BAB I II III IV V VI Rihan
BAB I II III IV V VI Rihan
BAB I
PENDAHULUAN
(SyaifudinZuhdi, 2020:1).
berbentuk cair, gas, dan padat (Ira Yulida, 2020:50). Air limbah merupakan
buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun
WWTP (Waste Water Treatment Plant). Dimana diharapkan air limbah yang
yang sudah tidak terpakai tersebut menjadi suatu hal yang memiliki nilai
dan harga.
1.2 Tema
Tema yang diambil dalam Kuliah Kerja Nyata Tematik ini yaitu
Puncak”.
1.3 Tujuan
perkuliahan.
praktek di semester 5
2
3
tempatnya.
1.4 Manfaat
perkuliahan.
mahasiswa.
nyata di lapangan.
praktik.
BAB II
4
5
TINJAUAN TEORI
pupuk organik yang berasal dari sisa tanaman dan kotoran hewan yang telah
sama dengan C/N tanah. Keunggulan dari pupuk kompos ini adalah ramah
2019 : 9).
tanah, menjadi sumber penyakit, dapat memacu peningkatan gas metan dan
juga gangguan pada estetika dan kenyamanan. Satu ekor sapi setiap harinya
menghasilkan kotoran berkisar 8-10 kg per hari atau 2,6-3,6 ton per tahun
atau setara dengan 1,5-2 ton pupuk organik sehingga akan mengurangi
penggunaan pupuk anorganik dan mempercepat proses perbaikan lahan.
Limbah ternak sebagai hasil akhir dari usaha peternakan memiliki potensi
secara tepat guna dan yang kedua adalah dengan mengolah sampah menjadi
pupuk kompos mempunyai nilai jual yang cukup tinggi (Anwar, dkk, 2019 :
47).
limbah organik menjadi produk baru berupa humus dan pada umumnya
kompos terbuat dari limbah organik yang berasal dari tumbuhan dan kotoran
6
7
rasio N/C yang ideal. Sehingga berangkat dari permasalahan yang ditemui
ada selama ini hanya dibiarkan begitu saja tanpa ada pengolahan yang
: 18).
yang berasal dari mahluk hidup seperti dedaunan, cabang, dan ranting
kapur dan kotoran ternak (ayam, sapi, atau kambing). Aktivator buatan telah
sendiri oleh petani atau pembuat kompos dengan bahan yang tersedia di
tempat. Bahan yang dapat dipilih antara lain campuran buah yang sudah
cukup tua atau urin hewan. Bisa juga sisa nasi bersama sisa sampah pasar
(air cucian ikan dan isi usus ternak yang banyak teruang/ bisa diambil dari
organik oleh mikrobia dengan hasil akhir berupa kompos yang memiliki
nisbah C/N yang rendah. Bahan yang ideal untuk dikomposkan memiliki
nisbah C/N sekitar 30, sedangkan kompos yang dihasilkan memiliki nisbah
C/N < 20. Bahan organik yang memiliki nisbah C/N jauh lebih tinggi di atas
30 akan terombak dalam waktu yang lama, sebaliknya jika nisbah tersebut
Dengan cara ini proses pembuatan kompos dapat berlangsung lebih singkat
berhasil guna kegiatan pertanian dan lingkungan asri (Latifah, dkk, 2014 :3).
pada cara alami. Pelaksana juga dapat mengatur jumlah bahan dan tempat
8
9
yang berada di lingkungan desa dan apabila dapat diproduksi dalam sekala
besar atau secara masal maka akan memiliki nilai tambahan. Diharapkan
pula produk kompos ini dapat menjadi alternatif bagi para masyarakat desa
untuk mengurangi penggunaan pupuk kimia dan pupuk buatan pabrik yang
sudah sering digunakan oleh masyarakat desa (Aristoteles, dkk, 2021 : 18).
kimia dan biologi tanah. Secara fisik kompos dapat menggemburkan tanah,
tanah menjadi gembur. Sementara sifat kimia yang mampu dibenahi dengan
2009 : 3).
aspek. Kompos dapat berbentuk padat atau cair. Kompos dapat dibuat dari
bahan seragam seperti jerami, kulit durian, titonia, eceng gondok dan
lainnya. Kompos dapat juga berasal dari bahan dasar berbagai campuran
sisa organik, seperti campuran bahan organik dari pasar pagi atau pasar
sayur. Penamaan kompos biasanya sesuai dengan bahan dasar utamanya .
Kompos yang dibuat dari bahan utama jerami disebut kompos jerami tetapi
kompos yang terbuat dari berbagai bahan sisa sayuran asal pasar atau dari
pemukiman padat di kota besar disebut dengan kompos pasar atau kompos
dkk, 2009 : 4)
A. Aspek Ekonomi :
limbah
4. Menambah penghasilan.
B. Aspek Lingkungan :
10
11
jumlah panen).
12
13
organik hingga sama dengan C/N tanah (<20). Selama proses pengomposan,
hemiselulosa, lemak dan lilin menjadi CO2 dan H2O, 2) penguraian senyawa
memperbaiki struktur tanah menjadi lebih baik. Pada tanah yang baik/sehat,
amino, zat gula, vitamin dan zat-zat bioaktif hasil dari aktivitas
dengan sirkulasi udara yang baik. Pembuatan kompos cara anaerob ialah
modifikasi biologis pada struktur kimia dan biologi bahan organik tanpa
3. Masukkan sampah organic (bisa daun kering atau buah busuk, sisa
4. Timbun sampah yang telah dimasukkan tadi dengan tanah atau kompos.
7. Tutup wadah tersebut rapat-rapat atau bisa dikasih benda yang berat
8. Diamkan selama 3-6 minggu sampai semuanya hancur dan berubah jadi
pupuk.
14
15
BAB III
METODEOLOGI PELAKSANAAN
3.1 Pendahuluan
Pembuatan Pupuk Kompos di Desa Puncak yang dilakukan pada tanggal 27-
Puncak kelas 4 dan 5 di Desa Puncak. Untuk kemudian dikaji sesuai dengan
1. Data Primer
siswa dan siswi SD Negeri 2 Desa Puncak pada bulan Juli 2022.
2. Data Sekunder
dengan mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari
lapangan dan dokumentasi yang telah didapat dari Desa Puncak, Kecamatan
data ini :
16
17
Masukkan Sampah
Timbun Sampah Organik Organik (Buah-buahan,
Tadi Dengan Tanah atau Sayur-sayuran, Daun-
Kompos daun Kering, Kotoran
Hewan)
Mulai
Pendahuluan
Pengumpulan Data :
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Observasi Lapangan
Pengolahan Data
Bayuning, Ciherang dan Sagarahiang yang diawali dari Purna Jiwa dan
diantaranya kampung Ciwuni terdiri dari blok Cirabak, blok Babakan blok
Tarikolot dan blok Golodog, Kampung Cisantana terdiri dari blok Malar,
Blok Sawahbera, blok Dano, blok Parenca dan blok Kadurama, pada tahun
1980-an Desa Puncak dimekarkan menjadi dua desa, yaitu Desa Puncak dan
Desa Cisantana, kemudian batas desa pun berubah menjadi sebelah Barat
Gunung Ciremai, sebelah Utara Desa Cisantana. Setelah itu, sekitar tahun
1983-an dimekarkan lagi menjadi tiga desa, menjadi Desa Puncak, Desa
Cisantana dan Desa Babakanmulya, oleh sebab itu batas desa sebelah Timur
18
19
(Sumber : www.desa-puncak.kuningankab.go.id).
antaranya :
20
21
e Olah Raga
Lapangan Volly 4 buah Baik
Lapangan Sepak Bola 1 buah Baik
Lapangan Bulu 1 buah Baik
Tangkis
f. Umum lainnya
Mesjid 2 buah Baik
Mushola/langar 18 buah Baik
(Sumber : KKN Tematik LLDIKTI 4 Desa Puncak)
sebagai berikut :
4.3.0
22
23
tamat SLTP
Usia 18 - 56 tahun tidak 5 orang 6 orang
tamat SLTA
Jumlah Total 785 orang
(Sumber : KKN Tematik LLDIKTI 4 Desa Puncak)
BAB V
secara tepat guna dan yang kedua adalah dengan mengolah sampah menjadi
pupuk kompos mempunyai nilai jual yang cukup tinggi (Anwar, dkk,
2019:47).
data berdasarkan hasil observasi lapangan dan wawancara dengan siswa dan
suatu hal yang lebih berharga, siswa dan siswi SD Negeri 2 Puncak
ataupun anorganik..
24
25
Bahan Baku :
1. Buah-buahan
Pengertian Pupuk Kompos 2. Sayur-sayuran
3. Daun-daun kering
4. Kotoran Hewan
beserta bahan dan alat apa saja yang perlu dipersiapkan, dan yang
pupuk kompos.
pupuk.
kompos.
26
27
5.2 Pembahasan
dimanfaatkan).
28
29
kompos ini siswa dan siswi SD Negeri 2 Puncak yang sebelumnya tidak
siswa dan siswi SD Negeri 2 Puncak dengan cepat dapat memahami materi
yang di berikan oleh penulis. Kedua penulis menjelaskan bahan apa saja
yang ada dalam pengelolaan sampah menjadi Pupuk Kompos yang baik dan
benar, disini siswa dan siswi SD negeri 2 Puncak dapat memahami materi
yang diberikan oleh penuis. Ketiga penulis menjelaskan dan mengajak siswa
dan siswi cara pengolahan Pupuk Kompos secara sederhana, antusias dari
siswa dan siswi SD Negeri 2 Puncak sangat tinggi ditambah kegiatan ini
Puncak masih dijadikan satu antara sampah organik dan anorganik. Fasilitas
awal sampah yang kemudian dapat di olah kembali menjadi produk baru.
Penulis memberi masukan kepada sekolah SD Negeri 2 Puncak
dilakukan 1 bulan sekali agar siswa dan siswi terbiasa dalam membuang
yang tidak berharga tersebut menjadi sesuatu hal yang memiliki nilai
kompos.
BAB VI
KESIMPULAN
6.1. Kesimpulan
30
31
penulis karena tidak hanya teori yang diberikan tetapi juga praktek
2. Siswa dan siswi sangat tertarik sekali untuk membuat sampah menjadi
pupuk kompos karena sangat mudah sekali dalam pengolahan dan juga
Puncak ini masih kurang belum adanya perbedaan tempat sampah untuk
6.2. Saran
koreksi, dan pengembangan agar lebih baik lagi lain waktu yang akan
masyarakat dan siswa siswi lain di Desa Puncak yang tidak memahami
waktu sehingga penulis tidak dapat meninjau pupuk kompos yang telah
32