Usaha Milik Negara ( BUMN )
- 18 set mesin pemintalan (Ring Spinning Rieter) dengan 9.072 mata pintal
- 180 set mesin pertenunan (Shuttle Loom Picanol RS 50”)
- 64 set mesin pemintalan (Ring Spinning Rieter) dengan 36.288 mata pintal
- 422 set mesin pertenunan berupa Shuttle Loom dan 104 berupa mesin AJL Picano
(Air Jet Loom)
2.6 Produksi
Sesuai dengan tujuan pendirian perusahaan maka PT PRIMISSIMA saat ini masih
mengutamakan produksi kain dengan bahan baku kapas. Beberapa konstruksi yang dihasilkan
merupakan produk unggulan yang banyak diminati oleh konsumen, baik pasar domestik
maupun pasar luar negeri.Bahan baku yang digunakan sebagian besar diimpor dari Amerika
Serikat, Australia dan Cina. Produksi unit pemintalan berupa benang 100 % cotton, dan hasil
dari pemintalan tersebut seluruhnya diproses lebih lanjut pada unit pertenunan menjadi kain
grey. Untuk mensuplai industri pembatikan, sebagian kain grey tersebut diproses finishing
menjadi kain putih (mori/cambrics).
2.7 Pemasaran
PT PRIMISSIMA mulai memasuki pasar luar negeri pada tahun 1986. Negara-negara
tujuan ekspor meliputi Jepang, Korea Selatan, Taiwan dan Hongkong serta Amerika Serikat
dan beberapa negara Eropa. Namun saat ini belum lagi melakukan ekspor langsung karena
ketatnya persaingan harga dan kualitas. Sedangkan untuk kebutuhan grey dan cambrics lebih
difokuskan ke pasar lokal, demikian juga untuk produk batik sudah dirintis dan dalam tahap
pengembangan, namun belum melaksanakan penjualan dalam jumlah besar.
Proses produksi pada PT. PRIMISSIMA dimulai dari bahan baku kapashalus,
sehingga menjadi kain Grey ( Cambric Yang belum diputihkan ), yaitu proses pemintalan di
Departemen Spinning Serta proses pertenunan dan Grey finishing Di Departemen Weaving.
Kegiatan kami selama di PT PRIMISSIMA pertama kali kami tiba di lokasi kami di
sambut oleh jajaran-jaran yang bekerja di PT PRIMISSIMA. Kemudian kami di arahkan di
sebuah aula untuk di berikan materi tentang PT PRIMISSIMA. Setelah kami di berikan
materi tentang PT PRIMISSIMA, kami langsung di tunjukkan untuk melihat proses
pembuatan benang yang semula hanya berbentuk kapas kemudian di olah menjadi benang
dan ditenun menjadi sebuah kain. Kami di tunjukan Sebuah gudang dimana gudang tersebut
tempat mesin – mesin yang memproses pembuatan kain. Sangat banyak sekali mesin – mesin
tersebut dan tidak hanya satu jenis mesin tetapi banyak sekali jenis-jenis mesin yang ada di
gudang tersebut. Setelah kami mengelilingi gudang proses pembuatan kain, kami di arahkan
untuk melihat hasil tenun yang sudah menjadi kain dan kain tersebut sudah diprinting
menjadi sebuah kain batik. Banyak sekali corak-corak batik yang di produksi.